Anda di halaman 1dari 15

MASALA masala pada ibu nifas

Tugas Mata Kuliah Askeb Nifas Dan Menyusui


Dosen: Husnul Muthoharoh , S.ST., M.Kes.

KELOMPOK I
DIAH NUR FAIZAH (1217100)
EVI ROVIKA (121710010)
MAGHFIROTUN NI’MAH (121710011)

ZAKIYATUL FIKRIAH (121710012)

JURUSAN DIII KEBIDANAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN


UNIVERSITAS ISLAM LAMONGAN
TAHUN 2018

1
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL..........................................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii

BAB I : PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang...........................................................................................1
1.2 Rumesan masalah......................................................................................1
1.3 Tujuan........................................................................................................1

BAB II :PEMBAHASAN
2.1Nutrisi Dan Cairan pada Ibu Nifas..............................................................2
2.2Ambulasi......................................................................................................2
2.3Eliminasi BAK dan BAB: ..........................................................................3
2.4Istirahat......................................................................................................15
2.5Personal Hygiene.......................................................................................15
2.6Seksual.......................................................................................................16
2.7Olah Raga dan Senam Nifas......................................................................18

BAB III : PENUTUP

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................20

BAB I
2
PENDAHULUAN
1. 1 Latar Belakang
Periode post partum adalah waktu penyembuhan dan perubahan, waktu kembali kekeadaan
tidak hamil. Dalam masa nifas, alat-alat genitalia interna maupun eksterna akan berangsur-
angsur pulih seperti ke keadaan sebelum hamil. Untuk membantu mempercepat proses
penyembuhan pada masa nifas, maka ibu nifas membutuhkan diet  yang cukup kalori dan protein,
membutuhkan istirahat yang cukup dan sebagainya. Selama kehamilan dan persalinan ibu
banyak mengalami perubahan fisik seperti dinding perut menjadi kendor, longgarnya liang
senggama dan otot dasar panggul. Untuk mengembalikan kepada keadaan normal dan menjaga
kesehatan agar tetap prima, senam nifas sangat baik dilakukan pada ibu setelah melahirkan. Ibu
tidak perlu takut untuk banyak bergerak, karena dengan ambulasi dini (bangun dan bergerak
setelah beberapa jam melahirkan) dapat membantu rahim untuk kembali kebentuk semula.

1. 2 Rumusan Masalah
1. Menjelaskan kebutuhan nutrisi dan cairan pada masa nifas
2. Menjelaskan kebutuhan ambulasi pada masa nifas
3.  Menjelaskan kebutuhan eliminasi BAB/BAK pada masa nifas
4. Menjelaskan kebutuhan istirahat pada masa nifas
5. Menjelaskan kebutuhan personal hygiene pada masa nifas
6. Menjelaskan kebutuhan seksual pada masa nifas
7. Menjelaskan kebutuhan latihan senam nifas pada masa nifas

1. 3 Tujuan
Tujuan Untuk  mengetahui apa-apa saja kebutuhan dasar  masa nifas.

BAB II

3
PEMBAHASAN

“KEBUTUHAN DASAR IBU PADA MASA NIFAS”

1. NUTRISI DAN CAIRAN

Bagi ibu yang menyusui harus mendapatkan gizi / nutrisi yang baik untuk tumbuh
kembang bayinya. Untuk itu, Ibu yang menyusui harus:

 Mengkonsumsi tambahan 500 - 800 kalori tiap hari (ibu harus mengkonsumsi 3 sampai 4
porsi setiap hari)

 Makan dengan diet berimbang untuk mendapatkan karbohidrat, protein, mineral, dan
vitamin yang cukup
 Minum sedikitnya 3 liter air setiap hari (anjurkan ibu untuk minum setiap kali menyusui)
 Pil zat besi harus diminum untuk menambah zat gizi setidaknya selama 40 hari pasca
bersalin
 Minum kapsul vitamin A (200.000 iu) agar bisa memberikan vitamin A kepada bayinya
melalui ASI nya. Pemberian vit dalam bentuk suplementasi dapat meningkatkan kualitas
asi, meningkatkan daya tahan tubuh dan meningkatkan kelangsungan hidup anak.pada
bulan-bulan pertama kehidupan bayi bergantung pada vitA yang terkandung dalam asi.

