Anda di halaman 1dari 6

Volume 7 Nomor 1 Mei 2017

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP ISTRI DALAM PEMILIHAN


KONTRASEPSI ALAMIAH METODE OVULASI BILLINGS (MOB)

Elise Putri*, Megalina Limoy*

Akademi Kebidanan Panca Bhakti Pontianak


Email korespondensi: akbidpbpontianak@gmail.com

Abstrak
Metode ovulasi billings dikembangkan pada tahun 1950-an oleh dua orang dokter warga negara
Australia, yaitu Drs.Evelyn dan John Billings. Di dunia, angka pengguna Metode Ovulasi Billings
hanya 3,4% dari seluruh pasangan yang sudah menikah. Di Indonesia angka pengguna metode
ovulasi billings sendiri belum diketahui sedangkan angka pengguna metode alamiah adalah
0,4% dari seluruh akseptor KB. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara
pengetahuan dengan sikap istri dalam pemilihan Metode Ovulasi Billings di Puskesmas Sungai
Raya Dalam. Dalam penelitian ini menggunakan metode analitik korelasi dengan pendekatan
cross sectional. Teknik sampling yang digunakan adalah accidentally sampling dengan jumlah
populasi 124 orang dan jumlah sampel sebanyak 31 orang yaitu seluruh akseptor KB yang hadir
di Puskesmas Sungai Raya Dalam. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar dari
responden yaitu 20 orang (65%) berpengetahuan kurang dan tidak memilih Metode Ovulasi
Billings. Sedangkan sangat sedikit responden yaitu 1 orang (3%) berpengetahuan baik dan
memilih Metode Ovulasi Billings. Dari hasil uji statistic yang telah dilakukan didapatkan x2 hitung
(6,55) > dari x2 tabel (5,99) sehingga ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan
sikap istri dalam pemilihan kontrasepsi alamiah metode ovulasi billings di Puskesmas Sungai
Raya Dalam Tahun 2017. Kesimpulan peneliti yaitu pengetahuan akseptor tentang Metode
Ovulasi Billings perlu ditingkatkan. Puskesmas bisa melakukan sosialisasi tentang Metode
Ovulasi Billings agar tenaga kesehatan dapat memberikan penjelasan yang lebih luas tentang
Metode Ovulasi Billings kepada seluruh akseptor KB.

Kata Kunci : Pengetahuan, Sikap, Istri, Metode Ovulasi Billings

Pendahuluan Menurut data World Health


Keluarga berencana adalah tindakan Organization (2015) penggunaan
yang membantu individu atau pasangan kontrasepsi telah meningkat di banyak
suami istri untuk mendapatkan objetif- bagian dunia, terutama di Asia dan Amerika
objektif tertentu, menghindari kelahiran Latin, tetapi terus menjadi rendah di sub-
yang tidak diinginkan, mendapatkan Sahara Afrika. Secara global, penggunaan
kelahiran yang memang diinginkan, kontrasepsi modern telah meningkat sedikit,
mengatur interval diantara kehamilan, dari 54% pada tahun 1990 menjadi 57,4%
mengontrol waktu saat kelahiran dalam pada tahun 2015.
hubungan dengan suami istri dan Sedangkan pada data Riskesdas 2013
menentukan jumlah anak dalam keluarga menunjukkan bahwa pada wanita usia 15-49
(BKKBN, 2009). tahun dengan status kawin sebesar 59,3%
Metode keluarga berencana dibagi menggunakan KB modern (implan, MOW,
menjadi dua yaitu metode alami dan modern. MOP, IUD, kondom, suntikan, pil), 0,4%
Metode modern diantaranya yaitu menggunakan metode KB tradisional
kontrasepsi hormonal, alat kontrasepsi (menyusui/MAL, pantang berkala/kalender,
bawah kulit, alat kontrasepsi dalam rahim, senggama terputus, dll) 2,7% pernah
kontrasepsi mantap, dan vasektomi. melakukan KB, dan 15,5% tidak pernah
Sedangkan metode alamiah yaitu metode melakukan KB.
kalender, metode suhu basal, metode lendir Salah satu metode kontrasepsi alamiah
serviks dan metode symptotermal. yaitu metode ovulasi billings dikembangkan
pada tahun 1950-an oleh dua orang dokter

