Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI

ACARA 7
“PENGENALAN SERTA PEMBUATAN MEDIA ISOLASI
BAKTERI DAN JAMUR”

NAMA : ELVA QURROTA FU’ADAH


NIM : 141911133118
KELAS :C
KELOMPOK :3 ASISTEN : ALDI

FAKULTAS PERIKANAN DAN KELAUTAN


UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2020
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Mikrobiologi merupakan cabang ilmu yang mempelajari tentang sifat-
sifat makhluk hidup berukuran mikroskopis atau mikroorganisme. Ketika
melakukan pengamatan mikroorganisme, sering kali seorang peneliti
mengalami kendala salah satunya yaitu ketersediaan mikroorganisme. Oleh
karena itu, diperlukan suatu media sebagai media tumbuh mikroorganisme
agar ketersediaan mikroorganisme tetap terjaga. Tentunya media yang
digunakan harus dapat mengembangbiakkan mikroorganisme di luar tubuh
inang sehingga mempermudah proses pengamatan mikrobiologi (Supriatin
dan Rahayyu, 2016). Salah satu syarat agar mikroorganisme dapat tumbuh di
luar tubuh inang adalah menyediakan nutrisi yang dibutuhkan mikroorganisme
di media yang digunakan.
Media pertumbuhan mikroorganisme harus memliki persyaratan nutrisi
yang dibutuhkan oleh mikroorganisme yang akan dikembangbiakan (Octavia
dan Wantini, 2017). Nutrisi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan
mikroorganisme yaitu karbon, nitrogen, unsur logam (Ca, Zn, Na, K, Cu, Mn,
Mg, dan Fe) dan unsur non-logam (S dan P), vitamin, air, serta energi
(Cappucino, 2014). Tentunya media pertumbuhan mikroorganisme memiliki
banyak jenis yang dapat disesuaikan dengan mikroorganisme apa yang akan
diamati. Oleh karena itu, dalam praktikum ini akan dibahas mengenai media
isolasi bakteri dan jamur.

1.2 Maksud dan Tujuan


Tujuan dari praktikum ini adalah agar mahasiswa dapat mengetahui
berbagai media pertumbuhan mikroba serta memahami bagaimana pembuatan
berbagai media pertumbuhan mikrobia.

1.3 Waktu dan Tempat


Praktikum dilakukan di rumah masing-masing praktikan secara daring
via AULA pada Kamis, 22 Oktober 2020 pukul 10.00-11.50 WIB.
BAB II
METODOLOGI

2.1 Alat dan Fungsi


Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah tabung reaksi
berfungsi sebagai pengreaksian bahan kimia dengan skala kecil, erlenmeyer
sebagai alat penyimpan suatu koloni, kapas sebagai alat penutup tabung
erlenmeyer, timbangan analitik sebagai alat penimbang massa suatu bahan,
cawan petri sebagai alat penyimpanan bahan yang diamati, gelas ukur sebagai
alat pengukur volume suatu larutan, corong kaca sebagai alat pemasukkan
cairan ke wadah, hot plate sebagai alat pemanas erlenmayer, dan batang
stirrer magnetic sebagai alat pengaduk suatu bahan.

2.2 Bahan dan Fungsi


Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah medium TSA
sebagai bahan medium kultur bakteri dan medium PDA sebagai bahan
medium kultur jamur.

2.3 Prosedur Kerja


2.3.1 Medium TSA

Menyiapkan alat dan bahan

Melarutkan 4 gram TSA dengan 100 ml aquades

Menuangkan larutan TSA dan Aquades pada Erlenmeyer

Menghomogenkan larutan TSA dan Aquades dengan


magnetic stirrer diatas hot plate

Menyeterilkan larutan pada autoklaf selama


15 menit dengan suhu 121oC
Menuang larutan pada cawan petri

Menginkubasi media larutan selama 24 jam pada


suhu 37oC setelah larutan media mengeras

2.3.2 Medium PDA

Menyiapkan alat dan bahan

Melarutkan 3,9 gram PDA dengan 100 ml aquades

Menuangkan larutan TSA dan Aquades pada Erlenmeyer

Menghomogenkan larutan TSA dan Aquades dengan

magnetic stirrer diatas hot plate

Menyeterilkan larutan pada autoklaf selama

15 menit dengan suhu 121oC

Menuang larutan pada cawan petri

Menginkubasi media larutan selama 24 jam pada

suhu 37oC setelah larutan media mengeras


BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil
3.1.1 Medium Umum untuk Bakteri
GAMBAR NAMA MEDIUM

TSA
(Triptic Soy Agar)

TSB
(Triptic Soy Broth)

NA
(Nutrient Agar)

3.1.2 Medium Umum untuk Jamur


GAMBAR NAMA MEDIUM

PDA
(Potato Dextrose Agar)

