Anda di halaman 1dari 13

Jurnal Coding, Sistem Komputer Untan

Volume 04, No.3 (2016), hal. 9-21 ISSN : 2338-493X

Aplikasi Klasifikasi Jenis Tumbuhan Mangrove Berdasarkan Karakteristik


Morfologi Menggunakan Metode K-Nearest Neighbor (KNN)
Berbasis Web
[1]
Sistria Hijrah Wardani, [2]Tedy Rismawan, [3]Syamsul Bahri
[1][2][3]
Jurusan Sistem Komputer, Fakultas MIPA Universitas Tanjungpura
Jl. Prof. Dr. H. Hadari Nawawi, Pontianak
Telp./Fax.: (0561) 577963
e-mail:
[1]
sistriahijrah@student.untan.ac.id, [2]tedyrismawan@siskom.untan.ac.id
[3]
syamsul.bahri@siskom.untan.ac.id

Abstrak

Tumbuhan Mangrove adalah tanaman pepohonan atau komunitas tanaman yang hidup di
antara laut dan daratan yang dipengaruhi oleh pasang surut. Indonesia memiliki hutan
mangrove yang terluas di dunia dan juga memiliki keragaman hayati yang terbesar serta
strukturnya paling bervariasi. Di Indonesia tercatat setidaknya terdapat 202 jenis tumbuhan
mangrove, meliputi 89 jenis pohon, 5 jenis palma, 19 jenis pemanjat, 44 jenis herba tanah, 44
jenis epifit dan 1 jenis paku. Dari 202 jenis tersebut, 43 jenis (diantaranya 33 jenis pohon dan
beberapa jenis perdu) ditemukan sebagai mangrove sejati (true mangrove), sementara jenis
lain ditemukan disekitar mangrove dan dikenal sebagai jenis mangrove ikutan (asociate).
Dengan banyaknya jenis mangrove di Indonesia, maka diperlukan sebuah aplikasi untuk
memudahkan mengetahui jenis mangrove tanpa perlu lagi menggunakan buku panduan untuk
mengetahui jenis mangrove tersebut. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk mengetahui
jenis mangrove yaitu dengan melakukan klasifikasi berdasarkan karakteristik morfologi atau
ciri-ciri fisik terhadap mangrove tersebut. Pada penelitian ini, metode klasifikasi yang
digunakan adalah K-Nearest Neighbor (KNN) yaitu sebuah metode pengklasifikasian data.
Pengklasifikasian tumbuhan mangrove menggunakan metode KNN adalah dengan cara
mencari kerabat terdekat dari data uji terhadap data latih tumbuhan mangrove yang tersedia.
Aplikasi pada penelitian ini dibuat berbasis web. Tingkat keberhasilan sistem dalam melakukan
klasifikasi didapat sebesar 77,77 %.

Kata Kunci : Mangrove, Morfologi, Klasifikasi, KNN, Web

1. PENDAHULUAN disekitar mangrove dan dikenal sebagai


Indonesia memiliki hutan mangrove jenis mangrove ikutan (asociate)[1].
yang terluas di dunia dan juga memiliki Dengan banyaknya jenis mangrove di
keragaman hayati yang terbesar serta Indonesia, maka diperlukan sebuah aplikasi
strukturnya paling bervariasi. Tumbuhan untuk memudahkan mengetahui jenis
Mangrove adalah tanaman pepohonan atau mangrove tanpa perlu lagi menggunakan
komunitas tanaman yang hidup di antara buku panduan untuk mengetahui jenis
laut dan daratan yang dipengaruhi oleh mangrove tersebut. Salah satu cara yang
pasang surut. Di Indonesia tercatat dapat digunakan untuk mengetahui jenis
setidaknya terdapat 202 jenis tumbuhan mangrove yaitu dengan melakukan
mangrove, meliputi 89 jenis pohon, 5 jenis klasifikasi berdasarkan karakteristik
palma, 19 jenis pemanjat, 44 jenis herba morfologi terhadap mangrove tersebut.
tanah, 44 jenis epifit dan 1 jenis paku. Dari Penelitian tentang klasifikasi pernah
202 jenis tersebut, 43 jenis (diantaranya 33 dilakukan dengan judul “Klasifikasi Buah
jenis pohon dan beberapa jenis perdu) Belimbing Berdasarkan Citra Red-Green-
ditemukan sebagai mangrove sejati (true Blue Menggunakan KNN dan LDA”[2].
mangrove), sementara jenis lain ditemukan Penelitian ini untuk memprediksi tingkat

9
Jurnal Coding, Sistem Komputer Untan
Volume 04, No.3 (2016), hal. 9-21 ISSN : 2338-493X

kemanisan buah belimbing. Pengenalan model klasifikasi, yang kemudian


digunakan untuk mengelompokkan buah diaplikasikan ke test set, yang berisi record-
belimbing menjadi tiga kelas yaitu kelas record dengan label kelas yang tidak
manis, sedang dan asam. Klasifikasi diketahui.
menggunakan metode KNN dengan
variabel RG menghasilkan akurasi sebesar 2.2. K-Nearest Neighbor (KNN)
80%, sedangkan KNN dengan variabel Algoritma K-Nearest Neighbor
RGB menghasilkan akurasi sebesar 91%. (Pencarian tetangga terdekat) merupakan
Penelitian tumbuhan mangrove teknik klasifikasi yang sangat popular yang
pernah dilakukan oleh Romie Jhonnerie diperkenalkan oleh Fix dan Hodges, yang
pada tahun 2015 dengan judul “Klasifikasi telah terbukti menjadi algoritma sederhana
Mangrove Berbasis Objek dan Piksel yang baik. KNN merupakan salah satu
Menggunakan Citra Satelit Multispektral di metode yang digunakan dalam
Sungai Kembung, Bengkalis, Provinsi pengklasifikasian dengan menggunakan
Riau”[3]. Penelitian ini bertujuan untuk algoritma supervised [5].
mengembangkan skema klasifikasi Algoritma KNN adalah sebuah
komunitas mangrove yang dapat diterapkan metode untuk melakukan klasifikasi
dalam klasifikasi data pengindraan jauh, terhadap objek berdasarkan data
memetakan mangrove menggunakan teknik pembelajaran yang jaraknya paling dekat
klasifikasi berbasis objek dengan penerapan dengan objek yang diuji. Pengklasifikasian
algoritma random forest (RF) dan kerabat terdekat (nearest
mengetahui status mangrove melalui teknik neighbor) didasarkan pada pembelajaran
deteksi perubahan mangrove. dengan analogi, yaitu dengan
Adapun pada penelitian ini akan membandingkan data yang dites dengan
dibuat sistem untuk melakukan klasifikasi kumpulan data pelatihan yang mirip dengan
pada tumbuhan mangrove. Masukan yang itu. Data pelatihan dijelaskan oleh atribut n.
digunakan pada penelitian ini adalah Setiap data merupakan titik dalam ruang-n
karakteristik morfologi atau ciri-ciri fisik dimensi. Dengan cara ini, semua data
tumbuhan mangrove yang selanjutnya akan pelatihan disimpan di ruang pola-n dimensi.
diklasifikasi dan dianalisa menggunakan Ketika diberi data yang tidak diketahui,
metode KNN. pengklasifikasian k-nearest neighbor akan
mencari ruang pola untuk data k pelatihan
2. LANDASAN TEORI yang paling dekat dengan data yang tidak
2.1. Pengertian Klasifikasi diketahui. Data k pelatihan ini adalah k
Klasifikasi adalah tugas "nearest neighbor" dari data yang tidak
pembelajaran sebuah fungsi target f yang diketahui. Dekat atau jauhnya tetangga
memetakan setiap himpunan atribut x ke jarak biasanya dihitung berdasarkan jarak
salah satu label kelas y yang telah euclidean dengan rumus pada persamaan 1
didefinisikan sebelumnya.Fungsi target [6].
juga dikenal secara informal sebagai model
klasifikasi[4]. ( ) √∑ ( ) (1)

