Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

PEMBELAJARAN PKn di SD PDGK4201


MODUL 5 KONSEP HAM DALAM UUD 1945

DI SUSUN OLEH :

1. YORDAN ADITIYA
2. TESA HARDIYANTI
3. MAY WULANTIKA
4. DHIAN FITRI SUNARNI
5. NGAGIYANTO

POKJAR GESANG BEKRI

UNIVERSITAS TERBUKA UPBJJ BANDAR LAMPUNG

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN DAN KEGURUAN

PGSD BI 2021

1
BAB I

PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG

Hak merupakan unsur normatif yang melekat pada diri setiap manusia yang dalam

penerapannya berada pada ruang lingkup hak persamaan dan hak kebebasan yang terkait

dengan interaksinya antara individu atau dengan instansi. Hak juga merupakan sesuatu yang

harus diperoleh. Masalah HAM adalah sesuatu hal yang sering kali dibicarakan dan dibahas

terutama dalam era reformasi ini. HAM lebih dijunjung tinggi dan lebih diperhatikan dalam

era reformasi dari pada era sebelum reformasi. Perlu diingat bahwa dalam hal pemenuhan

hak, kita hidup tidak sendiri dan kita hidup bersosialisasi dengan orang lain. Jangan sampai

kita melakukan pelanggaran HAM terhadap orang lain dalam usaha perolehan atau

pemenuhan HAM pada diri kita sendiri.

Secara teoritis Hak Asasi Manusia adalah hak yang melekat pada diri manusia yang

bersifat kodrati dan fundamental sebagai suatu anugerah Allah yang harus dihormati, dijaga,

dan dilindungi. hakikat Hak Asasi Manusia sendiri adalah merupakan upaya menjaga

keselamatan eksistensi manusia secara utuh melalui aksi keseimbangan antara kepentingan

perseorangan dengan kepentingan umum. Begitu juga upaya menghormati, melindungi, dan

menjunjung tinggi Hak Asasi Manusia menjadi kewajiban dan tangung jawab bersama

antara individu, pemeritah (Aparatur Pemerintahan baik Sipil maupun Militer), dan negara.

Berdasarkan beberapa rumusan hak asasi manusia di atas, dapat ditarik kesimpulan

tentang beberapa sisi pokok hakikat hak asasi manusia, yaitu :

2
a. HAM tidak perlu diberikan, dibeli ataupun di warisi, HAM adalah bagian dari manusia

secara otomatis.

b. HAM berlaku untuk semua orang tanpa memandang jenis kelamin, ras, agama, etnis,

pandangan politik atau asal usul sosial, dan bangsa.

c. HAM tidak bisa dilanggar, tidak seorangpun mempunyai hak untuk membatasi atau

melanggar hak orang lain. Orang tetap mempunyai HAM walaupun sebuah negara

membuat hukum yang tidak melindungi atau melanggar HAM.

2. RUMUSAN MASALAH

Adapun rumusan dari makalah ini adalah :

a. Pengertian dari Hak Asasi Manusia

b. Nilai – nilai dasar Hak Asasi Manusia

c. Hak Asasi Manusia dalam UUD 1945

d. Kasus – kasus yang berkaitan dengan HAM

3. TUJUAN PENULISAN

Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah dapat menjelaskan pengertian Hak

Asasi Manusia, menjelaskan nilai – nilai dasar Hak Asasi Manusia, dapat mengetahui Hak

asasi Manusia dalam UUD 1945 dan dapat mengetahui kasus – kasus yang berkaitan dengan

HAM.

3
4. MAMFAAT PENULISAN

Manfaat penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas kuliah mata

kuliah pembelajaran PKn di SD. Makalah ini dijadikan pedoman atau acuan untuk lebih

meningkatkan ilmu tentang Konsep Hak Asasi Manusia dalam Undang Undang Dasar 1945.

