Anda di halaman 1dari 13

PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA (TKI)

DI LUAR NEGERI OLEH PERWAKILAN REPUBLIK INDONESIA

Peni Susetyorini*

Abstract

Sending of Indonesian labour to overseas country that expected can solving the lack of employment
problem. It is improve of workers and the family life level and also improve foreign exchange. There are
many generated various problem which related to the exploitation practices of Indonesian labour, since
recruitment, at working and even until back to Indonesia. The embassy of Republic Indonesia and consulate
general of Republic Indonesia are institution that able to be shelter by the Indonesian workers in abroad.
Protection effort by the embassy and consular general of Republic Indonesia to Indonesian labour is not
optimal yet, this matter caused of some constraint factor, both yuridis and non yuridis resistance. And there
are various effort gone trough to overcoming it.

Kata Kunci: Perlindungan, TKI, Perwakilan RI

Salah satu masalah mendasar yang dihadapi tenaga kerja Indonesia yang semakin mengemuka ini
bangsa Indonesia di sepanjang perjalanannya disebabkan oleh jumlah tenaga kerja Indonesia yang
menjadi bangsa merdeka adalah masalah berkeinginan bekerja di luar negeri semakin terus
pengangguran.Keberadaan masalah tersebut meningkat dari tahun ke tahun terutama sejak
menunjukkan bahwa lapangan pekerjaan di terjadinya krisis ekonomi yang melanda Indonesia.
Indonesia yang tersedia tidak mampu menampung Setidaknya terdapat tiga faktor kunci yang
ledakan angkatan kerja. Akibatnya pengangguran mempengaruhi peningkatan fenomena migrasi
menjadi salah satu masalah serius dalam lingkaran tenaga kerja, yaitu : pertama, pull factor yang
persoalan nasional yang bernama kemiskinan. diakibatkan oleh perubahan demografi dan
Dalam era globalisasi, migrasi ke luar negeri kebutuhan tenaga kerja oleh negara-negara industri.
adalah hal yang biasa dilakukan oleh sebagian dari Kedua, push factor hal ini berkaitan dengan persoalan
warga negara Indonesia {WNI) untuk tujuan tertentu. kependudukan, pengangguran dan tekaan krisis. Dan
Warga negara Indonesia di luar negeri antara lain ketiga adalah adanya eksistensi jaringan antara
adalah tenaga kerja Indonesia (TKI), profesional, negara berdasarkan aspek keluarga, budaya dan
mahasiswa, pengusaha dan urusan keagamaan. sejarah. Salah satu penyebab utama peningkatan
Terdapat kecenderungan warga negara Indonesia migrasi tenaga kerja adalah kemiskinan di pedesaan.
non tenaga kerja Indonesia yang berangkat ke luar Dari data International Labor Organization {ILO) pada
negeri tidak banyak menimbulkan masalah 2003-2004 mencatat kenyataan bahwa adanya
dibandingkan dengan tenaga kerja Indonesia. Hal migrasi belum dapat menyelesaikan besarnya tingkat
tersebut diakibatkan karena perbedaan latar pengangguran global yang saat ini mencapai lebih
belakang pendidikan dan ekonomi. kurang 580 juta jiwa.1
Di satu sisi , migrasi tenaga kerja Indonesia dapat Masalah tenaga kerja Indonesia di luar negeri
memberikan kontribusi yang cukup besar bagi merupakan hal penting bagi Pemerintah Republik
pembangunan ekonomi negara, namun di sisi lain Indonesia, khususnya Perwakilan Republik Indonesia
tidak sedikit persoalan yang dihadapi. Permasalahan di luar negeri, karena sejalan dengan Pembukaan

• Peni Susetyorini. SH. MH., adalah OosenHukum lntemasional Fakultas Hukum UNDIP
1. FerryAdamhar,"PermasalahanWNIBaikTKJmaupunNonTKJdlluarNegerrJumaHukumlntemasionalVol.2no.4Juli2005hal.698-699.

65
MMH, Ji/id 39 No. 1, Maret 2010

Undang-Undang Dasar 1945 Alinea IV yaitu akreditasi dan sebagai penghubung antara
melindungi segenap bangsa dan seluruh lumpah pemerintah kedua negara. Di negara akreditasi,
darah Indonesia. mereka mengikuti berbagai perkembangan yang
Selain hal lersebul di alas, berdasarkan Undang- terjadi serta melaporkannya kepada negara pengirim.
Undang Nomor 37 Tahun 1999 lenlang Hubungan Mereka juga melindungi warga negara dan berbagai
Luar Negeri, jug a disebutkan bahwa: kepentingan negaranya di negara akreditasi.'
Pasal 19: Dalam menjalankan tugas dan fungsi proteksi,
Perwakilan Republik Indonesia berkewajiban yang berarti seorang duta melindungi pribadi, harta
unfuk memberikan pengayoman, perlindungan dan benda, kepentingan-kepentingan warga negaranya
bantuan hukum bagi warga negara dan badan hukum yang berada di luar negeri. Perlindungan ini
Indonesia di luar negeri sesuai dengan peraluran merupakan wewenang yang diberikan oleh Hukum
perundang-undangan nasional serta hukum lnternasional kepada negara-negara pengirim,
kebiasaan internasional. arlinya negara pengirim boleh melakukan
perlindungan terhadap warga negaranya yang berada
Pasal21: di negara tersebut.
Dalam hal warga negara Indonesia terancam Disamping itu kewajiban seorang duta
bahaya nyala, perwakilan Republik Indonesia sebagaimana tersebut diatas, masih terdapat satu
berkewajiban memberikan perlindungan, membantu tugas lagi yaitu tugas serba aneka atau miscellaneous
dan menghimpun mereka di wilayah yang aman serta function, misalnya sebagai catatan sipil, pemberian
mengusahakan unluk memulangkan mereka ke paspordan sebagainya.3
Indonesia alas biaya negara. Berdasarkan latar belakang diatas maka
dirumuskan permasalahan sebagai berikut:
Dengan berdasar ketentuan diatas, maka 1. Bagaimanakah pelaksanaan perlindungan
merupakan kewajiban bagi perwakilan Republik Tenaga Kerja lndoneia (TKI) Di luar negeri?
Indonesia di luar negeri, baik perwakilan konsuler 2. Hambatan apa yang dihadapi dan upaya yang
maupun perwakilan diplomatik untuk melindungi ditempuh oleh Perwakilan Diplomatik Republik
warga negara Indonesia karena Kedutaan Besar Indonesia dalam rangka memberikan
Republik Indonesia (KBRI) maupun Konsulat Jendral perlindungan kepada TKI di luar negeri?
Republik lndonesia(KONJEN-RI) merupakan satu-
satunya institusi yang secara realislis dapat Dalam Pasal 3 Konvensi Wina 1961 tentang
diandalkan menjadi tempat berlindung bagi warga Hubungan Diplomatik disebutkan fungsi perwakilan
negara Indonesia di luarnegeri. diplomatic yaitu :
Disamping memberikan perlindungan yang 1. Mewakili negaranya di Negara penerima
bersifat teknis, dalam hal ini dapat berupa penyediaan 2. Melindungi kepentingan Negara pengirim di
penampungan (shelter) dan banluan pemulangan Negara penerima dalam batas-batas yang
(repatriation) berikut pengurusan dokumen diperkenankan oleh hukum intemasional
perjalanannya bagai tenaga kerja Indonesia yang 3. Mengadakanperundingan-perundingan dengan
bermasalah di luar negeri, Kedutaan Besar Republik pemerinlah negara penerima dimana ia di
Indonesia di luar negeri juga memberikan upaya akreditkan
perlindungan politis yang merupakan suatu instrumen 4. Memberikan laporan kepada Negara
yang tidak kalah penting karena tanpa dasar pengirimmengenai keadaan-keadaan dan
perjanjian bilateral, ruang gerak perlindungn perkembangfan-perkembangan di Negara
Perwakilan Republik Indonesia terhadap warga penerima dengan cara-cara yang dapat
negaranya hanya terbatas pada Konvensi Wina 1963 dibenarkan oleh hukum
Tenlang Hubungan Konsuler, yakni dibatasi oleh 5. Meningkatkan hubungan persahabatn antara
kedaulatan dan otoritas negara penerima. Negara terutama dengan Negara pengirim dan
Sejak dahulu tugas seorang duta besar atau para Negara penerima serta mengembangkan dan
pejabat diplomatik adalah mewakili negara di negara memperluas hubungan-hubungan ekonomi,
2 BoerMalma, Hukum lntemasional Pengertian, Peranan dan Fungsi Oalam Era Dinamil<a Global, Bandung,Alurmi,2000 ,hlm.4 76
3 EdySllyOOOdanMoenirArisoendha,HukumDiplomatiltdanKeistinewaamya,Bandung,Angkasa, 1986,hlm,25.

