Anda di halaman 1dari 5

Nama : J Jefri

NIM : 2002114072

Mata Kuliah : Tata Kelola Perusahaan

Tata Kelola Perusahaan merupakan suatu pedoman yang di butuhkan


dalam mengoperasikan perusahaan dengan baik dan benar. Di karenakan di
zaman sekarang ini persaingan-persaingan antar perusahaan yang mengelola
perusahaan-perusahaan dengan profesional. Di karenakan banyaknya
persaingan yang membuat perusahaan harus bisa mengelola perusahaan dengan
baik dan benar, mengelola perusahaan dengan baik dan benar agar bisa menarik
perhatian para-para investor untuk berinvestasi di perusahaannya dan tentunya
bukan hanya investor yang di targetkan akan tetapi begitu juga dengan kinerja
perusahaan agar perusahaan bisa menjadi lebih baik dari sebelumnya.

Tata kelola perusahaan bertujuan untuk menciptakan nilai tambah bagi


stakeholders, dengan tata kelola perusahaan ini bisa meningkatkan kinerja
perusahaan, mengurangi risiko yang mungkin dilakukan oleh dewan komisaris
dengan keputusan-keputusan yang menguntungkan diri sendiri dan biasanya
bisa membuat para-para investor untuk percaya bahwa perusahaan ini aman dan
bisa menguntungkan mereka untuk menanamkan modalnya atau berinvestasi.

BAB II

Tata kelola perusahaan berdefinisi dengan luas sesuai dengan


kepentingan institusi, penulis, negara dan tradisi yang menggunakan istilah
tersebut. IFC mengatakan tata kelola perusahaan adalah struktur dan proses
dalam menentukan arah dan pengawasan terhadap perusahaan.

Tata kelola perusahaan merupakan hubungan sistem yang terdiri dari


struktur dan proses, bagian dan kepentingan yang berbeda, semua bagian
menentukan arah dan pengawasan perusahaan. FCGI mengatakan Good
Corporate Governance adalah seperangkat peraturan yang mengatur hubungan
antara pemegang saham, pengurus perusahaan, pihak kreditur, pemerintah,
karyawan serta pemegang kepentingan intern dan ekstern lainnya, sedangkan
Cadbury Committe adalah seperangkat aturan yang merumuskan hubungan
antara pemegang saham, pengurus perusahaan, pihak kreditur, pemerintah,
karyawan serta pemegang kepentingan intern dan ekstern lainnya dengan baik.

Tujuan dari good corporate governance adalah untuk menciptakan nilai


tambah bagi semua pihak yang berkepentingan dan bisa meningkatkan nilai
perusahaan, dengan meningkatkan kinerja keuangan mereka , mengurangi risiko
yang mungkin dilakukan oleh dewan komisaris dengan keputusan-keputusan
yang menguntungkan diri sendiri dan umumnya dapat meningkatkan
kepercayaan investor.

Manfaat penerapan tata kelola perusahaan

1. Meningkatkan kinerja perusahaan melalui terciptanya proses


pengambilan keputusan yang lebih baik, meningkatkan efisiensi
operasional perusahaan serta lebih meningkatkan pelayanan kepada
stakeholders.
2. Mempermudah diperolehnya dana pembiayaan yang lebihmurah sehingga
dapat lebih meningkatkan corporate value.
3. Mengembalikan kepercayaan investor untuk menanamkan modalnya di
Indonesia.
4. Pemegang saham akan merasa puas dengan kinerja perusahaan karena
sekaligus akan meningkatkan shareholders value dan dividen.

Prinsip-prinsip :

1) Hak-hak para pemegang saham, yang harus diberi informasi dengan benar
dan tepat pada waktunya mengenai perusahaan, dapat ikut berperan serta
dalam pengambilan keputusan atas perusahaan, dan turut memperoleh
bagian dari keuntungan perusahaan.

