Anda di halaman 1dari 28

FAKTOR-FAKTOR YANG

MEMPENGARUHI
BIOTRANSFORMASI

TIM PENGAMPU
2. JENIS KELAMIN
FAKTOR INTERNAL
1. UMUR

Health
FAKTOR INTERNAL
3. SPESIES
4. GENETIK
FAKTOR EKSTERNAL

•Makanan / Diet / Nutrisi


•Obat
Umur
Pada umumnya infants (< 1 th),
enzim-enzim yang berfungsi
memetabolisme belum begitu
lengkap, baik untuk fase I ataupun
fase II. Sehingga kapasitas
biotransformasi lebih rendah dari
pada orang dewasa.
Umur
Contoh
• kasus pemberian kloramfenikol
pada bayi dapat menyebabkan
Gray Baby Sindrom.
• Keadaan ini dapat diperparah
dengan pemberian Novobiosin,
Kortison/estradiol, Fenilbutazon (in
vitro).
Umur

Aktivitas
Enzim

Kelahiran Dewasa
Jenis Kelamin
• Perbedaan seks pada tikus pada
umumnya :
• Tikus jantan memetabolisme fase I
lebih cepat daripada betina kecuali
obat-obat tertentu
Jenis Kelamin
Pada Tikus
• Glukoronidasi (reaksi fase II) pada
jantan lebih besar dibanding betina
• Sleeping time of Hexobarbital.
Tikus/mencit betina menunjukkan
waktu yang lebih lama dibanding
yang jantan
Jenis Kelamin
• Biotransformasi in vitro dari
aminopirin dan hexobarbital, pada
tikus jantan lebih besar dibanding
tikus betina.
• Asetilasi sulfonamid, jantan >
betina
• Prokain dihidrolisis lebih tinggi pd
tikus jantan
Jenis Kelamin
• Senyawa aldrin dan heptaklor
dimetabolisme lebih besar pada
jantan, dan toksisitasnya pun lebih
tinggi pada jantan. hal ini karena
senyawa tersebut metabolit yang
dihasilkan lebih toksik.
SPESIES
METABOLISME FASE I
MAMALIA
MALATHION DIACID
MALATHION

INSECT

MALAOXON
SPESIES
Tabel 1. Keragaman Spesies dalam
memetabolisme heksobarbital 100 mg/kgbb
SPESIES DURASI T1/ Enzyme Activity
(MENIT) 2 (g/g/h)

Mouse 12±8 19 598


Rabbit 49 60 196
Rat 90 ± 15 14 135
0
Dog 315± 105 26 36
0
SPESIES
Metabolisme fase II
Tabel 2. Konjugasi glukoronida pada senyawa fenol

Glukoronida Sulfat
Manusia Kucing
Tikus Manusia
Kelinci Tikus
Babi Kelinci
SPESIES
Mereduksi keton
Metabolisme amphetamin
Kelinci

KELINCI / MARMUT
AMPHETAMIN Mendeaminasi
amphetamin
Tikus
Marmut

Menghidroksilasi
amphetamin Oksidasi keton menjadi
asam bensoat
STRAIN
• Pada mice dengan galur yang
berbeda menunjukkan lama waktu
tidur yang beda pula
Galur Durasi (menit)
A/NL 48  4
BALB/cAnN 41  2
C3HFB/HeN 22  3
SWR/HeN 18  4
Swiss (lahir ganda) 43  15
GENETIK
• INH (Isoniazid) mengalami
asetilasi menjadi asetil isoniazid
(in aktif). Pada Asetilator cepat
(jepang, eskimo), INH cepat
menjadi asetil isoniazid yang cepat
diekskresikan. Sedang pada
Asetilator lambat, kemungkinan
dapat mengakibatkan keracunan
GENETIK
• Tabel 3. Fenotipe asetilator berbagai kelompok etnik

Etnik Asetilator cepat Obat


Eskimo 95-100 INH
Jepang 88 INH
Amerika latin 70 INH
Amerika negro 52 INH
Amerika white 48 INH
Afrika 42 SMZ
India selatan 39 INH
Inggris 38 SMZ
Mesir 18 INH
Kerusakan Hepar

• INH dimetabolisme menjadi Asetil


Hidrazin. Yang diasetilasi kembali
menjadi diasetil hidrazin (tidak aktif).
• Asetil hidrazin dapat mengalami
oksidasi menjadi radikal yang reaktif
(karbanion) yang dapat berinteraksi
dengan mikrosom sel, sehingga
berakibat nekrosis.
Beberapa perbedaan (spesies, strain dan
genetik) kemungkinan diperkirakan
karena :
1.Perubahan jumlah / keaktifan enzim.
2.Perubahan jumlah atau keadaan
inhibitor atau aktivator alami
3.Perubahan jumlah atau kemampuan
menyelinap dari kofaktor
4.Ada / tidaknya enzim pemetabolisme
MAKANAN
PROTEIN.
• Hewan yang porsi makanan kaya
protein perkembangan enzim
pemetabolisme >>>.
MAKANAN
LEMAK.
• Dibutuhkan oleh enzim
pemetabolisme obat sebagai
komponen membran dan
mungkin untuk interaksi spesifik.
Diperkirakan fosfatidilkolin
diperlukan untuk metabolisme
etilmorfin dan heksobarbital.
MAKANAN
KARBOHIDRAT
• Manipulasi karbohidrat efektif
dengan efek yang lebih berbeda
pada metabolisme antara dan
keseimbangan hormonal dan
bukan efek langsung pada hati.
MAKANAN
Vitamin.
Merupakan bagian penting dari makanan
yang dibutuhkan untuk sintesis protein
dan lemak
• Vitamin A mempengaruhi struktur
membran, bukan pada sintesis
proteinnya.
MAKANAN
• Riboflavin (Vitamin B2). komponen
penting dalam NADPH-sitokrom P-
450 reduktase.
• Thiamin (Vitamin B1). Tidak
terlibat langsung dalam
metabolisme obat, tetapi penting
untuk metabolisme karbohidrat
MAKANAN
• Vitamin C
Penelitian menunjukkan bahwa marmot
yang mengalami defisiensi vitamin C
lebih sensitif terhadap efek
pentobarbital dan prokain. Turunnya
kadar sitokrom P-450 dialami pada
hewan yang defisiensi vitamin C.
• Vitamin E. Defisiensi mengurangi
kapasitas metabolisme obat.
ROKOK
• Merokok dianggap sebagai masuknya produk pirolisis
(dari hasil pembakaran bahan tumbuhan yang
terkandung dalam tembakau) dengan tempat interaksi
pertama paru-paru.
• Efek yang paling umum karena merokok adalah
peningkatan biotransformasi obat.
• Rokok mengandung paling sedikit 3000 bahan kimia
yang berbeda. Beberapa diantaranya dikenal sebagai
penginduksi enzim (seperti hidrokarbon polisiklik,
karbon monoksida, hidrogen sianida).
Faktor Lingkungan
Lingkungan penuh dengan bahan-bahan
yang dapat mempengaruhi
metabolisme obat dan harus pula
dipertimbangkan.
• Logam berat :timbal, air raksa,
kadmium
• Polutan industri:TCDD (2,3,7,8-
tetrachlorodibenzo-p-dioxin ), PELARUT,
BIFENILPOLIKLORINAT
• Insektisida :
DDT (diklorodifeniltrikloroetana/dichlorodiphe
nyltrichloroethane) , paration, mireks.

Anda mungkin juga menyukai