44 tahun (Ibu Rumah Tangga) Kota Bandar Lampung, Kab. Bandar
Lampung, Kec. Way halim
Mitos dan keterkaitan dengan sains Gambar Hewan
Mitos : Kucing mempunyai 9 nyawa
Kaitan dengan sains:
Sembilan nyawa yang dimiliki oleh kucing diyakini berasal dari kemampuannya melompat atau terjatuh dari tempat tinggi tanpa terluka. Kucing juga bisa menghindari kecelakaan dengan baik sehingga enggak membuatnya terluka. Sebenarnya, berbagai kemampuan yang dimiliki kucing ini berasal dari keseimbangan tubuhnya yang baik saat mereka terjatuh (mengatur gaya gravitasi yang baik) Ketika terjatuh, kucing mengetahui posisi jatuhnya, yaitu menghadapkan kaki ke bawah yang digunakan untuk mendarat. Kucing juga dikenal punya refleks yang sangat baik, sehingga bisa membuat mereka dapat melarikan diri dengan cepat dari situasi yang dianggap berbahaya. 2. Ular (Serpentes) (Vertebrata / Reptil)
Umur dan Pekerjaan Narasumber Lokasi Hewan
33 tahun (PNS) Kota Bandar Lampung, Kab. Bandar
Lampung, Kec. Way halim
Mitos dan keterkaitan dengan sains Gambar Hewan
Mitos : Ular bisa dikonsumsi sebagai pengobatan
Kaitan dengan sains:
Menurut Dr. Tri Maharani, daging, empedu, dan bisa ular mengandung protein. Jadi, bisa dikonsumsi oleh manusia. Meski bisa dikonsumsi, kita harus tetap berhati-hati saat mengonsumsi daging ular. Namun, tidak benar bila daging ular memiliki berbagai khaziat ajaib selama ini yang dipercaya oleh masyarakat. Selain itu, ada kekhawatiran bila ular yang dimakan memiliki penyakit. Karena Ular adalah hewan liar. Kita tidak bisa membedakan mana ular sakit dan mana ular sehat. Selain itu, kita juga tidak tahu, apakah ular tersebut mengandung bakteri atau tidak. Jika ular yang kita konsumsi mengandung bakteri, kita tidak tahu efek apa yang akan ditimbulkan oleh bakteri tersebut pada tubuh kita. Bakteri yang belum diketahui jenisnya ini dikhawatirkan bisa membuat seseorang sakit.
Karena mengandung bakteri yang tak dikenal,
alangkah baiknya jika kita memilih daging hewan lain yang lebih layak untuk dimakan, misalnya ayam atau sapi. Jika kita memaksakan diri makan daging ular, dikhawatirkan akan terjadi zoonis (infeksi yang disebabkan oleh bakteri tak dikenal yang ada di tubuh hewan) 3. Monyet (Hominoidea) (Vertebrata / Mamalia)
Umur dan Pekerjaan Narasumber Lokasi Hewan
52 tahun (Wiraswasta) Kota Bandar Lampung, Kab. Bandar
Lampung, Kec. Way halim
Mitos dan keterkaitan dengan sains Gambar Hewan
Mitos : Otak monyet bisa meningkatkan kecerdasan manusia
Kaitan dengan sains:
Mitos itu bisa benar, bila dibuktikan dengan penelitian ilmiah. Tapi mitos itu juga bisa salah, bila tidak dibuktikan dengan penelitian ilmiah. Sebelumnya, dipercaya bahwa penyebab sejumlah primata punya otak lebih besar dari yang lain, karena terkait perilaku sosialnya. Primata yang hidup di lingkungan sosial yang lebih besar dan kompleks membutuhkan otak yang lebih besar pula untuk mengakomodasi secara efisien seluruh hubungan sosial itu. Namun, sejak umur 5 tahun manusia sudah tampak kecerdasannya tanpa memakan otak monyet, dan belum ada penelitian yang membenarkan bahwa otak monyet bisa meningkatkan kecerdasan manusia. 4. Banteng (Bos javanicus) (Vertebrata / Mamalia)
Umur dan Pekerjaan Narasumber Lokasi Hewan
46 tahun (Ibu Rumah Tangga) Kota Bandar Lampung, Kab. Bandar
Lampung, Kec. Way halim
Mitos dan keterkaitan dengan sains Gambar Hewan
Mitos : Banteng benci warna merah
Kaitan dengan sains:
Mitos ini muncul karena ada seorang matador yang mengibaskan Muleta (tongkat kain merah) untuk memancing kemarahan banteng. Namun, pernyataan banteng membenci warna merah hanya sebuah mitos. Sebab, banteng tidak mengenal warna, termasuk merah. Sebenarnya banteng menjadi agresif bukan karena warna merah. Banteng menjadi agresif karena gerakan dari Muleta. Banteng bakal menghampiri objek yang bergerak paling aktif yang berada dalam jangkauannya. Jadi, seekor banteng tidak bisa melihat warna merah, tapi bereaksi terhadap gerakan. Pandangan terhadap warna adalah subyek yang menipu. Muleta inilah yang membuat atraksi matador vs banteng menjadi sangat menarik. Namun pada kenyataannya, banteng tidak tertarik pada warna merah yang ada pada Muleta. Banteng lebih tertarik dengan kibasan yang diberikan matador pada Muleta.
Kain yang ada di Muleta itu menutupi
pandangan banteng. Banteng punya penyakit buta parsial yang menyebabkan banteng tidak bisa melihat warna atau buta warna. Sebab, matador memang sudah biasa sejak dulu menggunakan kain berwarna merah sebagai alat untuk aksinya melawan banteng. Kostum hiasan dan jubah merah dianggap sebagai bagian penting dari budaya dan tradisi adu banteng. Maka banyak yang menganggap warna merah yang membuat banteng mengamuk.