Anda di halaman 1dari 19

TUGAS PANCASILA

IMPLEMENTASI NILAI-NILAI DEMOKRASI PANCASILA DALAM


PENGELOLAAN ORGANISASI KEMAHASISWAAN PADA
MAHASISWA YANG BERTEMPAT TINGGAL DI ASRAMA PUTRI
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

Dosen Pengampu :

Fatoni Achmad, S.Pd.I, M.Pd.I

Disusun Oleh :

Aisha Tiara Dewi

G1B018005

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
JURUSAN KEDOKTERAN GIGI
PURWOKERTO

2018
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya, sehingga penulis berhasil menyelesaikan tugas makalah
Pancasila ini dengan tepat waktu dan tidak kurang dari suatu apa. Berdasarkan
fenomena penerapan Pancasila yang penulis amati, rupanya masih banyak
dijumpai masyarakat khususnya mahasiswa yang belum paham mengenai
implementasi nilai-nilai Pancasila. Oleh sebab itu, pada makalah ini penulis
mengangkat tema mengenai kepancasilaan dengan judul “IMPLEMENTASI
NILAI-NILAI DEMOKRASI PANCASILA DALAM PENGELOLAAN
ORGANISASI KEMAHASISWAAN PADA MAHASISWA YANG
BERTEMPAT TINGGAL DI ASRAMA PUTRI UNIVERSITAS JENDERAL
SOEDIRMAN”

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih terdapat beberapa kelemahan


dan jauh dari kesempurnaan. Karena itu, penulis senantiasa membuka diri untuk
setiap kritik, saran dan masukan yang bersifat membangun demi kesempurnaan
karya penulis selanjutnya.

Dengan terselesaikannya makalah ini, tidak luput dari bantuan berbagai


pihak. Oleh karena itu, tidak lupa penulis ucapkan terimakasih kepada berbagai
pihak yang telah terlibat dalam penyusun makalah ini, dan juga Bapak Fatoni
Achmad, S.Pd.I, M.Pd.I yang senantiasa membimbing penulis, hingga penulis
mampu menyelesaikan makalah dengan baik dan tepat waktu. Semoga dengan
bantuan dari berbagai pihak tersebut, mendapatkan balasan yang setimpal dari-
Nya. Untuk para pembaca, semoga dengan adanya makalah ini, dapat dijadikan
sumber informasi dan literatur kita dalam proses pembelajaran.

Purwokerto, 20 September 2018

Penulis
DAFTAR ISI

Kata Pengantar .....................................................................................................ii

Daftar Isi...............................................................................................................iii

BAB 1 Pendahuluan..............................................................................................4

1.1 Latar Belakang............................................................................................4

1.2. Rumusan Masalah......................................................................................5

1.3 Tujuan.........................................................................................................6

1.4 Manfaat Penulisan......................................................................................6

1.5 Urgensi Penelitian.......................................................................................6

1.6 Luaran.........................................................................................................6

BAB 2 Tinjauan Pustaka.......................................................................................7

2.1 Organisasi Kemahasiswaan UNSOED.......................................................7

2.2 Nilai............................................................................................................8

2.3 Demokrasi Pancasila...................................................................................9

BAB 3 Metode Penelitian....................................................................................10

