Anda di halaman 1dari 46

LANDASAN ILMU

Ahmad Yani Fathur Rohman, M.Phil.


IAIN Kediri
Smt Gasal 2021
Landasan Ilmu

Ontologis

Epistemologis

Aksiologis
Landasan Ilmu
Ilmu

Ontologis Epistemologis Aksiologis

What ? How ? Why ?

Reality Methodology Values


“ta onta” : segala sesuatu yang ada
“logos” : pik, kt, teori
Pertanyaan pokok:
Apk yang-ada itu?
(monisme; dualisme; pluralisme)
Apk sifat dsr yang-ada?
(realis; idealis)
Persoalan Ontologi Ilmu
Apa objek ilmu?
Apa yang dimaksud dengan
ilmu itu?
Bagaimana kedudukan ilmu
dalam sistem pengetahuan
manusia?
Apa asumsi dasar ilmu?
Apa yang dimaksud
dengan ilmu itu?

(Lihat Pembahasan Pengenalan Ilmu)


Bagaimana kedudukan ilmu
dalam sistem pengetahuan
manusia?

(Lihat Pembahasan Pengenalan Ilmu)


Objek Ilmu
Realitas yang ada
Problem yang telah / ingin
diketahui yang tak terselesaikan
dalam pengetahuan sehari-hari.
Memungkinkan manusia
melakukan tindakan atas dasar
penjelasan yang ada.
Objek Ilmu
(versi pertama)
Terbatas pada objek dalam
jangkauan pengalaman
empiris manusia

DUNIA PENGALAMAN
MANUSIA
Jujun S. Suriasumantri
Beberapa Pandangan
(versi pertama)
➢ “Science refers to the organized body of knowledge
concerning the physical world, both animate and
inanimate.” (New Columbia Encyclopedia, Willian
H. Harris)
➢ Ilmu mempelajari kenyataan sebagaimana adanya
terbatas pada lingkup pengalaman manusia.
➢ Ilmu tidak lepas dari data empirik (The
Organization of Knowledge, Bliss).
➢ Di luar pengalaman manusia bukan wilayah telaah
ilmu
➢ Rasional tetapi harus ada dukungan pengalaman
empirik. Jujun S. Suriasumantri
Ilmu
(Versi Pertama)
Usaha manusia memahami
kenyataan yang dapat
dijangkau:
➢Daya pikiran
➢Pengalaman empiris
Objek Ilmu
(versi kedua)
1. Ide abstrak (ilmu-ilmu matematis)
2. Benda fisik (ilmu-ilmu fisik)
3. Jasad hidup (ilmu-ilmu biologis)
4. Gejala rohani (ilmu-ilmu
psikologis)
5. Peristiwa sosial (ilmu-ilmu sosial)
6. Proses tanda (ilmu-ilmu linguistik)
7. Campuran antara berbagai objek
diatas (ilmu interdisipliner)
The Liang Gie
Taraf Realitas & Ilmu
Human
Religius Teologi; Ilmu Agama

Humanistik Antropologi; Sejarah; Kesenian;Sastra;


Pendidikan; Komunikasi
Sos-Pol
Sosiologi; Politik
Ekonomis
Ekonomi; Perdagangan
Hewani
Psikiatri; Psikologi hewan.
Biotis Vegetatif
Kedokteran; Biologi; Peternakan;
Pertanian; Perkebunan; Kehutanan.
Fisio-Kemis Biokimia; Teknik; Astronomi; Geologi;
I. Alam; I. Pasti
Bakker, A.
Objek Ilmu
(versi ketiga)
Kaum Agamawan

1. Hal yang dhohir (empiris)


2. Hal yang bathin (non-
empiris/metafisik/ghoib)
OBJEK ILMU

MENURUT ANDA?
Sifat Realitas Ilmu
Realitas Objek
Sebagaimana Adanya
(Bukan yang seharusnya)

Perlu Asumsi Dasar


Sumber asumsi dasar ilmu

Postulat
Teori yang terdahulu
yang kebenarannya
tidak disangsikan lagi
oleh masy. ilmiah
Postulat Ilmu

