Anda di halaman 1dari 3

LEGENDA CANDI PRAMBANAN

Narrator:
Zaman dahulu kala di daerah Jawa Tengah, terdapat kerajaan yang subur nan makmur bernama Kerajaan
Pengging. Kerajaan ini dipimpin Prabu Damarmaya. Ia mempunyai putra yang sakti dan gagah berani
bernama Raden Bandung Bondowoso. Tak jauh dari Kerajaan Pengging ada satu kerajaan lain yang kering
dan tandus bernama Kerajaan Baka. Kerajaan ini dipimpin oleh Prabu Baka. Seorang Raja keturunan
raksasa yang menakutkan dan juga serakah, namun ia mempunyai seorang putri bernama Roro Jonggrang
yang sangat cantik. Suatu ketika Prabu Baka meminta patih gupala untuk menghancurkan kerajaan
pengging. Ia sudah tidak sabar ingin berperang dan membuktikan siapa yang lebih hebat.

Adegan 1
[Pembukaan : Dayang menari kemenangan]
Prabu Baka : “Kumpulkan pasukanmu! Besok kita bumi habiskan Kerajaan Pengging!
HaHaHahaHaHa…”
Narator:
Keesokan harinya pasukan Prabu Baka telah siap melawan Kerajaan Pengging. Mereka menyerang dengan
kekuatan penuh dan menghancurkan apa saja. Rakyat Kerajaan Pengging terkejut oleh serangan mendadak
tersebut. Mereka semua berlari ketakutan. Sawah menjadi rusak dan rumah-rumah terbakar. Mendengar
kerajaannya diserang, Prabu Damarmaya mengutus anaknya untuk mengatasi serangan tersebut.
Prabu Damarmaya : “bandung Bondowoso sini!”
Bandung Bondowoso :” Ada apa ayahanda?”
Prabu Damarmaya :”Segera hadapi Prabu Baka!”
Bandung Bondowoso : “Baik Ayahanda!”

(Prabu Damarmaya dan Bandung Bondowoso pelan-pelan meninggalkan panggung)


Narrator:
Pertarungan antara Bandung Bondowoso dan Prabu Baka pun tak terhindarkan. Mereka sama-sama kuat
dan memiliki kemampuan sakti. Namun kegigihan Bandung Bondowoso membuatnya jadi lebih kuat. Ia pun
berhasil mengalahkan Prabu Baka.
Bandung Bondowoso : “Pasukanku kita serang balik Kerajaan Baka!”
Narrator:
Pasukaan Kerajaan Baka berhasil dibeku mundur. Mereka berlarian menyelamatkan diri saat dikejar oleh
bandung Bondowoso. Tapi gupala melaporkan kekalahannya.
Gupala : “Tuan Puteri, sang raja telah gugur. Sebaiknya kita segera pergi dari kerajaan!”
Roro Jonggrang : “Apa?? Tidak mungkin!”
Gupala : “Bandung Bondowoso sudah menuju kemari!”

Narrator:
Sementara itu Bandung Bondowoso telah sampai di Kerajaan Baka. Ia memeriksa seluruh penjuru istana.
Kemudian ia bertemu dengan sang Puteri.
Adegan 2
[Roro Jonggrang dan para dayang menari kemudian Bandung Bondowoso masuk]
Bandung Bondowoso : “Aaa.. Kau pasti Roro Jonggrang.”
Roro Jonggrang : “Kauuu, Bandung Bondowoso?”
Bandung Bondowoso : “Tak kusangka, ternyata kau secantik bidadari. Jika kau mau menjadi istriku, aku
akan mengampunimu dan seluruh rakyatmu.”
Roro Jonggrang : “Maksudmu, menikah denganmu?”
Narrator:
Roro Jonggrang sangat bingung. Ia ingin menyelamatkan kerajaannya, tetapi Bandung bondowoso adalah
orang yang telah membunuh ayahnya.
Roro Jonggrang : “Baiklah, aku akan menerima pinanganmu, namun ada syaratnya. Yang pertama
buatkan aku sumur jalatunda.”
Bandung Bondowoso : “Akan kuturuti permintaanmu itu.”
Narrator:
Berkat kesaktiannya sumur itupun selesai dibangun Bandung Bondowoso dalam sekejab. Sebelum Bandung
Bondowoso keluar dari sumur, tapi gupala mengubur sumur tersebut dengan bebatuan. Tidak hanya batu,
tapi sumur itu ditimbun dengan tanah. Akan tetapi Banung Bondowoso yang sakti mampu keluar dari
sumur tersebut. Ia begitu marah dan langsung mencari Roro Jonggrang.
ADEGAN 3
[Roro Jonggrang dan para dayang keluar dengan menari]
Bandung Bondowoso : “Kau telah menipuku!”
Roro Jonggrang : “Tenanglah Bandung Bondowoso, itu baru ujian pertama. Kau telah berhasil
memenuhi persyaratanku yang pertama. Syarat yang kedua aku minta kau
membangun 1000 candi dalam waktu semalam.”
Bandung Bondowoso : “Akan kupenuhi persyaratanmu itu! Awas jika kau menipuku lagi!”