Tabel penambahan makanan pada wanita hamil dan menyusui :

Zat makanan Wanita hamil 20 minggu Wanita menyusui


terakhir
Kalori 3000 kalori 500 - 800 kalori
Protein 20 gram 40 gram
Calsium 0,6 gram 0,6 gram
Ferrum 5 mg 5 mg
Vit A 1000 iu 2000 iu
Thamin 0,2 mg 0,5 mg
Riboflavin 0,2 mg 0,5 mg
Niacin 2 mg 5 mg
Vit C 30 mg 30 g

2. Kebutuhan Ambulasi

4
Sebagian besar pasien dapat melakukan ambulasi segera setelah persalinan usai. Aktifitas tersebut
amat berguna bagi semua sistem tubuh, terutama fungsi usus, kandung kemih, sirkulasi dan paru-
paru. Hal tersebut juga membantu mencegah thrombosis pada pembuluh tungkai dan membantu
kemajuan ibu dari ketergantungan peran sakit menjadi sehat. Aktivitas dapat dilakukan secara
bertahap, memberikan jarak antara aktivitas dan istirahat.
 Dalam 2 jam setelah bersalin ibu harus sudah bisa melakukan mobilisasi
 Dilakukan secara perlahan-lahan dan bertahap
 Dapat dilakukan dengan miring kanan atau kiri terlebih dahulu, kemudian duduk dan
berangsur-angsur untuk berdiri dan jalan.
Dan juga ada keuntugan ambulasi dini adalah :
1. Ibu merasa lebih sehat dan kuat
2. Fungsi usus, sirkulasi, paru-paru dan perkemihan lebih baik
3. Memungkinkan untuk mengajarkan perawatan bayi pada ibu
4. Mencegah thrombosis pada pembuluh tungkai
5. Sesuai keadaan Indonesia (social ekonomis)
Mobilisasi Dini (Early mobilization) bermanfaat untuk :
 Melancarkan pengeluaran lokia, mengurangi infeksi puerperium
 Ibu merasa lebih sehat dan kuat
 Mempercepat involusi alat kandungan
 Fungsi usus, sirkulasi, paru-paru dan perkemihan lebih baik
 Meningkatkan kelancaran peredaran darah, sehingga mempercepat fungsi ASI dan
pengeluaran sisa metabolisme
 Memungkinkan untuk mengajarkan perawatan bayi pada ibu
 Mencegah trombosis pada pembuluh tungkai.

3. Kebutuhan Eliminasi BAK/BAB

      Miksi

5
 Pada persalinan normal masalah berkemih dan buang air besar tidak mengalami
hambatan apapun. Kebanyakan pasien dapat melakukan BAK secara spontan dalam 8
jam setelah melahirkan.
 Miksi hendaknya dilakukan sendiri secepatnya, kadang-kadang wanita mengalami
sulit kencing, karena sfingter uretra ditekan oleh kepala janin dan spasme oleh iritasi
musculus spinchter ani selama persalinan, juga karena adanya edema kandung kemih
yang terjadi selama persalinan.
 Bila dalam 3 hari ibu tidak dapat berkemih, dapat dilakukan rangsangan untuk
berkemih dengan mengkompres vesica urinaria dengan air hangat, jika ibu belum bisa
melakukan maka ajarkan ibu untuk berkemih sambil membuka kran air, jika tetap
belum bisa melakukan juga maka dapat dilakukan kateterisasi.

