Anda di halaman 1dari 5

‫ات َع ِن الْ َعْب ِد‬ ٍ ‫ت س اع‬ ِ ِ ‫اِ َّن ص‬

‫بسم اهلل الرمحن الرحيم‬ َ َ َّ ‫الش َم ِال لََي ْرفَ ُع الْ َقلَ َم س‬َّ ‫ب‬ ِ ‫اح‬ َ
ِ
َّ‫اها َواال‬ ِ ِ ِ ِ ِ ِ
Tobat ْ ‫الْ ُم ْس لم الْ ُم ْخط ِئ فَ إ ْن نَ د َم َو‬
َ ‫اس َت ْغ َفَر اهللَ مْن َها اَلْ َق‬
ِ ‫ُكتِبت و‬
ً‫اح َدة‬
Allah Subhaanahu wa Ta'aala memerintahkan َ َْ
kaum mukmin untuk bertobat, firman-Nya:
“Sesungguhnya malaikat yang berada di sebelah
“Dan bertobatlah kamu sekalian kepada Allah, kiri mengangkat pena (tidak mencatat) selama
wahai orang-orang yang beriman agar kamu enam jam1 ketika seorang hamba muslim
beruntung.” (terj. An Nuur: 31) melakukan dosa. Jika ia menyesali perbuatannya
Dia membagi hamba-hamba-Nya kepada dua dan meminta ampunan Allah, maka dilepaslah pena
golongan; hamba yang bertobat dan hamba yang itu, namun jika tidak demikian, maka akan dicatat
zhalim, tidak ada yang ketiganya, firman-Nya: satu dosa.” (HR. Thabrani dalam Al Kabir dan
Baihaqi dalam Syu’abul Iman, dihasankan oleh Al
“Dan barang siapa yang tidak bertobat, maka Albani dalam Silsilah Ash Shahiihah (1209)).
mereka itulah orang-orang yang zalim.” (terj. Al
Hujuraat: 11) Kedua, Setelah dicatat dan,
Di akhir-akhir ini, banyak orang yang jauh dari Ketiga, Sebelum ajal tiba.
agama Allah, maksiat merata dan kerusakan Namun sangat disayangkan, banyak orang yang
melanda sehingga hampir tidak ada satu pun tidak mengenal siapa Allah dan tidak mengetahui
manusia kecuali telah dilumuri oleh berbagai noda keagungan-Nya sehingga membuat mereka berani
dosa dan maksiat, selain orang yang Allah jaga. mendurhakai-Nya dengan melakukan dosa-dosa di
Akan tetapi, Allah tidak menghendaki selain malam dan siang hari. Ada di antara mereka yang
menyempurnakan cahaya-Nya meskipun orang- menganggap remeh suatu dosa, misalnya
orang kafir benci, sehingga banyak orang yang mengatakan, “Memangnya, apa bahaya
sadar dari kelalaiannya dan bangun dari tidurnya. memandang wanita?” atau “Memangnya, apa
Mereka menyadari sikapnya selama ini yang jauh bahaya dari berjabat tangan dengan lawan jenis?”,
dari jalan yang lurus; jalan orang-orang yang diberi akhirnya mereka berani memandang wanita yang
nikmat oleh Allah, jalan para nabi, para shiddiqin, terbuka aurat baik di koran, majalah, televisi dan
syuhada dan orang-orang saleh. Mereka pun pergi lain-lain. Sampai-sampai di antara mereka ketika
menuju menara tobat, sedangkan yang lain sudah mengetahui haramnya suatu perbuatan, bertanya,
mulai bosan dengan hidupnya dan berangkatlah “Apakah dosa ini besar atau kecil?”