Input Output Keterangan :


Atribut Set (x) Classification Model Class Label (y)
dist = jarak
x1 = nilai data latih
Gambar 1. Model Klasifikasi x2 = nilai data uji
(Sumber : Zainuddin, 2014) n = dimensi data
i = variabel data
Pendekatan umum yang digunakan
dalam masalah klasifikasi adalah, pertama, Pada fase pembelajaran, algoritma ini
training set berisi record yang mempunyai hanya melakukan penyimpanan vektor-
label kelas yang diketahui haruslah tersedia. vektor fitur dan klasifikasi dari data
Training set digunakan untuk membangun

10
Jurnal Coding, Sistem Komputer Untan
Volume 04, No.3 (2016), hal. 9-21 ISSN : 2338-493X

pembelajaran. Pada fase klasifikasi, fitur- pohon Avicennia, Sonneratia, Rhizophora,


fitur yang sama dihitung untuk data test Bruguiera, Ceriops, Lumnitzera,
(yang klasifikasinya tidak diketahui). Jarak Excoecaria, Xylocarpus, Aegiceras,
dari vektor yang baru ini terhadap seluruh Scyphyphora dan Nypa[1].
vektor data pembelajaran dihitung, dan Hutan mangrove hanya ditemukan
sejumlah k buah yang paling dekat diambil. didaerah tropis dan sebagian didaerah
Titik yang baru klasifikasinya diprediksikan subtropis. Komunitas tumbuhan mangrove
termasuk pada klasifikasi terbanyak dari terdiri atas berbagai genus dan familia,
titik-titik tersebut. Nilai k yang terbaik yang memiliki kesamaan adaptasi fisiologi,
untuk algoritma ini tergantung pada morfologi dan reproduksi yang
banyaknya data. Umumnya, nilai k yang memungkinkan untuk hidup di lingkungan
tinggi akan mengurangi efek noise pada berair payau sampai asin (halofit).
klasifikasi, tetapi membuat batasan antara Umumnya mangrove dapat
setiap klasifikasi menjadi lebih kabur. Nilai ditemukan di seluruh kepulauan Indonesia.
k yang bagus dapat dipilih dengan optimasi Mangrove terluas terdapat di Irian Jaya
parameter, misalnya dengan menggunakan sekitar 1.350.600 ha (38%), di Kalimantan
cross-validation. Kasus khusus di mana 978.200 ha (28 %) dan di Sumatera 673.300
klasifikasi diprediksikan berdasarkan data ha (19%). Pada daerah-daerah tersebut dan
pembelajaran yang paling dekat (dengan juga daerah lainnya, mangrove tumbuh dan
kata lain, k = 1) disebut algoritma nearest berkembang dengan baik pada pantai yang
neighbor. Ketepatan algoritma KNN ini memiliki sungai yang besar dan terlindung.
sangat dipengaruhi oleh ada atau tidaknya Walaupun mangrove dapat tumbuh di
fitur-fitur yang tidak relevan, atau jika sistem lingkungan lain di daerah pesisir,
bobot fitur tersebut tidak setara dengan perkembangan yang paling pesat tercatat di
relevansinya terhadap klasifikasi. Ketika daerah tersebut[1].
jumlah data mendekati tak hingga, Cara pengenalan jenis tumbuhan
algoritma ini menjamin error rate yang mangrove dapat dilihat dari karakteristik
tidak lebih dari dua kali Bayes error rate morfologi tumbuhan mangrove tersebut.
(tingkat minimum pada distribusi data Morfologi adalah sebuah cabang di dalam
tertentu). ilmu biologi yang secara khusus
Perhitungan persentase keberhasilan mempelajari tentang bentuk struktur/bentuk
atau menghitung akurasi pengujian luar dari sebuah organisme. Salah satu
menggunakan metode KNN dapat dihitung bidang morfologi yang banyak diteliti
dengan menggunakan Persamaan 2. adalah morfologi pada tumbuhan yang
mempelajari mengenai struktur dan bentuk
( ) dari suatu tumbuhan. Karakteristik
morfologi tumbuhan mangrove dapat
2.3. Tumbuhan Mangrove dilihat dari bentuk pohon/tanaman, bentuk
Beberapa ahli mendefinisikan istilah akar, bentuk buah, bentuk dan susunan
“mangrove” secara berbeda-beda, namun daun, rangkaian bunga dan habitat tempat
pada dasarnya merujuk pada hal yang sama. tumbuh.
Mangrove baik sebagai tumbuhan yang
terdapat di daerah pasang surut maupun 2.4. Web
sebagai komunitas. Mangrove juga Web adalah salah satu aplikasi yang
didefinisikan sebagai formasi tumbuhan berisikan dokumen-dokumen multi-media
daerah litoral yang khas di pantai daerah (teks, gambar, suara, animasi, video) di
tropis dan sub tropis yang terlindung. dalamnya yang menggunakan protokol
Sementara itu hutan mangrove juga HTTP (hypertext transfer protocol) dan
didefinisikan sebagai hutan yang tumbuh untuk mengaksesnya menggunakan
pada tanah lumpur aluvial di daerah pantai perangkat lunak yang disebut browser.
dan muara sungai yang dipengaruhi pasang Beberapa jenis browser yang populer saat
surut air laut, dan terdiri atas jenis-jenis ini diantaranya : Internet Explorer yang
diproduksi oleh Microsoft, Mozila Firefox,