Jurnal Kebidanan-ISSN 2252-8121 14


Volume 7 Nomor 1 Mei 2017

warga negara Australia, yaitu Drs.Evelyn dan Hasil dari penelitian yang telah
John Billings, kemudian diperkenalkan ke dilakukan oleh Sari (2008) terhadap
Amerika Serikat pada awal tahun 1970-an masyarakat disekitar kampus IPB
(Sulistyawati, 2011). menunjukkan bahwa 19 dari 20 orang
Metode Ovulasi Billings didasarkan responden yang diwawancarai belum
pada pengenalan terhadap perubahan lendir mengetahui tentang Metode Ovulasi Billings.
serviks selama siklus menstruasi yang Padahal metode ini sangat berpotensi untuk
menggambarkan masa subur dalam siklus dijadikan sebagai metode alternatif keluarga
dan waktu fertilitas maksimal dalam masa berencana.
subur (Sulistyawati, 2011). Dari studi pendahuluan yang
Berdasarkan data BKKBN (2016), dilakukan peneliti di Puskesmas Sungai Raya
persentase peserta KB di Indonesia pada Dalam didapatkan data yaitu sebanyak 5289
tahun 2016 sebesar 33,72%. Angka ini lebih peserta KB aktif selama tahun 2016.
rendah dibandingkan capaian tahun 2015 Sedangkan pada bulan Januari sampai
sebesar 38,75%. Tiga provinsi yang memiliki dengan Maret 2017 terdapat sebanyak 124
persentase tertinggi yaitu Aceh (23,3%), akseptor. Kemudian peneliti melakukan
Kalimantan Barat (17,8%), dan Sumatera wawancara dengan akseptor KB tentang
Selatan (16,2%). pengertian kontrasepsi alamiah, jenis
Tingkat pengetahuan ibu tentang kontrasepsi alamiah, pengertian metode
metode kontrasepsi yang diperoleh dari ovulasi billings, keuntungan dan kerugian
pemberian informasi yang akurat dan tidak metode ovulasi billings, serta cara kerja
bias dapat mempengaruhi keputusan ibu metode ovulasi billings pada 10 responden
untuk memilih dan menggunakan metode dengan kriteria seorang istri akseptor KB,
kontrasepsi (Pendit, 2007). bisa baca tulis, dan bersedia menjadi
Selain itu, di Indonesia responden berpedoman pada instrumen
ketidaksetaraan gender masih sering yang peneliti buat ditemukan bahwa 8
ditemukan sehingga menyebabkan responden tidak mengetahui tentang Metode
rendahnya kesertaan ber-KB pada laki-laki Ovulasi Billings, 1 responden mengetahui
dan perempuan tidak bisa memilih metode tentang metode ovulasi billings dan
kontrasepsi yang diinginkan (Marmi, 2015). kekurangan kerugiannya tetapi tidak
Provinsi Kalimantan Barat berada mengetahui cara kerjanya, sedangkan 1
diatas rata-rata nasional dengan penggunaan responden lainnya mengetahui tentang
alat kontrasepsi (alkon) modern sebanyak Metode Ovulasi Billings beserta kekurangan
65,42%. Pasangan usia subur di provinsi ini kerugian dan cara kerjanya.
yang menggunakan kontrasepsi alamiah
sebanyak 0,34%, sehingga pasangan usia Metode
subur yang ber-KB secara keseluruhan di Penelitian ini menggunakan jenis penelitian
provinsi ini sebanyak 65,76% dan pasangan deskriptif korelasional dengan pendekatan
usia subur yang tidak ber-KB di Kalimantan cross sectional. Penelitian dilaksanakan pada
Barat sebanyak 34,24% (Survei Sosial bulan April hingga Mei 2017 di Puskesmas
Ekonomi Nasional, 2015). Sungai Raya Dalam. Populasi penelitian yaitu
Berdasarkan penelitian yang dilakukan akseptor KB di Puskesmas Sungai Raya
oleh Erniyawati (2007) pada ibu-ibu Dalam sebanyak 124 orang. Peneliti
akseptor KB di 4 taman kanak-kanak menggunakan 25% populasi menjadi sampel
kecamatan Sleman didapatkan bahwa 50% sebanyak 31 orang. Pengumpulan data
dari 100 responden kurang mengetahui menggunakan kuesioner kemudian diolah
tentang metode kontrasepsi alamiah dan dianalisis menggunakan analisis
walaupun sebenarnya mereka melakukan univariat serta analisis bivariat
kontrasepsi tersebut. menggunakan uji chi square.

