Peni Susetyorini*
Abstract
Sending of Indonesian labour to overseas country that expected can solving the lack of employment
problem. It is improve of workers and the family life level and also improve foreign exchange. There are
many generated various problem which related to the exploitation practices of Indonesian labour, since
recruitment, at working and even until back to Indonesia. The embassy of Republic Indonesia and consulate
general of Republic Indonesia are institution that able to be shelter by the Indonesian workers in abroad.
Protection effort by the embassy and consular general of Republic Indonesia to Indonesian labour is not
optimal yet, this matter caused of some constraint factor, both yuridis and non yuridis resistance. And there
are various effort gone trough to overcoming it.
Salah satu masalah mendasar yang dihadapi tenaga kerja Indonesia yang semakin mengemuka ini
bangsa Indonesia di sepanjang perjalanannya disebabkan oleh jumlah tenaga kerja Indonesia yang
menjadi bangsa merdeka adalah masalah berkeinginan bekerja di luar negeri semakin terus
pengangguran.Keberadaan masalah tersebut meningkat dari tahun ke tahun terutama sejak
menunjukkan bahwa lapangan pekerjaan di terjadinya krisis ekonomi yang melanda Indonesia.
Indonesia yang tersedia tidak mampu menampung Setidaknya terdapat tiga faktor kunci yang
ledakan angkatan kerja. Akibatnya pengangguran mempengaruhi peningkatan fenomena migrasi
menjadi salah satu masalah serius dalam lingkaran tenaga kerja, yaitu : pertama, pull factor yang
persoalan nasional yang bernama kemiskinan. diakibatkan oleh perubahan demografi dan
Dalam era globalisasi, migrasi ke luar negeri kebutuhan tenaga kerja oleh negara-negara industri.
adalah hal yang biasa dilakukan oleh sebagian dari Kedua, push factor hal ini berkaitan dengan persoalan
warga negara Indonesia {WNI) untuk tujuan tertentu. kependudukan, pengangguran dan tekaan krisis. Dan
Warga negara Indonesia di luar negeri antara lain ketiga adalah adanya eksistensi jaringan antara
adalah tenaga kerja Indonesia (TKI), profesional, negara berdasarkan aspek keluarga, budaya dan
mahasiswa, pengusaha dan urusan keagamaan. sejarah. Salah satu penyebab utama peningkatan
Terdapat kecenderungan warga negara Indonesia migrasi tenaga kerja adalah kemiskinan di pedesaan.
non tenaga kerja Indonesia yang berangkat ke luar Dari data International Labor Organization {ILO) pada
negeri tidak banyak menimbulkan masalah 2003-2004 mencatat kenyataan bahwa adanya
dibandingkan dengan tenaga kerja Indonesia. Hal migrasi belum dapat menyelesaikan besarnya tingkat
tersebut diakibatkan karena perbedaan latar pengangguran global yang saat ini mencapai lebih
belakang pendidikan dan ekonomi. kurang 580 juta jiwa.1
Di satu sisi , migrasi tenaga kerja Indonesia dapat Masalah tenaga kerja Indonesia di luar negeri
memberikan kontribusi yang cukup besar bagi merupakan hal penting bagi Pemerintah Republik
pembangunan ekonomi negara, namun di sisi lain Indonesia, khususnya Perwakilan Republik Indonesia
tidak sedikit persoalan yang dihadapi. Permasalahan di luar negeri, karena sejalan dengan Pembukaan
• Peni Susetyorini. SH. MH., adalah OosenHukum lntemasional Fakultas Hukum UNDIP
1. FerryAdamhar,"PermasalahanWNIBaikTKJmaupunNonTKJdlluarNegerrJumaHukumlntemasionalVol.2no.4Juli2005hal.698-699.
65
MMH, Ji/id 39 No. 1, Maret 2010
Undang-Undang Dasar 1945 Alinea IV yaitu akreditasi dan sebagai penghubung antara
melindungi segenap bangsa dan seluruh lumpah pemerintah kedua negara. Di negara akreditasi,
darah Indonesia. mereka mengikuti berbagai perkembangan yang
Selain hal lersebul di alas, berdasarkan Undang- terjadi serta melaporkannya kepada negara pengirim.
Undang Nomor 37 Tahun 1999 lenlang Hubungan Mereka juga melindungi warga negara dan berbagai
Luar Negeri, jug a disebutkan bahwa: kepentingan negaranya di negara akreditasi.'
