PERKEMBANGAN MIKROORGANISME
PADA ISOLAT Azotobacter sp. DAN BAKTERI ENDOFITIK
NAMA KELOMPOK :
i
KATA PENGANTAR
Puji Syukur Kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa, Tuhan Yang Maha
Esa karena atas berkat rahmatnya kami bisa menyelesaikan tugas Mikrobiologi
Pertanian di semester 2 tahun akademik 2017/2018 sesuai waktu yang telah di
rencanakan. Dalam penulisan tugas ini, tentunya banyak pihak yang memberikan
bantuan baik moril maupun materil.
Kami menyadari bahwa tugas ini masih jauh dari kata sempurna, maka
kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan
untuk selanjutnya.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
COVER...............................................................................................................................i
KATA PENGANTAR.......................................................................................................ii
DAFTAR ISI......................................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR.........................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................1
1.1 Latar Belakang....................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...............................................................................................3
1.3 Tujuan.................................................................................................................3
1.4 Manfaat ..............................................................................................................3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.......................................................................................4
2.1 Fase Pertumbuhan Mikroorganisme...................................................................4
a. Fase LAG/ Adaptasi.......................................................................................4
b. Fase LOG/ Pertumbuhan Eksponsial.............................................................5
c. Fase Stasioner.................................................................................................5
d. Fase Kematian................................................................................................5
2.2 Waktu generasi....................................................................................................6
BAB III PEMBAHASAN PEMAPARAN HASIL PENELITIAN DARI
JURNAL.............................................................................................................................8
3.1 Fase Pertumbuhan pada Perkembangan Mikroorganisme Azotobacter sp. dan
Bakteri Endofitik........................................................................................................8
3.2 Perhitungan Waktu Generasi pada Perkembangan Mikroorganisme
Azotobacter sp. dan Bakteri Endofitik.......................................................................11
BAB IV PENUTU..............................................................................................................13
4.1 Kesimpulan...................................................................................................................13
4.2 Saran.............................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................14
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1
memberikan keuntungan tersendiri. Selain meningkatkan ketersediaan N di dalam
tanah yang akan meningkatkan produksi hasil, Azotobacter sp. juga tidak akan
mencemari lingkungan (Mieke, 2014).
Bakteri endofit merupakan bakteri rizosfir yang mampu hidup dalam
jaringan tanaman (endofit), berfungsi memacu pertumbuhan dan melindungi
tanaman inangnya. Bakteri endofit hidup dalam jaringan hidup suatu tumbuhan
tanpa merugikan tanaman inangnya dan aktif dalam jaringan tersebut. Bakteri
endofit yang memiliki kemampuan dalam melakukan penambatan Nitrogen secara
biologis disebut dengan bakteri endofit diazotrof. Bakteri endofit terdapat pada
berbagai macam jaringan tanaman, seperti bunga, daun, batang, akar, dan biji atau
buah pada berbagai tanaman. Bakteri Azotobacter sp. diisolasi dari rhizosfir
tanaman padi sawah dan bakteri endofitik penambat N 2 diisolasi dari jaringan
akar, batang, dan daun tanaman padi yang tumbuh.
Peran dan fungsi mikroba tanah juga menentukan berhasilnya
keberlanjutan sistem produksi pertanian. Penambatan N2 dari atmosfer oleh
mikroba dapat membantu ketersediaan unsur N bagi tanaman dan dapat
mengefisienkan penggunaan N yang berasal dari pupuk anorganik. Pemanfaatan
mikroba penambat N2 ini juga akan mengurangi biaya produksi tanaman (Razie
dan Syaifuddin, 2005). Bakteri Azotobacter maupun bakteri endofitik penambat
N2 mempunyai karakteristik pertumbuhan yang berbeda walaupun kedua bakteri
tersebut mempunyai fungsi yang sama yaitu dapat menambat N2 dari udara bebas.
Karakteristik yang menentukan aktivitas kedua bakteri tersebut adalah kurva
pertumbuhan dan waktu generasinya.
Fase pertumbuhan bakteri dapat dilihat dari kurva pertumbuhan bakteri.
