PROPOSAL BISNIS
USAHA BURGER NUGET DAN SOSIS
BAB III
ASPEK PRODUK
BAB IV
ANALISIS SWOT
1. Strenght (Kekuatan)
a. Mempunyai ciri khas menu yang berbeda dengan usaha Burger dan Sosis yang lainnya yaitu Burger Nugget dan
Sosis Pangsit.
b. Tempatnya strategis
c. Rasanya sangat enak.
d. Harganya cukup murah ,terjangkau, pelayanan memuaskan, rapi dan bersih.
2. Weakness (kelemahan)
a. Tidak cocok buat orang yang tidak suka roti,dan Nugget dan Sosis.
b. Belum mempunyai cabang.
3. Opportunity (Peluang)
a. Di gemari sebagian besar Mahasiswa
b. Ciri khas menu menjadikan usaha ini sangat menjanjikan keuntungan yang cukup besar.
4. Threat (ancaman)
a. Banyak saingan diluar sana.
b. Harga bahan baku yang sewaktu-waktu bisa naik dapat menyebabkan kenaikan harga yang mungkin dapat
mengurangi pembeli.
c. Bila hujan turun maka orang malas keluar kelas sehingga pembeli tidak begitu banyak (jarang).
BAB V
PERENCANAAN KEUANGAN
5.1 Biaya Tetap
Sewa Tempat Rp. 300.000
Meja dan Etalase Rp. 300.000
Teflon Rp. 50.000
Kompor dan Tabung gas Rp. 250.000
Botol Mayones dan Saos Rp. 20.000
Parutan Keju Rp. 5.000
Spanduk dan Daftar Menu Rp. 25.000
Jepitan Rp. 10.000
JUMLAH Rp. 960.000
BAB VI
PENUTUP
Demikianlah proposal bisnis ini kami buat. Semoga proposal ini dapat diterima dan dapat bermanfaat bagi orang
lain.
Semoga proposal ini dapat diterima oleh semua pihak karena proposal ini merupakan tahap awal kami dalam
memulai usaha ini.
Dengan selesainya proposal bisnis ini, kami berharap dapat segera mewujudkan usaha bisnis yang telah kami
rencanakan ini.
Segala saran dan kritik kami harapkan dari semua pihak karena kami menyadari bahwa proposal kami masih jauh
dari kata sempurna. Saran dan kritik tersebut semoga saja dapat menjadi pelajaran bagi kami semua untuk dapat
menjadi lebih baik lagi dihari esok. Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.
I. PENDAHULUAN
Apotek adalah suatu tempat tertentu, tempat dilakukan pekerjaan kefarmasian dan penyaluran perbekalan farmasi,
perbekalan kesehatan lainnya kepada masyarakat. Salah satu realisasi pembangunan dibidang farmasi oleh
pemerintah dan swasta adalah dengan menyediakan sarana pelayanan kesehatan salah satunya adalah apotek.
Jadi apotek adalah suatu jenis bisnis eceran (retail) yang komoditasnya (barang yang diperdagangkan) terdiri dari
perbekalan farmasi (obat dan bahan obat) dan perbekalan kesehatan (alat kesehatan). Sebagai perantara, apotek
dapat mendistribusikan perbekalan farmasi dan perbekalan kesehatan dari supplier kepada konsumen, memiliki
beberapa fungsi kegiatan yaitu : pembelian, gudang, pelayanan dan penjualan, keuangan, dan pembukuan, sehingga
agar dapat di kelola dengan baik, maka seorang Apoteker Pengelola Apotek (APA) disamping ilmu kefarmasian
yang telah dikuasai, juga diperlukan ilmu lainnya seperti ilmu Pemasaran (marketing) dan ilmu akuntansi
(accounting). Apotek bukanlah suatu badan usaha yang semata-mata hanya mengejar keuntungan saja tetapi apotek
mempunyai fungsi sosial yang menyediakan, menyimpan dan menyerahkan perbekalan farmasi yang bermutu baik
dan terjamin keabsahannya.
Apotek rakyat dibentuk untuk memperluas akses obat murah dan terjamin kepada masyarakat. Selain memperluas
akses, apotek rakyat bertujuan untuk menertibkan peredaran obat-obat palsu dan ilegal, serta memberikan
kesempatan pada apoteker untuk memberikan pelayanan kefarmasian.
Dalam upaya usaha untuk memajukan kesejahteraan umum yang berarti mewujudkan suatu tingkat kehidupan secara
optimal, yang memenuhi kebutuhan manusia termasuk kesehatan, maka dibuatlah proposal pendirian Apotek Rakyat
di desa Prawatasari yang diharapkan dapat menyebarkan obat secara merata sehingga akan memudahkan masyarakat
untuk mendapatkan obat yang bermutu dengan harga yang terjangkau.
Dengan demikian, seorang (APA) dalam menjalankan profesi apotekernya di apotek tidak hanya pandai sebagai
penanggung jawab teknis kefarmasian saja, melainkan juga dapat mengelola apotek sesuai dengan prinsip-prinsip
bisnis tanpa memberikan keuntungan kepada pihak-pihak yang memiliki kepentingan (stake holder) semata
melainkan juga memiliki fungsi sosoial di masyarakat.
II. TUJUAN
2. Sarana farmasi yang melakukan peracikan, pengubahan bentuk, pencampuran dan penyerahan obat dan bahan
obat.