mereka bersama-sama untuk keluar dari kegelapan Anas bin Malik radhiyallahu 'anhu berkata,
kepada cahaya. “Sesungguhnya kalian mengerjakan perbuatan
Bahaya meremehkan dosa yang kalian kira lebih ringan dari sehelai rambut,
padahal kami di masa Rasulullah shallallahu 'alaihi
Allah Subhaanahu wa Ta'aala memberikan tiga wa sallam menganggapnya termasuk perbuatan
kesempatan kepada kita untuk bertobat: yang dapat membinasakan.” (Diriwayatkan oleh
Pertama, sebelum dicatat dosa itu oleh malaikat, Bukhari)
berdasarkan hadits berikut: Ibnu Mas’ud radhiyallahu 'anhu berkata,
“Sesungguhnya seorang mukmin memandang
dosa-dosanya seakan-akan ia sedang duduk di
bawah sebuah bukit, ia takut kalau bukit itu roboh
menimpanya. Sedangkan orang yang fasik
1
memandang dosa-dosanya seakan-akan ada lalat Dan apabila ada hak orang lain yang kita
yang menempel di hidungnya, lalu ia berbuat ambil/zhalimi maka ditambah dengan yang
seperti ini –yakni dengan tangannya- ia keempatnya yaitu mengembalikan hak mereka atau
menyingkirkan lalat itu.” (Diriwayatkan oleh Bukhari) meminta dihalalkan berdasarkan hadits berikut:
ٍ ِ ِ ِ ِ ٍ ‫من َك انَت لَ ه مظْلَم ةٌ أل‬
ُ‫َح د م ْن ع ْرض ه أ َْو َش ْىء َف ْليَتَ َحلَّْل ه‬
Ahli ilmu menjelaskan bahwa dosa yang kecil
apabila dilakukan tanpa ada rasa malu, tidak peduli َ َ َُ ْ َْ
sama sekali dan hilangnya rasa takut kepada Allah ِ ِ
ُ‫ إ ْن َكا َن لَه‬، ‫ َقْب َل أَ ْن الَ يَ ُكو َن دينَ ٌار َوالَ د ْر َه ٌم‬، ‫ِمْنهُ الَْي ْو َم‬
ِ
disertai sikap meremehkan bisa menjadikannya ِِ ِ ِ ِ ‫عم ل‬
dosa besar. ُ‫ َوإِ ْن مَلْ تَ ُك ْن لَ ه‬، ‫ص ال ٌح أُخ َذ مْن هُ بَِق ْد ِر َمظْلَ َمت ه‬ َ ٌ ََ
ِ ِ ِ ِ
. » ‫صاحبه فَ ُحم َل َعلَْيه‬ ِ ِ ِ
Oleh karena itu, َ ‫ات أُخ َذ م ْن َسيِّئَات‬ ٌ َ‫َح َسن‬
‫صغِْيَر َة َم َع ااْلِ ْستِ ْمَر َار َوالَ َكبِْيَر َة َم َع ااْلِ ْستِ ْغ َفا ِر‬
َ َ‫ال‬ “Barang siapa yang pernah menzalimi seseorang
baik kehormatannya ataupun yang lainnya, maka
“Tidak ada dosa kecil apabila dilakukan terus- mintalah untuk dihalalkan pada hari ini sebelum
menerus, datang hari yang ketika itu tidak ada dinar dan
dirham. Jika ia memiliki amal saleh, maka
Dan tidak ada dosa besar apabila diiringi dengan
diambillah amal salehnya sesuai kezhaliman yang
istighfar.”
dilakukannya, namun jika tidak ada amal salehnya,
Menganggap remeh suatu dosa adalah penyakit maka kejahatan orang itu akan dipikulkan
berbahaya, kepada orang yang terserang penyakit kepadanya.” (HR. Bukhari)
ini, kita katakan, “Kamu jangan melihat kecilnya
Sebagian ahli ilmu menyebutkan syarat lain tobat
dosa yang kamu kerjakan, tetapi lihatlah kepada
nashuha (yang sesungguhnya) yang merupakan
siapa kamu bermaksiat.”
penyempurnanya sbb:
Syarat Tobat dan penyempurnanya
Pertama, meninggalkan dosa tersebut karena Allah.