Pasal 19: Dalam menjalankan tugas dan fungsi proteksi,
Perwakilan Republik Indonesia berkewajiban yang berarti seorang duta melindungi pribadi, harta
unfuk memberikan pengayoman, perlindungan dan benda, kepentingan-kepentingan warga negaranya
bantuan hukum bagi warga negara dan badan hukum yang berada di luar negeri. Perlindungan ini
Indonesia di luar negeri sesuai dengan peraluran merupakan wewenang yang diberikan oleh Hukum
perundang-undangan nasional serta hukum lnternasional kepada negara-negara pengirim,
kebiasaan internasional. arlinya negara pengirim boleh melakukan
perlindungan terhadap warga negaranya yang berada
Pasal21: di negara tersebut.
Dalam hal warga negara Indonesia terancam Disamping itu kewajiban seorang duta
bahaya nyala, perwakilan Republik Indonesia sebagaimana tersebut diatas, masih terdapat satu
berkewajiban memberikan perlindungan, membantu tugas lagi yaitu tugas serba aneka atau miscellaneous
dan menghimpun mereka di wilayah yang aman serta function, misalnya sebagai catatan sipil, pemberian
mengusahakan unluk memulangkan mereka ke paspordan sebagainya.3
Indonesia alas biaya negara. Berdasarkan latar belakang diatas maka
dirumuskan permasalahan sebagai berikut:
Dengan berdasar ketentuan diatas, maka 1. Bagaimanakah pelaksanaan perlindungan
merupakan kewajiban bagi perwakilan Republik Tenaga Kerja lndoneia (TKI) Di luar negeri?
Indonesia di luar negeri, baik perwakilan konsuler 2. Hambatan apa yang dihadapi dan upaya yang
maupun perwakilan diplomatik untuk melindungi ditempuh oleh Perwakilan Diplomatik Republik
warga negara Indonesia karena Kedutaan Besar Indonesia dalam rangka memberikan
Republik Indonesia (KBRI) maupun Konsulat Jendral perlindungan kepada TKI di luar negeri?
Republik lndonesia(KONJEN-RI) merupakan satu-
satunya institusi yang secara realislis dapat Dalam Pasal 3 Konvensi Wina 1961 tentang
diandalkan menjadi tempat berlindung bagi warga Hubungan Diplomatik disebutkan fungsi perwakilan
negara Indonesia di luarnegeri. diplomatic yaitu :
Disamping memberikan perlindungan yang 1. Mewakili negaranya di Negara penerima
bersifat teknis, dalam hal ini dapat berupa penyediaan 2. Melindungi kepentingan Negara pengirim di
penampungan (shelter) dan banluan pemulangan Negara penerima dalam batas-batas yang
(repatriation) berikut pengurusan dokumen diperkenankan oleh hukum intemasional
perjalanannya bagai tenaga kerja Indonesia yang 3. Mengadakanperundingan-perundingan dengan
bermasalah di luar negeri, Kedutaan Besar Republik pemerinlah negara penerima dimana ia di
Indonesia di luar negeri juga memberikan upaya akreditkan
perlindungan politis yang merupakan suatu instrumen 4. Memberikan laporan kepada Negara
yang tidak kalah penting karena tanpa dasar pengirimmengenai keadaan-keadaan dan
perjanjian bilateral, ruang gerak perlindungn perkembangfan-perkembangan di Negara
Perwakilan Republik Indonesia terhadap warga penerima dengan cara-cara yang dapat
negaranya hanya terbatas pada Konvensi Wina 1963 dibenarkan oleh hukum
Tenlang Hubungan Konsuler, yakni dibatasi oleh 5. Meningkatkan hubungan persahabatn antara
kedaulatan dan otoritas negara penerima. Negara terutama dengan Negara pengirim dan
Sejak dahulu tugas seorang duta besar atau para Negara penerima serta mengembangkan dan
pejabat diplomatik adalah mewakili negara di negara memperluas hubungan-hubungan ekonomi,
