Anda di halaman 1dari 32

Pengantar Hukum Indonesia

4 SKS

UNDARIS MOHAMAD TOHARI

Materi Kuliah S1 Ilmu Hukum


Hari Senin 10 Okt
2021 FAKULTAS HUKUM
TEMA

ASAS-ASAS HUKUM PERDATA

2
Beberapa Definisi “HKM PERDATA”
 Subekti:
Hk perdata dalam arti luas meliputi semua hk privat
materiil, yaitu segala hukum pokok yg mengatur
kepentingan-kepentingan perseorangan
 Sudikno Mertokusumo:
Hukum Perdata adalah hukum antar perorangan yg
mengatur hak dan kewajiban perorangan yg satu
terhadap yg lain di dalam hubungan keluarga dan di
dalam pergaulan masyarakat. Pelaksanaannya
diserahkan masing-masing pihak.
3
Sehingga
Hukum Perdata = Hukum yg mengatur
kepentingan perseorangan
( private interest )

Mengatur hak dan kewajiban


perseorangan dalam hub
antara subyek-subyek hukum
4
Hukum Perdata di Indonesia bercorak PLURALISTIK
 Pasal 131 jo Pasal 163 I.S (Indische Staatsregeling)
 Pasal 49 UU 7/89 jo UU 3/06 TTG Peradilan Agama
Sehingga sumber hukum perdata di Indonesia:
1. BW untuk org Eropa, Timur Asing Tiong Hoa (kecuali
ttg persoalan perkawinan & larangan perkawinan), &
Timur Asing non Tiong Hoa khusus utk persoalan hk
harta kekayaan dan hk waris dg testamen
2. Hk Adat Penduduk pribumi dan Timur Asing non
Tiong Hoa (utk persoalan perdata pd
umumnya)
3. Hk Islam Seluruh penduduk beragama Islam utk
persoalan: perkawinan, waris, wasiat, hibah,
wakaf, zakat, sodaqoh, infaq, dan ekonomi syaria (Ps. 49
UU N0 3/2006) 5
Pemberlakuan BW pd penduduk Pribumi
Pasal 131 I.S ayat 4 jo Stb.1917 no 12
Penundukan diri secara suka rela kpd BW
Tdp 4 macam:
1. Penundukan diri sepenuhnya
2. Penundukan diri sebagian
3. Penundukan diri utk perbuatan tertentu
4. Penundukan diri diam-diam

6
SEJARAH HUKUM PERDATA
CORPUS JURIS CIVILIS / CODEX JUSTIANUS
ROMAWI ABAD 15

CODE CIVIL DES FRANCAIS/CIVIL CODE


NAPOLEON
(PERANCIS 1805)

B.W (BURGELIJK WETBOOK) 1838

BW (Indonesia)
1 Mei 1848
7
Sistematika KUHPdt
KUH Pdt
/BW Berbagai Peraturan Yang
Mengatur Tentang Subjek
Hukum
Buku I
Orang
Hukum Perkawinan

Buku II Hukum Agraria

Benda
Hukum hak tanggungan
Buku III
Perikatan

Buku IV HIR / R.Bg


Pembuktian & (Herzien Inlandsch Reglement/
Daluwarsa Reglement Buitengewesten)
8
OBYEK HK PERDATA

1. Hkm Per-org-an /Bdn Pribadi


(personen recht) BUKU I BW jo
UU 1/74

2. Hk keluarga (Famillie recht)

3. Hk harta kekayaan
(vermogensrecht) BUKU II & III BW
4. Hk waris (erfrecht)
9
1. Hukum PERORANGAN

Subyek Hukum:
- Siapa sajakah

- Sejak kapan
?
- Bilamana
10
Subyek Hukum
 DEFINISI:
“Penyandang hak & kewajiban.”

