1. Matematika
2. Fisika
3. Kimia
4. Biologi
5. Bahasa Indonesia
6. Bahasa Inggris
Program IPA
Matematika
2 mata_elang_media@yahoo.co.id
1
g. an , a 0
am a
m
an d. n
n
1 1 1
e. a a
a a a a
C. LOGARITMA
p
Logaritma adalah invers dari perpangkatan, yaitu e. log b log , dengan 0 p 1 p 1
a
n 1. f (x) 0
2. g(x) 0
c
x1 x2 x x x1 x2
D
A. PERSAMAAN KUADRAT ba 1 2 a
a
Bentuk umum persamaan kuadrat adalah
x2x2 x x
2
x 2x
ax2 bx c 0 x 2 x 2 x x x x
1 2 1 2 1 2
dengan a, b, c bilangan real dan a 0 .
x13 x2 3 1 x 2 x 3 1 3x2 x1 x2 x
1. Jenis-jenis Akar 1 1 x1 x2
x1 x2 x1 x2
Persamaan kuadrat ax bx c 0 mempunyai:
2
mata_elang_media@yahoo.co.id 3
2. Jumlah dan Hasil Kali Akar-akar persamaan kuadrat yang diketahui:
1. Kedua akarnya positif, jika:
Diketahui x1 dan x2 adalah akar-akar dari persamaan
x1 x2 0 ; x1 x2 0 ; D 0
kuadrat ax2 bx c 0 , maka:
2. Kedua akarnya negatif, jika: dua titik.
x1 x2 0 ; x1 x2 0 ; D 0 ii. D = 0 parabola menyinggung sumbu x.
iii. D < 0 parabola tidak memotong sumbu x.
3. Kedua akarnya berlainan tanda, jika:
2. Nilai Ekstrem Dari Fungsi Kuadrat
x1 x2 0 ; D > 0
Persamaan kuadrat baru yang akarnya α dan adalah 3. Menyusun Persamaan Fungsi Kuadrat
B. FUNGSI KUADRAT b. Diketahui titik potong dengan sumbu x, (x1 ,0) dan
Fungsi f yang didefinisikan sebagai f (x) ax2 bx (x2 ,0) serta titik lain
c
di mana a,b,c R dan a didefinisikan sebagai
0 y a(x x1 )(x x2 )
fungsi kuadrat.
c. Diketahui tiga titik pada parabola
1. Hubungan a, b, c, dan D
y ax2 bx c
Fungsi kuadrat
f (x) ax bx c didapat hubungan:
2
1 2 1 2 1 2
mata_elang_media@yahoo.co.id 5
BAB 3 PERTIDAKSAMAAN
x
b
1. Rata-rata/mean ( x )
Me Q 2b
1 n f
t 2 f
c
Data tunggal: k
x
n
i
n = banyak data,
x = data ke-i,
tb = tepi bawah kelas yang memuat Me/Q2
x x x ... x
1 2 n i 1 i f = jumlah seluruh frekuensi sebelum kelas Me
i = 1, 2, 3, …, n.
n fk = frekuensi kelas yang memuat Me
Data kelompok: n 4. Kuartil
n
fx
Nilai yang membagi sekumpulan data yang telah
x f1 x1 f2 x2 ... fnxn i 1
i i
fi = banyak data xi, terurut menjadi 4 bagian.
Data kelompok:
n n f1 f2 ... fn
f1 f2 ... fn ∑ i 1
fi . 1n
t 4
Q 1b1
f c 1
Kuartil bawah (Q1): f1
2. Modus (Mo)
3. Median (Me/Q2) Q 1 (Q Q )
d 31
2
Median adalah nilai tengah dari data yang telah
diurutkan. Median bisa disebut juga kuartil 2 atau 6. Simpangan rata-rata (SR)
kuartil tengah. Data tunggal: Data kelompok:
Data tunggal:
Me xn1 n n
Jika n ganjil maka:
2
|x x |i f |x x |
i i
SR i 1 SR i 1
xn xn n
n
f
i 1
i
1
Jika n genap maka: 2
Me 2
2
7. Ragam/variansi (R)
Data tunggal: A 123
A A ... I
Data kelompok: n
n
|2n fi |x i x Notasi Faktorial
|x x |2
i n! = 1 2 3 ... (n – 1) n
2 i 1 1! = 0! = 1
RS R S 2 i 1 dengan n bilangan asli
n n
f i
1. Permutasi
i 1
8. Simpangan baku/deviasi standar (S) Permutasi dari sekumpulan unsur-unsur adalah
Data tunggal: Data kelompok: cara penyusunan unsur-unsur yang berbeda
dengan memperhatikan urutannya (AB BA)
n n
|x x | i
i 1
f |x x |
i
i 1
i
Rumus dan notasi yang digunakan dalam
permutasi adalah:
S S n - Banyaknya permutasi n unsur yang diambil
n
f
i 1
i dari n unsur adalah P(n, r) = n!
- Banyaknya permutasi r unsur yang diambil
dari n unsur:
BAB 7 TRIGONOMETRI
sin(90o
Dalam sebuah segitiga ABC -a) =hubungan:
berlaku + a) = cosa
cosa sin(90osin(180o -a)cos(90o
= sina sin(180o + a)
-a) = sina cos(90o a) = -sina-a)
= -sina+cos(180o tan(90o
= -cosa-a) = cota + a)
cos(180o
Atan(90o + a) = -cota
sin x = b tan(180o + a) = tana
c
cos x = a
c c
b
tan x = b
x a
B a C
sin(360o -a) = -sina sin(360o a) = sina cos(360o -a) = cosa cos(360o + a) = cosa tan
o + -a)
sin(270 = -cosa
A. SUDUT-SUDUT ISTIMEWA
sin(270o + a)o = -cosa cos(270o -a) = -sina cos(270o + a) = sina tan(270o -a) = cota
0o 30o 45o 60 90o
tan(270o + a) = -cota
Sin 0 ½ ½ 2 ½ 3 1
Cos 1 ½ 3 ½ 2 ½ 0
1
Tan 0 33 1 3 ~
B. SUDUT-SUDUT BERELASI
90o y C. IDENTITAS TRIGONOMETRI
Kuadran IIKuadran I Sin, CosecSemua positif Dalam trigonometri juga berlaku sifat-sifat: sin x = tan x
180o positif0o
1. 4. tan2 x +1 = sec2 x
Kuadran IIIKuadran IV Tan, CotCos, Sec cos x
PositifPositif 2.sin2 x + cos2 x = 15. 1 = sec x
360o cos x
1 = cosec x 6. 1 + cot2 x = cos ec2 x
3.
sin x
D. ATURAN SINUS DAN COSINUS
2sin x cos y = sin(x + y)+ sin(x - y) 2cos x siny = sin(x + y)-sin(x - y) 2cos x cos y = cos(x + y)+ cos(x -
-2sin x siny = cos(x + y)-cos(x - y)
C Pada setiap segitiga sembarang
ABC berlaku aturan sinus, yaitu:
b a
abc
sin AsinBsinC
A c B
H. PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN
Pada tiap segitiga sembarang ABC berlaku aturan
TRIGONOMETRI
cosinus, yaitu:
a. Sinus
a2 = b2 + c2 -2bc cos A b2 = a2 + c2 -2ac cosB c2 = a2 + b2 -2abcosC
sin x sin
x1 k.360o atau x 1 (180 o ) k.360 o
b. Cosinus
cos x cos
x k.360o
E. MENGHITUNG LUAS SEGITIGA
c. Tan
Jika pada suatu segitiga ABC diketahui besar sudut
tan x tan
dan dua sisi yang mengapit sudut, maka berlaku
hubungan: L 1 bc sin A x k.180o
2
C k = ..., –1, 0, 1, 2, …
L 1 ac sinB
2
b a L 1 absinC
A c B 2
A. JARAK B. SUDUT
Jarak Antara Dua Titik Sudut Dua Garis Bersilangan
Adalah panjang garis lurus yang menghubungkan Misalkan garis g dan h bersilangan maka cara
kedua titik itu. melukis sudut antara garis g dan h adalah:
A B - lukis garis g’ yang sejajar g dan memotong h,
- sudutnya = sudut antara garis g’ dan h.
Panjang ruas garis AB menunjukkan jarak antara
titik A dan titik B.
Sudut Antara Garis g dan Bidang V
Jarak Titik ke Garis
Langkah:
Adalah panjang garis tegak lurus dari titik ke
- proyeksikan garis g ke bidang V,
garis.
A sebut hasilnya g’,
- sudutnya = sudut antara garis g dan g’.
g
Sudut Antara Dua Bidang
Langkah:
B - tentukan perpotongan antara bidang V dan
AB menunjukkan jarak antara titik A dan garis g W sebut l,
yang ditunjukkan oleh ruas garis AB yang tegak - lukis garis di bidang V tegak lurus l, sebut g,
lurus g. - lukis garis di bidang W tegak lurus l, sebut h,
Jarak antara Titik dengan Bidang - sudutnya = sudut antara garis g dan h.
Adalah panjang garis tegak lurus dari titik ke
bidang atau panjang garis lurus dari titik ke titik
proyeksinya pada bidang.
Jarak antara P dan bidang ditun-
jukkan oleh garis m yang tegak
lurus bidang.
BAB 9 LINGKARAN
Persamaan lingkaran dengan pusat (a, b) dan jari-
Lingkaran adalah tempat kedudukan titik-titik yang jari = r.
berjarak sama terhadap suatu titik tertentu. y
x a 2 y b 2 r2
A. PERSAMAAN LINGKARAN
Persamaan lingkaran dengan pusat (0,0) dan jari (a, b) r
jari = r.
y (0, 0)
x2 y2 r2
x
r Persamaan lingkaran dengan pusat (0, b) dan
(0, 0) x menyinggung sumbu x:
y B. PERSAMAAN GARIS SINGGUNG PADA
x a 2 y b 2 b2 LINGKARAN
(0, b)r
1. Diketahui titik singgungnya x1 ,y1
Persamaan garis singgung pada lingkaran x2 +
y2 = r2 di titik (x , y ). Rumus:
11
x x x11 y y r 2
x a
1
x a y b y
1 b r 2
(a, 0)r
x Persamaan garis singgung di titik P(x1, y1)
pada lingkaran: x2 + y2 + 2ax + 2by + c = 0.
