Anda di halaman 1dari 13

Paper Etika Bisnis

Etika Struktur Pasar

Oleh :

Muhammad Huda Wildan P.

A021191066

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS HASANUDDIN

2021
PENDAHULUAN

Etika adalah ilmu normatif yang menuntun hidup manusia, dengan memberi perintah
apa yang seharusnya dikerjakan. Etika mengarahkan manusia menuju aktualisasi
kapasitas terbaiknya. Penerapan etika dalam berusaha dapat menciptakan baik
langsung maupun tidak langsung nilai entitas bisnis itu sendiri. Telah banyak kasus di
berbagai negara yang membuktikan hal tersebut. Selain itu, tingkat persaingan yang
semakin tinggi, menjadikan tingkat kepuasan konsumenlah yang menjadi faktor utama
agar perusahaan/individu pebisnis sustainable dan dapat dipercaya dalam jangka
panjang. Konsumen cenderung semakin kritis dengan memperhatikan perilaku
perusahaan yang memproduksi barang-barang yang akan mereka konsumsi.

Struktur adalah susunan bagian-bagian dalam suatu bentuk bangunan. Struktur pasar
dalam suatu industri yang mengindikasikan derajad persaingan dalam industri. Struktur
pasar dalam industry cenderung berubah secara perlahan-lahan, bahkan dapat
dianggap tetap atau relatif permanen dalam jangka pendek. Struktur dalam industri,
setidaknya, terkait dengan beberapa hal berikut, seberapa tinggi derajad konsentrasi
penjual, seberapa tinggi derajad konsentrasi pembeli, seberapa tunggi derajad
diferensiasi produk, dan seberapa tinggi tingkat kesulitan yang ditemui oleh perusahaan
baru untuk masuk kedalam suatu industri.

Pasar merupakan mekanisme pertukaran yang mempertemukan para penjual dan


pembeli suatu produk, factor produksi atau surat berharga. Pasar juga mencakup
sejumlah produk dalam dimensi fisik dan ruang. Dari segi ruang ada pasar local,
nasional, regional, dan internasional. Jika dilihat dari segi fisik ialah pertukaran
dilakukan pada sebuah tempat yang jelas. Sebagaimana telah kita ketahui bersama
Pasar, yaitu salah satu tempat dimana adanya transaksi jual beli atau penukaran
secara Barter antara satu barangdengan barang yang lainnya. Kemudian seperti
pendapat Pakar para ahli ilmuekonomi salah satunya yaitu menurut Adam Smith telah
menerangkan apabilasetiap individu dalam masyarakat diberi kebebasan untuk
melakukan kegiatanekonomi yang di inginkan mereka maka kebebasan ini akan
mewujudkanefesiensi yang tinggi dalam kegiatan Ekonomi Negara dan dalam jangka
panjangkebebasan tersebut akan mewujudkan pertumbuhan yang teguh dan di
ungkapkankembali oleh Adam Smith apabila pemerintah tidak secara aktif terlibat
dalammempengaruhi kegiatan ekonomi maka perekonomian tersebut akan
dengansendirinya mengatur dan membuat penyesuaian di dalam berbagai aspek
kegiatanEkonomi.Maka dengan demikian Pasar yang telah hadir di kalangan manusia
daribeberapa abad yang silam hingga hari ini, itu merupakan salah satu budaya
atautradisi di dalam suatu kelompok atau masyarakat pada umumnya. Pasar
punmemiliki ketergantungan khusus di dalam kalangan manusia yang di
sebabkanfaktor kebutuhan masyarakat pada umumnya. Perilaku Sosial pun sangat
diperlukan pada keberlangsungan aktivitas yang ada di pasar sehingga dari

situmasyarakat dapat menjalin lebih komunikatif pada pendekatan di antaraKonsumen


dan Produsen

Struktur pasar merupakan elemen strategis yang relatif permanen dari lingkungan
perusahaan yang mempengaruhi dan dipengaruhi oleh perilaku dan kinerja di dalam
pasar. Struktur pasar adalah bahasan yang penting untuk mengetahui perilaku dan
kinerja industri. Struktur pasar menunjukkan karakteristik pasar, seperti elemen jumlah
pembeli dan penjual, keadaan produk, keadaan pengetahuan penjual dan pembeli,
serta keadaan rintangan pasar. Perbedaan pada elemen-elemen itu akan membedakan
cara masing-masing pelaku pasar dalam industri berperilaku, yang pada gilirannya akan
menentukan perbedaan kinerja pasar yang terjadi (Teguh, 2010: 16).