      Defekasi

 Buang air besar akan biasa setelah sehari, kecuali bila ibu takut dengan luka
episiotomi
 Bila sampai 3-4 hari belum buang air besar, sebaiknya dilakukan diberikan obat
ransangan per oral atau per rektal, jika masih belum bisa dilakukan klisma untuk
merangsang buang air besar sehingga tidak mengalami sembelit dan menyebabkan
jahitan terbuka.
4. Kebutuhan Istirahat dan Tidur

Ibu nifas memerlukan istirahat yang cukup, istirahat tidur yang dibutuhkan ibu nifas sekitar
8 jam pada malam hari dan 1 jam pada siang hari.

a. Anjurkan ibu untuk istirahat cukup untuk mencegah kelelahan yang berlebihan
b. Sarankan ibu untuk kembali ke kegiatan-kegiatan rumah tangga secara perlahan.
c. Kurang istirahat akan mempengaruhi ibu dalam berbagai hal :
 Mengurangi jumlah ASI yang diproduksi
 Memperlambat proses involusi uterus dan memperbanyak perdarahan
 Menyebabkan depresi dan ketidakmampuan untuk merawat bayi dandirinya.

5. Kebersihan Diri atau Personal Hygiene.

6
Kebersihan diri ibu membantu mengurangi sumber infeksi dan meningkatkan perasaan
nyaman pada ibu. Anjurkan ibu unutuk menjaga kebersihan diri dengan cara mandi yang teratur
minimal 2 kali sehari, mengganti pakaian dan alas tempat tidur serta lingkungan dimana ibu
tinggal.Ibu harus tetap bersih, segar dan wangi. Merawat perineum dengan baik dengan
menggunakan antiseptik (PK / Dethol) dan selalu diingat bahwa membersihkan perineum dari
arah depan ke belakang.

Jaga kebersihan diri secara keseluruhan untuk menghindari infeksi, baik pada luka
jahitan maupun kulit.

 Pakaian
Sebaiknya pakaian terbuat dari bahan yang mudah menyerap keringat karena produksi
keringat menjadi banyak. Produksi keringat yang tinggi berguna untuk menghilangkan ekstra
volume saat hamil. Sebaiknya, pakaian agak longgar di daerah dada sehingga payudara tidak
tertekan dan kering. Demikian juga dengan pakaian dalam, agar tidak terjadi iritasi (lecet)
pada daerah sekitarnya akibat lochea.
 Rambut
Setelah bayi lahir, ibu mungkin akan mengalami kerontokan rambut akibat gangguan
perubahan hormon sehingga keadaannya menjadi lebih tipis dibandingkan keadaan normal.
Jumlah dan lamanya kerontokan berbeda-beda antara satu wanita dengan wanita yang lain.
Meskipun demikian, kebanyakan akan pulih setelah beberapa bulan. Cuci rambut dengan
conditioner yang cukup, lalu menggunakan sisir yang lembut.
 Kebersihan kulit

Setelah persalinan, ekstra cairan tubuh yang dibutuhkan saat hamil akan dikeluarkan kembali
melalui air seni dan keringat untuk menghilangkan pembengkakan pada wajah, kaki, betis, dan
tangan ibu. oleh karena itu, dalam minggu-minggu pertama setelah melahirkan, ibu akan
merasakan jumlah keringat yang lebih banyak dari biasanya. Usahakan mandi lebih sering dan
jaga agar kulit tetap kering.

 Kebersihan vulva dan sekitarnya.


1. Mengajarkan ibu membersihkan daerah kelamin dengan cara membersihkan daerah di
sekitar vulva terlebih dahulu, dari depan ke belakang, baru kemudian membersihkan
daerah sekitar anus. Bersihkan vulva setiap kali buang air kecil atau besar.

7
2. Sarankan ibu untuk mengganti pembalut atau kain pembalut setidaknya dua kali sehari.
Kain dapat digunakan ulang jika telah dicuci dengan baik dan dikeringkan di bawah
matahari atau disetrika.
3. Sarankan ibu untuk mencuci tangan dengan sabun dan air sebelum dan sesudah
membersihkan daerah kelaminnya.