Rumus:
Persamaan lingkaran dengan pusat (a, b) dan x1 x y1 y a(x1 x) b(y1 y) c 0
menyinggung garis px + qy + r = 0.
y 2. Diketahui gradien m
px + qy + r = 0 Persamaan garis singgung dengan gradien m
1 2 3
11
BAB 10 SUKU BANYAK
Bentuk umum:
f(x) = nann-1
x + a xn-1+ an-2x +n-2... + a1x + a0,
Suatu suku banyak f(x) jika dibagi (ax – b) maka
dengan a 0, n bilangan cacah. a , a , a , ... , a , sisanya = f( b ).
n n n-1 n-2 1 a
a0 disebut koefisien-koefisien suku banyak dari Jika (x – a) habis dibagi/faktor dari suku banyak f(x)
masing-
masing peubah (variabel) x yang merupakan maka f(a) = 0.
konstanta
real dan a n 0. Sedangkan a disebut
0
suku tetap
(konstanta). D. TEOREMA FAKTOR
A. NILAI SUKU BANYAK Jika f(a) = S = 0, sehingga a merupakan pembuat
nol suku banyak f(x), maka (x – a) adalah faktor
Nilai dari f(k) dapat dicari dengan: dari suku banyak f(k).
1. Cara Substitusi Jika pada suku banyak f(x) berlaku f(a) = 0 dan f(b)
Jika f(x) = x4 – 2x3 + x + 5 maka nilai suku banyak = 0, maka f(x) habis dibagi (x – a) (x – b).
tersebut untuk x = 1 adalah
Jika (x – a) adalah faktor dari f(x), maka x = a
f(1) = (1)4 – 2.( 1) 3 + 1 + 5 = 5 adalah akar dari f(x).
2. Metode Horner
Jika ax3 + bx2 + cx + d adalah suku banyak maka
f(h) diperoleh cara sebagai berikut.
E. OPERASI AKAR-AKAR PADA SUKU BANYAK
hab c d Fungsi derajat tiga: ax3 + bx2 + cx + d = 0
b
ah ah2 + bh ah3 + bh2 + ch x x x
+ 1 2 3
aah + bah2 + bh + cah3 + bh2 + ch + d a
c
Berarti kalikan dengan h
x1 x2 x1 x3 x2 x3
a
d
x1 .x2
B. PEMBAGIAN SUKU BANYAK a
.x3
Jika suatu suku banyak f(x) berderajat n dibagi oleh Fungsi derajat empat: ax4 + bx3 + cx2 + dx + e = 0
b
suku banyak g(x) berderajat kurang dari n, maka 1. x1 x2 x3 x3
didapat suatu hasil bagi h(x) dan sisa pembagian s(x), a
c
secara matematis pembagian ini dapat ditulis: 2. x x x x x x x x x x x x
f(x) = h(x) g(x) + s(x) 1 2 1 3 1 4 2 3 2 4 3 4
a
d
3. x x x x x x x x x x x x
Keterangan: sisanya = f(–a).
f(x) = yang dibagi berderajat
n g(x) = pembagi berderajat
k
h(x) = hasil bagi berderajat (n – k)
s(x) = sisa berderajat (k –
1) Catatan: k < n
C. TEOREMA SISA
Suatu suku banyak f(x) jika dibagi (x – a) maka
sisanya = f(a).
Suatu suku banyak f(x) jika dibagi (x + a) maka
1 2 3 1 3 4 1 2 4 2 3 4
a
e
4. x .x .x .x
1 2 3 4
a
BAB 11 FUNGSI KOMPOSISI DAN INVERS
Relasi dari himpunan A ke himpunan B terjadi jika
f
ada anggota A dan B yang berpasangan. Himpunan
A disebut domain/daerah asal, himpunan B disebut
daerah kawan/kodomain, dan himpunan bagian B x f(x)
yang berpasangan dengan A disebut daerah hasil atau
range. Fungsi adalah suatu relasi yang mengawankan f-1
A B
setiap anggota domain dengan tepat satu kawan -1
dengan anggota kodomain ditulis f : A B . Sehingga jika f(x) = y maka f (y) = x. Fungsi invers
berlaku:
A. FUNGSI KOMPOSISI f (a) b f -1(b) a
f
g Rumus,
x
g(f(x))
f(x) f ( x ) = ax + b Þ f -1 ( x ) = -dx + b
cx + d cx -a
A B
C C. INVERS KOMPOSISI FUNGSI
gof
g f x f f x f g
BAB 12 LIMIT
A. TEOREMA LIMIT
lim k. f(x) = k. lim f(x), k konstanta
xa xa
Jika f(x) = k, maka lim f(x) = k, dengan k lim { f(x). g(x)} = lim f(x). lim g(x)
konstanta,
k dan a real xa xa lim f (x) xa xa
xa
lim { f(x) g(x)} = lim f(x) lim g(x) lim f (x) n
lim f (x)
n
xa xa
xa xa xa
lim
x®¥
( )
ax2 + bx + c - px2 + qx + r = b -q (Jika a = p)
2a
= (Jika a > p)
=- (Jika a < p)
BAB 13 TURUNAN
A. DEFINISI
3. Turunan penjumlahan/pengurangan fungsi.
Jika y = u(x) v(x) maka y’ = u’(x) v’(x)
f (x h) f (x)
y ' f '(x) lim
h0 h
4. Turunan perkalian fungsi.
Jika y = u(x).v(x) maka y’ = u’(x).v(x) + u(x) v’(x)
B. RUMUS DASAR
5. Turunan pembagian fungsi.
1. Turunan suatu konstanta c.
Jika y u(x) maka y ' u'(x).v(x) u(x).v '(x)
Jika y = c maka y’ = 0
v(x) v2(x)
2. Turunan perkalian fungsi dan konstanta. 6. Turunan fungsi komposisi (dalil rantai).
Jika y = f(g(x)) adalah dy dy . dg
Jika y = c f(x) maka y’ = c f’ (x) dxdg dx
7. Turunan fungsi pangkat. Gradien = nilai turunan pertama f(x) ketika x = x1.
Jika f(x) = ax n maka f’(x) = a.n x n1 m =f ’(x1)
BAB 14 INTEGRAL
Integral adalah anti turunan. C. INTEGRAL PARSIAL
f (x)dx f (x) C UdV UV VdU
A. RUMUS DASAR D. LUAS DAERAH
1. a dx ax
1
+C
b
2.
x dx n x 1 C , syarat n 1 L yatas ybawah dx
n n1
1 a
3. ln x
C dx
x b
L y2 y1 dx
4. sin x dx cos x C a
5. cos x dx sin x C1
m m1
x c os xdx sin xC
6. sin m 1 d
1 d
L x2 x1 dy
8. f (x) g(x) dx f (x) dx g(x) dx c
B. INTEGRAL SUBSTITUSI
E. VOLUME BENDA PUTAR
f (x)n1 n C1
f '(x) f (x) dx
n
2
Jika x1 fungsi kontinu pada r x s , maka
dan x dua
2
Jika y1 dan y dua fungsi kontinu pada p x q , maka volume benda putar yang dibatasi oleh x1 dan x2
terhadap sumbu y.
volume benda putar yang dibatasi oleh y1 dan y2 bila
diputar terhadap sumbu x.
q
V (y2 )2 (y 1) 2 dx
p
q
V (y 2
(y
)jauhdekat ) dx
2
s
V (x2 )2 (x )1 2 dy
r
s
s
BAB 15 PROGRAM LINEAR
Program linear adalah salah satu bagian dari B. NILAI OPTIMUM FUNGSI OBJEKTIF
matematika terapan yang dapat memecahkan
berbagai persoalan sehari-hari, di mana model Hasil optimum terletak pada/di sekitar titik pojok
matematika terdiri atas pertidaksamaan- atau pada garis batas daerah penyelesaian sistem
pertidaksamaan linier yang mempunyai banyak pertidaksamaan, dengan demikian nilai optimum
penyelesaian, satu atau lebih memberikan hasil yang (maksimum/minimum) fungsi objektif dapat ditentu-
paling baik (penyelesaian optimum). kan dengan:
Masalah tersebut disajikan dalam bentuk model Penggunaan Garis Selidik
matematika kendala/syarat/masalah berupa sis- Jika fungsi objektif f (x,y) Ax By C ,
tem pertidaksamaan linear. maka garis selidiknya adalah Ax By C k
Hasil yang optimum ditentukan dengan terlebih .
dahulu membuat model matematika. Sasaran Nilai maksimum terjadi di titik pojok/garis
pro- gram berupa sebuah fungsi linier yang batas paling kanan yang dilintasi garis selidik.
disebut fungsi sasaran/tujuan/objektif. Nilai minimum terjadi di titik pojok/garis
batas paling kiri yang dilintasi garis selidik.
A. MENENTUKAN HIMPUNAN PENYELESAIAN Pengujian Titik Pojok
Daerah (himpunan) penyelesaian pertidaksamaan Jika fungsi objektif f (x,y) Ax By C disubstitusi
Ax By C 0 atau Ax By C 0 dapat dengan seluruh koordinat titik pojok, maka hasil
ditentukan sebagai berikut. yang terbesar/terkecil merupakan nilai optimum
Jadikan A (koefisien x) bernilai positif. dari fungsi objektif tersebut.
Jika tanda pertidaksamaan , maka daerah pe-
nyelesaian di sebelah kanan garis Ax By C 0 .
Jika tanda pertidaksamaan , maka daerah
penyelesaian di sebelah kiri garis Ax By C 0 .
BAB 16 BARISAN DAN DERET
A. BARISAN ARITMATIKA Suku pertama = U1 a
Barisan dengan selisih di antara dua suku yang U2 U3 U
Rasio r ... n
berurutan besarnya sama. U1 Un1
Contoh: 2, 4, 6, 8, ... selisih 2. Suku ke-
n
U2 Un a r
n1
Jika U ,U ,U ,...,U merupakan suku-suku pada
1 2 3 n
barisan aritmatika maka: Jumlah n suku pertama (Sn )
Suku pertama = U1 a
Beda b U U U U ... U a 1 rn a rn 1
Sn atau Sn
1r r1
2 1 3 2 n
Suku ke- Un1
n
Un a (n 1)b
C. DERET GEOMETRI TAK HINGGA
Jumlah n suku pertama (Sn )
Rumus jumlah deret geometri tak hingga:
a
S
S n (2a (n 1)b) atau S n (a U )
n n n 1r
2 2
Jumlah tak hingga dari suku-suku ganjil:
B. BARISAN GEOMETRI a
S ganjil
1 r2
Barisan dengan rasio antara 2 suku yang berurutan Jumlah tak hingga dari suku-suku genap:
adalah sama.
