Anda di halaman 1dari 7

Jurnal Ekonomi Modernisasi, 16(2) 2020, 66-72

Jurnal Ekonomi Modernisasi


http://ejournal.unikama.ac.id/index.php/JEKO

Peran ekonomi digital terhadap hubungan ASEAN-Korea Free Trade


Area (AKFTA)

Ghina Fitri Ariesta Susilo1*, Utpala Rani2


1,2 Fakultas Ekonomi, Universitas Tidar, Indonesia

Abstract
This study is a qualitative desk research that examines the role of the digital economy in the ASEAN-
Korea Free Trade Area (AKFTA) relations. ASEAN and Korea pay attention to the development of
the 4.0 revolution and form the ASEAN-Korea Free Trade Area (AKFTA) to establish mutually
beneficial relations. The development of the 4.0 industrial revolution has the potential to increase the
level of global income and improve the quality of life of populations around the world. The success of
the Korean industry can provide very valuable lessons for ASEAN by inspiring this group of countries
to implement a digital economy. The partnership reflects the potential benefits of industrial
improvement through digitalization and automation, the ASEAN-Republic of Korea Cooperation
Center has implemented several trade and investment programs in industry segments related to
Industry 4.0. AKFTA will enhance the international competitiveness of ASEAN and Korea by
promoting the competition and efficiency that both parties have. AKFTA will shift the trade balance
to ASEAN encourage rapid growth of the digital economy and give positive impacts to both parties.

Keywords: Digital economy, ASEAN, Korea, AKFTA, Industry 4.0.

Abstrak
Penelitian ini merupakan riset kualitatif yang mengkaji tentang peran ekonomi digital terhadap
hubungan ASEAN-Korea Free Trade Area (AKFTA). ASEAN dan Korea memperhatikan
perkembangan revolusi 4.0 dan membentuk ASEAN-Korea Free Trade Area (AKFTA) agar terjalin
hubungan yang saling menguntungkan. Perkembangan revolusi industri 4.0 memiliki potensi untuk
meningkatkan tingkat pendapatan global dan meningkatkan kualitas hidup populasi di seluruh dunia.
Keberhasilan industri Korea dapat memberikan pelajaran yang sangat berharga bagi ASEAN dengan
menginspirasi kelompok negara ini untuk menerapkan ekonomi digital. Kemitraan ini mencerminkan
manfaat potensial dari peningkatan industri melalui digitalisasi dan otomatisasi, ASEAN-Republic of
Korea Cooperation Center telah menerapkan sejumlah program perdagangan dan investasi pada segmen
industri yang terkait dengan Industri 4.0. AKFTA akan meningkatkan daya saing internasional
ASEAN dan Korea dengan mempromosikan kompetisi dan efisiensi yang telah dimiliki oleh kedua
pihak ini. AKFTA memiliki tujuan untuk menggeser neraca perdagangan ke ASEAN, sehingga bisa
mendorong pertumbuhan ekonomi digital secara pesat dan memiliki dampak positif bagi kedua belah
pihak.
Kata kunci: Ekonomi digital, ASEAN, Korea, AKFTA, Industri 4.0

Permalink/DOI : https://doi.org/10.21067/jem.v16i2.4827
How to cite : Susilo, G. F. A., & Rani, U. (2020). Peran ekonomi digital terhadap hubungan ASEAN-
Korea Free Trade Area (AKFTA). Jurnal Ekonomi Modernisasi, 16(2), 66–72.
Article info : Received: Juli 2020; Revised: Agustus 2020; Accepted: September 2020

Alamat korespondensi*: ISSN 0216-373X (print)


Universitas Tidar, Magelang ISSN 2502-4578 (online)
Jalan Kapten Suparman 39, Potrobangsan, Magelang Utara, Jawa Tengah, Indonesia 
E-mail: ghinafitri.ariesta@untidar.ac.id
66
 