2 BoerMalma, Hukum lntemasional Pengertian, Peranan dan Fungsi Oalam Era Dinamil<a Global, Bandung,Alurmi,2000 ,hlm.4 76
3 EdySllyOOOdanMoenirArisoendha,HukumDiplomatiltdanKeistinewaamya,Bandung,Angkasa, 1986,hlm,25.
66
Peni Susetyorini. Perlindungan TKI oleh Perwakilan Republik Indonesia
kebudayaan dan ilmu pengetahuan antar mereka. diplomatik dalam mewakili negaranya. Dalam hal ini
seorang diplomat dapat mengemukakan sikap
8erdasarkan fungsi perwakilan diplomatic negaranya kepada negara penerima yang
sebagaimana telah disebutkan diatas, terdapat menyangkut kepentingan dari kedua negara dan juga
beberapa pendapat mengenai batasan dari tugas dan sikap yang diambil oleh negaranya mengenai
fungsi dari perwakilan diplomatic. perkembangan internasional pada umumnya.6
a. Representasi
Menurut 8. Sen, batasan representative tersebut d. Pelaporan
adalah sebagai berikut :• Kewajiban membuat laporan bagi perwakilan
Fungsi yang utama dari seorang wakil diplomatik diplomatik oleh hukum ditentukan dalam Pasal 3
dalam mewakili negara pengirim di negarapenerima Konvensi Wina 1961 tentang Hubungan Diplomatik
dan bertindak sebagai saluran penghubung resmi dimana dinyataka "Memberikan laporan kepada
antar pemerintah kedua negara. 8ertujuan untuk negara pengirim mengenai keadaan-keadaan dan
memelihara hubungan diplomatik antar negara yang perkembangan-perkembangan di negara penerima
menyangkut fasilitas perhubungan kedua negara. dengan cara-cara yang dapat dibenarkan oleh
Pejabat diplomatik sering kali melaksanakan fungsi hukurn.'
mengadakan perundingan dan menyampaikan Tugas pelaporan ini merupakan suatu hal yang
pandanganpemerintahnya di dalam beberapa utama bagi perwakilan diplomatik di negara penerima
masalah penting kepada pemerintah negara dimana termasuk di dalamnya tugas observasi secara
ia diakreditasikan. seksama atas segala peristiwa yang terjadi di negara
penerima. Perlunya adalah demi memperlancar
b. Proteksi kepengurusan kepentingan negaranya. Dengan
Proteksi dapat diartikan melindungi pribadi, harta mengadakan observasi atau menelaah dengan
benda dan kepentingan-kepenlingan daripada warga sangat teliti setiap peristiwa yang terjadi di negara
negaranya yang berada di luar negeri. Perlindungan peneima yang dapat berpeluang mempengarui
ini merupakan wewenang yang diberikan oleh Hukum kepentingan negaranya, maka laporan tersebut perlu
1
lnternasional kepada negara pengirim, artinya negara untuk dikirim kepada negara pengirim.
pengirim boleh melakukan perlindunganterhadap Dasar dari kewajiban seseorang diplomat adalah
warga negaranya yang berada di negara tersebut, memberikan laporan kepada pemerintahnya
tetapi hal ini tidak wajib. Kewajiban ini hanya timbul mengenai kebijakan-kebijakan politik dan peristiwa-
berdasarkan atas Hukum Nasional negara pengirim.5 peristiwa lainnya yang ada di negara penerima
Dalam Konvensi Wina 1961 tentang Hubungan dimana ia diakreditasikan.
Diplomatik juga telah ditegaskan bhwa perwakilan Selain tugas-tugas tersebut diatas, perwakilan
diplomatik tersebut berfungsi melindungi diplomatik dapat juga menjalankan tugas dan fungsi
kepentingan-kepentingan negara pengirim serta konsuler sebagaimana disebutkan dalam Pasal 5
warga negaranya di wilayah dimana ia Konvensi Wina 1963 Tentang Hubungan Konsuler,
diakreditasikan. misalnya pencatatan akta kelahiran, perkawinan,
perceraian, kematian, waris dari semua warga
c. Negosiasi negaranya yang berada di negara penerima.
Dalam hukum internasional dikenal bentuk
hubungan antara negara yang dinamakan negotiation Casar Hukum Perlindungan Warga Negara
. Negotiation atau perundingan dapat diadakan antara Indonesia:
dua negara atau lebih. Negosiasi ini dapat dilakukan A. Undang-Undang Dasar Negara Republik
baik dengan negara-negara yang diakreditir maupun Indonesia Tahun 1945, pembukaan alinea ke-4
dengan negara-negara lainnya. Perundingan- 8. Undang Undang nomor 1 tahun 1982 tentang
perundingan dimaksud merupakan salah satu fungsi Ratifikasi Konvensi Wina tentang hubungan
67
MMH, Ji/id 39 No. 1, Maret 2010
Diplomatik dan Konsuler dan Konvensi Wina dan kewajiban terhadap negaranya. Hal ini terjadi
tentang Hubungan Konsuler karena adanya nasionalitas. Dengan bekerjanya
C. Undang Undang nomor 37 tahun 1999 tentang seorang tenaga kerja Indonesia ke luar negeri berarti
Hubungan Luar Negeri ia telah berimigrasi sehingga ia juga mendapat hak-
D. Undang Undang nomor 24 tahun 2000 tentang hak bagi tenaga kerja migrant dan orang asing
Perjanjian lntemasional sebagaimana terdapat dalam instrument hokum yang
E. Undang Undang nomor 39 tahun 2004 tentang lingkupnya universal maupun dalam perundang-
Penempatan dan Perlindungan TKI di Luar Negeri undangannasional tentang tenaga kerja Indonesia.
