Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam kehidupan sehari-hari tanah diartikan sebagai wilayah daratan yang
dapat digunakan sebagai tampat tinggal, tempat usaha seperti pertanian,
peternakan, dan lain-lain. Dalam pertanian, tanah diartikan sebagai media
tumbuhnya tanaman daratan. Tanah berasal dari hasil pelapukan batuan campuran
dengan sisa-sisa bahan organik dan organisme (vegetasi dan hewan) yang hidup di
atasnya atau di dalamnya. Selain itu di dalam tanah terdapat juga udara dan air.
Tanah (soil) berbeda dengan lahan (land) karena lahan meliputi tanah beserta
faktor-faktor fisik lingkungannya seperti lereng, hidrologi, iklim, dan sebagainya
(Hardjowigeno, 2010).
Sifat fisik tanah merupakan unsur lingkungan yang sangat berpengaruh
terhadap tersedianya air, udara tanah dan secara tidak langsung mempengaruhi
ketersediaan unsur hara tanaman. Sifat ini juga akan mempengaruhi potensi tanah
untuk berproduksi secara maksimal. Sifat fisik tanah yang perlu diperhatikan
adalah terjadinya masalah degradasi struktur tanah akibat fungsi pengelolaan.
Selain itu pada lahan budidaya yang tidak tererosi, bahan organic hilang secara
cepat(Delsiyanti, dkk 2016).

1.2 Rumusan Masalah


Rumusan masalah dari latar belakang diatas adalah :
1.2.1 Apakah faktor penyebab perbedaan warna tanah?
1.2.2 Apa pengaruh tekstur tanah terhadap tanaman?
1.2.3 Apa pengaruh pH tanah terhadap tanaman?
1.2.4 Apakah yang dimaksud dengan bulk density dan peranannya bagi
tanaman?
1.2.5 Apa fungsi air bagi tanaman?

1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari disusunnya laporan praktikum ini adalah sebagai berikut :
1.3.1 Mengetahui faktor penyebab perbedaan warna tanah
1.3.2 Mengetahui pengaruh tekstur tanah terhadap tanaman
1.3.3 Mengetahui pengaruh pH tanah terhadap tanaman
1.3.4 Mengetahui pengertian dan peranan bulk density
1.3.5 Mengetahui fungsi air bagi tanaman

1.4 Manfaat
Adapun manfaat dari dilakukannya praktikum ini adalah mahasiswa
menjadi memahami tentang cara-cara dalam mengidentifikasi sifat-sifat fisik
tanah dan kimia tanah. Sehingga dapat mengetahui cara-cara pengolahan tanah
yang sesuai pada sistem budidaya tanaman.
BAB II
METODE DAN HASIL PRAKTIKUM

A. PENETAPAN WARNA TANAH


A.1 Tujuan
Warna tanah penting dalam penyifatan tubuh tanah. Warna tersebut
memeperlihatkan gejala-gejala untuk penafsiran :
a. Jenis tanah.
b. Kadar dan distribusi bahan organik.
c. Susunan mineralogis tanah.
d. Kesuburan tanah.
e. Ganesa suatu tubuh tanah.
f. Derajat erosi pada suatu tempat.

A.2 Alat dan Bahan


a. Alat
Alat yang digunakan dalam praktikum penetapan warna tanah adalah Munsell
Soil Color Chart.
b. Bahan
Bahan yang digunakan dalam praktikum penetapan warna tanah adalah butir
tanah tegalan dan air.

A.3 Cara Pelaksanaan


a. Cara Penetapan
Cara penetapan dengan jalan meletakkan tanah contoh pada lubang-lubang
daftara Munsell, bersama-sama dengan mencocokkan warna tanah dengan warna
daftar. Penetapan dilakukan untuk tanah kering dengan meletakkan butir tanah
contoh pada lubang Munsell dan dicocokkan dengan warna yang paling sama.
Selanjutnya untuk penetapan warna tanah basah dilakukan dengan cara butir tanah
contoh yang sudah ditetesi dengan air hingga basah diletakkan pada lubang
Munsell dan dicocokkan dengan warna yang paling sama.
b. Cara Penulisan
Cara menuliskan atau menyebutkan suatu warna tanah biasanya dengan
menyebutkan suatu warna tanah yang diikuti kode dari Munsell. Contoh :
yellowish red (5 YR/5/6)

A.4 Hasil Pengamatan dan Perhitungan


Dari hasil pengamatan yang dilakukan, didapatkan hasil sebagai berikut :
 Tanah dalam keadaan kering : light yellowish brown (2,5 Y/6/3)
 Tanah dalam keadaan basah : dark brown ( 10 YR/4/3)

B. PENETAPAN TEKSTUR TANAH


B.1 Tujuan
Tujuan dari praktikum penetapan tekstur tanah adalah untuk mengetahui
klasifikasi tekstur tanah dari jenis tanah tegalan yang kami gunakan karena,
tekstur tanah penting untuk menentukan sifat-sifat tanah seperti : tata udara tanah,
suhu tanah, pergerakan air tanah, mudah dan sukarnya pengolahan tanah, dan lain-
lain.

