Anda di halaman 1dari 14

FILSAFAT PENDIDIKAN

"Pengertian Filsafat dan Pengertian Filsafat Pendidikan"

Dosen Pengampu:
Drs. I Nengah Karsana, M.Ag

Nama Anggota Kelompok 1:


- I Gustri Ayu Putri Surya Dewi (2111011001)
- Ni Komang Ayu Agustina (2111011125)
- Greistin Erlianda Arjawa Priyanti (2111011158)

UNIVERSITAS HINDU NEGERI


I GUSTI BAGUS SUGRIWA DENPASAR
FAKULTAS DHARMA ACARYA
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat
kesehatan sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Pengertian Filsafat
dan Pengertian Filsafat Pendidikan” dengan tepat waktu. Adapun tujuan dari penulisan makalah
ini adalah untuk memenuhi tugas kelompok yang telah diberikan bapak Drs. I Nengah Karsana,
M.Ag selaku dosen pengampu pada proses pembelajaran program studi Pendidikan Agama
Hindu mata kuliah Acara Filsafat Pendidikan.
Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang Pengertian Filsafat
dan Pengertian Filsafat Pendidikan. Dengan keseriusan dan ketekunan dalam pembuatan
makalah ini, harapan kami dapat memberikan manfaat bagi teman-teman dan para pembaca,
khususnya agar memahami dan mendalami mengenai isi dari makalah ini, serta dapat menjadi
pembelajaran bagi kami dalam pembuatan sebuah makalah, khususnya dalam materi Pengertian
Filsafat dan Pengertian Filsafat Pendidikan.
Tak kalah pentingnya kami mengucapka terima kasih sebesar-besarnya kepada bapak Drs. I
Nengah Karsana, M.Ag selaku dosen pengajar dalam mata kuliah Filsafat Pendidikan yang telah
memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan
bidang studi yang kami tekuni. Kami juga mengucapkan terimakasih kepada semua sumber dan
pihak yang telah membagi sebagian pengetahuan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
ini. Terlepas dari semua itu, kami menyadari masih banyak kekurangan dan kesalahan dalam
penyusunan makalah ini, baik dari segi materi maupun tata bahasa. Oleh karena itu, kami
berharap kritik dan saran dari teman- teman demi perbaikan makalah ini.

Badung, 17 Februari 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR......................................................................................................2
DAFTAR ISI..................................................................................................................... 3
BAB I................................................................................................................................. 4
PENDAHULUAN.............................................................................................................4
A. Latar Belakang.......................................................................................................4
B. Rumusan Masalah..................................................................................................5
C. Tujuan..................................................................................................................... 5
BAB II............................................................................................................................... 5
PEMBAHASAN...............................................................................................................5
1. Pengertian Filsafat..............................................................................................5
2. Pengertian Pendidikan.....................................................................................10
3. Pengertian Filsafat Pendidikan........................................................................11
BAB III............................................................................................................................ 13
PENUTUP....................................................................................................................... 13
A. Kesimpulan...........................................................................................................13
B. Saran.....................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................14

