JUDUL
OLEH :
Kelompok 1 :
TAHUN AJARAN
2021/2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadiran Ida Sang Hyang Widhi Wasa, Tuhan Yang Maha Kuasa karena
telah memberikan kesempatan pada penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Atas asung kerta
waranugraha-Nya, penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Penerapan Ejaan
Dan Tanda Baca Dalam Bahasa ” tepat waktu.
Makalah ini disusun guna memenuhi tugas dosen pada mata kuliah Pancasila di
Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar. Selain itu, penulis juga berharap
agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca tentang perkembangan agama Hindu
di India. Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Bapak I NENGAH
ARIMBAWA, S.Pd., M.Pd. selaku dosen pengampu mata kuliah Pancasila. Semoga tugas
yang telah diberikan ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan terkait bidang yang
ditekuni penulis.
Penulis juga mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah membantu proses
penyusunan makalah ini. Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan penulis terima demi kesempurnaan makalah
ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................ i
DAFTAR ISI........................................................................................................ ii
BAB I : PENDAHULUAN................................................................................. 1
1. Latar Belakang.............................................................................................. 1
2. Rumusan Masalah......................................................................................... 2
3. Tujuan Pembahasan...................................................................................... 2
BAB II : PEMBAHASAN.................................................................................. 3
A. Ejaan................................................................................................... 3
1. Pengertian Ejaan........................................................................................... 3
2. Fungsi Ejaan................................................................................................. 4
3. Perkembangan Ejaan.................................................................................... 5
B. Tanda Baca.......................................................................................... 10
1. Kesimpulan.................................................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA
ii
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
B. Rumusan Masalah
A. Ejaan
1. Pengertian Ejaan
2. Fungsi Ejaan
3. Perkembangan Ejaan
B. Tanda Baca
1. Tanda Baca
C. Tujuan Pembahasan
Mengetahui dan memahami ejaan dan tanda baca serta fungsi-fungsi dari ejaan
dan tanda baca yang ada di dalam bahasa Indonesia, dan cara penggunaannya dengan
baik dan sesuai dengan kaidah-kaidah bahasa Indonesia.
2
PEMBAHASAN
A. Ejaan
1. Pengertian Ejaan
Ejaan adalah keseluruhan peraturan bagaimana melambangkan bunyi
ujaran dan bagaimana antar hubungan antara lambang-lambang itu (pemisahan dan
penggabungan dalam suatu bahasa), secara teknis yakni dimaksud dengan ejaan adalah
penulisan huruf, penulisan kata dan pemakaian tanda baca.
Adanya hal-hal tersebut yang ada dalam bahasa Indonesia, maka kita selalu
berusaha untuk menyempurnakan ejaan-ejaan yang kita pakai. Ini tampak jelas dari
perkembangan ejaan bahasa Indonesia yang pernah kita pakai yaitu dari sebelum tahun
1947 maupun sesudah tahun 1972.
3
2. Fungsi Ejaan
Dalam rangka menunjang pembakuan bahasa, baik yang menyangkut
pembakuan tata bahasa maupun kosa kata dan peristilahan, ejaan memiliki fungsi yang
cukup penting. Oleh karena itu pembakuan ejaan perlu di beri prioritas terlebih dahulu.
Dalam hubungan itu, ejaan antara lain berfungsi sebagai :
Secara praktis ejaan memiliki fungsi untuk membantu pemahaman pembaca di dalam
mencerna informasi yang di sampaikan secara tertulis. Dalam hal ini fungsi praktis itu
dapat di pahami jika segala ketentuan yang terdapat di dalam kaidah telah di terapkan
dengan baik.
4
3. Perkembangan Ejaan
Perkembangan ejaan meliputi :
b. Ejaan Soewandi
Pada tanggal 19 Maret 1947 Ejaan Soewandi diresmikan untuk menggantikan ejaan
Van Ophuijsen, ejaan ini dikena oleh masyarakat dengan julukan ejaan republik. Hal-
hal yang perlu diketahui sehubungan dengan pergantian ejaan itu, yaitu:
5
c. Ejaan Melindo
Kongres bahasa Indonesia II Medan (1959) sidang perutusan Indonesia dan melayu
(Slamet mulyana-syeh Nasir bin Ismail, ketua) menghasilkan konsep ejaan bersama
yang kemudian dikenal dengan ejaan Melindo (melayu –indonesia). Perkembangan
politik selama tahun-tahun berikutnya mengurungkan peresmian ejaan itu.
Penelusuran di- atau ke- sebagai awalan dan di atau ke sebagai kata depan dibedakan,
yakni di-atau ke- sebagai awalan ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya.
4. Ejaan Dalam Peristilahan
a. Ejaan Fonemik
Penulisan istilah pada umumnya berdasarkan ejaan fonemik; artinya hanya satuan
bunyi yang berfungsi dalam bahasa Indonesia yang di lambangkan dengan huruf.