Keadaan jumlah dan distribusi penjual di dalam pasar mempengaruhi harga jual yang
berlaku dan output yang terdapat di dalam pasar. Pada struktur pasar persaingan
sempurna ditandai oleh adanya sejumlah besar penjual di dalam pasar dan masing-
masing di antara mereka memiliki kekuatan pasar yang relatif sama. Sebagai akibatnya,
para pesaing pasar tidak memiliki kekuatan yang berarti guna mengendalikan keadaan
pasar. Selanjutnya keadaan harga dan output pasar berjalan menurut mekanisme
pasar. Akan tetapi pada struktur pasar monopoli jumlah penjualnya bersifat tunggal oleh
karena itu keadaan pasar sepenuhnyadapat dikendalikan oleh monopolis. Harga dan
output pasar selanjutnya diatur secara penuh oleh monopolis yang menguasai pasar.
Menurut Hasibuan (1993: 13), pengertian struktur sering diidentikan dengan bentuk
atau format tetapi untuk istilah struktur pasar disini adalah bentuk susunan. Struktur
pasar merujuk pada jumlah dan ukuran distribusi perusahaan dalam pasar serta mudah
atau sulitnya masuk dan keluar dari pasar. Struktur pasar menjadi ukuran penting
dalam mengamati variasi perilaku dan kinerja industri, karena secara strategis dapat
mempengaruhi kondisi persaingan serta tingkat harga barang dan jasa, pengaruh itu
akhirnya sampai pada kesejahteraan masyarakat (social-welfare). Hasibuan (1993:
106) menjelaskan pula bahwa dalam struktur pasar terdapat elemen-elemen yang
menjelaskan pangsa pasar, konsentrasi dan hambatan untuk masuk (barrier to entry).

PEMBAHASAN
Dalam membedakan antar pasar sesuai dengan karakteristik struktur mereka,
khususnya jumlah pembeli dan penjual yang terlibat terdapat karakteristik pasar
sebagai berikut:

 Bentuk – Bentuk Struktur Pasar:


1. Persaingan Sempurna:

Pasar persaingan sempurna merupakan salah satu jenis pasar dalam struktur pasar.
Pasar persaingan sempurna termasuk kedalam jenis pasar yang dapat dikatakan
sempurna karena di dalam pasar tersebut terdapat banyak penjual yang menjual satu
jenis produk tertentu (banyak penjual dan banyak pembeli). Dapat dikatakan sempurna
karena di dalam pasar penjual sama-sama menjual barang sejenis dan tidak ada
persaingan harga didalamnya serta para penjual dapat bebas keluar masuk pasar
karena di dalam pasar persaingan sempurna tidak ada penghalang atau barriers.

Pasar persaingan sempurna memiliki lima ciri yaitu diantaranya :

1. Terdapat banyak penjual dan pembeli di dalam pasar.

2. Barang yang dijual bersifat homogen atau satu jenis.

3. Penjual Tidak dapat mempengaruhi harga atau penjual sebagai price taker.

4. Informasi di dalam pasar yang jelas dan sempurna.

5. Kemudahan bagi penjual untuk keluar masuk pasar.

Pasar persaingan sempurna memiliki dua keseimbangan yaitu keseimbangan

jangka pendek dan keseimbangan jangka panjang. Keseimbangan jangka pendek


adalah rekonstruksi dari marjinal cost yang dimulai dari titik beku usaha (shut down
point ) hingga perusahaan mendapatkan laba. Kondisi keseimbangan tercapai ketika
produsen memperoleh laba maksimum sebesar bidang yang diarsir. Syarat untuk
memperoleh laba maksimum produsen harus menghasilkan output ketika MR=MC. MC
berlereng positif di titik A pada harga P0 dan jumlah output Q0.

2. Pasar Monopoli
Berbeda dengan pasar persaingan sempurna, pasar monopoli merupakan kebalikan
dari pasar tersebut di dalam pasar monopoli hanya terdapat satu penjual untuk satu
jenis barang tertentu. Pada umumnya produsen monopoli memperoleh laba melebihi
normal karena adanya hambatan masuk ke dalam pasar serta di dalam pasar monopoli
produsen adalah sebagai price maker. Contoh pasar monopoli, jasa marga, pertamina
dan PLN.