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Filsafat tidak dapat dipisahkan dengan kehidupan manusia, karena sejarah filsafat erat
kaitannya dengan sejarah manusia pada masa lampau. Filsafat yang dijadikan sebagai pandangan
hidup, erat kaitannya dnegan nilai-nilai tentang manusia yang dianggap benar sebagai pandangan
hidup oleh suatu masyarakat atau bangsa untuk mewujudkannya yang terkandung dalam filsafat
tersebut. Oleh karena itu suatu filsafat yang diyakini oleh suatu masyarakat atau bangsa akan
berkaitan erat dengan sistem pendidikan yang diraaskan oleh masyarakat dan bangsa tersebut.
Filsafat pendidikan ini sebagai usaha untuk mengenalkan filsafat pendidikan dan hal-hal lain
yang berhubungan dengan itu. Adapun filsafat pendidikan adalah disiplin ilmu yang mempelajari
dan berusaha mengungkap masalah-masalah pendidikan yang bersifat filosofis. Agar pendidikan
mempunyai arti jelas, karena pendidikan sangat pesar peranannya dalam membna kemajuan
suatu bangsa sesuai dengan filsafat yang diyakini.
Di zaman Yunani, filsafat bukan merupakan suatu disiapkan teoritis dan spesial, akan tetapi
suatu cara hidup yang kongret, suatu pandangan hidup yang total tentang manusia dan tentang
alam yang menyinari Seluruh kehidupan seseorang. Selanjutnya, dengan kehidupan atau
perkembangan peradaban manusia dan problema yang dihadapinya, pengertian yang bersifat
teoritis seperti yang dilahirkan filsafat Yunani itu kehilangan kemampuan untuk memberi
jawaban yang layak tentang kebenaran peradaban itu telah menyebabkan manusia melakukan
loncatan besar dalam bidang Sains, teknologi, kedokteran dan pendidikan. Perubahan itu
mendorong manusia memikiran kembali pengertian tentang kebenaran. Sebab setiap terjadi
perubahan dalam peradaban akan berpengaruh terhadap sistem nilai yang berlaku, karena antara
perubahan peradaban dengan cara berfikir manusia terdapat hubungan timbal balik.
Pendidikan adalah upaya menga mengembangkan potensi potensi manusia we peserta didik.
Karenanya pendidikan bertujuan menyiapkan pribadi dalam keseimbangan, kesatuan, organis,
dinamis, guna mencapai tujuan hidup kemanusiaan, melalui filsafat pendidikan. Filsafat
pendidikan adalah filsafat yang digunakan dalam studi mengenai masalah masalah pendidikan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari Filsafat ?
2. Apa pengertian dari Pendidikan ?
3. Apa pengertian dari FilsafatPendidikan ?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari Filsafat.
2. Untuk mengetahui pengertian dari Pendidikan.
3. Untuk mengetahui pengertian dari Filsafat Pendidikan.
1
BAB II
PEMBAHASAN

1. Pengertian Filsafat
Pengertian Filsafat secara umum adalah suatu kebijaksanaan hidup (filosofia) untuk
memberikan suatu pandangan hidup yang menyeluruh berdasarkan refleksi atas pengalaman
hidup maupun pengalaman ilmiah dengan menggunakan akal dan logika pikiran manusia.
Sedangkan pengertian filsafat menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) diartikan
sebagai berikut:
- Pengetahuan dan penyelidikan dengan akal budi mengenai hakikat segala yang ada,
sebab, asal, dan hukumnya.
- Teori yang mendasari alam pikiran atau suatu kegiatan.
- Ilmu yang berintikan logika, estetika, metafisika, dan epistemologi
Dapat juga disimpulkan bahwa filsafat adalah ilmu yang berupaya untuk menemukan
kebenaran tentang hakikat sesuatu yang ada melalui penggunaan kemampuan akal secara
optimal. Kebenaran yang dihasilkan oleh pemikiran filsafat adalah jawaban dalam bentuk
gagasan atau ide.
Pengertian Filsafat secara Etimologi yaitu, kata filsafat memiliki arti yang sepadan dengan
kata falsafah dalam bahasa Arab atau kata philosphy dalam bahasa Inggris, juga dengan kata
philoshopie dalam bahasa Prancis dan Belanda serta kata philoshophier dalam bahasa Jerman.
Semua kata tersebut awalnya berasal dari kata bahasa latin, yakni philosophia, sebuah kata
benda yang merupakan hasil dari kegiatan philoshopien sebagai kata kerjanya. Kata philosophia
sendiri berasal dari bahasa Yunani, yakni philein (mencintai) atau philia (persahabatan atau
tertarik kepada) dan sophos (kebijaksanaan, ketrampilan, pengalaman praktis, dan intelgensi).
Dengan demikian, pengertian filsafat secara etimologis dapat diartikan sebagai cinta atau
kecenderungan akan kebijaksanaan, atau cinta pada pengetahuan yang bijaksana. Dapat diartikan
juga sebagai cinta secara mendalam akan kebijaksanaan atau cinta sedalam-dalamnya akan
kearifan atau cinta secara sungguh-sungguh terhadap pandangan dan kebenaran.
Jadi secara etimologis, kata filsafat dapat diartikan sebagai cinta atau kecenderungan akan
kebijaksanaan.