11
Jurnal Coding, Sistem Komputer Untan
Volume 04, No.3 (2016), hal. 9-21 ISSN : 2338-493X

Opera dan Safari yang diproduksi oleh


Apple[7]. Input Ciri Fisik Mangrove Proses Klasifikasi Output

3. METODOLOGI PENELITIAN
Gambar 2. Diagram Blok Perancangan
Proses penelitian dimulai dari studi
Sistem
literatur, yaitu mencari referensi dari
berbagai sumber, kemudian melakukan
Gambar 2 adalah gambaran secara
pengumpulan data yang diperlukan dalam
umum sistem pada penelitian ini.
penelitian, data yang telah didapat
Karakteristik morfologi atau ciri fisik pada
selanjutnya dianalisis untuk digunakan
tumbuhan mangrove akan dimasukkan ke
sebagai masukan. Langkah selanjutnya
dalam sistem yang selanjutnya akan
adalah melakukan perancangan untuk
dilakukan proses klasifikasi menggunakan
diimplementasikan pada sistem yang
metode KNN dan akan menghasilkan
kemudian akan dilakukan pengujian.
keluaran berupa nama kerajaan, divisi,
Pengujian dilakukan agar dapat mengetahui
kelas, ordo, famili dan genus tumbuhan
masukan dan keluaran sesuai dengan
mangrove yang ingin dikenali.
kebutuhan, dan jika masih terjadi kesalahan
maka akan diperbaiki agar sistem dapat
4.3. Flowchart Aplikasi Klasifikasi
digunakan dengan baik.
Jenis Tumbuhan Mangrove
4.3.1. Flowchart Sistem
4. PERANCANGAN SISTEM
4.1. Perancangan Sistem Mulai
Sebelum membuat aplikasi, yang
dilakukan terlebih dahulu adalah merancang
masukan yang digunakan. Masukan yang
digunakan pada aplikasi ini adalah 11 Menentukan
karakteristik morfologi atau ciri fisik Data Latih
tumbuhan mangrove yaitu bentuk tanaman,
bentuk akar, bentuk buah, bentuk daun,
susunan daun, tata letak daun, bentuk ujung
daun, letak bunga, rangkaian bunga, warna
Simpan Data Latih
mahkota bunga dan habitat tempat tumbuh.
Pada penelitian ini akan digunakan metode
KNN untuk memproses data masukan.
Setelah merancang dan mengetahui Masukkan
masukan yang digunakan untuk metode Data Uji
KNN, selanjutnya merancang susunan Tumbuhan
database untuk menyimpan data latih yang Mangrove
diperlukan metode KNN. Database
Management System (DBMS) yang
digunakan adalah MySQL. Keluaran yang
dihasilkan aplikasi ini berupa hasil Proses Klasifikasi
klasifikasi tumbuhan mangrove berupa
nama kerajaan, divisi, kelas, ordo, famili
dan genus tumbuhan mangrove yang ingin
dikenali. Selesai

4.2. Diagram Blok Perancangan Sistem


Gambar 3. Flowchart Sistem
Diagram blok pada perancangan
sistem dapat dilihat pada Gambar 2.
Flowchart pada Gambar 3
menjelaskan tentang proses keseluruhan
dari sistem. Langkah pertama yaitu dengan

12
Jurnal Coding, Sistem Komputer Untan
Volume 04, No.3 (2016), hal. 9-21 ISSN : 2338-493X

menentukan data latih yang kemudian akan 4.3.3. Flowchart Pengujian


disimpan ke dalam database. Data latih
Mulai
yang digunakan adalah karakteristik
morfologi 38 jenis tumbuhan mangrove
yang ada di Indonesia. Selanjutnya akan
Masukkan
dilakukan pengujian sistem yaitu dengan Data Uji
memasukkan data uji karakteristik Tumbuhan
morfologi tumbuhan mangrove yang ingin Mangrove
dikenali. Kemudian akan dilakukan proses
klasifikasi menggunakan metode KNN
untuk mendapatkan hasil keluaran dari Proses Klasifikasi
sistem.

4.3.2. Flowchart Masukan Data Latih


Mulai
Dikenali ?

Tidak
Masukkan Ya
Data Latih
Hasil Berupa
Tingkatan
Klasifkasi Jenis
Keterangan
Tumbuhan Gagal
Mangrove
Menentukan
Nama
Tumbuhan
Mangrove Selesai

Ya
Data Baru
Simpan Data Baru Database Gambar 5. Flowchart Pengujian
Disimpan ?

Tidak Flowchart pada Gambar 5


menjelaskan tentang proses pengujian data.
Selesai Langkah pertama untuk memulai yaitu
dengan memasukkan data uji tumbuhan
mangrove berupa karakteristik morfologi
Gambar 4. Flowchart Masukan Data latih tumbuhan mangrove tersebut. Selanjutnya
akan dilakukan proses klasifikasi
Flowchart pada Gambar 4 menggunakan metode KNN. Data uji akan
menjelaskan tentang proses pelatihan data. diklasifikasikan terhadap setiap data latih.
Langkah pertama untuk memulai yaitu Detail dari proses klasifikasi menggunakan
dengan memasukkan data latih. Data latih metode KNN dapat dilihat pada Gambar 6.
yang digunakan adalah karakteristik Setelah proses klasifikasi maka akan
morfologi semua spesies tumbuhan didapatkan hasil yang akan diperiksa
mangrove yang ada di Indonesia. apakah tumbuhan mangrove tersebut
Selanjutnya menentukan label sesuai dikenali sebagai tumbuhan mangrove yang
dengan nama spesies tumbuhan mangrove. benar atau tidak. Jika dikenali sebagai
Jika data tumbuhan mangrove tersebut akan tumbuhan mangrove yang benar maka
digunakan untuk data latih maka data pengujian berhasil, jika data uji dikenali
tersebut akan disimpan ke dalan database sebagai tumbuhan mangrove yang lain
dan proses akan selesai. Jika data tumbuhan maka pengujian gagal.
mangrove tidak disimpan maka proses
langsung selesai.