4. Meningkatkan pemahaman masyarakat tentang penggunaan obat secara rasional dalam praktek pengobatan
sendiri (swamedikasi).
5. Memberikan keringanan biaya bagi rakyat kurang mampu di daerah desa Prawatasari dalam bentuk subsidi obat
1. Pemilihan lokasi
a. Letaknya strategis
c. Fotokopi denah bangunan surat yang menyatakan status bangunan dalam bentuk akte hak milik
d. Daftar Asisten Apoteker (AA) dengan mencantumkan nama, alamat, tanggal lulus dan SIK
f. Surat Pernyataan APA tidak bekerja pada perusahaan farmasi dan tidak menjadi APA di Apotek lain
g. Asli dan fotokopi Surat Izin atas bagi PNS, anggota ABRI dan pegawai instansi pemerintah lainnya
Nama apotek yang didirikan adalah Apotek “PRAWATA FARMA” yang terletak di Jl. Slamet Riyadi No.20 desa
prawatasari, Sukoharjo.
1. Apoteker Pengelola Apotek (APA), yang juga bertindak sebagai Pemilik Sarana Apotek I (PSA I)
Alat dan perbekalan yang diperlukan untuk pendirian suatu apotek adalah :
e. Toilet
2. Kelengkapan bangunan apotek
a. Sumber air
b. Sumber penerangan
c. Alat pemadam
d. Ventilasi
e. Sanitasi
3. Perlengkapan kerja
1) Batang pengaduk
2) Cawan penguap
3) Corong
5) Kompor / pemanas
6) Labu Erlenmeyer
7) Mortir
8) Penangas air
9) Panci
12) Thermometer
b. Wadah
1) Pot / botol
2) Kertas perkamen
c. Tempat penyimpanan
2) Lemari narkotika
3) Lemari psikotropika
5) Kulkas
4. Perlengkapan Administrasi
2) Kumpulan peraturan / UU
b. Buku lainnya :
Masing-masing tenaga kerja mempunyai tugas, tanggung jawab dan wewenang sesuai dengan peranannya di dalam
apotek.
Dalam rangka mengembangkan usaha perapotekan ini diperlukan strategi inovasi khusus, sehingga nantinya
diharapkan mampu mempertahankan eksistensi apotek PRAWATA FARMA dan mampu memajukan apotek dengan
membuka cabang-cabang baru di daerah lain. Adapun strategi yang ditempuh antara lain :
2. Menyediakan obat-obatan yang dibutuhkan oleh pasien. Jika obat yang dibutuhkan pasien tidak ada maka
berusaha mengambil di apotek lain, diusahakan agar pasien pulang mendapat obat yang diperlukan tanpa copie
resep.
3. Monitoring pasien. Monitoring dilakukan terhadap pasien via telepon, terutama untuk pasien dengan penyakit
kronis. Hal ini dilakukan untuk mengontrol keadaan pasien dan meningkatkan kepercayaan pasien terhadap apotek.
4. Fasilitas yang menarik. Ruang tunggu dibuat senyaman mungkin dengan fasilitas AC, TV, tempat duduk yang
nyaman, majalah kesehatan, Koran dan tabloid serta tempat parkir yang luas.
6. Menerima pelayanan resep dengan sistem antar jemput (dengan catatan masih dalam wilayah Kartasura)
7. Memberikan bantuan rakyat bagi masyrakat yang kurang mampu dalam bentuk subsidi obat serta bekerjasama
dengan kelurahan setempat
1. Modal
a. Modal tetap
Rp. 30.000.000;
- Perlengkapan penunjang
(Mebeler, kulkas)
- Perlengkapan apotek
Rp. 20.000.000;
- Biaya perizinan
Rp. 2.000.000;
- Kendaraan
Rp. 7.000.000;
b. Modal Operasional
Rp. 121.000.000;
Cadangan modal
Rp. 20.000.000; +
Total Modal
Rp. 200.000.000;
- Apoteker (1 orang)
Rp. 1.500.000;
Rp. 1.000.000;
Rp. 400.000;
- Pembantu umum
Rp. 300.000; +
Rp. 3.200.000;
- Administrasi
Rp. 500.000;
- Listrik, telepon
Rp. 600.000;
- Lain-lain
Rp. 800.000; +
Rp. 1.900.000;
Rp. 61.200.000;
Rp. 3.200.000; +
Rp. 64.400.000;
3. Proyeksi Pendapatan
Rp. 225.000.000;
Rp. 105.000.000;
Rp. 30.000.000;+
Total
Rp. 360.000.000;
Rp. 100.000.000;
Rp. 50.000.000;
- Pembelian OWA
Rp. 40.000.000;
Rp. 70.000.000;+
Total
Rp. 260.000.000;
Rp. 360.000.000;
Pengeluaran tahun I
Rp. 260.000.000; -
Rp. 100.000.000;
Rp. 15.000.000; -
Laba netto
Rp. 85.000.000;
a. ROI = 42.5%
= 11.925.925 / bulan
= 397.530 / hari
= 4 lembar / hari
IX. PENUTUP
Berdasarkan analisa situasi dan dengan memperhatikan studi kelayakannya, maka pendirian Apotek PRAWATA
FARMA di desa Prawatasari, Sukoharjo mempunyai prospek yang cukup bagus, baik ditinjau dari segi pelayanan
maupun usaha.