S ar
Contoh: 1, 2, 4, 8, ... rasio 2 genap
1 r2
Jika U1 ,U2 ,U3 ,...,Un merupakan suku-suku pada
barisan geometri, maka: Rasio deret geometri tak hingga:
r Sgenap
Sganjil
Deret geometri mempunyai jumlah/limit/konvergen
jika 1 r 1 r 1 .
BAB 17 MATRIKS
Matriks adalah kumpulan elemen–elemen yang Ordo dari matriks dinyatakan oleh banyaknya baris
disusun dalam baris dan kolom. dan kolom. Pada matriks A, karena banyak baris = m
Contoh: dan banyak kolom = n, maka matriks A memiliki ordo
m
a11 n, dan ditulis A .
a1n
mn
A Kesamaan Matriks
a a
m1 mn
001
abc identitas.
Matriks 3 3: B d e f
ghi
BAB 18 VEKTOR
Vektor adalah besaran yang mempunyai besar 2. Panjang vektor a dinotasikan sebagai
dan
a a a123
a
222
3 a
Rumus Pembagian Ruas Garis
C. PROYEKSI
Jika p adalah vektor posisi
dari titik P yang membagi a
garis AB dengan
perbandingan c
b
AP : PB m : n , maka
T T
Pencerminan titik P(x,y) terhadap sumbu x
c d menghasilkan bayangan P’(x, –y).
x ' a b P(x,y) sumbu xP '(x,y)
x 1 0
y'
y Matriks transformasinya adalah
c d
0 1
A. TRANSLASI
Translasi (pergeseran) yaitu pemindahan suatu objek
sepanjang garis lurus dengan arah dan jarak tertentu.
Pencerminan titik P(x,y) terhadap sumbu y
menghasilkan bayangan P’(–x, y).
P(x,y) sumbu yP '(x,y)
1 0
Matriks transformasinya adalah
01
Jika sembarang titik P(x,y) ditranslasi dengan matriks Pencerminan titik P(x,y) terhadap sumbu y = x
Ta x ' x a
menghasilkan bayangan P’(y, x).
= , maka . Jadi P '(x a, y b) . P(x,y) garis yxP '(y, x)
01
Matriks transformasinya adalah
1 0
b y ' y
Pencerminan titik P(x,y) terhadap garis y = –x
Rotasi dengan pusat (a,b) sebesar
menghasilkan bayangan P’(–y, –x)
P(x,y) garis yxP '(y,x)
0 1
Matriks transformasinya adalah
1 0
Matriks refleksi terhadap garis y = x + k
x ' 0 1 x 0
y ' 1 0 y k x ' acossin x a
k
Matriks refleksi terhadap y = –x + k y'b sincos y
b
0 1 x 0
x '
y
' 1 0 y k k
Refleksi terhadap garis x = h D. DILATASI
P(x,y) xhP '(2h x,k)
Dilatasi adalah suatu transformasi yang mengubah
Refleksi terhadap garis y = k ukuran (memperbesar atau memperkecil) suatu
P(x,y) ykP '(x,2k y) bangun, tetapi tidak mengubah bentuk bangun yang
Refleksi terhadap garis x = h lalu y = k bersangkutan. Dilatasi ditentukan oleh titik pusat dan
P(x,y) xh,ykP '(2h faktor dilatasi (faktor skala).
x,2k y) Matriks transformasi dilatasi dengan faktor skala k
adalah
Pencerminan terhadap dua garis yang saling k 0
berpotongan 0 k
Pencerminan terhadap dua garis yang
berpotongan
yaitu garis y m x c dan y m x c
1 1 1 2 2 2
akan menghasilkan rotasi dengan: Dilatasi dengan pusat (0, 0) dengan faktor skala k
a. pusat di titik potong dua garis, x ' 0 x
b. besar sudut rotasi sama dengan dua kali lipat k
k y
y ' 0
sudut antara kedua garis,
c. arah rotasi sama dengan arah dari Dilatasi dengan pusat (a, b) dengan faktor skala k
garis
pertama ke garis kedua. x ' a x a
0
Jika sudut yang dibentuk antara garis k yb
k
y ' b 0
y1 m1 x
c1 dan y2 maka
m2 x c2 ,
Rotasi (perputaran) pada bidang geometri ditentukan maka transformasi T1 lalu transformasi T2 ditulis T2 T1
oleh titik pusat, besar sudut, dan arah sudut rotasi. bersesuaian dengan matriks M M .
Suatu rotasi dikatakan memiliki arah positif jika rotasi 2 1
itu berlawanan arah dengan arah putaran jarum jam,
berlaku sebaliknya.
Rotasi dengan pusat (0, 0) sebesar
x ' cossin x
y ' sincos y
Program IPA
Fisika
BAB 1 BESARAN
Besaran adalah sesuatu yang memiliki nilai dan dapat B. BESARAN SKALAR DAN VEKTOR
diukur. Menurut penyusunnya besaran dibagi menjadi
dua, yaitu besaran pokok dan turunan. Sedang - Besaran skalar: besaran yang hanya memiliki nilai
tetapi tidak memiliki arah, contoh: massa dan
menurut arahnya terbagi menjadi 2, yaitu besaran
waktu.
skalar dan vektor.
- Besaran vektor: besaran yang memiliki nilai dan
arah, contoh: kecepatan, perpindahan,
momentum.
A. BESARAN POKOK DAN BESARAN TURUNAN
Dua Vektor Berpadu
- Besaran pokok: besaran yang satuannya telah
ditentukan terlebih dahulu. 2 F22F2 F cos1 2
Resultan: R F121 F F
- Besaran turunan: besaran yang diturunkan dari
besaran pokok.
Selisih: F1 F2 F1 2 F2 2 2F 1F2 cos
Satuan dan Dimensi Besaran Pokok
Besaran Pokok Satuan Dimensi Resultan dari Dua Vektor dengan Sudut Tertentu
panjang m [L]
massa kg [M]
waktu s [T]
kuat arus listrik A [I]
suhu K []
intensitas cahaya cd [J] 2
jumlah zat mol [N] 12 FVektor
F
RUraian 2 R F 12F R F1 F2
Kecepatan rata-rata: v
t t
2. GLBB dengan GLB v v2 v1
Benda diluncurkan horizontal dari ketinggian Percepatan rata-rata: a
t
h t
dengan kecepatan v.
v Waktu sampai di tanah:
E. GERAK MELINGKAR
2h
t
g Konsep:
h
Jarak mendatar Rumus gerak melingkar beraturan (GMB) identik
maksimum: 2h dengan GLB, dan gerak melingkar berubah beraturan
Xmaks g (GMBB) identik dengan GLBB.
Xma ks v
g
.t
Tinggi maksimum: Ymax v0 sin
2 2 V2
Gaya sentripetal: Fs m, as
V2
2g R
R
Jarak mendatar maksimum: 3. Gerak Melingkar Berubah Beraturan (GMBB, α =
Xmax 2.v0 sin cos v0 sin(2)
2 2 konstan)
g g
=to + .t V2 V2
D. PERSAMAAN GERAK LURUS = to .t + ½ .t2 Fs m, as
R R
2 =to 2 + 2 . t
a a tsa
22
besar (r): r x 2 y 2
dr
Kecepatan: v atau v(t ) a.dt v0
dt
x v2 v 2
besar (v): v y
BAB 3 GAYA
Gaya adalah tarikan atau dorongan. wA
w w a ; wA wB .sin
a mA mB ; a mA mB
mA mB
F m . a A B
a = percepatan sistem (massa A dan massa B)
m = massa benda (kg) T = tegangan tali ; TA = TB = T
a = percepatan benda (m/s2) mB = massa B
Konsep: mA = massa A
Resultan gaya gaya yang searah dijumlahkan, dan N = gaya normal
yang berlawanan arah dikurangkan.
4. Gaya pada Gerak Melingkar
1. Hukum Newton Gaya sentripetal:
Hukum Newton I v
2 2
Fs m m R
F 0 , a = 0, benda diam atau GLB R
Hukum Newton II Percepatan sentripetal:
2
F m. a v R
2
, a ≠ 0, benda ber-
a GLBB Arah F : ke pusat s
ingkaran. R
Hukum Newton III s
w = berat benda
T = tegangan
tali
Fx = gaya searah perpindahan
(menyebabkan pergeseran) Tali berputar horizontal Fs = T = tegangan tali
fgesek = gaya gesek
s = koefisien gesek statis
k = koefisien gesek FS
kinetis Pada luar bidang melingkar
Benda dari keadaan diam, maka
N Di titik tertinggi (A):
(i) Jika Fx sN benda fgesek Fx N Fs = w – N
FS
diam FS
W
(ii) Jika Fx benda bergerak dengan W
Di titik B:
sN
s
WA WA
WB WA
5. Pada Kasus Tikungan v = laju maksimum kendaraan
s = koefisien gesekan statis antara roda dengan jalan
R = jari-jari putaran jalan
= sudut kemiringan jalan terhadap horizontal
g = percepatan gravitasi
B. ENERGI
Energi adalah kemampuan untuk melakukan usaha EMA EMB EMC
atau kerja.
Energi Kinetik: Ek 1 m.v2 Dari hukum kekekalan energi mekanik pada kasus
2
gambar-gambar di atas, untuk puncak dan dasar
Energi Potensial Gravitasi: Ep berlaku:
m.g.h
Energi Mekanik: EM Ek Ep v 2.ghBatau h B v A2
A
2.g
maka syarat agar bandul bergerak 1 lingkaran penuh Usaha: W EP2 k.x k.x
1 2 1
221
2
adalah:
Laju di titik tertinggi (B): Jika simpangan di mulai dari titik setimbang, maka:
vB g.R W E P 12k.x 2
k = konstanta pegas (N/m),
x = simpangan pegas (m).
