Anda di halaman 1dari 76

Panduan

Praktikum
Biokimia

PROGRAM STUDI
FARMASI

UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH
KUDUS
TAHUN AJARAN 2019 - 2020

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan kepada Sang Mahadaya Ilmu Allah SWT
atas segala rahmat, nikmat dan karunia-Nya, sehingga atas ijin-Nya penulis
dapat membubuhkan tanda titik terakhir pada panduan praktikum untuk
mata kuliah Biokimia ini. Panduan praktikum ini dibuat untuk
mempermudah dosen dan mahasiswa dalam proses pembelajaran di
Laboratorium.
Panduan praktikum Biokimia ini adalah panduan tata laksana
praktikum yang harus dilaksanakan oleh mahasiswa Universitas
Muhammadiyah Kudus Prodi S1 Farmasi Semester IV. Panduan praktikum
ini bukan merupakan referensi yang dapat dijadikan salah satu daftar
pustaka untuk sebuah makalah ataupun laporan. Dengan demikian,
praktikan diharapkan tetap untuk mempelajari buku-buku Biokimia yang
lain untuk menambah pengetahuan dan memperkuat pemahaman atas
modul-modul yang dikerjakan.
Panduan praktikum Biokimia ini masih banyak kekurangannya dan
tentu saja masih perlu banyak penyempurnaan lebih lanjut. Untuk itu kami
mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat membangun, sebagai
bahan perbaikan dimasa mendatang. Mudah-mudahan penuntun praktikum
Biokimia ini dapat bermanfaat bagi siapa saja yang memerlukannya.
Sebagai penutup, penyusun mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah ikut membantu dalam mewujudkan diktat penuntun
praktikum ini.

Kudus, Juni 2019

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...............................................................................i
KATA PENGANTAR.............................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................iii
TATA TERTIB.......................................................................................iv
KARBOHIDRAT....................................................................................1
LIPID.......................................................................................................16
UJI AKTIVITAS ENZIM.......................................................................30
PROTEIN................................................................................................37
UJI KUALITATIF VITAMIN................................................................53
ISOLASI DNA BUAH............................................................................62
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................67

iii
TATA TERTIB LABORATORIUM BIOKIMIA

A. TEMPAT DAN WAKTU PRAKTIKUM


1. Praktikum Biokimia dilaksanakan di laboratorium Kimia.
2. Waktu praktikum dilaksanakan sesuai dengan jadwal praktikum yang
telah ditentukan.
3. Praktikan harus berada di tempat praktikum selambat-lambatnya 10
menit sebelum praktikum dimulai.
4. Praktikan yang datang terlambat lebih dari 15 menit dari waktu yang
telah ditentukan, tidak diperkenankan melakukan percobaan.
5. Praktikan hanya boleh melakukan percobaan jika telah melakukan
pembicaraan atau responsi.
6. Sebelum pembicaraan dimulai praktikan harus menyiapkan jurnal
praktikum

B. ALAT-ALAT DAN PEREAKSI


1. Sebelum dan sesudah praktikum, semua praktikan harus mengecek dan
mengembalikan alat-alat inventarisnya.
2. Alat-alat yang hilang atau pecah harus diganti dengan alat-alat yang
sama.
3. Botol-botol pereaksi harus ditempatkan pada tempat yang telah
ditentukan dan pengambilan pereaksi harus dilakukan dengan pipet yang
khusus untuk tiap pereaksi.
4. Botol-botol pereaksi yang kosong harus cepat diberitahukan kepada
asisten atau laboran untuk diisi kembali.

C. KEBERSIHAN LABORATORIUM
1. Semua praktikan diwajibkan memakai jas laboratorium untuk menjaga
kerusakan akibat zat-zat kimia.
2. Tidak diperkenankan membuang sampah atau kertas saring pada bak
pencuci, buanglah sampah tersebut pada tempat yang telah disediakan.

iv
3. Jika ada zat-zat kimia yang tumpah, harus cepat dibersihkan dengan air,
karena zat-zat tersebut dapat merusak meja praktikum jika tidak segera
dibersihkan. Jika terjadi kecelakaan cepat diberitahukan kepada asisten
yang bertugas.
4. Selama praktikum, semua praktikan tidak diperbolehkan merokok dalam
ruangan laboratorium dan tidak diperkenankan memakai sandal.
5. Berbicaralah seperlunya selama praktikum dan tidak diperkenankan
mengganggu ketenangan pekerjaan orang lain.

D. JURNAL, LAPORAN DAN PENILAIAN PRAKTIKUM


1. Jurnal dibuat pada buku tulis berukuran besar bersampul warna sesuai
dengan kelasnya.
2. Jurnal diisi dengan format : Judul Percobaan, Tujuan, Prinsip, Prosedur
yang dibuat dalam bentuk diagram alir, Pengamatan dan Perhitungan.
3. Laporan dibuat pada buku tulis berukuran Folio ditulis tangan.
4. Laporan dibuat sesuai dengan format dan harus berisi: Judul, Tujuan
Percobaan, Dasar Teori, Alat dan Bahan, Prosedur Kerja, Hasil
Pengamatan, Pembahasan, Kesimpulan, Jawaban Pertanyaan, dan Daftar
Pustaka yang digunakan.
5. Laporan lengkap harus diserahkan kepada asisten yang bertugas
sekurang-kurangnya satu minggu setelah percobaan dilakukan, dan
harus meminta paraf dari asisten yang menerima laporan tersebut. Jika
belum memberikan laporan percobaan, maka praktikan yang
bersangkutan tidak diperkenankan mengikuti praktikum selanjutnya
sampai laporan diserahkan.
6. Penilaian praktikum ditentukan oleh hasil-hasil berikut:
a. Kerja Laboratorium 30%
- Kehadiran dan keaktifan 30%
- Pretest 30%
- Kelengkapan Jurnal dan Laporan 40%
b. UAS Aktif 70%

v
E. FORMAT LAPORAN PRAKTIKUM
1. Sampul (Cover)
Sampul/cover dibuat dan diketik menggunakan dan di print dalam kertas
ukuran Folio berisi:

LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA


JUDUL PERCOBAAN

LOGO UNIVERSITAS

Nama Praktikan : ……………………………..


NIM : …………………………….
Tingkat/Kelompok : …………………………….
Tanggal Praktikum : ……………………………..

PROGRAM STUDI FARMASI


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KUDUS
(TAHUN)

2. Pendahuluan
Pendahuluan dibuat dengan tulis tangan yang berisi:
Tujuan Percobaan
Dasar Teori, Prinsip Percobaan, Persamaan Reaksi
Berupa kutipan dengan langsung mencantumkan sumber referensi tiap
kalimat/alenia kutipan

vi
3. Prosedur
Prosedur percobaan dibuat dengan tulisan tangan dalam bentuk diagram
alir/flowchart dan berupa kalimat aktif bukan kalimat perintah.
4. Data dan Perhitungan
Sedapat mungkin ditulis dalam betuk table. Tabel harus diberi nomor
dan judul, heading kolom harus dicantumkan dengan jelas termasuk
satuannya. Garis kolom ditiadakan dan garis lajur hanya untuk
membatasi heading dengan badan table dan hasil pengamatan atau
perhitungan.
5. Pembahasan
Pembahasan dibuat dengan tulisan tangan yang merupakan interpretasi
data menjelaskan hasil yang diperoleh. Bagaimana hasil tersebut,
berhasil atau tidak. Bandingkan dengan data-data yang lain atau
referensi. Pembahasan bukan merupakan prosedur atau cara kerja.
6. Kesimpulan.
Kesimpulan merupakan jawaban dari tujuan yang ditulis tangan.
7. Jawaban Pertanyaan
Jawaban dari setiap pertanyaan (jika ada)
8. Referensi/ Literatur
Referensi/Literatur dibuat dengan tulisan tangan yang diperoleh dari
buku-buku universitas yang diterbitkan oleh penerbit resmi (diktat
kuliah, buku teks, jurnal penelitian, atau skripsi mahasiswa).
Tuliskan semua sumber yang digunakan. Referensi yang bermutu akan
menjadi bahan pertimbangan penilaian.

F. LAIN-LAIN
1. Praktikan wajib mengikuti semua kegiatan praktikum.
2. Praktikan yang tidak masuk karena sakit atau ada musibah/halangan
harus memberi surat keterangan dari orang tua/wali atau surat
keterangan dokter.

vii
3. Modul yang belum dikerjakan, diselesaikan pada waktu yang ditentukan
atau mengikuti kelompok lain dengan persetujuan koordinator
laboratorium.
4. Setiap praktikum yang telah 2x berturut-turut tidak masuk praktikum,
kegiatannya dihentikan dan harus mengulang lagi bersama-sama
rombongan baru.
5. Hal-hal lain yang belum diatur dalam tata tertib ini akan ditentukan
kemudian.

G. PERINGATAN KESELAMATAN DI LABORATORIUM


1. Sebagian besar zat di labolatorium kimia mudah terbakar dan beracun.
Ikuti petunjuk berikut untuk menjaga keselamatan :
a. Perlakukan semua zat sebagai racun. Jika zat kimia mengenai kulit,
cuci segera dengan air yang banyak. Gunakan sabun dan air
menghilangkan zat padat berbau atau cairan kental. Jangan pernah
mencicipi zat kimia kecuali ada petunjuk khusus. Jika harus
membaui zat kimia lakukan dengan mengibas gas dan menempatkan
wadahnya 15 sampai 25 cm dari hidung dan hisap sesedikit
mungkin. Jika ada zat yang tertumpah, segera bersihkan, hal ini
termasuk untuk tumpahan terhadap permukaan meja, lantai, alat
pemanas, timbangan, dll.
b. Zat yang bertitik didih rendah yang mudah terbakar harus didestilasi
atau dievaporasi dengan menggunakan heating mantle atau dalam
penangas oil, jangan dipanaskan. Jangan dipanaskan dengan
pembakar bunsen. Senyawa seperti : metanol, etanol, benzen,
petroleum eter, aseton, dll.
c. Pelarut yang mudah terbakar disimpan dalam botol bermulut kecil
dan disimpan agak jauh dengan tempat anda bekerja.
d. Jangan mengembalikan zat yang sudah dikeluarkan ke dalam botol
asalnya. Hitung dengan seksama keperluan anda terhadap suatu zat
dan ambil sesuai dengan keperluan. Bawa tempat zat yang akan

viii
ditimbang ke dekat neraca, dan tutup kembali segera setelah
penimbangan.
e. Gunakan zat sesuai dengan keperluan praktikum, hal ini untuk
mengurangi limbah dan mencegah kecelakaan
f. Ketika melarutkan asam kuat dengan air, selalu tambahkan asam ke
dalam air sambil terus diaduk.
g. Jangan membuang pelarut organik ke dalam tempat sampah, karena
dapat menyebabkan kebakaran.
h. Jangan membuang campuran air-pelarut tak larut air (eter, petroleum
eter, benzena, dll) dan campuran yang mengandung senyawa yang
tak larut air ke dalam bak cuci. Gunakan kaleng atau tempat khusus
untuk menampung limbah ini. Jika masuk ke dalam bak cuci maka
harus diguyur dengan air yang banyak.

ix
PROSEDUR KERJA
KARBOHIDRAT

UNIVERSITAS KODE NO. URUT


LAB. KIMIA
PKKH MUHAMMADIYAH
FISIKA 2.1 89
KUDUS

Revisi :
Tanggal :
Dikaji ulang oleh :
Dikendalikan oleh : Lembaga Laboratorium Klinik
Disetujui oleh : Rektor

© UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KUDUS, 2019 – All Right Reserved


UNIVERSITAS Prosedur Kerja Disetujui oleh:
MUHAMMADIYAH Karbohidrat
KUDUS
Revisi Tanggal

PK.KH.UMKU.LAB.KIMIAFISIKA Rektor

UNIVERSITAS Prosedur Kerja Halaman 1 dari 14

1
MUHAMMADIYAH
KUDUS
Disetujui oleh: Karbohidrat No. Dokumen:
8.9.PK.KH.UMKU/2019
Rektor Berlaku: 1 Agustus 2019

I. DEFINISI
Karbohidrat tersusun dari unsur C, H, dan O. Rumus umum senyawa
ini adalah Cn(H2O)m. Disebut karbohidrat karena perbandingan antara H dan
O dalam rumus senyawa tersebut sama dengan perbandingan H dan O
dalam molekul air.
Disakarida merupakan gabungan dari dua molekul monosakarida.
Ikatan antara keduanya terjadi antara gugus aldehida monosakarida yang
satu dengan gugus keton yang atau gugus hidroksi dari monosakarida yang
satunya.
Sukrosa atau disebut dengan gula tebu dibuat dari tetes tebut.
Sukrosa lebih masin dari glukosa, tetapi kurang manis dibangkan dengan
fruktosa, sangat mudah larut dalam air.