Orang Badan Hukum


11
ORANG
Pasal 2 BW
Anak yang ada dalam kandungan seorang
perempuan dianggap telah lahir, bilamana
kepentingan si anak menghendakinya.
Mati sewaktu dilahirkannya, dianggaplah ia
tak pernah telah ada.

SEHINGGA:
Setiap orang, siapapun, sejak ia menyandang
hak dan kewajiban, mk ia tlh dpt dikatakan
sebagai subyek hukum.
12
Subyek Hukum
“Penyandang hak & kewajiban”

Mununtut Hak Melaksanakan Kewajiban

PERBUATAN HUKUM

Dibutuhkan KECAKAPAN

13
SEHINGGA:
Setiap orang, kapanpun, dpt memiliki hak
& kewajiban (setiap org dpt berwenang ).

TAPI

Tidak setiap orang mampu melakukan


perbuatan hukum ( Setiap orang belum
tentu cakap )
14
Apa itu Cakap ?
Cakap adalah merupakan kewenangan yang dimiki
untuk melakukan perbuatan hukum (kecakapan
bertindak)= orang-orang baik pria maupun wanita
yang sudah dewasa.

Lalu kapan seseorang di katakan “Cakap”.


Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUH Pdt) Pasal 330
Ayat (1) menyebutkan ”belum dewasa adalah mereka yang
belum mencapai umur genap dua puluh satu tahun dan tidak
lebih dulu telah kawin” sedangkan pada Ayat (2) disebutkan
bahwa ”apabila perkawinan itu dibubarkan sebelum umur
mereka genap dua puluh satu tahun, maka mereka tidak
kembali lagi dalam kedudukan belum dewasa”

15
TIDAK CAKAP BERBUAT:
1. Belum Dewasa 1330 BW jo 330 BW jo
psl 47 UU No.1 Th 74.
2. Orang yg berada di bawah PENGAMPUAN
(Org yg tlh dewasa, namun dianggap tidak
cakap krn keadaan tertentu spt: dungu, gila,
pemboros) Pasal 1330 BW jo Pasal 433
BW
3. Orang-orang yg dilarang UU utk melakukan
perbt.2 hk tertentu misalnya orang yg
dinyatakan pailit (UU Kepailitan).
16
BADAN HUKUM
SYARAT Badan Hukum:
1. Mempunyai pengurus (alat / organ)
2. Mempunyai tujuan tertentu
3. Mempunyai kekayaan sendiri yg terpisah dari
kekayaan anggotanya
4. Disahkan oleh badan yg berwenang.
Cth:
Perseroan Terbatas (P.T), Yayasan, Koperasi.

17
2. Hukum KELUARGA
Mengatur antara lain persoalan-persoalan:
- Perkawinan
- Perceraian
- Kekuasaan orang tua
- Kedudukan anak
- Perwalian (voogdij)
- Pengampuan (curatele)

18
PERKAWINAN

Syarat perkawinan Pasal 2 jo Pasal 6


UU No.1 Th 74.
Usia kawin pasal 7 UU No.1 Th 74
Larangan perkawinan Pasal 8 UU No. 1
Th74

KEKUASAAN ORANG TUA:


Pasal 45 – 49 UU no. 1 Th 74

19
PERWALIAN
Pasal 50 – 54 UU no. 1 Th 74
3 Macam perwalian:
1. Perwalian menurut UU
2. Perwalian dg wasiat
3. Perwalian oleh penunjukan
pengadilan
20
3. HKM HARTA KEKAYAAN
Tdr dr:
1. Hukum kebendaaan (Buku II BW)
2. Hukum perikatan (Buku III BW)

21
1. Hk Kebendaan
Adalah aturan-aturan yg mengatur hubungan
antara orang dg kebendaan
Diatur dlm Buku II BW
Bersifat tertutup, artinya orang tdk diperkenankan
menciptakan hak kebendaan diluar yg diatur dlm
Buku II BW
Pasal 499:
“Kebendaan adalah tiap-tiap barang dan tiap-tiap
hak yg dpt dikuasai oleh hak milik.”