66
Peni Susetyorini. Perlindungan TKI oleh Perwakilan Republik Indonesia

kebudayaan dan ilmu pengetahuan antar mereka. diplomatik dalam mewakili negaranya. Dalam hal ini
seorang diplomat dapat mengemukakan sikap
8erdasarkan fungsi perwakilan diplomatic negaranya kepada negara penerima yang
sebagaimana telah disebutkan diatas, terdapat menyangkut kepentingan dari kedua negara dan juga
beberapa pendapat mengenai batasan dari tugas dan sikap yang diambil oleh negaranya mengenai
fungsi dari perwakilan diplomatic. perkembangan internasional pada umumnya.6
a. Representasi
Menurut 8. Sen, batasan representative tersebut d. Pelaporan
adalah sebagai berikut :• Kewajiban membuat laporan bagi perwakilan
Fungsi yang utama dari seorang wakil diplomatik diplomatik oleh hukum ditentukan dalam Pasal 3
dalam mewakili negara pengirim di negarapenerima Konvensi Wina 1961 tentang Hubungan Diplomatik
dan bertindak sebagai saluran penghubung resmi dimana dinyataka "Memberikan laporan kepada
antar pemerintah kedua negara. 8ertujuan untuk negara pengirim mengenai keadaan-keadaan dan
memelihara hubungan diplomatik antar negara yang perkembangan-perkembangan di negara penerima
menyangkut fasilitas perhubungan kedua negara. dengan cara-cara yang dapat dibenarkan oleh
Pejabat diplomatik sering kali melaksanakan fungsi hukurn.'
mengadakan perundingan dan menyampaikan Tugas pelaporan ini merupakan suatu hal yang
pandanganpemerintahnya di dalam beberapa utama bagi perwakilan diplomatik di negara penerima
masalah penting kepada pemerintah negara dimana termasuk di dalamnya tugas observasi secara
ia diakreditasikan. seksama atas segala peristiwa yang terjadi di negara
penerima. Perlunya adalah demi memperlancar
b. Proteksi kepengurusan kepentingan negaranya. Dengan
Proteksi dapat diartikan melindungi pribadi, harta mengadakan observasi atau menelaah dengan
benda dan kepentingan-kepenlingan daripada warga sangat teliti setiap peristiwa yang terjadi di negara
negaranya yang berada di luar negeri. Perlindungan peneima yang dapat berpeluang mempengarui
ini merupakan wewenang yang diberikan oleh Hukum kepentingan negaranya, maka laporan tersebut perlu
1
lnternasional kepada negara pengirim, artinya negara untuk dikirim kepada negara pengirim.
pengirim boleh melakukan perlindunganterhadap Dasar dari kewajiban seseorang diplomat adalah
warga negaranya yang berada di negara tersebut, memberikan laporan kepada pemerintahnya
tetapi hal ini tidak wajib. Kewajiban ini hanya timbul mengenai kebijakan-kebijakan politik dan peristiwa-
berdasarkan atas Hukum Nasional negara pengirim.5 peristiwa lainnya yang ada di negara penerima
Dalam Konvensi Wina 1961 tentang Hubungan dimana ia diakreditasikan.
Diplomatik juga telah ditegaskan bhwa perwakilan Selain tugas-tugas tersebut diatas, perwakilan
diplomatik tersebut berfungsi melindungi diplomatik dapat juga menjalankan tugas dan fungsi
kepentingan-kepentingan negara pengirim serta konsuler sebagaimana disebutkan dalam Pasal 5
warga negaranya di wilayah dimana ia Konvensi Wina 1963 Tentang Hubungan Konsuler,
diakreditasikan. misalnya pencatatan akta kelahiran, perkawinan,
perceraian, kematian, waris dari semua warga
c. Negosiasi negaranya yang berada di negara penerima.
Dalam hukum internasional dikenal bentuk
hubungan antara negara yang dinamakan negotiation Casar Hukum Perlindungan Warga Negara
. Negotiation atau perundingan dapat diadakan antara Indonesia:
dua negara atau lebih. Negosiasi ini dapat dilakukan A. Undang-Undang Dasar Negara Republik
baik dengan negara-negara yang diakreditir maupun Indonesia Tahun 1945, pembukaan alinea ke-4
dengan negara-negara lainnya. Perundingan- 8. Undang Undang nomor 1 tahun 1982 tentang
perundingan dimaksud merupakan salah satu fungsi Ratifikasi Konvensi Wina tentang hubungan

