Anda di halaman 1dari 17

Dokter Gigi Keluarga

Kelompok 2 Modul Health Management


Arvenvia P. N G1B018001
Aisha Tiara D. G1B018005
Nanda Asta M. G1B018010
Zahrotun F.G1B018016
Nur Aisyah Dewi K. G1B018022
Cantika N. N. G1B018027
Adninda R. G1B018032
Riza W. B. G1B018039
Nabella D. R. G1B018044
Apa itu Dokter Gigi Keluarga?
Kepmenkes RI Nomor 1415/MENKES/SK/X/2005
Upaya pelayanan kesgilut secara paripurna yang memusatkan layanannya kepada setiap
individu dalam suatu keluarga binaan dengan pendekatan pelayanan yang menyeluruh, baik
tindakan preventif, kuratif, dan rehabilitatif dan memperhatikan faktor-faktor risiko serta
sistem rujukan.

. Dokter gigi keluarga adalah dokter gigi yang :

1. Memberi pelayanan kesgilut dengan orientasi keluarga sebagai target utama dan
memandang individu yang sakit ataupun sehat sebagai bagian dari keluarga

2. Sebagai kontak pertama, menganalisis kebutuhan, rencana perawatan, serta


melaksanakan pelayanan pada tingkat individu dan keluarga sesuai lingkup
kewenangannya dengan penerapan IPTEKDOGI
.
Dasar Hukum 01

1. UU Nomor 23 tahun 1992 tentang Kesehatan


2. UU Nomor 29 tahun 2004 tentang Kedokteran Gigi 02
3. UU Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
4. PP Nomor 32 tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan 03
5. PP Nomor 25 tahun 2000 tentang Kewenangan 1. Kepmenkes RI Nomor
Pemerintah dan Kewenangan Provinsi sebagai daerah 1415/MENKES/SK/X/2005
otonom tentang Kebijakan Pelayanan 04
6. Kepmenkes Nomor 1457/Menkes/SK/X/2003 tentang Kedokteran Gigi Keluarga
Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di 2. Kepmenkes RI Nomor
Kabupatan/Kota 039/MENKES/SK/I/2007 05
7. Kepmenkes Nomor 131/Menkes/SK/II/2004 tentang tentang Pedoman
Sistem Kesehatan Nasional Penyelenggaraan Kedokteran
8. Kepmenkes Nomor 1575/Menkes/SK/XI/2005 tentang Gigi Keluarga. 06
Organisasi dan Tata Kerja Departmen Kesehatan

Kebijakan Dokter Gigi Keluarga


Peran dan Fungsi
Dokter Gigi Keluarga
Kepmenkes RI Nomor 1415/MENKES/SK/X/2005

1. Pelayanan berkomitmen tinggi, professional dan etis.


2. Ujung tombak sistem pelayanan kesehatan nasional pada pelayanan kesehatan tingkat
pertama.
3. Koordinator pemeliharaan kesgilut pasien dan keluarganya, serta bekerja sama secara
harmonis dengan setiap individu dan institusi.
4. Mengambil keputusan berdasarkan Evidence Based Dentistry.
5. Penggalang peran serta masyarakat untuk meningkatkan derajat kesehatan gigi dan mulut.
Prinsip Pelayanan Dokter Gigi Keluarga 01

1. Dokter Gigi Kontak 2. Layanan bersifat 3. Pelayanan Paripurna


Pertama (First contact) Pribadi (Personal care) (Comprehensive) 02

03

04

5. Pelayanan 6. Koordinasi dan 05


4. Paradigma Sehat Berkesinambungan 7. Family and
Kolaborasi
(Continuous care) Community Oriented
06
Karakteristik Dokter Gigi Keluarga 01

02
a. Berorientasi pada pencegahan penyakit serta pemeliharaan kesehatan

03
b. Pendekatan menyeluruh pada pasien dan keluarganya dalam setiap pelayanan
kesehatan 04

c. Mampu mendiagnosa, merujuk dan memiliki pengetahuan untuk mengelola penyakit 05


gigi dan mulut secara komprehensif
06

d. Mengetahui hubungan timbal balik faktor biologis, sosial dan emosional dengan
penyakit yang dihadapi, serta menguasai teknik pemecahan masalah untuk mengatasi
berbagai penyakit gigi dan mulut
Tujuan Pelayanan
01
Dokter Gigi Keluarg
a 02
1. Tercapainya kemandirian keluarga dalam menjaga dan memelihara
03
kesehatan gigi dan mulut (self care)
2. Terpenuhinya kebutuhan keluarga untuk memperoleh pelayanan kesehatan
04
gigi yang optimal, bermutu, dan berkesinambungan
3. Tertatanya pembiayaaan dalam pelayanan kedokteran gigi keluarga 05
4. Tertatanya administrasi dan manajemen pelayanan kedokteran gigi
keluarga 06
5. Terbinanya profesionalisme dokter gigi secara berkesinambungan
Sasaran Pelayanan
Dokter Gigi Keluarga
80% mampu mandiri menjaga dan
memelihara kesehatan gigi dan mulut

