Anda di halaman 1dari 2

TUGAS ANALISIS NILAI-NILAI DALAM FIKSI

Anggota : Fajria Khasma Tiffani (XII MIPA 6 / 12)


Raisa Anezka Rahmania (XII MIPA 6 / 28)

Nilai Konsep Nilai Kutipan Teks


Keagamaan 1. Jika berjanji harus di tepati 1. Roro Jonggrang mengamati dari kejauhan.
Ia cemas, mengetahui Bondowoso dibantu
oleh pasukan jin.“Wah, bagaimana ini?”,
ujar Rara Jonggrang dalam hati. Ia mencari
akal
2. Jangan pernah berbuat 2. Para dayang kerajaan disuruhnya
curang terhadap orang lain. berkumpul dan ditugaskan mengumpulkan
jerami. “Cepat bakar semua jerami itu!”
perintah Rara Jonggrang. Sebagian dayang
lainnya disuruhnya menumbuk lesung.
Dung…dung…dung! Semburat warna merah
memancar ke langit dengan diiringi suara
hiruk pikuk, sehingga mirip seperti fajar
yang menyingsing.
3. Adanya kepercayaan pada 3. Bandung Bondowoso berdiri di depan altar
makhluk halus. batu. Kedua lengannya dibentangkan lebar-
lebar. “Pasukan jin, Bantulah aku!”
teriaknya dengan suara menggelegar
4. Hati hati dalam berucap 4. “Saya bersedia menjadi istri Tuan, tetapi
karena bisa membawa ada syaratnya,” Katanya. “Apa syaratnya?
bencana bagi orang lain Ingin harta yang berlimpah? Atau Istana
karena pada dasarnya yang megah?”. “Bukan itu, tuanku, kata
ucapan adalah doa Roro Jonggrang. Saya minta dibuatkan
candi, jumlahnya harus seribu buah. “Seribu
buah?” teriak Bondowoso. “Ya, dan candi
itu harus selesai dalam waktu semalam.”
Kebudayaan 1. Masih Terjadi Perang untuk 1. Kerajaan Prambanan diserang dan dijajah
memperluas wilayah oleh negeri Pengging. Ketentraman
kerajaan Kerajaan Prambanan menjadi terusik. Para
2. Segala bentuk peninggalan tentara tidak mampu menghadapi serangan
sejarah harus terus dijaga pasukan Pengging. Akhirnya, kerajaan
dan dilestarikan sehingga Prambanan dikuasai oleh Pengging, dan
para generasi berikutnya dipimpin oleh Bandung Bondowoso.
juga mengetahui sejarah 2. Sampai saat ini candi-candi tersebut masih
atau cerita sebelum ia lahir ada dan terletak di wilayah Prambanan,
dengan bukti nyata Jawa Tengah dan disebut Candi roro
Jonggrang.
Sosial 1. Roro Jonggrang merasa 1. Esok harinya, Bondowoso mendekati Roro
Bandung sangat lancang Jonggrang. “Kamu cantik sekali, maukah
karena belum saling kenal kau menjadi permaisuriku?” tanya
namun sudah berani Bandung Bondowoso kepada Roro
meminta Jonggrang menjadi Jonggrang. Roro Jonggrang tersentak
permaisurinya mendengar pertanyaan Bondowoso. “Laki-
laki ini lancang sekali, belum kenal
denganku langsung menginginkanku
menjadi permaisurinya,” ujar Roro
Jonggrang dalam hati.
Moral 1. Sikap kejam, suka 1. Bandung Bondowoso seorang yang suka
memerintah, dan semena- memerintah dengan kejam. “Siapapun
mena menggambarkan yang tidak menuruti perintahku, akan
keegoisan dan dijatuhi hukuman berat!”, ujar Bandung
kesombongan yang Bondowoso pada rakyatnya.
merupakan sifat buruk.

2. Berbuat curang demi 2. Sementara itu, diam-diam Roro Jonggrang


kepentingan diri sendiri mengamati dari kejauhan. Ia cemas,
bukanlah hal yang bijak. mengetahui Bondowoso dibantu oleh
pasukan jin. “Wah, bagaimana ini?”, ujar
Rara Jonggrang dalam hati. Ia mencari akal.
Para dayang kerajaan disuruhnya
berkumpul dan ditugaskan mengumpulkan
jerami. “Cepat bakar semua jerami itu!”
perintah Rara Jonggrang. Sebagian dayang
lainnya disuruhnya menumbuk lesung.
Dung…dung…dung! Semburat warna
merah memancar ke langit dengan diiringi
suara hiruk pikuk, sehingga mirip seperti
fajar yang menyingsing. Pasukan jin
mengira fajar sudah menyingsing. “Wah,
matahari akan terbit!” seru jin. “Kita harus
segera pergi sebelum tubuh kita
dihanguskan matahari,” sambung jin yang
lain. Para jin tersebut berhamburan pergi
meninggalkan tempat itu.

Anda mungkin juga menyukai