4 B. Sen,ADiploma! Handbookof lntemationallawand Practice, MartinusNijhoff Publiser. The Hague, 1979,hlm 8.


5 EdySuryonodanMoenitArisoendha, Ibid, him. 24.
6 Locc:it
7 Loe.at

67
MMH, Ji/id 39 No. 1, Maret 2010

Diplomatik dan Konsuler dan Konvensi Wina dan kewajiban terhadap negaranya. Hal ini terjadi
tentang Hubungan Konsuler karena adanya nasionalitas. Dengan bekerjanya
C. Undang Undang nomor 37 tahun 1999 tentang seorang tenaga kerja Indonesia ke luar negeri berarti
Hubungan Luar Negeri ia telah berimigrasi sehingga ia juga mendapat hak-
D. Undang Undang nomor 24 tahun 2000 tentang hak bagi tenaga kerja migrant dan orang asing
Perjanjian lntemasional sebagaimana terdapat dalam instrument hokum yang
E. Undang Undang nomor 39 tahun 2004 tentang lingkupnya universal maupun dalam perundang-
Penempatan dan Perlindungan TKI di Luar Negeri undangannasional tentang tenaga kerja Indonesia.
F. Undang Undang nomor 12 tahun 2006 tentang Serkaitan dengan hak perlindungan tenaga kerja
Kewarganegaraan Indonesia yang bekerja di luar negeri maka
G. Undang-Undang nomor 21 Tahun 2007 Tentang pengertian dari perlindungan tenaga kerja
Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan sebagaimana terdapat dalam Undang-undang Nomor
Orang 39 tahun 2004 tentang. Penempatan dan
H. Keputusan Presiden RI No. 108 tahun 2003 Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri
tentang Susunan Organisasi Perwakilan RI adalah segala upaya untuk melindungi kepentingan
I. lnstruksi Presiden RI No. 6 Tahun 2006 tentang calon tenaga kerja lndonesia/tenaga kerja Indonesia
Kebijakan Reformasi Penempatan dan dalam mewujudkan terjaminnya pemenuhan hak-
Perlindungan TKI haknya sesuai dengan peraturan perundang-
J. Keputusan Menteri Luar Negeri RI Nomor undangan, baik sebelum, selama maupun sesudah
02/ANlll/2005/01 Tahun 2005 tentang Organisasi bekerja.
dan Tata Kerja Departemen Luar Negeri
K. Keputusan Menteri Luar Negeri RI Nomor Pelaksanaan Perlindungan Tenaga Kerja
06/A/OTNl/2004/01 Tahun 2004 mengenai Indonesia (TKI) Di Luar Negeri
Organisasi dan Tata Kerja Perwakilan Sejalan dengan upaya perlindungan WNI yang
Republiklndonesia di Luar Negeri tertuang pada Pembukaan UUD 1945 Alinea IV dan
L. Peraturan Perundang-undangan Indonesia serta Undang-Undang Hubungan Luar Negeri Nomor 37
hokum dan kebiasaan internasional lain yang Tahun 1999, perlindungan dan bantuan hukum bagi
relevan warga negara dan badan hukum Indonesia (BHI) ddi
luar negeri, Menteri Luar Negeri, melalui Keputusan
Tenaga Kerja Indonesia Yang Bekerja di Luar Menlu Nomor 053/0T/11/2002/01 tentang Organisasi
Negeri dan Tata Kerja DepluSagian ke IV pasal 943, telah
Menurut dengan pasal 2 UU No.12 Tahun membentuk Direktorat Perlindungan WNI dan SHI,
2006,Warga Negara Indonesia adalah orang-orang yang mempunyai tugas untuk mengurus masalah
bangsa Indonesia asli dan orang-orang bangsa lain kebijakan dan standarisasi teknis di bidang
yang disahkan dengan undang-undang sebagai perlindungan dan bantuan hukum kepada WNI dan
warga Negara. Dan menurutpasal 1 UU No. 39 Tahun SHI. WNI di luar negeri meliputiTKI, profesional,
2004, yang disebut TKI adalah setiap warga Negara mahasiswa, bisnis/pengusaha, wisatawan,
Indonesia yang memenuhi syarat untuk bekerja di luar keagamaan/misionaris. Sedangkan yang
negeri dalam hubungan kerja untuk jangka waktu dikategorikan sebagai SHI di luar negeri adalah
tertentu dengan menerima upah. Serta menurut ILO, SUMN, PT, dan juga perusahaan-perusahaan swasta
Migration for Convention (Revised) 1949 Indonesia yang berbentuk Joint Venture maupun
No.97,Article 11 (1). Migrant worker is a person who membuka cabang di negara lain.
migrates, from one country to another, with a view to Dibentuknya Direktorat Perlindungan WNI dan
being employed by someone other than SHI di Deplu merupakan pelaksanaan dari keinginan
himlherself,inc/uding any person regulary admitted, seluruh warga negara Indonesia. Selain perangkat
as a migrat,for employer. keras ini, Deplu telah melakukan beberapa
Tenaga kerja Indonesia merupakan warga Negara perubahan kedalam yang menekankan para diplomat
Indonesia yang berada di luar negeri untuk melkukan Indonesia untuk siapdalam keadaan apapun untuk
suatu pekerjaan. Sebagai bagian dari warga Negara melindungi warga negaranya dan perwakilan
Indonesia, maka tenaga kerja Indonesia memiliki hak Indonesia di luar negerimenjadai rumah yang ramah

68
Peni Susetyorini, Perlindungan TKI oleh Perwakilan Republik Indonesia

bagi rakyat Indonesia. c. Pengidentifikasian masalah-masalah yang


Namun demikian, dalam pelaksanaannya, dihadapi oleh TKI dan pelayanan konsultasi dan
pemberian perlindungan harusdilihat secara cermat masalah-masalah kekonsuleran.
dan tepat mengingat benturan yang dihadapi oleh d. Pemberian nasehat dan pengupayaan bantuan
pejabat di lapangan adalah kedaulatan negara lain hukum dalam hal terjadi sengketa perburuhan
dan hukum internasional yang berlaku. Di lain pihak, antara pengguna jasa dengan TKI.
pemerintah sendiri tidak mempersiapkan anggaran e. Pendataan secara komprehensif terhadap WNI di
untuk memberikan suatu perlindungan kepada kasus- Negara Penerima.
kasus yang tidak berdampak pada hubungan f. Penerimaan, pencatatan, penelitian lapor diri,
bilateral. Politik, ekonomi dan sosialbudaya pengurusan ketenagakerjaan dan pengesahan
lndonesia.8 dokumen-dokumen ketenagakerjaan, termasuk
Pelaksanaan perlindungan Tenaga Kerja kontrakdan kerjasama dan kontrak kerja.
Indonesia (TKI) meliputi beberapa hal, yaitu g. Pelaksanaan fungsi kenotariatan dan pencatatan
penampungan, repatriasi, termasuk upaya pemberian sipil.
bantuan hukum dan pendampingan, h. Pengurusan masalah pewarganegaraan
rehabilitasi/pemulihan kesehatan fisik dan psikis, (naturalisasi), repatriasi, deportasi, penyelesaian
reintegrasi/penyatuan kembali dengan keluarganya masalah pelintasbatas ilegal, masalah
atau lingkungan masyarakatnya. Dan upaya penyelundupan dan perdagangan manusia dan
pemberdayaan ekonomi maupun pendidikan agar TKI obat-obatan terlarang, ekstradisi, bantuan hukum
tidak terjebak kembali dalam persoalan /masalah timbal balik, WNI terlantardan evakuasi.
yang pernah dialaminya. i. Pelayanan pengeluaran paspor biasa, surat
Upaya perlindungan TKI dilakukan oleh perjalanan laksana paspor, surat keterangan
Pemerintah Republik Indonesia dan koordinasi penduduk luar negeri, pemberian visa imigrasi
penanganan masalah WNI dan Sadan Hukum lainnya.
Indonesia (SHI) di luar negeri berada di tangan j. Pengurusan perijinan (clearance) melintas atau
Departemen Luar Negeri (DEPLU) khususnya mendarat pesawat udara maupun kapal laut.
Direktorat Perlindungan WNI dan SHI yang dalam hal k. Sertindak sebagai wakil perwakilan dalam
ini dilaksanakan bersama dengan Perwakilan melakukan perbuatan hkum untuk dan tas nama
Republik Indonesia di luar negeri. Perwakilan.
Dalam Pasal 18 KepMenlu RI Nmor I. Pengembangan dan peningkatan jejaring kerja
SK.06/0T/2004/01 Tahun 2004, disebutkan bahwa dengan berbagai pihak, terutama kalangan
Pejabat Diplomatik dan Konsuler yang melaksanakan pemerintah dan swasta, termasuk kepolisian dan
fungsi Konsuler mempunyai tugas pelayanan notarial, aparat penegak hukum lainnya, kejaksaan
kehakiman dan jasa konsuler serta perlindungan WN I imigrasi, bea cukai, otoritas pelabuhan,
dan SHI. perusahaan penerbangan, perbankan, perotelan,
Fungsi yang diselenggarakan oleh pejabat masyarakat setempat dan WNI di Negara
diplomatik dan konsuler tersebut adalah sebagai Penerima.
berikut: m. Pengamatan, analisis dan pelaporan sistem dan
a. Pemberian pengayoman, perlindungan dan perkembangan hukum setempat agar dapat
bantuan hukum kepada WNI termasuk TKI dan diupayakan pemberian informasi cepat dan
SHI dalam hal terjadi ancaman dan/atau masalah akurat bagi WN I dan BH I di Negara Penerima.
hukum di Negara Penerima sesuai dengan n. Pelaksanaan kunjungan kerja untuk memberikan
peraturan perundang-undangan nasional, penyuluhan hukum dan masalah kekonsuleran
dengan memperhatikan hukum setempat serta kepada WNI, asosiasi masyarakat Indonesia,
hukum kebiasaan internasional. perkumpulan pelajar/mahasiswa, dan
b. Penanganan pengaduan tentang ermasalahan perusahaan pengguna TKI di Negara Penerima.
yag dihadapi oleh TKI dengan majikan, o. Penyiapan dan pembuatan perjanjian
pengguna, dan/atau dengan emerintah setempat. internasional.