Jurnal Ekonomi Modernisasi, 16(2) 2020, 66-72 

Pendahuluan ekonomi digital akan memudahkan setiap


negara untuk mengembangkan
Korea telah memimpin revolusi perekonomian secara global.
industri di Asia pada dua dekade ini. Penelitian ini bertujuan untuk
Ekonomi Korea mengalami transformasi mengkaji bagaimana ekonomi digital ber-
cepat dari industri berbasis pertanian ke peran dalam hubungan ASEAN-Korea Free
industri manufaktur bernilai tambah tinggi Trade Area (AKFTA). Praktik perwujudan
(Park et al., 2008). Saat ini, tren di seluruh yang efektif untuk ekonomi digital telah
dunia sedang berjalan menuju ekonomi tertuang dalam pembentukan organisasi
digital dan juga terhubung secara otomatis tersebut. AKFTA terbentuk dengan visi
untuk menciptakan wilayah perdagangan
ke era revolusi industri keempat (Box &
bebas di tiga sektor utama, yaitu
Lopez-gonzalez, 2016).
perdagangan barang, perdagangan jasa, dan
Istilah "Revolusi Industri 4.0" telah investasi (Setiawan, 2012).
dikenalkan pada 2011 dan dengan cepat Teori kognitif sosial yang digunakan
mendapat perhatian di seluruh dunia. Era dalam riset ini mempelajari tentang perilaku
Industri 4.0 mulai mewakili fase otomatisasi dan konsekuensinya dalam menggunakan
lain, yang berarti bahwa komputer dan informasi tersebut untuk membentuk per-
mesin sesuai dengan kecerdasan buatan dan ilaku lanjutan (Bandura, 1977). Teori kog-
dapat memahami dan mengendalikan nitif sosial memberikan gambaran bahwa
masalah dengan sedikit atau tanpa input dari pengalaman pembelajaran mampu untuk
operator manusia (Sung, 2018). Semua revo- dijadikan bekal dalam perkembangan
lusi industri yang terjadi telah meningkatkan (Dweck & Leggett, 1988). Teori kognitif
pertumbuhan ekonomi, produktivitas, dan sosial menetapkan serangkaian faktor
kesejahteraan di negara-negara yang berhasil penentu utama untuk berbagai mekanisme
telah menerapkan dan memperoleh dampak dengan cara optimal dalam menerjemahkan
positifnya, termasuk dari barang dan jasa pengetahuan ke dalam praktik yang efektif
berkualitas tinggi (Morrar et al., 2017). Revo- (Bandura, 2004). Dengan dukungan teori
lusi industri 4.0 membentuk era digital yang sosial kognitif, penelitian ini akan menjelas-
lebih berkemajuan. kan bagaimana ekonomi digital bisa mem-
Perkembangan revolusi industri bentuk hubungan antara negara-negara
keempat memiliki potensi untuk ASEAN dan Korea Selatan yang saling
meningkatkan tingkat pendapatan global menguntungkan.
dan meningkatkan kualitas hidup populasi di
seluruh dunia. ASEAN-Korea Free Trade Metode
Area (AKFTA) adalah salah satu contoh Penelitian ini merupakan penelitian
nyata dari revolusi yang berjalan aktif di bi- kualitatif dengan menggunakan metode
dang perdagangan intra-regional. AKFTA qualitative desk research. Metode tersebut
merupakan organisasi kerjasama antara Ko- didefinisikan sebagai proses mengakses
rea Selatan dan negara-negara ASEAN yang
untuk menerbitkan data sekunder yang be-
bertujuan untuk memperdalam hubungan
rasal dari ragam literatur (Zhou & Nunes,
ekonomi antara kedua belah pihak (Park et
al., 2008). 2016). Penelitian ini akan mengkaji hub-
Pertimbangan ekonomi yang dinamis ungan antara variabel organisasi AKFTA
menjadi motivasi mendasar yang kuat di ba- dengan ekonomi digital dengan dukungan
lik inisiatif AKFTA (Park et al., 2012). Or- teori kognitif sosial. Beragam literatur dik-
ganisasi AKFTA ini dibentuk sejalan dengan umpulkan dan dianalisis, kemudian infor-
perkembangan Revolusi Industri 4.0 yang masi yang tersaji akan dikaji untuk men-
memunculkan era ekonomi digital. Era dukung tujuan riset ini.