Jika ibu mempunyai luka episiotomi atau laserasi, Sarankan kepada ibu untuk menghindari
menyentuh luka, cebok dengan air dingin atau cuci menggunakan sabun. Perawatan luka
perineum bertujuan untuk mencegah infeksi, meningkatkan rasa nyaman dan mempercepat
penyembuhan. Perawatan luka perineum dapat dilakukan dengan cara mencuci daerah genital
dengan air dan sabun setiap kali habis BAK/BAB yang dimulai dengan mencuci bagian depan,
baru kenudian daerah anus. Sebelum dan sesudahnya ibu dianjukan untuk mencuci tangan.
Pembalut hendaknya diganti minimal 2 kali sehari. Bila pembalut yang dipakai ibu bukan
pembalut habis pakai, pembalut dapat dipakai kembali dengan dicuci, dijemur dibawah sinar
matahari dan disetrika.

6. Kebutuhan Seksual
 Secara fisik aman untuk memulai hubungan suami istri begitu darah merah berhenti dan
ibu dapat memasukkan satu atau dua jarinya ke dalam vagina tanpa rasa nyeri. Begitu
darah merah berhenti dan ibu tidak merasa nyeri, aman untuk memulai, melakukan
hubungan suami istri kapan saja ibu siap
 Banyak budaya yang mempunyai tradisi menunda hubungan suami istri sampai masa
waktu tertentu, misalnya 40 hari atau 6 minggu setelah persalinan. Keputusan bergantung
pada pasangan yang bersangkutan.

Hubungan seksual dapat dilakukan dengan aman ketika luka episiotomi telahsembuh dan
lokea telah berhenti.Hendaknya pula hubungan seksual dapat ditunda sedapatmungkin sampai 40
hari setelah persalinan, karena pada waktu itu diharapkan organ-organtubuh telah pulih
kembali.Ibu mengalami ovulasi dan mungkin mengalami kehamilan sebelum haid yang pertama
timbul setelah persalinan.Untuk itu bila senggama tidak mungkin menunggu sampai hari ke-40,
suami/istri perlu melakukan usaha untuk mencegah kehamilan.Pada saat inilah waktu yang tepat
untuk memberikan konseling tentang pelayanan KB.

8
7. Latihan Senam Nifas

Selama kehamilan dan persalinan ibu banyak mengalami perubahan fisik seperti dinding
perut menjadi kendor, longgarnya liang senggama dan otot dasar panggul.
Untuk mengembalikan kepada keadaan normal dan menjaga kesehatan agar tetap prima, senam
nifas sangat baik dilakukan pada ibu setelah melahirkan. Ibu tidak perlu takut untuk banyak
bergerak, karena dengan ambulasi dini (bangun dan bergerak setelah beberapa jam melahirkan)
dapat membantu rahim untuk kembali kebentuk semula.

a.   Pengertian senam nifas

Senam nifas adalah senam yang dilakukan sejak hari pertama melahirkan setiap hari sampai
hari yang kesepuluh, terdiri dari sederetan gerakan tubuh yang dilakukan untuk mempercepat
pemulihan keadaan ibu.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan senam nifas adalah :

 Diskusikan pentingnya pengembalian otot perut dan panggul karena dapat mengurangi
sakit punggung
 Anjurkan ibu untuk melakukan ambulasi sedini mungkin secara bertahap, misal latihan
duduk, jika tidak pusing baru boleh berjalan.
 Melakukan latihan beberapa menit sangat membantu.

b. Tujuan senam nifas

Tujuan dilakukannya senam nifas pada ibu setelah melahirkan adalah :

 Membantu mempercepat pemulihan keadaan ibu


 Mempercepat proses involusi dan pemulihan fungsi alat kandungan
 Membantu memulihkan kekuatan dan kekencangan otot-otot panggul, perut dan
pirenium terutama otot yang berkaitan dengan kehamilan dan persalinan
 Memperlancar pengeluaran lochea
 Membantu mengurangi rasa sakiit pada otot-otot setelah melahirkan
 Merelaksasikan otot-otot yang menunjang proses kehamilan dan persalinan

9
 Meminimalisir timbulnya kelainan dan komplikasi nifas, misalnya emboli,
trombosia dan lain-lain.

c. Manfaat senam nifas

Senam nifas membantu memperbaiki sirkulasi darah, memperbaiki sikap tubuh dan
punggung setelah melahirkan, memperbaiki otot tonus, pelvis dan peregangan otot abdomen,
memperbaiki juga memperkuat otot panggul dan membantu ibu untuk lebih relaks dan segar
pasca melahirkan.

d. Kapan harus dilakukan senam nifas?