8 FerryAdamhar,supra

69
MMH, Ji/id 39 No. 1, Maret 2010

p. Pengkoordinasian pelaksanaan fungsi-fungsi yang biasadilakukan oleh kebanyakan negara.


atase teknis terkait. Apabila hal ini dibandingkan dengan perlakuan
q. Pemberian rekomendasi kepada pemerintah pemerintah terhadap warganegaranya sendiri dan
pusatsebagaibahan masukan bagi penyusunan jika tidak terdapat kesamaan, maka hal itu tidaklah
kebijakan luar negeri, terutama yang berkaitan dapat dianggap sebagai suatu diskriminasi. Disini
dengan isu-isu kekonsuleran. persoalannya bukanlah diskriminasi, tetapi persoalan
r. Peningkatan persatuan dan kesatuan, serta perbedaan dalam right and remedies masing-masing.
kerukunan antara sesama WN I di luar negeri. Warganegaranya sendiri mungkin memperoleh
hak-hak yang lebih banyak daripada warga negara
Dari fungsi-fungsi sebagaimana tersebut diatas asing dan sebaliknya dibawah hukum intemasional
dapat diwujudkan dalam bentuk perlindungan mungkin pula warganegara asing memperoleh/
sebagai berikut: menikmati hak serta perlakuan yang tidak dapat
1. Perlindungan Teknis dinikmati oleh warganegaranya sendiri.
Tindakan perlindungan teknis yang dapat
dilakukan oleh Perwakilan Diplomatik RI adalah 2. Perlindungan Yuridis
tindakan yang ditujukan kepada TKI berupa Dalam memberikan perlindungan hukum kepada
penyediaan rumah singgahyang aman dan repatriasi WNI di luar negeri, Perwakilan Diplomatik RI akan
serta apabila diperlukan maka Kedubes RI dapat memberikan bantuan konsultasi hukum berupa:
menjadi fasilitator dengan melakukan rehabilitasi a. Perwakilan RI bekerja sama dengan pengacara
terhadap TKI yang bermasalah. memberikan arahan-arahan kepada WNI yang
Meskipun dalam UU Nomor 37/1999 tentang akan menghadapi proses hukum. Hal ini meliputi
Hubungan Luar Negeri, Perwakilan RI wajib sistem hukum negara setempat, hukum acara
memberikan perlindungan termasuk rumah singgah serta saran-saran mengenai sikap dan perilaku
yang aman bagi WNI di luar negeri. Namun tidak ada selama menjalani proses hukum yang akan
sanksi yang dinyatakan dalam UU tersebut terhadap mempengaruhi putusan pengadilan. Dalam hal ini
aparat luar negeri yang secara sengaja atau tidak Perwakilan akan membantu penuntasan
sengaja gagal memenuhi kewajibannya untuk masalah.
melindungi WN 1/TKI di luar negeri. b. Terkait dengan jumlahnya, maka upaya
Secara teori, institusi perlindungan diplomatik perlindungan dan bantuan hukum diperlukan
tersebut tidak membawa kewajiban hukum dalam perhatian khusus terhadap para TKI yang
artiyang sesungguhnya yang dapat dilaksanakan bermasalah. Fungsi Konsuler bekerja sama
dalam hukum nasional maupun internasional. dengan biang-bidang teknis lainnya, dalam
Menurut Prof. Boschard' dideskripsikan hal tersebut memberikan bantuan melalui upaya penyelesaian
sebagai moral duty dan bukan legal duty di pihak dengan jalan musyawarah maupun melalui jalur
negara pelindung yang tidak dapat dipaksakan hukum. Untuk penyelesaian kasus di luar
berlakunya melalui cara-cara hukum. Perlindungan pengadilan, Perwakilan RI dapat bertindak
diplomatik merupakan hak yang dapat atau hendak sebagai mediator atau menunjuk mediator lain
dilaksanakan oleh negara. Dengan demikian maka sesuai dengan permintaan yang bersengketa.
perlindungan diplomatik itu dapat dianggap sebagai Disamping itu juga diberikan bantuan
dari suatu negara untuk meminta kepada negara lain kemanusiaan yaitu dengan cara secara periodik
agar menghargai serta melindungi warganegaranya dilakukan kunjungan kepada WNI yang bermasalah
yang berada di wilayah negara itu, sesuai dengan dengan tujuan memantau keadaan (well being) dan
ketentuan hukum intemasional yang berlaku.Hal memberikan dukungan moral. Kunjungan ini secara
mana terdapat dalamekspresi-ekspresi seperti tidak langsung menunjukkan kepada Negara
"international standart of justice". International Penerima, khususnya instansi terkait dalam hal ini
standart of justice berati perlakuan-perlakuan suatu lembaga penjara, akan kepedulian terhadap WNI
pemerintah terhadap warga negara asing yang telah yang bermasalah.
sesuai diukur dengan taraf-taraf intemasional yakni Dengan adanya faktor keterbatasan dana, maka

