JUDUL ARTIKEL Moral disengagement, victimization, empathy, social and
emotional competencies as predictors of violence in children and adolescents. PENGARANG Raquel Espejo-Silesa, Izabela Zycha, David P. Farringtonb, Vicente J. Llorenta NAMA JURNAL Children and Youth Service Review VOLUME, ISSUE, August 2020 DOI: 10.1016/j.childyouth.2020.105337 (tidak TAHUN, HALAMAN ada volume karna Children and Youth Service Review jurnal online) TUJUAN Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki sejauh mana pelepasan moral dan viktimisasi merupakan faktor risiko, dan empati serta kompetensi sosial dan emosional merupakan faktor pelindung untuk perkembangan perilaku kekerasan satu tahun kemudian dalam konteks yang berbeda, seperti sekolah atau rumah. MATERIAL (BAHAN) Anak-anak dan remaja adalah populasi sasaran karena perilaku kekerasan biasanya dimulai sejak dini PROSEDUR Moral disengagement lebih mementingkan perilaku kekerasan teman sebaya daripada kekerasan langsung terhadap orang dewasa. Bullying merupakan faktor risiko kekerasan di rumah dan di sekolah. Mengurangi bullying di sekolah sangat penting untuk mengurangi kekerasan dalam konteks yang berbeda di masa depan. Mengajarkan lebih banyak strategi prososial untuk pemecahan masalah kepada kaum muda dengan perilaku kekerasan dapat membantu mereka untuk mengevaluasi kembali manfaat dalam mencegah kekerasan dan untuk menghindari pengurangan penggunaan Moral disengagement. Studi ini difokuskan pada kekerasan di sekolah, (memukul guru dan memukul siswa lain), kekerasan di rumah (memukul orang tua dan memukul saudara kandung) dan perilaku kekerasan lainnya (gaduh di depan umum, membawa senjata, dan melempar batu). HASIL DAN Meskipun penelitian di lapangan telah membuahkan hasil, PEMBAHASAN kekerasan di dalam dan di luar sekolah masih menjadi masalah penting dan masih banyak kesenjangan pengetahuan yang perlu diatasi. Studi longitudinal yang berfokus pada berbagai jenis perilaku kekerasan masih diperlukan untuk lebih memahami bagaimana mengurangi kekerasan, karena beberapa perilaku kekerasan seperti bullying adalah perilaku yang relatif stabil yang dapat berlangsung sepanjang tahun (Zych, Ttofi et al., 2020 ). KESIMPULAN Mengenai kekerasan di rumah, penelitian biasanya difokuskan pada kekerasan yang dilakukan laki-laki terhadap perempuan. Pelepasan moral telah dikaitkan dengan perilaku kekerasan. Rekonstruksi, membuat perilaku yang merugikan dapat diterima dengan menggambarkannya untuk tujuan sosial atau moral yang bernilai. Di sekolah, pelepasan moral terkait dengan lebih banyak korban teman sebaya (Thornberg, Wänström, & Pozzoli, 2017). Studi menunjukkan bahwa bullying sebelumnya dapat memprediksi kekerasan. Juga, anak muda yang menjadi korban dan pelaku memiliki risiko lebih tinggi mengalami masalah kesehatan mental. KELEBIHAN Artikel ini mengevaluasi tentang pelepasan moral, viktimisasi, empati, kompetensi sosial dan emosional sebagai prediktor kekerasan pada anak dan remaja. Riset didalam artikel ini dilakukan dengan sangat signifikan dan teruji melalui penelitian secara langsung. KEKURANGAN