B.2 Alat dan Bahan


a. Alat
Alat yang digunakan dalam praktikum penetapan tekstur tanah adalah
selembar kertas.
b. Bahan
Bahan yang digunakan dalam praktikum penetapan warna tanah adalah tanah
tegalan yang telah dihaluskan dan air.

B.3 Cara Pelaksanaan


Cara penetapan tekstur tanah dilakukan dengan cara perasaan yaitu dengan
mengambil contoh tanah tegalan yang sudah dihaluskan kemudian diletakkan
pada kertas dan dicampur dengan air supaya tanah menjadi sedikit lembab.
Kemudian tanah ditaruh di antara ibu jari dan telunjuk. Bagian liat akan terasa
licin melecit, debu dapat dirasakan seperti bedak, dan pasir akan terasa kasar.
Tanah yang telah diletakkan kemudian dipijit-pijit di antara ibu jari dan
telunjuk, dan perhatikan hal-hal sebagai berikut :
a. Apabila terurai tanpa melekat disebut kelas tekstur pasir.
b. Apabila ditekan hati-hati, agak melekat disebut lempung berpasir.
c. Apabila ditekan secara kasar masih melekat, disebut lempung berliat.
Tanah tersebut dipijit dan dibentuk pita, kemudian perhatikan pita tersebut :
a. Apabila retak, disebut lempung berdebu.
b. Apabila licin
1. Tanah berat sendiri bila dipegang dengan hati-hati, disebut liat lempung
berdebu.
2. Tanah berat sendiri dengan mudah, disebut kelas tekstur liat berdebu.
3. Apabila pita dapat dibentuk berbagai rupa tanpa patah-patah, disebut
tekstur liat.

B.4 Hasil Pengamatan dan Perhitungan


Dari hasil pengamatan yang dilakukan, didapatkan hasil yaitu kelas tekstur
tanah liat berdebu, karena saat tanah dipegang dan digoyang-goyangkan dengan
hati-hati tanah tersebut masih tahan berat sediri tetapi jika digoyangkan lebih
keras maka tanah akan jatuh.

C. PENETAPAN KEMASAMAN (pH) TANAH


C.1 Tujuan
Tujuan dari praktikum penetapan kemasaman (pH) tanah yaitu untuk
mengetahui pH dari contoh tanah tegalan yang dibawa. Karena kemasaman tanah
banyak menetukan keadaan tanah seperti kesuburan tanah, jasad hidup dalam
tanah, tumbuhan yang hidup di atasanya, dan lain-lain.

C.2 Alat dan Bahan


a. Alat
Alat yan digunakan untuk penetapan kemasaman (pH) tanah yaitu indikator
tabel warna.
b. Bahan
Bahan yang digunakan dalam praktikum penetapan warna tanah adalah tanah
tegalan yang telah dihaluskan dan larutan indikator dari campuran brown clesol
green, brown thymol blue, dan clorophenol red.

C.3 Cara Pelaksanaan


Cara penetapan kemasaman (pH) tanah dilakukan dengan cara :
1. Ambil contoh tanah, letakkan di atas lempeng plastik dan hancurkan.
2. Tetesi dengan campuran indikator sampai jenuh.
3. Cocokkan warna indikator dengan tabel warna.
4. Catat pH-nya.

C.4 Hasil Pengamatan dan Perhitungan


Dari hasil pengamatan yang dilakukan pada contoh tanah tegalan yang
dibawa, didapatkan hasil yaitu pH = 7 atau yang disebut dengan pH netral.

D. PENETAPAN BULK DENSITY TANAH DENGAN CORE


D.1 Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui bulk density tanah. Bulk
density penting diketahui karena erat hubungannya dengan perkolasi tanah,
pengolahan tanah, dan lain-lain.

D.2 Alat dan Bahan


a. Alat
Alat yan digunakan untuk penetapan bulk density adalah :
1. Tabung baja yang berdinding tipis.
2. Pisau yang tajam
3. Alat pengering (oven).
4. Timbingan.
b. Bahan
Bahan yang digunakan dalam praktikum penetapan bulk density adalah tanah
yang diambil dari area kebun kampus Universitas Mahasaraswati Denpasar.