Senam ini dilakukan pada saat sang ibu benar-benar pulih dan tidak ada komplikasi obstetrik
atau penyulit masa nifas. Ibu yang keadaan umumnya tidak baik merupakan kontraindikasi
dilakukannya senam nifas misalnya hipertensi, pasca kejang, demam.Untuk itu bila senam nifas
didampingi oleh bidan/tenaga kesehatan sebelumnya dilakukan senam nifas sebaiknya perikasa
dulu tanda-tanda vitalnya dan memastikan bahwa kondisi ibu baik dan bisa melakukan geraakan-
gerakan senam nifas. Akan tetapi tidak menutup kemumgkinan ibu melakukan sendiri gerakan
senam nifas di rumah setelah kondisi ibu pulih.

Senam nifas sebaiknya dilakukan diantara waktu makan. Melakukan senam nifas setelah makan
membuat ibu merasa tidak nyaman karena perut masih penuh. Sebaliknya jika dilakukan disaat
lapar, ibu tidak mempunyai tenaga dan lemas. Senam nifas bisa dilakukan pagi atau sore hari.

Ada berbagaai versi gerakan senam nifas. Meskipun demikian tujuan dan manfaatnya sama.
Perkembangan dunia oleh tubuh sudah menciptakan berbagai pilihan bagi ibu untuk berolahraga
seperti pilates, yoga, body language.

e. Persiapan senam nifas

Sebelum melakukan senam nifas ada hal-hal yang perlu dipersiapkan yaitu sebagaiberikut.

 Sebaiknya mengenakan baju yang nyaman untuk berolahraga.

10
 Persiapkan minum, sebaiknya air putih.
 Bisa dilakukan di matras atau tempat tidur.
 Ibu yang melakukan senam nifas di rumah sebaiknya mengecek denyut  nadinya
dengan memegang pergelangan tangan dan merasakan adanya denyut nadi kemudian
hitung selama satu menit penuh. Frekuensi nadi yang normal adalah 60-90 kali per
menit.
 Boleh di iringi dengan musik yang menyenangkan jika menginginkan.
 Petunjuk untuk bidan/tenaga kesehatan yang mendapingi ibu untuk melakukan
senam nifas : perhatikan keadaan umum ibu dan keluhan-keluhan yang dirasakan,
pastikan tidak ada kontraindiksi dan periksa tanda vital secara lengkap untuk
memastikan pulihnya kondisi ibu yaitu tekanan darah, suhu, pernafasan, dan nadi.
Hal tersebut dilakukan sebelum dan sesudah senam nifas. Perhatikan pula kondisi ibu
selama senam. Tidak perlu memaksakan ibu jika tampak berat dan kelelahan.
Anjurkan untuk minum air putih jika diperlukan.

f. Latihan senam nifas


 Hari pertama :

Posisi tubuh terlentang dan rileks, kemudian lakukan pernafasan perut diawali dengan
mengambil nafas melalui hidung, kembungkan perut dan tahan hingga hitungan ke-5 kemudian
keluarkan nafas pelan-pelan melalui mulut sambil mengkontrasikan otot perut ulangi sebanyak 8
kali.

 Hari kedua :

Sikap tubuh terlentang kedua kaki lurus kedepan. Angkat kedua tangan lurus keatas
sampai kedua telapak tangan bertemu kemudian turunkan perlahan sampai kedua tangan terbuka
lebar hingga sejajar dengan bahu. Lakukan gerakan dengan mantap hingga terasa otot sekitar
tangan dan bahu terasa kencang. Ulangi sebanyak 8 kali.

 Hari ketiga :

11
Berbaring relaks dengan posisi tangan di samping badan dan lutut ditekuk. Angkat pantat
perlahan kemudian diturunkan kembali. Ingat jangan menghentak ketika menurunkan pantat.
Gerakan dilakukan 8 kali.