4
BAB II

PEMBAHASAN

KB.1 PENGERTIAN HAM

1. Pengertian HAM

Dewasa ini, isi mengenai HAM telah mnjadi perhatian dunia, bahkan tidak jarang suatu

negara dalam memberikan bantuanatau kebijakan lainnya dikaikan dengan pelaksanaan HAM.

Penghormatan terhadap HAM telah menjadi acuan bagi diakuinya suatu pemerintahan.

Deklarasi Universal HAM (universal  Declaration of Human Right) pada tanggal 10

Desember 1948, pengertian HAM yaitu pengakuan harkat dan martabat manusia yang menyatu

dalam diri manusia yang meliputi kebebasan, keadilan dan perdamaian dunia.

Undang – undang RI no 39 tahun 1999 tentang HAM pasal 1 menyatakan HAM adalah

seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan keberadaan manusia sebagai mahluk tuhan yang

maha esa dan merupakan anugerah yang wajib dihormati, dijunjung tinggi, dan dilindungi oleh

negara, hukum, pemerintah,dan setiap orang demi kehormatan dan perlindungan harkat dan

martabat manusia.

UU RI No.39 Tahun 1999 pasal 1 ayat(1) menyatakan HAM adalah seperangkat hak

yang melekat pada hakikat dan keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Mha Esa dan

anugerah Nya wajib dihormati, dijunjung tinggi dan dilindungi oleh Negara, hokum, dan

pemerintah dan setiap orang demi kehormatan dan pperlindungan dan martabat manusia.

Dari beberapa penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa hak asasi adalah hak dasar

yang dimiliki oleh setiap manusia yang telah diperoleh dan dibawa bersamaan dengan

kelahirannya di masyarakat.yang meliputi hak hidup, hak kemerdekaan dan untuk mendapatkan

5
kebahagiaan. Dikatakan hak dasar karena hak tersebut bersifat universal, berlaku di seluruh

dunia tanpa melihat perbeaan ra, agama dll.

Pemahaman tentang Ham yang keliru masih banyak terjadi di kalangan masyarakat,

masyarakat beranggapan HAM adalah budaya asing, bertentangan dengan nilai agama dan

budaya Indonesia. Untuk menepis kekeliruan tersebut kita perlu mengetahui ciri khas dari

HAM, diantaranya adalah :

a.    Kodrat, artinya Ham adalah pemberian Tuhan kepada setiap manusia agar hidupnya tetap

terhormat.

b.   Hakikki,artinya HAM melekat di setiap manusia tanpa melihat latar belakang kehidupan dan

status sosialnya.

c.    Universar, artinya HAM berlaku umum, tidak membeda-bedakan manusia satu dengan yang

lainnya.

d.   Tidak dapat dicabut, artinya dalam keaadaan apapun hak asasi setiap orang pasti ada.

e.    Tidak dapat di bagi, artinya HAM tidak dapat diwakilkan atau dialihkan kepada orang lain.

2. NILAI-NILAI DASAR HAM  

Nilai utama yang terkandung dalam

HAM diantaranya :

a. Kebebasan/kemerdekaan

manusia dilahirkan dalam keadaan merdeka, oleh karena itu harapan manusi manjalani

kehidupan dalam keadaan merdeka.

b. Kemanusiaan/perdamaian

6
Dalam menjalani kehidupan manusia menginginkanketentraman, bebas dari rasa takut,

damai dan terjamin keamanannya.

c. Keadilan/kesederajatan/persamaan

Setiap manusia menginginkan diperlakukan secara adil, mendapat kesempatan yang sama

dalam memperoleh hak, dan tidak dibeda – bedakan.

