Anda di halaman 1dari 3

Nama : Anjaliya Salma Putri

NRP : 01311940000068
Kelompok :5
Asisten : Nurul Fitria
TUGAS PENDAHULUAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN
“SISTEM PENCERNAAN”
1. Jelaskan fungsi perlakuan diberi larutan:
a. Gliserin: untuk membantu proses peluruhan enzim pencernaan yang ada di usus
halus.
b. Benedict: Benedict merupakan reagen yang dapat membuktikan adanya zat yang
mengandung glukosa dan turunannya.
c. Biuret: Biuret merupakan reagen yang bersifat basa, sehingga gugus amin dari
asam amino bertindak sebagai asam dengan membentuk NH4+. Reaksi
menghasilkan senyawa basa NH4OH yang meyebabkan larutan berwarna ungu.
d. Iodium: Amilum bereaksi dengan molekul iod karena struktur amilum pada
larutan berbentuk heliks yang berbentuk kumparan sehingga dapat diisi oleh
molekul ioddi dalamnya.
e. Toluene: Toluen berfungsi sebagai pelarut materi organik sekaligus sebagai
pengawet tanpa merubah struktur/konformasi senya organik yang diawetkannya.
Toluen bersifat nonpolar, sehingga tidak bisa bercampur dengan pelarut polar
seperti air.
2. Jelaskan fungsi enzim:
a. Amilase saliva: Amilase saliva memecah amilosa dan amilopektin menjadi rantai
glukosa yang lebih kecil, yang disebut dekstrin dan maltosa. Peningkatan
konsentrasi maltosa di mulut dihasilkan dari pemecahan mekanis dan kimiawi pati
(Tazkiah, dkk. 2017).
b. Amilase pankreas: merupakan enzim pada pankreas yang berfungsi memecah zat
tepung dan polisakarida lainnya menjadi monosakarida, bentuk gula yang dapat
diserap tubuh (Tazkiah, dkk. 2017).
c. Tripsin: Tripsin merupakan salah satu protease atau enzim yang menghidrolisis
protein. Tripsin lebih banyak digunakan dalam bidang-bidang kedokteran dan
merupakan endopeptidase yang bentuk inaktifnya disebut tripsinogen. Tripsin
bekerja optimum pada pH asam (Putri, dkk. 2017).
d. Lipase: Enzim lipase adalah enzim yang bekerja untuk menghidrolisis lemak dan
minyak. Berdasarkan fungsi fisiologisnya enzim lipase mempunyai peranan
penting menghidrolisis lemak dan minyak menjadi asam lemak dan gliserol yang
dibutuhkan dalam proses metabolisme. Enzim lipase ini dapat memecah ikatan
ester pada lemak sehingga menjadi asam lemak dan gliserol. Lipase merupakan
kelompok enzim yang secara umum berfungsi dalam hidrolisis triasilgliserol
(trigliserida) untuk menghasilkan asam lemak rantai panjang dan gliserol
(Supriyatna, dkk. 2015).
e. Disakaridase: Enzim yang terikat pada mikrovili, menghidrolisis disakarida
menjadi monosakarida, sehingga mudah diabsorbsi (Apriliyani, dkk. 2016).
3. Gambarkan organ-organ dalam sistem pencernaan dan enzim yang dihasilkan!
4. Jelaskan mengenai pembentukan misel!
5. Tuliskan reaksi dan jelaskan yang terjadi apabila:
a. Reagen benedict bereaksi dengan gula pereduksi:

Beberapa gula seperti glukosa disebut gula pereduksi karena mampu mentransfer
hidrogen (elektron) ke senyawa lain, suatu proses yang disebut reduksi. Ketika
gula pereduksi dicampur dengan reagen Benedicts dan dipanaskan, reaksi reduksi
menyebabkan reagen Benedicts berubah warna. Warnanya bervariasi dari hijau ke
merah tua (bata) atau coklat tua, tergantung pada jumlah dan jenis gula.
b. Reagen biuret bereaksi dengan ikatan peptide:

Tes Biuret adalah tes kimia yang digunakan untuk menentukan adanya ikatan
peptida dalam suatu zat. Ini didasarkan pada reaksi biuret di mana struktur peptida
yang mengandung setidaknya dua ikatan peptida menghasilkan warna ungu ketika
diperlakukan dengan tembaga sulfat alkali. Dengan adanya larutan basa, ion
tembaga II berwarna biru dapat membentuk kompleks dengan ikatan peptida
karena peptida memiliki pasangan elektron yang tidak digunakan bersama dalam
nitrogen dan oksigen air. Kompleks koordinasi berwarna terbentuk antara ion
Cu2+ dan oksigen karbonil (>C=O) dan nitrogen amida (=NH) dari ikatan
peptida. Setelah kompleks ini terbentuk, larutan berubah dari biru menjadi ungu.
Semakin dalam warna ungu, semakin tinggi jumlah kompleks peptida-tembaga.
Reaksi terjadi pada senyawa apa pun yang mengandung setidaknya dua gugus
H2N-C, H2N-CH2-, H2N-CS- atau sejenis yang bergabung bersama secara
langsung atau melalui atom karbon atau nitrogen. Satu ion tembaga mungkin
terkait dengan 6 ikatan peptida terdekat melalui ikatan koordinat. Intensitas warna
berbanding lurus dengan jumlah ikatan peptida yang ada dalam molekul protein
yang bereaksi dan juga jumlah molekul protein yang ada dalam sistem reaksi.

c. Larutan iodium bereaksi dengan polisakarida:


Uji iodin merupakan salah satu metode pengujian yang digunakan untuk
membedakan polisakarida dari disakarida dan monosakarida. Perubahan warna
larutan terjadi karena dalam larutan pati terdapat unit-unit glukosa yang
membentuk rantai heliks karena adanya ikatan dengan konfigurasi pada tiap unit
glukosanya. Bentuk ini yang menyebabkan pati dapat membentuk kompleks
dengan molekul yodium yang dapat masuk kedalam spiralnya

Anda mungkin juga menyukai