BAB I
PENDAHULUAN
tumbuhan sebagai bahan obat oleh berbagai suku bangsa atau sekelompok
tidak terlepas dari kaitan budaya setempat. Persepsi mengenai konsep sakit,
semua upaya pengobatan dengan cara lain diluar ilmu kedokteran berdasarkan
tradisi merupakan salah satu bagian dari kebudayaan suku bangsa asli dan
petani pedesaan.(1)
2
Pohon asam sering ditanam sebagai pohon pelindung ditepi jalan raya.
Dipedesaan, asam ditanam sebagai pohon buah. Asalnya diduga dari Afrika
tropis lainnya. Pohon ini terdapat didataran rendah pada daerah yang musim
banyak, dan kayu keras. Daun majemuk menyirip genap, panjang 5-13 cm,
terdapat 10-15 pasang anak daun yang duduknya berhadapan dan bertangkai
sangat pendek, hampir duduk. Helaian anak daun bentuknya bulat panjang,
ujung dan pangkal membulat, bagian tepi rata. Kedua permukaan daun halus
dan licin, berwarna hijau dengan warna sisi bawah lebih mudah, panjang 1-
2,5 cm, lebar 0,5-1 cm. Bunga dalam karangan berbentuk tanda yang
panjangnya 2-16 cm terdiri atas 6-30 kuntum bunga yang letaknya hampir
duduk, berwarna kuning berurat merah, keluar dari ketiak daun atau ujung
cm, labar 2,5-4 cm, bagian ujung melancip, diantara biji kerap menyempit,
kulit dinding luar rapuh, dan berwarna coklat mudah. Daging buah berwarna
kuning sampai cokelat kekuningan dan rasanya asam. Biji 1-12, warnanya
cokelat mengkilap.(2)
Pohon asam barbuah sepanjang tahun. Buah asam dapat dibuat sirup
ramuan obat. Daun muda disebut sinom. Berasa asam dan dapat digunakan
umumnya karena bakteri atau parasit atau barang asing seperti luka
terakhir bisul adalah dinding bisul yang terbentuk oleh sel sehat untuk
terkenanya sel lain. Namun, enkapsulasi ini berfungsi untuk mencegah sel
imun untuk menyerang bakteri atau barang asing dibisul. Bisul harus
didalam kavitas yang telah ada sebelumnya secara normal, sedangkan bisul
mengacu pada akumulasi nanah didalam kavitas yang baru terbentuk melalui
Buah Asam Jawa sebagai alternatif pengobatan penyakit Bisul di desa toaya
a. Peneliti
bangku perkuliahan.
b. Akademik
c. Masyarakat
tentang penggunaan buah asam jawa sebagai salah satu bahan alam yang
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Kerajaan : Plantae
Defisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Fabales
Famili : Fabaceae
Upafamili : Caesalpinioiedeae
Bangsa : Betareae
Genus : Tamarindus
pohonnya yang cukup keras dapat tumbuh menjadi besar dan daunnya
Buah asam jawa memiliki rasa manis, asam, dan barsifat sejuk.
Buah asam jawa mengandung bahan kimia, seperti gula infert, asam
apel, asam sitrat, asam anggur, asam tatrat, asam suksinat, pecting,
kulit kayu mengandung zat tanin buah asam jawa yang masak di
100 gram, protein 2,8 gram per 100 gram, lemak 0,6 gram per 100
gram, kalsium 74 miligram per 100 gram, zat besi 0,6 miligram per
per 100 gram, vitamin C 2 miligram per 100 gram. Kulit bijinya
7
pati.(4)
Buah tanpa biji, daun, dan kulit biji terluar dapat digunakan
a. Bisul : Tumbuk halus isi biji asam, lalu tambahkan air garam sambil
di aduk rata. Oleskan pada bisul, kemudian balut. Ganti dua kali
sehari.(5)
lalu giling sampai halus. Seduh hasil gilingan dengan sedikit air
e. Sakit perut : 3 Potong buah asam jawa yang suda dimasak, kapur siri
f. Alergi : 2-3 potong buah asam jawa yang telah tua, garam
dengan 3 gelas air sampai mendidih. Lalu minum 2 kali sehari, pagi,
dan sore.(5)
g. Sariawan : Buat obat kumur dengan cara, asam di campur dengan ari
remas dengan sedikit ari garam, lalu oleskan pada daerah yang
tangkal asam (Sunda), celagi (Bali) dan asam jawi (Gorontalo). Nama
Frunkel atau bisul di sebut juga bisul adalah peradangan pada folikel
rambut dan jaringan yang bisanya mengalami nekrosis ini disebabkan oleh
Bisul pada umumnya dimulai sebagai memerah, daerah tender, seiring waktu,
daerah itu menjadi tegas, keras, dan lembut. Pada akhirnya, pusat mendidih
lembut dan menjadi penuh dengan melawan infeksi sel darah putih dari aliran
darah untuk membasmi infeksi. Ini kumpulan sel darah putih, bakteri, dan
protein dikenal sebagai nanah. Akhirnya, nanah “bentuk kepala” yang dapat
dioprasi dibuka atau secara spontan mengalir keluar melalui permukaan kulit.