F. Undang Undang nomor 12 tahun 2006 tentang Serkaitan dengan hak perlindungan tenaga kerja
Kewarganegaraan Indonesia yang bekerja di luar negeri maka
G. Undang-Undang nomor 21 Tahun 2007 Tentang pengertian dari perlindungan tenaga kerja
Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan sebagaimana terdapat dalam Undang-undang Nomor
Orang 39 tahun 2004 tentang. Penempatan dan
H. Keputusan Presiden RI No. 108 tahun 2003 Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri
tentang Susunan Organisasi Perwakilan RI adalah segala upaya untuk melindungi kepentingan
I. lnstruksi Presiden RI No. 6 Tahun 2006 tentang calon tenaga kerja lndonesia/tenaga kerja Indonesia
Kebijakan Reformasi Penempatan dan dalam mewujudkan terjaminnya pemenuhan hak-
Perlindungan TKI haknya sesuai dengan peraturan perundang-
J. Keputusan Menteri Luar Negeri RI Nomor undangan, baik sebelum, selama maupun sesudah
02/ANlll/2005/01 Tahun 2005 tentang Organisasi bekerja.
dan Tata Kerja Departemen Luar Negeri
K. Keputusan Menteri Luar Negeri RI Nomor Pelaksanaan Perlindungan Tenaga Kerja
06/A/OTNl/2004/01 Tahun 2004 mengenai Indonesia (TKI) Di Luar Negeri
Organisasi dan Tata Kerja Perwakilan Sejalan dengan upaya perlindungan WNI yang
Republiklndonesia di Luar Negeri tertuang pada Pembukaan UUD 1945 Alinea IV dan
L. Peraturan Perundang-undangan Indonesia serta Undang-Undang Hubungan Luar Negeri Nomor 37
hokum dan kebiasaan internasional lain yang Tahun 1999, perlindungan dan bantuan hukum bagi
relevan warga negara dan badan hukum Indonesia (BHI) ddi
luar negeri, Menteri Luar Negeri, melalui Keputusan
Tenaga Kerja Indonesia Yang Bekerja di Luar Menlu Nomor 053/0T/11/2002/01 tentang Organisasi
Negeri dan Tata Kerja DepluSagian ke IV pasal 943, telah
Menurut dengan pasal 2 UU No.12 Tahun membentuk Direktorat Perlindungan WNI dan SHI,
2006,Warga Negara Indonesia adalah orang-orang yang mempunyai tugas untuk mengurus masalah
bangsa Indonesia asli dan orang-orang bangsa lain kebijakan dan standarisasi teknis di bidang
yang disahkan dengan undang-undang sebagai perlindungan dan bantuan hukum kepada WNI dan
warga Negara. Dan menurutpasal 1 UU No. 39 Tahun SHI. WNI di luar negeri meliputiTKI, profesional,
2004, yang disebut TKI adalah setiap warga Negara mahasiswa, bisnis/pengusaha, wisatawan,
Indonesia yang memenuhi syarat untuk bekerja di luar keagamaan/misionaris. Sedangkan yang
negeri dalam hubungan kerja untuk jangka waktu dikategorikan sebagai SHI di luar negeri adalah
tertentu dengan menerima upah. Serta menurut ILO, SUMN, PT, dan juga perusahaan-perusahaan swasta
Migration for Convention (Revised) 1949 Indonesia yang berbentuk Joint Venture maupun
No.97,Article 11 (1). Migrant worker is a person who membuka cabang di negara lain.