67
 

Susilo, G.F.A & Rani, U. / Peran ekonomi digital terhadap hubungan ASEAN-Korea

Hasil terbesar ketiga di Asia Pasifik, setelah Cina


dan Jepang. E-commerce telah tumbuh secara
Negara-negara di ASEAN harus signifikan selama bertahun-tahun di Korea
memperkuat bisnisnya dengan berinvestasi Selatan (Mehra, 2016). Digital Evolution
dalam infrastruktur digital, membentuk ke- Index Mastercard (2017) menempatkan
bijakan yang inovatif, dan meningkatkan Korea Selatan sebagai ekonomi digital
perekonomiannya. Untuk memperkuat po- paling maju ketujuh dari 60 negara yang
sisinya secara global, ASEAN kemudian disurvei, dan yang kedua di Asia-Pasifik
mengadakan kerjasama di bidang setelah Singapura yang berada di urutan
perdagangan salah satunya dengan perjan- keenam.
jian perdagangan bebas atau Free Trade Area ASEAN hanya memiliki satu negara
(FTA) (Kawai & Wignaraja, 2011). Negara- maju, Singapura, yang juga merupakan
negara ASEAN juga harus membuat pasar tolak ukur negara lain untuk meningkatkan
digital tunggal dan mengambil langkah- kualitas mereka. Singapura memimpin
langkah untuk memperluas akses global dalam mendorong inovasi, membangun
secara agresif ke seluruh dunia (ATKearny, keunggulan yang ada dengan cara yang
2015). efisien dan efektif di antara negara-negara
Ekonomi digital merupakan bagian ASEAN lainnya (ATKearny, 2015). Oleh
penting dari hubungan internasional dan karena itu, negara-negara ASEAN lainnya
kemakmuran. Ekonomi digital, ada banyak harus mampu untuk menyerap dan
produk teknologi baru yang dianggap mencoba teknologi pendukung kegiatan
sebagai teknologi yang mendukung untuk perekonomian. Pengaruh sosial berperan
membuat ekonomi berkembang lebih baik penting agar negara-negara ASEAN mem-
(Notley, 2019). Otomatisasi, data besar, dan iliki perilaku adopsi agar termotivasi untuk
kecerdasan buatan yang diaktifkan oleh bergerak maju sehingga tidak menjadi
penerapan teknologi digital dapat negara yang buta teknologi (Datta, 2011).
memengaruhi 50% ekonomi dunia sehingga ASEAN memiliki keunggulan
tahapan mereka akan meningkat ke tahap kompetitif yang signifikan untuk Revolusi
berikutnya (Chakravorti et al., 2017). Industri 4.0. Hal ini karena ASEAN
Teknologi digital terus menyebar memiliki kumpulan bakat, pasar demografis
dengan cepat, hal ini karena teknologi digital terbaik, dan infrastruktur warisan yang
memungkinkan pengoperasian yang mudah relatif sedikit (Asian Development Bank,
dan efektif. Aktivitas yang dulunya terpisah 2014). Tantangan yang dihadapi ASEAN
menjadi bisa diintegrasikan sehingga mem- adalah untuk membawa keuntungan-
beri kemudahan dan penghematan biaya keuntungan tersebut pada kegiatan
(Teece, 2018). ASEAN telah menggunakan bisnisnya agar mampu berinovasi dan
teknologi digital di berbagai tingkat dan bertransformasi untuk era baru yang
memanfaatkannya untuk kemajuan ekonomi memungkinkan dominasi global seperti
dan sosial. Lebih dari 80% orang Google, Amazon dan sejenisnya (Razak,
menggunakan Internet di Singapura, lebih 2017).
dari 70% di Malaysia dan Brunei, Indonesia Sejak implementasi Masyarakat
diatas 60%, serta Laos dan Kamboja yang Ekonomi ASEAN (MEA) dimulai pada
masih di bawah 20% (Box & Lopez- akhir tahun 2015, inisiatif kebijakan
gonzalez, 2016). ekonomi tunggal menjadi paling signifikan
Korea Selatan menjadi negara yang di Asia Tenggara saat ini. Ekonomi digital
aktif mengimplementasikan ekonomi digital harus dianut sebagai pusat dari MEA untuk
untuk perekonomian negaranya (Aletdinova membuat integrasi lebih besar, lebih baik
& Bakaev, 2018). Negara ini memiliki pasar dan terjadi lebih cepat karena akan
E-commerce ritel terbesar ketujuh di dunia dan membentuk wilayah yang lebih dinamis,