 Hari keempat :

Posisi tubuh berbaring dengan posisi tangan kiri di samping badan, tangan kanan diatas
perut dan lutut di tekuk. Angkat kepala sampai dagu menyentuh dada sambil mengerut
otot sekitar anus dan mengkontrasikan otot perut. Kepala turun pelan-pelan keposisi semula
sambil mengendurkan otot sekitar anus dan merelaksasikan otot perut. Jangan lupa
untuk mengatur pernafasan.Ulangi gerakan sebanyak 8 kali.

 Hari kelima :

Tubuh tidur terlentang, kaki lurus, bersama-sama mengangkat kepala sampai dagu
menyentuh dada, tangan kanan menjangkau lutut kiri yang ditekuk, diulang sebaliknya. Kerutkan
otot sekitar anus dan kontraksikan perut ketika mengangkatkepala. Lakukan perlahan dan atur
pernafasan saat melakukan gerakan. Lakukan gerakansebanyak 8 kali.

 Hari keenam :

Posisi tidur terlentang, kaki lurus dan kedua tangan disamping badan, kemudian lutut
ditekuk ke arah perut 90° secara bergantian antara kaki kiri dan kaki kanan. Janganmenghentak
ketika menurunkan kaki, lakukan perrlahan tapi bertenaga.Lakukan gerakansebanyak 8 kali.

 Hari ketujuh :

Tidur terlentang kaki lurus kedua tangan di samping badan. Angkat kedua kaki
secara bersama dalam keadaan lurus sambil mengkontrasikan perut kemudian turunkanperlahan.
Atur pernafasan, lakukan sesuai kemampuan, tidak usah memaksakandiri. Gerakan dapat diulang
8 kali.

 Hari kedelapan :

Posisi nungging, nafas  melalui pernafasan perut. Kerutkan anus dan tahan 5-10detik.
Saat anus dikerutkan ambil nafas kemudian keluarkan nafas pelan-pelan sambil mengendurkan
anus. Lakukan sebanyak 8 kali.

 Hari kesembilan :

12
Posisi berbaring kaki lurus kedua tangan di samping badan, angkat kedua kaki dalam
keadaan lurus sampai 90° kemudian turunkan kembali pelan-pelan.Jangan menghentak ketika
menurunkan kaki. Atur nafas saat mengangkat dan menurunkan kaki. Gerakan dapat diulang
sebanyak 8 kali.

 Hari kesepuluh :

Tidur terlentang kaki lurus, kedua telapak tangan diletakan di belakang kepala kemudian
bangun sampai posisi duduk kemudian perlahan-lahan posisi tidur kembali ( sit up ). Lakukan
gerakan sebanyak 8 kali. Ingat, kekuatan bertumpu pada perut, jangan menggunakan kedua
tangan yang ditekuk di belakang kepala untuk mendorong tubuh untuk duduk karena akan
berpotensi menimbulkan nyeri leher. Lakukan perlahan, tidak menghentak dan memaksakan.

13
BAB  III
PENUTUP

Kesimpulan :
Bidan mempunyai peranan yang sangat istimewa dalam menunjang dalam memenuhi
kebutuhan ibu masa nifas. Peran bidan dapat membantu ibu dalam memenuhi kebutuhannya
dengan baik. Kebutuhan pada masa nifas yaitu : kebutuhan nutrisi dan cairan pada masa nifas,
ambulasi, eliminasi BAB/BAK , kebersihan diri atau personal hygiene, istirahat dan tidur,
seksual, rencana KB, perawatan peyudara, dan latihan senam nifas pada masa nifas.

14
DAFTAR PUSTAKA
http://rahmawatifattah.blogspot.com/
 indonesia,2011.Kesehatan Ibu dan Anak.Jakarta:Kementrian Kesehatan dan JICA,1997
materikebidanan.wordpress.com/2011/05/22/kebutuhan-dasar-ibu-nifas.html diunduh tgl 15
nov.2012,15.05 PM

15

Anda mungkin juga menyukai