2
Pengertian Filsafat menurut Para Ahli, yaitu sebagai berikut:
- Cicero, pengertian filsafat menurut Cicero diartikan sebagai sebagai ibu dari semua seni.
Ia juga mendefinisikan filsafat sebagai ars vitae atau seni kehidupan.
- Aristoteles, pengertian filsafat menurut Aristoteles adalah memiliki kewajiban untuk
menyelidiki sebab dan asas segala benda. Dengan demikian filsafat bersifat sebagai ilmu
umum. Tugas penyelidikan tentang sebab telah dibagi sekarang oleh filsafat dengan ilmu.
- Ibnu Sina, hal pertama yang dihadapi seorang filsuf adalah bahwa yang ada berebeda-
beda, terdapat ada yang hanya mungkin ada.
- Plato, pengertian filsafat menurut Plato adalah sebuah pengetahuan tentang segala yang
ada atau ilmu pengetahuan yang berminat mencapai kebenaran yang asli.
- Al Farabi, definisi filsafat merupakan ilmu pengetahuan tentang alam yang maujud dan
bertujuan menyelidiki hakekatnya yang sebenarnya.
- Thomas Hobbes, Arti filsafat ialah ilmu pengetahuan yang menerangkan perhubungan
hasil dan sebab atau sebab dari hasilnya, dan oleh karena itu senantiasa adalah suatu
perubahan.
- Al-Kindi, Filsafat adalah pengetahuan benar mengenai hakikat segala yang ada sejauh
mungkin bagi manusia. Ia memberikan pengertian filsafat di kalangan umat Islam
membagi filsafat itu dalam tiga lapangan:
 Ilmu Fisika (al-ilmu al-tabiyyat), merupakan tingkatan terendah.
 Ilmu Matematika (al-ilmu al-riyadil), tingkatan tengah.
 Ilmu Ketuhanan (al-ilmu ar-rububiyyat), tingkatan tertinggi.
- Johann Gotlich Fickte, Pengertian filsafat merupakan ilmu dari ilmu-ilmu, yakni ilmu
umum, yang jadi dasar segala ilmu. Filsafat membicarakan seluruh bidang dan seluruh
jenis ilmu untuk mencari kebenaran dari seluruh kenyataan.
- Imanuel Kant, Definisi filsafat adalah ilmu pengetahuan yang menjadi pokok dan
pangkal dari segala pengetahuan yang di dalamnya tercakup empat persoalan yaitu
metafisika, etika agama dan antropologi.
- Paul Nartorp, Filsafat sebagai ilmu dasar hendak menentukan kesatuan pengetahuan
manusia dengan menunjukan dasar akhir yang sama, yang memikul sekaliannya.
- Harold H. Titus, Harold membagi pengertian filsafat sebagai berikut:
 Filsafat adalah sekumpulan sikap dan kepecayaan terhadap kehidupan dan alam
yang biasanya diterima secara tidak kritis.
 Filsafat adalah suatu proses kritik atau pemikiran terhadap kepercayaan dan sikap
yang dijunjung tinggi.
 Filsafat adalah suatu usaha untuk memperoleh suatu pandangan keseluruhan.
 Filsafat adalah analisis logis dari bahasa dan penjelasan tentang arti kata dan
pengertian (konsep).
 Filsafat adalah kumpulan masalah yang mendapat perhatian manusia dan yang
dicirikan jawabannya oleh para ahli filsafat.