68
 

Jurnal Ekonomi Modernisasi, 16(2) 2020, 66-72 

berjejaring, dan inovatif (Degelsegger- kelemahan (Kim, 2017). Hal ini ditunjang
márquez et al., 2018). AKFTA merupakan oleh Korea yang memiliki teknologi
bentuk kerjasama perdagangan ASEAN canggih sehingga dapat mendukung negara
dengan Korea yang mampu meningkatkan -negara ASEAN yang memiliki potensi
perekonomian dan kesejahteraan kedua untuk melangkah lebih jauh ke tingkat
negara (Darma & Hastiadi, 2017). Dalam evolusi berikutnya dalam ekonomi digital.
pelaksanaannya, AKFTA menyematkan Deloitte & Touche LLP (2016)
teknologi dengan “integrasi komplementer” menjelaskan bahwa ekonomi digital akan
untuk menghubungkan faktor-faktor berkontribusi pada pertumbuhan dan
produksi ekonomi digital dengan aktivitas integrasi di Asia Tenggara dalam lima cara:
non-produktif (Li et al., 2020) 1. Ekonomi digital akan membuat
Adanya teknologi memungkinkan kerangka kerja kebijakan yang tepat. Hal
bentuk-bentuk baru perilaku kognitif oleh ini karena ekonomi digital menyediakan
penggunanya (Bandura, 1977). Ekonomi platform dalam menciptakan nilai
digital mencerminkan dominasi informasi efektivitas sehingga mempermudah
dan komunikasi sebagai fondasi kegiatan pembentukan kerangka kerja kebijakan
ekonomi berbasis teknologi dimana faktor yang sesuai (Coyle, 2017);
kunci produksinya adalah data digital. 2. Ekonomi digital akan membuat
Teknologi dimanfaatkan untuk dapat manufaktur di Asia Tenggara lebih
meningkatkan produktivitas dan mem- kompetitif. Hal ini karena negara-negara
bangun industri dan proses bisnis yang ASEAN mendapat pengaruh kognitif
otomatis akan merubah perilaku kognitif sosial dari Korea Selatan yang maju di
para penggerak bidang perekonomian bidang teknologinya, sehingga memoti-
(Abdikeev, 2017). vasi mereka untuk mempelajari teknolo-
Berdasarkan persektif kognitif sosial, gi informasi (Bandura, 2004);
ekonomi digital menuntut agar para 3. Ekonomi digital akan membuat
pelakunya memiliki kemampuan di bidang permintaan konsumen meningkat. Hal
teknologi informasi. Penciptaan nilai dalam ini karena teknologi digital memiliki
ekonomi digital berakar pada ajaran genera- jaringan yang menghubungkan para
tivitas yang membuka proses penciptaan pemasok, penjual dan pembeli individu
nilai (Koch & Windsperger, 2017). Teknolo- bertemu secara virtual untuk ber-
gi informasi yang berkembang akan semakin transaksi jual beli (Coyle, 2017);
berfungsi sebagai pembangun jaringan sosial 4. Ekonomi digital akan mendorong
yang akan digunakan untuk bertukar infor- inovasi, perkembangan organisasi, dan
masi, berbagi ide-ide baru, dan melakukan pertumbuhan di bidang keuangan. Hal
transaksi di bidang perekonomian (Bandura, ini karena inovasi sejalan dengan
2004; Bandura & Erlbaum, 2001). Oleh ka- perkembangan teknologi (Teece, 2018).
rena itu, peranan ekonomi digital untuk ker- Inovasi terbentuk dengan melihat
jasama perdagangan bebas seperti AKFTA keterhubungan teknologi dan dampak
mutlak dibutuhkan. kombinasi baru dari teknologi yang ada
termasuk di bidang ekonomi dan keu-
angan untuk organisasi;
Pembahasan
5. Ekonomi digital juga akan mendorong
lebih banyak investasi ke Asia Tenggara.
Ekonomi digital dapat menjadi bagian
Hal ini merupakan dampak positif
besar dari agenda pertumbuhan untuk Asia
teknologi yang telah diadopsi untuk
Tenggara. Perjanjian regional seperti AK-
mendukung kegiatan perekonomian.
FTA memiliki potensi yang dapat
Teknologi tersebut akan memerlukan
memberikan keuntungan yang bisa mening-
investor untuk kemajuan infrastruktur,
katkan kekuatan dan menimalkan