Berikut merupakan ciri-ciri dari pasar monopoli : 1. Hanya ada satu penjual

2. Penjual dapat mempengaruhi harga pasar ( Price Maker)

3. Terdapat hambatan untuk masuk ke dalam pasar bagi calon produsen baru ( Barriers
to entry

3. Pasar Persaingan Monopolistik

Pasar persaingan monopolistik adalah bentuk pasar yang di dalamnya terdapat banyak
penjual yang menghasilkan atau menjual produk yang berbedabeda. Pada tahun 1933
model pasar persaingan monopolistik diperkenalkan oleh Chamberlin dan Joan
Robinson. Pada dasarnya bentuk pasar ini merupakan kemiripan dari pasar persaingan
sempurna dan pasar monopoli. Kemiripan tersebut teradapat pada ciri-ciri pada pasar
persaingan monopolistik itu sendiri, dengan pasar persaingan sempurna kemiripannya
adalah terdapat pada banyaknya penjual yang ada di dalam pasar sedangkan pada
pasar monopoli kemiripannya adalah penjual dapat mempengaruhi harga walaupun
hanya sedikit.

Berikut merupakan ciri-ciri dari pasar persaingan monopolistik :

1. Terdapat banyak penjual.

2. Karakteristik barangnya berbeda

3. Penjual mempunyai sedikit kemampuan mempengaruhi harga

4. Penjual mudah untuk masuk ke dalam pasar dan keluar pasar


5. Persaingan dalam promosi penjualan sangat aktif

4. Pasar Oligopoli

Terdapat teori pokok dalam Pasar Oligopoli yaitu, antara satu pengusaha dengan
pengusaha lainnya di dalam melakukan kegiatannya tidak terdapat suatu ikatan tertentu
(independent action). Antara pengusaha-pengusaha yang ada dalam pasar oligopoli
menjalin suatu ikatan (collusion) tertentu. Ikatan ini ada yang sempurna (perfect
collusion) dan ada yang tidak sempurna (imperfect collusion). Dalam pasar persaingan
oligopoli tinggi rendahnya tingkat diferensiasi produk akan memengaruhi perilaku
produsen dalam menentukan output atau harga. Pasar oligopoli merupakan pasar yang
terdiri atas beberapa penjual untuk satu jenis barang tertentu. Contohnys industry
semen, sepeda motor, elektronik.

Terdapat dua jenis di dalam pasar oligopoli yaitu :

1. Oligopoli dengan diferensiasi produk, yaitu antar produsen menghasilkan output


berbeda

2. Oligopoli tanpa diferensiasi produk, yaitu antar produsen menghasilkan output yang
sama.

5. Pasar Oligopsoni

adalah suatu bentuk pasar yang di dalamnya terdapat dua atau lebih pembeli
(umumnya pelaku usaha) yang menguasai pasar dalam hal penerimaan pasokan, atau
berperan sebagai pembeli tunggal atas barang/ jasa di dalam suatu pasar komoditas
(banyak penjual,sedikit pembeli). Contoh pasar tembakau, telekomunikasi.

6. Pasar Monopsoni

adalah salah satu bentuk pasar yang mana didalamnya hanya terdapat satu pelanggan
dan suatu korporasi akan berperan sebagai satu-satunya pihak pembeli sekaligus yang
mengontrol suatu konten pasar (banyak penjual, satu pembeli). Contohnya, industri
daging ayam, menerima banyak supplier penjual.

7. PasarDuopoli

Duopoli adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan kondisi pasar di mana
suatu komoditas, baik berupa barang maupun jasa, dikuasai oleh hanya 2 (dua)
produsen. Kedua produsen tersebut lantas saling memengaruhi satu sama lain dalam
hal penentuan harga, kapasitas produksi, hingga kualitas produk atau jasa yang
ditawarkan kepada konsumen (dua penjual, banyak pembeli). Contoh pasar minyak
pelumas Caltex dan pertamina.

Pasar duopoli yang merupakan bagian dari pasar oligopoli ini cenderung masuk ke
dalam kategori persaingan usaha yang sempurna, utamanya dalam hal penentuan
faktor produksi dan juga struktur pendanaan perusahaan.

Secara garis besar, terdapat 2 (dua) tipe pasar duopoli, yakni:

 Duopoli murni (pure duopoly), yakni apabila kedua pelaku pasar duopoli

menjual produk atau jasa yang sama (homogen).

 Duopoli yang dibedakan (differentiated duopoly), yakni apabila kedua pelaku

pasar duopoli tidak menjual produk atau jasa yang sama (homogen), akan tetapi produk
atau jasa tersebut bersifat saling mengisi satu sama lain (substansial).