3
- Bertrand Russel, Definisi filsafat adalah sesuatu yang berada di tengah-tengah antara
teologi dan sains. Sebagaimana teologi, filsafat berisikan pemikiran-pemikiran mengenai
masalah-masalah yang pengetahuan definitif tentangnya, sampai sebegitu jauh, tidak bisa
dipastikan. Namun, seperti sains, filsafat lebih menarik perhatian akal manusia daripada
otoritas tradisi maupun otoritas wahyu.
- Stephen R. Toulmin, Arti filsafat adalah sebagai suatu cabang ilmu, filsafat ilmu
mencoba menjelaskan unsur-unsur yang terlibat dalam proses penyelidikan ilmiah
prosedur-prosedur pengamatan, pola-pola perbinacangan, metode-metode penggantian
dan perhitungan, pra-anggapan-pra-anggapan metafisis, dan seterusnya dan selanjutnya
menilai landasan-landasan bagi kesalahannya dari sudut-sudut tinjauan logika formal,
metodologi praktis, dan metafisika.
- Rene Descartes, Pengertian filsafat menurut Rene Descartes adalah kumpulan segala
pengetahuan, dimana Tuhan, alam dan manusia menjadi pokok penyelidikannya.
- Francis Bacon, Filsafat menurut Bacon adalah induk agung dari ilmu-ilmu dan filsafat
menangani semua pengetahuan sebagai bidangnya.
- Dr. A. C Ewing, Filsafat adalah kebenaran, materi, budi, hubungan materi dan budi,
ruang dan waktu, sebab, kemerdekaan, monisme lawan fluarlisme dan Tuhan adalah
termasuk pertanyaan-pertanyaan pokok filsafat.
- Fichte, Menurut Fichte, filsafat disebut sebagai wissenschafslehre yang berarti ilmu dari
ilmu-ilmu, yakni ilmu yang umum, yang menjadi dasar segala ilmu.
- John Dewey, Filsafat haruslah dipandang sebagai suatu pengungakap mengenai
perjuangan manusia secara terus meners dalam upaya melakukan penyesuaian berbagai
tradisi yang membentuk budi manusia terhadap kecenderungan-kecenderungan ilmiah
dan cita-cita politi yang baru dan tidak sejalan dengan wewenang yang diakui.
- Dr. M. J. Langeveld, Pengertian filsafat sebagai ilmu kesatuan yang terdiri atas tiga
lingkungan masalah yakni:
 Lingkungan masalah keadaan (metafisika manusia, alam dan seterusnya).
 Lingkungan masalah pengetahuan (teori kebenaran, teori pengetahuan, logika).
 Lingkungan masalah nilai (teori nilai etika, estetika yang bernilai berdasarkan
religi).
- Kattsoff, Pengertian filsafat menurut Kattsoff dibagi menjadi beberapa bagian yakni
sebagai berikut:
 Filsafat adalah berpikir secara kritis,
 Filsafat adalah berpikir dalam bentuk yang sistematis.
 Filsafat menghasilkan sesuatu yang runtut.
 Filsafat adalah berpikir secara rasional.
 Filsafat bersifat komprehensif.
- Henderson, Filsafat diartikan sebagai suatu pandangan kritis yang sangat mendalam
sampai ke akar-akarnya mengenai segala sesuatu yang ada.
- Roger Garaudy, Pengertian filsafat yang berbeda-beda itu wajar, akan tetapi filsafat
tidak memberi sarana-sarana, akan tetapi mengajukan pertanyaan tentang tujuan dan
tentang makna-makna.
4
- Berling, Pengertian filsafat adalah pemikiran yang bebas, diilhami oleh rasio, mengenai
segala sesuatu yang muncul dari pengalaman pengalaman (experience).
- Walter Kuffman, Definisi filsafat adalah suatu pencarian akan kebenaran dengan
pertolongan fakta-fakta dan argumentasi argumentasi, tanpa memerlukan kekerasan dan
tanpa mengetahui hasilnya terlebih dahulu.
- Verhoeven, Menurut Verhoeven, arti filsafat didefinisikan sebagai meradikalkan
keherananan ke segala penjuru.
- Anton Bakker, Filsafat memiliki tempat dan kedudukan yang khusus. Filsafat meliputi
semua dimensi ilmu-ilmu lain, tidak hanya sebatas satu bidang saja atau lapisan
kenyataan. Oleh karena itu, filsafat bersifat total. Filsafat mempelajari sesuatu yang
menjadi objek formalnya menurut sebab-sebab yang mendasar (per ultima causas).
- John Brubacher, Filsafat berasal dari kata Yunani filos dan sofia yang berarti cinta
kebijaksanaan atau belajar. Lebih dari itu dapat diartikan cinta belajar pada umumnya,
dalam proses pertumbuhan ilmu pengetahuan (sains) hanya terdapat dalam apa yang kita
kenal dengan filsafat. Untuk alasan ini sering kita katakan bahwa filsafat adalah induk
dari segala ilmu pengetahuan.
- Dogobel Runes, Filsafat berasal dari kata Yunani philein (cinta) dan sophia
(kebijaksanaan), asalnya penjelasan rasional dari sesuatu (the most general science),
prinsip prinsip umum yang menerangkan segala fakta, dalam pengertian ini tidak
dibedakan dengan sains.
- Soetrionon dan Rita Hanafie, Pengertian filsafat secara umum adalah ilmu pengetahuan
yang menyelidiki hakikat segala sesuatu untuk memperoleh kebenaran. Ilmu pengetahuan
tentang hakikat yang menanyakan apa hakikat atau sari atau inti atau esensi segala
sesuatu.
- Menurut Notonegoro, Filsafat menelaah hal-hal yang dijadikan objeknya dari sudut
intinya yang mutlak, yang tetap tidak berubah, yang disebut hakekat.
- Harun Nasution, Filsafat adalah berfikir menurut tata tertib (logika) dengan bebas (tak
terikat tradisi, dogma atau agama) dan dengan sedalam-dalamnya sehingga sampai ke
dasar-dasar persoalan.
- Prof. Dr. N Driyarkara S. J, Filsafat sebagai perenungan yang sedalam-dalamnya
tentang sebab-sebabnya ada dan berbuat, perenungan tentang kenyataan yang sedalam-
dalamnya sampai mengapa yang penghabisan.
- Sidi Gazalba, Menurut Gazalba, filsafat adalah mencari kebenaran dari kebenaran untuk
kebenaran, tentang segala sesuatu yang dipermasalahkan, dengan berfikir radikal,
sistematik dan universal.
- Prof Drs. Hasbullah Bakry, S.H, Ilmu filsafat adalah ilmu yang menyelidiki segala
sesuatu dengan mendalam mengenai Ketuhanan, alam semesta dan manusia sehingga
dapat menghasilkan pengetahuan tentang bagaimana sikap manusia itu sebenarnya
setelah mencapai pengetahuan itu.