69
 

Susilo, G.F.A & Rani, U. / Peran ekonomi digital terhadap hubungan ASEAN-Korea

mendorong produktivitas, dan mening- Simpulan


katkan nilai ekonomi (Pradhan et al.,
Ekonomi digital merupakan kondisi
2019).
bentukan dari adanya era Revolusi Industri
AKFTA akan membawa manfaat dan
4.0 yang sedang berlangsung saat ini. Kon-
memberi hasil yang saling menguntungkan
disi ini mendorong negara-negara di dunia
di era Industri 4.0 (Setiawan, 2012). Keber-
untuk mengimplementasikan ekonomi digi-
hasilan Korea Selatan selama 50 tahun da-
tal pada berbagai aspek kegiatan vital di
lam mengubah kondisi perekonomiannya
dalam negara tersebut. Inisiasi dari Korea
dari negara miskin menjadi negara yang
Selatan dan negara-negara ASEAN untuk
memiliki kondisi ekonomi teknologi tinggi
membentuk organisasi ASEAN-Korea Free
kelas dunia dapat memberikan pelajaran
Trade Area (AKFTA) merupakan efek posi-
yang sangat berharga bagi ASEAN dalam
tif dari munculnya era ekonomi digital yang
aspirasinya untuk menjadi ekonomi digital
berjalan saat ini. AKFTA didorong untuk
(Kim, 2017). Peningkatan industri melalui
mampu membantu dalam proses perkem-
digitalisasi dan otomatisasi serta beragam
bangan kegiatan perdagangan antara
program perdagangan dan investasi pada
ASEAN dan Korea Selatan. AKFTA akan
segmen industri yang terkait dengan Industri
menggeser neraca perdagangan ke
4.0 yang dibentuk mencerminkan manfaat
ASEAN, sehingga bisa mendorong per-
dari perjanjian kerjasama AKFTA ini.
tumbuhan ekonomi digital secara pesat dan
Ekonomi digital mengutamakan kebu-
memiliki dampak positif bagi kedua belah
tuhan pelanggan eksternal dan menciptakan
pihak.
solusi dari teknologi yang digunakan (Hoe,
Penelitian ini memberikan pemaham-
2017). Adanya AKFTA merupakan mem-
an baru tentang fenomena di era digital
beri dorongan perubahan perilaku kognitif
yang mampu memunculkan organisasi
sosial masyarakat ASEAN karena mereka
ASEAN-Korea Free Trade Area. Adanya
berperan aktif di dalamnya (Bandura & Erl-
kajian ini menambah pengetahuan para
baum, 2001). Hal ini dipicu oleh kondisi
peneliti bahwa era ekonomi digital
perekonomian Korea Selatan yang lebih ma-
memunculkan kognitif sosial sehingga
ju dari negara-negara ASEAN. Meskipun
muncul organisasi baru yang bisa
demikian, perubahan kognitif sosial ini telah
menguntungkan pihak di dalamnya. Kogni-
memberi efek positif pada negara-negara
tif sosial muncul di era digital karena
ASEAN sehingga termotivasi untuk
keinginan para pelaku ekonomi di negara-
memajukan kondisi perekenomiannya.
negara ASEAN untuk melangkah maju
Korea Selatan dan ASEAN dapat
seiring dengan perkembangan teknologi
menyamakan kualitas satu sama lain. Hal ini
yang telah digunakan. Terlebih setelah
berkat adanya AKFTA yang akan mening-
memiliki kerjasama dengan Korea Selatan,
katkan daya saing internasional ASEAN dan
perilaku kognitif semakin terlihat karena
Korea dengan mempromosikan persaingan
adanya motivasi untuk memperbaiki
dan efisiensi (Park et al., 2008). AKFTA
keadaan ekonomi menjadi lebih baik.
akan mempercepat perdagangan antara
Penelitian ini merupakan penelitian
ASEAN dan Korea Selatan dengan mengge-
kualitatif untuk mengkaji peran ekonomi
ser neraca perdagangan ke ASEAN, sehing-
digital dan hubungan ASEAN-Korea Free
ga bisa mendorong pertumbuhan ekonomi
Trade Area. Namun, penelitian ini tidak le-
digital secara pesat (Park et al., 2012). Oleh
pas dari keterbatasan. Pertama, studi ini
karena itu, derap langkah antara perkem-
masih belum mampu menggeneralisasi
bangan ekonomi digital dan AKFTA se-
kajian tentang topik yang dibahas karena
layaknya berjalan beriringan agar mampu
hanya berfokus pada peran ekonomi digital
memaksimalkan keuntungan yang akan
dan ASEAN-Korea Free Trade Area.
dirasakan oleh kedua belah pihak.
Kedua, studi ini dilakukan dengan desk re-