Narrator:
Malam itu juga, Bandung Bondowoso segera memenuhi permintaan Roro Jonggrang. Lagi-lagi, Bandung
bondowoso menggunakan kesaktiannya. Ia memerintahkan pasukannya yang berasal dari bangsa jin untuk
membangun 1000 candi.
[Raja Jin masuk]
Raja Jin : “Hahahaha. Dalam satu malam aku harus bisa membangun seribu candi. Anak
buahku, kemarilah! Ayo kita bekerja keras malam ini!”
Jin 1 : “Asyiiiiap..”
Jin 2 :” Oke booos.. easy peasy! Lemon squeezy!”
Jin 3 :”Here we go!”

[Para jin menari sambil meletakkan candi]


Narrator:
Malam masih panjang, namun 1000 candi hampir selesai dibangun. Roro Jonggrang sungguh tak menyangka
Bandung Bondowoso begitu sakti.
Roro Jonggrang : “Aku harus berbuat sesuatu.”
Narrator:
Ia segera menemui para dayang dikerajaannya.
Roro Jonggrang : “Dayang, tumbuk padi sekarang juga. Ajak semua dayang yang lain.”

Narrator:
Suara alu penumbuk padi bertalu-talu. Selain suara alu, para dayang dan perempuan di desa juga membakar
Jerami di sisi timur kerajaan. Suara alu dan pancaran sinar dari api membuat ayam mengira hari telah pagi.
(suara ayam berkokok)
Suara ayam dan cahaya dari timur membuat jin takut. Mereka mengira bahwa matahari telah terbit.

Raja jin : “Matahari telah terbit, ayo semua pergi!”


Para jin : “Sembunyi.. ayo sembunyi!”
Bandung Bondowoso : “Tunggu, jangan pergi dulu! Candi masih belum selesai!”

Narrator:
Namun para jin tak menghiraukan ucapan Bandung Bondowoso. Mereka segera meninggalkan candi yang
belum selesai tersebut.

Bandung Bondowoso : “Aaaarg!!! Apa yang terjadi sebenarnya!”

Narrator:
Bandung Bondowoso segera lari kearah desa. Sesampainya di sana ia melihat para dayang sedang
memegang alu dan membakar jerami. Kali ini Bandung Bondowoso benar-benar marah kepada Roro
Jonggrang.

Bandung Bondowoso : “Kau berbuat curang dua kali..! aku sungguh tidak bisa memaafkanmu lagi! Aku akan
membuatmu menjadi keseribu candi!
Narrator:
Seketika tubuh Roro Jonggrang berubah menjadi batu arca. Arca itu dikenal sebagai arca durga, yang
menggenapi candi keseribu. Kompleks candi itu kini dikenal sebagai Candi Prambanan dan terletak di
Kabupaten Sleman Yogyakarta. Pesan dari cerita ini adalah, jangan suka berbuat curang dan licik jika tidak
ingin terkena akibatnya. Jika sudah berjanji, harus ditepati. Janganlah menjadi anak yang suka ingkar janji.
SELESAI

PEMERAN DRAMA
1. Sutradara : Rara
2. Narator : Kinan
3. Dayang : Rara, Kinan, Kirana, Anin, Shenas
4. Raja Damarmaya : Hanan
5. Bandung Bondowoso : Azzi
6. Raja Prabu Baka : Raffa
7. Roro Jonggrang : Abel
8. Patih pala : Aptana
9. Raja Jin : Zafha
10. Jin 1 : Arsen
11. Jin 2 : Zahid
12. Jin 3 : Tangguh

Anda mungkin juga menyukai