Anda di halaman 1dari 19

Wawasan Sosial

Budaya Maritim
Tugas Review Materi Pekan 7
Ratu Anastacia Balqis Arijadi

NIM : C021211052

Psikologi B

Contents :
Pengantar Mata Kuliah Wawasan Sosial
Budaya Maritim
Konsep Benua Maritim Indonesia
Karakteristik Benua Maritim Indonesia
Potensi Kemaritiman Indonesia
Kelembagaan Masyarakat Maritim
Pengantar WSBM
Mata kuliah ini diadakan berdasarkan pada anjuran
dibutuhkannya keikutsertaan setiap program studi dari setiap
fakultas di Universitas Hasanuddin dalam rangka penerapan dan
pengembangan Pola Ilmiah Pokok (PIP) Universitas Hasanuddin.
Visi Universitas Hasanuddin ini mempunyai dua fungsi yaitu
memberikan pengetahuan dan wawasan dasar sosial budaya
kemaritiman bagi semua mahasiswa Universitas Hasanuddin
untuk menjadi landasan dan pedoman pengembangan
masyarakat dan budaya maritim terpadu khususnya di Indonesia.
Konsep Benua Maritim Indonesia
Benua Maritim Indonesia adalah perairan dengan hamparan
pulau-pulau di dalamnya sebagai satu kesatuan antara darat,
laut, dan udara. Iklim dan cuaca, keadaan airnya, tatanan kerak
bumi, keragaman biota serta tatanan sosial budayanya semua
unik.
Jika dilihat dari sisi sosial budaya, Indonesia memiliki kultur
maritim berbeda di setiap daerahnya. Setiap daerah memiliki
anggapan yang berbeda terhadap laut misalnya ada yang
menganggap sebagai sumber kehidupan dan ada juga yang
menganggap laut sebagai wilayah yang harus dijaga karena
alasan mistis.
Pada awalnya Indonesia hanya fokus pada pengembangan sektor agraris
seperti pertanian, perkebunan, dan lain-lain. Kemudian, Benua Maritim
Indonesia menjadi orientasi pembangunan Indonesia yang disertai dengan
beberapa kebijakan:
a.Deklarasi Bunaken, 1998.
b.GBHN Tahun 1999.
c.Pembentukan Departemen Eksplorasi laut dan Perikanan Tahun 1999
(sebelumnya masih tergabung dalam Kementrian lain).
d.Pembentukan Dewan Maritim atau DMI Tahun 1999..
e.Seruan Sunda Kelapa, Tahun 2001
f.Gerbang Mina Bahari, Tahun 2003.
g.Instruksi Presiden No. 5 Tahun 2005 tentang Pemberdayaan Pelayaran
Nasional.
Wilayah-wilayah laut terbagi jadi 2 yaitu zona pesisir dan zona laut Indonesia.
1. Zona Pesisir
Wilayah Pasang (Lithoral) wilayah yang terlihat pasang-surut air laut.
Wilayah Laut Dangkal (Meritic) dari area pantai sampai laut kedalaman
150 m
WIlayah Laut Dalam (Bathyal) kedalamannya 150 m - 1800 m
WIlayah Laut Sangat Dalam (Abysall) kedalamannya lebih dari 1800 m
2. Zona Laut Indonesia
Zona Laut Teritorial: berjarak 12 mil laut dari garis dasar ke arah laut lepas.
Zona Landasan Kontinen: memanjang dari pantai hingga ke kedalaman
laut 100-200 m
Zona Ekonomi Ekslusif: jalur laut selebar 200 mil laut ke arah laut terbuka
diukur dari garis dasar.
Karakteristik Benua Maritim Indonesia
Memiliki 17.508 pulau baik besar maupun kecil.
2.027.087 km ² luas wilayah darat.
3.166.163 km ² luas wilayah laut.
2.500.000 km luas Zona Ekonomi Eksklusif. ZEE kita luas menjadi posisi
strategis kita dalam perdagangan kelautan.
Diapit dua benua yaitu Benua Asia dan Benua Australia.
Berada di antara dua samudera yaitu Samudera Hindia dan Samudera
Pasifik.

Berdasarkan karakteristik ini, posisi kita sangat strategis dan memiliki


potensi yang besar, tinggal bagaimana cara kita mengelola dan
mengaturnya dengan baik agar dapat menguntungkan kita.
Laut Indonesia dapat dikelompokan menjadi 5 bagian dengan potensi
perikanan dan sumber daya alam yang besar yaitu:
1.Laut Cina Bagian Selatan atau sekarang disebut sebagai Laut Natuna
Selatan. Terdiri dari: Laut Jawa, Selat Sunda, Selat Karimata, Selat Gaspar,
Selat Bangka, dan Selat Malaka.
2.Laut Sulu berbentuk lembah persegi panjang dengan bagian terdalamnya
mencapai sekitar 5.580 m dan semakin ke timur semakin dalam.
3.Perairan dalam Kawasan Timur Indonesia terdiri dari: Laut Sulawesi,
Flores, Maluku, Halmahera, Laut Seram, Banda, Sawu, Timor, dan Selat
Makassar.
4.Paparan Arafura menghubungkan daratan Papua dengan Australia (Selat
Tores)
5.Bagian Perairan Samudera Hindia
Pada Peta Wilayah Kedaulatan dan Yurisdikasi Indonesia menunjukan
bagaimana Indonesia di setiap wilayah yurisdikasinya memiliki kekuatan
hukum yang berbeda-beda.
1.Daratan Indonesia (Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan
Papua)
2.Perairan Nusantara atau Laut Nusantara
3.Laut Teritorial
4.Zona Ekonomi Eksklusif
5.Landasan Kontinen
6.Luar Indonesia
7.Laut Bebas
Potensi Kemaritiman Indonesia
1. Potensi Pembangunan Ekonomi Kemaritiman Berdasarkan
Jenis Sumber Daya Alam
Sumber Daya Dapat Pulih : perikanan, hutan mangrove,
terumbu karang.
Sumber Daya Tak Dapat Pulih : bahan tambang dan mineral,
minyak dan gas bumi
Energi Kelautan : gelombang, OTREC, pasang-surut air laut, &
angin laut
Environmental Services : keindahan alam, wisata bahari atau
wisata maritim, pengaturan iklim, dan penyerapan limbah.
Potensi Kemaritiman Indonesia
2. Potensi Pembangunan Ekonomi Kemaritiman Menurut Sektor
Kegiatan
Perikanan Tangkap
Perikanan Budidaya
Industri Pengolahan Produk Perikanan. Pengolahan perikanan
dilakukan untuk meningkatkan nilai tambah terhadap produk
perikanan dan berfungsi untuk mengawetkan ikan karena
bersifat mudah rusak dan busuk (Bar, 2015).
Industri Bioteknologi
Pariwisata Bahari dan Pantai
Pertambangan dan Energi
Perhubungan Laut
Potensi Kemaritiman Indonesia
2. Potensi Pembangunan Ekonomi Kemaritiman Menurut Sektor
Kegiatan (2)
Industri Maritim : pariwisata, perikanan, dan perkapalan
Ekosistem Pesisir Laut : hutan mangrove, padang lamun,
terumbu karang
Pulau-Pulau Kecil
Benda-Benda Berharga di Bawah Laut : BMKT (Benda Berharga
Muatan Kapal Tenggelam)
Hanya terdapat 11 tempat BMKT yang telah diangkat, yaitu perairan
Pulau Buaya, Batu Hitam, Karang Heluputan, Teluk Sumpat, Belitung
Timur, Karawang, Pulau Seribu, Cirebon, Karang Cina, Blanakan, dan
Jepara.
Potensi Kemaritiman Indonesia
Berkaitan dengan Indonesia sebagai negara kepulauan dengan wilayah
pesisir dan lautan yang luas, berikut adalah industri dan jasa maritim
memiliki potensi untuk dikembangkan adalah:
a. Galangan (pembuatan) kapal dan dockyard
b. Industri mesin dan peralatan kapal
c. Industri alat penangkapan ikan (fishing gears) seperti jaring, pancing,
fish finders, tali tambang, dan lain-lain
d. Industri kincir air tambak atau pedal wheel, pompa air, dan lain-lain
e. Offshore engineering and structures
f. Coastal engineering and structures
g. Kabel bawah laut dan fiber optics
h. Remote sensing, GPS, GIS, dan ICT lain-lain
Kelembagaan Masyarakat Maritim
1. Kelembagaan Ekonomi
2. Kelembagaan Kekerabatan
3. Kelembagaan Agama dan Kepercayaan
4. Kelembagaan Politik

Keempat kelembagaan diatas berhubungan satu sama


lain supaya dapat berfungsi sebagai suatu
kemasyarakatan maritim.
Kelembagaan Masyarakat Maritim
Sistem kekerabatan punggawa-sawi
Hubungan kekerabatan ini lebih banyak terjadi menggunakan
norma sosial yang dilandasi oleh pertukaran jasa yang tidak
setara. Misalnya, sawi memberikan penghormatan
kesepakatan norma sesuai dengan besarnya jasa atau service
yang diberikan oleh punggawanya.
Hal ini berhubungan dengan kelembagaan ekonomi,
kekerabatan, dan politik.
Mengapa ekonomi kemaritiman di negara kita
perkembangannya cenderung lambat dan sulit dikembangkan
padahal kita memiliki akses sumber daya yang melimpah?
Karena orang-orang yang bergerak di bidang perekonomian
maritim masih kurang, sehingga terjadi ketimpangan
infrastruktur. Menurut saya, kita sebagai warga negara
Indonesia masih banyak yang tidak aware tentang kekayaan
kelautan kita sendiri dan took our maritime resources for
granted. Kita juga rentan pada pencurian sumber daya laut
karena ZEE kita yang sangat luas.
Solusi yang bisa saya berikan adalah kita bisa menguatkan lagi
visi maritim, meningkatkan penguasaan di bidang teknologi,
mempertegas peraturan terkait pencurian sumber daya laut,
melibatkan lebih banyak orang-orang yang bergerak dalam
bidang kelautan di pemerintahan, juga memfokuskan
pembangunan infrastruktur yang memiliki keuntungan lain lagi
yaitu membuka lebih banyak lapangan pekerja di wilayah
maritim.
Thank You!

Anda mungkin juga menyukai