Maltosa disebut sebagai gula mout, banyak terdapat pada jelai yang
sedang berkecambah. Senyawa ini merupakan hasil hidrolisis parsial dari
pati. Laktosa disebut juga dengan gula susu karena terdapat banyak dalam
air susu. Biasanya diperoleh dari air susu.

II. TUJUAN
1. Mahasiswa mampu mengenal alat dan bahan baku kimia di
laboratorium beserta kegunaan dan keamanannya
2. Mahasiswa mampu mengoperasikan peralatan
3. Mahasiswa mampu mengidentifikasi dan menentukan karbohidrat pada
bahan pangan dengan metode uji yang sesuai

2
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH Prosedur Kerja Halaman 2 dari 14
KUDUS
Disetujui oleh: Karbohidrat No. Dokumen:
8.9.PK.KH.UMKU/2019
Rektor Berlaku: 1 Agustus 2019

III. ALAT DAN BAHAN


Alat :
1. Beaker Glass
2. Timbangan Analitik
3. Gelas Ukur
4. Pipet Tetes
5. Batang Pengaduk
Bahan :
1. Larutan Gula (Glukosa, Fruktosa, Maltosa, Galaktosa, Sukrosa,
Laktosa)
2. Roti Tawar 11. Gula Pasir
3. Madu 12. Minyak Kelapa
4. Amilum 13. H2SO4 pekat
5. Tepung Sagu 14. Reagen Molish
6. Pisang 15. Etil Alkohol
7. Putih Telur 16. Natrium Sitrat
8. Singkong 17. Natrium Karbonat
9. Kentang 18. Tembaga Sulfat
10. Jagung 19. Aquadest

IV. PROSEDUR KERJA


1. Uji Molisch (membuktikan adanya karbohidrat secara kualitatif)
Karbohidrat oleh asam organik pekat akan dihidrolisis menjadi
monosakarida. Dehidrasi monosarida jenis pentose oleh asam sulfat pekat
menjadi furfural dan golongan heksosa menghasilkan hidroksimetilfurfural.

3
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH Prosedur Kerja Halaman 3 dari 14
KUDUS
Disetujui oleh: Karbohidrat No. Dokumen:
8.9.PK.KH.UMKU/2019
Rektor Berlaku: 1 Agustus 2019

Pereaksi Molisch akan bereaksi dengan furfural membentuk senyawa


kompleks ungu.
Reagen dan bahan:
- Larutan glukosa 1 % - Larutan fruktosa 1%
- Larutan maltosa 1% - Larutan laktosa 1%
- Larutan sukrosa 1% - Larutan amilum 1%
- Larutan galaktosa 1% - Gula Pasir
- Tepung sagu - Jagung
- Roti Tawar - Singkong
- Pisang - Kentang
- Madu - Putih telur
- H2SO4 pekat - Minyak kelapa
- Reagen Molisch: dibuat dengan cara melarutkan 10 gram α-naftol di
dalam 100 mL etil alkohol 95%.
Prosedur:
- Tambahkan 3 tetes reagen Molisch ke dalam tabung-tabug reaksi
yang telah berisi 2 mL sampel kemudian kocok perlahan.
- Tambahkan 2 mL H2SO4 pekat melalui dinding dalam tabung yang
dimiringkan dan amati bidang batas antara kedua cairan.
- Terjadinya warna pada bidang batas antara kedua cairan
menunjukkan reaksi positif.
- Ulangi prosedur di atas untuk setiap sampel.
Pertanyaan:
a. Warna apa yang terlihat diantara permukaan dua larutan tersebut?

4
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH Prosedur Kerja Halaman 4 dari 14
KUDUS
Disetujui oleh: Karbohidrat No. Dokumen:
8.9.PK.KH.UMKU/2019
Rektor Berlaku: 1 Agustus 2019

b. Gugus apa dari karbohidrat yang memberikan uji Molisch yang


positif?
c. Mengapa banyak protein juga memberikan uji Molisch yang positif?

2. Uji Benedict (untuk membuktikan adanya gula pereduksi)


Uji Benedict didasarkan pada reduksi dari Cu2+ menjadi Cu+ oleh
karbohidrat yang mempunyai gugus aldehida atau keton bebas (gula
pereduksi). Disakarida seperti maltosa dan laktosa dapat mereduksi larutan
Benedict karena memiliki gugus keton bebas. Hasil positif ditandai dengan
adanya endapan warna merah bata.
Pada proses reduksi kupri dalam suasana alkalis biasanya
ditambahkan zat pengompleks seperti sitrat pada larutan Benedict atau tartrt
pada larutan Fehling. Hal ini dilakukan untuk mencegah pengendapan
CuCO3 dalam larutan natrium karbonat pada Benedict, sedangkan pada
Fehling untuk mencegah pengendapan Cu(OH)2 atau CuO dalam larutan
natrium hidroksida. Produk oksidasi karbohidrat dalam larutan alkalis
sangat kompleks dan banyak jumlahnya, belum semuanya dapat
diidentifikasi. Tidak seperti maltosa dan laktosa, sukrosa tidak dapat
mereduksi Benedict karena ia tidak memiliki gugus aldehida atau gugus
keto bebas.
Reagen dan bahan:
- Larutan glukosa 1 % - Larutan fruktosa 1%
- Larutan maltosa 1% - Larutan laktosa 1%
- Larutan sukrosa 1% - Larutan amilum 1%
- Larutan galaktosa 1% - Gula pasir

5
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH Prosedur Kerja Halaman 5 dari 14
KUDUS
Disetujui oleh: Karbohidrat No. Dokumen:
8.9.PK.KH.UMKU/2019
Rektor Berlaku: 1 Agustus 2019

- Madu - Kentang
- Tepung sagu - Jagung
- Roti Tawar - Singkong
- Pisang
- Reagen Benedict : dibuat dengan cara melarutkan 173 gram Kristal
natrium sitrat dan 100 gram natrium karbonat anhidrat di dalam 100
mL aquadest. Tambahkan 17,3 gram tembaga sulfat yang telah
dilarutkan dalam 100 mL aquadest. Volume total dibuat menjadi
1000 mL dengan penambahan aquadest.
Prosedur:
- Tambahkan 3 tetes larutan sampel pada tabung reaksi yang telah
diisi 2 mL reagen Benedict, lalu kocok.
- Tempatkan tabung dalam penangas air mendidih selama 1 menit,
biarkan dingin.
- Amati perubahan warna dan perhatikan apakah terbentuk endapan.
- Pembentukan endapan hijau, kuning, atau merah menunjukkan
reaksi positif.
- Ulangi prosedur di atas untuk sampel yang lain.
Pertanyaan:
a. Apa warna endapan yang terbentuk?
b. Senyawa apa lagi selain tembaga yang dapat dipakai?
c. Apa fungsi natrium sitrat?
d. Apa perbedaan antara reagen Benedict dan reagen Fehling?
e. Senyawa apa di dalam urine yang dapat mengganggu uji
Fehling?

6
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH Prosedur Kerja Halaman 6 dari 14
KUDUS
Disetujui oleh: Karbohidrat No. Dokumen:
8.9.PK.KH.UMKU/2019
Rektor Berlaku: 1 Agustus 2019

3. Uji Barfoed (membedakan antara monosakarida dan disakarida)


Ion Cu2+ dari pereaksi Barfoed dalam suasana asam akan direduksi
lebih cepat oleh gula pereduksi monosakarida daripada disakarida dan
menghasilkan endapan Cu2O berwarna merah bata.
Reagen dan bahan:
- Larutan glukosa 1 % - Larutan fruktosa 1%
- Larutan maltosa 1% - Larutan laktosa 1%
- Larutan sukrosa 1% - Larutan amilum 1%
- Larutan galaktosa 1% - Gula pasir
- Madu - Kentang
- Tepung sagu - Jagung
- Roti Tawar - Singkong
- Pisang
- Reagen Barfoed: dibuat dengan cara melarutkan 48 gram Kristal
tembaga asetat dalam 900 mL air. Kedalamnya kemudian
- ditambahkan 50 mL asam laktat 8,5%. Selanjutnya tambahkan air
sampai volume 1000 mL. Reagen ini harus selalu baru!!!
Prosedur:
- Tambahkan 1 mL larutan sampel ke dalam tabung reaksi yang berisi
1 mL pereaksi Barfoed.
- Panaskan tabung tersebut dalam air mendidih selama 3 menit.
- Dinginkan selama 2 menit pada air mengalir.
- Bila tidak terjadi reduksi selama 5 menit, lakukan pemanasan selama
15 menit sampai terlihat adanya reduksi.
- Ulangi prosedur di atas untuk sampel yang lain.

7
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH Prosedur Kerja Halaman 7 dari 14
KUDUS
Disetujui oleh: Karbohidrat No. Dokumen:
8.9.PK.KH.UMKU/2019
Rektor Berlaku: 1 Agustus 2019

Pertanyaan:
a. Larutan gula mana yang dioksidasi?
b. Apa pengaruhnya bila campuran tersebut dipanaskan terlalu lama?
c. Apa perbedaan reagen Barfoed dengan reagen Benedict?
d. Dapatkah uji Barfoed menggantikan uji Benedict dalam penentuan
gula urine?
4. Uji Seliwanof (untuk membuktikan adanya golongan ketosa (fruktosa))
Disakarida sukrosa yang mudah dihidrolisa menjadi glukosa dan
fruktosa memberi reaksi positif dengan uji Seliwanof. Dehidrasi fruktosa
oleh HCl pekat menghasilkan hidroksimetilfurfural dan dengan penambahan
resorsinol akan mengalami kondensasi membentuk senyawa kompleks
berwarna merah orange.
Reagen dan bahan:
- Larutan glukosa 1 % - Larutan fruktosa 1%
- Larutan maltosa 1% - Larutan laktosa 1%
- Larutan sukrosa 1% - Larutan amilum 1%
- Larutan galaktosa 1% - Gula pasir
- Madu - Kentang
- Tepung sagu - Jagung
- Roti Tawar - Singkong
- Pisang
- Reagen Seliwanof : dibuat dengan cara melarutkan 0,05 gram
resorsinol dalam 100 mL HCl encer (HCl : air = 1 : 2)

8
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH Prosedur Kerja Halaman 8 dari 14
KUDUS
Disetujui oleh: Karbohidrat No. Dokumen:
8.9.PK.KH.UMKU/2019
Rektor Berlaku: 1 Agustus 2019

Prosedur:
- Kedalam tabung reaksi yang telah diisi dengan 2 mL larutan
Seliwanof ditambahkan beberapa tetes larutan sampel.
- Panaskan tabung tersebut dalam air mendidih sampai terlihat warna
di dalam tabung. (catat waktunya)
- Terjadinya perubahan warna merah dan endapan menunjukkan
reaksi positif untuk keton.
- Ulangi prosedur di atas untuk sampel yang lain.
Pertanyaan:
a. Larutan apa yang memberikan uji positif tercepat?
b. Dapatkah uji ini dipakai untuk membedakan sukrosa dan
fruktosa?
c. Bila larutan glukosa dan larutan maltosa yang telah mengandung
reagen Seliwanof dipanaskan untuk jangka waktu yang lama,
warna juga dihasilkan. Apa sebabnya?
6. Uji Fenilhidrazin (untuk membedakan bermacam-macam
karbohidrat dari gambar kristalnya). Semua karbohidrat yang
mempunyai gugus aldehida atau keton bebas akan membentuk
hidrazon atau osazon bila dipanaskan bersama fenilhidrazin berlebih.
Osazon yang terjadi mempunyai bentuk Kristal dan titik lebur yang
spesifik. Osazon dari disakarida larut dalam air mendidih dan
terbentuk kembali bila didinginkan. Namun, sukrosa tidak
membentuk osazon karena gugus aldehida atau keton yang terikat
pada monomernya sudah tidak bebas. Sebaliknya, osazon
monosakarida tidak larut dalam air mendidih.

9
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH Prosedur Kerja Halaman 9 dari 14
KUDUS
Disetujui oleh: Karbohidrat No. Dokumen:
8.9.PK.KH.UMKU/2019
Rektor Berlaku: 1 Agustus 2019

Reagen dan bahan:


- Larutan glukosa 1 % - Larutan fruktosa 1%
- Larutan maltosa 1% - Larutan laktosa 1%
- Larutan sukrosa 1% - Larutan amilum 1%
- Larutan galaktosa 1% - Gula pasir
- Madu - Kentang
- Tepung sagu - Jagung
- Roti Tawar - Singkong
- Pisang
- Larutan Fenilhidrazin: dibuat dengan cara melarutkan 2 gram
fenilhidrazin hidroklorida dalam 30 mL air, aduk selama beberapa
menit, saring. Bila senyawa ini murni, ia akan larut sempurna.
Tambahkan 3 gram natrium asetat anhidrat dan campur dengan baik.
(hati-hati fenilhidrazin sangat beracun, jangan kena kulit!!!)
Prosedur:
- Tambahkan 5 mL larutan fenilhidrazin segar dengan menggunakan
gelas ukur ke dalam tabung yang berisi 2 mL sampel.
- Panaskan tabung tersebut di dalam penangas air mendidih selama 30
menit.
- Biarkan tabung mendingin perlahan-lahan.
- Ambil sedikit kristalnya dengan pipet tetes dan letakkan di atas kaca
objek, lalu tutup permukaannya dengan slip dan amati di bawah
mikroskop.
- Gambarkan kristal tersebut.
- Ulangi prosedur di atas untuk sampel yang lain.

