GENERATOR AC SEREMPAK
Bagian utama
1. Stator
Bagian yang diam
Berfungsi sebagai tempat dililitkannya kumparan (winding) a,b,c untuk
menghasilkan tegangan (ggl) dan arus AC tiga fasa
2. Rotor
Bagian yang berputar
Berfungsi sebagai tempat dihasilkan kutub magnet (magnetic pole) U dan S
ea Em sin t Em sin t 00
eb Em sin t 120 0
ec Em sin t 2400
1
4. Generator ac serempak telah menghasilkan tegangan (ggl) dengan 3 ‘fasa’
yang berbeda :
2. Rotor
Bagian yang berputar
Berfungsi sebagai tempat dihasilkannya gaya mekanik.
Konstruksinya menyerupai sangkar tupai (squirrel cage).
2
Prinsip Kerja Motor AC Tak Serempak
1. Kumparan a,b,c stator dihubungkan ke sumber tegangan AC 3 fasa
(generator ac) sehingga mengalir arus AC 3 fasa dalam ketiga kumparan tsb.
2. Aliran arus dalam kumparan a,b,c akan menghasilkan fluks a,b,c yang akan
saling berinteraksi membentuk 1 fluks magnet resultan (penjumlahan fluks a,b,c)
3. Fluks resultan (vektor) ini memiliki besaran tetap dengan arah tidak tetap
(berputar terhadap rotor yang diam) = medan putar stator.
4. Tiap batang sangkar rotor akan merasakan dΦ/dt, sehingga akan terinduksi
ggl (e = N dΦ/dt) pada tiap batang sangkar rotor.
5. Ggl (tegangan) pd batang-batang sangkar rotor ini dihubung singkat oleh
cincin-cincin ujung shg mengalir arus (I) hubung singkat pada batang dan cincin
rotor.
6. Timbul gaya Lorentz (gaya dorong) pada batang-batang sangkar :
FL = B I L (N)
Dimana :
B = kerapatan fluks resultan stator (Tesla)
I = arus hubung singkat batang sangkar (A)
L = panjang tiap batang sangkar (m)
7. Gaya Lorentz yang timbul pada batang-batang sangkar akan mendorong inti
besi dan poros rotor untuk berputar shg dpt memutar beban mekanis yang
terhubung ke motor.
3
Slip
Ketidakserempakan kecepatan antara fluks resultan stator dengan rotor ini
disebut juga sebagai ‘Slip’.
S = (Ns– Nr)/Ns
Ns = kecepatan putaran (fluks) stator
Nr = kecepatan putaran rotor
Ns dapat dihitung :
Ns = (120 x fs)/p
fs = frekuensi arus AC pada stator
p = jumlah kutub tiap fasa stator
Besarnya frekuensi ggl dan arus AC rotor dapat dihitung :
fr = S x fs
Penyelesaian :
1. Diketahui :
Nr = 1440 rpm.
fs = 50 Hz.
p = 4 kutub
Hitung : fr = ..?
fr = S x fs
Sementara
S = (Ns– Nr)/Ns
Ns dapat dihitung :
Ns = (120 x fs)/p = (120 x 50)/4 = 1500 rpm
4
Maka Slip
S = (Ns– Nr)/Ns
= (1500 – 1440)/1500
= 0,04 (4%)
Sehingga
fr = S x fs
= 0,04 x 50
= 2 Hz.
2. Diketahui :
fr = 1,5 Hz.
p=6
fs = 50 Hz
Hitung : Nr = ..?
fr = S x fs
Maka
S = fr/fs
= 1,5/50
= 0,03 (3%)
Sementara Ns :
Ns = (120 x fs)/p = (120 x 50)/6 = 1000 rpm
Nr dapat dihitung :
S = (Ns– Nr)/Ns
S x Ns = Ns – Nr
Nr = Ns – SNs
= (1 – S ) Ns
= (1 – 0,03 ) 1000
= 0,97 x 1000
= 970 rpm
5
Soal :
1. Jelaskan disertai gambar bagian utama dan prinsip kerja dari Generator AC
Serempak.
2. Jelaskan disertai gambar bagian utama dan prinsip kerja dari Motor AC Tak
Serempak.
3. Suatu motor induksi 3 fasa berputar pada kecepatan 850 rpm. Motor tersebut
terhubung pada sumber tegangan dengan frekuensi 50 Hz. Jika kumparan
stator memiliki 6 kutub pada tiap fasanya, hitunglah frekuensi ggl dan arus
pada rotor.
4. Frekuensi rotor dari suatu motor induksi 3 fasa adalah 1,8 Hz. Jika jumlah
kutub kumparan per fasa stator adalah 4 dan frekuensi stator sama dengan
frekuensi jala-jala PLN (50 Hz), hitunglah kecepatan rotor.