3.1 Jenis Penelitian.........................................................................................10

3.2 Tempat Pelaksanaan.................................................................................10

3.3 Alat dan Bahan Penelitian........................................................................10

3.4 Tahap Penelitian.......................................................................................11

3.5 Analisis data..............................................................................................14

BAB 4 Penutup…......…………………………………………………………. 16

4.1 Simpulan…........……………………………………………………….. 16

4.2 Saran………......……………………………………………………….. 16

Lampiran…………........………………………………………………………. 17

Daftar Pustaka……………………………….………………………………… 19
4

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Mahasiswa merupakan agen perubahan. Mahasiswa adalah peserta didik yang
terdaftar dan belajar pada suatu perguruan tinggi, baik di perguruan tinggi negeri
maupun perguruan tinggi swasta atau lembaga lain yang setingkat dengan perguruan
tinggi (Saragih dan Valentina, 2015). Dengan ide-ide kritis yang mereka sampaikan,
terkadang mampu merubah pemikiran pemerintah. Perguruan Tinggi sebagai institusi
pendidikan, memegang peran penting dalam pengembangan kualitas Sumber Daya
Manusia (SDM) dan peningkatan daya saing mahasiswa. Sebagai mahasiswa, kita
dituntut untuk tidak hanya menguasai hard skill saja, tetapi kita juga harus
menyeimbangi hard skill kita dengan soft skill. Perguruan tinggi memberikan fasilitas
bagi mahasiswa untuk mengembangkan hal tersebut, dalam suatu wadah yang disebut
dengan organisasi. Organisasi berasal dari bahasa Latin, organum yang berarti alat atau
badan.

Berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 155/U/1998


tentang Pedoman Umum Organisasi Kemahasiswaan dijelaskan bahwa organisasi
kemahasiswaan adalah wahana dan sarana pengembangan diri mahasiswa ke arah
perluasan wawasan dan peningkatan kecendikiawanan serta integritas kepribadian untuk
mencapai tujuan pendidikan tinggi. Universitas Jenderal Soedirman merupakan salah
satu perguruan tinggi yang mengedepankan organisasi sebagai wadah mahasiswa untuk
mengekspresikan diri. Organisasi kemahasiswaan yang terdapat di Universitas Jenderal
Soedirman sendiri bergerak dalam berbagai bidang dan memiliki berbagai tingkatan.
Baik tingkat universitas, fakultas, maupun tingkat program studi. Beberapa organisasi
tersebut aktif dalam bidang kesenian, budaya, olahraga, kepencitaalaman, dan masih
banyak lagi. Salah satu organisasi tersebut memiliki kedudukan resmi di perguruan
tinggi, yaitu Badan Eksekutif Mahasiswa atau BEM. Semua itu diharapkan menjadi
jembatan bagi mahasiswa untuk dapat mengembangkan potensi dan kemampuannya
sesai dengan bidang yang mereka geluti.

Aktifnya suatu organisasi, khususnya di lingkungan perguruan tinggi, harus


memiliki tujuan dan arah yang selaras dengan pancasila. Organisasi apapun itu, bergerak
5

dalam bidang apapun itu, tidak boleh menyalahi atau menyimpang terhadap dasar
negara kita yaitu pancasila. Dalam suatu organisasi, tentunya akan dibutuhkan suatu
struktur, yang mana struktur tersebut merupakan struktur kepengurusan, dalam rangka
terciptanya pembagian tugas dalam melaksanakan tiap agenda kegiatan maupun
program kerja yang ada pada organisasi itu sendiri.

Demokrasi memberikan pemahaman, bahwa dari sebuah kekuasaan dari rakyat.


Dengan pemahaman seperti itu, rakyat akan melahirkan sebuah aturan yang
menguntungkan dan melindungi hak-haknya. Agar itu bisa terlaksana, diperlukan
sebuah peraturan bersama yang mendukung dan menjadi dasar pijakan dalam kehidupan
bernegara untuk menjamin dan melindungi hak-hak rakyat (Noviati, 2013). Dalam
organisasi, rakyat berarti anggota organisasi. hal ini berarti, penerapan demokrasi dalam
suatu organisasi, mengedepankan kekuasaan yang berada di tangan anggota. Anggota
berhak untuk mengekspresikan gagasan mereka, dan mereka behak untuk didengar
aspirasinya oleh para petinggi di organisasi.

Demokrasi Pancasila adalah kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan


permusyawaratan/perwakilan yang mengandung semangat Ketuhanan Yang Maha Esa,
kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia dan keadilan sosial (Kaban,
2003). Hal ini menunjukkan bahwa demokrasi merupakan cerminan dan realisasi dari
dasar negara kita, yaitu pancasila. Demokrasi pancasila merupakan pandangan hidup
bangsa Indonesia, falsafah bangsa, sebagai idealisme bangsa Indonesia dalam keadaan
statis.