Teori-Teori Duopoli

Pasar duopoli tidak lepas dari yang namanya asumsi antar perusahaan yang bermain di
dalam pasar ini. Hal tersebut lantas menghasilkan sejumlah teori duopoli, yang mana
teori-teori tersebut perlu dipahami oleh masing-masing perusahaan agar bisa
mengambil keputusan yang tepat ketika hendak menentukan harga, kapasitas, dan
kualitas produk atau jasa yang hendak dilepas ke konsumen.

Beberapa teori duopoli yang umum dipakai meliputi:


 Duopoli Cournot, umumnya digunakan oleh perusahaan yang menghasilkan
komoditas homogeni.
 Kurva Permintaan Patah,yang mana kondisi ini terjadi ketika tindakan menaikkan
harga dari satu perusahaan tidak diikuti oleh perusahaan saingannya.

B. Nilai-Nilai Etika Bisnis dalam Struktur Pasar

1. Etika Pasar Persaingan Sempurna

Ada 3 nilai moral pada pasar ini, yaitu:

1. Mendorong pembeli dan penjual dalam transaksi yang adil.

2. Memaksimalkan utilitas pembeli dan penjual dengan mendorong mereka

mengalokasikan, menggunakan, dan mendistribusikan barang dengan

efesien dan sempurna.

3. Mencapai tujuan dengan cara menghargai hak pembeli dan penjual untuk

melakukan pertukaran secara bebas.

2. Etika Pasar Monopoli

 Pasar monopoli (Non-Regulasi) tidak memenuhi 2 dari 7 syarat pasar persaingan


sempurna yaitu :

1.) Jumlah pembeli dan penjual banyak

2.) Semua pembeli dan penjual bebas masuk dan meninggalkan pasar.

 Secara moral, pasar ini tidak baik.


 Kegagalan pasar ini yaitu:

1.) Harga tinggi yang ditetapkan perusahaan untuk keuntungan besar (melanggar
keadilan)
2.) Mengakibatkan penurunan efisiensi dalam proses alokasi dan distribusi barang.

3.) Tidak mendorong penjual untuk menggunakan sumberdaya mereka dengan cara
meminimalkan sumberdaya yang dikonsumsi untuk menghasilkan komoditas.

4.) Membatasi konsumen memperoleh komoditas terbaik sesuai dengan kemampuan


daya beli mereka.

5.) Menerapkan pembatasan atas hak-hak negative.

Ada beberapa hal yang perlu mendapat perhatian dalam kaitan dengan ketimpangan
ekonomi yang ditimbulkan oleh praktek monopoli:

 Perusahaan Monopolistis diberi wewenangan secara tidak fair untuk menguras


kekayaan bersama demi kepentingannya sendiri dalam selubung kepentingan
bersama.
 Rakyat atau konsumen yang sudah miskin dipaksa untuk membayar produk
monopolistis yang jauh lebih mahal
 Ketimpangan ekonomi akibat praktek monopoli juga berkaitan dengan tidak
samanya peluang yang terbuka bagi semua pelaku ekonomi oleh adanya praktek
ekonomi itu. Dari masalah ketiga yang ditimbulkan oleh praktek monopoli
artifisial adalah terlarangnya kebebasan kebebasan baik pada konsumen
maupun pada pengusaha.
 Suap

Salah satu praktek yang sampai tingkat tertentu juga mengarah pada monopoli dan
juga merusak pasar adalah suap. Suap mengarah pada monopoli karena dengan suap
menyuap mencegah perusahaan lain untuk masuk dalam pasar untuk bersaing secara
fair. Dengan suap, perusahaan menyuap mendapat hak istimewa untuk melakukan
bisnis tertentu yang tidak bisa dimasuki oleh perusahaan lain.

3. Etika Pasar Oligopoli

Dalam Undang-undang No. 5 Tahun 1999, oligopoli dikelompokkan ke dalam kategori


perjanjian yang dilarang, padahal umumnya oligopoli terjadi melalui keterkaitan reaksi,
khususnya pada barang-barang yang bersifat homogen atau identik dengan kartel,
sehingga ketentuan yang mengatur mengenai oligopoli ini sebagiknya digabung dengan
ketentuan yang mengatur mengenai kartel. Dalam pasar oligopoli biasanya terdapat
persaingan-persaingan tidak sehat yang saling menjatuhkan antar produsen hanya
untuk mendapatkan konsumen sebanyak-banyaknya tanpa melihat etika berbisnis satu
sama lain. Hal tersebut sangat disayangkan karena bila produsen hanya terfokus pada
pesaingnya. Maka pelayanan kepada konsumen akan berkurang seiring penetapan
kebijakan perusahaan mengenai keunggulan produk tanpa diikuti dengan kualitasnya.
Jadi, banyak perusahaan yang mempromosikan proderuknya secara gencar tanpa ada
perbaikan mutu sehingga ujung-ujungnya akan merugikan konsumen tersebut