5
- Koento Wibisono, Filsafat dapat didefinisikan dalam satu segi adalah sebagai ilmu yang
berusaha memahami hakikat dari sesuatu ‘ada’ yang dijadikan sebagai objek sasarannya,
sehingga filsafat merupakan ilmu yang berusaha untuk memahami apakah hakikat ilmu
pengetahuan itu sendiri.
- Prof. Dr. Ismaun, M.Pd., Filsafat adalah usaha pemikiran dan renungan manusia dengan
akal dan qalbunya secara sungguh-sungguh, yakni secara kritis sistematis, fundamentalis,
universal, integral dan radikal untuk mencapai dan menemukan kebenaran yang hakiki
(pengetahuan, dan kearifan atau kebenaran yang sejati).
- Prof. Mr. Muhammad Yamin, Pengertian filsafat menurut Muhammad Yamin adalah
proses pemusatan pikiran, sehingga manusia menemui kepribadiannya seraya didalam
kepribadiannya itu dialamiya kesungguhan.
- Prof. Dr. Fuad Hasan, Filsafat adalah suatu ikhtiar untuk berpikir radikal, artinya mulai
dari radiksnya suatu gejala, dari akarnya suatu hal yang hendak dimasalahkan. Dan
dengan jalan penjajakan yang radikal itu filsafat berusaha untuk sampai kepada
kesimpulan-kesimpulan yang universal.
- Imam Barnadib, Arti filsafat adalah sebagai pandangan menyeluruh dan sistematis.
Disebut meyeluruh, karena pandangan filsafat bukan hanya sekedar pengetahuan,
melainkan suatu pandangan yang dapat menembus di balik pengetahuan itu
sendiri.Dengan pandangan seperti ini akan terbuka kemungkinan untuk menemukan
hubungan pertalian antara semua unsur yang dipertinggi, dengan mengarahkan perhatian
dan kedalaman mengenai kebijakan. Dikatakan sistematis, karena filsafat menggunakan
berpikir secara sadar, teliti, teratur, sesuai dengan hukum hukum yang ada.
- Darmodihardjo, Definisi filsafat sebagai pemikiran dalam usahanya mencari
kebijaksanaan dan kebenaran yang sedalam-dalamnya sampai keakar-akarnya (radikal,
radik-akar), eratur (sistematis) dan menyeluruh (universal).
- Ir. Putjowijatno, Filsafat sebagai ilmu yang berusaha mencari sebab yang sedalam-
dalamnya bagi segala sesuatu berdasarkan atas pikiran bela.
- Pudjo Sumedi dan Mustakim, Istilah dari filsafat berasal bahasa Yunani yakni
philosophia. Seiring perkembangan jaman akhirnya dikenal juga dalam berbagai bahasa,
seperti philosophic dalam kebudayaan bangsa Jerman, Belanda, dan Perancis, philosophy
dalam bahasa Inggris, philosophia dalam bahasa Latin, serta falsafah dalam bahasa Arab.
- Rocky Gerung, Pengertian filsafat menurut Rocky Gerung adalah pertengkaran pikiran
dengan alat dialektika dan logika. Filsafat adalah intervensi manusia terhadap
establishment. Ia juga mengemukakan bahwa filsafat itu tentang cara berpikir manusia.