Jumlah keluarga yang 80% anggota dengan keluhan gigi,


dibina dokter gigi memperoleh pelayanan yang optimal
keluarga termasuk rehabilitasi

80% anak usia di bawah 12 tahun


memperoleh tindakan pencegahan dan
terapi yang tepat

80% dokter gigi dan perawat gigi telah memperoleh pelatihan/pendidikan kedokteran gigi
keluarga  sistem administrasi dan manajemen pelayanan dokter gigi keluarga memenuhi
standar.
Model Pelayanan Dokter Gigi Keluarga 01

02

03

Dokter Gigi Keluarga Dokter Gigi Keluarga 04

praktik perorangan praktik berkelompok


05

06
Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 039/Menkes/SK/1/2007
Ruang Lingkup Pelayanan

Pelayanan kedokteran gigi keluarga dilaksanakan dengan


pendekatan Primary Health Care dan menggunakan pola
pelayanan berlapis melalui sistem rujukan berjenjang
(Level of care).

1. Ruang lingkup kerja dokter gigi


2. Ruang lingkup perawat gigi
Sistem Pembiayaan 01
Dokter Gigi Keluarga
02
Jaminan Pemeliharaan Kesehatan metode Kapitasi
03
a. Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Wajib
Penerima Bantuan Iuran (PBI)  Pemerintah 04
Non-Penerima Bantuan Iuran (Non-PBI)  Iuran Mandiri
05
b. Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Sukarela

06
Kelebihan: Menghindari inefisiensi dana pelayanan kesehatan
Kekurangan: Dokter gigi ditangguhkan risiko pembiayaan
Perizinan Praktik
Dokter Gigi Keluarga
1. Penyelenggara
Perorangan maupun berkelompok. Perorangan atau praktek solo diselenggarakan oleh
satu orang dokter gigi keluarga, sedangkan praktek berkelompok diselenggarakan oleh
beberapa dokter gigi keluarga

2. Kewenangan Pemberi Izin


Kewenangan pemerintah kabupaten/kota. Hal tersebut diatur dalam UU No. 32 Tahun
2004 tentang otonomi daerah, UU No. 29 Tahun 2005, Perkonsil No. 1 Tahun 2005 serta
Permenkes Nomor 1419/MENKES/PER/X/2005.

3. Tata Cara Perizinan


Sertifikasi, Registrasi, dan Lisensi atau surat izin praktik.

4. Sanksi dan Disiplin


Pelaksanaan pelayanan dokter gigi keluarga yang tidak sesuai akan mendapatkan sanksi
dan disiplin
Bidang Garapan
Dokter Gigi Keluarga
01

02

03
1. Seluruh unit keluarga dan komunitasnya
2. Individu keluarga yang sehat maupun sakit
3. Pelayanan kesehatan yang holistik 04
4. Mengutamakan pendekatan preventif-
promotif 05
5. Manajemen efisien, efektif dan tetap
menjaga mutu pelayanan
06
Pembinaan dan Pengawasan
Dokter Gigi Keluarga
Pembinaan dan pengawasan Tata cara pembinaan dan pengawasan:
dilakukan oleh:
1. Pemantauan secara regular melalui
1. Pemerintah pusat - Laporan 3 bulan sekali oleh dinas Kesehatan
2. Konsil kedokteran Indonesia kabupaten/kota
3. Pemerintah daerah (Dinas - Laporan 6 bulan sekali Dinas Kesehatan Provinsi
Kesehatan Provinsi, Dinas - Laporan 1 tahun sekali oleh Pusat.
Kesehatan Kabupaten/Kota)
4. Organisasi Profesi 2. Pertemuan periode minimal 1 tahun 1 kali untuk membahas
hasil pemantauan

3. Menindaklanjuti keluhan klien

4. Memberikan peringatan lisan atau tertulis apabila terjadi


pelanggaran pada dokter gigi keluarga

5. Pemantauan dokter gigi keluarga setelah pemberian teguran


atau usulan perbaikan
Kompetensi Dokter Gigi Keluarga 01

02

03

04

05

06
Tantangan Dokter Gigi Keluarga
di Indonesia
01

02

03

Thanks! 04

05

Do you have any questions?


06
CREDITS: This presentation template was created by
Slidesgo, including icon by Flaticon, and infographics &
images from Freepik

Anda mungkin juga menyukai