Anda di halaman 1dari 6

BAB III

FAKTOR BAHAYA DAN ALAT PELINDUNG DIRI

 Capaian Pembelajaran Mata Kuliah


Mendefinisikan dan mengidentifikasikan konsep dasar K3, konsep keselamatan
kerja, serta faktor bahaya dan alat pelindung diri.
 Sub Capaian Pembelajaran Mata Kuliah
Menjelaskan dan menjawab pertanyaan tentang pengertian, sejarah, tujuan,
ruang lingkup K3, konsep keselamatan kerja, serta faktor bahaya dan alat
pelindung diri.
 Waktu
 Kegiatan belajar dengan tatap muka 3 x 50 menit/ minggu
 Kegiatan belajar dengan penugasan terstruktur 3 x 50 menit/ minggu
 Kegiatan belajar mandiri 3 x 60 menit/ minggu
 Materi Pembelajaran
Faktor bahaya dan alat pelindung diri

A. Faktor Bahaya di Tempat Kerja


Pengertian Bahaya (Hazard)
Bahaya (hazard) ialah semua sumber, situasi ataupun aktivitas yang berpotensi
menimbulkan cedera (kecelakaan kerja) dan atau penyakit akibat kerja (PAK) –
definisi berdasarkan OHSAS 18001:2007.
Bahaya tidak akan menimbulkan dampak/ konsekuensi atau berkembang
menjadi kecelakaan, jika tidak ada kontak dengan manusia.
Proses kontak bahaya dengan manusia terjadi melalui mekanisme berikut:
a. Manusia yang menghampiri bahaya.
b. Bahaya yang menghampiri manusia melalui proses alamiah.
c. Manusia dan bahaya saling menghampiri.

Potensi Bahaya di Tempat Kerja


Potensi bahaya mempunyai potensi untuk mengakibatkan kerusakan dan
kerugian kepada:
1) manusia yang bersifat langsung maupun tidak langsung terhadap pekerjaan,
2) properti termasuk peratan kerja dan mesin-mesin,
3) lingkungan, baik lingkungan di dalam perusahaan maupun di luar
perusahaan,
4) kualitas produk barang dan jasa,
5) nama baik perusahaan.

Jenis Bahaya di Tempat Kerja


Berdasarkan jenisnya, bahaya dapat diklasifikasikan menjadi:
 Bahaya Primer
o Bahaya fisik,
o Bahaya kimia,
o Bahaya biologi,
o Bahaya ergonomic,
o Bahaya psikologis.
 Bahaya Sekunder
Adalah bahaya yang muncul sebagai akibat terjadinya interaksi antara
komponen-komponen pekerjaan (yang juga bisa berfungsi sebagai sumber
primary hazard).

Faktor Bahaya di Tempat Kerja


Lima Faktor Bahaya di Tempat Kerja
 Bahaya Biologis, berkaitan dengan makhluk hidup, seperti virus & bakteri.
 Bahaya Fisik, seperti potensi bahaya yang berkaitan dengan peralatan dan
listrik.
 Bahaya Kimia, berkaitan dengan bahan & cairan kimia.
 Bahaya Ergonomi, berkaitan dengan posisi tubuh saat bekerja.
 Bahaya Psikologis, berkaitan dengan permasalahan sosial dan psikologis
pekerja.

Bahaya Psikologis di Tempat Kerja


 Komunikasi yang buruk, rendahnya dukungan untuk pemecahan masalah
dan pengembangan pribadi, kurangnya pemahaman terhadap tujuan
organisasi.
 Ketidakpastian jenjang karir, underpromotion atau overpromotion, insentif
yang buruk, rendahnya nilai sosial terhadap pekerjaan.
 Partisipasi yang rendah pada pembuatan keputusan, kurangnya
pengendalian terhadap pekerjaan.
 Isolasi sosial atau fisik, buruknya hubungan dengan atasan, konflik
interpersonal, kurangnya dukungan sosial.
 Waktu gilir kerja, jadwal pekerjaan yang tidak fleksibel, waktu kerja yang tidak
dapat diprediksi, dan waktu yang panjang.