6
2. Pengertian Pendidikan
Sebagaimana yang kita ketahui bahwa filsafat itu bisa juga dikatakan sebagai pandangan
hidup. Dalam dunia pendidikanpun filsafat mempunyai peranan yang sangat besar, karena
filsafat yang merupakan pandangan hidup ikut menentukan arah dan tujuan proses pendidikan.
Oleh karena itu, filsafat dan pendidikan mempunyai hubungan yang sangat erat.
- John Dewey, pendidikan adalah suatu proses pembaharuan makna pengalaman, hal ini
mungkin akan terjadi di dalam pergaulan biasa atau pergaulaan orang dewasa dengan
orang muda, mungkin pula terjadi secara sengaja dan dilembagakan untuk menghasilkan
kesinambungan ini.
- Frederick J Mc Donald, pendidikan adalah suatu proses atau suatu kegiatan yang
diarahkan untuk merubah tabiat manusia

3. Pengertian Filsafat Pendidikan


Filsafat pendidikan berasal dari dua kata yaitu kata filsafat dan kata pendidikan. Filsafat
sendiri berasal dari bahasa yunani “Philos” yang memiliki arti kecintaan dan “sophia yang
memiliki arti kebijaksanaan. Jika diterjemahkan dari dua kata ini, maka filsafat dapat diartikan
sebagai kecintaan akan kebijaksanaan. Jika diartikan secara lengkap maka filsafat dapat diartikan
sebagai kajian mendalam yang dilakukan terhadap ilmu pengetahuan didasarkan atas kecintaan
seseorang terhadap ilmu pengetahuan tersebut.

Jika diterapkan dalam pendidikan, maka lahirlah apa yang disebut dengan filsafat pendidikan
yang artinya adalah sebuah ilmu filsafat yang terfokus pada bidang pendidikan. Dalam hal ini,
filsafat benar-benar difokuskan di setiap bagian dari bidang pendidikan dari mulai kulit hingga
akar-akarnya. Filsafat pendidikan akan membahas ilmu mengenai pendidikan itu sendiri secara
mendalam dan meluas di setiap bagian dari ilmu pendidikan.
Pengertian Filsafat Pendidikan menurut Pakarnya sebagai berikut:
- TW Moore, Pengertian filsafat pendidikan menurut TW Moore adalah sebuah teori
pendidikan yang dikemas dalam sebuah sistem konsep. Dimana teori pendidikan itu
sendiri dibagi menjadi dua kelompok. Pertama tentang teori umum pendidikan, kedua
teori khusus pendidikan. TW Moore pun juga menegaskan bahwa dari segi tujuan
penyajian, maka teori pendidikan pun juga dibagi enjadi dua kelompok. Mulai dari teori
pendidikan preskriptif dan teori pendidikan deskritif. Ada satu hal yang menarik saat
mempelajari filsafat pendidikan, tentu saja kamu akan diajak mengetahui tujuan
mempelajari ilmu ini.