Jurnal Kebidanan-ISSN 2252-8121 15


Volume 7 Nomor 1 Mei 2017

Hasil dan Pembahasan


Tabel 1. Karakteristik Responden
Karakteristik n %
Pengetahuan
Baik 5 16
Cukup 5 16
Kurang 21 68
Sikap
Memilih 5 16
Tidak Memilih 26 84

Dilihat dari tabel 1 diatas dapat Berdasarkan tabel 1 diatas diketahui


diketahui bahwa dari 31 responden, bahwa hampir seluruh dari responden yaitu
sebagian besar responden yaitu 21 orang 26 orang (84%) memiliki sikap tidak
(68%) berpengetahuan kurang dan sangat memilih terhadap Metode Ovulasi Billings.
sedikit dari responden yaitu 5 orang (16%)
berpengetahuan cukup dan baik tentang
Metode Ovulasi Billings.

Tabel 2. Analisis Hubungan Pengetahuan dengan Sikap Istri dalam Pemilihan


Kontrasepsi Metode Ovulasi Billings
Sikap
Total OR
Variabel Memilih Tidak Memilih P Value
95%
n % n % n %
Baik 1 20 4 80 5 100
Pengetahuan Cukup 3 60 2 40 5 100 0,189 0,004
Kurang 1 4,75 29 95,23 21 100

Dari tabel diatas dapat disimpulkan Terdapat beberapa teori dari para ahli
bahwa sebagian besar dari responden yaitu yang menyebutkan bahwa pendidikan
21 orang (68%) berpengetahuan kurang mempengaruhi pengetahuan. Menurut
tentang Metode Ovulasi Billings. Dan Notoatmodjo (2010) pendidikan
diantaranya hampir seluruh responden mempengaruhi pengetahuan karena
yang berpengetahuan kurang yaitu 20 orang pendidikan adalah suatu usaha
(95,23%) tidak memilih Metode Ovulasi mengembangkan kepribadian dan
Billings sedangkan sangat sedikit dari kemampuan didalam dan diluar sekolah dan
responden yang berpengetahuan kurang berlangsung seumur hidup. Pengetahuan
yaitu 1 orang (4,76%) memilih Metode sangat erat kaitannya dengan pendidikan
Ovulasi Billings. dimana diharapkan seseorang dengan
Dari hasil penelitian menunjukkan pendidikan tinggi maka orang tersebut akan
bahwa sebagian besar responden memiliki semakin luas pula pengetahuannya.
pengetahuan yang kurang tentang metode Sedangkan menurut Mubarak (2012)
ovulasi billings yaitu 21 responden (68%). pendidikan berarti bimbingan yang
Sangat sedikit dari responden yaitu 5 orang diberikan seseorang pada orang lain
responden (16%) berpengetahuan cukup terhadap sesuatu hal agar mereka dapat
dan 5 orang (16%) lainnya berpengetahuan memahami. Tidak dapat dipungkiri bahwa
baik. makin tinggi pendidikan seseorang semakin
Berdasarkan data dari kuisioner yang mudah pula mereka menerima informasi,
telah diteliti hal ini disebabkan oleh tingkat dan pada akhirnya makin banyak pula
pendidikan responden sebagian besar pengetahuan yang dimilikinya.
menengah kebawah sehingga pengetahuan Dari hasil penelitian menunjukkan
yang didapatkan responden tentang Metode bahwa sangat sedikit dari responden yaitu 5
Ovulasi Billings masih kurang. orang (16%) memiliki sikap memilih