Demokrasi pancasila merupakan salah satu komponen penting yang harus ada pada
sebuah organisasi pada umumnya, dan organisasi kemahasiswaan pada khususnya.
Pentingnya pancasila, sebagai dasar pemikiran dari jalannya organisasi, menjadikan
saya ingin meneliti bagaimana pentingnya demokrasi pancasila itu sendiri dalam
organisasi kemahasiswaan, khususnya pada lingkungan tempat tinggal saya, yaitu
Asrama Putri Universitas Jenderal Soedirman.

1.2. Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah yang dibahas pada penelitian ini antara lain :
6

Mengetahui bagaimana konsep demokrasi pancasila dalam tatanan kehidupan


bangsa Indonesia. Mengetahui apa saja nilai-nilai demokrasi pancasila. Mengetahui
bagaimana peran penting dari demokrasi pancasila dalam sebuah organisasi
kemahasiswaan. Mengetahui bagaimana penerapan demokrasi pancasila dalam
organisasi kemahasiswaan, dan apa saja tujuan diterapkannya demokrasi pancasila
dalam kehidupan sebuah organisasi kemahasiswaan.

1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk :
Mengetahui tingkat pentingnya pengaruh demokrasi pancasila dalam suatu lingkup
organisasi kemahasiswaan, dengan aktualisasi yang dilaksnakan oleh para pengurus
dan anggota.

1.4 Manfaat Penulisan


Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi pengembangan ilmu
material pancasila, khususnya pada perguruan tinggi, bahwa dalam suatu organisasi
perlu untuk menjadikan demokrasi pancasila sebagai landasan dalam menjalankan
program-program dan/ atau kegiatan organisasi kemahasiswaan.

1.5 Urgensi Penelitian


Penelitian ini menggunakan sampel dar lingkup mahasiswa Universitas Jenderal
Sodirman sendiri. Jadi, akan sangat penting bila dipublikasikan, khususnya dari
dalam lingkup universitas terlebih dahulu, untuk mengetahui pentingnya
implementasi demokrasi pancasila pada organisasi kemahasiswaan.

1.6 Luaran
Luaran yang diharapkan dari penelitian ini adalah berupa artikel ilmiah guna
menambah referensi dan inovasi di bidang kepancasilaan, khususnya dalam lingkup
perguruan tinggi. Artikel tersebut dapat berupa jurnal, maupun artikel yang dimuat
di media cetak seperti koran. Karena, saya berharap, tidak hanya masyarakat internal
saja yang tahu, namun masyarakat eksternal juga perlu untuk mengetahuinya.
7

BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Organisasi Kemahasiswaan UNSOED


Berdasarkan website resmi Universitas Jenderal Soedirman, tertulis bahwa
terdapat 26 organisasi kemahasiswaan pada tingkat universitas yang dirinci sebagai
berikut :
NO Nama Organisasi Kemahasiswaan
1. UPL MPA
2. Pramuka
3. Paduan Suara
4. Student English Forum (SEF)
5. USMAN
6. KSR PMI
7. Resimen Mahasiswa
8. Merpati Putih
9. Penalaran Riset
10. Karate (BKC)
11. PS Setia Hati Teratai (PSHT)
12. Bulutangkis
13. Lembaga Pers Mahasiswa (Sketsa)
14. Unit Kegiatan Kerohanian Islam (UKKI)
15. Unit Kegiatan Mahasiswa Katolik (UMAKA)
16. Tenis Meja
17. Marching Band
18. Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM)
19. Persekutuan Mahasiswa Kristen Protestan (PMKM)
20. PRESTASI
21. Tenis Lapangan
22. Bola Basket
23. Bola Volly
24. Panjang Tebing
25. Sepak Bola
26. Futsal

Organisasi yang disebutkan di atas merupakan suatu organisasi/Unit Kegiatan


Mahasiswa (UKM) yang bergerak dalam tingkat universitas. Selain organisasi
tersebut, ada juga organisasi yang bergerak di bawah kewenangan fakultas maupun
jurusan. Organisasi tersebut meliputi Himpunan Mahasiswa (HIMA), Dewan
Perwakilan Mahasiswa (DPM), Dewan Legislatif Mahasiswa (DLM), dan masih
banyak lagi.
8