B. Alat Pelindung Diri


Alat Pelindung Diri (APD) adalah peralatan keselamatan merupakan upaya
terakhir melindungi diri dalam meminimalkan bahaya.
Alat pelindung diri dalam dunia industri dikenal Personal Protective Equipment
(PPE) adalah peralatan yang digunakan oleh karyawan untuk melindungi diri
terhadap potensi bahaya kecelakaan kerja.

Jenis-jenis Alat Pelindung Diri


Alat Pelindung Diri terdiri dari:
 pelindung mata dan wajah,
 pelindung pernapasan,
 pelindung kepala,
 pelindung kaki,
 pelindung tangan,
 pelindung pendengaran,
 pelindung tubuh atau diri dan
 sabuk pengaman.

Faktor Bahaya Mata dan Wajah

1) Pelindung Mata dan Wajah: Goggles


Goggles melindungi mata dengan karateristik terpasang dekat wajah dan
mengitari area mata. APD ini melindungi lebih baik jika terjadi kecelakaan
seperti percikan cairan, uap logam uap, serbuk dan debu agar tetap aman
dan kecelakaan dapat diminimalkan.
2) Pelindung Mata dan Wajah: Face Shield
Face shield memberikan perlindungan wajah menyeluruh dan sering
digunakan pada operasi peleburan logam, percikan bahan kimia atau partikel
yang melayang. Peralatan ini hanya melindungi wajah sehingga pemakaian
safety glasses pengaman harus dikombinasi.
3) Pelindung Mata dan Wajah: Welding Helmets
Alat pelindung wajah yang lain adalah welding helmets (topeng las) berfungsi
memberikan perlindungan pada wajah dan mata.
Welding Helmets digunakan pada proses pengelasan yang berfungsi sebagai
pelindung sekunder untuk melindungi diri dari UV, panas dan tubrukan.
4) Pelindung Mata dan Wajah: Masker Wajah
Masker berfungsi untuk melindungi hidung dari zat-zat berbau, menyengat,
dan debu.

5) Pelindung Kepala: Safety Helmet


Safety helmet melindungi kepala dari benda keras, pukulan dan benturan,
terjatuh dan terkena arus listrik.
APD ini juga berfungsi melindungi kepala dari kebakaran, korosif, uap-uap,
panas atau dingin, zat-zat kimia
berbahaya, dari berbagai iklim.
6) Pelindung Tangan
Sarung tangan merupakan alat pelindung diri dengan fungsi utama
melindungi tangan dari luka lecet, luka teriris, luka terkena bahan kimia dan
terhadap temperatur ekstrim.
7) Pelindung Telinga: Ear Plug
Alat pelindung telinga dibedakan atas jenis atenuasinya yaitu pada frekuensi
2800–4000 Hz sampai 42 dB (35–45
dB).
Alat pelindung ini dipakai di tempat kerja dimana terjadi kebisingan yang
dapat mencederai gendang telinga.
8) Pelindung Pernapasan
Alat pelindung pernapasan memberikan perlindungan terhadap sumber-
sumber bahaya seperti kekurangan oksigen dan pencemaran oleh partikel
debu, kabut, asap dan uap logam serta pencemaran oleh gas atau uap.
9) Pelindung Kaki
Sepatu keselamatan kerja dipergunakan melindungi kaki dari bahaya
kejatuhan benda berat, percikan cairan dan tertusuk oleh benda-benda tajam.
Pelindung kaki yang memenuhi standar: tahan tubrukan, penetrasi, tekanan,
anti gelincir dan non-skid, dan tahan bahan kimia.
10)Pakaian Pelindung
Penggunaan pakaian pelindung tubuh diwajibkan sebabkan beberapa akibat
yaitu (1) bahan kimia berbahaya, (2) bahaya berpotensi infeksi, (3) panas
yang sangat kuat dan (4) percikan logam panas dan cairan panas.
11)Sabuk Pengaman
Sabuk pengaman juga digunakan pada pengendara kendaraan seperti mobil,
trek, kontainer, pesawat dan
lainnya serta harus dapat menahan beban sebesar 80 Kg.

Anda mungkin juga menyukai