Dunia itu ada


Dunia tsb dapat
diketahui manusia
melalui panca indra
Fenomena yang terdapat
di dunia berhubungan
satu dengan yang lain
APA ASUMSI METAFISIS ILMU?
Anggapan dasar (metafisis) atas
watak dari objek ilmu yang sering
tidak disadari oleh ilmuwan.
Tergantung corak ilmu dan paradigma
yang dipakai untuk mendekati objek
Asumsi Ilmu Abstrak
(Secara umum)

Realitas itu diasumsikan…...


Bersifat abstrak tak terikat R & W
Lebih sebagai penopang tegaknya
ilmu lain
Alat
Asumsi Ilmu Alam
(Secara umum)
Realitas (Alam) itu diasumsikan…...
Objek tertentu yang mempunyai
keserupaan
Benda tidak mengalami perubahan
dalam jangka waktu tertentu
Tiap gejala mempunyai pola
tertentu yang tetap dengan urutan
kejadian yang sama
Asumsi ilmu Sos-Hum
(versi Positivisme)

Realitas (manusia) itu diasumsikan…...


ada struktur objektif

dapat diterima akal/rasio

dibatasi hukum alamiah yang ketat

lepas dari kesadaran manusia


Asumsi ilmu Sos-Hum
(versi Interpretivisme)
Realitas (manusia) itu diasumsikan…...
 Tidak ada struktur objektif
(yang ada subjektif)
 dapat diterima akal (bagi yang
memahami)
 tidak ada hukum umum
 kenyataan=sebagaimana
adanya
Asumsi Ilmu Sos-Hum
(versi Kritis)
Realitas (manusia) itu diasumsikan…...
Struktur yang ada itu diciptakan
oleh yang berkuasa
dapat diterima akal (tergantung cara
melihatnya, bisa akal-akalan)
hukum dibuat oleh yang berkuasa
kenyataan = selalu dalam konflik,
ketegangan --> inilah yang
membawa perubahan
Manfaat Ontologi
Manfaat Ontologi bagi ilmu :
1. Mengajarkan cara berfikir yg cermat dan tidak
kenal lelah (enigmatic)
2. Menuntut orisinalitas berfikir, context of discovery
: curiosity, creativity, heuristic.
3. Bahan pertimbangan yg matang pd wilayah
presupposition.
4. Peluang bagi perbedaan visi dlm melihat realitas
(ramification of science)
EPISTEMOLOGI
Epistemologi (Ynn)

Episteme : Pengetahuan; kebenaran


Logos : Pikiran; kata; teori

Teori pengetahuan yang benar;


Teori pengetahuan (Theory of knowledge)
Persoalan Epistemologi (2)
R: Ratio; nalar
Kebenaran itu pasti, jelas, tegas
dalam pikiran manusia
➔a priori; analitis
E: Inderawi
Kebenaran di dasarkan pengalaman
akan realita
➔a posteriori; sintetis
K: Sintetis a priori
➔Pasti, umum, mutlak
➔ beri pengetahuan baru
Persoalan Epistemologi Ilmu
 Metode apa yang digunakan
oleh ilmu untuk memperoleh
kebenaran?
 Apakah metode ilmiah
tersebut dapat
dipertanggungjawabkan?
 Apa dan Bagaimana kebenaran
ilmiah?
ASUMSI EPISTEMOLOGI ILMU
• Anggapan dasar ilmu tentang metode (cara
memperoleh) kebenaran ilmiah yang terdapat
dalam objek
➔Tergantung pada paradigma (interpretasi dan
asumsi) metafisis dari objek ilmu.
Ia merupakan konsekuensi logis dari asumsi
metafisis ilmu.
Metode Ilmiah

Bagaimana Cara memperoleh ilmu:


❖Empiris
❖Rasional ➔ Berfikir Ilmiah
Berpikir Rasional

.
Logis
Dialektis
Taksonomis
Simbolis
Intuitif
Berfikir Logis
“Logic is the study of the methods and
principles used to distinguish good (correct)
from bad (incorrect) reasoning)”
(Copi, 1978:3-5)

OM : Proses penalaran atau argumentasi


OF : tinjauan thd. aspek ketepatan penalaran
Berpikir Dialektis
Dialektis artinya bertitik tolak dari tesa
yang diingkari oleh anti-tesa, sehingga
diperoleh sintesa.
Alur berpikir dialektis :

sintesa
aufgehoben
tesa anti-tesa
BERPIKIR TAKSONOMIS

DIDASARKAN ATAS TIGA RANAH


(DOMAIN), YAITU KOGNITIF
(KESADARAN MENGETAHUI), AFEKTIF
(PERASAAN), DAN PSIKOMOTORIK
(DORONGAN/MOTIVASI).
Berpikir Simbolik

Arti simbol berasal dari kata


sumballein yang artinya 2 hal luluh
menjadi satu, dimensi transenden dan imanen.
Simbolik artinya berpikir untuk
memperoleh makna.
2 macam simbol yaitu :
1) Primer; dinamakan tindakan simbolik yg
mengandung 4 ciri: a. Bermakna istimewa; b.
Momen ttt; c. Berjangka panjang; d. Totalitas
2) Sekunder, yaitu bahasa verbal.
Berfikir Intuintif
Intuition is the name we give to the way
. awareness apprehends when awareness
apprehends directly.
Six characteristics of intuition :
1. Immediacy of apprehension.
2. Transparency.
3. Omnipresence.
4. Many kinds of appearances.
5. Variability.
6. Limits.
Teori-teori Kebenaran

Dibahas tersendiri
AXIOLOGI
Persoalan Aksiologi Ilmu
 Apa tujuan pengembangan ilmu?
 Apakah ilmu bebas nilai ataukah
tidak?
 Nilai-nilai apa yang harus ditaati
oleh ilmuwan?
Apa Tujuan Ilmu?
 Umum : Untuk
kemaslahatan manusia
 Khusus : Untuk ……..
realitas
1. menjelaskan (deskriptif)
2. mengontrol
3. meramalkan (prediktif)
Apa ilmu itu bebas nilai?
 Versi Kaum Positivisme
(bebas nilai)

 Versi Kaum Teori Kritis


Mazhab Frankfurt (tidak
bebas nilai)
Kebebasan Nilai Ilmu
versi Positivisme :
 Ilmu bebas nilai.
 Ilmu harus bebas dari nilai-nilai
keagamaan, moral, dll. agar objektif.
 Ilmu itu netral, ibarat pistol, jika di tangan
polisi dapat untuk menembak penjahat, tapi jika
ditangan penjahat dapat untuk menembak
siapapun
Kebebasan Nilai Ilmu
Versi Teori Kritis
 Ilmu itu tidak bebas nilai
 Ilmu lahir, tumbuh dan berkembang
dalam budaya, maka ilmu itu tidak bebas
dari kepentingan.
 Ilmu justru dikembangkan karena ada
kepentingan
–Kepentingan penguasaan (teknis) = ilmu-
ilmu empiris
–Kepentingan pengembangan
intersubjektif (komunikatif) = ilmu
historis-hermeneutis
–Kepentingan pembebasan = ilmu sosio -
kritis
Bagaimana Sikap Ilmiah bagi Seorang
Ilmuwan?
keingintahuan yang tinggi
kritis
terbuka terhadap kritik
menuntut data atau makna
menuntut pengujian
(empiris/rasional)
menghargai logika
jujur
dll.
Penutup
Jadi dengan menguasai Filsafat Ilmu
kita akan
 Sadar akan keterbatasan ilmu (tidak
arogan)
 kritis terhadap asumsi dasar ilmunya
 sadar perlunya kerjasama antar ilmu
 penguasaan ilmu bernuanasa moral
 arif dalam bersikap dan berbeda
pendapat.

Anda mungkin juga menyukai