3.2 Pembahasan
3.2.1 Pengertian Media Pertumbuhan Mikroorganisme
Media pertumbuhan bakteri adalah bahan yang digunakan untuk
tempat pertumbuhan mikroorganisme seperti jamur dan bakteri. Menurut
Supriatin dan Rahayyu (2016) beberapa jenis mikroorganisme dapat
hidup pada media yang sangat sederhana (hanya mengandung garam
anorganik ditambah sumber karbon organik seperti gula), tetapi ada juga
beberapa mikroorganisme yang memerlukan media yang sangat
kompleks (mengandung bahan tambahan selain karbon dan nitrogen
seperti darah). Namun syarat yang terpenting untuk mebuat suatu media
adalah memiliki berat molekul rendah, mudah larut dalam air, memiliki
pH yang optimal, tidak mengandung bahan penghambat, steril, dan
mengandung semua nutrisi yang dibutuhkan oleh mikroorganisme
(Octavia dan Wantini, 2017). Nutrisi yang dibutuhkan mikroorganisme
untuk pertumbuhannya terdiri dari karbon, nitrogen, unsur non logam (S
dan P), unsur logam (Ca, Zn, Na, K, Cu, Mn, Mg, dan Fe), vitamin, air,
dan energi (Cappucino, 2014).
3.2.2 Pembuatan Media Pertumbuhan Bakteri dan Jamur
Media pertumbuhan bakteri seperti TSA dan jamur seperti PDA,
memiliki perbedaannya masing-masing. Menurut Rhodes et al. (2016)
media TSA (Triptic Soy Agar) terbuat dari bubuk kedelai dan agar serta
umumnya digunakan untuk pertumbuhan bakteri aerob. Pembuatan
media TSA dilakukan dengan memasukkan bubuk TSA ke tabung
erlenmeyer sebanyak 10 gram lalu dilarutkan dengan 250 mL aquades.
Larutan kemudian dipanaskan di atas hot plate hingga mendidih lalu
dihomogenkan menggunakan magnetic stirrer. Media TSA kemudian
disterilisasi pada suhu 121ºC dengan tekanan 15 lbs menggunakan
autoklaf selama 15 menit (Purwanti dan Susanti, 2016).
Menurut Uthayasooriyan et al. (2016) media PDA (Potato
Dextrose Agar) umumnya digunakan untuk pertumbuhan jamur dan
komposisinya terbuat dari cairan infus, kentang, dekstrosa dan agar.
Pembuatan media PDA dimulai dari mengupas kentang menjadi 1 x 1
cm dan dicuci hingga bersih lalu direbus dengan 500 mL aquades hingga
mendidih. Kemudian kentang disaring dan diberi 1000 mL aquades.
Kentang tersebut kemudian dicampur dengan agar dan gula
pasir/dektrosa dan masak kembali sampai mendidih sambil diaduk.
Setelah mendidih, media tersebut dimasukkan kedalam botol scott atau
erlenmeyer dan dibungkus dengan plastik kaca. Setelah itu, media
disterilkan dengan tekanan 1210C (2 Atm) selama 30 menit
menggunakan autoklaf (Arifah, 2019).
3.3.3 Perhitungan Media TCBS
Diketahui : M1 = 88 gr
V1 = 1000 ml V2 = 250 ml
Dijawab : M2 = ?
Dijawab :
M1/V1 = M2/V2
88/1000 ml = M2/250 ml
0,088 = M2/250
M2 = 22 gr

BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari praktikum ini adalah dalam pembuatan media
pertumbuhan bakteri harus memenuhi beberapa syarat salah satunya yaitu
mengandung bahan makanan atau nutrient untuk bakteri berkembang. Media
pertumbuhan jamur dan bakteri memiliki karakteristiknya masing-masing
yang disesuaikan dengan kebutuhan pertumbuhan mikroorganismenya.

4.2 Saran
Saran dari praktikum ini adalah agar penjelasan dilakukan secara live agar
bisa dilakukan sesi tanya-jawab sehingga praktikan dapat lebih memahami
materi yang di tampilkan.

DAFTAR PUSTAKA
Arifah, S, P. 2019. Gula Pasir Sebagai Pengganti Dektrosa pada Komposisi PDA
Untuk Efisiensi Biaya Praktikum dan Penelitian di Laboratorium
Fitopatologi. Jurnal Teknologi dan Manajemen Pengelolaan
Laboratorium. 2(1): 28-32.

Cappuccino, J G, Sherman, N 2014. Manual Laboratorium Mikrobiologi. Jakarta:


EGC.

Octavia, A dan Wantini, S. 2017. Perbandingan Pertumbuhan Jamur Aspergillus


flavus Pada Media PDA (Potato Dextrose Agar) dan Media Alternatif dari
Singkong (Manihot esculenta Crantz). Jurnal Analis Kesehatan. 6(2): 625-
631.

Purwanti, U, N dan Susanti, R. 2016. Uji Aktivitas Antibakteri dan Antifungal


Ekstrak Etanol Rimpang Acorus sp.. Jurnal Kesehatan Khatulistiwa. 2(1):
256-268.

Rhodes, J., Feasby, J, Goddard, W, Beaney, A and Baker, M. 2016. The Use of a
Single Growth Medium for Enviromental Monitoring of Pharmacy Aseptic
Units Using Tryptone Soya Agar with 1% Glucose. European Journal of
Parental and Pharmaceutical Sciences. 21(2): 50-55.

Supriatin, Y dan Rahayyu, M. 2016. Modification Of Carry-Blair Transport


Media
For Storage Salmonella typhi. Jurnal Teknologi Laboratorium. 5(2): 72 –
73.

Uthayasooriyan, M., Pathmanathan, S., Ravimannan, N and Sathyaruban, S. 2016.


Formulation of Alternative Culture Media for Bacterial and Fungal
Growth. Der Pharmacia Lettre. 8 (1):431-436.

Anda mungkin juga menyukai