migrates, from one country to another, with a view to Dibentuknya Direktorat Perlindungan WNI dan
being employed by someone other than SHI di Deplu merupakan pelaksanaan dari keinginan
himlherself,inc/uding any person regulary admitted, seluruh warga negara Indonesia. Selain perangkat
as a migrat,for employer. keras ini, Deplu telah melakukan beberapa
Tenaga kerja Indonesia merupakan warga Negara perubahan kedalam yang menekankan para diplomat
Indonesia yang berada di luar negeri untuk melkukan Indonesia untuk siapdalam keadaan apapun untuk
suatu pekerjaan. Sebagai bagian dari warga Negara melindungi warga negaranya dan perwakilan
Indonesia, maka tenaga kerja Indonesia memiliki hak Indonesia di luar negerimenjadai rumah yang ramah
68
Peni Susetyorini, Perlindungan TKI oleh Perwakilan Republik Indonesia
8 FerryAdamhar,supra
69
MMH, Ji/id 39 No. 1, Maret 2010
70
Peni Susetyorini, PerlindunganTKJ olehPerwakilanRepublikIndonesia
Perwakilan Diplomatik RI hanya semampunya kajian bagi aplikasinya di Indonesia antara lain
memberikan pemenuhan kebutuhan pokok yang Konvensi PBS tentang Perlindungan Hak-Hak
dapat berupa bahan makanan, kebutuhan kesehatan Pekerja Migran dan Anggota Keluarga Mereka ahun
dan peralatan ibadah. Bantuan rohaniwan juga 1990, Konvensi lnternasional Labour Organization
diberikan terutama untuk TKI yang diancam dari segi No. 97 tahun 1949 tentang Migrasi Untuk Bekerja dan
mental di tahanan. Hal ini dapat diupayakan dari Konvensi International Labour Organization No. 143
asosiasi keagamanan setempat atau individu yang tahun 1975 tentang Pekerja Migran. Prinsip-prinsip
dinilai komoeten." Bantuan layanan kesehatan atau yang terkandung di dalam konvensi-konvensi
psyko sosial kepada TKI yang sedang mengalami tersebut dapat menjadi rujukan bagi pemberdayaan
tekanan dan memberikan dukungan moral agar kapasitas nasional Indonesia bagi perlindungan TKI.
secara psykologis mampu mengatasi masalah yang Walaupun fungsi perlindungan berada di tangan
dihadapi sangat mereka butuhkan untuk memulihkan pemerintah, namun tanpa adanya pemahaman dan
kondisi seperti semula. kerja sama dari masyarakat Indonesia sendiri,
peaksanaan fungsi perlindungan akan sulit dilakukan
3. Perlindungan Politis dan rnasyarakat sendiri juga harus tahu hak dan
Perlindungan politis diberikan dengan cara kewajibannya. Pada dasarnya WNI non-TKI yang
pembuatan nota kesepahaman (MoU) antara berangkat ke luar negeri tidak banya menimbulkan
Pemerintah RI dengan Negara Penerima mengenai rnasalah dibandingkan dengan TKI. Hal ini
penempatan TKI. Perjanjian bilateral tentang diakibatkan karena latar belakang pendidikan dan
penempatan dan perlindungan TKI tersebut sangat ekonomi. TKI ke luar negeri bertujuan untuk mencari
diperlukan dalam rangka optimalisasi perlindungan nafkah, sedangkan non-TKI biasanya ke luar negeri
TKI yang bermasalah di luar negeri. Perjanjian sudah mempersiapkan dengan rnatang dengan faktor
bilateral ini dapat dijadikan sebagai payung hukum ekonomi yang mendukung. Maka dalam hal ini
bagi Perwakilan RI dalam rangkamenyelesaikan banyak permasalahan difokuskan kepada
masalah TKI. Tanpa dasar perjanjian bilateral, ruang permasalahan TKI luarnegeri.
gerak Perwakilan RI hanya terbatas pada Konvensi Direktorat Perlindungan WNI dan SHI
Wina 1963 tentang Hubungan Konsuler. Dengan rnernberikan perlidungan dalam konteks yudisial dan
disepakatinya nota kesepahaman antara Pemerintah ini akan rnemakan anggaran yang sangat besar.
Indonesia dengan Pemerintah negara setempat. aka Adapun bentuk perlindungan yang diberikan adalah
kepentingan dari TKI akan lebih dilindungi . bantuan hukum, repatriasi, deportasi, pencarian
Disamping itu aspek perlindungan tenaga kerja orang hilang dan lain sebagainya. Dalam pemberian
migran perlu pula dilihat dari perspektif kerjasama bantuan hukurn ini, Direktorat WNI dan BHI
internasional antara negara baik pada tingkat bekerjasama dengan instansi-instansi terkait untuk
bilateral, regional maupun global/multilateral. rnencari jalan pernecahan dan kemudian
Penyusuna persetujuan kerjasama bilateral antara disampaikan kepada Perwakilan RI di luar negeri
Pemerintah RI dengan pemerintah negara penerima rnengenai masalah/kasus yang dihadapi.