70
 

Jurnal Ekonomi Modernisasi, 16(2) 2020, 66-72 

search, sehingga belum mampu mencakup petitiveness , Indexed. Harvard Busi-


perkembangan terkini tentang kajian yang ness Review, 1–10.
dibahas. Saran untuk penelitian selanjutnya Coyle, D. (2017). Precarious and Produc-
yaitu mengadakan penelitian lebih lanjut dan tive Work in The Digital Economy.
lebih dalam tentang topik ini baik secara National Institute Economic Review, 240,
kualitatif maupun kuantitatif dan bisa 5 – 1 4 . h t t p s : / /
menggunakan metode lainnya agar menam- doi.org/10.1177/00279501172400011
bah ragam jenis penelitian dengan topik se- 0
jenis.
Darma, W. S., & Hastiadi, F. F. (2017).
Daftar Pustaka Trade Creation and Trade Diversion
Effects of the ASEAN-China Free
Abdikeev, N. M. (2017). Cognitive technol- Trade Agreement, ASEAN-Korea
ogies of business processes manage- Free Trade Agreement, and ASEAN-
ment in digital economy. IEEE, 1–3. India Free Trade Agreement Imple-
mentation on the Export of Indone-
Aletdinova, A., & Bakaev, M. (2018). Cul-
sia’s Food and Beverages Industry
tural and Environmental Factors Pro-
Products. International Journal of Eco-
moting Innovative Activities in Digital
nomics and Financial Issues, 7(6), 51–58.
Economy : The Comparative Studies
between South Korea and Russia. Korea Datta, P. (2011). A preliminary study of ecom-
and the World Economy, 19(2), 169–191. merce adoption in developing countries. 3–
32. https://doi.org/10.1111/j.1365-
Asian Development Bank. (2014). Innovative
2575.2009.00344.x
asia: advancing the knowledge-based economy.
Asian Development Bank. Degelsegger-márquez, A., Remøe, S. O., &
Trienes, R. (2018). Regional
ATKearny. (2015). The ASEAN Digital Rev-
knowledge economies and global in-
olution.
novation networks – the case of
Bandura, A. (1977). Self Efficacy: Toward a Southeast Asia. Journal of Science and
Univying Theory of Behavioral Technology Policy Managemen, 9(1), 66–
Change. Psychological Review, 84(2), 191– 86. https://doi.org/10.1108/JSTPM-
215. 06-2017-0027
Bandura, A. (2004). Health promotion by Deloitte & Touche LLP. (2016). Advancing
social cognitive means. Health Education the ASEAN Economic Community The
and Behavior, 31(2), 143–164. https:// Digital Economy and the Free Flow of Da-
doi.org/10.1177/1090198104263660 ta. US-Asean Business Council.Inc.
Bandura, A., & Erlbaum, L. (2001). Social Dweck, C. S., & Leggett, E. L. (1988). A
cognitive theory of mass communica- Social-Cognitive Approach to Motiva-
tions. In J. Bryant, & D. Zillman (Eds.). tion and Personality. Psychological Re-
Media effects: Advances in theory and re- view, 95(2), 256–273.
search (2nd ed., 121-153) (pp. 1–28).
Hoe, S. L. (2017). Viewpoint Thinking
Lawrence Erlbaum.
about how to think : cognitive skills.
Box, S., & Lopez-gonzalez, J. (2016). Chapter Human Resource Management International
2 The Future of Technology: Opportunities Digest, 25(5), 1–3. https://
for ASEAN in the Digital Economy. 37– doi.org/10.1108/HRMID-02-2017-
60. 0040
Chakravorti, B., Bhalla, A., & Chaturvedi, R. Kawai, M., & Wignaraja, G. (2011). Journal
S. (2017). 60 Countries ’ Digital Com- of Asian Economics Asian FTAs :