Tobat adalah kata-kata mulia yang isinya dalam,
Yakni ia meninggalkan dosa tersebut bukan karena
tidak seperti yang disangka oleh banyak orang yaitu
tidak mampu mengerjakannya, bukan juga karena
hanya ucapan di lisan namun perbuatannya masih
takut dibicarakan oleh manusia. Sehingga tidaklah
tetap di atas dosa. Perhatikanlah ayat berikut ini:
dinamakan tobat jika seseorang meninggalkan dosa
Dan hendaklah kamu meminta ampun kepada karena khawatir namanya menjadi buruk di
Tuhanmu dan bertobat kepada-Nya. (terjemah masyarakat. Dan tidaklah dinamakan tobat kalau ia
Huud: 3) meninggalkan dosa karena khawatir sakit seperti
orang yang meninggalkan zina karena khawatir
Kita dapat mengetahui bahwa tobat adalah sesuatu
terserang penyakit Aids.
yang lebih setelah istighfar.
Kedua, merasakan buruknya perbuatan dosa.
Karena masalah tobat adalah masalah yang sangat
penting, para ulama menyebutkan syarat-syarat Yakni tobat yang sesungguhnya tidak mungkin
tobat yang mereka ambil dari Al Qur’an dan As membuat seseorang senang ketika mengingat
Sunnah. Berikut ini syaratnya: dosa-dosanya yang telah lalu atau merasakan
nikmat perbuatan dosa, atau bahkan ada keinginan
1. Segera meninggalkan perbuatan dosa itu.
untuk mengulanginya.
2. Menyesalinya.
Ketiga, bersegera dalam bertobat.
3. Berniat keras untuk tidak mengulangi.

2
Oleh karena itu, apabila seseorang menunda-nunda ‫ض‬ ِ ‫ول َبْينَ هُ َو َبنْي َ الت َّْوبَ ِة انْطَلِ ْق إِىَل أ َْر‬ ُ ُ‫َف َق َال َن َع ْم َو َم ْن حَي‬
tobat berarti tobatnya menunjukkan kurang sunguh-
sungguh. َ‫اعبُ ِد اللَّهَ َم َع ُه ْم َوال‬ْ َ‫اس ا َي ْعبُ ُدو َن اللَّهَ ف‬ ‫ِ هِب‬
ً َ‫َك َذا َو َك َذا فَإ َّن َا أُن‬
Keempat, merasa khawatir tobatnya belum ‫ فَ انْطَلَ َق َحىَّت إِذَا‬. ‫ض َس ْو ٍء‬ ُ ‫ك فَِإن ََّها أ َْر‬َ ‫َت ْرج ْع إِىَل أ َْر ِض‬
ِ
diterima.
‫ت فِ ِيه َمالَئِ َك ةُ الرَّمْح َ ِة‬ ْ ‫ص َم‬َ َ‫اخت‬
ْ َ‫ت ف‬ ُ ‫يق أَتَاهُ الْ َم ْو‬ َ ‫ف الطَّ ِر‬ َ ‫ص‬ َ َ‫ن‬
Yakni seseorang yang bertobat tidak boleh
memastikan bahwa tobatnya sudah diterima ً‫ت َمالَئِ َك ةُ الرَّمْح َ ِة َج اءَ تَائِبًا ُم ْقبِال‬ ْ َ‫اب َف َق ال‬ ِ ‫ومالَئِ َك ةُ الْع َذ‬
َ ََ
sehingga dirinya santai merasa aman dari makar
‫اب إِنَّهُ مَلْ َي ْع َم ْل َخْي ًرا‬ ِ
ِ ‫ت مالَئ َك ةُ الْع َذ‬ ‫ل‬ ‫ا‬ ‫ق‬ ‫و‬ . ِ
‫ه‬ َّ
‫ل‬ ‫ال‬ ِ
‫إ‬ ِ
‫بَِق ىَل‬
‫ه‬ ِ
‫ب‬ ‫ل‬
ْ
Allah Subhaanahu wa Ta'aala. َ َ ْ َ ََ
Kelima, adanya upaya untuk menutupi kekurangan ‫ال‬ َ ‫آد ِم ٍّى فَ َج َعلُ وهُ َبْيَن ُه ْم َف َق‬َ ‫ور ِة‬
َ ‫ص‬ ُ ‫ك ىِف‬ ٌ َ‫اه ْم َمل‬ُ َ‫ فَأَت‬. ‫ط‬ ُّ َ‫ق‬
dalam memenuhi hak Allah ketika mampu. Misalnya
. ُ‫ض نْي ِ فَ ِإىَل أَيَّتِ ِه َما َك ا َن أ َْدىَن َف ُه َو لَ ه‬ ِ
mengeluarkan zakat yang ditahannya di tahun yang َ ‫يس وا َما َبنْي َ األ َْر‬ ُ ‫ق‬
lalu, di samping karena adanya hak orang fakir di
ُ‫ض ْته‬ َ َ‫ض الَّىِت أ ََر َاد َف َقب‬ِ ‫اس وهُ َف َو َج ُدوهُ أ َْدىَن إِىَل األ َْر‬ ُ ‫َف َق‬
hartanya itu.