13
Jurnal Coding, Sistem Komputer Untan
Volume 04, No.3 (2016), hal. 9-21 ISSN : 2338-493X

4.3.4. Flowchart Klasifikasi Tumbuhan nama genus dalam rentang nilai K lalu
Mangrove selanjutnya akan didapatkan hasil dari
Mulai
proses klasifikasi yaitu tingkatan klasifikasi
jenis tumbuhan mangrove yang ingin
dikenali.
Masukkan data Uji
(Data Uji
4.4. Perancangan Basis Data
Tumbuhan
Mangrove) 4.4.1. Entity Relationship Diagram (ERD)
b_tanaman b_akar b_buah

b_daun

Menentukan Nilai K s_daun

(Nilai K = 3) Pengguna Memasukkan Data


tl_daun

bu_daun

l_bunga

Hitung Jarak Menggunakan ht_tumbuh dm_bunga r_bunga

Rumus Euclidian Gambar 7. Entity Relationship Diagram


(ERD)
Mengurutkan Data Dari Yang
Terkecil Ke Besar Pada Gambar 7 dapat dilihat bahwa
user akan memasukkan 11 masukan
karakteristik morfologi tumbuhan
Ambil Label Data Terbanyak mangrove. Data masukan tersebut yaitu
Berdasarkan Nama Genus
bentuk tanaman, bentuk akar, bentuk buah,
Dalam Rentang Nilai K
bentuk daun, susunan daun, tata letak daun,
bentuk ujung daun, letak bunga, rangkaian
bunga, daun mahkota bunga dan habitat
Hasil Klasifikasi tempat tumbuh.

4.4.2. Struktur Tabel


Selesai
Untuk membuat aplikasi ini
diperlukan sebuah database untuk
menyimpan data latih. Pada database
Gambar 6. Flowchart Klasifikasi tersebut terdapat 3 tabel yaitu tabel data,
Tumbuhan Mangrove tabel urut, dan tabel smentara.
A. Tabel Data
Flowchart pada Gambar 6 Tabel data merupakan tabel untuk
menjelaskan tentang proses klasifikasi data menyimpan semua data latih yang
uji tumbuhan mangrove. Pengguna akan diperlukan metode KNN. Struktur tabel
memasukkan data uji tumbuhan mangrove data dapat dilihat pada Tabel 1.
yaitu berupa karakteristik morfologi Tabel 1. Struktur Tabel Data
tumbuhan mangrove dan sistem akan Field Tipe Data
langsung melakukan pengklasifikasian Id Int (11)
terhadap data uji yang dimasukkan. Pada Nama Varchar(30)
sistem ini nilai K telah ditentukan yaitu b_tanaman Int (4)
nilai K = 3. Selanjutnya, sistem akan b_akar Int (4)
melakukan proses perhitungan jarak data uji b_buah Int (4)
terhadap data latih yang ada pada basis data b_daun Int (4)
dengan menggunakan rumus euclidian. s_daun Int (4)
Setelah didapat jarak pada setiap data latih, tl_daun Int (4)
maka sistem akan mengurutkan data yaitu bu_daun Int (4)
proses pengurutan data uji dari jarak l_bunga Int (4)
terkecil hingga terbesar. Kemudian akan Tabel 1. Bersambung
diambil label data terbanyak berdasarkan

14
Jurnal Coding, Sistem Komputer Untan
Volume 04, No.3 (2016), hal. 9-21 ISSN : 2338-493X

Tabel 1. Sambungan 4.4.3. Relasi Tabel


r_bunga (Int 4) Perancangan aplikasi ini juga dibuat
dm_bunga Int (4) relasi tabel yang terdapat pada database.
ht_tumbuh Int (4) Relasi tabel ini bermaksud untuk
Kerajaan Varchar(30) mempermudah dalam pengelompokan data.
Divisi Varchar(30) Relasi tabel dalam pembuatan aplikasi ini
Kelas Varchar(30) dapat dilihat pada Gambar 8.
Ordo Varchar(30)
Famili Varchar(30)
Genus Varchar(30)
manfaat Text

B. Tabel Sementara
Tabel sementara merupakan tabel
untuk menyimpan hasil perhitungan jarak
data uji terhadap latih. Stuktur tabel
sementara dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2. Struktur Tabel Sementara
Gambar 8. Relasi Tabel
Field Tipe data
Id Int (11)
Pada Gambar 8 dapat dijelaskan
Jarak Float
bahwa tabel data, sementara dan urut saling
Nama Varchar (30) berelasi. Tabel sementara adalah tabel
kerajaan Varchar (30) untuk menyimpan hasil perhitungan jarak
Divisi Varchar (30) yang akan mengambil id pada tabel data.
Kelas Varchar (30) Sedangkan tabel urut adalah untuk
Ordo Varchar (30) menyimpan hasil perhitungan jarak yang
famili Varchar (30) telah diurutkan yang akan mengambil id
Genus Varchar (30) pada tabel sementara.
manfaat Text
4.5. Perancangan Penggunaan
C. Tabel Urut Antarmuka
Tabel urut merupakan tabel untuk Untuk membuat aplikasi ini,
menyimpan hasil perhitungan jarak data uji diperlukan perancangan antarmuka yang
terhadap data latih yang telah diurutkan dari merupakan penghubung antara sistem dan
data terkecil hingga terbesar. Struktur tabel pengguna. Perancangan antarmuka pada
urut dapat dilihat pada Tabel 3. aplikasi ini dibuat berbasis web dengan
Tabel 3. Struktur Tabel Urut menggunakan bahasa pemrograman PHP
Field Tipe data dan database MySql. Perancangan
Id Int (11) antarmuka aplikasi dapat dilihat pada
Jarak Float Gambar 9 sampai Gambar 11.
Nama Varchar (30)
kerajaan Varchar (30)
Divisi Varchar (30)
Kelas Varchar (30)
Ordo Varchar (30)
Famili Varchar (30)
Genus Varchar (30)
manfaat Text

Gambar 9. Perancangan Tampilan Awal


Aplikasi

15
Jurnal Coding, Sistem Komputer Untan
Volume 04, No.3 (2016), hal. 9-21 ISSN : 2338-493X

Gambar 9 adalah gambar yang melakukan urutan proses perhitungan


perancangan tampilan awal aplikasi. metode KNN. Langkah pertama adalah
Halaman utama “beranda” digunakan membaca basis data (database). Database
sebagai tampilan awal aplikasi untuk pada penelitian ini menggunakan database
memulai menguji data uji yang MySQL dan diberi nama “db_KNN”. Kode
dimasukkan. untuk membaca jumlah baris data pada
database pada aplikasi adalah pada Kode
Program 1.

