F
F
ACARA 7
“PENGENALAN SERTA PEMBUATAN MEDIA ISOLASI
BAKTERI DAN JAMUR”
3.1 Hasil
3.1.1 Medium Umum untuk Bakteri
GAMBAR NAMA MEDIUM
TSA
(Triptic Soy Agar)
TSB
(Triptic Soy Broth)
NA
(Nutrient Agar)
PDA
(Potato Dextrose Agar)
3.2 Pembahasan
3.2.1 Pengertian Media Pertumbuhan Mikroorganisme
Media pertumbuhan bakteri adalah bahan yang digunakan untuk
tempat pertumbuhan mikroorganisme seperti jamur dan bakteri. Menurut
Supriatin dan Rahayyu (2016) beberapa jenis mikroorganisme dapat
hidup pada media yang sangat sederhana (hanya mengandung garam
anorganik ditambah sumber karbon organik seperti gula), tetapi ada juga
beberapa mikroorganisme yang memerlukan media yang sangat
kompleks (mengandung bahan tambahan selain karbon dan nitrogen
seperti darah). Namun syarat yang terpenting untuk mebuat suatu media
adalah memiliki berat molekul rendah, mudah larut dalam air, memiliki
pH yang optimal, tidak mengandung bahan penghambat, steril, dan
mengandung semua nutrisi yang dibutuhkan oleh mikroorganisme
(Octavia dan Wantini, 2017). Nutrisi yang dibutuhkan mikroorganisme
untuk pertumbuhannya terdiri dari karbon, nitrogen, unsur non logam (S
dan P), unsur logam (Ca, Zn, Na, K, Cu, Mn, Mg, dan Fe), vitamin, air,
dan energi (Cappucino, 2014).
3.2.2 Pembuatan Media Pertumbuhan Bakteri dan Jamur
Media pertumbuhan bakteri seperti TSA dan jamur seperti PDA,
memiliki perbedaannya masing-masing. Menurut Rhodes et al. (2016)
media TSA (Triptic Soy Agar) terbuat dari bubuk kedelai dan agar serta
umumnya digunakan untuk pertumbuhan bakteri aerob. Pembuatan
media TSA dilakukan dengan memasukkan bubuk TSA ke tabung
erlenmeyer sebanyak 10 gram lalu dilarutkan dengan 250 mL aquades.
Larutan kemudian dipanaskan di atas hot plate hingga mendidih lalu
dihomogenkan menggunakan magnetic stirrer. Media TSA kemudian
disterilisasi pada suhu 121ºC dengan tekanan 15 lbs menggunakan
autoklaf selama 15 menit (Purwanti dan Susanti, 2016).
Menurut Uthayasooriyan et al. (2016) media PDA (Potato
Dextrose Agar) umumnya digunakan untuk pertumbuhan jamur dan
komposisinya terbuat dari cairan infus, kentang, dekstrosa dan agar.
Pembuatan media PDA dimulai dari mengupas kentang menjadi 1 x 1
cm dan dicuci hingga bersih lalu direbus dengan 500 mL aquades hingga
mendidih. Kemudian kentang disaring dan diberi 1000 mL aquades.
Kentang tersebut kemudian dicampur dengan agar dan gula
pasir/dektrosa dan masak kembali sampai mendidih sambil diaduk.
Setelah mendidih, media tersebut dimasukkan kedalam botol scott atau
erlenmeyer dan dibungkus dengan plastik kaca. Setelah itu, media
disterilkan dengan tekanan 1210C (2 Atm) selama 30 menit
menggunakan autoklaf (Arifah, 2019).
3.3.3 Perhitungan Media TCBS
Diketahui : M1 = 88 gr
V1 = 1000 ml V2 = 250 ml
Dijawab : M2 = ?
Dijawab :
M1/V1 = M2/V2
88/1000 ml = M2/250 ml
0,088 = M2/250
M2 = 22 gr
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari praktikum ini adalah dalam pembuatan media
pertumbuhan bakteri harus memenuhi beberapa syarat salah satunya yaitu
mengandung bahan makanan atau nutrient untuk bakteri berkembang. Media
pertumbuhan jamur dan bakteri memiliki karakteristiknya masing-masing
yang disesuaikan dengan kebutuhan pertumbuhan mikroorganismenya.
4.2 Saran
Saran dari praktikum ini adalah agar penjelasan dilakukan secara live agar
bisa dilakukan sesi tanya-jawab sehingga praktikan dapat lebih memahami
materi yang di tampilkan.
DAFTAR PUSTAKA
Arifah, S, P. 2019. Gula Pasir Sebagai Pengganti Dektrosa pada Komposisi PDA
Untuk Efisiensi Biaya Praktikum dan Penelitian di Laboratorium
Fitopatologi. Jurnal Teknologi dan Manajemen Pengelolaan
Laboratorium. 2(1): 28-32.
Rhodes, J., Feasby, J, Goddard, W, Beaney, A and Baker, M. 2016. The Use of a
Single Growth Medium for Enviromental Monitoring of Pharmacy Aseptic
Units Using Tryptone Soya Agar with 1% Glucose. European Journal of
Parental and Pharmaceutical Sciences. 21(2): 50-55.