Anda di halaman 1dari 2

UTS FILSAFAT ISLAM JAWA

Nama : Cahyo Adhi Nugroho

NIM : 181121010

1. Secara garis besar, ada tiga teori masuknya islam. Pertama, teori Gujarat, India, islam
dipercaya datang dari wilayah Gujarat – India melalui peran para pedagang India muslim
pada sekitar abad ke-13 M. kedua, teori Makkah, islam dipercaya tiba di Indonesia
langsung dari Timur Tengah melalui jasa para pedagang Arab muslim sekitar abad ke-7
M. ketiga, teori Persia, islam tiba di Indonesia melalui peran para pedagang asal Persia
yang dalam perjalanannya singgah ke Gujarat sebelum ke Nusantara sekitar abad ke-13
M. kejawen muncul karena adanya agama islam yang telah beradaptasi dengan kultur dan
tradisi nagari Agung yang kemudian dapat menciptakan sebuah identitas penggabungan
antara budaya jawa dan islam menjadi religiusitas islam dengan warna jawa, kejawen
merupakan bentuk sinkretisme firman suci dengan kultur lokal.
Periodesasi Islam di tanah Jawa, agama islam masuk ke pulau Jawa sekitar abad XI M
yang dibawa oleh pedagang dari Arab dan disebarkan Mubsligh dari Pasai (Aceh utara).
Adapaun yang didaangi pertama oleh Islam di pulau Jawa yaitu pesisir utara Jawa Timur.
Perkembangan Islam di Jawa awalmulanya ketika datangnya Maulana Malik Ibrahim di
Gresik yang kemudian menjadi pusat penyebaran Islam di Jawa Timur. Untuk
perkembangan selanjutnya ditingkatkan oleh adanya para wali yang terhimpun dalam
nama “Wali Sanga”, sehingga meluaslah Islam diseluruh pulau Jawa.
2. Makna simbolik pandawa
a. Yudistira (Puntadewa) dalam pewayangan adalah symbol sosok yang suci, tidak
mempunyai dosa, dan diibaratkan darahnya berwarna putih tanpa noda sedikitpun,
b. Bima (Werkudara) dalam pewayangan adalah symbol ketegasan dan keadilan serta
kejujuran dalam menegakkan hukum, tidak pandang bulu,
c. Arjuna (Janaka) dalam pewayangan adalah symbol sosok tampan dan rupawan, serta
merupakan kesatria tanpa tanding,
d. Nakula dalam pewayangan adalah symbol setia, taat, belas kasih, tahu membalas
budi, dan dapat menyimpan rahasia,
e. Sadewa dalam pewayangan adalah symbol bijak dan pintar, dan juga tidak pernah
putus asa.
3. 10 makna motif batik Surakarta
a. Sido Luhur, motif batik sido luhur ini dibuat khusus untuk anak keturunan dari Ki
Ageng Henis (Kakek pendiri Mataram, Panembahan Senopati) dengan maksud
supaya si pemakai dapat berhati serta berpikir luhur sehingga dapat berguna bagi
masyarakat banyak,
b. Sido Mukti, makna dari motif batik sido mukti adalah kemakmuran,
c. Ratu Ratih, makna dari motif batik ratu ratih menggambarkan kemuliaan,
d. Bokor Kencana, makna dari motif batik bokor kencana ini adalah harapan,
keagungan, dan kewibawaan
e. Sekar Jagad, makna dari motif batik sekar jagad adalah bunga dunia. Dalam pola
batik ini merupakan perulangan geometris dengan cara ceplok (dipasangkan
bersisian), yang mengandung arti keindahan dalam keluhuran.
f. Satrio Manah, biasa dikenakan calon memepelai pria saat acara lamaran, makna dari
motif batik satrio manah ini adalah agar lamaran calon pengantin pria diterima pihak
keluarga calon pengantin wanita,
g. Semen Rante, biasa dikenakan saat prosesi lamaran dan dikenakan oleh wali dan
calon mempelai wanita, makna motif batik semen rante ini adalah ikatan yang kokoh.
h. Pamiluto, biasa dikenakan oleh ibu dari mempelai wanita saat prosesi tukar cincin,
makna dari motif batik ini adalah sebuah harapan agar hubungan sang anak dengan
calon suaminya seperti kisah Mimi dan Mintuno,
i. Turntum, biasanya dikenakan oleh orang tua pengantin, makna dari motif batik ini
adalah membimbing,
j. Parang Kusumo, biasanya dikenakan oleh calon mempelai wanita saat prosesi tukar
cincin, makna dari motif batik ini digambarkan seperti Bungan yang sedang mekar.

Anda mungkin juga menyukai