Kode Program 1. Membaca Jumlah Baris


Data Pada Database
$sql = mysql_query("SELECT * FROM data ORDER BY id ASC");
$numrows = mysql_num_rows($sql);

Kode Program 1 adalah cara


pembacaan data dari database SQL. Untuk
menampilkan data maka digunakan perintah
Gambar 10. Perancangan Tampilan “select”. Kode “mysql_query( )” digunakan
Halaman Uji untuk mengirimkan perintah dari isi
variabel ke Server MySQL. Kode
Gambar 10 adalah gambar ”$numrows=mysql_num_rows($sql);”
perancangan tampilan halaman uji. Pada digunakan untuk mengambil jumlah baris
menu “uji” digunakan untuk melakukan dari isi variabel $sql.
pengklasifikasian jenis tumbuhan mangrove Langkah selanjutnya adalah
yang ingin dikenali, dimana akan diisikan menentukan nilai K. Pada aplikasi ini, nilai
11 karakteristik morfologi tumbuhan K telah ditentukan yaitu sebesar K = 3.
mangrove yang selanjutnya akan diproses Kode untuk menentukan nilai K pada
dengan menggunakana metode KNN. aplikasi adalah pada Kode Program 2.

Kode Program 2. Menentukan Nilai K


$k=3;

Setelah menentukan nilai K,


selanjutnya adalah perhitungan dengan
menggunakan metode KNN. Kode untuk
perhitungan dengan metode KNN pada
aplikasi adalah pada Kode Program 3.

Gambar 11. Perancangan Tampilan Kode Program 3. Perhitungan Dengan


Halaman Tentang Mangrove Metode KNN
//Perhitungan dengan KNN
for ($i=1; $i <= $numrows; $i++)
Gambar 11 adalah gambar {
$sql1 = mysql_query("SELECT * FROM data Where id = $i");
perancangan tampilan halaman tentang while($data = mysql_fetch_array($sql1))
{
mangrove. Pada menu “tentang mangrove” //Pengurangan(KNN)
$v1 = $b_tanaman - $data[b_tanaman];
digunakan untuk mengetahui secara umum $v2 = $b_akar - $data[b_akar];
$v3 = $b_buah - $data[b_buah];
tentang tumbuhan mangrove. $v4 = $b_daun - $data[b_daun];
$v5 = $s_daun - $data[s_daun];
$v6 = $tl_daun - $data[tl_daun];
5. IMPLEMENTASI DAN $v7 = $bu_daun - $data[bu_daun];
$v8 = $l_bunga - $data[l_bunga];
PENGUJIAN $v9 = $r_bunga - $data[r_bunga];
$v10 = $dm_bunga - $data[dm_bunga];
5.1. Implementasi Program $v11 = $ht_tumbuh - $data[ht_tumbuh];
//Pengkuadratan(KNN)
Implementasi program yang dibuat $tampung=array("$v1","$v2","$v3","$v4","$v5","$v6","$v7","$v8","$v9","$v1
0","$v11");
untuk aplikasi klasifikasi jenis tumbuhan $panjang = count($tampung);
$hit1=0;
mangrove adalah membuat kode program for ($w=0; $w<$panjang; $w++)
{

16
Jurnal Coding, Sistem Komputer Untan
Volume 04, No.3 (2016), hal. 9-21 ISSN : 2338-493X

Kode Program 3. Perhitungan Dengan Kode Program 4. Mengurutkan Hasil


Metode KNN (Lanjutan) Perhitungan Jarak Dan Menggunakan Nilai
$c = pow($tampung[$w],2);
$hit1 = $hit1 + $c;
K (Lanjutan)
} VALUES ('$x',
//Pengakaran(KNN) '$data[jarak]',
$hit2 = sqrt($hit1); '$data[nama]',
//Penyimpanan perhitungan ke database sementara '$data[kerajaan]',
mysql_query("INSERT INTO sementara (id, „$data[divisi]',
jarak, '$data[kelas]',
nama, '$data[ordo]',
kerajaan, „$data[famili]',
divisi, '$data[genus]',
kelas, $x=$x+1;}
ordo,
famili,
genus,
VALUES ('$i'‟,
Langkah selanjutnya setelah data
$hit2',
$data[nama]',
diurutkan dan menggunakan nilai K adalah
$data[kerajaan]'
$data[divisi]',
mencari hasil keluaran berdasarkan nama
$data[kelas]', genus dari data uji yang dimasukkan yang
$data[ordo]',
$data[famili]', ada pada tabel „urut‟. Kode Program proses
$data[genus]'");
} tersebut dapat dilihat pada Kode Program 5.
}

Kode Program 5. Mencari Hasil Keluaran


Kode program 3 adalah kode //Penggunaan nilai K dalam KNN untuk penentuan GENUS
$sql41 = mysql_query("SELECT genus, count(genus) as jumlah FROM urut
program untuk mendapatkan hasil dari GROUP BY genus ORDER BY jumlah DESC LIMIT 0 , $k");
$hasilxxx = mysql_fetch_array($sql41);
perhitungan dengan menggunakan metode $genn = $hasilxxx['genus'];
KNN. Perhitungan akan melakukan if($datates['jarak']>'5')
{
perulangan sebanyak jumlah baris yang ada echo "Jarak Data Terlalu Jauh";
}
di database. Selanjutnya akan dilakukan else
{
perhitungan data uji terhadap data latih $sqlrx = mysql_query("SELECT * FROM urut WHERE genus = '$genn'
ORDER BY jarak ASC");
dengan menggunakan rumus Euclidian. while($datax = mysql_fetch_array($sqlrx))
{
Setelah didapat hasilnya, maka hasil if($datax['jarak']=='0')
perhitungan jarak tersebut akan disimpan ke $Species = $datax['nama'];
$manf = $datax['manfaat'];
dalam tabel „sementara‟. $keraj = $datax['kerajaan'];
$divi = $datax['divisi'];
Setelah jarak dari data uji dengan $kela = $datax['kelas'];
$ord = $datax['ordo'];
data latih didapat, aplikasi akan $fami = $datax['famili'];
$genu = $datax['genus'];
mengurutkan hasil perhitungan jarak yang echo "<br> Terklasifikasi Sebagai Tumbuhan Mangrove :
ada di dalam tabel „sementara‟ berdasarkan <br></br>
kerajaan : $keraj
jarak terkecil hingga yang terbesar. <br></br>
divisi : $divi
Kemudian data yang telah diurutkan akan <br></br>
kelas : $kela
diambil berdasarkan nilai K yang telah <br></br>
ordo :$ord
ditentukan dan dimasukkan ke dalam tabel <br></br>