TKI perlu mendapatkan prioritas. Kerjasama regional Sebenamaya keterlibatan masyarakat Indonesia di
baik dalam lingkup ASEAN, Kelompok pemerintah luar negeri untuk rnernbantu tugas perlindungan
Asia Pasifik, ILO, kerjasama konsultatif dalam sangat diharapkan. Perwakilan hingga saat ini
konteks pemerintah, kelompok pekerja maupun rnernberikan sosialisasi rnengenai hal ini kepada
pengusaha, dapat menjadi wahana pengaturan yang rnasyarakat Indonesia di luar negeri rnengingat dalarn
bermanfaat bagi perlindungan tenaga kerja migran. dunia diplomasi sekarang WNI juga berperan sebagai
Pada tingkat global/multilateral melalui badan- duta bangsa dalam mempromosikan dan melindungi
badan khusus PBB dan badan-badan subsider terkait kepentingan Indonesia.
lainnya, berbagai keputusan yang diambil dapat Perlindungan terhadap TKI di luar negeri
memenuhi harapan bagi upaya peningkatan mempunyai dua sisi yang satu sama lainnya saling
perlindungan pekerja migran Indonesia. Beberapa mempenqaruhl." Elernen pertarna adalah dari diri TKI
instrumen intemasional terkait, yang memerlukan itu sendiri yaitu kesiapan dari TKI menghadapi
10 PrasetyoHadl, Oi(ektoratPerlindungan WNI dan BHI, OlrektoratJenderal Protokoldan Konsulef, DepluJakarta,dalamAnis Setyorini,2006,hal84.
11 FenyAdarmar,op.crt.hal.701
71
MMH, Ji/id 39 No. 1, Maret 2010
lingkungan pekerjaan yang akan mereka hadapi yang selama ini mereka terima yang
nantinya memperlakukannya sebagai kriminal, migran ilegal
atau undocumented migrant.
Hambatan Yang Dihadapi Perwakilan Republik Pelatihan yang diberikan kepada TKI sebelum
Indonesia pemberangkatan (yang tidak selalu diberikan) pada
Upaya perlindungan oleh Perwakilan RI baru pada umumnya tidak memberikan informasi tentang
tahap awal dan dirasakan belum optimal. Hal ini berbagai masalah yang dapat ditemui di tempat
disebabkan oleh beberapa faktor kendala seperti kerjanya nanti dan bagaimana melindungi diri mereka
kendala finansial untuk penyediaan tenaga sendiri atau dimana bantuan dapat diperoleh. Para
pengacara setempat, disamping dana yang terbatas TKI tersebut jarang diberitahu tentang hak mereka
bagi biaya operasional yang dikeluarkan untuk dan hanya diminta untuk berlaku sopan, patuh dan
menampung TKI bermasalah di KBRI. Selain itu ruang mengikuti kemaua majikan. Selain itu mereka hanya
gerak Perrwakilan RI juga dibatasi oleh Konvensi diberi nomor telepon agen mitra di negara tujuan yang
Wina 1963, antara lain Article 5 mengenai fungsi dapat dihubungi jika ada masalah atau nomor
kekunsuleran yang mengharuskan setiap perwaklan kedutaan/konsulat Indonesia. Mereka jarang
negara asing untuk menghormati kedaulatan dan diberikan informasi tentang rumah singgah atau
otoritas negara tuan rumah. layanan perlindungan dari pemerintah negara
Terdapat hambatan-hambatan dari Perwakilan setempat atau Lembaga Sosial Masyarakat (LSM)
Diplomatik Republik Indonesia dalam memberikan yang peduli dengan masalah ini di Malaysia. '3
perlindungan terhadap TKI di luar negeri, yaitu: Bagi TKI yang bekerja di sektor formal pada
a. Hambatan Yuridis umunya tidak menagalami kesulitan untuk
Adanya kebijakan pemerintah negara penerima, mengakses layanan ini, namun demikian TKI yang
misalnya di Malaysia yang secara sepihak bekerja di sektor informal seringkali mengalami
menyatakan bahwa TKI dapat menggunakan visa hambatan untuk mengakses layanan dan bantuan
pelancong untuk kemudian diurus permit kerjanya di dari perwakilan RI di luar negeri karena mereka
Malaysia.12 Hal ini dapat menyulitkan Perwakilan biasanya tidak melapor atau tidak diberikan
Diplomatik RI sehingga TKI yang didatangkan dengan kesempatan melapor oleh majikan atau agen
visa wisatawan sulit untuk dipantau sehingga akan penempatan kerja.