7
KB. 2

HAM Dalam Undang-Undang Dasar 1945

UUD 1945 hanya memuat aturan-aturan pokok saja, sedangkan aturan operasional

dibentuk melalui :

1.   TAP MPR Nomor XVII/MPR/1998 tentang HAM

2.   UU RI No.39 Tahun 1999 tentang pengadilan HAM

3. UU RI No. 26 Tahun 2000 tentang pengadilan HAM

4. Kepres No.50 Tahun 1993 tentang komisi nasional HAM

Semua ketentuan perundang-undangan tersebut dibentuk untuk menjamin dalam upaya

penegakan HAM dapat berjalan secara efisien dan efektif yang di dukung oleh penyelenggara

Negara, pemimpin pemerintahan dan semua lapisan masyarakat umum bersama menegakkan

HAM. Rumsan lengkap bunyi pasal – pasal dan ayat yang mengandung muatan HAM terdapat

pada pasal 27 UUD 1945 yang berbunyi :

(1). Segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahanitu dengan

tidak ada kecualinya.

(2). Tiap – tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi manusia.

(3). Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara.

Pasal – pasal mengenai HAM diantaranya :

1. Pasal 28 UUD 1945

Kemerdekaan berserikat, berkumpul, dan mengeluakan pendapat (28 A s/d 28 J)

2. Pasal 29 UUD 1945

8
Hak memeluk agama

3. Pasal 30 UUD 1945

Hak usaha pertahanan dan keamanan Negara

4. Pasal 31 UUD 1945

Hak mendapat pendidikan

5. Pasal 32 UUD 1945

Negara menjamin kebebasan memelihara dan mengembangkan nilai-nilai budaya

6. Pasal 33 UUD 1945

Perekonomian disusun sebagai usaha bersma atas dasr asas kekeluargaan

7. Pasal 34 UUD 1945

Fakir miskin dan anak terlantar dipelihara oleh Negara.

HAM yang dijamin dalam UUD 1945 tidak terbatas hanya pada apa yang tewrdapat

dalam pasalnya saja namun juga terdapat dalam pembukaan dan penjelasannya. HAM dalam

UUD 1945

a.    Alinea pertama

Kemerdekaan adalah hak segala bangsa, dan oeh sebab itu maka penjajahan di atas dunia

harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.

b.   Alinea 4

Tertuang dalam rumusan dasar Negara pancasila

1.   Hak memeluk agama/kepercayaan.

2.   Hubungan antarmanusia dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara diatur agar

dilaksanakan berlandaskan moralitas adil dan beradap.

3.   Sikap toleransi dalam perbadaan di lingkungan sekitar.

9
4.   Demokrasi berdasarkan pancasila dan mengedepankan keputusan musyawarah.

5.   Kebersamaan dalam upaya mencapai cita-cita masyarakat adil dan makmur.

HAM dalam UU RI No.39 tahun 1999

1.   Hak untuk hidup

2.   Hak berkeluarga

3.   Hak mengembangkan diri

4.   Hak memperoleh keadilan

5.   Hak kebebasan pribadi

6.   Hak atas rasa aman

7.   Hak atas kesejahteraan

8.   Hak turut serta dalam pemerintahan

9.   Hak wanita

10. Hak anak.

UU RI No.7 1984 tentang retifikasi Konvensi PBB tentang penghapusan segala bentuk

diskriminasi terhadap perempuan. Kepres No.36 Tahun 1990 tentang pengesahan konvensi

tentang Hak-hak anak. Majelis Umum PBB siding ke-44 Desember 1989 tentang penegakan

factor umum setiap orang di bawah 18 tahun. Deklarasi PBB tahun 1959 tentang Hak-hak anak.

UU RI No.8 Tahun 1998 tentang konvensi menentang penyiksaan dan perlakuan atau

penghukuman lain yang kejam, tidak manusiawi atau merendahkan martabat manusia.

10
KB. 3

Kasus-Kasus yang berkaitan dengan HAM

Untuk melihat pelanggaran yang terjadi di Indonesia, perlu di pahami lebih dahulu

tentang ciri – ciri pelaksanaan HAM. Karena dengan memahami ciri – cirinya kita dapat

menilai apakah telah terjadi pelaksanaan jaminan HAM atau belum. Kalau belum berarti ada

pelanggaran. Meskipun di Indonesi sudah ada jaminan secara konstitusional maupun telah

dibentuk lembaga untuk penegakannya, tetapi belum menjamin bahwa HAM bisa

dilaksanakan dalam kenyataan dalam kehidupan sehari – hari atau dalam pembangunan.