22
LANJUT (1)
Hak kebendaan (zakelijke rechten) hak yg
diberikan kpd seseorang, yg memberikan
kekuasaan langsung atas suatu benda, yg dpt
dipertahankan terhadap setiap orang.
Hak kebendaan >< Hak perseorangan
Hak perseorangan (persoonlijke rechten) Hak
yg hanya dapat dipertahankan thd orang
tertentu saja. Ex: hak tuntutan / penagihan
kepada seseorang.

23
SEHINGGA:
Benda berwujud
“Benda” hak milik
Benda tdk
berwujud

Pembagian “Benda” menurut BW :


a. 1. Benda berwujud
2. Benda tdk berwujud

b. 1. Benda bergerak
2. Benda tdk bergerak

24
Benda bergerak:
a. Karena sifatnya benda yg dpt dipindah-pindahkan
tanpa mengubah bentuknya.
b. Karena penetapan UU benda yg oleh UU ditetapkan
sbg benda yg bergerak (Biasanya berupa hak yg
penguasaannya bisa dipindahtangankan) ex: Hak cipta.
Benda tdk bergerak:
a. Karena sifatnya ex: tanah
b. Karena tujuan pemakaiannya ex: mesin pabrik
c. Karena UU hak erfpacht (HGU)/ Hak Eigendom.
Aturan ttg Hk Benda berkait dg persoalan tanah menurut Buku
II BW sdh tidak berlaku lagi dg diganti oleh UU No 5 / 60
(UUPA)

25
2. Hk Perikatan
Diatur dlm Buku III BW
Subekti:
“Perikatan adalah aturan yg mengatur
hubungan hukum antara dua pihak, di mana
pihak yg satu mempunyai hak menuntut suatu
prestasi (kreditur) dari pihak lainnya yg wajib
memenuhi tuntutan tersebut (debitur).”
“Perikatan” dlm bhs Belanda verbintenis

26
Obyek perikatan:
Prestasi (prestatie), yakni hak kreditur dan
kewajiban dr debitur.
Dpt brp (Psl 1234 BW):
1. Memberikan sesuatu
2. Melakukan perbuatan
3. Tdk melakukan suatu perbuatan
Subyek perikatan:
1. Kreditur pihak yg berhak atas prestasi
2. Debitur pihak yg wajib melakukan prestasi
27
Sumber-sumber / sebab-sebab timbulnya
perikatan (1233 BW):
1. Adanya UU
2. Adanya perjanjian

Ad. 1. Adanya UU (Psl 1352 BW):


a. UU saja
b. Karena adanya perbuatan orang (1353 BW):
- Sesuai hukum
- Bertentangan dg hukum /
onrechtmatigedaad ( 1365 BW)
28
Ad. 2. Adanya Perjanjian
Syarat sah-nya perjanjian (Psl 1320 BW) :
1. Adanya kesepakatan.
Tdk krn (1321 BW):
- Kekhilafan (atas orang,barang, maupun tujuan
perjanjian)
- Penipuan
- Paksaan
2. Cakap Ps 1330 BW
3. Suatu hal tertentu Ps 1333 BW
4. Sebab / causa yg halal

29
4. Hukum WARIS

Berlaku pluralisme hukum ( BW,


Adat, Islam)
Obyek waris hny terbatas pd
hak & kewajiban dlm lapangan
kekayaan saja.

30
Obyek hk waris:
1. Penentuan atas siap saja yg mjd ahli waris
2. Penggolongan ahli waris berdasarkan
urutannya
3. Penentuan bagian masing-masing ahli waris
4. Apa saja yg dpt dipesankan oleh seseorang bila
ia meninggal & batas-2 kekuasaan seseorang
utk membuat pesan-pesan ttg harta
peninggalannya

31
Sekian & Terima Kasih

32

Anda mungkin juga menyukai