10
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH Prosedur Kerja Halaman 10 dari 14
KUDUS
Disetujui oleh: Karbohidrat No. Dokumen:
8.9.PK.KH.UMKU/2019
Rektor Berlaku: 1 Agustus 2019

Pertanyaan:
a. Bagaimana bentuk kristal osazon tersebut?
b. Tuliskan reaksi pembentukan osazon dari glukosa dan fruktosa!
c. Gula mana yang tidak membenuk osazon?
d. Apa maksud dari penambahan natrium asetat ke dalam larutan
fenilhidrazin hidroklorida?
e. Apa maksud dari penambahan natrium asetat dalam larutan
fenilhidrazin hidroksida?
6. Uji Iodin (untuk membuktikan adanya polisakarida)
Pati dengan iodium akan membentuk kompleks berwarna biru.
Dekstrin dengan iodium akan menghasilkan warna merah anggur.
Reagen dan bahan:
- Larutan amilum 1% - Larutan HCl 6 N
- Larutan NaOH 6 N - Madu
- Larutan iodin 0,01 M: dibuat dengan cara melarutkan 10 gram
kalium iodida dalam 1 liter air, kemudian tambahkan 2,5 gram iodin
dan aduk.

Prosedur:
- Siapkan 3 tabung reaksi dalam rak tabung reaksi
- Pipet kedalam tabung reaksi masing-masing 3 mL larutan sampel,
- Kedalam tabung pertama tambahkan 2 tetes air, tabung kedua 2 tetes
HCl, dan tabung ketiga 2 tetes NaOH, lalu kocok semua tabung
- Tambahkan larutan iodin ke dalam masing-masing tabung.
- Perhatikan warna yang terbentuk.

11
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH Prosedur Kerja Halaman 11 dari 14
KUDUS
Disetujui oleh: Karbohidrat No. Dokumen:
8.9.PK.KH.UMKU/2019
Rektor Berlaku: 1 Agustus 2019

- Panaskan tabung jika terbentuk warna kemudian dinginkan kembali.


- Amati perubahan-perubahannya.
- Ulangi perosedur di atas dengan menggunakan sampel yang lain.
Pertanyaan:
a. Zat lain manakah selain amilum yang memberi warna dengan
iodin?
b. Diketahui persamaan reaksi sebagai berikut:
3 I2 + 6 NaOH  5 NaI + NaIO3 + 3 H2O
5 NaI + NaIO3 + 6 HCl  3 I2 + 6 NaOH + 3 H2O
Dengan melihat kedua persamaan reaksi di atas, kondisi
bagaimanakah yang dapat memberikan hasil uji yang terbaik?
c. Bagaimanakah keampuhan/ketelitian uji iodin ini dibandingkan
terhadap uji antron?

V. Lembar Kerja Percobaan


1. Hasil Pengamatan
Percobaan ke 1
a. Uji Molisch
Sampel Hasil Pengamatan Kesimpulan
Glukosa ……………………………… …………………………
Fruktosa ……………………………… …………………………
Galaktosa ……………………………… …………………………
Maltosa ……………………………… …………………………
Laktosa ……………………………… …………………………
Sukrosa ……………………………… …………………………
Amilum ……………………………… …………………………
Putih telur ……………………………… …………………………
Minyak kelapa ……………………………… …………………………

12
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH Prosedur Kerja Halaman 12 dari 14
KUDUS
Disetujui oleh: Karbohidrat No. Dokumen:
8.9.PK.KH.UMKU/2019
Rektor Berlaku: 1 Agustus 2019

b. Uji Benedict
Sampel Hasil Pengamatan Kesimpulan
Glukosa ……………………………… …………………………
Fruktosa ……………………………… …………………………
Galaktosa ……………………………… …………………………
Maltosa ……………………………… …………………………
Laktosa ……………………………… …………………………
Sukrosa ……………………………… …………………………
Amilum ……………………………… …………………………

c. Uji Barfoed
Sampel Hasil Pengamatan Kesimpulan
Glukosa ……………………………… …………………………
Fruktosa ……………………………… …………………………
Galaktosa ……………………………… …………………………
Maltosa ……………………………… …………………………
Laktosa ……………………………… …………………………
Sukrosa ……………………………… …………………………
Amilum ……………………………… …………………………

d. Uji Seliwanof
Sampel Hasil Pengamatan Kesimpulan
Glukosa ……………………………… …………………………
Fruktosa ……………………………… …………………………
Galaktosa ……………………………… …………………………
Maltosa ……………………………… …………………………
Laktosa ……………………………… …………………………
Sukrosa ……………………………… …………………………
Amilum ……………………………… …………………………

e. Uji Fenilhidrazin
Sampel Hasil Pengamatan Kesimpulan
Glukosa ……………………………… …………………………
Fruktosa ……………………………… …………………………
Galaktosa ……………………………… …………………………
Maltosa ……………………………… …………………………
Laktosa ……………………………… …………………………
Sukrosa ……………………………… …………………………
Amilum ……………………………… …………………………

13
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH Prosedur Kerja Halaman 13 dari 14
KUDUS
Disetujui oleh: Karbohidrat No. Dokumen:
8.9.PK.KH.UMKU/2019
Rektor Berlaku: 1 Agustus 2019

f. Uji Iodin
Sampel Hasil Pengamatan Kesimpulan
Amilum + air ……………………………… ………………………
Amilum + HCl ……………………………… ………………………
Amilum + NaOH ……………………………… ………………………

Percobaan ke 2
a. Uji Molisch
Sampel Hasil Pengamatan Kesimpulan
Gula Pasir ……………………………… …………………………
Madu ……………………………… …………………………
Kentang ……………………………… …………………………
Jagung ……………………………… …………………………
Singkong ……………………………… …………………………
Roti Tawar ……………………………… …………………………
Pisang ……………………………… …………………………
Tepung Sagu ……………………………… …………………………

b. Uji Benedict
Sampel Hasil Pengamatan Kesimpulan
Gula Pasir ……………………………… …………………………
Madu ……………………………… …………………………
Kentang ……………………………… …………………………
Jagung ……………………………… …………………………
Singkong ……………………………… …………………………
Roti Tawar ……………………………… …………………………
Pisang ……………………………… …………………………
Tepung Sagu ……………………………… …………………………

c. Uji Barfoed
Sampel Hasil Pengamatan Kesimpulan
Gula Pasir ……………………………… …………………………
Madu ……………………………… …………………………
Kentang ……………………………… …………………………
Jagung ……………………………… …………………………
Singkong ……………………………… …………………………
Roti Tawar ……………………………… …………………………
Pisang ……………………………… …………………………
Tepung Sagu ……………………………… …………………………

14
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH Prosedur Kerja Halaman 14 dari 14
KUDUS
Disetujui oleh: Karbohidrat No. Dokumen:
8.9.PK.KH.UMKU/2019
Rektor Berlaku: 1 Agustus 2019

d. Uji Seliwanof
Sampel Hasil Pengamatan Kesimpulan
Gula Pasir ……………………………… …………………………
Madu ……………………………… …………………………
Kentang ……………………………… …………………………
Jagung ……………………………… …………………………
Singkong ……………………………… …………………………
Roti Tawar ……………………………… …………………………
Pisang ……………………………… …………………………
Tepung Sagu ……………………………… …………………………

e. Uji Fenilhidrazin
Sampel Hasil Pengamatan Kesimpulan
Gula Pasir ……………………………… …………………………
Madu ……………………………… …………………………
Kentang ……………………………… …………………………
Jagung ……………………………… …………………………
Singkong ……………………………… …………………………
Roti Tawar ……………………………… …………………………
Pisang ……………………………… …………………………
Tepung Sagu ……………………………… …………………………

f. Uji Iodin
Sampel Hasil Pengamatan Kesimpulan
Madu + air ……………………………… ………………………
Madu + HCl ……………………………… ………………………
Madu + NaOH ……………………………… ………………………

2. Pembahasan Umum/Singkat

3 Kesimpulan

15
PROSEDUR KERJA
LIPID

UNIVERSITAS KODE NO. URUT


LAB. KIMIA
PKLP MUHAMMADIYAH
FISIKA 2.1 90
KUDUS

Revisi :
Tanggal :
Dikaji ulang oleh :
Dikendalikan oleh : Lembaga Laboratorium Klinik
Disetujui oleh : Rektor

© UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KUDUS, 2019 – All Right Reserved


UNIVERSITAS Prosedur Kerja Disetujui oleh:
MUHAMMADIYAH Lipid
KUDUS
Revisi Tanggal

PK.LP.UMKU.LAB.KIMIAFISIKA Rektor

UNIVERSITAS Prosedur Kerja Halaman 1 dari 14

16
MUHAMMADIYAH
KUDUS
Disetujui oleh: Lipid No. Dokumen:
9.0.PK.LP.UMKU/2019
Rektor Berlaku: 1 Agustus 2019

I. DEFINISI
Lipid merupakan komponen jaringan yang heterogen dan
penggolongannya didasarkan atas kelarutannya di dalam pelarut-pelarut
lemak, seperti eter dan lain-lain. Sedangkan komponen-komponen
campuran lipid dapat difraksionasi lebih lanjut dengan menggunakan
perbedaan kelarutannya di dalam berbagai pelarut organic.
Lipid sederhana, yaitu ester asam lemak dengan berbagai alkohol,
contohnya lemak atau gliserida dan lilin (waxes).
Lipid gabungan yaitu ester asam lemak yang mempunyai gugus
tambahan, contohnya fosfolipid dan serebrosida.
Derivat lipid, yaitu senyawa yang dihasilkan oleh proses hidrolisis
lipid, contohnya asam lemak, gliserol, dan sterol.
Berdasarkan sifat kimia yang penting, lipid dibagi dalam dua
golongan yang besar, yakni lipid yang dapat disabunkan, yaitu dapat
dihidrolisis dengan basa, contohnya lemak, dan lipid yang tidak dapat
disabunkan, contohnya steroid
II. TUJUAN
1. Mahasiswa mampu mengenal alat dan bahan baku kimia di
laboratorium beserta kegunaan dan keamanannya
2. Mahasiswa mampu mengoperasikan peralatan
3. Mahasiswa mampu mengidentifikasi dan menentukan lipid pada bahan
pangan dengan metode uji yang sesuai
III. ALAT DAN BAHAN
Alat :
1. Tabung Reaksi 4. Batang Pengaduk
2. Gelas Ukur 5. Kertas Lakmus Merah & Biru
3. Beaker Glass 6. Pipet Tetes

17
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH Prosedur Kerja Halaman 2 dari 14
KUDUS
Disetujui oleh: Lipid No. Dokumen:
9.0.PK.LP.UMKU/2019
Rektor Berlaku: 1 Agustus 2019

Bahan :
1. Lemak Sapi 9. Minyak kelapa
2. Lemak Ayam 10. Minyak kelapa sawit
3. Lemak Kambing 11. Minyak jagung
4. Mentega 12. Minyak ikan
5. Gliserol 13. Minyak jelantah
6. Alkohol 96% 14. Eter
7. Kloroform 15. Larutan Na2CO3 0,5%
8. Empedu cair 16. Larutan Protein 2%

IV. PROSEDUR KERJA


1. Uji Kelarutan Lemak (untuk mengetahui kelarutan lemak pada pelarut
tertentu)
Pada umumnya, lemak dan minyak tidak dapat larut dalam air, tetapi
sedikit larut dalam alcohol dan larut sempurna dalam pelarut organik seperti
eter, kloroform, aseton, benzena, atau pelarut-pelarut nonpolar lainnya.
Minyak dalam air akan membentuk emulsi yang tidak stabil karena bila
dibiarkan, maka kedua cairan akan mamisah menjadi dua lapisan.
Sebaliknya, minyak dalam soda (Na2CO3) akan membentuk emulsi yang
stabil karena asam lemak yang bebas dalam larutan lemak bereaksi dengan
soda membentuk sabun. Sabun mempunyai daya aktif permukaan, sehingga
tetes-tetes minyak menjadi tersebar seluruhnya.
Reagen dan bahan:
- Lemak Sapi - Minyak kelapa
- Lemak Ayam - Minyak kelapa sawit
- Lemak Kambing - Minyak jagung