Keenam, meninggalkan tempat maksiat dan kawan-
. » ‫َمالَئِ َكةُ الرَّمْح َِة‬
kawannya yang mendorongnya berbuat maksiat. “Dahulu, di zaman sebelum kamu ada seseorang
Hendaknya seseorang yang bertobat mengingat yang telah membunuh sembilan puluh sembilan
firman Allah Subhaanahu wa Ta'aala ini” orang. Dia pun bertanya kepada orang-orang siapa
yang paling mengerti agama, lalu diberitahukanlah
Teman-teman akrab pada hari itu sebagiannya kepadanya seorang rahib (ahli ibadah), maka
menjadi musuh bagi sebagian yang lain kecuali didatanginya ahli ibadah itu dan diberitahukannya
orang-orang yang bertakwa. (terj. Az Zukhruf: 67) bahwa dia telah membunuh sembilan puluh
Kawan-kawan jahatnya kelak akan saling melaknat sembilan orang, apakah masih bisa bertobat? Ahli
satu sama lain, oleh karena itu hendaknya ia ibadah itu menjawab, “Tidak bisa.” Maka
meninggalkan kawannya itu jika ia merasakan dibunuhnya ahli ibadah itu sehingga genap seratus
kesulitan mendakwahinya, dan jangan sampai orang yang telah dibunuhnya, namun dia (masih
memberikan kesempatan kepada setan menyeret ingin bertobat) dan bertanya siapakah orang yang
dirinya dengan ikut duduk bersama mereka, karena mengerti agama, maka ditunjukkanlah kepadanya
ada saja orang yang kembali lagi berbuat maksiat seorang yang alim (mengerti agama), ia
ketika tetap bergaul dengan kawan-kawannya yang memberitahukan kepadanya bahwa dirinya telah
jahat. membunuh seratus orang, “Apakah masih bisa
bertobat?” Orang alim itu menjawab, “Ya, siapakah
Dalam sebuah hadits shahih disebutkan, bahwa yang dapat menghalangi seseorang untuk bertobat.
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: Pergilah kamu ke kampung ini atau itu, karena di
‫ني َن ْف ًس ا‬ ِ ِ ِ ِ sana ada orang-orang yang beribadah kepada
َ ‫يم ْن َك ا َن َقْبلَ ُك ْم َر ُج ٌل َقتَ َل ت ْس َعةً َوت ْس ع‬ َ ‫َك ا َن ف‬ Allah. Beribadahlah kamu kepada Allah bersama
َ ‫ب فَأَتَ اهُ َف َق‬
‫ال‬ ٍ ‫ض فَ ُد َّل َعلَى ر ِاه‬ ِ ‫فَ َس أ ََل َع ْن أ َْعلَ ِم أ َْه ِل األ َْر‬ mereka, dan jangan kembali lagi ke kampungmu,
َ karena kampungmu adalah kampung yang buruk.”