Jurnal Kebidanan-ISSN 2252-8121 16


Volume 7 Nomor 1 Mei 2017

terhadap metode ovulasi billings sedangkan Metode Ovulasi Billings dan sangat sedikit
hampir seluruh dari responden yaitu 26 dari responden yang berpengetahuan
orang (89%) memiliki sikap tidak memilih kurang yaitu 1 orang (4,76%) memilih
terhadap metode ovulasi billings. Metode Ovulasi Billings.
Hal tersebut berdasarkan pengisian Menurut Mubarak (2012) semakin
kuesioner yang telah diajukan kepada rendah pengetahuan seseorang maka akan
responden sebanyak 10 pertanyaan yang menghambat perkembangan sikap
mencakup sikap responden terhadap seseorang terhadap penerimaan, informasi,
metode ovulasi billings baik sikap positif dan nilai-nilai yang perlu diperkenalkan.
maupun negatif. Pernyataan tersebut berkaitan dengan hasil
Menurut Azwar (1995) dalam buku yang telah didapatkan pada penelitian ini
Maulana (2009), pembentukan sikap yaitu sebagian besar responden (68%)
dipengaruhi beberapa faktor, yaitu memiliki pengetahuan yang kurang tentang
pengalaman pribadi, media massa, institusi Metode Ovulasi Billings sehingga
atau lembaga pendidikan dan lembaga mempengaruhi sikap responden terhadap
agama, dan faktor emosi dalam diri pemilihan Metode Ovulasi Billings dimana
individu. hampir seluruh responden (84%) tidak
Sementara itu menurut Krech dkk, memilih Metode Ovulasi Billings.
pembentukan dan perubahan sikap dapat Hal tersebut sejalan dengan penelitian
disebabkan oleh suatu interaksi kelompok yang telah dilakukan sebelumnya oleh
dan situasi komunikasi media. Semua Maria Erni Aba pada tahun 2016
kejadian tersebut mendapatkan menggunakan metode penelitian deskriptif
pengalaman dan pada akhirnya akan dengan judul ò ƒ•„ƒ”ƒ• ‡•‰‡–ƒŠ—ƒ• †ƒ•
membentuk keyakinan, perasaan serta Sikap Pasangan Usia Subur dalam Pemilihan
kecenderungan berperilaku (Maulana, KB Alamiah Metode Ovulasi Billings di RS
2009). –ä Ž‹•ƒ„‡–Š ƒ„—’ƒ–‡• ƒ•„ƒ• trsxóä ƒ•‹Ž
Dari hasil penelitian menunjukkan penelitian didapatkan yaitu sebagian dari
bahwa sangat sedikit dari responden yaitu 5 responden tepatnya 31 pasangan usia subur
orang (16%) berpengetahuan baik tentang (58%) memiliki pengetahuan yang kurang
Metode Ovulasi Billings. Dari 5 orang dan sangat sedikit dari responden yaitu 10
tersebut, sebagian kecil dari responden pasangan usia subur (19%) memiliki
yang berpengetahuan baik tentang Metode pengetahuan yang baik sedangkan 12
Ovulasi Billings yaitu 1 orang (20%) pasangan usia subur (23%) memiliki
memilih Metode Ovulasi Billings dan hampir pengetahuan yang cukup tentang Metode
seluruh responden yang berpengetahuan Ovulasi Billings.
baik yaitu 4 orang (80%) tidak memilih Berdasarkan penelitian yang
Metode Ovulasi Billings. dilakukan oleh Dwi Erniyawati tahun 2015
Untuk responden yang pada ibu-ibu akseptor kb di 4 taman kanak-
berpengetahuan cukup tentang Metode kanak kecamatan Sleman didapatkan bahwa
Ovulasi Billings terdapat sebagian kecil dari 50% dari 100 responden kurang
responden yaitu 5 orang (16%). mengetahui tentang metode kontrasepsi
Diantaranya yaitu sebagian besar dari alamiah walaupun sebenarnya mereka
responden yang berpengetahuan cukup melakukan kontrasepsi tersebut.
adalah 3 orang (60%) memilih Metode Hasil dari penelitian yang telah
Ovulasi Billings dan sebagian dari responden dilakukan oleh Wahyu Eka Ningsih pada
yang berpengetahuan cukup yaitu 2 orang tahun 2008 terhadap masyarakat disekitar
(40%) tidak memilih Metode Ovulasi kampus IPB menunjukkan bahwa 19 dari 20
Billings. orang responden yang diwawancarai belum
Selanjutnya sebagian besar dari mengetahui tentang Metode Ovulasi Billings.
responden yaitu 21 orang (68%) Padahal metode ini sangat berpotensi untuk
berpengetahuan kurang tentang Metode dijadikan sebagai metode alternatif
Ovulasi Billings. Diantaranya hampir seluruh keluarga berencana.
responden yang berpengetahuan kurang Menurut Mubarak (2012), semakin
yaitu 20 orang (95,23%) tidak memilih rendah pengetahuan seseorang maka akan

