Peningkatan K3
Peningkatan K3
Nur Aini Faridah Rahmawati 1, Martono 1, Sugiharto 1, Karnawan Joko Setyono 1 , Parhadi 1
1
Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Semarang
Jln. Prof. Soedarto, SH, Tembalang, Semarang, 50275
Email: martono@polines. ac. id, sugiharto@polines. ac. id
ABSTRAK
Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan salah satu bentuk upaya untuk
menciptakan lingkungan kerja yang aman dan sehat serta untuk mencegah kemungkinan terjadinya
kecelakaan dan penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan dan lingkungan kerja. Faktor utama yang
menjadi tulang punggung suatu pekerjaan adalah manusia, dalam hal ini adalah para pekerja. Dengan
adanya penerapan program Keselamatan dan Kesehatan Kerja untuk mengubah pola pikir para pekerja
dan membangkitkan kesadaran dari dalam diri para pekerja bahwa pentingnya Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3). Maka dari itu mengingat bahwa adanya bahaya potensi risiko kerja di bidang jasa
konstruksi maka masyarakat supaya untuk senantiasa menerapkan program Keselamatan dan Kesehatan
Kerja yang akan berpotensi untuk meningkatkan Produktivitas kerja bagi para pekerja. Penerapan
program K3 yang di lakukan oleh PT. Sinar Cerah Sempurna Semarang dalam pembangunan gedung
penunjang pelayanan RSUP Dr.Kariadi antara lain dimulai dari Project Safety Review, Safety Inspection,
Pemasangan rambu-rambu proyek, Safety morning, Kelengkapan Alat Pelindung Diri, Pemasangan
Safety Nett, Pemasangan Safety Line, Pemasangan lampu penerangan hingga Kebersihan Area proyek.
Kegiatan Penerapan Program K3 ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas bagi para
pekerja dibidang konstruksi.
Kata kunci: keselamatan dan kesehatan kerja (k3), program k3, produktivitas kerja.
PENDAHULUAN keselamatan dan kesehatan kerja (K3)
merupakan salah satu upaya dalam
Latar Belakang pencegahan kecelakaan kerja, penyakit
akibat kerja, peledakan, kebakaran, dan
Permasalahan para pekerja di pencemaran lingkungan kerja yang
Indonesia mengenai Keselamatan dan penerapannya menurut jenis dan sifat atau
Kesehatan kerja masih sangat terabaikan, kegiatan pekerjaan serta kondisi
sehingga dapat lingkungan kerja. Menurut data Indonesia
menimbulkan angka kecelakaan kerja dalam Ramli (2010:28) pada tahun 2007
yang signifikan. Sedangkan terjadi 89000 kecelakaan kerja di seluruh
perusahaan jasa konstruksi tidak dapat perusahaan yang menjadi anggota
terlepas dari tenaga kerja, karena tenaga jamsostek yang meliputi 7 juta pekerja.
kerja adalah faktor penting bagi Jika jumlah pekerja di Indonesia
perusahaan. Maka dari itu mengingat mencapai 90 juta orang maka jumlah
ancaman bahaya kecelakaan diperkirakan
potensial dari kecelakaan kerja lebih dari 700.000 kejadian setiap tahun.
tersebut maka Pemerintah telah Karena itu, ILO
menetapkan kebijakan tenaga kerja memperkirakan kerugian akibat
terhadap aspek Keselamatan dan kecelakaan kerja mencapai 2-4% dari
Kesehatan Kerja (K3) melalui peraturan GNP suatu Negara. Kerugian akibat
perundangan. Peraturan perundangan kecelakaan kecelakaan dan kejadian
Taugeha, Winda
Purnama.
2018.
Manajemen
Risiko
Keselamata
n dan
Kesehatan
Kerja (K3)
pada proyek
Konstruksi.
Jurnal
Teknik Sipil
Vol 6. No
11.