. َ‫ال ال‬ َ ‫ني َن ْف ًس ا َف َه ْل لَ هُ ِم َن َت ْوبَ ٍة َف َق‬ ِ ِ ِ
َ ‫إِنَّهُ َقتَ َل ت ْس َعةً َوت ْس ع‬ Orang ini pun pergi, dan di tengah perjalanan tiba-
tiba maut datang, sehingga malaikat rahmat dan
‫ض فَ ُد َّل‬ِ ‫َف َقَتلَ هُ فَ َك َّمل بِ ِه ِمائَ ةً مُثَّ َس أ ََل َع ْن أ َْعلَ ِم أ َْه ِل األ َْر‬
َ malaikat azab berselisih (siapa di antara keduanya
ٍ‫س َفه ل لَه ِمن َتوب ة‬ ِ ِ ‫مِل‬
ٍ
َ ْ ْ ُ ْ َ ٍ ‫ال إنَّهُ َقتَ َل مائَةَ َن ْف‬ َ ‫َعلَى َر ُج ٍل َع ا َف َق‬ yang mencabut nyawanya), malaikat rahmat
berkata, “Bukankah ia datang untuk bertobat seraya
3
menghadapkan hatinya kepada Allah?” Sedangkan agar aku membai’atmu”, maka Beliau
malaikat azab berkata, “Tetapi dia belum sempat membentangkan tangannya, namun aku malah
berbuat baik.” Maka datanglah kepada mereka menggenggam tanganku, Beliau pun bertanya,
seorang malaikat dalam bentuk manusia, dan “Ada apa denganmu wahai ‘Amr?” ‘Amr menjawab,
dijadikanlah ia sebagai hakim di antara mereka “Aku ingin membuat syarat.” Beliau bertanya,
berdua, ia berkata, “Ukur saja jarak antara kedua “Syarat apa?” ‘Amr menjawab, “Yaitu agar Dia
kampung, apabila lebih dekat ke kampung yang mengampuniku.” Beliau menjawab:
satu, maka yang mencabut adalah malaikat ini.”
Kedua malaikat itu pun mengukur, ternyata lebih َ‫َن اهْلِ ْج َرة‬
َّ ‫َن ا ِإل ْس الَ َم َي ْه ِد ُم َما َك ا َن َقْبلَ هُ َوأ‬َّ ‫ت أ‬ ِ
َ ‫« أ ََما َعل ْم‬
dekat ke kampung yang hendak ditujunya, maka
dicabutlah nyawanya oleh malaikat rahmat.” (HR.
. » ُ‫َن احْلَ َّج َي ْه ِد ُم َما َكا َن َقْبلَه‬ َّ ‫َت ْه ِد ُم َما َكا َن َقْبلَ َها َوأ‬
Muslim) “Tidakkah kamu mengetahui bahwa Islam
Ketujuh, menghilangkan benda-benda haram agar menghapuskan dosa-dosa yang telah lalu, hijrah
tidak bisa kembali lagi berbuat maksiat. juga menghapuskan dosa-dosa yang telah lalu dan
hajji juga menghapuskan dosa-dosa yang telah
Benda-benda haram itu misalnya minuman keras, lalu?”
alat musik, gambar porno, buku-buku yang
mengisahkan kisah-kisah porno, patung dsb. Marwan bin Musa
Kedelapan, mencari kawan yang membantunya Maraji’: “Uriidu an atuub wa laakin” (M. bin Saleh Al
menjalankan ketaatan atau membantunya tetap Munajjid).
istiqamah.
Termasuk dalam hal ini adalah menghadiri majlis-
majlis ilmu dan memanfaatkan waktu sebaik
mungkin, jangan sampai memberikan kesempatan
kepada setan untuk mengenang masa-masa
lalunya.
Kesembilan, memperhatikan badannya.
Yakni jika sebelumnya badannya tumbuh dari yang
haram dan untuk perbuatan yang haram, ia
bersihkan dengan makanan yang halal dan
menggunakannya untuk ketaatan kepada Allah.
Kesepuluh, tobat tersebut dilakukan sebelum
kiamat kecil yaitu ketika nyawa di tenggorokan dan
sebelum tibanya tanda kiamat besar yaitu matahari
terbit dari barat.
Tobat menghapus semua kesalahan yang telah
berlalu
Imam Muslim meriwayatkan tentang masuk
Islamnya ‘Amr bin ‘Aash radhiyallahu 'anhu, ia
berkata, “Ketika Allah memasukkan Islam ke dalam
hatiku, aku datang kepada Nabi shallallahu 'alaihi
wa sallam, aku katakan, “Bentangkanlah tanganmu,
4
1
Jam di sini maksudnya bisa jam biasa yang sudah kita kenal, bisa juga maksudnya waktu yang singkat di malam atau siang hari.

Anda mungkin juga menyukai