9 Pedoman TertibDiplomatikdan Tertib Konsuler,halaman 131,Jakarta 1980.

70
Peni Susetyorini, PerlindunganTKJ olehPerwakilanRepublikIndonesia

Perwakilan Diplomatik RI hanya semampunya kajian bagi aplikasinya di Indonesia antara lain
memberikan pemenuhan kebutuhan pokok yang Konvensi PBS tentang Perlindungan Hak-Hak
dapat berupa bahan makanan, kebutuhan kesehatan Pekerja Migran dan Anggota Keluarga Mereka ahun
dan peralatan ibadah. Bantuan rohaniwan juga 1990, Konvensi lnternasional Labour Organization
diberikan terutama untuk TKI yang diancam dari segi No. 97 tahun 1949 tentang Migrasi Untuk Bekerja dan
mental di tahanan. Hal ini dapat diupayakan dari Konvensi International Labour Organization No. 143
asosiasi keagamanan setempat atau individu yang tahun 1975 tentang Pekerja Migran. Prinsip-prinsip
dinilai komoeten." Bantuan layanan kesehatan atau yang terkandung di dalam konvensi-konvensi
psyko sosial kepada TKI yang sedang mengalami tersebut dapat menjadi rujukan bagi pemberdayaan
tekanan dan memberikan dukungan moral agar kapasitas nasional Indonesia bagi perlindungan TKI.
secara psykologis mampu mengatasi masalah yang Walaupun fungsi perlindungan berada di tangan
dihadapi sangat mereka butuhkan untuk memulihkan pemerintah, namun tanpa adanya pemahaman dan
kondisi seperti semula. kerja sama dari masyarakat Indonesia sendiri,
peaksanaan fungsi perlindungan akan sulit dilakukan
3. Perlindungan Politis dan rnasyarakat sendiri juga harus tahu hak dan
Perlindungan politis diberikan dengan cara kewajibannya. Pada dasarnya WNI non-TKI yang
pembuatan nota kesepahaman (MoU) antara berangkat ke luar negeri tidak banya menimbulkan
Pemerintah RI dengan Negara Penerima mengenai rnasalah dibandingkan dengan TKI. Hal ini
penempatan TKI. Perjanjian bilateral tentang diakibatkan karena latar belakang pendidikan dan
penempatan dan perlindungan TKI tersebut sangat ekonomi. TKI ke luar negeri bertujuan untuk mencari
diperlukan dalam rangka optimalisasi perlindungan nafkah, sedangkan non-TKI biasanya ke luar negeri
TKI yang bermasalah di luar negeri. Perjanjian sudah mempersiapkan dengan rnatang dengan faktor
bilateral ini dapat dijadikan sebagai payung hukum ekonomi yang mendukung. Maka dalam hal ini
bagi Perwakilan RI dalam rangkamenyelesaikan banyak permasalahan difokuskan kepada
masalah TKI. Tanpa dasar perjanjian bilateral, ruang permasalahan TKI luarnegeri.
gerak Perwakilan RI hanya terbatas pada Konvensi Direktorat Perlindungan WNI dan SHI
Wina 1963 tentang Hubungan Konsuler. Dengan rnernberikan perlidungan dalam konteks yudisial dan
disepakatinya nota kesepahaman antara Pemerintah ini akan rnemakan anggaran yang sangat besar.
Indonesia dengan Pemerintah negara setempat. aka Adapun bentuk perlindungan yang diberikan adalah
kepentingan dari TKI akan lebih dilindungi . bantuan hukum, repatriasi, deportasi, pencarian
Disamping itu aspek perlindungan tenaga kerja orang hilang dan lain sebagainya. Dalam pemberian
migran perlu pula dilihat dari perspektif kerjasama bantuan hukurn ini, Direktorat WNI dan BHI
internasional antara negara baik pada tingkat bekerjasama dengan instansi-instansi terkait untuk
bilateral, regional maupun global/multilateral. rnencari jalan pernecahan dan kemudian
Penyusuna persetujuan kerjasama bilateral antara disampaikan kepada Perwakilan RI di luar negeri
Pemerintah RI dengan pemerintah negara penerima rnengenai masalah/kasus yang dihadapi.
TKI perlu mendapatkan prioritas. Kerjasama regional Sebenamaya keterlibatan masyarakat Indonesia di
baik dalam lingkup ASEAN, Kelompok pemerintah luar negeri untuk rnernbantu tugas perlindungan
Asia Pasifik, ILO, kerjasama konsultatif dalam sangat diharapkan. Perwakilan hingga saat ini
konteks pemerintah, kelompok pekerja maupun rnernberikan sosialisasi rnengenai hal ini kepada
pengusaha, dapat menjadi wahana pengaturan yang rnasyarakat Indonesia di luar negeri rnengingat dalarn
bermanfaat bagi perlindungan tenaga kerja migran. dunia diplomasi sekarang WNI juga berperan sebagai
Pada tingkat global/multilateral melalui badan- duta bangsa dalam mempromosikan dan melindungi
badan khusus PBB dan badan-badan subsider terkait kepentingan Indonesia.
lainnya, berbagai keputusan yang diambil dapat Perlindungan terhadap TKI di luar negeri
memenuhi harapan bagi upaya peningkatan mempunyai dua sisi yang satu sama lainnya saling
perlindungan pekerja migran Indonesia. Beberapa mempenqaruhl." Elernen pertarna adalah dari diri TKI
instrumen intemasional terkait, yang memerlukan itu sendiri yaitu kesiapan dari TKI menghadapi
10 PrasetyoHadl, Oi(ektoratPerlindungan WNI dan BHI, OlrektoratJenderal Protokoldan Konsulef, DepluJakarta,dalamAnis Setyorini,2006,hal84.
11 FenyAdarmar,op.crt.hal.701

71
MMH, Ji/id 39 No. 1, Maret 2010

lingkungan pekerjaan yang akan mereka hadapi yang selama ini mereka terima yang
nantinya memperlakukannya sebagai kriminal, migran ilegal
atau undocumented migrant.
Hambatan Yang Dihadapi Perwakilan Republik Pelatihan yang diberikan kepada TKI sebelum
Indonesia pemberangkatan (yang tidak selalu diberikan) pada
Upaya perlindungan oleh Perwakilan RI baru pada umumnya tidak memberikan informasi tentang
tahap awal dan dirasakan belum optimal. Hal ini berbagai masalah yang dapat ditemui di tempat
disebabkan oleh beberapa faktor kendala seperti kerjanya nanti dan bagaimana melindungi diri mereka
kendala finansial untuk penyediaan tenaga sendiri atau dimana bantuan dapat diperoleh. Para
pengacara setempat, disamping dana yang terbatas TKI tersebut jarang diberitahu tentang hak mereka
bagi biaya operasional yang dikeluarkan untuk dan hanya diminta untuk berlaku sopan, patuh dan
menampung TKI bermasalah di KBRI. Selain itu ruang mengikuti kemaua majikan. Selain itu mereka hanya
gerak Perrwakilan RI juga dibatasi oleh Konvensi diberi nomor telepon agen mitra di negara tujuan yang
Wina 1963, antara lain Article 5 mengenai fungsi dapat dihubungi jika ada masalah atau nomor
kekunsuleran yang mengharuskan setiap perwaklan kedutaan/konsulat Indonesia. Mereka jarang
negara asing untuk menghormati kedaulatan dan diberikan informasi tentang rumah singgah atau
otoritas negara tuan rumah. layanan perlindungan dari pemerintah negara
Terdapat hambatan-hambatan dari Perwakilan setempat atau Lembaga Sosial Masyarakat (LSM)
Diplomatik Republik Indonesia dalam memberikan yang peduli dengan masalah ini di Malaysia. '3
perlindungan terhadap TKI di luar negeri, yaitu: Bagi TKI yang bekerja di sektor formal pada
a. Hambatan Yuridis umunya tidak menagalami kesulitan untuk
Adanya kebijakan pemerintah negara penerima, mengakses layanan ini, namun demikian TKI yang
misalnya di Malaysia yang secara sepihak bekerja di sektor informal seringkali mengalami
menyatakan bahwa TKI dapat menggunakan visa hambatan untuk mengakses layanan dan bantuan
pelancong untuk kemudian diurus permit kerjanya di dari perwakilan RI di luar negeri karena mereka
Malaysia.12 Hal ini dapat menyulitkan Perwakilan biasanya tidak melapor atau tidak diberikan
Diplomatik RI sehingga TKI yang didatangkan dengan kesempatan melapor oleh majikan atau agen
visa wisatawan sulit untuk dipantau sehingga akan penempatan kerja.
membuat TKI semakin rentan terhadap trafficking. Terdapat banyak kasus trafficking yang terjadi
Meskipun Indonesia termasuk pengirim buruh dengan motif pemalsuan data diri calon TKI. Hal ini
migran ke luar negeri yang terbesar dan telah akan berdampak pada sulitnya upaya perwakilan
diundangkan dalam UU No. 39/2004 tentang diplomatik RI untuk memberikan perlindungan. Hal
Penempatan dan Perlindungan TKI di Luar Negeri , tersebut erat kaitannya dengan proses rekruitmen
namun pengaturan tentang penindakan hukum yang tidak mengutamakan kualitas tetapi
mengutamakan kuantitas, uji kompetensi yang tidak
terhadap pelaku perdagangan manusia hingga saat
ini belum diatur secara spesifik dalam KUHP. Akan memenuhi standart sehingga menghasilkan TKI
dengan tingkat kecakapan rendah, proses
tetapi pengaturan tindak perdagangan manusia
pemberangkatan yang tidak terkontrol sehingga
tersebut telah disusun dalam Rancangan KUHP yang
dapat merugikan TKI seperti, pemalsuan Kartu Tanda
merumuskan tindak pidana perdagangan manusia.
Penduduk (KTP), pemalsuan umur dan identitas TK
lainnya.
b. Hambatan Non Yuridis
Untuk melakukan repatriasi kepada WNI yang
Belum banyak informasi yang diberikan kepada
bermasalah di luar negeri termasuk , Kedutaan Besar
masyarakat yang rentan terhadap perdagangan
Republik Indonesia (KBRI) di luar negeri mengalami
manusia berkaitan dengan hak-hak mereka
kesulitan dana untuk repatriasi WNI ke tanah air J
seandainya mereka menjadi korban, misalnya hak •
sehmgga proses repatriasi tersebut melibatkan
untuk mendapatkan perindungan dari
Departemen Sosial sebagai penyedia dana repatriasi
pemerintah/negara setempat terhadap perlakuan
tersebut." Harus diakui bahwa upaya perlindungan
12 Trafficking in Persoo,www.kbriktorg dalamAnis Selyorini, hal.104
13 Kemenbia Koonf111alor8idang Kesejahteraan Rakya~2004.hal 17.
14 PrasetyoHadiop.cit