Laju di titik terendah (A):
vB 5g.R Energi pada Gerak Harmonis
VA
Energi potensial:
Di puncak:
EP 12 m.(vo )2.sin2 k = m.2; m = massa; = 2f
E 1 m.(v )2.cos2 Energi mekanik:
K 2 o
EM = EP + EK
E G M.m
P
R
G = konstanta gravitasi
R = jarak 2 massa
A A Kecepatan getar
TB RB
v .Acos A2 y2
B. ELASTISITAS
v: kecepatan getar
1. Tegangan y: simpangan getar
3. Modulus Young
A: amplitudo (simpangan maksimum)
F
A Y F.L Frekuensi sudut (rad/s)
A.L 2 2 f T
F : gaya
A : Luas penampang
f = frekuensi getaran (Hz)
2. Regangan T = periode getaran (s)
L Percepatan getar
L a 2 .Asin 2 y
f 1k T 1
1. Gaya Pada Pegas f
2m
Jika pegas diberi gaya akan mengalami
perubahan panjang yang dirumuskan: k = konstanta pegas
dengan k = konstanta.
Untuk benda yang sudah baku diberikan tabel
sebagai berikut.
No Bentuk Benda Momen Inersia
1 Benda berupa titik I = mR2 w A wB wA
a a wA wB sin
Benda panjang, homogen, m m k.M m m k.M amm k.M
2 I = 1 ml2
diputar di salah satu ujung 3 A B katrol A B katrol A B katrol
Momentum Sudut
L I.
L sebelum Lsesudah
- Jika sistem tetap dalam keadaan
Usaha dan Daya pada Gerak Rotasi setimbang rotasi maka:
PW 0
Usaha: W . Daya: t (w) ). (F) (R ) . sin - (T)(R ) sin 0
(R sin
W W F F T T
F x w – Tcos = 0 w =
c. Titik berat benda berbentuk luasan (selimut
Tcos 2 2
0 bangun ruang)
w1 – Tsin = 0 w1 = Tsin
F y
0
No Bentuk Benda Titik Berat
Setimbang oleh 3 Buah Gaya
1. Kulit kerucut y0 = 13l
Berlaku:
2. Kulit limas y = 13t
0
F1 sin2
3. Kulit setengah bola y = 12R
sin F2 0
b W
e 3
r …
a da
t n
se
g te
a ru
b sn
u ya
n .
g
a
n
d
a
r
i
b
e
n
d
a
-
b
e
n
d
a
t
e
r
a
t
u
r
y
a
n
g
m
e
w (berat) ~ m (massa) ~ V (Volum) ~ A (luas) ~ L
xo
w x
nn
wxw x w x ...
1 12 23 3 (panjang)
w n
w w123 w ... rumus di atas bisa diganti dengan besaran-
yo
w y
nn
w y 1 w12y 23 3w y ... besaran di atas.
w n
w w123 w ...
w = berat benda
BAB 8 GELOMBANG
A. GELOMBANG MEKANIK
Gelombang adalah getaran yang merambat/energi Perut
yang menjalar.
Setiap gelombang memiliki cepat rambat:
l
v = l. f =
T Persamaan Gelombang
v = cepat rambat gelombang (m/s) 1. Gelombang berjalan
= panjang gelombang (m) + awal gelombang merambat ke atas
f = frekuensi gelombang (Hz) = jumlah gelombang tiap
waktu
T = periode gelombang (s) = waktu untuk terjadi satu Y = ±Asin(wt + kx + qo )
gelombang
Jarak tempuh gelombang: s = v dan t = waktu (s)
– awal gelombang merambat ke bawah
´t
Sudut fase: q =(wt ± kx + qo )
Beberapa Bentuk Gelombang
q q
Fase: j = =
2p 3600
2. Gelombang stasioner
– Ujung terikat
Ujung
Y = 2Asin(kx)cos(wt - k)
– Ujung bebas
Ujung
Y = 2Acos(kx)sin(wt -k)
3. Potensial Listrik
V = EP Û EP = q.V
Jika tidak dalam ruang hampa, maka: q
Dari percobaan oleh Ohm bahwa perbandingan Beda potensial: Vtotal = e = V1 +V2 +V3
antara beda potensial dengan kuat arus listrik nilainya – Susunan Paralel
selalu konstan, nilai tersebut disebut hambatan:
R = V Û V = I . RI 1 =1 +1 +1
RpR1R2R3
V = beda potensial listrik (V)
I = kuat arus listrik (A)
R = hambatan ()
Sifat:
Secara fisiknya hambatan dapat dicari, perhatikan
Arus= It = I1 + I2 +
gambar penghantar kawat homogen berikut ini. 1 1 1
otal I3
L Perbandingan arus= I1 : I2 : I3 = : :
A Beda potensial R2 R3
E j R1 V
t otal = e = V1 = V2 = V3
a b
i
(Itotal )(Rtotal )= I1R1 = I2R2 = I3R3
Untuk penghantar kawat homogen dan Susunan Jembatan Wheatstone
berpenampang
L
lintang sama, besaran r disebut hambatan peng-
A
hantar. Jadi:
R=rL
A
r = hambatan jenis bahan logam ( m), Cara menentukan hambatan ekivalen pada
L = panjang penghantar (m), susunan (rangkaian) jembatan Wheatstone.
A = luas penampang lintang penghantar (m2), Jika R1.R 4= R .R , maka R 5 tidak berfungsi (dapat
2 3
R = hambatan penghantar (). dihilangkan),
Nilai hambatan penghantar logam dapat berubah
dikarenakan perubahan suhu:
Rt = Ro (1 + a.DT)
Jika R1 .R4 ¹ R .R
23
, maka hambatan ekivalennya
dapat diselesaikan dengan transformasi (delta)
menjadi Y (star) sebagai berikut.
å IR + å e=0 tR
Untuk alat dengan spesifikasi Pt watt, Vt
Ketentuan tanda untuk dan I: volt, yang dipasang pada tegangan V (V t¹
= (+), jika gerak mengikuti arah loop bertemu
V ), maka daya yang diserap alat:
dengan kutub (+) sumber tegangan terlebih
dahulu.
= (), jika gerak mengikuti arah loop bertemu æ V ö2
P = ç ÷ .Pt
dengan kutub () sumber tegangan terlebih çèV ÷ø
t
dahulu.
I = (+), jika arah loop searah dengan arah arus. dapat juga digunakan rumus praktis untuk mencari
I = (), jika arah loop berlawanan dengan arah arus.
arus.
Untuk rangkaian berikut dapat juga digunakan aturan
loop, namun perhitungan akan panjang sehingga
P = daya listrik yang diserap
V = tegangan yang dipakai Vt
= tegangan tertulis
Pt = daya tertulis
BAB 11 MEDAN MAGNET
A. MEDAN MAGNET Solenoida adalah kumparan yang cukup
panjang. Kuat medan induksi magnet adalah:
Medan Magnet di sekitar Kawat Berarus Listrik Di pusat solenoida: Di salah satu ujung:
Gunakan kaidah tangan kanan I seperti
digambarkan di bawah: B = m0 .I.N B = m0 .I.N
kawat L 2L
berarus listrik
I
I
N : jumlah lilitan solenoida
B L : panjang solenoid
B – Kuat Medan Induksi Magnet pada Toroida
Toroida adalah solenoida yang dibengkokkan
Kuat Medan Magnet hingga membentuk lingkaran. Kuat medan
magnet dalam toroida yang berjarak r dari
– Kawat Berarus Listrik yang Panjangnya
pusat lingkaran adalah:
Tak Berhingga
B = m0 .I.N
I
2pr
a
p
B. GAYA LORENTZ
B = m0 .I Gaya Lorentz pada Kawat Berarus
p o = 4 × 10–7 Tm/A
2pa FL = B.I.L sin q
– Kawat Berarus Listrik yang Panjangnya
Berhingga q = sudut antara B dan I
Gaya Lorentz pada Partikel Bermuatan
FL = q.v.Bsin q
q1 q2
a
q = sudut antara B dan arah gerak q
p
I
Arah gaya Lorentz
m .I diatur pakai kaidah
p B =(0 cosq1 + cosq 2)
4p.a B tangan kanan II.
– Kuat Medan Magnet oleh Kawat Melingkar
Di pusat lingkaran (titik O) F
F = m0.I1 .I2
L2.p.a
Gerak melingkar muatan pada medan magnet R= 1 2.m.(DV)
homogen B q
Bila partikel bermuatan bergerak dalam medan
magnet homogen secara tegak lurus, maka yang Gerak lurus muatan pada medan magnet dan
terjadi partikel akan bergerak dengan lintasan listrik saling tegak lurus
melingkar. Jari-jari lintasan diberikan:
R= m.v v=E
q.B B
e = -N DF
Untuk GGL rata-rata:
Dt
N: banyaknya lilitan
Tanda negatif (–) menujukkan fluks yang muncul
melawan perubahan. Seperti dijelaskan pada hukum
Lenz.
Hukum Lenz
“Arus imbas akan muncul di dalam arah yang
sedemikian rupa sehingga arah tersebut Kawat diputar sejajar bidang yang tegak lurus B
menentang perubahan yang menghasilkannya.”
Bila kawat OP diputar maka luasan juring e = B.p.2
OPQ akan berubah ® Fluks juga berubah ® T
timbul GGL. Besarnya:
l = panjang kawat OP (jari-jari)
T = periode ( waktu 1 kali putar)
Generator AC W = 1 L.I2
2
Pembuatan generator AC didasari pada konsep
Induktansi Bersama/Silang
perubahan fluks magnetik akibat perubahan
sudut.
e = NBA(w)sin(wt)
P2 = P1
F2 = F1 A2A1
2g cosq
y =rgr
Keterangan:
4. Hukum Archimedes y = selisih tinggi permukaan zat cair (m),
“Sebuah benda yang tercelup ke dalam zat = tegangan permukaan (Nm –1),
cair (fluida) mengalami gaya apung yang = massa jenis zat cair (kg/m –3),
besarnya sama dengan berat zat cair yang g = percepatan gravitasi (m s –2),
dipindahkannya.” r = jari-jari pipa kapiler (m).
Fa = r.g.V B. FLUIDA
5. Tegangan Permukaan
g=F v1 = kecepatan zat cair yang melewati A 1 (m/s),
v2 = kecepatan zat cair yang melewati A 2 (m/s),
h = selisih tinggi zat cair di dalam pipa U (m),
Berlaku: g = percepatan gravitasi (m/s2),
= massa jenis zat cair di dalam tabung aliran
P + 1 r.v2 + r.g.h = kons tan
2 (kg/m3).