„urut‟. Kode Program proses tersebut dapat famili : $fami


<br></br>
genus : $genu";
dilihat pada Kode Program 4. break;
}
else
Kode Program 4. Mengurutkan Hasil {
$Species = $datax['nama'];
Perhitungan Jarak Dan Menggunakan Nilai $manf = $datax['manfaat'];
$keraj = $datax['kerajaan'];
K $divi = $datax['divisi'];
//data yang sudah d sorting dari data pertama sampai data nilai K $kela = $datax['kelas'];
$sql3 = mysql_query("SELECT * FROM `sementara` ORDER BY $ord = $datax['ordo'];
`sementara`.`jarak` ASC LIMIT 0 , $k"); $fami = $datax['famili'];
$x=1; $genu = $datax['genus'];
while($data = mysql_fetch_array($sql3)) echo "<br> Terklasifikasi Sebagai Tumbuhan Mangrove :
{ <br></br>
//memasukkan data yang sudah di sorting mulai dari pertama sampai data nilai k kerajaan : $keraj
ke dalam database urut <br></br>
mysql_query("INSERT INTO urut (id, divisi : $divi
jarak, <br></br>
nama, kelas : $kela
kerajaan, <br></br>
divisi, ordo : $ord
kelas, <br></br>
ordo, famili : $fami
famili, <br></br>
genus) genus : $genu";
break; }

17
Jurnal Coding, Sistem Komputer Untan
Volume 04, No.3 (2016), hal. 9-21 ISSN : 2338-493X

Setelah berhasil mencari nilai Tabel 4. Data Latih


keluaran, maka akan didapat hasil No

1
Nama Mangrove

Avicennia Eucalyptifolia
Bentuk Bentuk
Tanaman Akar
1 1
Bentuk
Buah
3
Bentuk Sususnan
Daun
2
Daun
1
Tata
Letak
1
Bentuk
Ujung
1
Letak
Bunga
1
Formasi Warna Tempat
Bunga Mahkota Tumbuh
1 7 2

klasifikasi jenis tumbuhan mangrove yang 2


3
Avicennia Lanata
Avicennia Officinalis
1
1
1
1
3
3
2
4
1
1
1
1
2
2
1
1
1
1
8
9
2
2
4 Nypa Fruticans 4 4 4 5 1 1 1 2 2 10 3
ingin dikenali. 5
6
Bruguiera Exaristata
Bruguiera Hainessii
1
1
3
3
1
1
2
2
1
1
1
1
1
1
2
1
3
4
1
1
2
2
7 Bruguiera Parviflora 1 3 1 2 1 1 1 2 4 5 2
Langkah terakhir adalah menghapus 8
9
Bruguiera Sexangula
Rhizophora Apiculata
1
1
3
2
1
1
2
2
1
1
1
1
1
1
2
2
3
4
4
3
2
2

histori perhitungan pada database. Kode 10


11
Rhizophora Stylosa
Sonneratia Caseolaris
1
1
2
1
1
2
2
4
1
1
1
1
1
2
2
1
4
7
1
2
1
2
12 Sonneratia Ovata 1 1 2 4 1 1 2 1 7 0 2
Program menghapus histori perhitungan 13
14
Achantus Ebracteatus
Acanthus Ilicifolius
5
5
7
7
5
5
5
5
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
15
15
3
3
15 Acrostichum Aureum 6 4 0 5 1 1 2 0 0 0 3
dapat dilihat pada Kode Program 6. 16
17
Acrostichum Speciosum
Aegialitis Annulata
6
2
4
2
0
1
5
5
1
1
1
1
1
1
0
1
0
6
0
1
3
2
18 Aegiceras Corniculatum 1 8 6 3 1 1 2 1 6 1 2
19 Aegiceras Floridum 1 8 7 4 1 1 2 1 6 1 2
20 Amyema Gravis 7 0 0 4 1 1 2 2 6 2 4

Kode Program 6. Menghapus Histori 21


22
Amyema Mackayense
Camptostemon Philippinense
7
1
0
1
0
5
4
2
1
1
1
1
2
2
2
2
6
1
0
1
4
3
23 Camptostemon Schultzii 1 1 5 2 1 1 2 2 1 1 3
Perhitungan Pada Database 24
25
Ceriops Decandra
Ceriops Tagal
1
1
6
2
1
1
2
4
1
1
1
1
2
2
2
2
4
4
4
4
2
2
//langkah terakhir menghapus histori perhitungan pada database 26 Excoecaria Agallocha 1 2 2 2 1 1 1 2 1 14 3
27 Gymnanthera Paludosa 1 0 1 3 1 1 1 2 4 19 4
28 Heritiera Globosa 1 5 2 3 1 1 1 2 6 11 3
$sqls = mysql_query("SELECT * FROM sementara ORDER 29 Heriteria Littoralis 1 5 5 3 1 1 1 2 6 11 3
BY id ASC"); 30 Lumnitzera Racemosa 1 8 5 4 1 1 2 1 1 1 2
31 Lumnitzera Littorea 1 1 5 4 1 1 2 1 1 2 2
$numrows1 = mysql_num_rows($sqls); 32 Phempis Acidula 1 1 9 2 2 1 2 2 4 1 2
for ($i=1; $i <= $numrows1; $i++) 33 Sarcolobus Globosa 1 0 8 2 1 1 1 2 4 9 2
{ 34 Scyphiphora Hydrophyllacea 1 2 1 4 1 1 2 2 4 16 2
35 Xylocarpus Mekongensis 1 5 2 3 1 1 2 2 6 17 3
mysql_query("DELETE FROM sementara WHERE id=$i"); 36 Xylocarpus Granatum 1 5 2 3 1 1 2 2 6 18 3
} 37 Xylocarpus Rumphii 1 5 2 4 1 1 1 2 6 12 3
38 Rhizophora Mucronata 1 2 1 2 1 1 1 2 4 1 2