7
- Brubacher, Pengertian filsafat Pendidikan adalah ilmu yang mempelajari sekaligus bisa
melahirkan pengetahuan baru, sains dan melahirkan cabang ilmu baru. Dilihat dari proses
kerjanya, filsafat Pendidikan sebagai proses berfikir manusia yang bertujuan untuk
memperoleh kearifan dan kebijakan. Konteks filsafat Pendidikan menurut Brubacher
adalah ilmu yang mencari hakikat ilmu dengan pertanyaan yang bersumber pada dunia
Pendidikan. Secara singkat, pengertian filsafat Pendidikan sebagai penerapan Analisa
filosofis di lapangan Pendidikan.
- Prof. Dr M. J. Langeveld, Pengertian filsafat Pendidikan bersifat non-pragmentaris.
Dimana diperlukan proses mencari makna dan berfikir secara mendalam. pencarian
makna dan berfikir memiliki pengalaman yang diperoleh lewat instansi, ataupun lewat
pengalaman oranglain maupun berdasarkan pengalaman sendiri. Seperti yang
disampaikan oleh Prof. Dr. M. J Langevelt filsafat Pendidikan pada hakikatnya
bersumber pada pemikirn sarwa secara daikal dan menurut sistem. Sarwa inilah yang
disebut-sebut sebagai dasar pemikiran seseorang dalam filsafat. Dilihat dari sudut
pandangnya, sumber pemikiran filsafat juga dapat dilihat dari alat untuk memikirkan
pokok dasarnya.
- Mulder, Pengertian filsafat Pendidikan menurut Mr. D. C Mulder adalah proses berfikir
tentang diri sendiri ataupun tentang masalah yang terjadi dan yang ditemui di dalam
kehidupan sehari-hari, ataupun masalah yang dihadapi dunia. Kemudian kembangkan dan
ditemukanlah formula jawaban kesimpulan hasil. Dari hasilinilah yang dapat berubah
menjadi cabang ilmu baru atau menjadi tambahan ilmu lama menjadi ilmu baru.
- Louis Kattsof, Pengertian filsafat Pendidikan menurut Louis kattsof mengartikan bahwa
ilmu filsafat memiliki jangkau yang sangat luar biasa luas. seberapa luas? meliputi segala
pengetahuan termasuk meliputi ilmu yang tidak diketahui oleh manusia.
- Menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional
meliputi kegiatan bimbingan, latihan dan pengajaran. Termasuk pula menyinggung
tentang pengetahuan, keterampilan, nilai dan perasaan. Setidaknya di dalam undang-
undang ini kamu pun akan mempelajari proses pendidikan yang meliputi dan
mempelajari hubungan edukasi yang efektif antara guru dan peserta didik. Bagaimanapun
juga filsafat pendidikan disampaikan tidak abstrak. Tetap disampaikan sesuai dengan
syarat yang harus dipenuhi. Misalnya adanya metode pendidikan yang sesuai, adannya
sarana termasuk perlengkapan pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan yang
mendukung pembelajaran.
- Herbert Spencer, Pengertian filsafat pendidikan menurut Herbert Spencer membagi
menjadi tiga tingkat, yaitu tingkat pengetahuan umum, pengetahuan yang terstruktur dan
pengetahuan yang komprehensif. Spencer adalah seorang filosof yang berpandangan pada
naturalisme positivistik (naturalisme).Pada dasarnya fungsi pendidikan mengulas tentang
mengajar dan studi tentang metode dalam mengajar yang melihat psikologis peserta
didik.