Misalnya :
b. Ejaan Etimologi
Untuk menegaskan makna yang berbeda, istilah yang homonim dengan kata
lain dapat di tulis dengan mempertimbangkan etimologinya, yakni sejarahnya,
sehingga bentuknya berlainan walaupun lafalnya mungkin sama.
Misalnya :
7
c. Transliterasi
Misalnya :
Suksma (sukma)
Psyche (jiwa,batin)
Moskva (Moskwa,Moskou)
Ejaan nama diri, termasuk merek dagang, yang di dalam bahasa aslinya di tulis
dengan huruf Latin tidak di ubah.
Misalnya :
Baekelund Cannizaro
Aquadag Daeron
e. Penyesuaian Ejaan
Dalam perkembangannya, bahasa Indonesia menyerap unsur pelbagai bahasa lain, baik
dari bahasa daerah maupun bahasa asing, seperti Sanskerta, inggris, arab, dan lain-lain.
Berdasarkan taraf integrasinyaunsur serapan dalam bahasa Indonesia dapat di bagi atas
tiga golongan.
Kedua, unsur asing yang belum sepenuhnya terserap ke dalam bahasa Indonesia,
seperti shuttle cock, real estate. Unsur-unsur ini di pakai di dalam konteks bahasa
Indonesia, tetapi pengucapannya masih mengikuti cara asing.
1) Penyesuaian Awalan
2) Penyesuaian Akhiran
Di samping pegangan untuk penyesuaian huruf istilah asing tersebut di atas, berikut ini
di daftarkan juga akhiran-akhiran asing serta penyesuaiannya dalam bahasa Indonesia.
Akhiran itu di serap sebagai bagian kata yang utuh. Kata seperti standardisasi,
implementasi, dan objektif di serap secara utuh di samping kata standar, implemen,
dan objek.
B. Tanda Baca
Tanda baca adalah tanda-tanda yang digunakan di dalam bahasa tulis agar
kalimat-kalimat yang kita tulis dapat di pahami orang persis seperti yang kita
maksudkan.
Ada beberapa kaidah dalam penggunaan tanda baca titik (.) yaitu :
1. Tanda baca titik (.) digunakan untuk mengakhiri kalimat yang bukan yang bukan
berupa kalimat tanya atau kalimat seruan.
2. Tanda baca titik (.) digunakan di belakang angka atau huruf dalam suatu bagan,
ikhtisar atau daftar.
3. Tanda baca titik (.) digunakan untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang
menunjukkan jangka waktu.
11
4. Tanda baca titik (.) digunakan diantara nama penulis, judul tulisan yang tidak
berakhir dengan tanda tanya dan tanda seru, dan tempat terbit dalam daftar pustaka.[9]
6. Tanda titik tidak di pakai di pakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau
kelipatannya yang tidak menunjukkan jumlah.
8. Tanda titik tidak di pakai pada akhir judul yang merupakan kepala karangan atau
kepala ilustrasi, tabel, dan sebagainya.
1. Tanda baca koma (,) digunakan di antara unsur-unsur dalam suatu perincian atau
pembilangan.
2. Tanda baca koma (,) digunakan untuk memisahkan kalimat setara, apabila kalimat
setara berikutnya diawali kata tetapi atau melainkan.
3. Tanda baca koma (,) digunakan apabila anak kalimat mendahului induk kalimat.
4. Tanda baca koma (,) digunakan untuk memisahkan anak kalimat jika anak
kalimatnya itu mendahului induk kalimatnya.
5. Tanda baca koma (,) digunakan di belakang ungkapan penghubung antar kalimat
yang terdapat pada awal kalimat.
6. Tanda baca koma (,) di pakai untuk memisahkan kata seperti o, ya, wah, aduh,
kasihan, dari kata yang lain yang terdapat di dalam kalimat.
7. Tanda baca koma (,) di pakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain
dalam kalimat.
8. Tanda baca koma (,) di pakai di antara nama dan alamat, bagian-bagian alamat,
tempat dan tanggal, nama tempat dan wilayah atau negeri yang di tulis berurutan.
9. Tanda baca koma (,) di pakai untuk menceraikan bagian nama yang di balik
susunannya dalam daftar pustaka.
10. Tanda baca koma (,) di pakai di antara nama orang dan gelar akademik yang
mengikutinya untuk membedakannya dari singkatan nama diri, keluarga, atau marga.
2. Digunakan untuk memisahkan kalimat yang setara di dalam suatu kalimat majemuk
sebagai pengganti kata penghubung.
2. Digunakan di antara jilid atau nomor dan halaman, di antara bab dan ayat di dalam
kitab suci, di antara judul dan sub judul, serta nama kata dan penerbit buku acuan.
3. Dapat di gunakan dalam teks drama sesudah kata yang menunjukkan pelaku dalam
percakapan.
4. Di gunakan di antara jilid nomor dan halaman, di antara bab dan ayat dalam kitab
suci, di antara judul dan anak judul suatu karangan, serta nama kota dan penerbit buku
acuan dalam karangan.
4. Di gunakan untuk menyambung huruf kata yang di eja satu-satu dan bagian-bagian
tanggal.
