Anda di halaman 1dari 6

REVIEW

ANTIHIPERLIPIDEMIA

Lipid adalah sekelompok senyawa heterogen, meliputi lemak, minyak, steroid,


malam (wax), dan senyawa-senyawa lain yang terkait. Sifat umum lipid antara lain tidak
larut dalam air dan larut dalam pelarut non polar seperti misalnya eter dan kloroform.
Lipid merupakan salah satu zat yang kaya akan energi yang penting dan dipergunakan
dalam metabolisme tubuh (Sofro et al, 2013).
Lipid diklasifikasikan menjadi dua yaitu lipid sederhana dan lipid kompleks.
Lipid sederhana meliputi ester asam lemak dengan berbagai alkohol. Contoh lipid
sederhana antara lain :
1. Lemak (fat) merupakan ester asam lemak dengan gliserol.
2. Minyak (oil) adalah lemak dalam keadaan cair.
3. Wax (malam) merupakan ester asam lemak dengan alkohol monohidrat yang berat
molekulnya tinggi.
Berbeda dengan lipid sederhana, lipid kompleks merupakan ester asam lemak
yang mengandung gugus-gugus selain alkohol dan asam lemak, seperti fosfolipid dan
glikolipid. Fosfolipid adalah lipid yang mengandung suatu residu asam fosfor, selain
asam lemak dan alkohol, sedangkan glikolipid adalah lipid yang mengandung asam
lemak, sfingosin, dan karbohidrat. Lipid kompleks lain juga meliputi sulfolipid,
aminolipid, dan lipoprotein. (Setiono, 2012)

Lipid di dalam darah diangkut dengan tiga mekanisme antara lain:


a. Jalur Eksogen
Trigliserida dan kolesterol yang berasal dari makanan di dalam usus dikemas
sebagai kilomikron. Kilomikron diangkut menuju ke dalam pembuluh darah melalui
duktus torasikus. Di dalam jaringan lemak, trigliserida dalam kilomikron mengalami
hidrolisis oleh lipoprotein lipase yang terdapat pada permukaan sel endotel. Proses
hidrolisis menghasilkan asam lemak dan kilomikron remnant. Asam lemak bebas
menembus endotel dan masuk dalam jaringan lemak dan sel otot untuk diubah
menjadi trigliserida kembali (cadangan) atau dioksidasi (energi).
Kilomikron remnant adalah kilomikron yang sebagian besar trigliseridanya
dihilangkan sehingga ukurannya mengecil tetapi jumlah kolesterol esternya tetap.
Hati membersihkan kilomikron remnant ini dari sirkulasi dengan mekanisme
endositosis oleh lisosom dan hasil metabolismenya berupa kolesterol bebas yang
digunakan kembali untuk sistesis berbagai struktur lain. Kolesterol bebas ini dapat
disimpan di dalam hati sebagai kolesterol ester atau diekskresi ke dalam empedu
menjadi asam empedu . (Bacher et al, 2013) (Farmakologi dan Terapi. 2011)
Kolesterol dapat disintesis dari asetat di bawah pengaruh enzim HMG-CoA
reduktase yang menjadi aktif jika terdapat kekurangan kolesterol endogen. Asupan
kolesterol dari darah diatur oleh jumlah reseptor LDL yang terdapat pada permukaan
hati . (Farmakologi dan Terapi. 2011)
b. Jalur Endogen
Trigliserida dan kolesterol yang disintesis oleh hati diangkut secara endogen
dalam bentuk VLDL kaya trigliserida dan mengalami hidrolisis dalam sirkulasi oleh
lipoprotein lipase. Enzim ini menghidrolisis kilomikron mejadi lipoprotein yang lebih
kecil yaitu IDL dan LDL. LDL merupakan lipoprotein yang mengandung kolesterol
paling banyak, yakni sekitar 60-70%5,6 . Sebagian LDL akan dibawa ke hati,
kelenjar adrenal, testis, dan ovarium yang mempunyai reseptor untuk kolesterol
LDL. (Sudoyo, 2006)
c. Jalur Reverse Cholester Transport
Suatu proses yang membawa kolesterol dari jaringan kembali ke hati. HDL
merupakan lipoprotein yang berperan dalam jalur ini. (Novyanto, 2010).
Gambar 2. Jalur transpor lipid (Farmakologi dan Terapi. 2011)
Empat kelompok utama lipoprotein yang penting dalam diagnosis klinis adalah:

1. Kilomikron
Berasal dari penyerapan triasilgliserol dan lipid lain di usus. Kilomikron dikeluarkan
ke dalam limfe usus untuk dibawa ke kapiler jaringan lemak dan otot rangka (Bacher
et al, 2013).
2. Lipoprotein VLDL (Very Low Density Lipoprotein)
VLDL atau pra-ß-lipoprotein adalah lipoprotein berdensitas sangat rendah dan
berasal dari hati untuk ekspor triasilgliserol (Adiputro et al, 2013).
3. Lipoprotein LDL (Low Density Lipoprotein)
LDL atau ß-lipoprotein adalah lipoprotein berdensitas rendah yang menggambarkan
suatu tahap akhir metabolisme VLDL.
4. Lipoprotein HDL (High Density Lipoprotein)
HDL atau α-lipoprotein adalah lipoprotein berdensitas tinggi yang berperan dalam
transpor kolesterol dan metabolisme VLDL dan kilomikron.
Triasilgliserol adalah lipid utama pada kilomikron dan VLDL, sedangkan
kolesterol dan fosfolipid masing-masing adalah lipid utama pada LDL dan HDL.
(Murray, 2009)
Patofisiologi Hiperlipidemia
Kolesterol adalah suatu jenis lemak yang ada dalam tubuh dan dibagi menjadi
LDL, HDL, Total kolesterol dan Trigliserida dari hati, kolesterol di angkut oleh lipoprotein
yang bernama LDL( Low Density Lipoprotein) untuk dibawa ke sel-sel tubuh yang
memerlukan, termasuk ke sel otot jantung, otak dan lain-lain agar dapat berfungsi
sebagaimana mestinya. HDL (High Densiy Lippoprotein) adalah bentuk Lipoprotein
yang memlliki komponen kolesterol paling sedikit. Dibentuk di usus dan hati, HDL ini
akan menyerap kolesterol bebas dari pembuluh darah, atau bagian tubuh lain seperti
sel makrofag, kemudian membawanya ke hati. VLDL (Very Low Density Lipoprotein)
adalah Lipoprotein yang dibentuk di hati yang kemudian akan diubah di pembuluh
darah menjadi LDL (Low Density Lipoprotein). Bentuk Lipoprotein ini memiliki kolesterol
paling banyak dan akan membawa kolesterol tersebut ke jaringan seperti dinding
pembuluh darah .
Kelebihan kolesterol akan diangkat kembali oleh lipoprotein yang disebut HDL
(High Density Lipoprotein) untuk dibawa kembali ke hati yang selanjutnya akan
diuraikan lalu dibuang ke dalam kantung empedu sebagai asam (cairan) empedu. LDL
mengandung lebih banyak lemak dari pada HDL sehingga ia akan mengambang di
dalam darah. Protein utamayang membentuk LDL adalah Apo-B (Apolipoprotein-B).
LDL dianggap sebagai lemak yang jahat karena dapat menyebabkan penempelan
kolesterol di dinding pembuluh darah.
Sebaliknya, HDL disebut sebagai lemak yang baik karena dalam operasinya ia
membersihkan kelebihan kolesterol dari dinding pembuluh darah dengan
mengangkutnya kembali ke hati. Protein utama yang membentuk HDL Apo-a
(Apolipoprotein-A). HDL ini mempunyai kandungan lemak lebih sedikit dan mempunyai
kepadatan tinggi sehingga lebih berat.
Konsentrasi kolesterol pada HDL dan LDL atau VLDL lipoprotein adalah prediktor
kuat untuk penyakit jantung koroner. HDL fungsional menawarkan perlindungan dengan
cara memindahkan kolesterol dari sel dan atheroma. Konsentrasi tinggi dari LDL dan
konsentrasi rendah dari HDL fungsional sangat terkait dengan penyakit kardiovaskuler
karena beresiko tinggi terkena ateroklerosis. Keseimbangan antara HDL dan LDL
semata-mata ditentukan secara genetikal, tetapi dapat diubah dengan pengobatan,
pemilihan makanan dan faktor lainnya.
HAFALAN

HMG CoA Reduktase Inhibitor


MK : Menghambat enzim HMG CoA Reduktase dalam sintesis
kolesterol . Contoh : Atorvastatin, Fluvastatin, Luvastatin,
Rosuvastatin, Simvastatin

Nikotinic Acids
MK : Menghambat glikolisis trigliserida menjadi asam lemak bebas.
Contoh : Asam Nikotinat

Derivat Asam Fibrat


Mk : Memacu aktivitas lipase lipoprotein sehingga menghidrolisis
trigliserida pada kilomikron VLDL. Contoh : Fenofibrat Klofibrat
Klinofibrat, Gemfibrozil.

Resin
ANTIHIPERLIPIDEMIA MK : Mengikat asam empedu , membentuk senyawa yang tidak larut
dan tidak dapat diabsorbsi untuk selanjutnya di sekresi lewat feses.
Contoh : Kolesteramin, Kolestipol, Colesvelam

Penghambat Absorbsi Kolesterol


Mk : Menghambat absorbsi kolesterol dan mengganggu absorbsi untuk
kolesterol dari makanan maupun kolesterol empedu. Contoh : Ezetimib

Asam Omega III


Mk : Menghambat sintesis trigliserida. Contoh : DHA, EPA

Inhibitor PCSK 9 (Preprotein Convertase Sublisin/ Kexin type 9)


Mk : Mengikat PCSK 9, sehingga dapat menghambat interaksinya
dengan reseptor LDL. Contoh : Evolucumab, Alirocumab

Anda mungkin juga menyukai