2) Perlakuan sama terhadap pemegang saham, terutama kepada pemegang


saham minoritas dan pemegang saham asing, dengan keterbukaan informasi
yang penting serta melarang pembagian untuk pihak sendiri dan
perdagangan saham oleh orang dalam (insider trading).

3) Peranan pemegang saham harus diakui sebagaimana ditetapkan oleh


hukum dan kerjasama yang aktif antara perusahaan serta para pemegang
kepentingan dalam menciptakan kesejahteraan, lapangan kerja dan
perusahaan yang sehat dari aspek keuangan.

4) Pengungkapan yang akurat dan tepat pada waktunya serta transparasi


mengenai semu hal yang penting bagi kinerja perusahaan, kepemilikan, serta
para pemegang kepentingan (stakeholders).

5) Tanggungjawab pengurus dalam manajemen, pengawasan manajemen


serta pertanggungjawaban kepada perusahaan dan para pemegang saham.

BAB III

Perkembangan tata kelola perusahaan

Teori Korporasi Klasik :

Karakteristik :

1. Perusahaan dengan single majority shareholders


2. Prinsipal merangkap sebagai agen
3. Keseimbangan kepentingan antara prinsipal dan agen tidak penting

Implikasi :

Aspek Good Corporate Governance tidak diperlukan.

Teori Korporsi Modern :


Karakteristik :

1. Perusahaan dengan banyak pemegang saham namun masihada


kepemilikan mayoritas
2. Fungsi Prinsipal dan agen mulai terpisah
3. Meskipun pemilik mayoritas masihmemiliki otoritas yang besar,
kepentingan pemegang saham minoritas sudah diperhatikan .

Implikasi :

Aspek Good Corporate Govermane mulai diperlukan

Teori Korporasi Post Modern :

Karakteristik :

1. Perusahaan dengan banyak pemegang saham, dan tidak ada kepemilikan


mayoritas.
2. Sulit untuk mengidentifikasi “the true principal”
3. Prinsipal umumnya tidak atau kurang memahami bisnis
4. Agen memiliki pengaruh yang besar dalam menjalankan perusahaan
5. Terjadi ketidakseimbangan kepentingan

Implikasi :

Aspek Good Corporate Governance diperlukan.

Menurut IICG dan FCGI ada 4 prinsip :

1. Kewajaran
2. Transparansi
3. Akuntabilitas
4. Pertanggungjawaban

Menurut OECD ada 5 prinsip :

1. Pemenuhan hak-hak para pemegang saham.


2. Perlakuan yang sama terhadap para pemegang saham sehingga tidak
membedakan antara pemegang saham mayoritas dan minoritas.

3. Peranan semua pihak yang berkepentingan (stakeholder) dalam


pengimplementasian corporate governance.

4. Transparansi dan penjelasan terkait kinerja perusahaan secara jelas dan


akurat bagi para stakeholder perusahaan.

5. Peranan dewan dalam melaksanakan fungsi pengawasan dan pengelolaan


perusahaan.

Menurut Melvill dalam sunarto kosep corporate governance yang efektif :

1. Mengidentifikasi dengan tepat, mengevaluasi, dan mengatur resiko serta


kesempatan.

2. Meninjau kembali kebijakan yang dibuat oleh perusahaan dan


menjelaskan tujuan perusahaan secara keseluruhan.

3. Melaksanakan standart dan etika yang telah ditetapkan.

4. Memandang dewan-dewan perusahaan sebagai seorang ahli di bidangnya.

Menurut Hanto dan Octaviani ada beberapa manfaat :

1. Mengurangi agency cost.

2. Mengurangi biaya modal.

3. Meningkatkan nilai saham perusahaan.

4. Meningkatkan citra perusahaan tersebut dalam jangka panjang.

5. Menciptakan dukungan dari para stakeholder dalam lingkungan


perusahaan terhadap strategi dan kebijakan dalam perusahaan tersebut.

Anda mungkin juga menyukai