Disamping itu dapat diamati pula waktu tumbuh optimumnya. Perubahan
kemiringan pada kurva, menunjukkan transisi dari satu fase perkembangan ke fase
lainnya. Waktu generasi bakteri adalah waktu yang diperlukan bakteri untuk
membelah sel nya dari satu sel menjadi dua sel anak dengan sempurna. Waktu
generasi pada setiap bakteri tidak sama, ada yang hanya memerlukan 20 menit
sampai berjam-jam atau berhari-hari. Dengan mempelajari karakteristik kedua
bakteri yang bermanfaat ini diharapkan dapat direkayasa untuk meningkatkan
peran bakteri tersebut berkontribusi dalam mensuplai N.
2
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas maka dapat dirumuskan beberapa masalah yaitu :
1.2.1 Bagaimanakah fase pertumbuhan pada perkembangan mikroorganisme
Azotobacter sp. dan bakteri endofitik ?
1.2.2 Bagaimanakah perhitungan waktu generasi pada perkembangan
mikroorganisme Azotobacter sp. dan bakteri endofitik ?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari disusunnya tugas studi kasus ini adalah sebagai berikut :
1.3.1 Mengetahui fase pertumbuhan pada perkembangan mikroorganisme
Azotobacter sp. dan bakteri endofitik.
1.3.2 Mengetahui perhitungan waktu generasi pada perkembangan mikroorganisme
Azotobacter sp. dan bakteri endofitik.
1.4 Manfaat
Adapun manfaat yang didapat dari penyusunan tugas studi kasus ini adalah :
1.4.1 Mahasiswa menjadi mengetahui fase pertumbuhan pada perkembangan
mikroorganisme Azotobacter sp. dan bakteri endofitik.
1.4.2 Mahasiswa menjadi mengetahui perhitungan waktu generasi pada
perkembangan mikroorganisme Azotobacter sp. dan bakteri endofitik.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
4
b. Fase LOG/Pertumbuhan Eksponensial.
Menurut Wilis, dkk (2015) Fase eksponensial adalah keadaan pertumbuhan
yang cepat dengan laju pertumbuhan spesifik (μ) konstan, komposisi selular tetap,
sedangkan komposisi kimiawi media biakan berubah akibat terjadinya sintesis
produk dalam penggunaan substrat. Yanti (2014) mengatakan, pada fase ini
mikroba membelah dengan cepat dan konstan mengikuti kurva logaritmik. Pada
fase ini kecepatan pertumbuhan sangat dipengaruhi oleh medium tempat
tumbuhnya seperti pH dan kandungan nutrient, juga kondisi lingkungan termasuk
suhu dan kelembaban udara. Pada fase ini mikroba membutuhkan energi lebih
banyak dari pada fase lainnya. Pada fase ini juga kultur paling sensitif terhadap
keadaan lingkungan.
c. Fase Stationer.
Pada fase ini jumlah populasi sel tetap karena jumlah sel yang tumbuh
sama dengan jumlah sel yang mati. Ukuran sel pada fase ini menjadi lebih kecil
karena sel tetap membelah meskipun zat-zat nutrisi sudah habis. Karena
kekurangan zat nutrisi, sel kemungkinan mempunyai komposisi yang berbeda
dengan sel yang tumbuh pada fase logaritmik. Pada fase ini sel-sel lebih tahan
terhadap keadaan ekstrim seperti panas, dingin, radiasi, dan bahan-bahan kimia.
d. Fase Kematian.
Pada fase ini sebagian populasi mikroba mulai mengalami kematian
karena beberapa sebab yaitu:
5
Gambar 2.1 Kurva Pertumbuhan Mikroba.
6
Gambar 2.2 Frekuensi waktu generasi untuk berbagai mikroorganisme.
t
G=
3,32 (log b – log a)
Keterangan:
G = Waktu generasi.
t = Interval waktu antara pengukuran jumlah sel awal (a) dan jumlah sel
pada titik tertentu (b).
a = Populasi bakteri awal.
b = Populasi bakteri setelah waktu.
3,32 = faktor konversi.