D.3 Cara Pelaksanaan


Cara penetapan bulk density tanah dilakukan dengan cara :
1. Buatlah sebuah lobang di lapangan sehingga kelihatan sebuah atau
beberapa profil tanah.
2. Tusukkan tabung baja itu sedalam ukuran tingginya ke dalam horison.
3. Potonglah tanah di pinggir tabung baja itu, sedikit miring.
4. Pisahkan tabung bersama dengan tanahnya dari tanah secara hati-hati,
tinggalkan tanah agak meonjol.
5. Ratakan muka ujung tabung baja itu dengan menggunakan pisau tajam.
Ratakan pula tanah di bagian dalam tabung yang menonjol.
6. Tanah ditaruh pada petridis dan kemudian dikeringkan dalam oven hingga
kering mutlak.
7. Hitung bulk density dengan rumus :

D.4 Hasil Pengamatan dan Perhitungan


Dari hasil pengamatan yang dilakukan, maka didapatkan hasil sebagai
berikut :
1. Praktikum minggu pertama.
 Diameter tabung = 52,1 mm = 5,21 cm
 Tinggi tabung = 46, 75 mm = 4,675 cm
 Volume tabung (cm3) = Luas alas A x Tinggi.
= π r2 x Tinggi.
= 3,14 x 2,6052 x 4,675
= 3,14 x 6,786 x 4,675
= 99,61 cm3
 Berat petridis (a) = 42,1 gram

2. Praktikum minggu kedua.


 Berat kering mutlak tanah dengan petridis (b) = 143,3 gram (setelah tanah
dioven).
 Berat kering mutlak tanah = (b) – (a) = 143,3 – 42,1 = 101,2 gram.
Bulk density =......?

Jadi, nilai bulk density dari tanah contoh yang diambil di area kebun
kampus Universitas Mahasaraswati Denpasar adalah 10.08 gram/cm3.

E. PENETAPAN KADAR AIR TANAH DAN POT WATER


REQUIREMENT (PWR)
E.1 Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui berat tanah kering
mutlak dari tanah kering udara dan berat tanah kering mutlak dari tanah kapasitas
lapang. Serta juga untuk mengetahui Pot Water Requirement (PWR) dari tanah
contoh yang diuji.

E.2 Alat dan Bahan


c. Alat
Alat yang digunakan dalam praktikum ini meliputi thin, alat pengering
(oven), botol jam, botol semprot plastik, dan timbingan.
d. Bahan
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah air dan tanah tegalan
kering udara dan tanah tegalan dalam kondisi tanah kapasitas lapang yang masing-
masing sudah diayak.

E.3 Cara Pelaksanaan


1. Kadar air kering udara
a. Timbang thin dalam keadaan kosong.
b. Masukan ke dalam thin tanah kering udara yang telah dihaluskan sebanyak
10 g.
c. Panaskan tanah bersama thinnya dalam oven hingga tanah mencapai
kering mutlak.
d. Keluarkan tanah dengan thinnya dari oven, kemudian dinginkan. Setelah
dingin, timbang tanah kering mutlak tersebut bersama thinnya. (Berat
tanah kering mutlak setelah dikurangi berat thinnya)
e. Hitung kadar air tanah kering udara dengan rumus :

2. Kadar air tanah kapasitas lapang


a. Masukkan tanah yang telah diayak ke dalam botol jam, kemudian
disentak-sentakkan sampai mampat menyerupai keadaan tanah di
lapangan. Volume tanah sampai pada leher botol.
b. Tetesi tanah tersebut dengan air dengan menggunakan botol semprot
plastik, hingga dua pertiganya. Diamkan semalam.
c. Kerjakan seperti point 1 di atas.
d. Hitung kadar air kapasitas lapang dengan rumus :
3. Pot Water Requirement (PWR)
Pot Water Requirement (PWR) dihitung dengan rumus :

E.4 Hasil Pengamatan dan Perhitungan


1. Kadar air tanah kering udara
a. Praktikum minggu pertama
 Berat thin (a) = 19,73 gram
 Berat tanah kering udara (ku) = 10 gram
b. Praktikum minggu kedua
 Berat tanah dan thin (b) = 29,74 gram
 Berat tanah kering mutlak (km) = (b) – (a) = ...... gram
= 29,74 – 19,73 = 10,01 gram
Kadar air kering udara adalah :

Jadi, kadar air kering udara sebesar -0,09 %. Terjadinya hasil minus (-)
pada perhitungan kelompok kami kemungkinan karena kurangnya ketelitian dan
ketelatenan dalam menggunakan alat praktikum pada praktikum minggu pertama.

2. Kadar air tanah kapasitas lapang


a. Praktikum minggu pertama
 Berat thin (a) = 19,3 gram
 Berat tanah kering udara (ku) = 10 gram
b. Praktikum minggu kedua
 Berat tanah dan thin (b) = 27,9 gram
 Berat tanah kering mutlak (km) = (b) – (a) = ...... gram
= 27,9 – 19,3 = 8,6 gram
Kadar air tanah kapasitas lapang adalah :

Jadi, kadar air tanah kapasitas lapang adalah 16,27 %

3. Pot Water Requirement (PWR)

Jadi, nilai dari Pot Water Requirement (PWR) adalah 11,62.

Anda mungkin juga menyukai