72
Peni Susetyorini, Perlindungan TKI oleh Perwaki/an Republik Indonesia

oleh Perwakilan RI tersebut merupakan lahap awal dan surat-surat lainnya.


dan dirasakan masih belum optimal, hal ini Kegiatan pelaporan sebagaimana lersebut
disebabkan oleh beberapa f aklor kendala seperti diatas, menempati salah sate fungsi utarna dari
kendala finansial untuk penyediaan tenaga Perwakilan Diplomatik RI di luar negeri. Dalam
pengacara setempat, disamping dana yang lerbatas melaksanakan lugasnya, Perwakilan Diplomatik
bagi biaya operasional yang dikeluarkan untuk Rimemiliki berbagai fungsi seperli mewakili
menampung TKI bermasalah di KBRI di luar negeri. pemerintah negara, merundingkan kepentingan dan
Berdasarkan catatan yang ada, 15 sebanyak 1.138 melindungi warga negaranya, mengamankan
orang berada di tempal penampungan di 11 kebijaksanaan pemerintah, melakukan pengamatan
Perwakilan Indonesia di luar negeri. Mereka yang dan membuat laporan kepada Departemen Luar
berada di penampungan dan banyak lagi yang tidak Negeri.
lertampung dalam penampungan adalah pekerja Dalam hal masalah TKI, Perwakilan Diplomatik RI
migran Indonesia yang mempunyai permasalahan dapat menerima korban untuk kemudian ditampung di
baik dari segi kontrak maupun hal lainnya seperti penampungan. Alas kejadianyang menimpa TKI
sosial dan kesehatan. Untuk itu Pemerintah melalui tersebut, dapat dilaporkan kepada aparat setempat
Surat Keputusan Bersama (SKB) enam (6) Menteri, atau polisi dan kemudian dilanjutkan dengan
yaitu Menteri Luar Negeri, Menteri Kehakiman dan melaporkan kepada Departemen Luar Negeri dai
Hak Azasi Manusia, Menteri Perhubungan, Menleri Jakarta.16 Laporan merupakan refleksi dari kegialan
Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Menteri Agama dan Perwakilan Diplomatik RI dan juga merupakan sarana
Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan komunikasi timbal balik.
membentuk Tim Advokasi, Pembelaan dan Koodinasi Perwakilan Diplomatik RI dilakukan
Perlindungan TKI di luar negeri dengan lujuan utama dengan Deplu RI dan instansi terkait dengan
memberikan banluan konseling, pembelaan dan berpedoman kepada ketentuan hukum yang berlaku.
perlindungan kepada TKI. nm ini nantinya akan Dalam koordinasi dengan departemen terkait ini
berkedudukan di berbagai kola negara tujuan
juga terdapat kesepakatan Sistem Pelayanan Satu
penempatan TKI sesuai kebutuhan dan dibawah Atap TKI yang direncanakan akan menjadi awal dari
koordinasi Perwakilan RI dan bertanggung jawab
terbentuknya Sadan Nasional Penempatan dan
terhadap Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Perlindungan TKI di luarnegeri dalam rangka
melalui Kepala Perwakilan RI.
peningkatan kualitas dan perlindungan TKI seperti
yang diamanatkan dalam UU No.39/2004 tentang
Upaya Yang Ditempuh Perwakilan Diplomatik
Penempatan dan Perlindungan TKI di Luar Negeri.
Republik Indonesia
Bagi Deplu, rancangan peraturan ini sangat penting
Berbagi upaya ditempuh oleh Perwakilan
untuk memperjelas peranan dan kedudukan sistem
Diplomatik Repulik Indonesia dalam memberikan
pelayanan satu atap bagi proses penempatan dan
perlindungan TKI di luar negeri,yaitu:
perlindungan TKI termasuk juga mekanisme
a. Upaya Intern
penempatan pegawai Deplu yang kelak akan
Upaya intern dilakukan dengan menggunakan
ditempatkan di tempat-tempat embarkasi pengiriman
akses kekonsuleran kepada TKI yang bermasalah
TKI di Indonesia yang diperkirakan berjumlah sekitar
yang berarti Perwakilan Diplomatik melakukan
25 titik embarkasi.
lagkah-langkah dengan cara melakukan pendataan,
Adapaun tugas dari pejabat Deplu di pos
menggambarkan kondisinya secara langsung untuk
Pelayanan Satu A tap tersebut adalah : 11
kemudian dipulangkan ke Indonesia setelah diurus
a. Dilakukan tugas perlindungan dengan melakukan
dokumen-dokumen yang diperlukan. Selain itu, TKI
penelitian dan pengecekan keabsahan dokumen
diberi penerangan mengenai pentingnya melaporkan
"job order I demand letter" dan Perjanjian Kerja
kedalangan dan keberadaannya kepada KBRI di
yang telah disepakali dan dilegalisir oleh
negara akredilasi dengan mengisi formulir lapor diri,
Perwakilan RI di negara tujuan TKI
membawa paspor, perjanjian kerja, alamal majikan

15 Keynote speed! Men!u Hasan Wrayuda,<fisampaika\ pada Dialog Nasional Membangun Sinergritas Kebijakan Lokal, nasional dan lnternasional Bagi Penegakan
HAM Buruh "9ran Indonesia.KerjasamaKomisi Nasiooal Permpuan dan Deplu RI 3-9 September 2004
16 PrasetyoHadi,op.cil
17 FerryAdamhar,lbid,halaan17-18