2.2 Nilai
Notonagoro (dalam Suyahmo, 2012:212) menjelaskan hierarkhi nilai sebagai
berikut :
1) Nilai material, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi kehidupan manusia.
2) Nilai vital, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi manusia untuk dapat
mengadakan aktivitas kehidupan.
3) Nilai kerohanian, yaitu segala yang berguna bagi rohani manusia.Nilai
kerohanian ini dibagi lagi menjadi :
a) Nilai kebenaran, yang bersumber pada akal (ratio, budi, cipta) manusia.
b) Nilai keindahan atau nilai esetetiss, yang bersumber pada unsur perasaan
(aessthetis, gevoel, rasa) manusia.
c) Nilai kebaikan atau nilai moral, yang bersumber pada unsur kehendak
(will, wollwn, karsa) manusia.
d) Nilai religius, yang merupakan nilai kerokhanian tertinggi dan mutlak.
Nilai religius ini bersumber kepada kepercayaan atau keyakinan manusia.
Jadi dapat diartikan bahwa implementasi nilai adalah penerapan keyakinan
seseorang untuk dapat bertindak atas dasar pilihannya. Implementasi nilai berarti
memberikan penerapanakan nilai-nilai dasar kehidupan yang menjadi keyakinan
ataupun pilihan seseorang dalam bertindak, kemudian diaktualisasikan dalam
kehidupan sehari-hari.
Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa nilai memiliki bagian
penting dalam kehidupan manusia, nilai berfungsi sebagai pedoman, patokan,
ukuran dan arah tujuan bagi manusia dalam bertindak. Nilai sama halnya dengan
aturan. Dengan adanya aturan maka kehidupan lebih tertib dan terkendali, setiap
manusiaakan merasa memiliki tanggungjawab untuk bertindak sesuai dengan
harapan masyarakat akan nilai tersebut.

2.3 Demokrasi Pancasila


Demokrasi berasal dari bahasa Yunani demos berarti “rakyat”, kratos memiliki
arti “kekuasaan” atau “pemerintahan” (Zamroni, 2013 : 3). Demokrasi menurut
Abraham Lincoln (dalam Suyahmo, 2014 : 1) adalah pemerintahan “dari rakyat, oleh
rakyat, dan untuk rakyat”. Dari rakyat, yang artinya pemerintahan itu asal mulanya
dari rakyat lewat persetujuan bersama, lewat kontrak sosial.
9

Menurut Poerwodarminto (dalam Rochmadi, 2012 : 25) demokrasi merupakan


istilah politik, secara harfiah berarti pemerintahan rakyat, (bentuk) pemerintahan
negara yang segenap rakyat serta pemerintahan dengan perantara wakil-wakilnya.
Demokrasi yang dihayati oleh masyarakat Indonesia bukanlah tiruan demokrasi
bangsa lain, melainkan lahir dari nilai-nilai luhur budaya Indonesia itu sendiri.
Pancasila dalam Pembukaan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 sebagai dasar negara, Pancasila artinya lima dasar, yang dimaksud
adalah suatu dasar negara yang terdiri atas lima unsur yang menjadi satu kesatuan
dasar filsafat Negara Republik Indonesia (Bakry, 2010). Pancasila yang dimaksud
adalah : 1) Ketuhanan Yang Maha Esa, 2) Kemanusiaan yang adil dan beradab, 3)
Persatuan Indonesia, 4) Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan, 5) Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Demokrasi Pancasila merupakan aktualisasi dari sila ke-4 dalam Pancasila yaitu
“kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan” (Hazairin, 1990). Demokrasi Pancasila merupakan
kristalisasi dari Pancasila sila ke-4 yang biasanya digunakan dalam suatu organisasi
untuk musyawarah dalam mencapai mufakat.

BAB 3
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan topik sosial
humaniora dengan metode penelitian kasus/lapangan, menggunakan pendekatan
penelitian kualitatif. Menurut Bogdan dan Taylor (dalam Moleong, 2002 : 3)
mendefinisikan “metode kualitatif” sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan
data deskriptif berupa kata – kata tertulis atau lisan dari orang – orang dan perilaku
yang diamati.

