Menjadi program studi vokasi keperawatan yang kreatif, inovatif dan unggul
dalam penerapan sains, teknologi dan seni keperawatan berwawasan agronursing
di tatanan Asia Tenggara 2025
Penulis
TOPIK 9
Oleh:
I. INTRAVENA (IV)
2. Pasien tidak dapat minum obat karena muntah, atau memang tidak
dapat menelan obat (ada sumbatan di saluran cerna atas). Pada
keadaan seperti ini, perlu dipertimbangkan pemberian melalui jalur lain
seperti rektal (anus), sublingual (di bawah lidah), subkutan (di bawah
kulit), dan intramuskular (disuntikkan di otot).
1. Keuntungan:
b. Terjadi Flebitis
1. Ventrogluteal (panggul)
2. Dorsogluteal (pantat)
3. Deltoid (lengan atas)
4. Vastus lateralis (paha depan)
Lihat Tabel untuk lebih jelas.
Berikut adalah cara untuk mengelola pemberian obat melalui
intramuskuler.
1. Periksa resep obat.
2. Cuci tangan kemudian pakai sarung tangan bersih.
3. Identifikasi pasien dengan benar
4. Bersihkan area injeksi dengan gerakan melingkar menggunakan alkohol
atau betadine sesuai kebijakan fasilitas kesehatan.
5. Tegangkan kulit di area injeksi dengan menggunakan ibu jari dan jari
telunjuk.
Tabel Area Injeksi
6. Masukkan jarum pada sudut 90 derajat ke dalam otot antara ibu jari dan
jari telunjuk.
7. Lepaskan ibu jari dan jari telunjuk dari kulit.
8. Suntikkan obat dengan perlahan
9. Cabut jarum dengan cepat
10. Pijat lembut area injeksi (kecuali kontraindikasi dengan obat).
2. Untuk memasukkan dalam jumlah yang lebih besar obat yang diberikan
melalui subcutan.
3. Pemberian dengan cara ini dapat pula mencegah atau mengurangi iritasi
obat. Namun perawat harus berhati-hati dalam melakukan injeksi secara
intramuscular karena cara ini dapat menyebabkan luka pada kulit dan rasa
nyeri dan rasa takut pad pasien.
B. INDIKASI DAN KONTRA INDIKASI
1. Indikasi
Bisa dilakukan pada pasien yang tidak sadar dan tidak mau bekerja sama
karena tidak memungkinkan untuk diberikan obat secara oral
2. Kontraindikasi
Infeksi, lesi kulit, jaringan parut, tonjolan tulang, otot atau saraf besar di
bawahnya
1. Keuntungan:
2. Kerugian:
a. Rasa sakit
b. Tidak dapat dipakai pada gangguan bekuan darah
c. Bioavibilitas berfariasi.
d. Obat dapat menggumpal pada lokasi penyuntikan\
SOAL LATIHAN
8. Hal hal yang perlu di perhatikan saat melakukan pemberian obat secara
intravena, kecuali
a. Dosis yang diberikan harus tepat
b. Jarum harus tepat pada daerah dermis
c. Injeksi harus dilakukan secara perlahan antara 50 – 70 detik
lamanya
d. Kondisi pasien saat akan di injeksi
e. Pastikan tidak ada udara di dalam spuid
10. Alat dan bahan yang digunakan dalam melakukan tindakan injeksi
intravena, kecuali
a. Torniquet
b. Bengkok
c. Pispot
d. Cairan aquades
e. Kapas alkohol