71
 

Susilo, G.F.A & Rani, U. / Peran ekonomi digital terhadap hubungan ASEAN-Korea

Trends , prospects and challenges. Jour- and economic growth in a digital


nal of Asian Economics, 22(1), 1–22. economy : A study of European
https://doi.org/10.1016/ countries. Technology in Society, 57
j.asieco.2010.10.002 (November 2018), 125–134. https://
d o i . o r g / 1 0 . 1 0 1 6 /
Kim, Y. (2017). Shaping Asean-Korea digital
j.techsoc.2018.11.002
partnership. 1–6.
Razak, N. (2017). ASEAN Economic Com-
Koch, T., & Windsperger, J. (2017). Seeing
munity — the next 50 years. 11–13.
through the network : Competitive ad-
vantage in the digital economy. Journal Setiawan, S. (2012). Dampak Perjanjian
of Organization Design, 6(6). https:// Perdagangan Barang Asean-Korea
doi.org/10.1186/s41469-017-0016-z FTA (Akfta) Terhadap Indonesia dan
Korea Selatan. Kajian Ekonomi Dan
Li, K., Kim, D. J., Lang, K. R., Kauffman,
Keuangan, 16(1).
R. J., & Naldi, M. (2020). How Should
We Understand the Digital Economy Sung, T. K. (2018). Technological Fore-
in Asia? Critical Assessment and Re- casting & Social Change Industry 4 .
search Agenda. Electronic Commerce Re- 0 : A Korea perspective. Technological
search and Applications. https:// Forecasting & Social Change, 132
doi.org/10.1016/j.elerap.2020.101004 (October 2017), 40–45. https://
d o i . o r g / 1 0 . 1 0 1 6 /
Mastercard. (2017). The Digital Evolution In-
j.techfore.2017.11.005
dex 2017.
Teece, D. J. (2018). Profiting from innova-
Mehra, G. (2016, March). Ecommerce in South
tion in the digital economy: Enabling
Korea : Aggressive Discounting , Rewards.
technologies, standards, and licensing
Morrar, R., Arman, H., Mousa, S., & models in the wireless world. Research
Schwab, K. (2017). The Fourth Industrial Policy, 47(8), 1367–1387. https://
Revolution ( Industry 4 . 0 ): A Social Inno- doi.org/10.1016/j.respol.2017.01.015
vation Perspective. 7(11), 12–21.
Zhou, L., & Nunes, M. B. (2016). Formu-
Notley, T. (2019). The environmental costs of the lating a Framework for Desktop Re-
global digital economy in Asia and the urgent search in Chinese Information Sys-
need for better policy. https:// tems. In Handbook of Research on Inno-
doi.org/10.1177/1329878X19844022 vations in Information Retrieval, Analysis,
Park, D., Park, I., & Estrada, G. E. B. and Management (pp. 307–309). IGI
(2008). Is the ASEAN-Korea Free Global. https://doi.org/10.4018/978-
Trade Area (AKFTA) an Optimal Free 1-4666-8833-9.ch011
Trade Area? ADB Working Paper Series
on Regional Economic Integration, 21.
Park, D., Park, I., & Estrada, G. E. B.
(2012). The Prospects of ASEAN-
Korea Free A Qualitative and Quanti-
tative Analysis Trade Area ( AKFTA ).
Asean Economic Bulletin, 29(1), 29–45.
https://doi.org/10.1355/ae29-lc
Pradhan, R. P., Arvin, M. B., Nair, M., Ben-
nett, S. E., & Bahmani, S. (2019).
Technology in Society Short-term and
long-term dynamics of venture capital

72

Anda mungkin juga menyukai