Dalam hal ini Lukman Soetrisno ( Paul S Baut,1989 : 227) menyatakan bahwa pembangunan

telah melaksanakan HAM apabila menunjukkan ciri-ciri sebagai berikut :

a. Dalam bidang politik berupa kemauan pemerintah dan masyarakat untuk mengakui

pluralism pendapat dan kepentingan dalam masyarakat.

b. Dalam bidang social ditandai adanya perlakuan yang sama dimata hokum terhhadap siapa

saja dan adanya toleransi dalam masyarakat terhadap perbedaan agama dan ras warga

Indonesia

c. Dalam bidang ekonomi tidak adanya monopoli dalam system ekonomi yang berlaku.

Ketiga ciri tersebut jika dipakai untuk melihat pelaksanaan pembangunan di Indonesia

masih jauh dari yang diharapkan. Pemerintah kita pun saat ini secara sungguh – sungguh

telah dan sedang berupaya untuk memenuhi, memajukan, melindungi dan menegakkan

HAM. Namun kita tidak dapat memungkiri kenyataan yng terjadi di masyarakat, dimana

masih sering terjadi tindakan – tindakan atau pelanggaran yang terjadi di masyarakat.

11
Di dalam malaksanakan HAM perlu diperhatikan kepentingan orang lain, karena pada

dasarnya setiap warga negara dijamin dan dilindungi secara yuridis hak asasinya. Untuk

itu perlu kita cermati beberapa pasal di dalam UU RI No.39 Tahun 1999 tentang HAM

diantaranya :

1.   Pasal 2 ayat (1)

Setiap manusia sama derajatnya untuk hidup bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara

dalam semangat persaudaraan.

2.   Pasal 2 ayat (2)

Setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan,perlakuan dan perlindungan hokum.

3.   Pasal 6 ayat (1)

Hukum adat dipertahankan dan dilindungi oleh hokum masyarakat dan pemerintah.

4.   Pasal 8

Perlindungan, pemajuan, penegakan, dan pemenuhan HAM terutama menjadi tanggung

jawab pemerintah. Untuk melaksanakan tanggung jawabnya maka pemerintah membentuk

penegakan HAM melalui Kepres No.50 Tahun 1993 tanggal 7 Juni 1993. Tujuan Komnas

HAM dimuat dalam UU RI No. 93 Tahun 1993, yaitu:

1.   Mengembangkan kondisi yang kondusif bagi pelaksanaan HAM sesuai dengan pancasila,

UUD 1945, dan piagam PBB serta Deklarasi Universal HAM

2.   Meningkatkan perlindungan dn penegakan HAM guna berkembangnya pribadi manusia

Indonesia seutuhnya

Selanjutnya dalam pasal 76 dinyatakan, bahwa untuk mencapai tujuan tersebut, komnas

HAM melaksanakan fungsi pengkajian, penelitian, penyuluhan, pemantauan, dan

12
meditasi tentang HAM. Selain dibentuk komnas HAM dibentuk pula Komisi Nasional

Anti Kekerasan terhadap perempuan, berdasarkan Kepres no. 181 tahun 1998.

Dasar pemikiran dibentuknya komisi nasional ini yaitu sebagai paya pencegah terjadinya

dan menghapus segala bentuk kekerasan terhadap perempuan. Komisi nasional ini

bersifat independen dan bertujuan untuk :

a. Menyebarluaskan pemahaman Ham tentang bentuk kekerasan terhadap perempuan.

b. Mengembangkan kondisi yang kondusif bagi penghapusan bentuk kekerasan terhadap

perempuan.

c. Meningkatkan upaya pencegahan dan penanggulangan segala bentuk kekerasan

terhadap perempuan dan hak asasi perempuan.

