Anda di halaman 1dari 4

B.

     LATAR BELAKANG MASALAH


Banyak permasalahan yang timbul di lingkungan sekitar masyarakat sekarang ini,
seperti contohnya kenakalan remaja, tingginya tingkat kriminalitas, dan juga pola hidup
bersih di lingkungan masyarakat. Banyaknya warga masyarakat yang kurang peduli
terhadap kebersihan lingkungan di sekitar mereka dapat membahayakan bagi kesehatan
lingkungan masyarakat sekitar. Pola hidup bersih (pohiber) masyarakat yang kurang
terjaga bisa menimbulkan berbagai macam penyakit yang ada, seperti penyakit kulit,
diare, gangguan pernapasan, bahkan yang sedang marak terjadi akhir-akhir ini adalah
demam berdarah. Banyak sekali penyakit yang muncul akibat pola hidup masyarakat
yang tidak bersih, serta tidak memperdulikan lingkungan tempat tinggal mereka.
Munculnya berbagai penyakit ini banyak terjadi pada masyarakat pedesaan yang
kurang memperdulikan kebersihan lingkungan sekitar dan pola hidup mereka Hal inilah
yang mengakibatkan mereka mudah terserang berbagai penyakit. Banyak dari
masyarakat yang membuang sampah sembarangan, yang tidak mengubur kaleng-kaleng
bekas, yang tidak menguras bak mandi mereka, yang tidak memperhatikan kebersihan
kandang hewan peliharaan mereka. Kehidupan lingkungan masyarakat di desa yang
seperti itu dan sudah menjadi kebiasaan setiap harinya seringkali melupakan hal sepele
yang dapat menimbulkan banyak masalah seperti halnya, mencuci tangan sebelum makan.
Hal itu bisa menyebabkan munculnya berbagai penyakit yang diderita warga masyarakat
itu sendiri.
Berdasar pernyataan Kepala Desa Cucukan Bapak Heru Pramana, permasalahan
yang paling banyak ditemui di desa Cucukan adalah permasalahan yang berkaitan dengan
sampah. Lahan pekarangan yang sempit dan keterbatasan biaya untuk membeli bak
sampah di depan rumah warga yang menyebabkan permasalahan ini menjadi
permasalahan pokok di desa Cucukan.
Melihat latar belakang masalah tersebut, muncul kepedulian kami terhadap warga
masyarakat untuk mengadakan sosialisasi pola hidup bersih demi kesejahteraan
masyarakat dan menciptakan generasi masyarakat yang peduli akan kesehatan. Hal itu
kami lakukan agar warga masyarakat lebih peduli terhadap pola hidupnya, dan agar
mengurangi berbagai panyakit yang mungkin saja dapat ditimbulkan akibat pola hidup
yang tidak sehat. Khususnya mengenai masalah penanganan sampah, kami berencana
mensosialisasikan serta mengadakan pembelian bak sampah, agar warga dapat mengatasi
masalah sampah yang ada, serta penggolongan sampah sesuai dengan jenisnya. Agar
nantinya sampah-sampah itu bias dimanfaatkan, diolah kembali dan dijual sehingga
meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan menjadikan pola hidup bersih bagi
masyarakat.

C.    RUMUSAN MASALAH


Rumusan masalah yang akan dipecahkan melalui program ini pada dasarnya tidak
lepas dari ruang lingkup permasalahan di atas, yaitu :
1.         Bagaimana memberikan pemahaman terhadap masyarakat tentang pentingnya pohiber
guna menjaga kesehatan masyarakat?
2.         Apa sajakah pohiber yang harus diterapkan oleh masyarakat?
3.         Bagaimana cara membujuk warga masyarakat agar mau melaksanakan dan menerapkan
pohiber tersebut?
4.         Bagaimana mengatasi permasalan sampah yang ada dan bagaimana memanfaatkannya
kembali sehingga berguna bagi masyarakat?

D.    TUJUAN
Tujuan dari program ini adalah:
1.         Memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang pentingnya penerapan pohiber
untuk menjaga kesehatan warga masyarakat.
2.         Memberikan penyuluhan terhadap warga masyarakat tentang apa sajakah pohiber bersih
yang harus dilakukan setiap harinya.
3.         Memberikan kesadaran kepada masyarakat agar mau melaksanakan penerapan pohiber.
4.         Memberikan solusi yang tepat untuk permasalahan sampah yang ada dan pemanfaatanya
sehingga bermanfaat untuk kesejahteraan masyarakat.

E.     LUARAN YANG DIHARAPKAN


Luaran yang diharapkan dari program ini adalah adanya kesadaran dari warga
masyarakat tentang pola hidup bersih yang harus diterapkan dalam masyarakat demi
menciptakan kesejahteraan masyarakat dan menciptakan generasi masyarakat yang
peduli kesehatan, serta mengurangi resiko terhadap timbulnya berbagai macam penyakit.
Sehingga dalam jangka waktu panjang pola hidup bersih sudah tertanam dalam diri
semua warga masyarakat dan dari situ diharapkan dapat menciptakan masyarakat yang
sejahtera dan bebas dari penyakit.

F.     KEGUNAAN PROGRAM


Dengan adanya program “Sosialisasi Pola Hidup Bersih (Pohiber) Untuk
Meningkatkan Kualitas Kesehatan Masyarakat di Dukuh Butuh, Cucukan, Prambanan”
diharapkan berguna bagi masyarakat untuk:
1.      Membuka wawasan masyarakat untuk menerapkan pohiber di dalam masyarakat.
2.      Menciptakan suatu generasi masyarakat yang peduli terhadap kesehatan dan peduli
terhadap lingkungan tempat tinggal mereka.
3.      Menciptakan suatu lingkungan masyarakat yang bebas dari ancaman berbagai macam
penyakit.
4.      Meningkatkan kualitas kesehatan di dukuh Butuh, Cucukan, Prambanan.

