Kerangka Acuan Kegiatan Deteksi Dini TB Pada Populasi Beresiko
Kerangka Acuan Kegiatan Deteksi Dini TB Pada Populasi Beresiko
I. PENDAHULUAN
Pengendalian TB di Indonesia dilaksanakan sesuai dengan azas desentral`isasi dalam
kerangka otonomi dengan kabupaten/ kota sebagai titik berat manajemen program, yang
meliputi: perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi serta menjamin ketersediaan
sumberdaya (dana, tenaga, sarana, dan prasarana).Pengendalian TB dilaksanakan dengan
menggunakan strategi DOTS sebagai kerangka dasar dan memperhatikan strategi global
untuk mengendalikan TB (Global Stop TB Strategy).
Pada tahun 1999, WHO memperkirakan setiap tahun telah terjadi 583.000 kasus baru
dengan kematian karena TB sekitar 140.000.Secara kasar diperkirakan setiap 100.000
penduduk Indonesia terdapat 130 penderitabaru TB BTA positif.Sedangkan berdasarkan hasil
Survei Kesehatan RumahTangga (SKRT) tahun 1955 menunjukkan bahwa penyakit TB
merupakan penyebab kematian nomortiga, setelah penyakit kardivovaskuler dan penyakit
saluran pernapasan pada semua kelompok usia, dan nomor satu dari golongan penyakit
infeksi.
II LATAR BELAKANG
Target program penanggulangan TB adalah tercapainya penemuan pasien baru TB
BTA positif paling sedikit 70% dari perkiraan, menyebabkan 85% dari semua pasien serta
mempertahankan keadaan tersebut.Target ini diharapkan dapat menurunkan tingkat
prevalensi dari kematian akibat TB. Penemuan dan pengobatan dalam rangka pengendalian
TB dilaksanakan oleh seluruh Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) dan Fasilitas
Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjut (FKRTL), meliputi: Puskesmas, Rumahsakit Pemerintah,
dan Swasta, RumahSakitParu (RSP), BalaiBesar/BalaiKesehatanParu<asyarakat (B/BKPM),
KlinikPengobatansertadokterPraktikMandiri (DPM)
Pengobatan untuk TB tanpa penyulit dilaksanakan di FKTP, pengobatan TB dengan
tingkat kesulitan yang tidak dapat dilaksanakan di FKTP akan dilakukan di FKTRL dengan
mekanis merujuk balik apabila factor penyulit telah dapat ditangani. Pengendalian TB
dilaksanakan melalui penanggalangan kerjasama dan kemitraan diantara sector pemerintah,
non pemerintah, swasta dan masyarakat dalam mewujudkan gerakan terpadu nasional
pengendalian TB (Gerdunas TB).Peningkatan kemampuan laboraturium di berbagai tingkat
pelayanan ditujukan untuk peningkatan mutu dan akses layanan.Obat Anti Tuberkulosis
(OAT) untuk pengendalian TB diberikan secara Cuma-Cuma dan dikelola dengan
manejemen logistic yang efektif demi menjamin ketersediaan.
Oleh karena itu, untuk mengatasi pencegahan dan penularan penyakit TB dilakukan
kegiatan program TB diwilayah kerja UPTD Puskesmas Air Batu.
III TUJUAN
1. TujuanUmum
Meningkatkan cakupan temuan dan deteksi dini pasien TBC pada populasi beresiko
dalam rangka pencapaian tujuan pembangunan kesehatan untuk meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat.
2. Tujuan Khusus
a. Mencegah penularan pada kontak keluarga penderita TB
b. Meningkatkan kepatuhan minum obat
c. Meningkatkan kesadaran dalam prilaku hidup bersih dan sehat
d. Memberikan pelayanan pasiensuspek TB.
VI SASARAN
Sasaran dari kegiatan ini adalah, masy yang dicurigai terkena TB, Pasien yang
terpapar langsung dengan penderita TB.
VII Jadwal Pelaksanaan Kegiatan
Monitoring evaluasi pelaksanaan kegiatan dilakukan sesuai dengan jadwal yang telah
ditentukan bila jadwal berubah akan diberitahukan untuk penyesuain jadwal.
IX PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN
Kegiatan program pada penyelenggaraan akan dicatat pada format pencatatan harian
kemudian direkap pada akhir bulan dan dilaporkan pada intansi terkait hasil pencatatan, juga
dianalisis untuk digunakan dalam evaluasi pencapain program.
DiketahuiOleh Penanggungjawab
Kepala UPTD Puskesmas Air Batu Program
BERESIKO
DINAS KESEHATAN