Jurnal Kebidanan-ISSN 2252-8121 17


Volume 7 Nomor 1 Mei 2017

menghambat perkembangan sikap Kanak Di Kecamatan Sleman.


seseorang terhadap penerimaan, informasi, https://repository.usd.ac.id/2804/2/
dan nilai-nilai yang perlu diperkenalkan. 998114224_Full.pdf, diakses : 01
Pernyataan tersebut berkaitan dengan hasil Maret, 09.20 WIB
yang telah didapatkan pada penelitian ini Fitriani, Sinta. 2011. Promosi Kesehatan.
yaitu semakin rendah pengetahuan Yogyakarta : GRAHA ILMU.
responden tentang Metode Ovulasi Billings Handayani, Sri. 2010. Pelayanan Keluarga
maka akan semakin mempengaruhi sikap Berencana. Yogyakarta : Pustaka
responden dalam memilih metode Rihama.
kontrasepsi tersebut. Irianto, Koes. 2014. Pelayanan Keluarga
Berencana. Bandung : ALFABETA.
Kesimpulan Kartadibata, H. Sunaryo. (2010). Pedoman
Berdasarkan hasil penelitian yang Karya Tulis Ilmiah. Bandung :
telah dilakukan, maka dapat disimpulkan Universitas Pendidikan Indonesia.
bahwa ada hubungan antara pengetahuan Klein, Paul & Team KBA. 2010. Keluarga
dengan sikap dalam pemilihan kontrasepsi Berencana Alamiah? Mengapa Tidak.
alamiah metode ovulasi billings. Malang : Dioma.
Marmi. 2015. Kesehatan Reproduksi.
Daftar Pustaka Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Maulana, Heri D.J. 2007. Promosi Kesehatan.
Alimul, Aziz. 2014. Metode Penelitian Jakarta : EGC
Kebidanan & Teknik Analisis Data. _________________. 2009. Promosi Kesehatan.
Jakarta : Salemba. Jakarta : EGC
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur _________________. 2013. Promosi Kesehatan.
Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : EGC
Jakarta : Rineka Cipta Mubarak, Wahit Iqbal, dkk. 2012. Promosi
___________________. 2011 Prosedur Penelitian Kesehatan : Sebuah Pengantar Proses
Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Belajar Mengajar dalam Pendidikan.
Rineka Cipta Yogyakarta : Candi Gebang Permai.
Azwar, Saifuddin. 2011. Sikap ManusiaTeori Notoatmodjo, Soekidjo. 2010. Metodologi
Dan Pengukurannya. Yogyakarta Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka
:PustakaPelajar Cipta.
Billings, Evelyn.L. 2007. Mengenal Metode _____________________. 2012. Metodologi
Ovulasi Billings. Yogyakarta : PT. Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka
Kanisius. Cipta.
BKKBN. 2009. Profil BKKBN Tahun Pendit, B.U. 2007. Ragam Metode
2009.https://www.bkkbn.go.id/ Kontrasepsi. Jakarta : EGC
diakses : 12 Maret 2017, 20.10 WIB Pinem, Saroha. 2009. Kesehatan Reproduksi
_____. 2016 Profil BKKBN Tahun dan Kontrasepsi. Jakarta : CV. Trans
2016.https://www.bkkbn.go.id/ Info Media.
diakses : 16 Maret 2017, 19.35 WIB Proverawati, Atikah dkk. 2010. Panduan
_____. 20017. Visi dan Misi Keluarga Memilih Kontrasepsi. Yogyakarta :
Berencana.https://www.bkkbn.go.id/ Nuha Medika.
diakses : 19 Maret 2017, 18.20 WIB Riwidikdo, Handoko. 2008. Statistik
Depkes RI. 2014. Riset Kesehatan Dasar Kesehatan. Jogjakarta : Mitra Cendika
(Riskesdas) 2013 Kemenkes. Sabri, Luknis dan Sutanto Priyo Hastono.
www.depkes.go.id diakses : 14 Maret 2014. Statistik Kesehatan. Jakarta :
2017, 11.20 WIB Rajawali Pers.
Everett, Suzanne. 2008. Kontrasepsi & ƒ”‹á •ƒ ƒŠ›—ä trrzä ò ˜—Žƒ•‹ ‹ŽŽ‹•‰•
Kesehatan Seksual Reproduktif. Jakarta ƒ•—• ‡•ƒó ã ”‘‰”ƒ• ‡•‰‡•ƒŽƒ•
: EGC Metode Alternatif Keluarga Berencana
Erniyawati, Dwi. 2007. Pengetahuan dan Di Kelurahan Balumbang Jaya.
Motivasi Tentang Kontrasepsi Pada http://repository.ipb.ac.id/jspui/bitst
Akseptor KB Di 4 Taman Kanak- ream/123456789/6/WahyuEkaSari -

Jurnal Kebidanan-ISSN 2252-8121 18


Volume 7 Nomor 1 Mei 2017

PKMGT.doc diakses : 01 Maret 2017, Susila dan Suyanto. 2014. Metodologi


08.35 WIB Penelitian Cross Sectional. Klaten :
Sugiyono. 2011. Statistika untuk Penelitian. BOSSSCRIPT.
Bandung : ALFABETA. Suyanto, dkk. 2014. Metodologi Penelitian
________. 2012. Statistika untuk Penelitian. Kesehatan dan Kedokteran.
Bandung : ALFABETA. Yogyakarta : Bursa Ilmu.
________. 2014. Statistika untuk Penelitian. Ž‹›ƒŠá ƒ”—Žä trsrä Panduan Aman dan
Bandung : ALFABETA. Sehat Memilih Alat KB. Yogyakarta :
Sulistyawati, Ari. 2011. Pelayanan Keluarga PT. Pustaka Insan Madani.
Berencana. Jakarta : Salemba Medika. WHO. 2015. The World Health Report 2015.
Survei Sosial Ekonomi Nasional, 2015. http://www.who.int/mediacentre
Analisis Data Kependudukan dan KB /factsheet/fs351/en/ diakses : 12
Hasil Susenas 2015. kalbar.bkkbn.go.id Maret 2017, 16.30 WIB.
diakses : 28 Februari 2017, 14.00

Jurnal Kebidanan-ISSN 2252-8121 19

Anda mungkin juga menyukai