7
BAB III
PEMBAHASAN
PEMAPARAN HASIL PENELITIAN DARI JURNAL
8
G
ambar 3.1 Grafik pertumbuhan bakteri Azotobacter sp.-1 dan Azotobacter sp. -2
(Mieke, 2014)
Pada Gambar 1, penentuan kurva pertumbuhan yang dilakukan
memerlukan waktu hingga jam ke 72 dalam labu kultur yang diinkubasi pada alat
pengocok dengan kecepatan 120 rpm. Pertumbuhan diukur dalam interval waktu
setiap 4 jam dengan metode TPC di dalam petridish. Isolat bakteri Azotobacter
sp.-1 terlihat memiliki populasi tertinggi pada jam ke 48 dengan total populasi
1,58 x107 cfu ml-1, sedangkan bakteri Azotobacter sp.-2 memiliki populasi
tertinggi pada jam ke 60 dengan total populasi 3,12 x106 cfu ml-1.
Mieke, dkk (2014) menjelaskan bahwa pertumbuhan bakteri dipengaruhi
oleh faktor fisik dan faktor kimia. Faktor-faktor fisik yang mempengaruhi
pertumbuhan bakteri, yaitu temperatur, tekanan osmosis, pH, oksigen, dan radiasi.
Sedangkan faktor kimia yang mempengaruhi pertumbuhan bakteri, yaitu nutrisi
dan media kultur. Perbedaan yang cukup besar pada jumlah populasi bakteri saat
titik tumbuh optimum terjadi karena faktor genetik pada masing-masing bakteri.
Genetik merupakan faktor intrinsik dalam suatu mikroorganisme yang tidak dapat
dirubah karena setiap makhluk hidup pasti memiliki gen yang berbeda satu sama
lain. Bakteri Azotobacter sp. dapat hidup pada pH 4,8-8,5 dengan pH optimum
untuk pertumbuhan dan fiksasi nitrogen 7,0-7,5. Namun selama pertumbuhannya,
aktivitas mikroba di dalam media dapat mempengaruhi kadar pH di dalamnya.
9
Kadar pH di dalam media kultur juga dapat meningkat akibat proses pembentukan
ammonia dari unsur nitrogen yang tergandung dalam media.
10
Dari Gambar 2 terlihat bahwa terdapat perbedaan pola kurva pertumbuhan
pada bakteri endofitik penambat N2-1 dan bakteri endofitik penambat N2-2 pada
tiap 4 jam terjadi fluktuasi. Populasi bakteri endofitik penambat N2-1 dan bakteri
endofitik penambat N2-2 mencapai puncak yang tertinggi pada jam ke- 60, kedua
bakteri endofitik kembali mencapai puncak tertinggi dan berulang lagi pada
pengamatan jam ke-72. Oleh karena itu isolat kedua bakteri endofitik pada jam
ke-60 setelah inkubasi pada media cair TSB dapat dipanen dan diaplikasikan ke
tanaman padi. Populasi bakteri endofitik penambat N2-1 pada jam ke-60 sebesar
1,12 x 108 cfu ml-1 lebih tinggi sebesar 18,62 % bila dibandingkan bakteri
endofitik penambat N2-2 sebesar 9,4 x 107 cfu ml-1 pada jam yang sama.
11
Tabel Waktu Generasi bakteri Azotobacter sp. dan bakteri endofitik
penambat N2.
12
suplai N2 pada media kultur akan mempengaruhi waktu generasi dari bakteri
Azotobacter sp. Keberadaan unsur fosfor dan molibdenum dalam media
perbanyakan bakteri terlihat memberikan pengaruh pada waktu generasi dari
bakteri Azotobacter sp. Metabolisme bakteri yang meningkat akibat pemberian
unsur fosfor dan molibdenum yang membantu proses reduksi N2 dan
memproduksi NH4 diduga menjadi salah satu faktor yang menentukan waktu
generasi. P pertumbuhan koloni dan kecepatan pertumbuhan sebuah bakteri akan
dibatasi oleh produk metabolit yang dihasilkan oleh mikroorganisme tersebut.
Kemasaman sebuah medium biakan merupakan faktor lain yang
mempengaruhi kecepatan pertumbuhan generasi bakteri. pH yang optimum
merupakan salah satu faktor fisik yang harus dimiliki sebuah media kultur untuk
menumbuhkan bakteri. Bakteri Azotobacter sp. memiliki pH optimum untuk
melakukan pertumbuhan dan proses fiksasi nitrogen, yaitu pada pH 7,0 - pH 7,5.