1. Tanda pisah (–) digunakan di antara dua bilangan atau tanggal dengan arti “sampai
ke“ atau “sampai dengan”.
2. Tanda pisah (–) membatasi penyisipan kata atau kalimat yang memberi penjelasan
di luar bangun kalimat.
3. Tanda pisah (–) digunakan untuk menegaskan adanya keterangan aposisi atau
keterangan yang lain sehingga kalimat menjadi lebih jelas.
1. Tanda ini digunakan untuk menunjukkan bahwa dalam suatu kalimat atau naskah
ada bagian yang hilang.
2. Digunakan untuk mengapit keterangan atau penjelasan yang bukan bagian integral
pokok pembicaraan.
3. Digunakan mengapit huruf atau kata yang kehadirannya di dalam teks dapat di
hilangkan.
4. Di gunakan mengapit angka atau huruf yang memerinci satu urutan keterangan.
i. Tanda Tanya (?)
1.Tanda tanya (?) digunakan pada akhir kalimat tanya, yakni kalimat yang
membutuhkan jawaban.
2.Tanda tanya (?) di gunakan di dalam tanda kurung untuk menyatakan bagian kalimat
yang di sangsikan atau yang kurang yang kurang dapat di buktikan kebenarannya.
Tanda ini digunakan sesudah ungkapan atau pernyataan yang berupa seruan atau
perintah yang menggambarkan kesungguhan, ke tidak percayaan, atau emosi yang
kuat.
Tanda ini digunakan untuk mengapit keterangan dalam kalimat penjelas yang sudah
bertanda kurung.
1.Tanda petik penutup mengikuti tanda baca yang mengakhiri petikan langsung.
2.Tanda petik mengapit petikan langsung yang berasal dari pembicaraan dan naskah
atau bahan tertulis lain.
3.Tanda petik mengapit judul syair, karangan, atau bab buku yang di pakai dalam
kalimat.
4.Tanda petik mengapit istilah ilmiah yang kurang di kenal atau mempunyai arti
khusus.
5.Tanda baca penutup kalimat atau bagian kalimat di tempatkan di belakang tanda
petik yang mengapit kata atau ungkapan yang di pakai dengan arti khusus pada ujung
kalimat atau bagian kalimat.
1.Tanda ini digunakan untuk mengapit makna, terjemahan, dan penjelasan kata atau
ungkapan asing.
2.Tanda petik tunggal mengapit petikan yang tersusun di dalam petikan lainnya.
2.Tanda garis miring di pakai sebagai pengganti kata dan atau, atau tiap.
Tanda ini berfungsi untuk penyingkat suatu kata yang digunakan untuk menunjukkan
penghilangan bagian suatu kata atau bagian angka tahun.
Berdasarkan uraian di atas tentang penggunaan tanda baca yang berlaku di dalam EYD
dalam Bahasa Indonesia secara garis besar prinsip-prinsip umum pemakaian tanda
baca dapat diuraikan sebagai berikut.
• Tanda tanya (?), tanda titik (.), tanda titk koma (;), tanda titik dua (:), dan tanda seru
(!), ditulis rapat (tanpa spasi) dengan huruf akhir dengan kata yang mendahuluinya dan
diberi spasi dengan kata yang sesudahnya.
• Tanda petik ganda (“), tanda petik tunggal (‘), dan tanda kurung (()) masing-masing
diketik rapat dengan kata, frase, atau kalimat yang diapit.
• Tanda hubung (-), tanda pisah (–), dan garis miring (/) masing-masing diketik rapat
dengan huruf yang mendahului dan yang mengikutinya.
• Tanda hitungan, seperti: sama dengan (=), tambah (+), kurang (-), kali (x), bagi (:),
lebih kecil (<), lebih besar (>) ditulis dengan jarak satu spasi dengan huruf yang
mendahului dan mengikutinya.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah kita memahami apa yang telah di paparkan di atas, kita dapat mengambil
sebuah kesimpulan bahwa :
2. Ejaan Soewandi
3. Ejaan Melindo
17
Tanda baca adalah tanda-tanda yang digunakan di dalam bahasa tulis agar kalimat-
kalimat yang kita tulis dapat di pahami orang persis seperti yang kita maksudkan.
Bahasa itu tidak terlepas dari yang namanya tata ejaan dan tanda baca. Dan ternyata
ejaan dan tanda baca itu saling keterkaitan. Dan ejaan itu ternyata mengalami beberapa
tahap hingga menjadi yang sempurna, dimana yang kita gunakan saat ini.
B. Kritik dan Saran
Kami sadar masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini. Mohon
kritik dan sarannya supaya ke depan bisa lebih baik lagi.
19
DAFTAR PUSTAKA
http://budipurnomoagung.blogspot.co.id/2013/11/fungsi-ragam-bahasa-dan-
ejaan.html?m=1.
http://huartzimucz.blogspot.co.id/2012/10/fungsi-fungsi-tanda-baca-html?m=1.