18
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH Prosedur Kerja Halaman 3 dari 14
KUDUS
Disetujui oleh: Lipid No. Dokumen:
9.0.PK.LP.UMKU/2019
Rektor Berlaku: 1 Agustus 2019

- Mentega - Minyak ikan


- Gliserol - Minyak jelantah
- Alkohol 96% - eter
- Kloroform - larutan Na2CO3 0,5%
Prosedur:
- Siapkan 5 tabung reaksi yang bersih dan kering
- Berturut-turut isilah dengan air, alkohol 96%, eter, kloroform, dan
larutan Na2CO3 0,5% masing-masing sebanyak 1 mL.
- Tambahkan pada setiap tabung 2 tetes sampel.
- Kocoklah sampai homogen, lalu biarkan beberapa saat.
- Amati sifat kelarutannya.
- Ulangi prosedur di atas untuk sampel yang lain.
Pertanyaan:
a. Sampel manakah yang mempunyai kelarutan terbesar?
b. Apakah yang menyebabkan sampel tidak larut dalam air, tetapi
larut dalam pelarut pelarut nonpolar?
2. Uji Pembentukan Emulsi (Untuk mengetahui terjadinya pembentukan
emulsi dari lipid)
Emulsi adalah dispersi atau suspense metastabil suatu cairan dalam
cairan tertentu dimana keduanya tidak saling melarutkan. Agar terbentuk
emulsi yang stabil, diperlukan suatu zat pengemulsi yang disebut emulsifier.
Emulsifier berfungsi menurunkan tegangan permukaan antara kedua fasa
cairan. Bahan emulsifier dapat berupa protein, gom, sabun, atau garam
empedu. Daya kerja emulsifier terutama disebabkan oleh bentuk
molekulnya yang dapat terikat, baik pada minyak maupun air. Emulsifier

19
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH Prosedur Kerja Halaman 4 dari 14
KUDUS
Disetujui oleh: Lipid No. Dokumen:
9.0.PK.LP.UMKU/2019
Rektor Berlaku: 1 Agustus 2019

akan membentuk lapisan di sekeliling minyak sebagai akibat menurunnya


tegangan permukaan dan diadsorpsi melapisi butir-butir minyak, sehingga
mengurangi kemungkinan bersatunya butir-butir minyak satu sama lain.
Reagen dan bahan:
- Lemak Sapi - Minyak kelapa
- Lemak Ayam - Minyak kelapa sawit
- Lemak Kambing - Minyak jagung
- Mentega - Minyak ikan
- Gliserol - Minyak jelantah
- Larutan Na2CO3 0,5% - Sabun cair
- Larutan protein 2% - empedu cair

Prosedur:
- Siapkan 5 tabung reaksi yang bersih dan kering
Tabung I : 2 mL air dan 2 tetes sampel
Tabung II : 2 mL air, 2 tetes sampel, dan 2 tetes Na2CO3 0,5 %
Tabung III : 2 mL air, 2 tetes sampel, dan 2 tetes sabun cair
Tabung IV : 2 mL larutan protein 2% dan 2 tetes sampel
Tabung V : 2 mL larutan empedu encer dan 2 tetes sampel
- Kocok setiap tabung dengan kuat, lalu biarkan beberapa saat.
- Amati terjadinya emulsi.
- Ulangi prosedur di atas untuk sampel yang lain.
Pertanyaan:
a. Jelaskan fungsi sabun, protein, dan larutan empedu encer pada
praktikum ini!

20
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH Prosedur Kerja Halaman 5 dari 14
KUDUS
Disetujui oleh: Lipid No. Dokumen:
9.0.PK.LP.UMKU/2019
Rektor Berlaku: 1 Agustus 2019

b. Apakah semua sampel akan terbentuk emulsi?Jelaskan!


c. Sebutkan bahan-bahan yang dapat digunakan sebagai bahan
emulsifier!
3. Uji Keasaman Lemak (untuk mengetahui sifat asam basa lipid)
Minyak murni pada umumnya bersifat netral, sedangkan minyak
yang sudah tengik bersifat asam. Hal ini disebabkan karena minyak
mengalami hidrolisis dan oksidasi menghasilkan aldehida, keton, dan asam-
asam lemak bebas. Proses ketengikan pada lemak atau minyak dapat
dipercepat dengan adanya cahaya, kelembaban, pemanasan, aksi mikroba,
dan katalis logam tertentu seperti Fe, Ni, atau Mn. Sebaliknya, zat-zat yang
dapat menghambat terjadinya proses ketengikan disebut antioksidan,
misalnya tokoferol (vitamin E), asam askorbat (vitamin C), polifenol,
hidroquinon, dan flavonoid.
Reagen dan bahan:
- Lemak Sapi - Minyak kelapa
- Lemak Ayam - Minyak kelapa sawit
- Lemak Kambing - Minyak jagung
- Mentega - Minyak ikan
- Gliserol - Minyak jelantah
- Kertas lakmus merah dan biru
Prosedur:
- Teteskan sedikit sampel pada porselin.
- Ujilah dengan kertas lakmus merah dan biru dan amati perubahan
warna kertas lakmus yang terjadi.
- Ulangi percobaan dengan menggunakan minyak yang sudah tengik.

21
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH Prosedur Kerja Halaman 6 dari 14
KUDUS
Disetujui oleh: Lipid No. Dokumen:
9.0.PK.LP.UMKU/2019
Rektor Berlaku: 1 Agustus 2019

Pertanyaan:
a. Apa yang menyebabkan minyak menjadi tengik?
b. Sebutkan hal-hal yang dapat mempercepat proses ketengikan!
c. Sebutkan hal-hal yang dapat memperlambat proses ketengikan!
4. Uji Ketidakjenuhan Lipid (Untuk mengetahui sifat ketidakjenuhan
lipid)
Komposisi asam lemak dalam trigliserida terdiri atas lemak jenuh
dan asam lemak tidak jenuh. Asam lemak jenuh adalah asam lemak yang
tidak mempunyai ikatan rangkap, sedangkan asam lemak tidak jenuh adalah
asam lemak yang mempunyai ikatan rangkap. Sumber asam lemak jenuh
banyak terdapat dalam hewan seperi asam palmitat atau asam stearate,
sedangkan asam lemak tidak jenuh kebanyakan berasal dari tanaman dan
beberapa diantaranya merupakan asam lemak esensial seperti asam oleat,
asam linoleat, dan asam linolenat. Asam lemak tidak jenuh dapat
menghilangkan air brom karena adisi brom pada ikatan rangkap.
Reagen dan bahan:
- Lemak Sapi - Minyak kelapa
- Lemak Ayam - Minyak kelapa sawit
- Lemak Kambing - Minyak jagung
- Mentega - Minyak ikan
- Gliserol - Minyak jelantah
- Kloroform - Air brom

22
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH Prosedur Kerja Halaman 7 dari 14
KUDUS
Disetujui oleh: Lipid No. Dokumen:
9.0.PK.LP.UMKU/2019
Rektor Berlaku: 1 Agustus 2019

Prosedur:
- Masukkan 2 tetes sampel ke dalam tabung reaksi kemudian
tambahkan 2 mL kloroform.
- Tambahkan tetes demi tetes air brom sambil dikocok hingga warna
merah air brom tidak berubah.
- Hitung jumlah tetesan yang dibutuhkan.
- Ulangi percobaan dengan menggunakan sampel yang lain.
- Bandingkan jumlah tetesan yang dihasilkan dari masing-masing
sampel.

Pertanyaan:
a. Mengapa asam lemak tidak jenuh dapat menghilangkan warna
dari air brom?
b. Dari beberapa sampel, manakah yang mengandung asam lemak
tidak jenuh?
c. Jenis reaksi apakah yang terjadi pada peristiwa ini?
5. Uji Penyabunan Minyak dan Lemak (umtuk mengetahui terjadinya
hidrolisis pada minyak dan lemak oleh alkali)
Lemak dan minyak dapat terhidrolisis menghasilkan asam lemak dan
gliserol. Proses hidrolisis yang disengaja dilakukan dengan penambahan
basa kuat seperti NaOH atau KOH melalui pemanasan dan menghasilkan
gliserol dan sabun. Proses hidrolisis minyak dan lemak oleh alkali disebut
reaksi penyabunan atau saponifikasi.

23
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH Prosedur Kerja Halaman 8 dari 14
KUDUS
Disetujui oleh: Lipid No. Dokumen:
9.0.PK.LP.UMKU/2019
Rektor Berlaku: 1 Agustus 2019

Reagen dan bahan:


- Lemak Sapi - Minyak kelapa
- Lemak Ayam - Minyak kelapa sawit
- Lemak Kambing - Minyak jagung
- Mentega - Minyak ikan
- Gliserol - Minyak jelantah
- NaOH - alkohol 95%
- CaCl2 5% - MgSO4 5%
- Pb(CH3COO)2 5% - deterjen

Prosedur:
a. Hidrolisis Minyak dan Lemak (saponifokasi)
- Masukkan 5 mL sampel ke dalam Erlenmeyer.
- Panaskan sampai mendidih selama 15 menit.
- Untuk mengetahui apakah reaksi penyabunan telah sempurna,
ambillah 3 tetes larutan kemudian larutkan dalam air. Bila larut,
maka menunjukkan reaksi telah sempurna.
- Setelah sempurna, uapkan alkohol yang tersisa sampai habis.
- Dinginkan, lalu tambahkan 75 mL air dan panaskan sampai semua
sabun larut.
b. Uji sifat-sifat sabun (kesadahan)
- Ambilah 6 mL larutan sabun dengan menggunakan pipet ukur, lalu
netralkan dengan asam asetat encer.
- Larutan sabun yang telah netral dibagi menjadi 3 bagian, masing-
masing masukkan ke dalam tabung reaksi.

24
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH Prosedur Kerja Halaman 9 dari 14
KUDUS
Disetujui oleh: Lipid No. Dokumen:
9.0.PK.LP.UMKU/2019
Rektor Berlaku: 1 Agustus 2019

- Ke dalam tabung 1, 2, dan 3 berturut tambahkan CaCl2 5%, MgSO4


5%, dan Pb(CH3COO)2 5% sebanyak 5 mL. lakukan pengocokan
dengan kuat.
- Amati dan catat perubahan yang terjadi.
- Ulangi percobaan menggunakan deterjen, lalu bandingkan hasil yang
didapat.
6. Uji Kolesterol (untuk mengetahui adanya sterol (kolesterol) dalam suatu
bahan secara kualitatif)
Kelompok lipid seperti fosfolipid dan sterol merupakan komponen
penting yang terdapat dalam membrane sel hidup. Kolesterol adalah sterol
utama yang banyak terdapat di alam. Untuk mengetahui adanya sterol dan
kolesterol dapat dilakukan uji kolesterol dengan menggunakan reaksi warna.
Salah satu diantaranya adalah reaksi Lieberman Burchard. Uji ini positif
bila reaksi menunjukkan warna yang berubah dari merah, kemudian biru
dan hijau. Warna hijau yang terjadi sebanding dengan konsentrasi kolesterol
dalam bahan.
Reagen dan bahan:
- Lemak Sapi - Minyak kelapa
- Lemak Ayam - Minyak kelapa sawit
- Lemak Kambing - Minyak jagung
- Mentega - Minyak ikan
- Gliserol - Minyak jelantah
- Kolesterol 0,5% - Kloroform
- Asam asetat andidrid - Asam sulfat pekat

25
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH Prosedur Kerja Halaman 10 dari 14
KUDUS
Disetujui oleh: Lipid No. Dokumen:
9.0.PK.LP.UMKU/2019
Rektor Berlaku: 1 Agustus 2019

Prosedur:
- Siapkan tabung reaksi yang bersih dan kering.
- Isilah tabung reaksi dengan 1 mL sampel dan 5 tetes kolesterol 0,5%
pada tabung reaksi yang lain.
- Pada setiap tabung, tambahkan kloroform sebanyak 2 mL.
- Tambahkan pula 10 tetes asam asetat anhidrid.
- Tambahkan 2-3 tetes asam sulfat pekat melalui dinding tabung.
- Kocoklah dengan hati-hati dan diamkan beberapa detik.
- Amati perubahan yang terjadi
- Ulangi prosedur di atas untuk sampel yang lain.
Pertanyaan:
a. Sebutkan sumber makanan yang banyak mengandung kolesterol!
b. Jelaskan mengapa tingginya tingkat kolesterol di dalam darah
sangat berbahaya bagi kesehatan!
c. Dimanakah kolesterol disintesis di dalam tubuh?
d. Tuliskan struktur kimia dari kolesterol!

26
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH Prosedur Kerja Halaman 11 dari 14
KUDUS
Disetujui oleh: Lipid No. Dokumen:
9.0.PK.LP.UMKU/2019
Rektor Berlaku: 1 Agustus 2019

V. Lembar Kerja Percobaan


1. Hasil Pengamatan
a. Uji Kelarutan Lemak
Sampel Hasil Pengamatan Kesimpulan
Minyak Kelapa …………………………… ……………………
Minyak Kelapa Sawit …………………………… ……………………
Minyak Jagung …………………………… ……………………
Minyak Ikan …………………………… ……………………
Minyak Jelantah …………………………… ……………………
Lemak Sapi …………………………… ……………………
Lemak Ayam …………………………… ……………………
Lemak Kambing …………………………… ……………………
Mentega …………………………… ……………………
Gliserol …………………………… ……………………

b. Uji Pembentukan Emulsi


Sampel Hasil Pengamatan Kesimpulan
Minyak Kelapa …………………………… ……………………
Minyak Kelapa Sawit …………………………… ……………………
Minyak Jagung …………………………… ……………………
Minyak Ikan …………………………… ……………………
Minyak Jelantah …………………………… ……………………
Lemak Sapi …………………………… ……………………
Lemak Ayam …………………………… ……………………
Lemak Kambing …………………………… ……………………
Mentega …………………………… ……………………
Gliserol …………………………… ……………………

27
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH Prosedur Kerja Halaman 13 dari 14
KUDUS
Disetujui oleh: Lipid No. Dokumen:
9.0.PK.LP.UMKU/2019
Rektor Berlaku: 1 Agustus 2019

c. Uji Keasaman Lipid


Sampel Hasil Pengamatan Kesimpulan
Minyak Kelapa …………………………… ……………………
Minyak Kelapa Sawit …………………………… ……………………
Minyak Jagung …………………………… ……………………
Minyak Ikan …………………………… ……………………
Minyak Jelantah …………………………… ……………………
Lemak Sapi …………………………… ……………………
Lemak Ayam …………………………… ……………………
Lemak Kambing …………………………… ……………………
Mentega …………………………… ……………………
Gliserol …………………………… ……………………

d. Uji Ketidakjenuhan Lipid


Sampel Hasil Pengamatan Kesimpulan
Minyak Kelapa …………………………… ……………………
Minyak Kelapa Sawit …………………………… ……………………
Minyak Jagung …………………………… ……………………
Minyak Ikan …………………………… ……………………
Minyak Jelantah …………………………… ……………………
Lemak Sapi …………………………… ……………………
Lemak Ayam …………………………… ……………………
Lemak Kambing …………………………… ……………………
Mentega …………………………… ……………………
Gliserol …………………………… ……………………
e. Uji Penyabunan Lemak dan Minyak
Sampel Hasil Pengamatan Kesimpulan
Minyak Kelapa …………………………… ……………………
Minyak Kelapa Sawit …………………………… ……………………
Minyak Jagung …………………………… ……………………
Minyak Ikan …………………………… ……………………
Minyak Jelantah …………………………… ……………………
Lemak Sapi …………………………… ……………………
Lemak Ayam …………………………… ……………………
Lemak Kambing …………………………… ……………………
Mentega …………………………… ……………………
Gliserol …………………………… ……………………

28
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH Prosedur Kerja Halaman 14 dari 14
KUDUS
Disetujui oleh: Lipid No. Dokumen:
9.0.PK.LP.UMKU/2019
Rektor Berlaku: 1 Agustus 2019

f. Uji Kolesterol
Sampel Hasil Pengamatan Kesimpulan
Minyak Kelapa …………………………… ……………………
Minyak Kelapa Sawit …………………………… ……………………
Minyak Jagung …………………………… ……………………
Minyak Ikan …………………………… ……………………
Minyak Cengkeh …………………………… ……………………
Lemak Sapi …………………………… ……………………
Lemak Ayam …………………………… ……………………
Lemak Kambing …………………………… ……………………
Mentega …………………………… ……………………
Gliserol …………………………… ……………………

2. Pembahasan Umum/Singkat

3 Kesimpulan

29
PROSEDUR KERJA
UJI AKTIVITAS ENZIM

UNIVERSITAS KODE NO. URUT


LAB. KIMIA
PKUAE MUHAMMADIYAH
FISIKA 2.1 91
KUDUS

Revisi :
Tanggal :
Dikaji ulang oleh :
Dikendalikan oleh : Lembaga Laboratorium Klinik
Disetujui oleh : Rektor

© UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KUDUS, 2019 – All Right Reserved


UNIVERSITAS Prosedur Kerja Disetujui oleh:
MUHAMMADIYAH Uji Aktivitas Enzim
KUDUS
Revisi Tanggal

PK.UAE.UMKU.LAB.KIMIAFISIKA Rektor

UNIVERSITAS Prosedur Kerja Halaman 1 dari 6


MUHAMMADIYAH

30
KUDUS
Disetujui oleh: Uji Aktivitas Enzim No. Dokumen:
9.1.PK.UAE.UMKU/2019
Rektor Berlaku: 1 Agustus 2019

I. DEFINISI
Enzim adalah molekul (umumnya berupa protein, atau protein
majemuk yang memiliki gugus bukan protein) yang mengkatalisis/
mempercepat reaksi-reaksi dalam sel sehingga berperan sebagai katalis
biologis. Aktivitas enzim dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu
konsentrasi enzim, konsentrasi substrat, suhu, pengaruh pH dan pengaruh
inhibitor.
Enzim katalase sangat berperan penting bagi sel karena mencegah
akumulasi hydrogen peroksida (suatu agen pengoksidasi yang kuat)
sehingga dapat mengganggu kesetimbangan kimia dalam sel.

II. TUJUAN
1. Mahasiswa mampu mengenal alat dan bahan baku kimia di
laboratorium beserta kegunaan dan keamanannya
2. Mahasiswa mampu mengoperasikan peralatan
3. Mahasiswa mampu mengidentifikasi dan menentukan enzim pada
bahan pangan dengan metode uji yang sesuai

III. ALAT DAN BAHAN


Alat :
- Pisau - Blender
- Saringan - Wadah es
- Tabung reaksi - Termometer
- Sumbat kapas yang dibungkus kain kasa - Penangas air
- Korek api dan lidi

UNIVERSITAS Prosedur Kerja Halaman 2 dari 6

31
MUHAMMADIYAH
KUDUS
Disetujui oleh: Uji Aktivitas Enzim No. Dokumen:
9.1.PK.UAE.UMKU2019
Rektor Berlaku: 1 Agustus 2019

Bahan :
- Umbi kentang - Hati ayam
- Air dingin - H2SO4 1M
- H2O2 1%
- H2O2 0%, 1%, 5%, 10%

IV. PROSEDUR KERJA


1. Ekstraksi Katalase dari umbi kentang dan hati ayam
Prosedur:
Percobaan 1 (membuat ekstrak kentang):
a. Kupas umbi kentang (± 50 gram)
b. Masukan potongan kentang, 50 ml air dingin, dang sejumlah kecil
bongkahan es ke dalam blender selama 30 detik
c. Saring ke dalam botol coklat yang ditempatkan pada wadah berisi es.
d. Tambahkan air dingin hingga volume ekstrak 100 ml.
Percobaan 2 (membuat ekstrak hati ayam):
a. Masukan hati ayam ((± 50 gram) dan 50 ml air dingin ke dalam
blender selama 30 detik.
b. Saring ke dalam botol coklat yang ditempatkan pada wadah berisi es.
c. Tambahkan air dingin hingga volume ekstrak 100 ml.
2. Pengaruh Konsentrasi Enzim terhadap Aktivitas Enzim
Prosedur:
- letakan 4 buah tabung reaksi dalam wadah berisi es
- Isi tabung reaksi tersebut dengan komposisi sebagai berikut:

UNIVERSITAS Prosedur Kerja Halaman 3 dari 6


MUHAMMADIYAH

32
KUDUS
Disetujui oleh: Uji Aktivitas Enzim No. Dokumen:
9.1.PK.UAE.UMKU/2019
Rektor Berlaku: 1 Agustus 2019

Ekstrak kentang/hati
Tabung reaksi Air dingin, (ml)
ayam (ml)
A 3 0
B 2 1
C 1 2
D 0 3
- Tambahkan 3 ml H2O2 1% pada masing-masing tabung reaksi,
segera tutup dengan sumbat kapas.
- Ukur ketinggian busa yang terbentuk
- Buka sumbat kapas, segera masukan bara lidi yang sudah dibakar ke
dalam tabung sampai di atas permukaan busa.
- Amati nyala yang terjadi.
3. Pengaruh Konsentrasi Substrat terhadap Aktivitas Enzim
Prosedur:
- letakan 4 buah tabung reaksi dalam wadah berisi es
- Isi masing-masing tabung reaksi tersebut dengan 3 ml ekstrak
kentang/hati ayam.
- Tambahkan pada masing-masing tabung reaksi: 3 ml H2O2 0% (A),
3 ml H2O2 1% (B), 3 ml H2O2 5% (C), 3 ml H2O2 10% (D).
- segera tutup dengan sumbat kapas.
- Ukur ketinggian busa yang terbentuk
- Buka sumbat kapas, segera masukan bara lidi yang sudah dibakar ke
dalam tabung sampai di atas permukaan busa.
- Amati nyala yang terjadi.

UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH Prosedur Kerja Halaman 4 dari 6
KUDUS
Disetujui oleh: Uji Aktivitas Enzim No. Dokumen:
9.1.PK.UAE.UMKU/2019
Rektor Berlaku: 1 Agustus 2019

33
4. Pengaruh Suhu terhadap Aktivitas Enzim
Prosedur:
- Siapkan 4 buah tabung reaksi
- Isi masing-masing tabung reaksi tersebut dengan 3 ml ekstrak
kentang/hati ayam.
- Masukan tabung reaksi A pada penangas air dengan suhu 30 0C,
tabung reaksi B pada suhu 500C, tabung reaksi C pada suhu 700C,
dan tabung reaksi D pada suhu ruang.
- Tambahkan pada masing-masing tabung reaksi: 3 ml H2O2 1%.
- segera tutup dengan sumbat kapas.
- Ukur ketinggian busa yang terbentuk
- Buka sumbat kapas, segera masukan bara lidi yang sudah dibakar ke
dalam tabung sampai di atas permukaan busa.
- Amati nyala yang terjadi.
5. Pengaruh Inhibitor terhadap Aktivitas Enzim
Prosedur:
- Siapkan 2 buah tabung reaksi (A, B) dalam wadah berisi es
- Isi masing-masing tabung reaksi tersebut dengan 3 ml ekstrak
kentang/hati ayam.
- Tambahkan 10 tetes H2SO4 1 M pada tabung reaksi A, biarkan
selama 2 menit.
- Tambahkan pada masing-masing tabung reaksi: 5 ml H2O2 1%.
- Segera tutup dengan sumbat kapas.
- Ukur ketinggian busa
- Buka sumbat kapas, segera masukan bara lidi yang sudah dibakar ke
dalam tabung sampai di atas permukaan busa.

UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH Prosedur Kerja Halaman 5 dari 6
KUDUS
Disetujui oleh: Uji Aktivitas Enzim No. Dokumen:
9.1.PK.UAE.UMKU/2019
Rektor Berlaku: 1 Agustus 2019

34
- Amati nyala/tidak

PERTANYAAN
1. Bagaimana prinsip kerja enzim terhadap substrat!
2. Jelaskan pengaruh konsentrasi enzim, konsentrasi substrat, inhibitor,
temperature, dan pH terhadap aktivitas enzim!

UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH Prosedur Kerja Halaman 6 dari 6
KUDUS
Disetujui oleh: Uji Aktivitas Enzim No. Dokumen:
9.1.PK.UAE.UMKU/2019
Rektor Berlaku: 1 Agustus 2019

35
UJI AKTIVITAS ENZIM

Hari/tanggal :..……………………………………………………..
Tujuan percobaan :
………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………..
Sampel :
……………………………………………………………………………….
Bagan prosedur dan pengamatan:

Kesimpulan :

36
PROSEDUR KERJA
PROTEIN

UNIVERSITAS KODE NO. URUT


LAB. KIMIA
PKPN MUHAMMADIYAH
FISIKA 2.1 92
KUDUS

Revisi :
Tanggal :
Dikaji ulang oleh :
Dikendalikan oleh : Lembaga Laboratorium Klinik
Disetujui oleh : Rektor

© UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KUDUS, 2019 – All Right Reserved


UNIVERSITAS Prosedur Kerja Disetujui oleh:
MUHAMMADIYAH Protein
KUDUS
Revisi Tanggal

PK.PN.UMKU.LAB.KIMIAFISIKA Rektor

UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH Prosedur Kerja Halaman 1 dari 15
KUDUS
Disetujui oleh: Protein No. Dokumen:
9.2.PK.PN.UMKU/2019
Rektor Berlaku: 1 Agustus 2019

I. DEFINISI

37
Protein merupakan senyawa niyrogen yang kompleks dengan
berat molekul yang tinggi. Protein merupakan penyusun utama sel
hidup dan sangat penting bagi pertumbuhan dan penggantian
jaringan.
Penyusun protein dan asam amino, yaitu asam organic yang
mengandung gugus amino (-NH2) disamping gugus karboksilat (-
COOH). Asam amino yang terdapat di alam selalu berupa asam
amino α, artinya gugus –NH2 selalu terikat pada atom Cα, yaitu atom
C yang berada didekat gugus –COOH.
Protein sederhana adalah protein yang jika dihidrolisis akan
menghasilkan hanya asam amino saja misalnya albumin dan
globulin. Protein majemuk adalah protein yang jika dihidrolisis akan
menghasilkan asam amino dan senyawa lain yang bukan protein.

II. TUJUAN
1. Mahasiswa mampu mengenal alat dan bahan baku kimia di
laboratorium beserta kegunaan dan keamanannya
2. Mahasiswa mampu mengoperasikan peralatan
3. Mahasiswa mampu mengidentifikasi dan menentukan protein pada
bahan pangan dengan metode uji yang sesuai

III. ALAT DAN BAHAN


Alat :
1. Cawan Porselen
2. Kaca Objek

UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH Prosedur Kerja Halaman 2 dari 15
KUDUS
Disetujui oleh: Protein No. Dokumen:
9.2.PK.PN.UMKU/2019
Rektor Berlaku: 1 Agustus 2019

38
3. Beaker Glass
4. Bunsen
5. Pipet Tetes
6. Gelas Ukur
7. Tabung Reaksi
Bahan :
- Telur Ayam Kampung - Kacang Tanah
- Telur Ayam Petelur - Kacang Hijau
- Telur Bebek - Kacang Kedelai
- Telur Puyuh - Susu Kambing
- Gandum - Susu Sapi
- Alpukat - Susu Kemasan
- Gelatin - Larutan NaOH 10%
- Larutan Pb-asetat 5% - HCl pekat

IV. PROSEDUR KERJA


1. Uji Susunan Elementer Protein (untuk mengidentifikasi adanya unsur-
unsur penyusun protein)
Semua jenis protein tersusun atas unsur-unsur karbon, hydrogen, oksigen,
dan nitrogen. Adapula protein yang mengandung sedikit belerang dan
fosfor. Dengan metode pembakaran atau pengabuan akan diperoleh unsur-
unsur penyusun protein yaitu C, H, N, dan O.
Reagen dan bahan:
- Telur Ayam Kampung - Kacang Tanah
- Telur Ayam Petelur - Kacang Hijau

UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH Prosedur Kerja Halaman 3 dari 15
KUDUS
Disetujui oleh: Protein No. Dokumen:
9.2.PK.PN.UMKU/2019
Rektor Berlaku: 1 Agustus 2019

39
- Telur Bebek - Kacang Kedelai
- Telur Puyuh - Susu Kambing
- Gandum - Susu Sapi
- Alpukat - Susu Kemasan
- Gelatin - Larutan NaOH 10%
- Larutan Pb-asetat 5% - HCl pekat
Prosedur:
a. Uji adanya unsur C, H, dan O
- Masukkan 1 mL sampel ke dalam cawan porselin.
- Letakkan kaca objek diatasnya, kemudian panaskan.
- Perhatikan adanya pengembunan pada kaca objek yang
menunjukkan adanya hidrogen dan oksigen.
- Ambil kaca objek, lalu amati bau yang terjadi. Bila tercium bau
rambut terbakar, berarti protein mengandung unsur nitrogen.
- Bila terjadi pengarangan, berarti terdapat atom karbon.
b. Uji adanya atom N
- Masukkan 1 mL sampel ke dalam tabung reaksi.
- Tambahkan 1 mL NaOH 10%, kemudian panaskan.
- Perhatikan bau ammonia yang terjadi dan ujilah uapnya dengan
kertas lakmus yang telah dibasahi aquadest.
- Terbentuknya bau ammonia menunjukkan adanya atom nitrogen.
c. Uji adanya atom S
- Masukkan 1 mL sampel ke dalam tabung reaksi.
- Tambahkan 1 mL NaOH 10%, kemudian panaskan.
- Tambahkan 4 tetes larutan Pb-asetat 5%.

UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH Prosedur Kerja Halaman 4 dari 15
KUDUS
Disetujui oleh: Protein No. Dokumen:
9.2.PK.PN.UMKU/2019
Rektor Berlaku: 1 Agustus 2019

40
- Bila larutan menghitam berarti terbentuk PbS.
- Tambahkan 4 tetes HCl pekat dengan hati-hati.
- Perhatikan bau khas belerang daei belerang yang teroksidasi.
Pertanyaan:
a. Sebutkan atom-atom penyusun protein!
b. Apa komentar anda pada percobaan ini?
2. Uji Kelarutan Protein (untuk mengetahui daya kelarutan protein
terhadap pelarut tertentu)
Protein bersifat amfoter, yaitu dapat bereaksi dengan larutan asam maupun
basa. Daya larut protein berbeda dalam air, asam, dan basa. Sebagian ada
yang mudah larut dan ada pula yang sukar larut. Namun, semua protein
tidak larut dalam pelarut lemak seperti eter atau kloroform. Apabila protein
dipanaskan atau ditambah dengan etanol absolut, maka protein akan
menggumpal (denaturasi). Hal ini disebabkan etanol menarik air yang
melingkupi molekul-molekul protein.
Reagen dan bahan:
- Telur Ayam Kampung - Kacang Tanah
- Telur Ayam Petelor - Kacang Hijau
- Telur Bebek - Kacang Kedelai
- Telur Puyuh - Susu Kambing
- Gandum - Susu Sapi
- Alpukat - Susu Kemasan
- Gelatin - Larutan NaOH 40%
- Larutan HCl 10% - Etanol 96%
- Kloroform - Aquadest

UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH Prosedur Kerja Halaman 5 dari 15
KUDUS
Disetujui oleh: Protein No. Dokumen:
9.2.PK.PN.UMKU/2019
Rektor Berlaku: 1 Agustus 2019

41
Prosedur:
- Sediakan 5 tabung reaksi masing-masing isi dengan 1 mL aquadest,
larutan HCl 10%, larutan NaOH 40%, etanol 96%, dan kloroform.
- Tambahkan 2 mL sampel pada setiap tabung.
- Kocoklah dengan kuat, kemudian amati sifat kelarutannya.
Pertanyaan:
a. Sebutkan pelarut yang dapat melarutkan protein!
b. Apa yang dimaksud dengan amfoter?
3. Uji Pengendapan Protein dengan Garam (untuk mengetahui pengaruh
larutan garam konsentrasi tinggi terhadap sifat kelarutan protein)
Pengaruh penambahan garam terhadap kelarutan protein berbeda-beda,
tergantung pada konsentrasi dan jumlah muatan ionnya dalam larutan.
Semakin tinggi konsentrasi dan jumlah muatan ionnya, maka semakin
efektif garam dalam mengendapkan protein. Peristiwa pemisahan atau
pengendapan protein oleh garam berkonsentrasi tinggi disebut salting out.
Reagen dan bahan:
- Telur Ayam Kampung - Kacang Tanah
- Telur Ayam Petelor - Kacang Hijau
- Telur Bebek - Kacang Kedelai
- Telur Puyuh - Susu Kambing
- Gandum - Susu Sapi
- Alpukat - Susu Kemasan
- Gelatin - Larutan NaCl 5%
- Larutan BaCl2 5% - Larutan CaCl2 5%
- Larutan MgSO4 5% - Larutan (NH4)2SO4 jenuh

UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH Prosedur Kerja Halaman 6 dari 15
KUDUS
Disetujui oleh: Protein No. Dokumen:
9.2.PK.PN.UMKU/2019
Rektor Berlaku: 1 Agustus 2019

42
Prosedur:
- Sediakan 5 tabung reaksi, masing-masing isi dengan 2 mL sampel.
- Tambahkan pada masing-masing tabung, larutan NaCl 5%, BaCl2
5%, CaCl2 5%, MgSO4 5%, dan (NH4)2SO4 jenuh tetes demi tetes
sampai timbul endapan.
- Tambahkan kembali larutan-larutan garam tersebut secara
berlebihan.
- Kocoklah tabung, kemudian amati perubahan yang terjadi.
Pertanyaan:
a. Apakah semua protein mengendap ketika ditambahkan larutan
garam?
b. Mengapa terjadi endapan ketika protein ditambah dengan larutan
garam?
c. Berikan komentar anda menganai percobaan ini!
4. Uji Pengendapan Protein dengan Logam dan Asam Organik (untuk
mengetahui pengaruh logam berat dan asam organic terhadap sifat kelarutan
protein)
Sebagian besar protein dapat diendapkan dengan penambahan asam-asam
organic seperti asam pikrat, asam trikloroasetat, dan asam sulfosalisilat.
Penambahan asam-asam menyebabkan terbentuknya garam proteinat yang
tidak larut. Kemudian, protein dapat pula mengalami denaturasi dengan
adanya logam-logam berat seperti Cu, Hg, atau Pb sehingga mudah
menguap.

UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH Prosedur Kerja Halaman 7 dari 15
KUDUS
Disetujui oleh: Protein No. Dokumen:
9.2.PK.PN.UMKU/2019
Rektor Berlaku: 1 Agustus 2019

43
Reagen dan bahan:
- Telur Ayam Kampung - Kacang Tanah
- Telur Ayam Petelor - Kacang Hijau
- Telur Bebek - Kacang Kedelai
- Telur Puyuh - Susu Kambing
- Gandum - Susu Sapi
- Alpukat - Susu Kemasan
- Gelatin - Lar. Asam trikloroasetat 10%
- Lar. Asam sulfosalisilat 5% - Larutan CuSO4 5%
- Larutan HgCl2 5% - Larutan Pb-asetat 5%
Prosedur:
- Sediakan 5 tabung reaksi, masing-masing isi dengan 2 mL sampel.
- Tambahkan pada masing-masing tabung, 10 tetes larutan
trikloroasetat 10%, asam sulfosalisilat 5%, CuSO4 5%, HgCl2 5%,
dan Pb-asetat 5%
- Kocoklah setiap tabung dan amati perubahan yang terjadi.
Pertanyaan:
a. Apakah semua protein mengendap ketika ditambahkan dengan
logam dan larutan garam organik?
b. Mengapa terjadi endapan ketika protein ditambah dengan logam
larutan garam organik?
c. Berikan komentar anda menganai percobaan ini!
5. Uji Biuret (untuk membuktikan adanya molekul-molekul peptide dari
protein)

UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH Prosedur Kerja Halaman 8 dari 15
KUDUS
Disetujui oleh: Protein No. Dokumen:
9.2.PK.PN.UMKU/2019
Rektor Berlaku: 1 Agustus 2019

44
Larutan protein dalam basa kuat yang diberi beberapa tetes larutan tembaga
sulfat encer akan membentuk warna ungu dan reaksi ini diberi nama reaksi
Biuret. Senyawa biuret diperoleh dengan cara memanaskan senyawa urea
pada suhu kira-kira 180 oC. Reaksi biuret terjadi karena pembentukan
kompleks Cu2+ dengan gugus –CO dan –NH dari rantai peptida dalam
suasana basa. Syarat untuk dapat terjadi reaksi ini adalah adanya minimal
dua ikatan peptida. Dipeptida dan asam-asam amino kecuali histidin, serin,
dan tirosin tidak memberi hasil positif terhadap uji ini.
Reagen dan bahan:
- Telur Ayam Kampung - Kacang Tanah
- Telur Ayam Petelor - Kacang Hijau
- Telur Bebek - Kacang Kedelai
- Telur Puyuh - Susu Kambing
- Gandum - Susu Sapi
- Alpukat - Susu Kemasan
- Gelatin - Larutan NaOH 10%
- Larutan CuSO4 0,2%
Prosedur:
- Sediakan tabung-tabung reaksi yang bersih, lalu masing-masing isi
dengan larutan sampel sebanyak 2 mL.
- Tambahkan pada setiap tabung 1 mL larutan NaOH 10% dan 3 tetes
larutan CuSO4 0,2%.
- Campur dengan baik dan amati perubahan warna yang terjadi.

UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH Prosedur Kerja Halaman 9 dari 15
KUDUS
Disetujui oleh: Protein No. Dokumen:
9.2.PK.PN.UMKU/2019
Rektor Berlaku: 1 Agustus 2019

45
Pertanyaan:
a. Mengapa harus dihindarkan kelebihan CuSO4?
b. Mengapa garam ammonium dapat mengganggu?
c. Mengapa asam amino histidin, treonin, dan serin memberikan reaksi
positif?
d. Mengapa syarat terjadinya reaksi ini harus ada minimal dua ikatan
peptida?
6. Uji Ninhidrin (untuk membuktikan adanya asam amino bebas dari
protein)
Semua asam amino atau peptida yang mengandung asam α-amino bebas
akan bereaksi dengan ninhidrin membentuk senyawa kompleks berwarna
biru. Namun, prolin dan hidroksiprolin menghasilkan senyawa berwarna
kuning.
Reagen dan bahan:
- Telur Ayam Kampung - Kacang Tanah
- Telur Ayam Petelor - Kacang Hijau
- Telur Bebek - Kacang Kedelai
- Telur Puyuh - Susu Kambing
- Gandum - Susu Sapi
- Alpukat - Susu Kemasan
- Gelatin - Pereaksi Ninhidrin
Prosedur:
- Sediakan tabung-tabung reaksi yang bersih, lalu masing-masing isi
dengan larutan sampel sebanyak 2 mL.
- Tambahkan 5 tetes pereaksi ninhidrin pada setiap tabung.

UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH Prosedur Kerja Halaman 10 dari 15
KUDUS
Disetujui oleh: Protein No. Dokumen:
9.2.PK.PN.UMKU/2019
Rektor Berlaku: 1 Agustus 2019

46
- Panaskan dalam penangas air mendidih selama 5 menit.
- Amati perubahan warna yang terjadi.
Pertanyaan:
a. Warna apa yang terbentuk?
b. Gugus apa yang memberikan uji positif?
7. Uji Xantoprotein (untuk membuktikan adanya asam amino tirosin,
triptopan, dan fenilalanin dalam protein)
Reaksi uji Xantoprotein didasarkan pada nitrasi inti benzene yang terdapat
pada molekul protein. Jika protein yang mengandung cincin benzena
(tirosin, triptipan, dan fenilalanin) ditambahkan asam nitrat pekat, maka
akan terbentuk endapan putih yang dapat berubah menjadi kuning sewaktu
dipanaskan. Senyawa nitro yang terbentuk dalam suasana basa akan
terionisasi dan warnanya berubah menjadi jingga.
Reagen dan bahan:
- Telur Ayam Kampung - Kacang Tanah
- Telur Ayam Petelor - Kacang Hijau
- Telur Bebek - Kacang Kedelai
- Telur Puyuh - Susu Kambing
- Gandum - Susu Sapi
- Alpukat - Susu Kemasan
- Gelatin - HNO3 pekat
- Larutan NaOH 10%
Prosedur:
- Sediakan tabung-tabung reaksi, kemudian masing-masing isi dengan
2 mL sampel.

UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH Prosedur Kerja Halaman 11 dari 15
KUDUS
Disetujui oleh: Protein No. Dokumen:
9.2.PK.PN.UMKU/2019
Rektor Berlaku: 1 Agustus 2019

47
- Pada setiap tabung, tambahkan 1 mL HNO3 pekat.
- Perhatikan adanya endapan putih yang terbentuk.
- Panaskan selama 1 menit dan amati terbentuknya warna.
- Dinginkan di bawah air kran, lalu tambahkan larutan NaOH 10%
tetes demi tetes melalui dinding tabung reaksi hingga terbentuk
lapisan.
- Perhatikan perubahan warna yang terjadi.
Pertanyaan:
a. Sampel mana yang menunjukkan reaksi positif?
b. Jelaskan dasar dari reaksi uji Xantoprotein!

UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH Prosedur Kerja Halaman 12 dari 15
KUDUS
Disetujui oleh: Protein No. Dokumen:
9.2.PK.PN.UMKU/2019
Rektor Berlaku: 1 Agustus 2019

48
V. Lembar Kerja Percobaan
1. Hasil Pengamatan
a. Uji Susunan Elementer Protein
Sampel Hasil Pengamatan Kesimpulan
Telur Ayam Kampung …………………………… ……………………
Telur Ayam Petelor …………………………… ……………………
Telur Bebek …………………………… ……………………
Telur Puyuh …………………………… ……………………
Kacang Tanah …………………………… ……………………
Kacang Hijau …………………………… ……………………
Kacang Kedelai …………………………… ……………………
Susu Kambing …………………………… ……………………
Susu Sapi …………………………… ……………………
Susu Kemasan …………………………… ……………………
Gandum …………………………… ……………………
Alpukat …………………………… ……………………
Gelatin …………………………… ……………………

b. Uji Kelarutan Protein


Sampel Hasil Pengamatan Kesimpulan
Telur Ayam Kampung …………………………… ……………………
Telur Ayam Petelor …………………………… ……………………
Telur Bebek …………………………… ……………………
Telur Puyuh …………………………… ……………………
Kacang Tanah …………………………… ……………………
Kacang Hijau …………………………… ……………………
Kacang Kedelai …………………………… ……………………
Susu Kambing …………………………… ……………………
Susu Sapi …………………………… ……………………
Susu Kemasan …………………………… ……………………
Gandum …………………………… ……………………
Alpukat …………………………… ……………………
Gelatin …………………………… ……………………

UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH Prosedur Kerja Halaman 13 dari 15
KUDUS
Disetujui oleh: Protein No. Dokumen:
9.2.PK.PN.UMKU/2019
Rektor Berlaku: 1 Agustus 2019

c. Uji Pengendapan Protein dengan Garam


Sampel Hasil Pengamatan Kesimpulan

49
Telur Ayam Kampung …………………………… ……………………
Telur Ayam Petelor …………………………… ……………………
Telur Bebek …………………………… ……………………
Telur Puyuh …………………………… ……………………
Kacang Tanah …………………………… ……………………
Kacang Hijau …………………………… ……………………
Kacang Kedelai …………………………… ……………………
Susu Kambing …………………………… ……………………
Susu Sapi …………………………… ……………………
Susu Kemasan …………………………… ……………………
Gandum …………………………… ……………………
Alpukat …………………………… ……………………
Gelatin …………………………… ……………………

d. Uji Pengendapan Protein dengan Logam dan Asam Organik


Sampel Hasil Pengamatan Kesimpulan
Telur Ayam Kampung …………………………… ……………………
Telur Ayam Petelor …………………………… ……………………
Telur Bebek …………………………… ……………………
Telur Puyuh …………………………… ……………………
Kacang Tanah …………………………… ……………………
Kacang Hijau …………………………… ……………………
Kacang Kedelai …………………………… ……………………
Susu Kambing …………………………… ……………………
Susu Sapi …………………………… ……………………
Susu Kemasan …………………………… ……………………
Gandum …………………………… ……………………
Alpukat …………………………… ……………………
Gelatin …………………………… ……………………

UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH Prosedur Kerja Halaman 14 dari 15
KUDUS
Disetujui oleh: Protein No. Dokumen:
9.2.PK.PN.UMKU/2019
Rektor Berlaku: 1 Agustus 2019

e. Uji Biuret
Sampel Hasil Pengamatan Kesimpulan

50
Telur Ayam Kampung …………………………… ……………………
Telur Ayam Petelor …………………………… ……………………
Telur Bebek …………………………… ……………………
Telur Puyuh …………………………… ……………………
Kacang Tanah …………………………… ……………………
Kacang Hijau …………………………… ……………………
Kacang Kedelai …………………………… ……………………
Susu Kambing …………………………… ……………………
Susu Sapi …………………………… ……………………
Susu Kemasan …………………………… ……………………
Gandum …………………………… ……………………
Alpukat …………………………… ……………………
Gelatin …………………………… ……………………

f. Uji Ninhidrin
Sampel Hasil Pengamatan Kesimpulan
Telur Ayam Kampung …………………………… ……………………
Telur Ayam Petelor …………………………… ……………………
Telur Bebek …………………………… ……………………
Telur Puyuh …………………………… ……………………
Kacang Tanah …………………………… ……………………
Kacang Hijau …………………………… ……………………
Kacang Kedelai …………………………… ……………………
Susu Kambing …………………………… ……………………
Susu Sapi …………………………… ……………………
Susu Kemasan …………………………… ……………………
Gandum …………………………… ……………………
Alpukat …………………………… ……………………
Gelatin …………………………… ……………………

UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH Prosedur Kerja Halaman 15 dari 15
KUDUS
Disetujui oleh: Protein No. Dokumen:
9.2.PK.PN.UMKU/2019
Rektor Berlaku: 1 Agustus 2019

f. Uji Xantoprotein
Sampel Hasil Pengamatan Kesimpulan

51
Telur Ayam Kampung …………………………… ……………………
Telur Ayam Petelor …………………………… ……………………
Telur Bebek …………………………… ……………………
Telur Puyuh …………………………… ……………………
Kacang Tanah …………………………… ……………………
Kacang Hijau …………………………… ……………………
Kacang Kedelai …………………………… ……………………
Susu Kambing …………………………… ……………………
Susu Sapi …………………………… ……………………
Susu Kemasan …………………………… ……………………
Gandum …………………………… ……………………
Alpukat …………………………… ……………………
Gelatin …………………………… ……………………

2. Pembahasan Umum/Singkat

3 Kesimpulan

52
PROSEDUR KERJA
ANALISIS KUALITATIF VITAMIN

UNIVERSITAS KODE NO. URUT


LAB. KIMIA
PKAKV MUHAMMADIYAH
FISIKA 2.1 93
KUDUS

Revisi :
Tanggal :
Dikaji ulang oleh :
Dikendalikan oleh : Lembaga Laboratorium Klinik
Disetujui oleh : Rektor

© UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KUDUS, 2019 – All Right Reserved


UNIVERSITAS Prosedur Kerja Disetujui oleh:
MUHAMMADIYAH Analisis Kualitatif Vitamin
KUDUS
Revisi Tanggal

PK.AKV.UMKU.LAB.KIMIAFISIKA Rektor

UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH Prosedur Kerja Halaman 1 dari 8
KUDUS
Disetujui oleh: Analisis Kualitatif Vitamin No. Dokumen:
9.3.PK.AKV.UMKU/2019
Rektor Berlaku: 1 Agustus 2019

I. DEFINISI

53
Vitamin adalah suatu senyawa organik yang diperlukan dalam jumlah kecil
tetapi memiliki peranan yang sangat penting bagi metabolism sel serta
pertumbuhan yang normal. Umumnya vitamin diklasifikasikan ke dalam
dua golongan. Pertama, vitamin yang larut dalam air terdiri dari vitamin C
dan golongan vitamin B yaitu tiamin (Vitamin B1), riboflavin (vitamin B2),
asam nikotinat (niasin), vitamin B6, asam folat, biotin , asam pantotenat,
dan kobalamin (vitamin B12) . Kedua, vitamin yang larut dalam lemak
meliputi vitamin A, D, E, dan K.

II. TUJUAN
1. Mahasiswa mampu mengenal alat dan bahan baku kimia di
laboratorium beserta kegunaan dan keamanannya
2. Mahasiswa mampu mengoperasikan peralatan
3. Mahasiswa mampu mengidentifikasi dan menentukan vitamin
pada bahan pangan dengan metode uji yang sesuai

III. ALAT DAN BAHAN


Alat :
1. Pipet Tetes
2. Beaker Glass
3. Batang Pengaduk
4. Tabung Reaksi
Bahan :
Disesuaikan dengan masing-masing prosedur identifikasi vitamin

UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH Prosedur Kerja Halaman 2 dari 8
KUDUS
Disetujui oleh: Analisis Kualitatif Vitamin No. Dokumen:
9.3.PK.AKV.UMKU/2019
Rektor Berlaku:

54
IV. PROSEDUR KERJA
1. Identifikasi Vitamin A
Pada umumnya, vitamin A stabil terhadap panas, asam, dan alkali. Akan
tetapi vitamin A sangat mudah teroksidasi oleh udara dan akan rusak bila
dipanaskan pada suhu tinggi bersama udara, sinar, dan lemak yang sudah
tengik.
Penentuan adanya vitamin A dapat dilakukan dengan pereaksi Carr-Price
atau pereaksi Trikloroasetat (TCA). Vitamin A dengan pereaksi Carr-
Price akan memberikan warna biru, kemudian berubah menjadi merah
coklat. Intensitas warna biru sebanding dengan banyaknya vitamin A
dalam sampel. Dengan pereaksi TCA, uji vitamin A akan memberikan
warna biru kehijauan.
Bahan:
Minyak ikan, kloroform, asetat anhidrid, SbCl3,pereaksi TCA.

Prosedur:
Percobaan 1(dengan pereaksi Carr-Price)
a. Masukan 5 tetes minyak ikan pada tabung reaksi
b. Tambahkan 10 tetes kloroform hingga bercampur dengan baik
c. Tambahkan 2 tetes asetat anhidrid
d. Tambahkan Kristal SbCl3
e. Amati perubahan warna

UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH Prosedur Kerja Halaman 3 dari 8
KUDUS
Disetujui oleh: Analisis Kualitatif Vitamin No. Dokumen:
9.3.PK.AKV.UMKU/2019
Rektor Berlaku: 1 Agustus 2019

55
Percobaan 2 (dengan pereaksi TCA)
a. Masukan 5 tetes minyak ikan pada tabung reaksi
b. Tambahkan 1 ml pereaksi TCA dalam kloroform hingga bercampur
dengan baik
c. Amati perubahan warna

2. Identifikasi vitamin D
Umumnya vitamin D stabil terhadap pemanasan, asam dan oksigen.
Vitamin D secara lambat didestruksi bila lingkungannya alkalis,
terutama bila terdapat udara dan cahaya. Pemanasan dengan hidrogen
peroksida tidak merusak vitamin D tetapi vitamin A akan rusak.
Bahan:
Minyak ikan, H2O2 5%, pereaksi Carr-Price

Prosedur:
a. Masukan 10 tetes minyak ikan pada tabung reaksi dan tambahkan 10
tetes larutan H2O2 5%, kemudian kocok campuran selama 1 menit.
b. Panaskan perlahan di atas api kecil sampai tidak ada gelembung gas
yang keluar (usahakan jangan sampai mendidih).
c. Dinginkan tabung dalam air keran
d. Lakukan uji dengan pereaksi Carr-Price seperi pada penentuan
vitamin A
e. Amati perubahan warna (Uji positif jika terbentuk warna jingga-
kuning).

UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH Prosedur Kerja Halaman 4 dari 8
KUDUS
Disetujui oleh: Analisis Kualitatif Vitamin No. Dokumen:
9.3.PK.AKV.UMKU/2019
Rektor Berlaku: 1 Agustus 2019

56
3. Identifikasi Vitamin B1
Vitamin B1 tidak tahan terhadap pemanasan yang terlalu lama, dan
tidak tahan dengan adanya alkali.
Bahan:
Larutan tiamin 1%, ekstrak kacang kedelai, Pb-asetat 10%, NaOH 6 N,
bismuth nitrat, larutan KI 5%
Prosedur:
Percobaan 1:
a. Masukkan 10 tetes larutan uji (thiamin 1% /ekstrak kacang kedelai) ke
dalam tabung reaksi
b. Tambahkan 10 tetes larutan Pb-asetat 10% dan 1 mL NaOH 6 N
c. Campurlah dengan baik, perhatikan warna kuning yang terjadi
d. Panaskan campuran
e. Amati perubahan (Uji positif jika terbentuk endapan warna coklat-
hitam )
Percobaan 2:
a. Masukkan 10 tetes larutan uji (thiamin 1% / ekstrak kacang kedelai) ke
dalam tabung reaksi
b. Tambahkan 10 tetes larutan bismuth nitrat, campurkan dengan baik
c. Tambahkan 2 tetes larutan KI 5%
d. Amati perubahan warna (uji positif jika terbentuk endapan merah
jingga)

UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH Prosedur Kerja Halaman 5 dari 8
KUDUS
Disetujui oleh: Analisis Kualitatif Vitamin No. Dokumen:
9.3.PK.AKV.UMKU/2019
Rektor Berlaku: 1 Agustus 2019

57
4. Identifikasi Vitamin B6
Golongan vitamin B6 terdiri atas tiga senyawa yaitu pirodoksin,
pirodoksal dan pirodoksamin. Vitamin B6 larut dalam air dan relative
sangat stabil terhadap panas dan asam. Piridoksal akan rusak dalam
larutan alkali. Dari tiga bentuk vitamin B6, piridoksin yang paling tahan
terhadap pengaruh pengolahan dan penyimpanan. Vitamin B6 bertindak
sebagai koenzim piridoksal fosfat yang berpartisipasi dalam reaksi-
reaksi metabolism asam amino. Sumber vitamin B6 adalah daging,
unggas, ikan, kentang, ubi jalar, sayur-sayuran, susu, dan biji-bijian.
Bahan:
Larutan piridoksin 1%, ekstrak kentang/ekstrak daging, larutan CuSO4 2%,
larutan NaOH 3 N, larutan FeCl3.
Prosedur:
Percobaan 1:
a. Masukkan 5 tetes larutan uji (pirodoksin 1% / ekstrak kentang / estrak
daging) ke dalam tabung reaksi
b. Tambahkan 2 tetes larutan CuSO4 2% dan 10 tetes NaOH 3 N
c. Amati perubahan warna (uji positif jika terbentuk warna biru-ungu)
Percobaan 2:
a. Masukkan 5 tetes larutan uji (pirodoksin 1% / ekstrak kentang /
estrak daging) ke dalam tabung reaksi
b. Tambahkan 2-3 tetes larutan FeCl3
c. Amati perubahan warna (uji positif jika terbentuk warna jingga
sampai merah tua)

UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH Prosedur Kerja Halaman 6 dari 8
KUDUS
Disetujui oleh: Analisis Kualitatif Vitamin No. Dokumen:
9.3.PK.AKV.UMKU/2019
Rektor Berlaku: 1 Agustus 2019

58
5. Identifikasi Vitamin C
Vitamin C dapat berbentuk sebagai asam L-askorbat dan asam L-
dehidroaskorbat. Vitamin C penting dalam pembuatan zat-zat
interseluler, kolagen. Vitamin C merupakan vitamin yang paling mudah
rusak. Dalam larutan air, vitamin C mudah dioksidasi terutama apabila
dipanaskan. Oksidasi dipercepat oleh panas, sinar, alkali, enzim,
oksidator, serta oleh katalis tembaga dan besi.
Bahan:
Larutan asam askorbat 1%, ekstrak buah pepaya, pereaksi Benedict,
NaHCO3 5%, FeCl3.

Prosedur:
Percobaan 1:
a. Masukkan 5 tetes larutan uji (asam askorbat 1% / ekstrak buah
papaya) pada tabung reaksi.
b. Tambahkan 15 tetes pereaksi Benedict
c. Panaskan di atas api kecil sampai mendidih selama 2 menit
d. Perhatikan endapan yang terjadi (uji positif jika terbentuk warna
hijau kekuningan sampai merah)
Percobaan 2:
1. Masukkan 10 tetes larutan uji (asam askorbat 1% / ekstrak buah
papaya) pada tabung reaksi
2. Netralkan larutan (pH 8) menggunakan NaHCO3 5%
3. Tambahkan 2 tetes larutan FeCl3

UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH Prosedur Kerja Halaman 7 dari 8
KUDUS
Disetujui oleh: Analisis Kualitatif Vitamin No. Dokumen:
9.3.PK.AKV.UMKU/2019
Rektor Berlaku: 1 Agustus 2019

4. Amati perubahan warna (uji positif jika terbentuk warna merah-


ungu)

59
PERTANYAAN
1. Gambarkan struktur molekul vitamin A, D, E, K, C, dan golongan
vitamin B!
2. Jeaskan pengaruh defisiensi vitamin A, D, E, K, C, dan golongan
vitamin B!

UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH Prosedur Kerja Halaman 8 dari 8
KUDUS
Disetujui oleh: Analisis Kualitatif Vitamin No. Dokumen:
9.3.PK.AKV.UMKUDUS/2019
Rektor Berlaku:

ANALISIS KUALITATIF VITAMIN

60
Hari/tanggal :…..…………………………………………………..
Tujuan percobaan :
………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………..
Sampel :……………………………………………………….
Bagan prosedur dan pengamatan:

Kesimpulan :

61
PROSEDUR KERJA
ISOLASI DNA DARI BUAH

UNIVERSITAS KODE NO. URUT


LAB. KIMIA
PKIDB MUHAMMADIYAH
FISIKA 2.1 94
KUDUS

Revisi :
Tanggal :
Dikaji ulang oleh :
Dikendalikan oleh : Lembaga Laboratorium Klinik
Disetujui oleh : Rektor

© UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KUDUS, 2019 – All Right Reserved


UNIVERSITAS Prosedur Kerja Disetujui oleh:
MUHAMMADIYAH Isolasi DNA Dari Buah
KUDUS
Revisi Tanggal

PK.IDB.UMKU.LAB.KIMIAFISIKA Rektor

UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH Prosedur Kerja Halaman 1 dari 4
KUDUS
Disetujui oleh: Isolasi DNA Dari Buah No. Dokumen:
9.4.PK.IDB.UMKU/2019
Rektor Berlaku : 1 Agustus 2019

I. DEFINISI
Jaringan tanaman umumnya mengandung karbohidrat tinggi
sehingga biasanya digunakan detergen cetyl trimethyl ammonium

62
bromide (CTAB) yang membentuk kompleks tak larut dengan asam
nukleat (DNA, RNA). Detergen ini berfungsi melisis sel, mendenaturasi
protein, dan memisahkan karbohidrat dari asam nuleat yang disebabkan
perbedaan kelarutan kedua senyawa tersebut terhadap CTAB.
Ketika CTAB ditambahkan ke dalam ekstrak tanaman, kompleks
asam nukleat-CTAB akan mengendap, sedangkan karbohidrat, protein,
dan komponen lainnya berada dalam supernatan. Setelah dilakukan
sentrifugasi dan supernatan dibuang, endapan lalu dilarutkan dengan
menambahkan NaCl 1 M yang memecah kompleks tersebut. Asam
nukleat kemudian dapat dipekatkan melalui presipitasi etanol, dan RNA
yang terkandung dihilangkan melalui penambahan ribonuklease (RNA-
se). Tahap yang paling penting dalam mengisolasi DNA adalah tahap
pemecahan dinding sel untuk mengeluarkan DNA. Kegagalan dalam
memecahkan semua dinding sel dari suatu jaringan dapat
mempengaruhi hasil akhir isolasi DNA.

II. TUJUAN
1. Mahasiswa mampu mengenal alat dan bahan baku kimia di
laboratorium beserta kegunaan dan keamanannya
2. Mahasiswa mampu mengoperasikan peralatan
3. Mahasiswa mampu mengidentifikasi DNA buah metode uji yang
sesuai

UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH Prosedur Kerja Halaman 2 dari 4
KUDUS
Disetujui oleh: Isolasi DNA Dari Buah No. Dokumen:
9.4.PK.IDB.UMKU/2019
Rektor Berlaku: 1 Agustus 2019

III. ALAT DAN BAHAN


Alat:

63
- Beaker Glass - Pisau
- Pengaduk - Penyaring (kertas saring/tisu/kapas)
- Mesin blender - Spatula
- Tabung reaksi - Rak tabung reaksi
Bahan:
Buah, detergen, aquades, garam dapur, etanol 96% dingin

IV. PROSEDUR KERJA


1. Larutkan detergen (CTAB) ke dalam 60 ml akuades, aduk pelan selama
15 menit.
2. Ambil 100 gram daging buah, tambahkan 100 ml akuades, blender
selama 40 detik.
3. Campurkan 4 ml cairan buah dan 4 ml larutan sabun.
4. Aduk campuran sampai homogen
5. Sentrifugasi campuran
6. Dekantasi supernatan
7. Tambahkan larutan garam dapur 1M pada endapan hasil sentrifugasi
8. Campurkan sampai homogen
9. Saring campuran yang dihasilkan sebanyak 2 kali saringan
10. Sebanyak 6 ml filtrat masukan ke dalam tabung reaksi
11. Tambahkan 5 ml etanol dingin 96%
12. Amati proses timbulnya DNA, meliputi waktu, warna, dan banyaknya
DNA yang terbentuk

UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH Prosedur Kerja Halaman 3 dari 4
KUDUS
Disetujui oleh: Isolasi DNA Dari Buah No. Dokumen:
9.4.PK.IDB.UMKU/2019
Rektor Berlaku: 1 Agustus 2019

C. PERTANYAAN
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan asam nukleat, DNA, dan RNA!

64
2. Sebutkan gugus-gugus yang menyusun molekul DNA!
3. Carilah metode isolasi DNA untuk sampel selain buah-buahan
(gunakan sumber yang terpercaya)!

UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH Prosedur Kerja Halaman 4 dari 4
KUDUS
Disetujui oleh: Isolasi DNA Dari Buah No. Dokumen:
9.4.PK.IDB.UMKU/2019
Rektor Berlaku: 1 Agustus 2019

ISOLASI DNA DARI BUAH

Hari/tanggal :………………………………………………………

65
Tujuan percobaan :
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
Sampel :………………………………………………………
Bagan prosedur dan pengamatan:

Kesimpulan :

DAFTAR PUSTAKA

Bintang, Maria. (2010). Biokimia Teknik Penelitian. Jakarta: Erlangga.


Gultom, T. dan Sulistyowati, E. (2010). Petunjuk Praktikum Biokimia.
Yogyakarta: FMIPA UNY.
Lehninger, A. L. (1994). Dasar-dasar Biokimia Jilid 1. Terjemahan Maggy
Thenawijaya. Jakarta: Erlangga.

66
Poedjiadi, A. dan Supriyanti, F.M. (2005). Dasar-Dasar Biokimia. Jakarta:
UI-Press.
Winarno, F.G. (1992). Kimia Pangan dan Gizi. Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama.
Yuliana, A. (2015). Penuntun Praktikum Biokimia. Tasikmalaya: STIKes
BTH Prodi Farmasi.

67

Anda mungkin juga menyukai