P + 1r v12 + r gh12= P + r1 v22 + r gh2 Pada venturimeter dengan manometer
1 2 2
= massa jenis zat cair di dalam pipa U,
(sering pakai Hg) (kg/m3). Untuk mencari v
Penggunaan Persamaan Bernoulli 1
1. Pipa mendatar
dapat digunakan rumus:
A1.v1 = A2.v2
4. Tabung Pitot
Karena v1 < v3 < v2 maka berlaku: P1 > P > P2 Tabung Pitot adalah alat untuk mengukur laju
2. Bejana dengan Lubang Aliran 3
. aliran gas. Ditunjukkan gambar berikut ini.
(1)
GA (2)
h1 = h2
v2 = 2g(h1 - h2 ) h
v2 = 2.g.h x = 2 h(h2 )
2.g.h(r¢)
3. Venturimeter v1 =r
Digunalan untuk mengukur laju aliran
fluida. Ada 2 jenis venturimeter, yaitu: v1 = laju gas dalam pipa aliran (ms–1),
a. Venturimeter tanpa manometer = massa jenis gas (kgm–3),
’ = massa jenis air raksa (kgm–3),
Laju aliran fluida di g = percepatan gravitasi (ms–2),
h = selisih tinggi permukaan air raksa (m).
bagian pipa besar:
5. Gaya Angkat Sayap Pesawat Terbang
v1 = 2.g.h
æçé ù 2 ÷ö
A ú -1÷
çê A12 û ÷ø
çèë
hX = hY AX .(TX -T )
AY .(T -TY )
kX = kY
LX
LY
BAB 15 TEORI KINETIK GAS DAN TERMODINAMIKA
A. TEORI KINETIK GAS N = jumlah molekul
v 2 = rata-rata kuadrat kecepatan (m2/s2)
1. Gas Ideal mo = massa sebuah partikel (molekul) (kg)
Sifat-sifat gas ideal: V = volume gas (m3)
1. Gas ideal terdiri dari partikel-partikel yang Karena mo .v 2 = 2Ek (2 kali energi kinetik rata-
tersebar merata dalam ruang dengan jumlah rata), maka:
sangat banyak.
2. Partikel gas ideal bergerak secara acak. P = 2 N.Ek
3
3. Gerak partikel gas ideal menuruti hukum V
Newton tentang gerak.
4. Ukuran partikel gas ideal jauh lebih kecil 3. Temperatur Menurut Teori Kinetik Gas
daripada jarak antara partikel-partikelnya. Ek = 3 kT
5. Tidak ada gaya luar yang bekerja pada 2
partikel gas, kecuali bila terjadi tumbukan.
6. Bila ada tumbukan antar partikel atau T = temperatur gas (Kelvin),
partikel dengan dinding, sifatnya lenting Ek = energi kinetik rata-rata,
sempurna. k = tetapan Boltzmann = 1,38 × 10-23 J/K.
Rumus:
p.V = nRT atau p.V = NkT 4. Kecepatan Efektif Partikel Gas
p = tekanan gas (Pa)
V = volume gas (m3)
3k.T = 3R.T = 3P
N n = jumlah mol (gr/mol) = n =m = vr.m.s =
r
m0 M
T = suhu mutlak (K) Mr NA
R = tetapan gas umum = 8,31 J.mol – 1 . K –1 T = suhu mutlak gas,
N = jumlah partikel gas Mr = berat molekul gas (kg/mol),
R = tetapan suhu umum (8,314 J/mol K),
k = konstanta Bolzmann = k = 1,38 . 1023 J.K1
P = tekanan gas (Pa),
m = massa gas = massa jenis gas,
Mr = berat molekul gas k = tetapan Boltzmann,
R = k . NA m = massa satu molekul gas.
0
NA= 6,02 . 10 23 molekul/mol
p1 .V1 = p2 .V2 5. Derajat Kebebasan
N1 .T1N2 .T2 Derajat kebebasan adalah banyaknya bentuk
energi yang dimiliki oleh molekul gas sesuai
Dengan N m n. dengan jenis dan arah gerak. Derajat kebebasan
Bila jumlah zat sudah tertentu/ zat tidak ada ada tiga jenis.
tambah dan kurang/ zat ada di ruang tertutup, – Derajat Kebebasan Translasi (X, Y, Z).
berlakulah: N1 = N2. Jadi, – Derajat Kebebasan Rotasi (Rotasi
p1 .V1 = p2 .V2 terhadap sumbu X, Y, Z).
T1 T2 – Derajat Kebebasan Vibrasi.
Prinsip ekuipartisi energi menyatakan bahwa
tiap derajat kebe-basan dalam molekul gas
2. Tekanan Gas Menurut Teori Kinetik memberikan kontribusi (sumbangan) energi pada
gas sebesar ( 12 kT).
P = 1 N.mo v 2
3V
2
Energi dalam: T1 T2
æ1 ö 3 3 b. Proses isokhorik (Proses iso-volume,
E = f ç NkT ÷ = NkT =
Volume: V = konstan)
nRT
k çè 2 ÷ø 2 W=0
2
Gas diatomik suhu rendah ( 250 K): f =
3
3 Energi kinetik: E k = kT Diagram P – V pada proses isokhorik
2
P
3 3 C2
Energi dalam: = NkT = nRT P 2
Ek 2 2
Gas diatomik suhu sedang ( 500 K): f = 5
5 P V
Energi kinetik: Ek = kT
2 1 1
Untuk 2 keadaan yang berbeda berlaku:
5 5
Energi dalam: E k = NkT = P1 P2
=
nRT
2 2 T1 T2
Gas diatomik suhu tinggi ( 1000 K): f =
7 c. Proses isotermis (Suhu mutlak: T = konstan)
7 Energi kinetik: E k = kT
2 W = nRTn V2 atau W = nRTn P1
7 7
Energi dalam: E k NkT = nRT V1P2
= 2 2
Gas poliatomik: f = 9 d. Proses adiabatik adalah proses yang
berlangsung tanpa adanya kalor yang masuk
B. TERMODINAMIKA ke sistem atau keluar dari sistem Q = 0. Di
bawah adalah diagram p – V pada proses
1. Usaha oleh Gas Ideal adiabatik dan isotermik.
V2 P 1 Proses Adiabatik
W= ò P.dV P : tekanan gas (Pa)
V : volume gas (m3) P2
C Proses Isotermik
V1
T1
Sehingga jika diberikan perubahan tekanan 2
P
1
terhadap volume (grafik P – V), maka: 2 V
P A V1 V2
Prosesgadiabatik gberlaku juga:
B P1 (V1 ) = P2 (V2 )
C V
Usaha dari B ke C: Cp
dengan g = .
WBC Cv
= Luasan segiempat xCBy
Usaha dari A ke B: = tetapan Laplace (gas monoatomik = 1,4; gas
WAB = Luasan trapesium AByx diatomik suhu sedang = 1,67),
Usaha siklus = netto = WABCA = Luasan segitiga ABC 2. Usaha dalam berbagai Proses
a. Proses isobarik (Tekanan: P = konstan) Cp = kapasitas kalor jenis gas pada tekanan tetap,
CV = kapasitas kalor jenis gas pada volume tetap.
Usaha dirumuskan:
W = P (V2 -V1 ) W 1=( p V - p V ) atau W = nR (T -T )
1 12 2 12
g -1 g -1
3. Hukum I Termodinamika 5. Efisiensi Mesin
“Energi kalor mengalir ke dalam sebuah Mesin Pemanas
sistem, akan diterima sistem untuk mengubah Carnot Diagram alir:
energi di dalamnya dan atau melakukan usaha T1 > T2
terhadap lingkungannya.” Q1
T1 W
Q =W + DU h=
Q1
4. Kapasitas Kalor Gas Q2 = kalor yang dilepas ke reservoir suhu rendah (J),
T1 = suhu dari reservoir tinggi (K),
C=Q T2 = suhu dari reservoir rendah (K),
DT K = Koefisien performansi mesin pendingin.
a
B. CERMIN CEKUNG DAN CERMIN CEMBUNG
M
1. Pembentukan Bayangan pada Cermin Cekung dan b
Cembung Sifat bayangan: maya, tegak, diperkecil.
Cermin Cekung 2. Rumus Pembentukan Bayangan dan
Sinar istimewa cermin cekung, yaitu: Perbesaran Bayangan pada Cermin
a. sinar datang yang sejajar dengan sumbu
utama akan dipantulkan melalui titik fokus Rumus:
utama (F), 1 +1=1=2
sosifR Keterangan:
b. sinar datang yang melalui titik fokus utama
So = jarak benda dari cermin,
(F) akan dipantulkan sejajar sumbu utama, Si = jarak bayangan dari cermin,
c. sinar datang yang melalui titik kelengkungan M = si = hi f = jarak fokus dari cermin,
(M) akan dipantulkan melalui M juga. R = jari–jari,
soho M = perbesaran bayangan,
a ho = tinggi benda,
c b hi = tinggi bayangan.
R=2f
C. PEMBIASAN CAHAYA
M F berbeda kecepatan optiknya.
Pembiasan cahaya yaitu peristiwa pembelokkan arah 1. Hukum Pembiasan Menurut Snellius
rambatan cahaya karena melewati dua medium yang – Sinar datang, garis normal, dan sinar bias
terletak pada satu bidang datar dan
– Sinar (3) sudut datang = ic, dibiaskan
berpotongan pada satu titik. berimpitan permukaan bidang batas.
– Sinar datang dari medium kurang rapat ke
– Sinar (4) sudut datang > ic, dipantulkan total
medium lebih rapat akan dibiaskan oleh permukaan bidang batas.
mendekati garis normal. Jika sebaliknya akan
dibiaskan menjauhi garis normal. Jadi syarat terjadinya pemantulan total adalah
– Sinar merambat dari rapat ke kurang rapat.