 Perilaku Antikompetif

Alih-alih melakukan persaingan harga dengan memberikan harga yang termurah


dibandingkan pesaing atau memberikan kualitas barang yang terbaik, pasar
oligopolistik memilih untuk melakukan kerja sama dengan para pesaingnya untuk tujuan
menaikkan harga dengan memanipulasi pasar.

 Perjanjian Eksplisit dan Taktik Antipersaingan Lainnya

Harga dalam oligopoli dapat ditetapkan pada tingkat yang menguntungkan melalui
perjanjian eksplisit yang menahan persaingan. Para manajer dari beberapa perusahaan
yang beroperasi dalam oligopoli dapat bertemu dan setuju untuk bertindak sebagai satu
unit, misalnya, dengan mengenakan harga yang sama untuk produk mereka.

Etika yang harus diterapkan adalah semua pemakai faham oligopoli adalah persaingan
yang dilakukan secara sehat dan bersih, juga sesuai dengan aturan atau undang-
undang yang berlaku sehingga tidak terlihat seperti saling menjatuhkan kompetitor lain

KESIMPULAN

Etika adalah ilmu normatif yang menuntun hidup manusia, dengan memberi perintah
apa yang seharusnya dikerjakan. Etika mengarahkan manusia menuju aktualisasi
kapasitas terbaiknya. Penerapan etika dalam berusaha dapat menciptakan baik
langsung maupun tidak langsung nilai entitas bisnis itu sendiri.

merupakan studi yang dikhususkan mengenai moral yang benar dan salah. Studi ini

berkonsentrasi pada standar moral sebagaimana diterapkan dalam kebijakan, institusi,

dan perilaku bisnis (Velasquez, 2005).

Tegaknya suatu etika bisnis dan sehat atau tidaknya iklim bisnis sangatlah

ditentukan oleh sistem sosial politik yang dianut dalam suatu negara. Untuk menjamin

suau bisnis yang baik dan juga ber’etika, sangatlah di perlukan sosial politik dan
ekonomi

yang sesuai, dengan adanya sosial politik maka akan menjamin konsekuensi kegiatan

bisnis yang baik, etis dan fair. Pasar kompetitif adalah sebuah pasar yang terdapat

penjual dan pembeli dimana mereka memperdagangkan produk identik atau sejenis,

sehingga masing – masing dari mereka akan menjadi penerima harga. Harga barang

sama dengan pendapatan rata-ratanya dan pendapatan marginalnya

Ada dua etika yang harus di pegang oleh para pelaku pasar agar pasar selalu dalam
kondisi ideal dan fairness, yaitu:

1. Adanya optimasi manfaat barang oleh pembeli dan penjual. Dapat diartikan sebagai
pertemuan antara kebutuhan pembeli dengan penawaran barang oleh penjual.
Bertemunya dua hal ini, menjadikan barang yang ditransaksikan membawa manfaat,
dan menghilangkan kemubadziran dan kesia-siaan.

2. Pasar harus dalam kondisi ekuiblirium. Teori ekonomi mengenal ekuiblirium sebagai
titik pertemuan antara demand dan supply. ekuiblirium diartikan sebagai titik pertemuan
persamaan hak antara pembeli dan penjual. Hak yang seperti apa Hak pembeli untuk
mendapatkan barang dan hak penjual untuk mendapatkan uang yang sepantasnya dari
barang yang dijualnya. Dalam konteks hak ini, kewajiban-kewajiban masing-masing
pihak harus terpenuhi terlebih dahulu, kewajiban bagi penjual untuk membuat produk
yang berkualitas dan bermanfaat dan bagi pembeli untuk membayar uang yang
sepantasnya sebagai pengganti harga barang yang dibelinya.

Etika-etika bisnis harus dipegang dan diaplikasikan secara nyata oleh pelaku pasar.
Selain itu, setiap negara telah mempersiapkan SDM yang berkualitas yang siap
berkompetisi. Mereka bisa menjalin kemitraan guna meningkatkan jumlah produksi dan
memenuhi satu sama lain sehingga konsumen akan tertarik untuk mengkonsumsi
produk

Anda mungkin juga menyukai