8
Selain itu juga didasarkan pula pada cabang ilmu yang memiliki korelasi dengan ilmu
tersebut. Ilmu Pendidikan dalam filsafat menurut filsuf seperti Francis Bacon, Aristoteles,
Herbert Spencer, August Comte dan Horne bahwa ilmu Pendidikan memiliki klasifikasi
ilmu. Sayangnya klasifikasi tersebut tidak tersurat. Secara tidak langsung menunjukan
bahwa ilmu Pendidikan dalam filsafat itu sendiri pun sebenarnya juga kurang jelas,
karena masih terus dikaji secara terus menerus.
- Al-Syaibani, Filsafat pendidikan adalah aktivitas pikiran yang teratur dan menjadikan
filsafat sebagai jalan untuk mengatur, menyelaraskan dan memadukan proses pendidikan
(Al-Syaibani dalam Jalaluddin & Idi, 2015, hlm. 19).
- John Dewey, merupakan suatu pembentukan kemampuan dasar yang fundamental yang
menyangkut daya pikir maupun daya perasaan menuju tabiat manusia (Dewey dalam
Jalaluddin & Idi, 2015, hlm. 20).
- Randal Curren, Adalah penerapan serangkaian keyakinan-keyakinan filsafat dalam
praktik pendidikan (Curren dalam Chambliss, 2009, hlm. 324).
- Kneller, Filsafat pendidikan merupakan penerapan filsafat formal dalam lapangan
pendidikan (Kneller, 1971, hlm.5).
- Hasan Langgulung, Adalah penerapan metode dan pandangan filsafat dalam bidang
pengalaman manusia yang disebut dengan pendidikan (dalam Zaprulkhan, 2012,
hlm.303).
- Jalaluddin & Idi, Filsafat pendidikan dapat diartikan sebagai kaidah filosofi dalam
pendidikan yang menggambarkan aspek-aspek pelaksanaan filsafat secara umum dan
fokus terhadap pelaksanaan prinsip dan keyakinan dasar dari filsafat untuk memecahkan
masalah-masalah pendidikan secara praktis (Jalaluddin & Idi, 2015, hlm. 18-21).

9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Filsafat adalah suatu kegiatan berpikir secara mendalam dan menyeluruh dengan disertai
tindakan sadar, teliti, dan teratur agar hakikat dari sebuah kebenaran dapat ditemukan.
Filsafat pendidikan adalah suatu kegiatan berpikir kritis, bebas, teliti, dan teratur tentang
masalah-masalah yang terdapat di dalam dunia pendidikan agar masalah-masalah tersebut dapat
diatasi dengan cepat dan tepat.
Hubungan antara filsafat dan filsafat pendidikan itu sangat erat sekali dan tak bisa
dipisahkan, karena filsafat memberi arah dan pedoman dasar bagi usaha-usaha perbaikan,
pengembangan, dan meningkatkan kemajuan dan landasan yang kokoh bagi tegaknya sistem
pendidikan yang diharapkan.
Mahasiswa yang mempelajari dan merenungkan masalah- masalah hakiki pendidikan akan
memperluas cakrawala berpikir mereka, sehingga dapat lebih arif dalam memahami problem
pendidikan. Sebagai intelektual muda yang kelak menjadi pendidik atau tenaga kependidikan,
sudah sewajarnya bila mereka dituntut untuk berpikir reflektif dan bukan sekedar berpikir teknis
di dalam memecahkan problem-problem dasar kependidikan, yaitu dengan menggunakan
kebebasan intelektual dan tanggung jawab sosial yang melekat padanya.

B. Saran
Dengan mempelajari dan mengkaji tenang filsafat pendidika ini, diharapkan mulai sekarang
mahasiswa lebih berpikir kritis terhadap masalah-masalah yang ada di dunia pendidikan, karena
sudah sepantasnya mahasiswa pendidikan nantinya akan menjadi penerus pendidik dan filsof di
dalam dunia pendidikan.

10
DAFTAR PUSTAKA

HA Yunus. 1999. Filsafat Pendidikan. Bandung: CV. Citra Sarana Grafik


https://www.zonareferensi.com/pengertian-filsafat/#:~:text=Definisi%20Filsafat%20Secara
%20Umum%20Pengertian%20filsafat%20secara%20umum,ilmiah%20dengan
%20menggunakan%20akal%20dan%20logika%20pikiran%20manusia
http://pengertiandefinisi.com/pengertian-filsafat-pendidikan/
https://penerbitbukudeepublish.com/pengertian-filsafat-pendidikan-menurut-pakar/amp/
https://serupa.id/filsafat-pendidikan-pengertian-sistematika-tujuan-aliran/

11

Anda mungkin juga menyukai