1. Memberi pelayanan kesgilut dengan orientasi keluarga sebagai target utama dan
memandang individu yang sakit ataupun sehat sebagai bagian dari keluarga
03
04
02
a. Berorientasi pada pencegahan penyakit serta pemeliharaan kesehatan
03
b. Pendekatan menyeluruh pada pasien dan keluarganya dalam setiap pelayanan
kesehatan 04
d. Mengetahui hubungan timbal balik faktor biologis, sosial dan emosional dengan
penyakit yang dihadapi, serta menguasai teknik pemecahan masalah untuk mengatasi
berbagai penyakit gigi dan mulut
Tujuan Pelayanan
01
Dokter Gigi Keluarg
a 02
1. Tercapainya kemandirian keluarga dalam menjaga dan memelihara
03
kesehatan gigi dan mulut (self care)
2. Terpenuhinya kebutuhan keluarga untuk memperoleh pelayanan kesehatan
04
gigi yang optimal, bermutu, dan berkesinambungan
3. Tertatanya pembiayaaan dalam pelayanan kedokteran gigi keluarga 05
4. Tertatanya administrasi dan manajemen pelayanan kedokteran gigi
keluarga 06
5. Terbinanya profesionalisme dokter gigi secara berkesinambungan
Sasaran Pelayanan
Dokter Gigi Keluarga
80% mampu mandiri menjaga dan
memelihara kesehatan gigi dan mulut
80% dokter gigi dan perawat gigi telah memperoleh pelatihan/pendidikan kedokteran gigi
keluarga sistem administrasi dan manajemen pelayanan dokter gigi keluarga memenuhi
standar.
Model Pelayanan Dokter Gigi Keluarga 01
02
03
06
Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 039/Menkes/SK/1/2007
Ruang Lingkup Pelayanan
06
Kelebihan: Menghindari inefisiensi dana pelayanan kesehatan
Kekurangan: Dokter gigi ditangguhkan risiko pembiayaan
Perizinan Praktik
Dokter Gigi Keluarga
1. Penyelenggara
Perorangan maupun berkelompok. Perorangan atau praktek solo diselenggarakan oleh
satu orang dokter gigi keluarga, sedangkan praktek berkelompok diselenggarakan oleh
beberapa dokter gigi keluarga
02
03
1. Seluruh unit keluarga dan komunitasnya
2. Individu keluarga yang sehat maupun sakit
3. Pelayanan kesehatan yang holistik 04
4. Mengutamakan pendekatan preventif-
promotif 05
5. Manajemen efisien, efektif dan tetap
menjaga mutu pelayanan
06
Pembinaan dan Pengawasan
Dokter Gigi Keluarga
Pembinaan dan pengawasan Tata cara pembinaan dan pengawasan:
dilakukan oleh:
1. Pemantauan secara regular melalui
1. Pemerintah pusat - Laporan 3 bulan sekali oleh dinas Kesehatan
2. Konsil kedokteran Indonesia kabupaten/kota
3. Pemerintah daerah (Dinas - Laporan 6 bulan sekali Dinas Kesehatan Provinsi
Kesehatan Provinsi, Dinas - Laporan 1 tahun sekali oleh Pusat.
Kesehatan Kabupaten/Kota)
4. Organisasi Profesi 2. Pertemuan periode minimal 1 tahun 1 kali untuk membahas
hasil pemantauan
02
03
04
05
06
Tantangan Dokter Gigi Keluarga
di Indonesia
01
02
03
Thanks! 04
05