Untuk mewujudkan tujuan di atas, maka komisi nasional memiliki kegiatan sebagai

berikut:

a. Penyebarluasan pemahaman, pencegahan, penanggulangan, penghapusan segala

bentuk kekerasan terhadap perempuan.

b. Pengkajian dan penelitian terhadap beberapa instrumen PBB mengenai perlindungan

HAM perempuan.

c. Pemantauan dan penelitian segala bentuk kekerasan kepada perempuan dan memberi

pendapat, saran dan pertimbangan kepada pemerintah.

d. Penyebarluasan hasil pemantauan dan penelitian atas terjadinya kekerasan terhadap

perempuan.

e. Pelaksanaan kerjasama regional dan internasional dalam upaya pencegahan dan

penanggulangan kekerasan perempuan.

13
Dalam upaya mengawasi dan mengontrol penegakan HAM di masyarakat melalui

pembentukan Lembaga Swadaya Masyarakat ( LSM ) dapat berperan secara aktif.

Sebagaimana disebutkan dalam pasal 1 angka 3 UU No. 26 Tahun 2000 tentang

pengadilan HAM yang khusus untuk pelanggaran HAM yang berat. Disamping

pengadilan Ham sekarang disebut juga pengadilan HAM adhoc, menurut pasal 43 ayat 1

UU no.26 tahun 2000, pengadilan HAM ad hoc adalah pengadilan yang memeriksa,

mengadili, dan memutuskan pelanggaran HAM yang berat yang terjadi sebelum

berlakunya UU No. 26 Tahun 2000.

14
BAB III

PENUTUP

1. Kesimpulan

HAM adalah hak-hak dasar yang dimiliki oleh manusia sesuai dengan kiprahnya.

Setiap individu mempunyai keinginan agar HAM-nya terpenuhi, tapi satu hal yang perlu kita

ingat bahwa Jangan pernah melanggar atau menindas HAM orang lain.Dalam kehidupan

bernegara HAM diatur dan dilindungi oleh perundang-undangan RI, dimana setiap bentuk

pelanggaran HAM baik yang dilakukan oleh seseorang, kelompok atau suatu instansi atau

bahkan suatu Negara akan diadili dalam pelaksanaan peradilan HAM, pengadilan HAM

menempuh proses pengadilan melalui hukum acara peradilan HAM sebagaimana terdapat

dalam Undang-Undang pengadilan HAM.

Tuntutan untuk menegakkan HAM kini sudah sedemikian kuat, baik dari dalam

negeri maupun melalui tekanan dari dunia internasional, namun masih banyak tantangan

yang harus dihadapi. Untuk itu perlu adanya dukungan dari semua pihak, seperti masyarakat,

politisi, akademisi, tokoh masyarakat, dan pers, agar upaya penegakan HAM bergerak ke

arah positif sesuai harapan kita bersama.

Diperlukan niat dan kemauan yang serius dari pemerintah, aparat penegak hukum,

dan para elite politik agar penegakan HAM berjalan sesuai dengan apa yang dicita-citakan

dan memastikan bahwa hak asasi warga negaranya dapat terwujud dan terpenuhi dengan

baik. Dan sudah menjadi kewajiban bersama segenap komponen bangsa untuk mencegah

15
agar pelanggaran HAM di masa lalu tidak terulang kembali di masa kini dan masa yang akan

datang.

2. Saran

Sebagai makhluk sosial kita harus mampu mempertahankan dan memperjuangkan

HAM kita sendiri. Di samping itu kita juga harus bisa menghormati dan menjaga HAM

orang lain jangan sampai kita melakukan pelanggaran HAM. Dan jangan sampai pula HAM

kita dilanggar dan dinjak-injak oleh orang lain. Dan kita juga harus membantu negara dalam

mencari upaya untuk mengatasi atau menanggulangi adanya pelanggaran-pelanggaran HAM

yang ada di Indonesia.

16
DAFTAR PUSTAKA

Winataputra, S Udin, Dkk. (2018). Pembelajaran PKN di SD. Tanggerang Selatan.

Universitas Terbuka.

17

Anda mungkin juga menyukai