73
MMH, Jilid 39 No. 1, Maret 2010

b. Dikirim data TKI ke Deplu dan Perwakilan - Dilakukan dalam bentuk tertib rekrut yang
Perwakilan RI di negara tujuan. meliputi:
c. Koordinasi dengan Deplu dan Perwakilan RI jika - penyuluhan dan pendaftaran
timbul permasalahan TKI di negara tujuan. seleksi administrasi dan psykologi
pelatihan dan uji ketrampilan
Direktorat Pertindungan WNI dan SHI Deplu telah kelengkapan dan validitasi dokumen
mempersiapkan beberapa program penting dalam hal isi perjanjian kerja ( hak, kewajiban, kondisi
peningkatan dan perbaikan serta pelaksanaan dan syaratsyarat kerja)
pertindungan WNI dan BHI, antara lain adalah: penjelasan situasi negara tujuan
a. Penyusunan konsuler manual book
b. lklan layanan masyarakat 2. Pertindungan Represif
c. Pertuasan yurisdiksi nasional Harus dulakukan dalam bentuk penegakan
d. Pelatihan pejabatdiplmatikdan konsuler hukum/penindakan tegas terhadap:
e. Pembentukan data base - penipuan{job order fiktif
f. Pembentukan consular notification arrangements - penipuan sertifikatketrampilan
g. lnfokit - pelaku rekrut liar
h. Travel advise and warning system - penyimpangan normatif dankolusi di
kalangan birokrasi
Dalam implementasi pertindungan TKI di luar - arus tenaga kerja ilegal dan seluruh
negeri secara umum didasarkan pada aspek legal jaringannya
frame work sesuai dengan ketentuan 3. Pertindungan Konsepsional
ketenagakerjaan. Dari aspek kelembagaan, Pertu diprogramkan antara lain dengan:
mengingkat bahwa masalah ketenaga kerjaan tidak - Pendayaguanaan hukum nasional,
khusus ditangani oleh satu instansi tersendiri, maka terutama sejak persiapan
upaya perlindungan TKI dilaksanakan melalui pemberangkatan TKI hingga kembali
koordinasi antar instansi terkait di Indonesia baik - pendayagunaan instrumen domestik di
pemerintah maupun swasta. Dalam implementasi negara tujuan TKI secara optimal disertai
peberian pertindungan di luar negeri, Deplu dan kerjasama bilateral yang dilakukan secara
Perwakilan RI menjalankan kebijaan teknis dan konsisten
kebijakan manajeman yang merupakan bagian dari
sistem di dalam negeri tanpa didukung dana yang b. Masa Penempatan
khusus. 1. Pertindungan Preventif,
Namun pengerahan, penempatan dan dilakukan dalam monitor dan kajian lapangan
pertindungan TKI tidak dapat dilepaskan sepenuhnya dalam bentuk:
dari faktor-faktor dalam negeri, dimana sebagian - pemeliharaan sistem iformasi dan
besar terjadi karena pola dan sistem rekruitmen di manajemen
Indonesia yang lemah. Pertindungan terhadap TKI - pemahaman/pendayagunaan sistem
yang tidak diberikan sejak dini selagi masih di tanah hubungan kerja dan kondisi kerja, hukum
air dan prosesnya tidak melibatl<an Deplu sehingga perburuhan yang bertaku, mekanisme dan
Deplu dan Perwakilan RI tidak dapat menjalankan penyelesaian perselisihan perburuhan
fungsi kekonsuleran dan upaya-upaya pertindungan - menjalin hubungan proaktif dengan
secara optimal. instansi terkait di negara penempatan TKI
Adapun tahapan pertindungan TKI tersebut 2. Bantu an Represif,
sesuai dengan komitmen dari seluruh elemen yang dilakukan dengan penegakan hukum (law
terkait dalam penempatan TKI untuk mendapatkan enforcemert) dalam bentuk:
dukungan politis, yuridis maupun teknis adalah : 11 - realisasi perjanjian kerja
a. Pra P~nP.mpatan - klaim asuransi
1. Perlindungan Preventif - bantuan hukum dan masalah pengadilan

18 HuseinA.Alaydrus, 'langkah Strategis Dalam Perlindungan Tenaga Kerja Pere~ Luar Negen· .Apjati,Semarang,2006,hal 1

74
Peni Susetyorini, Perlindungan TKJ oleh Perwakilan Republik Indonesia

c. Masa Prapenempatan pendekatankepada media, lembaga sosial


Perlindungan Preventif dilakukan dalam bentuk: masyarakat dan asosiasi-asosiasi perburuhan untuk
- pengamanan secara penuh terutama pada melakukan tekanan terhadapnegarapenerima.
saat kepulangan TKI hingga ke daerah asal
penyiapan konsepsi pembinaan TKI dalam 3. Kerjasama Dengan International Organization
rangka mendayagunakan nilai tambah materi Perwakilan Diplomatik RI dikoordinasi oleh
dan non materi TKI Direktorat Perlindungan WNI dan BHI Deplu, dimana
pengenalan dan bimbingan kearah usaha Direktorat tersebut menjajagi peningkatan kerjasama
mandiri. dengan organisasi-organisasi internasional. Bentuk
kerjasama tersebut berupa pelatihan dan saran-saran
Diadakannya Mandatory Consular Notification,19 bagi pejabat-pejabat yang menangani TKI.
yaitu perjanjian konsuler wajib apabila seorang WNI
ditangkap, diperiksa, diadili dan dihukum di luar 4. Kerjasama dengan Organisasi Keagamaan
negeri, maka pemerintah negara penerima harus Pada umumnya organisasi-organisasi
memberitahukan kepada pwerwakilan RI dengan keagamaan, disamping mempunyai misi penyebarab
tujuan WN I tersebut dapat diberi perlindungan. agama dan wadah kegiatan umatnya, dilain pihak
juga mempunyai misi kemanusiaan. Organisasi
b. Upaya Ekstern keagamaan mempunyai kedudukan dan pengaruh
1. Kerjasama Government to Government Dengan yang sangat kuat terhadap pemerintah. Kebijakan-
Sesama Negara Pengirim kebijakan pemerintah pada beberapa kasus dapat
Acuan membangun kerjasama bilateral adalah dipengaruhi dan diubah akibat pendekatan-
konvensi ILO tentang tenaga kerja internasional. pendekatan organisasi tersebut. Adapun maksud dari
Dengan kerjasama bilateral tersebut maka akan Perwakilan Diplomatik RI melakukan pendekatan
memberikan perlindungan kepada TKI. Untuk sesama terhadapmorganisasi dimaksud termasuk
negara pengirim tenaga kerja diupayakan memfasilitasi pembentukan dan peningkatan
peningkatan kerjasama dalam bentuk saling tukar hubungan antaraorganisasi-organisasi tersebut
pengalaman berdasarkan penerapan kebijakan dengan organisasi serupa di Indonesia.
mengenai tenaga kerja migran, konsultasi mengenai
isu-isu yang dihadapi baik oleh negara pengirim 5. Kerjasama Dengan Privat/Privatdan Privat
maupun tenaga kerja igran guna menghasilkan Perwakilan Diplomatik RI berupaya dalam
solusi-solusi taktis untuk melindungi tenaga kerja pembentukan organisasi/sentra komunitas Indonesia
migran, evaluasi, monitoring dan implementasi dari sebagai perantara untuk mengkomunikasikan
rekomendasi-rekomendasi sertamengidentifikasi masalah yang tibul dan berkaitan dengan
langkah dan tindakan selanjutnya. permasalahan WNI di luarnegeri.
Cara pencapaiannya adalah melalui forum-forum Perwakilan Diplomatik RI dapat mendorong
konsultasi dan kemungkinan pembentukan lembaga asosiasi di Indonesia untuk melakukan kerjasama
khusus di negara penerima. dengan asosiasi dalam rangka perlindungan WNI di
luarnegeri.
2. Kerjasama Dengan non Government Nasib TKI memang sangat buruk. Perjalanan
Organization mereka dari perekrutan,pengiriman, penempatan
Partisipasi Lembaga Sosial Masyarakat dan hingga pemulangan selalu menjadi sumber rejeki bagi
media berdampak positif bagi perlindungan TKI di banyak pihak. Uang yang dikirim di luar negeri juga
dalam dan luar negeri. Fungsi dari mereka adalah merupakan pemasukan bagi negara. Akan tetapi
sebagai pengawas dan lembaga kontrol terhadap nyaris tidak ada satu pihak pun di Indonesia yang
semua proses rekruitmen, pengiriman dan secara serius dan konsisten menangani persoalan
penempatan ke luar negeri. Indonesia memiliki yang dihadapi TKI secara integratif,komprehensif,
kecenderungan kurang menekan terhadap negara tuntas dan manusiawi. Salah satu hal yang tidak
penerima. Untuk mengatasi kelemahan ini, dilakukan pernah ditangani secara serius adalah program

