Anda di halaman 1dari 4

TUGAS BAHASA INDONESIA

JUDUL :

CERITA RAKYAT (JAWA TENGAH)

NAMA : BENI AVREZA

PENULIS : ADLEN

CETAKAN : JUNI 2007

KELAS : IX A

SMP NEGERI 11 BENGKULU SELATAN


KECAMATAN ULU MANNA KBUPATEN BENGKULU SELATAN
TAHUN AJARAN 2021/2022
Timun Mas

Pada zaman dahulu, hiduplah sepasang suami istri petani mereka tinggal di sebuah
Desa di dekat hutan. Kehidupan mereka sangat miskin, mereka hidup bahagia. Mereka sangat
ingin mempunyai seorang anak namun sayangnya, setelah menikah selama beberapa puluh
tahun mereka belum juga di karuniai seorang anak pun.

Setiap hari mereka berdoa pada yang maha kuasa, mereka berdoa agar diberi seorang
anak. Suatu hari sang istri yang bernama mbok Rondo pergi kehutan, hamper setengah hari ia
di hutan mengumpulkan kayu bakar, setelah mbok Rondo mengumpulkan enam ikat kayu
bakar ia pun merasa letih dan beristirahat di bawah sebuah pohon besar yang rindang. Sambil
beristirahat ia melamun “andai saja aku mempunyai seorang anak, tentu ia akan membantu
ku mengumpulkan kayu bakar di hutan” katanya. Tiba-tiba, bumi seakan dilanda gempa
tanah pun bergetar dan daun-daun jatuh berguguran, seorang raksasa berjalan melewati mbok
Rondo rupanya raksasa itu mendengar ucapan mbok Rondo “hai manusia!”

Mbok Rondo sangat terkejut mendengar suara itu, ketika melihat kesamping, ia
ketakutan dilihatnya sosok tubuh besar dan tinggi sudah berada tepat di sebelah kanannya.
Raksasa itu bertaring besar dan tajam rambutnya panjang sampai pinggang kulit hitam legam
dan wajahnya sangat menyeramkan selain itu tubuhnya mengeluarkan bau yang busuk.
“si……siapa kamu? Kenapa kamu kemari. Pergi? Jangan ganggu aku”.
Asal Mula Terjadinya Candi Prambanan

Alkisah, pada dahulu kala terdapat sebuah kerajaan besar yang bernama Prambanan.
Rakyatnya hidup tentram dan damai. Tetapi, apa yang terjadi kemudia? Kerajaan prambanan
di serang dan di jajah oleh negeri pengging. Ketenteraman kerajaan prambanan menjadi
terusik, para tentera tidak mampu menghadapi serangan pasukan pengging. Akhirnya,
kerajaan Prambanan di kuasai oleh pengging yang di pimpin oleh Bandung Bondowoso.

Bandung Bondowoso adalah seseorang yang suka memerintah dengan kejam. “siapa
yang tidak menuruti perintahku, akan di jatuhi hukuman berat” ujar Bandung Bondowoso
pada rakyatnya.

Bandung Bondowoso adalah seorang yang sakti dan mempunyai pasukan jin. Tidak
berapa lama berkuasa Bandung Bondowoso suka mengamati gerak gerik Loro Jonggrang,
puteri raja Prambanan yang cantik jelita. “cantik nya putri itu, aku ingin dia menjadi
permaisuri ku” piker Bandung Bondowoso.

Esok hari nya Bandung Bondowoso mendekati Loro Jonggrang. “kamu cantik sekali,
maukah kamu menjadi permaisuri ku?” Loro Jonggrang tersentak, mendengar pertanyaan
Bondowoso.

Loro Jonggrang menjadi kebingungan, pikirnya berputar-putar, jika ia menolak maka


Bandung Wondowoso akan marah besar dan membahayakan keluarganya serta rakyat
Prambanan.

Akhirnya Loro Jonggrang mendapatkan ide “saya bersedia menjadi istri tuan tetapi
ada syaratnya” katanya.

“apa syaratnya? Ingin harta yang berlimpah? Atau istanah yang megah?”

“bukan itu tuanku, Loro Jonggrang. Saya minta dibuatkan Candi yang jumlahnya
harus seribu buah”.

Bandung Bondowoso menatap Loro Jonggrang, binirnya bergetar menahan amarah.


Sejak itu Bandung Bondowoso berfikir bagaimana caranya membuat seribu Candi. Akhirnya
ia berkata kepada penasihatnya “saya percay tuanku bias membuat Candi tersebut dengan
bantuan jin!” kata penasihat

“ya benar juga usulmu, siapapun siapkan peralatan yang kubutuhkan!”

Setelah perlengkapan disiapkan Bandung Bondowoso berdiri di depan altar batu.


Kedua lengannya di bentangkan lebar-lebar. “pasukan jin, bantulah aku!”

“Apa yang harus kami lakukan, tuan?” Tanya pemimmpin jin.

“bantu aku dalam membangun seribu Candi” pinta Bandung Bondowoso. Para jin
segera bergerak kesana kemari melaksanakan tugasnya masing-masing.
Wah, bagaimana ini?. “ujar Loro Jonggrang dalam hati ia mencari akal para dayang-
dayang kerajaan disuruhnya berkumpul dan di tugaskan mengumpulkan jerami”. Cepat bakar
semua jerami itu!

Pasukan jin mengira fajar sudah menyingsing. Wah matahari akan terbit “seru jin”.
Kita harus segera pergi sebelum tubuh kita di hanguskan matahari.

Paginya, Bandung Bondowoso mengajak Loro Jonggrang ketempat Candi ”candi


yang engkau minta sudah berdiri Loro Jonggrang”. Loro Jonggrang menghitung Candi itu,
ternyata jumlahnya 999 buah.

Jumlahnya kurang satu! “seru Loro Jonggrang” berarti tuan telah gagal memenuhi
syarat yang saya ajukan.

Kalau begitu kau saja yang melengkapinya katanya sambil menggerakan jarinya
kearah Loro Jonggrang. Loro Jonggrang langsung berubah menjadi patung batu.

Anda mungkin juga menyukai