3.2 Tempat Pelaksanaan


Lokasi penelitian sangat penting dalam rangka pertanggungjawaban data
penelitian yang diperoleh. Oleh karena itu lokasi dalam penelitian ini dilaksanakan
10

di Wisma Soedirman, Asrama Putri Universitas Jenderal Soedirman,


Karangwangkal, Purwokerto Utara. Pengujian mengenai implementasi ini
mengunakan sampel yang diambil dengan cara pemberian kuesioner kepada objek
yang saya teliti.

3.3 Alat dan Bahan Penelitian


Bahan yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah berupa sampel yang
merupakan sekelompok mahasiswa yang bertempat tinggal di Asrama Putri
UNSOED. Alat yang saya gunakan dalam penelitian ini berupa media cetak yang
berisi sejumlah pertanyaan untuk menjawab kasus yang saat ini sedang diteliti.

3.4 Tahap Penelitian


a. Pembuatan kuesioner
Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami
fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku,
persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain, secara holistik dan dengan cara deskripsi
dalam bentuk kata-kata dan bahasa pada suatu konteks khusus alamiah dan dengan
memanfaatkan berbagai metode ilmiah (Moleong, 2005 :6). Dalam metode
pengumpulan data, langkah pertama yang perlu diambil adalah dengan merumuskan
pertanyaan apa saja terkait kasus yang diteliti, yang kemudian dijadikan satu dalam
sebuah kuesioner yang disusun secara berurutan.

b. Penentuan sumber data

Sumber data penelitian terdiri atas sumber data utama dan sumber data
tambahan. Menurut Lofland (dalam Moleong, 2002 : 112) sumber data utama dalam
penelitian kualitatif ialah kata-kata, dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan
seperti dokumen dan lain-lain.

a) Sumber data primer


Data primer adalah data yang diperoleh melalui penelitian secara
langsung dan mendalam di lapangan melalui observasi, wawancara dan
dokumentasi. Data primer dalam penelitian ini diperoleh melalui observasi
langsung di Asrama Purti Universitas Jenderal Soedirman oleh peneliti.
Selain itu juga dengan melakukan wawancara dengan dengan pengelola
11

pihak asrama, untuk melengkapi sumber-sumber informasi yan dibutuhkan


dalam penelitian.
b) Sumber data sekunder
Data sekunder merupakan data tambahan sebagai pendukung data primer.
Data sekunder ini berasal dari dokumen tertulis, seperti buku-buku yang ada
hubungannya dengan masalah yang akan diteliti, jurnal, buletin, majalah
ilmiah, laporan penelitian dan dokumen resmi.

c. Pengumpulan data
Mendukung terselesaikannya penelitian ini maka perlu diadakan
pengumpulan data, untuk memperoleh data yang baik, akurat, dan valid,
sehingga membutuhkan teknik pengumpulan data yang relevan sehingga tidak
terjadi kekeliruan. Teknik pengumpulan data yang akan digunakan oleh peneliti
dalam mengumpulkan data adalah :

a) Observasi

Metode observasi adalah metode yang digunakan untuk mengamati


sesuatu, seseorang, suatu lingkungan, atau situasi secara tajam terinci, dan
mencatatnya secara akurat dalam beberapa cara (Rohidi, 2011 : 182).
Sedangkan menurut Maman Rachman (1993:77), observasi diartikan
sebagai pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap gejala yang
tampak pada objek penelitian.Pengamatan dapat dilakukan dengan 2 (dua)
cara yaitu:

1) Pengamatan Langsung, adalah pengamatan yang dilakukan terhadap


objek ditempat kejadian atau berlangsungnya peristiwa.
2) Pengamatan Tidak Langsung, adalah pengamatan yang dilakukan tidak
pada saat berlangsungnya peristiwa.
Peneliti mengadakan pengamatan langsung di Asrama Putri Universitas
Jenderal Soedirman, Karangwangkal, Purwokerto Utara. Pelaksanaan
observasi dimulai pada tanggal 25 September s.d. 15 Oktober 2018.