13
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari pembahasan di BAB III, maka didapatkanlah kesimpulan sebagai
berikut :
1. Pada perkembangan mikroorganisme, terjadi empat fase pertumbuhan yang
dialami oleh mikroorganieme yaitu fase LAG/adaptasi, fase
LOG/pertumbuhan ekponensial, fase stationer, dan fase kematian.
2. Waktu generasi pada setiap bakteri tidak sama, ada yang hanya memerlukan
20 menit sampai berjam-jam atau berhari-hari. Hal ini terjadi karena sifat
genetis yang dapat dipacu dengan mengkondisikan lingkungan dengan
memanipulasi suhu, pH, dan nutrisi.
3. Pada hasil penelitian dari jurnal, Isolat bakteri Azotobacter sp.-1 terlihat
memiliki populasi tertinggi pada jam ke 48 dengan total populasi 1,58 x107
cfu ml-1, sedangkan bakteri Azotobacter sp.-2 memiliki populasi tertinggi
pada jam ke 60 dengan total populasi 3,12 x106 cfu ml-1. Sementara itu
populasi bakteri endofitik penambat N2 mencapai puncak yang tertinggi pada
jam ke-60 dengan total populasi bakteri endofitik penambat N 2-1 sebesar 1,12
x 108 cfu ml-1 bakteri endofitik penambat N2-2 sebesar 9,4 x 107 cfu ml-1
kedua isolat bakteri endofitik tersebut memperlihatkan pola pertumbuhan
yang hampir sama.
4. Bakteri Azotobacter sp. mempunyai waktu generasi yang berbeda, sedangkan
kedua bakteri endofitik penambat N2 mempunyai waktu generasi yang sama.
Azotobacter sp.-1 mempunyai waktu generasi yang tercepat, mampu
menghasilkan sel baru setiap 158,66 menit atau setiap 2,64 jam sekali.
4.2 Saran
Dalam perkuliahan mikrobiologi pertanian, sebaiknya memang harus lebih
kepada beberapa objek saja karena cakupan materi mikrobiologi sangatlah luas,
agar mahasiswa menjadi labih memahami secara rinci dengan materi yang
mahasiswa pelajari.
14
DAFTAR PUSTAKA
15
UCAPAN TERIMAKASIH
16
BIODATA
Biodata 1
1 Nama I Putu Agus Wahyu Ekantara
2 NPM 1703542110068
3 Tempat dan Tanggal Lahir Yeh Sumbul, 25 April 1996
4 Nomor HP 087761400281
Desa Mekarsari, Kecamatan Baturiti,
5 Alamat
Tabanan, Bali
6 E-mail wahyuekantar96@gmail.com
7 Hobi Catur
Riwayat Pendidikan.
SD SMP SMA
SD N 1 Yeh SMP N 3 SMA N 1
Institute
Sumbuh Mendoyo Pekutatan
Jurusan - - IPA
Tahun 2002 - 2008 2008 - 2011 2011 - 2014
17
Biodata 2
1 Nama I Ketut Sudiasta
2 NPM 1703542110069
3 Tempat dan Tanggal Lahir Bedulu, 3 Mei 1999
4 Nomor HP 082236239946
Br. Margabingung, Bedulu, Blahbatuh,
5 Alamat
Gianyar, Bali.
6 E-mail ketutsudiasta223@gmail.com
7 Hobi Mendengarkan Musik
Riwayat Pendidikan.
SD SMP SMA
SD N 4 SMP N 3 SMA N 1
Institute
Bedulu Tampaksiring Blahbatuh
Jurusan - - IPA
Tahun 2006 - 2012 2012 - 2015 2015 - 2017
(I Ketut Sudiasta)
NPM. 1703542110069
18
Biodata 3
1 Nama I Made Gojing Andika
2 NPM 1703542110070
3 Tempat dan Tanggal Lahir Sibanggede, 04 Januari 1988
4 Nomor HP 081236059116
Desa Sibanggede, Kec. Abiansemal, Kab.
5 Alamat
Badung, Bali
6 E-mail made@kulkulfarm.com
7 Hobi Tidur
Riwayat Pendidikan.
SD SMP SMA
SD N 4 SMP N 3 SMK Pariwisata
Institute
Sibanggede Abiansemal PGRI 1 Badung
Jurusan - - Housekeeping
Tahun 1993 - 1999 1999 - 2002 2002 - 2005
19