19 PrasetyoHadi,lbid.

75
MMH, Ji/id 39 No. 1, Maret 2010

asuransi bagi TKI. Program ini sebetulmya bagian dari korban merupakan kendala utama bagi
aksi perlindungan seperti yang disyaratkan oleh pemberian perlindungan .ari Perwakilan
Undang-Undang No. 2 Tahun 1992.Selain itu sistem Dipomatik RI di luar negeri.
perekrutan TKI dari daerah asal dan pemeriksaan b. Upaya yang ditempuh oleh Perwakilan
kesehatan yang lengkap harus segera dibenahi Diplomatik RI dal.am memberikan
secara total. Setiap PJTKI juga diwajibkan memiliki perlindungan terhadap TKI di luar negeri
Balai Latihan Kerja {BLK) yang dilengkapi kurikulum terdiri dari upaya intern melalui pembenahan
dan fasilitator serta melakuka pelatihan secara teratur atau kerjasama dengan instansi terkait di
dengan lama kegiatan 12 hari sesuai ketentuan. dalam negeri dan upaya ekstern yang
Pemberian ketrampilan bagi TKI merupakan bagian dilakukan melalui kerjasama dengan pihak-
dari salah satu upaya meningkatkan nilai tawar dan pihak terkaitdi luarnegeri.
gaji pekerja serta mencegah kemungkinan tindak
kekerasan dari majikan. DAFTAR PUSTAKA

KESIMPULAN Anhony Aust, Handbook of International


Berdasarkan paparan diatas, maka dapat Law,{cambridge University press,2005)
disimpulkan hal-hal sebagai berikut: Sadan Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan
1. Perfindungan yang diberikan oleh Perwakilan Deplu RI, Kebijakan Politik dan Hubungan
Diplomatik RI terhadap TKI di luar negeri meliputi: Luar Negeri Indonesia Dalam Menangani
a. Perlindungan Teknis, berupa penyediaan Perfindungan WNI di Luar Negeri; Survey
rumah singgah I shelter dan repatriasi/ TKI di Malaysia, {Jakarta: 2003)
pemulangan korban ke Indonesia. Di _____ , Pedoman Tertib Diplomatik dan
penampungan, KBRI hanya berfungsi Tertib Protokol I, {Jakarta: 1980)
sebagai fasilitator dalam rehabilitasi korban Deplu RI, Buku Kerja 2003 Deplu, {Jakarta: 2003)
dan mengurus dokumen perjalanan kembali Edy Suryono dan Moenir Arisoendha, Hukum
ke tan ah air. Diplomatik, Kekebalan dan
b. Perlindungan Yuridis, berupa bantuan hukum Keistimewaannya, {Bandung : Angkasa
dan bantuan kemanusiaan terhadap korban 1986)
yang menghadapi proses hukum baik dalam Eudes Wawa,Jannes, lroni Pahlawan Devisa, Kisah
jalur pengadilan maupun melaluijalur di luar TKI dalam Laporan Jurnalistik
pengadilan. {Jakarta,Kompas,2005)
c. Pertlindungan Politis, dengan disepakatinya Mauna Boer, Hukum lnternasional, Pengertian,
MoU antara Indonesia dan negara penerima Peranan dan Fungsi Dalam Era Dinamika
dan dilakukannya kerjasama regionaldi Global, Bandung : Alumni,2000)
kawasan ASEAN sehingga dapat Sen 8., A Diplomat's Handbook of International Law
meminimalisirkasus yang terjadi. and Practice, The Hague: {Martinus Nijhoff
2. a. Hambatan yang dihadapi oleh Perwakilan Publisher, 1979)
Diplomatik RI dalam rangka memberikan Suryokusumo, Sumaryo, Hukum Diplomatik : Teori
perlindungan terhadap TKI dapat berupa dan Kasus,{Bandung :Alumni 2004)
hambatan yuridis dan hambatan non Widodo, Hukum Diplomatik dan Konsuler Pada Era
yuridis.Hambatan yuridis meliputi keberadaan Globalisasi, (Surabaya, Laksbang Yustisia,
sistem hukum negara penerima dan sistem 2009)
hukum Indonesia yang kurang memberikan Teguh Wardoyo, Direktur Perfindungan WNI dan BHI
perfindungan yang optimal terhadap TKI yang Dep/u RI, Pelaksanaan Perfindungan TKI di
bermasalah, serta belum adanya suatu Luar Negeri, Makalah Seminar.Semarang 6
pengaturan yang khusus terhadap Desember 2007
perlindungan TKI maupun penindakan hukum Adamhar Ferry, Permasalahan WNI Baik TKI Maupun
terhadap pelaku. Hambatan non yuridis Non TKI di Luar Negeri, Dirjen Protokol dan
diakibatkan karena keterbatasan dana dan Konsuler, Deplu RI (Jakarta :Agustus 2005)
faktor-faktor yang cenderung berasal dari diri Alaydrus Husein, A Concept Placement and SeNice

76
Peni Susetyorini, Perlindungen TKJ oleh Perwekilen Republik Indonesia

Program to Indonesia Overseas Migrant


Workers, Makalah Apjati, (Semarang :
2006)
______ , Langkah Strategis Dalam
Perlindungan TKI Migran Perempuan ke
Luar Negeri, Makalah, Apjati, (Semamg :
2006)
Anis setyorini, Perfindungan perwakilan DiplomatikRI
Terhadap TKW Indonesia Karban
Trafficking in Person di Malaysia,
skripsi,2006
UU No. 37 / 1999 Tentang Hubugan Luar Negeri
UU No. 39 I 2004 Tentang Penempatan dan
Perlindungan TKI di Luar Negeri
Kepmenlu No. SK.06/NOTNl/2004/01/2004 Tentang
Organisasi dan Tata Kerja Perwakilan RI di
LuarNegeri
Konvensi Wina 1961 Tentang Hubungan Diplomatik
Konvensi Wina 1963 Tentang hubungan Konsuler
Konvensi PBS Tentang Perlindungan Hak-Hak
Semua Buruh Migran dan Aanggota
Keluarganya Tahun 1990
Jurnal Hukum lntemasional, Volume 2 Nomor 4 Juli
2005

77

Anda mungkin juga menyukai