b) Penyebaran Kuesioner
12

Penyebaran kuesioner dilakukan pada tanggal 25 September 2018. Hasil


data diambil setelah tiga hari sesudahnya. Penyebaran dilakukan dengan
mengunjungi tiap kamar mahasiswa yang di dalamnya terdapat dua hingga
tiga mahasiswa.

c) Wawancara
Sedangkan wawancara dilaksanakan pada tanggal 1 s.d. 2 Oktober
sebelumnya, peneliti telah bersepakat pada tanggal 1 atau 2 Oktober 2018,
untuk mewawancarai subjek penelitian. Hal ini dilakukan demi kenyamanan
peneliti dan juga subjek. Metode yang digunakan adalah dengan
memberikan pertanyaan singkat mengenai kuesioner yang telah dibagikan.
Tujuannya, agar informasi yang peneliti dapatkan dapat lebih jelas dan juga
lebih detail.
Wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara
terstruktur dengan menggunakan alat bantu berupa pedoman wawancara.
Wawancara digunakan untuk mengungkapkan data tentang implementasi
nilai demokrasi Pancasila dalam dalam lingkup mahasiswi yang bertempat
tinggal di Asrama Putri Unsoed.
Wawancara juga dilakuakn terhadap pengelola Asrama Putri Universitas
Jenderal Soedirman, yaitu bapak Imam. Beliau mengatakan bahwa jumlah
mahasiswi yang aktif tinggal di asrama sejumlah 337 mahasiswi.

d. Data Pengamatan

Berdasarkan hasil pengamatan dengan jumlah subjek sebanyak 100


mahasiswa, didapatkan hasil sebagai berikut :

Tidak
N Paham/Setuju
Indikator Penelitian Paham/Tidak
O (+)
Setuju ( - )
1. Jumlah mahasiswa yang aktif 80,77 % 19,23 %
13

dalam organisasi
2. Pehaman arti demokrasi 92,31 % 7,69 %
3. Pemahaman arti pancasila 100 % 0%
Pemahan konsep demokrasi
4. 57,7 % 42,30 %
pancasila
Penerapan nilai demokrasi
5. Pancasila dalam organisasi 84,62 % 15,38 %
yang diikuti
Penerapan prinsip ketuhanan
6. 96,15 % 3,85 %
dalam organisasi yang diikuti
Penerapan prinsip kejujuran
7. 92,31 % 7,69 %
dalam organisasi yang diikuti
Penerapan prinsip kebebasan
8. berpendapat dalam organisasi 96,15 % 3,85 %
yang diikuti
Penerapan prinsip persatuan
9. 84,62 % 15,38 %
dalam organisasi yang diikuti
Pengambilan keputusan
10. 88,47 % 11,53 %
dengan musyawarah
Kontribusi aktif dalam
11. 84,62 % 15,38 %
organisasi yang diikuti
12. Keloyalan dalam berorganisasi 69,23 % 30,77 %
Pentingnya nilai demokrasi
13. pancasila dalam organisasi 100 % 0%
yang diikuti
Penerapan nilai demokrasi
14. pancasila dalam organisasi 73,08 26,92 %
yang diikuti
14