membuat TKI semakin rentan terhadap trafficking. Terdapat banyak kasus trafficking yang terjadi
Meskipun Indonesia termasuk pengirim buruh dengan motif pemalsuan data diri calon TKI. Hal ini
migran ke luar negeri yang terbesar dan telah akan berdampak pada sulitnya upaya perwakilan
diundangkan dalam UU No. 39/2004 tentang diplomatik RI untuk memberikan perlindungan. Hal
Penempatan dan Perlindungan TKI di Luar Negeri , tersebut erat kaitannya dengan proses rekruitmen
namun pengaturan tentang penindakan hukum yang tidak mengutamakan kualitas tetapi
mengutamakan kuantitas, uji kompetensi yang tidak
terhadap pelaku perdagangan manusia hingga saat
ini belum diatur secara spesifik dalam KUHP. Akan memenuhi standart sehingga menghasilkan TKI
dengan tingkat kecakapan rendah, proses
tetapi pengaturan tindak perdagangan manusia
pemberangkatan yang tidak terkontrol sehingga
tersebut telah disusun dalam Rancangan KUHP yang
dapat merugikan TKI seperti, pemalsuan Kartu Tanda
merumuskan tindak pidana perdagangan manusia.
Penduduk (KTP), pemalsuan umur dan identitas TK
lainnya.
b. Hambatan Non Yuridis
Untuk melakukan repatriasi kepada WNI yang
Belum banyak informasi yang diberikan kepada
bermasalah di luar negeri termasuk , Kedutaan Besar
masyarakat yang rentan terhadap perdagangan
Republik Indonesia (KBRI) di luar negeri mengalami
manusia berkaitan dengan hak-hak mereka
kesulitan dana untuk repatriasi WNI ke tanah air J
seandainya mereka menjadi korban, misalnya hak •
sehmgga proses repatriasi tersebut melibatkan
untuk mendapatkan perindungan dari
Departemen Sosial sebagai penyedia dana repatriasi
pemerintah/negara setempat terhadap perlakuan
tersebut." Harus diakui bahwa upaya perlindungan
12 Trafficking in Persoo,www.kbriktorg dalamAnis Selyorini, hal.104
13 Kemenbia Koonf111alor8idang Kesejahteraan Rakya~2004.hal 17.
14 PrasetyoHadiop.cit
72
Peni Susetyorini, Perlindungan TKI oleh Perwaki/an Republik Indonesia
15 Keynote speed! Men!u Hasan Wrayuda,<fisampaika\ pada Dialog Nasional Membangun Sinergritas Kebijakan Lokal, nasional dan lnternasional Bagi Penegakan
HAM Buruh "9ran Indonesia.KerjasamaKomisi Nasiooal Permpuan dan Deplu RI 3-9 September 2004
16 PrasetyoHadi,op.cil
17 FerryAdamhar,lbid,halaan17-18
73
MMH, Jilid 39 No. 1, Maret 2010
b. Dikirim data TKI ke Deplu dan Perwakilan - Dilakukan dalam bentuk tertib rekrut yang
Perwakilan RI di negara tujuan. meliputi:
c. Koordinasi dengan Deplu dan Perwakilan RI jika - penyuluhan dan pendaftaran
timbul permasalahan TKI di negara tujuan. seleksi administrasi dan psykologi
pelatihan dan uji ketrampilan
Direktorat Pertindungan WNI dan SHI Deplu telah kelengkapan dan validitasi dokumen
mempersiapkan beberapa program penting dalam hal isi perjanjian kerja ( hak, kewajiban, kondisi
peningkatan dan perbaikan serta pelaksanaan dan syaratsyarat kerja)
pertindungan WNI dan BHI, antara lain adalah: penjelasan situasi negara tujuan
a. Penyusunan konsuler manual book
b. lklan layanan masyarakat 2. Pertindungan Represif
c. Pertuasan yurisdiksi nasional Harus dulakukan dalam bentuk penegakan
d. Pelatihan pejabatdiplmatikdan konsuler hukum/penindakan tegas terhadap:
e. Pembentukan data base - penipuan{job order fiktif
f. Pembentukan consular notification arrangements - penipuan sertifikatketrampilan
g. lnfokit - pelaku rekrut liar
h. Travel advise and warning system - penyimpangan normatif dankolusi di
kalangan birokrasi
Dalam implementasi pertindungan TKI di luar - arus tenaga kerja ilegal dan seluruh