Indeks bias mutlak (n): Indeks bias
– Sudut datang (i) > sudut kritis (ic).
relatif:
d ' =kritis
Sudut n2 ´datau
n1 sudut batas adalah sudut datang
yang sudut biasnya adalah
n1 = indeks bias medium I
sin(i ) = n2
c n2 = indeks bias medium II
n1
3. Kedalaman Semu
C Rumus:
n= n21 = n2 = C2
Cn n1 d’ = kedalaman semu
d = kedalaman sesungguhnya
C1
C = cepat rambat cahaya pada ruang hampa = 3
4. Pembiasan Cahaya pada Kaca Planparalel
108 m/s,
Cn = cepat rambat cahaya dalam medium.
n1 = indeks bias medium 1. N
C1 = cepat rambat cahaya dalam medium 1.
i1 nu
q1 n1 nk
n2 > n1 d r1 N
n2 i2
q2
r2
n2 = sinq1 = v1 = l1 t
n1sinq2v2l2
t d sin(i1 r1 ) t = pergeseran sinar
d = tebal kaca planparalel
1 = sudut datang; 2= sudut bias
cos(r1 )
i1 = sudut datang mula-mula
n1 = indeks bias mutlak medium I
r1 = sudut bias di dalam kaca
n2 = indeks bias mutlak medium II
v1 = kecepatan cahaya dalam medium I 5. Pembiasan Cahaya pada Prisma
v2 = kecepatan cahaya dalam medium II
1 = panjang gelombang cahaya dalam medium I
1 = panjang gelombang cahaya dalam medium II
n2
= indeks bias relatif medium II terhadap medium I
n1
2. Pemantulan Sempurna
E. ALAT-ALAT OPTIK
fok
= jarak fokus lensa obyektif 7. Teropong Panggung/Teropong
fob = jarak fokus lensa okuler Galilei/Teropong Sandiwara
6. Teropong Bumi/Yojana/Teropong Medan
Perbesaran anguler tanpa akomodasi:
Perbesaran tanpa akomodasi:
s' f a s'
Ma = ob = ob M = fokob
fok fok Panjang teropong: d = s’ob – fok
Perbesaran akomodasi maksimum: Perbesaran anguler tanpa akomodasi:
a s'
M = sokob
Postulat pertama:
“Hukum-hukum fisika dapat dinyatakan dalam
persamaan yang berbentuk sama dalam
semua kerangka acuan inersial”
Postulat kedua:
“Kelajuan cahaya dalam ruang hampa adalah sama Laju peluru C menurut pengamat A
untuk semua pengamat, tidak bergantung pada adalah:
gerak relatif antara pengamat dan sumber cahaya” = vAB + vBC
v AC
1 + vAB .vBC
Akibat postulat kedua Einstein besaran-besaran fisika c2
nilainya menjadi bersifat relatif bergantung pada
kerangka acuan satu dengan lainnya (pembuktian
Catatan:
dengan perhitungan transformasi Lorentz).
Jika arah berlawanan laju bertanda negatif (–).
B KECEPATAN RELATIVITAS
Kecepatan bersifat relatif yang berdasar teori
relativitas khusus dapat digambarkan dengan:
A Catatan:
v = 0,6c Þ 1-v2 / c2 = 0,8
VAC
v = 0,8c Þ 1-v2 / c2 = 0,6
v = 1 c Þ 1-v2 / c2 = 1 3
Laju peluru C menurut 2 2
pengamat B adalah:
vBC vAB vAC C. MOMENTUM dAN ENERGI RELATIVISTIK
v
1 .v
AB
AC
c2 1. Momentum Relativistik
Catatan: Untuk mempertahankan hukum kekekalan
Jika arah berlawanan laju bertanda negatif (–). momentum linier tetap berlaku dalam relativitas
Einstein, maka momentum relativistik
1. Relativitas Panjang didefinisikan sebagai:
Sebuah benda dengan panjang Lo akan terukur m0 v
memendek menjadi L bila benda dan kerangka p = m.v
1-v2 c2
pengukur saling bergerak dengan kecepatan
relatif
v. Maka diberikan persamaan: 2. Energi Relativistik
Menurut Einstein massa adalah bentuk lain dari
L L 0 1 cv 2
2 energi, suatu benda saat diam bermassa mo,
maka benda tersebut memiliki energi (energi
2. Relativitas Massa diam): E0 = m0 c2
Sebuah benda dengan panjang mo akan terukur
lebih berat (m), bila benda dan kerangka
pengukur Bila benda bergerak dengan laju v maka massa
saling bergerak dengan kecepatan relatif v. Maka bertambah dan energi bertambah, energi total:
diberikan persamaan:
m = m0 mo c2
2 Et = = m.c 2
1 - vc2 1- v2
c2
q = muatan partikel,
V = beda potensial.
BAB 19 ATOM HIDROGEN
A. SPEKTRUM ATOM HIDROGEN 1. Elektron pada atom hidrogen tidak menempati
1. Spektrum garis atom hidrogen mempunyai sembarang orbit, tetapi hanya pada salah satu
keteraturan jarak garis-garisnya, semakin ke kiri orbit tertentu yang momentum angulernya sama
semakin rapat. dengan kelipatan harga, atau:
2. Bila elektron bertransisi dari kulit luar ke dalam m.v.r = nçæ h ÷ö;n = 1,2,3,...
maka atom akan melepaskan energi berupa çè2p ÷ø
foton. Analisis terhadap gelombang yang
dipancarkan atom hidrogen digambarkan dalam Pada lintasan orbit tertentu itu, elektron
bentuk garis- garis spektrum, yang besarnya mengelilingi inti tanpa memancarkan energi,
diberikan: dinamakan orbit stasioner.
é1
1 ê
= R- 1 ùú Berdasarkan postulat ini dapat diturunkan suatu
l ëê nB2nA2 ûú hubungan:
Keterangan: rn= 5,3 . 10-11.n2
= panjang gelombang
13,6
R = tetapan Rydberg (1,0074×107 m-1) Em =- (dalam eV)
2
n
nB = kulit yang dituju
2,174´10-18
3. Deret-deret spektrum atom hidrogen lainnya Em =- (dalam J)
2
n
adalah:
Pada atom lain dengan atom 1 elektron maka
1) Deret Lyman; terletak pada daerah
ultra 13,6 (Z 2 )
ungu. 1 ÷ö Em =- (dalam eV)
1
= ;n = Keterangan:
æ 2,3,4,... 2
R ç1- n
è
l ç n2ø
– n = 1, 2, 3, …
2) Deret Balmer; terletak pada daerah (–) menunjukkan energi total En merupakan energi
cahaya tampak. ikat.
1 æ 1 1 ö
= R ç - ÷ ;n = 3,4,5,... – Untuk n = 1
r1= 5,3. 10-11 meter, merupakan jari-jari terkecil,
l èç 22 n2 ÷ø
disebut jari-jari Bohr
3) Deret Paschen; terletak pada daerah E1 = –13,6 eV, merupakan energi ikat terbesar,
infra merah-1. yaitu pada saat elektron berada pada jari-jari
1 æ 1 1 ö
= R ç - ÷ ;n = 4,5,6,... Bohr.
– Untuk n = ~
l è ç 3 2 n 2 ÷ø
r~ = ~, elektron sangat jauh dari inti
4) Deret Bracket; terletak pada daerah E~ = 0, elektron tidak lagi terikat oleh inti
infra merah-2.
1 æ 1 1 ö – Z = nomor atom
= R ç - ÷ ;n = 5,6,7,... 2. Bila ada energi radiasi yang dipancarkan atau
è ç 2 2 ÷
l 4 nø diserap oleh atom, energi harus berupa paket-
1) Deret Pfund; terletak pada daerah paket energi (foton) yang besarnya sama dengan
infra merah-3.
æ 1 perubahan energi di dalam atom.
1 1 ö
= R çç 2- 2 ÷ ÷ ;n = 6,7,8,... h . f = E – E2 dengan
– E >1E ; energi
ketentuan:
radiasi hf dipancarkan atom
è
l 5 n ø 1 2
X = lambang atom (unsur, partikel juga) Defek massa inilah yang digunakan sebagai energi
Z = nomor atom (jumlah proton) pengikat inti, disebut energi ikat inti.
A = nomor massa (jumlah proton + netron) Eikat = Dm.c2(kgm2/s2 )
Jumlah neutron: N = A – Z Eikat = Dm.(931 MeV)
Untuk Atom bukan ion Z selain menujukkan jumlah
proton, juga menujukkan jumlah elektron.
Untuk unsur yang sama ® memiliki Z yang sama C. RADIOAKTIVITAS
meskipun A kadang berbeda (isotop). Contoh:
Kestabilan inti atom ditentukan oleh banyaknya
Tembaga: 61 63
29Cu , 29Cu , 65Cu
29 , dan lainnya.
proton (Z) dan netron (N) dalam inti. Syarat
Karbon: 11C6 , 12C6 , 14C , 6dan lainnya. nuklida mantap:
Simbol nomor atom dan nomor massa juga – Untuk Z 20 , nilai NZ = 1
dipakai
– Untuk (20 < Z < 83), nilai N Z ±1,5
untuk partikel-partikel:
0
Elektron = -1 e Sinar = 0g0 = Gel. Elektro Nuklida-nuklida yang tidak stabil akan berusaha
= sinar magnet untuk menjadi stabil dengan beberapa cara
seperti: ( nuklida sebutan AZX )
– Meluruh, memancarkan partikel beta negatif
Positron = 0e Detron = 2H 0
1 1 (e = -1 ) hingga muncul unsur baru dengan Z
(inti dari atom detrium 2H ) tambah 1 dan N kurang 1 dari sebelumnya.
1
– Meluruhkan partikel beta positif (e+ = +10),
1 3
Proton = p Triton = H hingga ada unsur baru dengan Z kurang 1 dan
1 1
N tambah 1 dari sebelumnya.
Neutron = 1n Neutrino = 0n – Meluruh dengan memancarkan partikel
0 0
alfa ( 2 He4), sehingga Z berkurang 2 dan N
Sinar = inti He
Antineutrino = 0n berkurang 2.
0
4
= 2He
– Selain peluruhan dapat juga proses penang-
kapan e dan e+.