G.    GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN


Kondisi masyarakat di Dukuh Butuh, Cucukan, Prambanan, Klaten merupakan
daerah pedesaan yang mayoritas penduduknya berprofesi sebagai petani. Kesehatan
merupakan hal yang sangat penting sebagai penunjang bagi terlaksananya setiap kegiatan
dan pekerjaan, tidak terkecuali bagi para petani.
Pada umumnya, setiap warga masyarakat di dukuh Butuh memiliki hewan ternak
peliharaan yaitu sapi. Sapi ini biasanya ditempatkan di perkumpulan kandang kelompok
atau di rumah masing-masing warga. Umumnya kebersihan kandang hewan ternak, baik
di perkumpulan kandang kelompok maupun kandang di rumah masing-masing warga
kurang terjaga kebersihannya. Sehingga hal itu dapat menimbulkan berbagai macam
penyakit.
Penyakit dapat disebabkan oleh kurang baiknya pemeliharaan lingkungan.
Penyebaran penyakit dapat dicegah dengan menjaga kebersihan lingkungan.
Terlaksananya usulan program ini bermaksud memberikan penyuluhan tentang
pentingnya pola hidup bersih dan sehat, untuk mengurangi berbagai macam ancaman
penyakit yang ada. Selain terlaksananya penyuluhan pola hidup bersih (pohiber), dalam
program ini juga dimaksudkan untuk sebuah target yaitu pengadaan bak-bak sampah di
beberapa titik tempat strategis sehingga mampu mengurangi penyebaran penyakit, sesuai
dengan target pelaksanaan program kegiatan.

H.    Metode Pelaksanaan Program


Metode pengembangan yang akan dilaksanakan merupakan sebuah
rangkaiantahapan yang disusun secara sistematis, diantaranya :
1.      Persiapan
a.       Membentuk kerja sama dengan aparat desa setempat.
b.      Membentuk kerjasama dengan pengisi materi (dari Dinas Kesehatan/dokter).
c.       Menyiapkan materi.
2.      Pelaksanaan
a.       Sosialisasi kepada masyarakat Dukuh Butuh, Cucukan, Prambanan, Klaten tentang
pohiber berupa penyuluhan mengenai penggunaan sarung tangan dan sepatu boot ketika
membersihkan kandang.
b.      Sosialisasi mengenai pentingnya menjaga kesehatan sebagai contohnya mencuci tangan
menggunakan sabun.
c.       Sosialisasi mengenai pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dengan mengumpulkan
sampah dan memilah sesuai jenisnya.
d.      Sosialisasi mengenai pentingnya penerapan pola hidup bersih di masyarakat.
3.      Evaluasi
4.      Laporan akhir

I.       JADWAL KEGIATAN


Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilaksanakan dalam kurun waktu 3 bulan
atau 12 minggu (75 hari efektif) dengan rincian jadwal sebagai berikut:
Bulan ke-1 Bulan ke-2 Bulan ke-3
No Jenis Kegiatan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Advokasi dan sosialisasi ke Camat,
Dinas kesehatan/ Dokter, Kepala
Desa, Ketua RW, dan ketua RT

2 Survey lokasi
3 Sosialisasi pohiber kepada
masyarakat
4 Pelaksanaan pohiber
5 Evaluasi Program
6 Penyusunan laporan akhir

J.      RANCANGAN BIAYA


Rancangan biaya yang digunakan dalam PKMM ini adalah sebesar Rp 12.500.000,-
(dua belas juta lima ratus ribu rupiah) dengan rincian sebagai berikut:

1.      Prasosialisasi dan prapenyuluhan

a.       Kesekretariatan
  Publikasi Rp. 200.000,-
  Alat tulis, map, Amplop, materai dan lain-lain Rp. 200.000,-
  Penyusunan laporan Rp. 150.000,-
  Foto copy materi Rp. 700.000,-
b. Transportasi Rp. 300.000,-
c. Komunikasi (Hp, internet, dan lain-lain) Rp. 150.000,-
d. Perizinan dan survey Rp. 200.000,-

2.      Sosialisasi dan penyuluhan


a.       Fee pembicara (3 orang) Rp. 600.000,-
b.      Sound system Rp. 300.000,-
c.       LCD proyektor Rp. 150.000,-
d.      Sewa Laptop dan kamera Rp. 300.000,-
e.       Sewa kursi dan tenda Rp. 1.500.000,-
f.       Konsumsi (makan)
Panitia 15 x Rp 8.000,- Rp. 120.000,-
Peserta 130 x Rp 8.000,- Rp. 1.040.000,-
Tamu undangan dan pembicara 7 x 10.000,- Rp. 70.000,-
g.      Konsumsi (snack)
Panitia 15 x Rp 3000 Rp. 45.000,-
Peserta 130 x Rp 3000 Rp. 390.000,-
Tamu undangan dan pembicara 7 x 6.000,- Rp. 42.000,-
h.      Konsumsi (minum) Rp. 200.000,-
i.        Sewa listrik Rp. 50.000,-

3.      Pelaksanaan
a.       Pembelian kotak sampah
         Organik (30 x 60.000) Rp. 1.800.000,-
         Anorganik (30 x 60.000) Rp. 1.800.000,-
         Kaca dan kaleng (30 x 60.000) Rp. 1.800.000,-
b.      Pembelian sabun cuci tangan Rp. 200.000,-

4.      Lain – lain


Biaya tak terduga Rp. 193.000,-

Total biaya kegiatan Rp. 12.500.000,-

Anda mungkin juga menyukai