negeri secara umum didasarkan pada aspek legal jaringannya
frame work sesuai dengan ketentuan 3. Pertindungan Konsepsional
ketenagakerjaan. Dari aspek kelembagaan, Pertu diprogramkan antara lain dengan:
mengingkat bahwa masalah ketenaga kerjaan tidak - Pendayaguanaan hukum nasional,
khusus ditangani oleh satu instansi tersendiri, maka terutama sejak persiapan
upaya perlindungan TKI dilaksanakan melalui pemberangkatan TKI hingga kembali
koordinasi antar instansi terkait di Indonesia baik - pendayagunaan instrumen domestik di
pemerintah maupun swasta. Dalam implementasi negara tujuan TKI secara optimal disertai
peberian pertindungan di luar negeri, Deplu dan kerjasama bilateral yang dilakukan secara
Perwakilan RI menjalankan kebijaan teknis dan konsisten
kebijakan manajeman yang merupakan bagian dari
sistem di dalam negeri tanpa didukung dana yang b. Masa Penempatan
khusus. 1. Pertindungan Preventif,
Namun pengerahan, penempatan dan dilakukan dalam monitor dan kajian lapangan
pertindungan TKI tidak dapat dilepaskan sepenuhnya dalam bentuk:
dari faktor-faktor dalam negeri, dimana sebagian - pemeliharaan sistem iformasi dan
besar terjadi karena pola dan sistem rekruitmen di manajemen
Indonesia yang lemah. Pertindungan terhadap TKI - pemahaman/pendayagunaan sistem
yang tidak diberikan sejak dini selagi masih di tanah hubungan kerja dan kondisi kerja, hukum
air dan prosesnya tidak melibatl<an Deplu sehingga perburuhan yang bertaku, mekanisme dan
Deplu dan Perwakilan RI tidak dapat menjalankan penyelesaian perselisihan perburuhan
fungsi kekonsuleran dan upaya-upaya pertindungan - menjalin hubungan proaktif dengan
secara optimal. instansi terkait di negara penempatan TKI
Adapun tahapan pertindungan TKI tersebut 2. Bantu an Represif,
sesuai dengan komitmen dari seluruh elemen yang dilakukan dengan penegakan hukum (law
terkait dalam penempatan TKI untuk mendapatkan enforcemert) dalam bentuk:
dukungan politis, yuridis maupun teknis adalah : 11 - realisasi perjanjian kerja
a. Pra P~nP.mpatan - klaim asuransi
1. Perlindungan Preventif - bantuan hukum dan masalah pengadilan
18 HuseinA.Alaydrus, 'langkah Strategis Dalam Perlindungan Tenaga Kerja Pere~ Luar Negen· .Apjati,Semarang,2006,hal 1
74
Peni Susetyorini, Perlindungan TKJ oleh Perwakilan Republik Indonesia
19 PrasetyoHadi,lbid.
75
MMH, Ji/id 39 No. 1, Maret 2010
asuransi bagi TKI. Program ini sebetulmya bagian dari korban merupakan kendala utama bagi
aksi perlindungan seperti yang disyaratkan oleh pemberian perlindungan .ari Perwakilan
Undang-Undang No. 2 Tahun 1992.Selain itu sistem Dipomatik RI di luar negeri.
perekrutan TKI dari daerah asal dan pemeriksaan b. Upaya yang ditempuh oleh Perwakilan
kesehatan yang lengkap harus segera dibenahi Diplomatik RI dal.am memberikan
secara total. Setiap PJTKI juga diwajibkan memiliki perlindungan terhadap TKI di luar negeri
Balai Latihan Kerja {BLK) yang dilengkapi kurikulum terdiri dari upaya intern melalui pembenahan
dan fasilitator serta melakuka pelatihan secara teratur atau kerjasama dengan instansi terkait di
dengan lama kegiatan 12 hari sesuai ketentuan. dalam negeri dan upaya ekstern yang
Pemberian ketrampilan bagi TKI merupakan bagian dilakukan melalui kerjasama dengan pihak-
dari salah satu upaya meningkatkan nilai tawar dan pihak terkaitdi luarnegeri.
gaji pekerja serta mencegah kemungkinan tindak
kekerasan dari majikan. DAFTAR PUSTAKA
76
Peni Susetyorini, Perlindungen TKJ oleh Perwekilen Republik Indonesia
77