$sql_urut = mysql_query("SELECT * FROM data ORDER BY


id ASC");
$numrows_urut = mysql_num_rows($sql_urut);
for ($i=1; $i <= $numrows_urut; $i++)
Pada Tabel 4 dapat dilihat data latih
{ untuk aplikasi dengan menggunakan 11
mysql_query("DELETE FROM urut WHERE id=$i");
} karakteristik morfologi atau ciri fisik
} tumbuhan mangrove. Setiap jenis tumbuhan
?>
mangrove memiliki perbedaan di salah satu
karakteristik antara satu dengan yang
Kode Program 6 adalah kode lainnya. 11 karakteristik ciri fisik tersebut
program untuk menghapus atau antara lain bentuk tanaman, bentuk akar,
mengosongkan tabel „urut‟ dan „sementara‟ bentuk buah, bentuk daun, tata letak daun,
pada database yang berisi nilai hasil dari bentuk ujung daun, susunan daun, letak
perhitungan. bunga, warna mahkota bunga, rangkaian
bunga dan habitat tempat tumbuh.
5.2. Data Latih Yang Digunakan
Data latih yang digunakan sebagai 5.3. Tampilan Aplikasi Klasifikasi
basis data aplikasi didapatkan dari “Buku Tumbuhan Mangrove
Panduan Pengenalan Mangrove Di 5.3.1. Halaman Utama Aplikasi
Indonesia”. Untuk 1 jenis tumbuhan Ketika aplikasi dibuka maka
mangrove memiliki 11 karakteristik pengguna akan masuk ke halaman utama
morfologi atau ciri fisik yang akan aplikasi atau halaman Beranda. Pada
disimpan ke dalam data latih. halaman ini terdapat tombol “Petunjuk
Untuk melakukan pengklasifikasian Penggunaan” dan “Mulai Uji”. Tombol
pada aplikasi ini, setiap karakteristik atau “Petunjuk Penggunaan” berfungsi sebagai
ciri-ciri fisik mangrove dideskripsikan panduan untuk menggunakan aplikasi ini.
menjadi angka/numerik agar dapat Sedangkan tombol “Mulai Uji” berfungsi
dimasukkan kedalam rumus perhitungan untuk masuk ke halaman untuk memulai
yang digunakan pada metode KNN. pengujian. Tampilan halaman utama
Pendeskripsian setiap karakteristik menjadi aplikasi dapat dilihat pada Gambar 12 dan
angka / numerik dilakukan secara langsung tampilan halaman “petunjuk Penggunaan”
dengan memberikan angka pada setiap dapat dilihat pada Gambar 13.
karakteristik.

18
Jurnal Coding, Sistem Komputer Untan
Volume 04, No.3 (2016), hal. 9-21 ISSN : 2338-493X

yang ingin dikenali. Tampilan untuk hasil


keluaran dapat dilihat pada Gambar 15.

Gambar 12. Tampilan Halaman Utama

Gambar 15. Tampilan Hasil Keluaran

5.3.3. Halaman Untuk Melihat Penjelasan


Tentang Tumbuhan Mangrove
Pada halaman tentang mangrove
pengguna akan dapat melihat penjelasan
secara singkat mengenai tumbuhan
Gambar 13. Tampilan Halaman Petunjuk mangrove. Tampilan tentang mangrove
Penggunaan dapat dilihat pada Gambar 16.

5.3.2. Halaman Untuk Melakukan


Pengujian
Untuk melakukan pengujian,
pengguna akan masuk ke halaman uji.
Terdapat 11 karakteristik morfologi
tumbuhan mangrove yang harus dipilih oleh
pengguna untuk mendapatkan hasi keluaran
jenis tumbuhan mangrove yang ingin Gambar 16. Tampilan Tentang Mangrove
dikenali. Karakteristik tersebut yaitu bentuk
tanaman, bentuk akar, bentuk buah, bentuk 5.4. Pengujian Dan Analisa Aplikasi
daun, susunan daun, tata letak daun, bentuk Pengujian aplikasi klasifikasi jenis
ujung daun, letak bunga, rangkaian bunga, tumbuhan mangrove berdasarkan
warna mahkota bunga dan habitat tempat karakteristik morfologi menggunakan 20 %
tumbuh. Tampilan halaman uji dapat dilihat dari 47 jenis tumbuhan mangrove yang ada
pada Gambar 14. di Indonesia, sehingga data uji yang
digunakan pada penelitian ini sebanyak 9
data tumbuhan mangrove yang ingin
dikenali. Data uji didapatkan dari “Rumah
Mangrove – Mempawah Mangrove
Conservation, Desa Pasir, Mempawah” dan
buku panduan pengenalan mangrove di
Indonesia karya Yus Rusila Noor, M.
Khazali, I N.N. Suryadiputra tahun 2006.
Data uji yang digunakan pada
Gambar 14. Tampilan Halaman Uji aplikasi ini dapat dilihat pada tabel 5.
Tabel 5. Tabel Data uji
Bentuk Warna Habitat

Setelah data karakteristik dipilih Uji ke-


Bentuk Bentuk
Data Masukan Tanaman Akar
Bentuk
Buah
Bentuk Sususnan Tata Letak
Daun Daun Daun
Ujung
Daun
Letak
Bunga
Formasi Mahkota
Bunga Bunga
Tempat
Tumbuh

1 Avicennia Alba 1 1 3 2 1 1 1 1 1 6 2
maka selanjutnya data tersebut akan 2 Avicennia Marina 1 1 3 2 1 1 1 1 1 8 1
3 Bruguiera Gymnorrhiza 1 3 1 2 1 1 1 2 3 4 2
diproses menggunakan metode KNN dan 4 Bruguiera Cylindrica 1 3 1 2 1 1 1 1 4 1 2
5 Kandelia Candel
hasil keluaran yang didapat yaitu nama 6 Sonneratia Alba
1
1
6
1
1
2
3
4
1
1
1
1
2
2
1
1
4
8
1
1
3
1
7 Xylocarpus Moluccensis 1 5 2 6 1 1 1 2 6 18 3
spesies, kerajaan, divisi, kelas, ordo, famili, 8 Amyema Anisomeres 7 8 8 4 1 1 1 2 7 13 4
9 Osbornia Octodonta
genus dan manfaat tumbuhan mangrove 1 1 9 4 1 1 2 2 4 14 3

