Analisa dan Pendapat terkait https://nasional.kontan.co.id/news/ini-upaya-kemnaker-sediakan- lapangan-kerja-dalam-jangka-pendek Dari artikel tersebut menurut saya upaya yang dilakukan Kemnaker sudah tepat dengan tujuan utamanya yakni untuk mengurangi angka pengangguran selain itu juga bisa untuk mengurangi impor pangan dan mewujudkan ketahanan pangan nasional dengan tidak bergantung pada negara lain. Banyak orang kehilangan pekerjaan atau mengalami pemutusan hubungan kerja imbas dari penurunan kemampuan ekonomi selama pandemi Covid-19. Mereka yang kehilangan pekerjaan bisa mendapatkan pekerjaan dari program food estate tersebut. Food estate yang merupakan program padat karya diharapkan mampu menyerap banyak tenaga kerja terutama bagi mereka yang belum memiliki pekerjaan sehingga nantinya jumlah pengangguran akan menurun. Mereka yang sebelumnya tidak mempunyai penghasilan akan mendapatkan penghasilan untuk dikonsumsi (disposable income) atau disimpan. Ketika jumlah tenaga kerja yang menerima penghasilan atau daya belinya naik dengan asumsi supply barang di pasar tetap maka harga-harga barang tersebut akan mengalami kenaikan. Semakin tinggi daya beli masyarakat saat persediaan barang di pasar semakin menipis maka secara otomatis harga barang akan naik. Kenaikan harga suatu barang misal kebutuhan pokok seperti makanan dapat mempengaruhi kenaikan harga barang-barang lainnya dan terjadilah inflasi. Keberhasilan food estate juga akan berdampak untuk meredam efek inflasi Komponen Bergejolak (Volatile Food) misalkan karena gagal panen pada komoditas pertanian tertentu yang sering kali saat terjadinya tidak dapat diprediksi atau diantisipasi jauh-jauh hari. Letak Geografis negara Indonesia dan perubahan iklim yang sering terjadi tak terduga memiliki risiko terhadap komoditas pertanian misal banjir dan gagal panen untuk barang komoditas pertanian tertentu misal beras, cabe, bawang merah dan lain-lain. Untuk meminimalkan risiko tersebut perlu juga dilaksanakan program food estate dengan diversifikasi tanaman pertanian maupun dengan menanam berbagai komoditas yang memiliki musim panen berbeda-beda. Food Estate juga harusnya diiringi dengan pengelolaan logistik atau penyimpanan hasil pertanian yang baik. Sehingga stok atau persediaan hasil pertanian dapat terjaga sewaktu-waktu dan tidak menimbulkan kelangkaan barang yang berisiko pada gejolak kenaikan harga. Program food estate juga seharusnya bisa melibatkan tenaga kerja lokal di sekitar wilayah program food estate tersebut berada. Pemerintah juga perlu menyediakan pelatihan agar tenaga kerja yang masuk dalam program food estate memiliki pengetahuan dan ketrampilan yang dapat menunjang keberhasilan program food estate. Hal penting yang perlu dipertimbangkan lainnya adalah pihak-pihak yang terlibat dalam food estate ini apakah korporasi besar atau petani-petani (kelompok usaha kecil) sehingga akan tepat sasaran peruntukannya. Program food estate ini juga merupakan salah satu bentuk dari Goverment Spending atau Pengeluaran Pemerintah yang akan menstimulasi pertumbuhan ekonomi melalui pembelian atau pengadaan langsung misalkan melalui pembebasan lahan, pembelian/pengadaan alat pertanian, pengadaan jasa pelatihan dan ketrampilan ke masyarakat sehingga kesejahteraan masyarakat akan meningkat dari government spending dan penerimaan negara dari sektor pajak akan naik juga. Selain itu juga diharapkan dengan adanya program food estate dapat menciptakan ketahanan pangan dalam negeri sehingga mampu menekan impor khususnya impor pangan yang cukup membebani neraca perdagangan.