3.5 Analisis data


Berdasarkan data penelian yang didapat, dapat disimpulkan bahwa sebagian
besar mahasiswi yang bertempat tinggal di Asrama Putri Unsoed, merupakan
mahasiswi yang aktif dalam organisasi. Hal ini merupakan suatu dasar adanya
penerapan demokrasi pancasila. Selain itu, setelah diteliti, sejumlah 100 %
mahasiswi mengetahui dan memahami pancasila sebagai dasar Negara Indonesia.
Tetapi, tidak semua mahasiswi memahami apa itu demokrasi. Sebagian berkata,
bahwa demokrasi adalah pemeintahan dari, oleh, dan untuk rakyat. Sedangkan,
sejumlah 7,69 % nya tidak/belum memahami mengenai penerapan demokrasi dalam
kehidupan sehari-hari.
Ternyata, jumlah mahasiswi yang memahami demokrasi pancasila, khususnya
dalam kehidupan berorganisasi, ditemukan hampir separuh dari mahasiswa yang
tinggal di Asrama Putri Unsoed yang belum memahami penerapan demokrasi
pancasila dalam kehidupan organisasi kemahasiswaan. Namun, bertolak belakang
dengan pernyataan sebelumnya, hampir seluruh mahasiswi yang menggeluti dunia
organisasi, mereka menyatakan bahwa organisasi mereka telah menerapkan
organisasi. Hal ini dibuktikan dengan adanya hal sebagai berikut :
1) Melakukan musyawarah dalam mengambil keputusan
2) Kebebasan anggota untuk berpendapat
3) Program kerja merupakan dari,oleh, dan untuk anggota
4) Menghormati pendapat anggota lain
5) Memperoleh hak yang sama sebagai anggota organisasi
Sebagian besar dari organisasi yang mereka geluti, telah menerapkan nilai-niali
demokrasi pancasila seperti nilai persatuan, ketuhanan, kebebasan dalam
menyatakan pendapat, dan kejujuran. Hal tersebut ditunjukkan dengan berbagai
aktivitas yang berkaitan dengan nilai-nilai yang diamati.
Tidak semua mahasiswi yang bertempat tinggal di Asrama Putri Unsoed ini
memiliki keloyalan yang tinggi terhadap organisasi yang mereka ikuti. Dalam
keadaan tertentu, mereka memilih untuk lebih mementingkan keperluan pribadinya
dibandingkan dengan kepentingan organisasi. Hal tersebut diketahui, karena
kurangnya kemampuan manajemen waktu bagi para anggota organisasi (mahasiswi
15

tersebut). Namun, jumlahnya hanya sedikit. Sebagian besar, mereka memiliki


keloyalan yang tinggi untuk organisasi yang mereka ikuti.
Semua mahasiswi menganggap bahwa dalam kepengurusan organisasi, dan
dalam melaksanakan tiap-tiap program kerjanya, demokrasi pancasila memiliki
peran yang sangat penting. Sebagian dari mereka menyatakan bahwa prinsip
demokrasi pancasila ini telah ada di dalam jiwa masing-masing anggota untuk
senantiasa selalu diaplikasikan dalam kehidupan berorganisasi
16

BAB 4
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa dengan adanya
penerapan nilai-nilai demokrasi pancasila, dapat membantu meningkatkan kualitas
organisasi yang diikuti, khususnya organisasi kemahasiswaan, juga dapat
memberikan banyak manfaat terhadap hasil program kerja yang dijalani. Selain itu,
dengan adanya penelitian ini, dapat kita ketahui bahwa mahasiswi yang bertempat
tinggal di Asrama Putri Univerditas Jenderal Soedirman, sebagian besar telah
paham dan menerapkan nilai-nilai demokrasi pancasila dalam organisasi yang
mereka ikuti.
Hal yang dapat kita peroleh adalah, sebagai mahasiswa dan juga masyarakat,
perlu adanya penerapan nilai-nilai demokrasi dalam kehidupan sehari-hari. Karena
pada dasarnya, nilai-nilai tersebut merupakan hal yang harus kita terapkan agar
kehidupan bermasyarakat kita dapat berjalan dengan baik. Khususnya bagi
mahasiswa, nilai kejujuran, ketuhanan, dan lain sebagainya, merupaka bekal dasar
kita untuk menghadapi kehidupan di dunia kerja nanti.

4.2 Saran
Sebagai seorang mahasiswa hendaknya tidak hanya mementingkan akademik
saja. Kemampuan bersosialisasi, perpikir kritis, menyampaikan pendapat, justru
didadapatkan dari sebuah organisasi. Dalam menjalankan suatu organisasi,
diperlukan suatu loyalitas dan komitmen dari para anggota. Tak lupa, nilai-nilai
Pancasila harus senantiasa diimplementasikan guna jalannya organisasi yang baik.
17

LAMPIRAN

KUESIONER MENGENAI IMPLEMENTASI DEMOKRASI PANCASILA


DALAM ORGANISASI KEMAHASISWAAN MAHASISWA UNIVERSITAS
JENDERAL SOEDIRMAN YANG BERTEMPAT TINGGAL DI ASRAMA
PUTRI UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

1. Apakah Anda merupakan mahasiswa yang aktif dalam organisasi?

2. Apakah Anda mengetahui apa itu demokrasi?

3. Apakah Anda mengetahui apa itu pancasila?

4. Apakah Anda memahami konsep demokrasi pancasila? Bagaimana penjelasan


singkatnya?