19
Jurnal Coding, Sistem Komputer Untan
Volume 04, No.3 (2016), hal. 9-21 ISSN : 2338-493X

5.4.1. Pengujian Nilai K genus harus mempunyai lebih dari satu


Untuk mengetahui persentase hasil spesies tumbuhan mangrove untuk
pengujian terbaik pada aplikasi ini, maka mendapatkan hasil yang tepat.
dilakukan pengujian dengan menggunakan
nilai K 1 sampai 10. Hasil pengujian nilai K 6. KESIMPULAN DAN SARAN
dapat dilihat pada tabel 6 6.1. Kesimpulan
Tabel 6. Pengujian Nilai K Berdasarkan hasil percobaan
Persentase pembuatan aplikasi klasifikasi jenis
K
Keberhasilan tumbuhan mangrove berdasarkan
1 77,77% karakteristik morfologi menggunakan
2 77,77% metode KNN didapatkan hasil sebagai
3 77,77% berkut :
4 77,77% 1. Pada penelitian ini telah berhasil diuji
5 66,66% aplikasi klasifikasi jenis tumbuhan
6 66,66% mangrove dengan menggunakan
7 66,66% metode KNN dengan menggunakan
8 66,66% masukan 11 karakteristik morfologi
tumbuhan mangrove.
9 55,55%
2. Hasil pengklasifikasian data uji
10 55,55%
dengan data latih didapatkan dengan
cara menghitung jarak antara data uji
5.4.2. Analisa Pengujian
terhadap data latih menggunakan
Berdasarkan pengujian nilai K yang
metode KNN menggunakan data-data
telah dilakukan, maka nilai K yang
bentuk tanaman, bentuk akar, bentuk
digunakan pada aplikasi ini yaitu 3 karena
buah, bentuk daun, susunan daun,
nilainya ganjil sehingga hasil keluaran
tata letak daun, bentuk ujung daun,
berdasarkan nama genus yang didapatkan
letak bunga, rangkaiana bunga,
tidak akan seimbang. Selain itu, K = 3
warna mahkota bunga dan habitat
merupakan nilai K yang menghasilkan
tempat tumbuh.
persentase sebesar 77,77 %. Hasil
3. Berdasarkan pengujian yang
pengujian data uji terhadap data latih
dilakukan, maka diperoleh
dengan menggunakan nilai K = 3 dapat
keberhasilan yaitu sebesar 77,77 %.
dilihat pada tabel 7.
4. Untuk data tumbuhan mangrove
Tabel 7. Tabel Pengujian
Uji ke- Data Masukan Hasil Keluaran Berdasarkan Genus Hasil
seperti yang terdapat didalam
1 Avicennia Alba Avicennia Benar penelitian ini, tingkatan klasifikasi
2 Avicennia Marina Avicennia Benar
3 Bruguiera Gymnorrhiza Bruguiera Benar hanya dapat dilakukan sampai
4 Bruguiera Cylindrica Bruguiera Benar tingkatan genus.
5 Kandelia Candel Bruguiera Salah
6 Sonneratia Alba Sonneratia Benar
7 Xylocarpus Moluccensis Xylocarpus Benar
8 Amyema Anisomeres Amyema Benar
6.2. Saran
9 Osbornia Octodonta Sonneratia Salah Berdasarkan hasil penelitian
”Aplikasi Klasifikasi Jenis Tumbuhan
Pengujian yang dilakukan sebanyak Mangrove Berdasarkan Karakteristik
9 kali terdapat 2 kali kegagalan dalam Morfologi Menggunakan Metode KNN”
klasifikasi jenis tumbuhan mangrove yang terdapat beberapa saran yang bisa
ingin dikenali, sehingga persentase digunakan untuk penelitian yang lebih
keberhasilan hanya sebesar 77,77% lanjut, antara lain :
disebabkan karena terdapat tumbuhan 1. Penelitian yang selanjutnya
mangrove yang hanya mempunyai satu disarankan dapat menggunakan
spesies dalam satu genus sehingga pengolahan citra sehingga untuk data
kemungkinan untuk mendapatkan hasil masukan tidak perlu dipilih secara
klasifikasi genus yang benar akan sangat manual karena lebih efektif apabila
kecil apabila menggunakan metode KNN dapat langsung difoto objeknya.
karena di dalam metode KNN pada satu

20
Jurnal Coding, Sistem Komputer Untan
Volume 04, No.3 (2016), hal. 9-21 ISSN : 2338-493X

2. Aplikasi dapat dibuat berbasis


android sehingga aplikasi klasifikasi
jenis tumbuhan mangrove dapat
digunakan secara mobile.
3. Pada penelitian selanjutnya dapat
menggunakan metode klasifikasi lain
untuk membandingkan hasil
akurasinya.

DAFTAR PUSTAKA
[1] Rusila Noor, Y., M. Khazali, dan I
N.N. Suryadiputra., 2006, Panduan
Pengenalan Mangrove di Indonesia.
PHKA/WI-IP, Bogor.
[2] Whidhiasih, R. N., dkk., 2013,
Klasifikasi Buah Belimbing
Berdasarkan Citra Red Green Blue
Menggunakan KNN dan LDA. Bekasi
: Universitas Islam “45”.
[3] Jhonnerie, Romie., 2015, Klasifikasi
Mangrove Berbasis Objek Dan
Piksel Menggunakan Citra Satelit
Multispektral Di Sungai Kembung,
Bengkalis, Provinsi Riau. Bogor :
Institut Pertanian Bogor.
[4] Zainuddin, Sofa., 2014, Penerapan
Algoritma Modified K-Nearest
Neighbor (M-KNN) Pada
Pengklasifikasian Penyakit Tanaman
Kedelai. Malang : Universitas
Brawijaya.
[5] Chan L, Salleh S dan Ting C. 2010.
Face Biometrics Based on Principal
Component Analysis and Linear
Discriminant Analysis. Journal of
Computer Science. 6 (7) : 639-699.
[6] Han, J., & Kamber, M., 2006, Data
Mining Concepts and Techniques,
Ed.2. United State of America:
Elsevier.
[7] Arief, M, R., 2011, Pemrograman
Web Dinamis Menggunakan PHP
Dan MySQL. Yogyakarta : Andi
Offset.

21

Anda mungkin juga menyukai