(7)
dan infeksi. Rasa nyeri semakin terasa bila semakin besar apabila
bisul melalui darah atau keenjar geteh bening. Saat bisul sudah
menjadi putih atau kuning. Bisul bisa pecah spontan atau dipecahkan
wajah dan bokong. Akan terasa sangat nyeri jika timbul disekitar
a. Fruncle atau radang dibawah kulit dalah abses pada kulit yang di
memiliki satu atau lebih bukan kekulit dan mungkin terkait dengan
dangkal dari jerawat biasa. Cystic jerawat yang paling umum pada
duduk.(7)
oleh tumbuh rambut. Lain dapat terbentuk sebagai hasil dari sempalan
12
asing bagi tubuh kita. Setiap istirahat dikulit, seperti memotong atau
bakteri.(8)
kotor karena lapisan kulit yang labil pada area bisul lebih rentan
memakai pakaian yangn ketat karena bisa jadi gesekan antara kulit
rambut.(8)
rambut lokal menjadi meradang. Pada saat itu, teratur sabun dan air
operasi.(8)
bisul tersebut.(8)
baik harga maupun ketersediaannya. Obat tradisional pada saat ini banyak
samping, karena masih bisa dicerna oleh tubuh. Bagian dari obat tradisional
yang bisa dimanfaatkan adalah akar, rimpang, batang, daun dan bunga.
Bentuk obat tradisional yang banyak dijual dipasar dalam bentuk kapsul,
Obat yang beredar sekarang ini tak lepas dari perkembangan obat dimasa
lalu. Perlu kita ketahui bahwa penemuan obat jaman dahulu berawal dari
Akan tetapi, tidak semua obat “memulai” sejarahnya sebagai obat anti
penyakit. Ada obat yang pada awalnya digunakan sebagai racun seperti
(awalnya digunakan sebagai gas beracun saat perang dunia pertama) sebagai
obat kanker.(9)
Sudah banyak zat-zat kimia yang berhasil diisolasi, seperti efedrin (dari
Baru sekitar pada permulaan abad ke-20, obat-obat kimia sintesis mulai
sintesis saat itu. Pada tahun 1935 terjadi gebrakan dalam penemuan dan
dari jenis tertentu, tetapi baru sekitar tahun 1928 khasiat ini baru diselidiki
secara ilmiah oleh Dr. Alexander Fleming. Dari hasil penelitian Dr.
obat yang lebih “modern”. Tetapi bukan berarti obat modern bisa “santai”,
sebab persaingan selanjutnya adalah antar sesama obat modern. Pasalnya obat
modern dapat terganti dengan obat modern yang lebih dari 78% obat yang
terakhir.(9)
padahal juga dikenal obat yang berasal dari alam, yang biasa dikenal
membuat jamu dalam bentuk ekstrak. Saat ini obat tradisional dapat
Fitofarmaka.(10)
A. Jamu
C. Fitofarmaka
bukti ilmiah sampai dengan uji klinik pada manusia. Dengan uji
BAB III
METODE PENELITIAN
deskriptif yang dilakukan dengan tujuan utama untuk mmbuat gambaran atau
sehingga menjadi data yang teratur, serta tersusun dan lebih berarti
jelas dan berguna bagi penulisan dan penyusunan Karya Tulis Ilmiah yang
tengah (11).
a. Waktu Penelitian
b. Lokasi Penelitian
3.3.1 Populasi
3.3.2 Sampel
N
n=
1+ N ( d 2 )
KETERANGAN :
n = Besar sampel
N = jumlah populasi
Px :
N
n=
1+ N (d ²)
21
225
n=
1+225 (0,1 ²)
225
n=
1+225 (0,01)
225
n=
1+2,25
225
n=
3,25
n=69,230
n=69
KK DUSUN1 = 63 KK
63
n1 = X 69=19
225
KK DUSUN2 = 61 KK
61
n1 = X 69=18
225
KK DUSUN3 = 51 KK
51
n ₁= X 69=15
2 25
KK DUSUN 4 = 47 KK
47
n ₁= X 69=14
2 25
KK DUSUN5 = 33 KK
33
n1 = X 69=10
2 25
Pengetahuan
tadinya tidak tahu menjadi tahu, dari tidak dapat menjadi dapat. Dalam
Hasil ukur :
Alat pengumpulan data yang di gunkan dalam penelitian ini adalah alt
dalam penelitian.
1. Data primer
Data primer adalah data yang di peroleh peneliti dari alat ukur yang di
2. Data sekunder
1. Editimg
2. Coding
Pemberian nomor, kode atau bobot pada data yang bersifat kategori.
3. Cleaning
4. Tabulating
analisa univariat terhadap tiap variable ini diperoleh hasil dalam bentuk
f
p= x 100 %
n
p : Proporsi.
DAFTAR PUSTAKA
2. Ning Harmanto. 2006. Herbal untuk bumbu dan sayur Jakarta 2006
3. Barmin, S.Pd 2005. Apotik Hidup I (famili tanaman terna). CV RICARDO Jl.
Raya Jakarta Pasar Minggu No. 8B Pejaten Timur Pasar Minggu.
11. Drs.Moch.imron TA. MM, MBA, DR, Amrul Munif, Msc, Apu 2010.
METODOLOGI PENELITIAN Bidang kesehatan. Bahan ajar untuk
mahasiswa. CT.sagung soto Jak.