5. Apakah dalam organisasi Anda mengedepankan prinsip demokrasi pancasila?


Bagaimana contoh singkatnya?

6. Apakah dalam organisasi yang Anda ikuti sangat mengedepankan prinsip


ketuhanan? Bagaimana contoh singkatnya?

7. Apakah dalam organisasi yang Anda ikuti sangat mengedepankan prinsip


kejujuran? Bagaimana contoh singkatnya?

8. Apakah dalam organisasi yang Anda ikuti sangat mengedepankan kebebasan


berpendapat bagi para anggotanya? Bagaimana contoh singkatnya?

9. Apakah dalam organisasi yang Anda ikuti sangat mementingkan musyawarah


dalam mengambil keputusan? Bagaimana contoh singkatnya?
18

10. Bagaimana tindakan yang akan Anda lakukan, apabila Anda kurang setuju
dengan hasil musyawarah dalam organisasi Anda?

11. Apakah dalam organisasi yang Anda ikuti sangat mengedepankan prinsip
persatuan? Bagaimana contoh singkatnya?

12. Apakah Anda sudah berkontribusi secara aktif dalam organisasi yang Anda
ikuti? Bagaimana contoh singkatnya?

13. Apabila suatu malam Anda diharuskan menghadiri rapat organisasi, sedangkan
keesokan harinya Anda mengikuti ujian, apa yang akan Anda lakukan?

14. Apabila suatu hari Anda mendapatkan tugas kuliah yang keesokan harinya harus
dikumpulkan, sedangkan Anda sebagai anggota organisasi yang ditunjuk untuk
menjalankan tugas organisasi tertentu yang sifatnya mendesak. Apa yang akan
Anda Lakukan?

15. Menurut Anda, pentingkah nilai-nilai demokrasi pancasila dalam kehidupan


organisasi yang Anda ikuti? Bagaimana alasan singkatnya?

16. Sudahkah organisasi yang anda ikuti menerapkan nilai-nilai demokrasi


pancasila?
19

-Terimakasih atas bantuan yang Anda berikan -

DAFTAR PUSTAKA

Bakry, Noor Ms., 2010, Pendidikan Pancasila, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.


Hazairin, 1990, Demokrasi Pancasila, PT. Rineka Cipta, Jakarta.
Kaban, Ramon, 2003, Implementasi Demokrasi Pancasila Dalam Kehidupan Bernegara,
Jurnal Perspektif, vol. 8(4) : 290-302.
Moleong, Lexy J, 2002, Metodologi Penelitian Kualitatif, PT. Remaja Rosdakarya,
Bandung
Moleong, Lexy J, 2005, Metodologi Penelitian Kualitatif, PT Remaja Rosdakarya,
Bandung.
Noviati, Cora Elly, 2013, Demokrasi dan Sistem Pemerintahan, Jurnal Konstitusi, vol.
10(2) : 334-354.
Rachman, Maman, 2011, Metode Penelitian Pendidikan Moral dalam Pendekatan
Kuantitatif, Kualitatif, Campuran, Tindakan, dan Pengembangan, Unnes Press,
Semarang.
Rohidi, Tjetjep Rohendi, 2011, Metodologi Penelitian Seni, Cipta Prima Nusantara
Semarang, Semarang.
Rochmadi, Nur Wahyu, 2012, Pendidikan Kewarganegaraan 2, Yudhistira, Jakarta.
Saragih, Jesica H., Valentina, Tience D., Hubungan Antara Kecerdasan Emosional
Dengan Prestasi Akademik Pada Mahasiswa Aktivis Organisasi Kemahasiswaan Di
Lingkungan Universitas Udayana, Jurnal Psikologi Udayana, vol. 2(2) : 246-255
Suyahmo, 2014, Demokrasi dan Hak Asasi Manusia, Unnes press, Semarang.
Zamroni, 2013, Pendidikan Demokrasi Pada Masyarakat Multikultural, Ombak,
Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai