Anda di halaman 1dari 11

RANCANGAN TERAPI BERMAIN

PLAYDOUGH EDUKATIF
PADA ANAK USIA 3-5 TAHUN

Di susun Oleh :
Nama NIM.
Mardiani Rahmi 20040043
MHD. Thohar Hasibuan 20040047
Wenny Novita 20040075
Nauli Partahanan 20040049
Nirwana Safitri Rangkuti 20040052
Nur Afifah Yanni 20040054
Putri Julisna Sari 200400
Leli Maharani Daulay 20040041
Zul Fadli Harahap 20040081

PROGRAM PROFESI NERS


FAKULTAS KESEHATAN UNIVERSITAS AUFA
ROYHAN DI KOTA PADANGSIDIMPUAN
TAHUN 2021
TERAPI BERMAIN PLAYDOUGH EDUKATIF UNTUK ANAK USIA 3-5 TAHUN

A. Deskripsi
Pada usia 3-5 tahun anak sudah mampu mengembangkan kreatifitasnya dan
sosialisasi sehingga sangat diperlukan permainan yang dapat mengembangkan
kemampuan menyamakan dan membedakan, kemampuan berbahasa, mengembangkan
kecerdasan, menumbuhkan sportifitas, mengembangkan koordinasi motorik,
mengembangkan dan mengontrol emosi, motorik kasar dan halus, memperkenalkan
pengertian yang bersifat ilmu pengetahuan dan memperkenalkan suasana kompetisi
serta gotong royong. Sehingga jenis permainan yang dapat digunakan pada usia ini
seperti benda-benda di sekitar rumah, buku gambar, majalah anak-anak, alat gambar,
kertas untuk belajar melipat, gunting dan air.
Playdough/malam adalah salah satu alat permainan edukatif dalam
pembelajaran yang termasuk kriteria alat permainan murah dan memiliki nilai
fleksibilitas dalam merancang pola-pola yang hendak dibentuk sesuai dengan rencana
dan daya imajinasi.

B. Jenis Permainan
Jenis permainan yang digunakan yaitu playdough/malam. Playdough/malam
merupakan permainan yang yang terbuat dari plastisin dengan berbagai macam warna
yang ada. Permainan ini dilakukan dengan membentuk malam menjadi berbagai jenis
hewan, tumbuhan, buah, tempat, dan benda lainnya. Sebelumnya akan diberikan satu
contoh membuat sebuah kreasi benda dari malam dan selanjutnya anak akan membuat
kreasi malam sesuai keinginan dan kreatifitasnya sendiri.
C. Tujuan
1. Umum
Anak mampu membentuk malam tersebut dengan kreatifitas dan imajinasinya
sendiri.
2. Khusus
a. Tujuan untuk anak
1) Mengenal benda.
2) Penggunaan playdough dapat membantu anak melatih keterampilan fisik
dengan tangan ketika mereka memanipulasi playdough dengan jari mereka.
Anak dapat berlatih seperti mencubit, meremas, atau menyodok saat mereka
bermain dengan playdough.
3) Membantu anak dalam melatih imajinasi dan kemampuan kognitif lainnya
seperti imitasi, simbolisme dan pemecahan masalah. Hal ini membantu anak
belajar lebih banyak tentang lingkungan saat ia meniru bentuk benda sehari-
hari dengan playdough.
4) Membantu anak untuk tenang disaat frustasi atau marah. Memegang dan
meremas adonan bermain dapat menghasilkan efek menenangkan pada si
anak dan berguna untuk mengajarkan keterampilan manajemen kemarahan,
dan lebih nyaman untuk mengekspresikan.
5) Mengembangkan keterampilan sosial saat ia bermain bersama dengan anak-
anak lain dan dapat memberikan kesempatan bagi anak untuk latihan bekerja
sama dan berbagi.
6) Anak mampu mengembangkan kemampuan gerak halus.
7) Dapat mengenal warna-warna.
b. Tujuan untuk perawat
1) Agar perawat mengetahui permainan anak sesuai dengan tahap
perkembangan.
2) Membangun trust antara pasien anak dan perawat.
3) Mampu mengaplikasikan teori terapi bermain pada anak usia 3-5 tahun.
4) Agar perawat mengetahui perkembangan anak usia 3-5 tahun.
5) Melatih kreativitas perawat dalam menentukan jenis permainan yang tepat
bagi anak sesuai tahap perkembangan.
c. Tujuan untuk orangtua
1) Untuk menambah wawasan tentang cara mendidik anak sesuai dengan usia
anak.
2) Untuk menambah wawasan orang tua tentang cara memberikan pendidikan
pada anak dengan cara yang menyenangkan.

D. Sasaran
Kriteria Pasien
1. Anak usia pra-sekolah (3-5 tahun)
2. Anak kooperatif
3. Anak dengan komunikasi verbal baik
4. Anak yang tidak ada kontra indikasi untuk bermain

E. Setting Ruangan

Keterangan :
: Klien

: perawat

F. Perilaku Anak yang diharapkan


1. Anak mampu mengekspresikan kreatifitasnya dan imajinasi.

2. Anak mengikuti permainan dengan baik sampai selesai dan tidak rewel.
3. Anak bersifat kooperatif.
4. Anak bisa menikmati dan merasa senang.
5. Anak dapat mengenal benda.
6. Anak mampu mengembangkan kemampuan gerak halus.
7. Anak dapat mengenal warna-warna.
8. Anak dapat mengekspresikan perasaan.
9. Anak dapat meningkatkan sosialisasi dan kerjasama.
G. Analisa Situasi
Terapi bermain ini dilaksanakan pada :
1. Tanggal : Kamis, 31 Maret 2021
2. Jam : 08.30-09.30 WIB
3. Tempat : Ruang bermain ( playland )
4. Alat yang digunakan : Malam/plastisin dan papan alas

H. Rencana Pelaksanaan
N WAKTU KEGIATAN BERMAIN KEGIATAN
O PESERTA
1 15 menit  Pembukaan Membalas salam Anak
a. Persiapan (5 menit) dapat menyebutkan
• Mempersiapkan alat untuk namanya
terapi Mendengarkan
bermain
• Mempersiapkan
tempat bermain
• Mempersiapkan anak
b. Perkenalan (5 menit)
 Mengucapkan salam
 Memperkenalkan diri
 Menyampaikan tujuan
 Menjelaskan kepada anak
untuk
 menuangkan pikirannya
dalam plastisinnya
tersebut.
2 30 menit 2. Pelaksanaan Memperhatikan
a. Mengenalkan plastisin dengan
berbagai macam warna yang ada
b. Memberikan contoh bagaimana
cara mempergunakan alat tersebut
c. Anak mulai Membentuk plastisin
membentuk plastisin ke dalam sesuai keinginan
sebuah kreatifitas dengan imajinasi
yang ada pada anak
d. Anak diberi
kesempatan untuk berkreatifitas
sendiri
Memberikan reward kepada anak
3 10 menit 3. Evaluasi Mengungkapkan
a. Menanyakan perasaan anak perasaan
setelah melakukan bermain
b. Menanyakan perasaan
orang tua saatmendampingi anak Mengungkapkan
bermain perasaan
4 5 menit Terminasi Bertepuk tangan
a. Menutup acara permainan dengan
memberikan reward kepada anak
b. Salam penutup a. membalas
salam
K. Evaluasi
a) Evaluasi Struktur
1. Sarana disiapkan pagi hari sebelum acara dimulai
2. Media dipersiapkan 1 hari sebelum pelaksanaan kegiatan
3. Kontrak dengan anak-anak yang akan diberi terapi bermain dilakukan 1
hari sebelum dan pagi hari sebelum kegiatan dilaksanakan.
b) Evaluasi Proses
1. Perawat memandu terapi bermain dari awal hingga akhir kegiatan
2. Respon anak baik selama proses bermain berlangsung
3. Anak tampak aktif selama proses bermain berlangsung
4. Anak mau dan dapat membentuk sesuatu dari malam dengan baik
didampingi oleh keluarga
5. Keluarga ikut memotivasi anak selama pelaksanaan proses bermain
6. Kegiatan berjalan dengan lancar dan tujuan bermain tercapai dengan
baik

c) Evaluasi Hasil
1. Kegiatan bermain dimulai tepat pada waktu yang telah ditentukan
2. Anak dapat membentuk sesuatu sesuai dengan yang disukainya
3. Anak mengikuti proses bermain dari awal hingga akhir

Anda mungkin juga menyukai