Proses inti meluruh menuju stabil sering disebut Ketetapan pada Reaksi Inti
radioaktivitas yang reaksinya dapat dituliskan: Misalkan diberikan reaksi inti seperti di bawah:
A A–q q
X Y + P e Xa + f Pb ® gY c + h Rd + Q( energi)
Z Z–k k
Za Unsur Yang
t
tersisa baru Diluruhkan Pada Reaksi inti (termasuk peluruhan) selalu
Yang mana jumlah zat tersisa terhadap waktu dari berlaku:
hasil eksperimen dapat digambarkan: – Hukum kekekalan nomor atom
Jumlah nomor atom, sebelum reaksi =
sesudah reaksi
t
æ1ö1T e+f=g+h
N = N ç.2 – Hukum kekekalan nomor massa
o è2ø
Jumlah nomor massa, sebelum reaksi =
sesudah reaksi
a+b=c+d
– Hukum kekekalan energi
N = jumlah zat sisa (menujuk kuantitas zat: massa, Jumlah energi, sebelum reaksi = sesudah
jumlah partikel, mol, %, bagian), reaksi
No = jumlah awal (menujuk kuantitas zat: massa,
jumlah partikel, mol, 100%, 1 bagian), Dengan 1 sma setara 931 MeV, maka:
t = waktu berjalan, Q = {(mx + mp) – (my + mR)} × 931MeV
T 1 = waktu paruh (saat N = ½ N ).
2 o
2
He74 + N14 8 O17 + 1
2
H1 He
4
4
+ Be9
6
C12 +
0
n1
b. Reaksi Fisi (terbentuk inti atom-atom
lebih ringan)
92
U235 + 0 n1 54 Xe140 + 38Sr94 + 2( n
0
1
) + Energi
Li7 + 1p1
3
He4 + 2He4
2
Program IPA
Kimia
F– fluorida PO 4
3– fosfat
1. Senyawa Biner Unsur Nonlogam-Nonlogam
Contoh:
Perhatikan urutan unsur-unsur berikut ini. NaCl = natrium klorida,
B – Si – C – Sb – As – P – N – H – Te – Se – S – I – Br – Cl – O – F MgCl2 = magnesium klorida,
Cu2O = tembaga(I)oksida,
a. Unsur yang tertulis lebih dulu jika CuO = tembaga(II)oksida,
bersenyawa dengan unsur yang ditulis
NH4OH = amonium hidroksida.
berikutnya maka dalam senyawanya juga
ditulis lebih dulu. D. MEMISAHKAN CAMPURAN MATERI
b. Unsur yang di belakang ditambah akhiran –
ida. Untuk memisahkan campuran menjadi materi-materi
c. Jika pasangan unsur yang bersenyawa dapat penyusunnya dapat dilakukan dengan cara:
membentuk lebih dari satu macam senyawa 1. Distilasi
maka membedakannya dengan menyebut Proses pemisahan campuran yang penyusunnya
indeks dalam bahasa Yunani sebagai awalan berupa larutan. Contoh: proses pemisahan bensin
(catatan: awalan mono- untuk unsur di dengan minyak tanah.
depan tidak perlu ditulis).
1 = mono, 2 = di, 3 = tri, 4 = tetra, 5= penta 2. Filtrasi
Proses pemisahan campuran yang zat
Contoh: penyusunnya berupa cairan dan padatan dengan
PCl3 = fosfor triklorida, PCl5 = fosfor pentaklorida, menggunakan saringan (filter). Contoh: menyaring
(awalan mono pada P tidak perlu ditulis), NH3 = pasir dari air sungai yang mengandung pasir.
amoniak (tidak mengikuti aturan b dan c), CO =
karbon monoksida, CO2 = karbon dioksida, NO = 3. Sentrifugasi
nitrogen monoksida, N2O3 = dinitrogen trioksida. Proses pemisahan campuran yang zat
penyusunnya berupa cairan dan padatan yang
2. Senyawa Biner Unsur Logam-Nonlogam merupakan partikel yang sangat kecil dan
a. Unsur logam ditulis di depan dengan bahasa tersebar merata dalam cairan. Contoh:
Indonesia, dan unsur nonlogam ditulis di pemisahan kapur dari cairan suspensi air kapur.
belakang dengan akhiran –ida.
4. Kristalisasi
b. Jumlah muatan unsur logam menjadi indeks
Proses untuk mendapatkan padatan dari suatu
unsur nonlogam, demikian sebaliknya jumlah
cairan larutan dengan pemanasan. Contoh: pada
muatan unsur nonlogam menjadi indeks
proses pembuatan garam dari air laut.
unsur logam.
c. Jika jumlah muatan unsur logam lebih dari 5. Kromatografi
satu maka untuk membedakan jumlahnya Pemisahan campuran dengan memanfaatkan
dituliskan sebagai angka romawi di belakang perbedaan sifat kepolaran zat. Contoh:
unsur logam tersebut. pemisahan zat warna dalam tinta.
Perhatikan tabel berikut.
Kation (atom bermuatan positif)
Rumus Nama Rumus Nama
E. KADAR ZAT DALAM CAMPURAN
+
Na natrium Ni 2+ nikel
1. Prosentase Massa
K + kalium Al3+ aluminium
% massa massa komponen 100 %
Mg2+ magnesium Sn2+ timah(II) massa campuran
4. Nuklida 0 –1 0 +1–2 –1 0 +1 +2 –3 –2 –1 0 +1 +2 +3
b. Larutan Elektrolit Lemah Menyatakan jumlah mol zat terlarut dalam 1 liter
Larutan elektrolit yang terionisasi sebagian. (1000 mililiter) larutan.
Memiliki derajat ionisasi (α) = 0 <α <1 massat
Contoh: HF, H3PO4, CH3COOH, NH3, H2S. M Mr massat 1000
2. Larutan Nonelektrolit volume (liter)Mrvolume (mililiter)
Keterangan:
Larutan nonelektrolit adalah larutan yang zat
m = Molaritas,
terlarutnya tidak dapat terionisasi dalam air
Mr = massa molekul relatif zat terlarut,
sehingga tidak dapat menghantarkan arus
massat = massa zat terlarut, volume = volume larutan.
listrik. Contoh: CO(NH2)2, C12H22O11, C6H12O6,
CH3OH, dll 3. Pada Campuran Zat yang Sejenis
B. KONSENTRASI LARUTAN
Mc. Vc = M1.V1 + M2.V2 + … + Mn.Vn
1. Molalitas
Menyatakan jumlah mol zat terlarut dalam 1 kg
(1000 gram) pelarut.
Mc = molaritas Vc = volume D. LARUTAN BUFFER
campuran campuran
M1 = molaritas zat 1 V1 = volume zat 1 Larutan buffer atau dapar adalah suatu larutan yang
M2 = molaritas zat 2 V2 = volume zat 2 dapat mempertahankan pH larutan apabila ditambahkan
Mn = molaritas zat n Vn = volume zat n sedikit asam atau basa. Pada dasarnya larutan
penyangga ini terjadi karena adanya campuran asam
4. Pada Pengenceran Suatu Zat lemah dengan basa konjugasinya (dalam garam) atau
campuran basa lemah dengan asam konjugasinya
N1. V1 = N2.V2
(dalam garam).
N = netralitas = molaritas x valensi
N1 = netralitas zat mula-mula E. HIDROLISIS LARUTAN
N2 = netralitas zat setelah pengenceran
V1 = volume zat mula-mula Penguraian larutan yang disebabkan oleh ion H+ dan
V2 = volume zat setelah pengenceran
OH– yang berasal dari molekul air. Hidrolisis terjadi
5. Fraksi Mol pada garam-garam yang mengandung asam lemah
Menyatakan jumlah mol zat terlarut dalam jumlah dan atau mengandung basa lemah.
mol total larutan atau menyatakan jumlah mol
pelarut dalam jumlah mol total larutan. F. MENGHITUNG pH
nt np Larutan dengan pH kecil (pH < 7) berarti sifatnya
Xt Xt Xp 1
n ; Xp ASAM, sedangkan jika pH-nya besar (pH > 7) berarti
Xt t np nt np bersifat BASA, jadi pH dijadikan acuan untuk
fraksi mol zat terlarut menentukan larutan bersifat asam atau basa.
=
Xp = fraksi mol pelarut pH = –log [H+] pOH = –log [OH–] pH = 14 – pOH
nt = mol zat terlarut
np = mol pelarut
C. TEORI ASAM BASA Untuk mencari [H+] dan [OH–] perhatikan uraian di
bawah ini!
1. Svante August Arhenius 1. Asam Kuat + Basa Kuat
Asam adalah suatu senyawa yang apabila Bila keduanya habis, gunakan
dilarutkan dalam air akan menghasilkan ion rumus: pH larutan = 7
hidrogen (H+) atau ion hidronium (H3O+). (netral)
Contoh: HCl (aq) → H+ + Cl–
Bila Asam Kuat bersisa, gunakan rumus:
Basa adalah suatu senyawa yang apabila dilarutkan
dalam air akan menghasilkan ion hidroksida (OH–).
[H+] = Konsentrasi Asam Kuat
Valensi Asam Kuat
Contoh: NaOH (aq) → Na+ + OH– Bila Basa Kuat bersisa, gunakan rumus:
2.Johanes Bronsted dan Thomas Lowry (Bronsted- [OH–] = Konsentrasi Basa Kuat Valensi Basa Kuat
[H+] = Ka Konsentrasi Sisa Asam Lemah ∆Tb = Tblar – Tbpel ∆Tb = Kb . m
Konsentrasi Garam
∆Tb = kenaikan titik didih
4. Asam Lemah + Basa Lemah Tblar = titik didih larutan
Bila keduanya habis gunakan Tbpel = titik didih pelarut
rumus HIDROLISIS: Kb = tetapan titik didih molal pelarut
m = molalitas larutan
[H+] = Kw Ka 1. Sifat Koligatif Larutan Nonelektrolit
Kb Contoh larutan nonelektrolit: Glukosa (C 6H12O6),
Bila Asam Lemah bersisa, gunakan Sukrosa (C12H22O11), Urea (CO(NH2)2), dll.
π = tekanan osmotik
M = molaritas larutan
R = tetapan gas = 0,08205
T = suhu mutlak = (oC + 273) K
tekanan
∆Tb = kenaikan titik didih yang mengandung
Tblar padat
= titik didih larutan T solut).
Tbpel = titik didih pelarut
gas
Kb = tetapan titik didih molal pelarut
M = molalitas larutan suhu
i = faktor van’t Hoff
Keterangan:
c. Penurunan Titik Beku (∆Tf) Sumbu x : suhu (oC) Sumbu y : tekanan (1 atm)
∆Tf = Tfpel – Tflar ∆Tf = Kf . m . i A : titik kesetimbangan 3 fasa pelarut
(R - S) = penurunan titik beku (∆Tf)
T : titik kesetimbangan 3 fasa larutan
∆Tf = penurunan titik beku P : titik didih pelarut
Tfpel = titik beku pelarut S : titik beku larutan
Tflar = titik beku larutan Q : titik didih larutan
Kb = tetapan titik beku molal pelarut R : titik beku pelarut
M = molalitas larutan (Q - P): kenaikan titik didih
i = faktor van’t Hoff
d. Tekanan Osmotik (π)
π=M.R.T.i
π = tekanan osmotik
M = molaritas larutan
R = tetapan gas = 0,08205
T = suhu mutlak (oc + 273) K
i = faktor van’t Hoff
BAB 7 LAJU REAKSI
A. LAJU REAKSI 2. Luas Permukaan Bidang Sentuh
Laju reaksi adalah bertambahnya konsentrasi hasil Semakin luas permukaan bidang sentuhnya maka
reaksi tiap satuan waktu atau berkurangnya laju reaksi juga semakin bertambah. Luas permukaan
konsentrasi pereaksi tiap satuan waktu. bidang sentuh berbanding lurus dengan laju reaksi.
Jika ada suatu persamaan aA + bB → cAB, maka; Contoh: Apabila kita melarutkan gula batu yang
Laju reaksi dapat dikatakan sebagai: bermassa 100 gram dan melarutkan gula dalam
berkurangnya konsentrasi A tiap satuan waktu: bentuk serbuk bermassa sama dalam air yang
[A] kondisinya sama maka serbuk gula akan lebih dahulu
VA
t larut, hal ini dikarenakan luas permukaan sentuh
berkurangnya konsentrasi B tiap satuan waktu: serbuk gula lebih besar jika dibandingkan dengan gula
[B] batu (padat).
VB t
3. Suhu
bertambahnya konsentrasi AB tiap satuan waktu:
Suhu juga berbanding lurus dengan laju reaksi karena
bila suhu reaksi dinaikkan maka laju reaksi juga
semakin
besar. Umumnya setiap kenaikan suhu sebesar 10 oC
VA [AB]
B
t akan memperbesar laju reaksi dua sampai tiga kali,
maka berlaku rumus:
T2 T1
Konsentras
V2 (2) 10 .V1
i
[AB]
V1 = laju mula-mula
[A] dan atau [B] V2 = laju setelah kenaikan suhu
T1 = suhu mula-mula
T2 = suhu akhir
Wakt
Grafik Laju Reaksi u
Catatan:
Bila besar laju 3 kali semula maka (2) diganti (3).
B. PERSAMAAN LAJU REAKSI
Bila laju diganti waktu maka (2) diganti ( 21 ).
V = k. [A]x[B]y
semakin besar konsentrasi SO2 dan O2 maka tumbukan
antarmolekul-molekulnya untuk membentuk SO 3 juga
Adapun persamaan laju reaksi untuk reaksi semakin cepat.
aA + bB → cC + dD, adalah:
1. Konsentrasi
Bila konsentrasi bertambah maka laju reaksi akan
bertambah. Sehingga konsentrasi berbanding lurus
dengan laju reaksi. Contoh: Persamaan reaksi:
2SO2 + O2 → 2SO3,
4. Katalisator
Katalisator adalah suatu zat yang akan mempercepat
(katalisator positif) atau memperlambat (katalisator
negatif = Vinhibitor)
= lajureaksi
reaksitetapi zat ini [B]
tidak= berubah
konsentrasi zat B
secara tetap.
k
Artinya bila proses reaksi
= konstanta laju reaksi x
selesai zat ini
= orde reaksi zat A
akan kembali sesuai asalnya.
[A] = konsentrasi zat A y = orde reaksi zat B
Secara grafik dapat digambarkan sebagai berikut:
Tanpa
katalisa
tor
Denga
n
katalisa
tor
Hasil reaksi
Jalannya reaksi
Catatan:
Katalisator akan memperkecil energi aktivasi atau
energi pengaktifan yaitu energi minimum yang
diperlukan pereaksi untuk melangsungkan proses
reaksi.
BAB 8 TERMOKIMIA
A. REAKSI ENDOTERM DAN EKSOTERM 3. Entalpi Pembakaran (Hc)
Reaksi endoterm terjadi jika dalam suatu reaksi Kalor (energi) yang dibutuhkan atau dilepas pada
kimia, sistem menyerap kalor dari lingkungan. peristiwa pembakaran 1 mol senyawa atau 1 mol
Grafik Reaksi Endoterm: unsur, menjadi senyawa lain dan atau unsur lain.
∆ H = H hasil – H pereaksi, Contoh: Pembakaran 1 mol senyawa C3H8 oleh 5 mol
dengan H hasil > H pereaksi O2 menjadi 3 mol CO2 dan 4 mol H2O.
Energi nilai ∆ H = + (positif) C3H 8 + 5 O 2 3 CO 2 + 4 H 2O
aktivasi Hasil reaksi
∆H C. MENGHITUNG ENTALPI
pereaksi
1. Berdasarkan Hukum Hess
Reaksi eksoterm terjadi jika dalam suatu reaksi Perubahan entalpi yang terjadi pada suatu reaksi
kimia, sistem melepas kalor ke lingkungan. hanya tergantung pada keadaan mula-mula dan
Grafik Reaksi Eksoterm keadaaan akhir reaksi, jadi tidak tergantung pada
proses reaksinya.
∆ H = H hasil – H pereaksi, Jadi:
Energi dengan H pereaksi > H hasil nilai ∆ H = –(negatif)
aktivasi C(s) + ½ O2(g) CO (g) ∆H = –A kJ/mol
C(s) + O2(g) CO2(g) ∆H = –B kJ/mol
pereaksi CO (g)+ ½ O (g) CO (g) ∆H = –C kJ/mol
∆H 2 2
Persamaannya menjadi:
Hasil reaksi C(s) + ½ O2(g) CO (g) ∆H = –A kJ/mol
CO2(g) C(s)+ O (g)
2
∆H = +B kJ/mol
B. ENTALPI DAN JENIS-JENIS ENTALPI CO (g) + ½ O2(g) CO (g)
2 ∆H = –C kJ/mol
Entalpi adalah jumlah energi secara total yang dimiliki Menurut Hukum Hess, pada reaksi di atas
oleh suatu sistem, energi ini akan selalu tetap jika berlaku:
tidak ada energi lain yang keluar masuk. Satuan
∆ H reaksi = – A + B – C
entalpi adalah joule atau kalori, dengan 1 joule = 4,18
kalori.
2. Berdasarkan Data Entalpi Pembentukan (Hf)
1. Entalpi Pembentukan (Hf)
Dengan menggunakan rumus:
Kalor (energi) yang dibutuhkan atau dilepas pada
∆H = H hasil reaksi – H pereaksi
peristiwa pembentukan 1 mol senyawa dari unsur-
unsur pembentuknya.
Contoh: Pembentukan 1 mol senyawa NH3 dari unsur- 3. Berdasarkan Kalorimetri
unsurnya yaitu 0,5 mol N dan 1,5 mol H .
2 2
1 3
N + H NH q = m . c . ∆T
2 2 3
2 2
q = kalor reaksi
koefisien 1 (tidak ditulis) menunjukkan 1 mol m = massa jenis pereaksi
NH3 c = kalor jenis air
2. Entalpi Penguraian (Hd) ∆T = suhuakhir - suhu awal
Kalor (energi) yang dibutuhkan atau dilepas pada
peristiwa penguraian 1 mol senyawa menjadi unsur- 4. Berdasarkan Energi Ikatan
unsur pembentuknya. Energi yang dibutuhkan untuk memutuskan ikatan
Contoh: Penguraian 1 mol senyawa H2O menjadi antar atom tiap mol suatu zat dalam fasa gas.
unsur- unsurnya yaitu 1 mol H2 dan 0,5 mol O2.
H O H + 1O
2 2 2 2
Data energi ikatan beberapa molekul (dalam kJ.mol–1) a. Energi Ikatan Rata-rata
∆H = Σ energi pemutusan ikatan
H–C 415 N–N 163 F–F 155
– Σ energi ikatan pembentukan
H–N 390 N–O 201 F – Cl 253
H–F 563 N–F 272 F – Br 237
Energi rata-rata yang dibutuhkan untuk
H – Cl 431 N – Cl 200 Cl – Cl 242
memutuskan 1 mol senyawa gas menjadi atom-
H – Br 366 N – Br 243 Cl – Br 218
atomnya untuk lebih dari tiga atom dalam
H–I 298 O–O 146 Cl – I 208 molekulnya.
H–O 462 O–F 190 Br – Br 223 b. Energi Atomisasi
H–S 339 O – Cl 203 Br – I 175 ∆H atomisasi = Σ energi ikatan
H – Si 323 O–I 234 O=O 495
C–C 347 O – Si 368 N=N 418 Energi yang dibutuhkan untuk memutus molekul
C–N 291 S–S 266 C=O 799 kompleks dalam 1 mol senyawa menjadi atom-
C–F 485 S–F 327 C=N 619 atom gasnya.
C – Cl 328 S – Br 218 C=C 606
C – Br 276 S – Cl 253 S=S 418
C–I 240 I–I 151 S=O 323
C–O 358 N≡N 944
C–S 259 C≡C 839
C – Si 301 C≡N 891
C≡O 1072
D. PERGESERAN KESETIMBANGAN
Menurut Le Chatelier
Apabila dalam suatu sistem setimbang diberi
suatu aksi dari luar maka sistem tersebut akan
berubah sedemikian rupa supaya aksi dari luar
tersebut berpengaruh sangat kecil terhadap
sistem.
BAB 10 REDUKSI-OKSIDASI
A. PERKEMBANGAN KONSEP REAKSI REDOKS Catatan: Tidak ada perbedaan jumlah atom
dari unsur yang mengalami perubahan biloks.
1. Berdasarkan Oksigen 3. Setarakan oksigen dan kemudian hidrogen
Reaksi oksidasi adalah peristiwa pengikatan dengan ketentuan:
oksigen oleh suatu unsur atau senyawa, atau Larutan asam
bisa dikatakan penambahan kadar oksigen. Tambahkan 1 molekul H 2 O untuk setiap
Oksidasi = mengikat kekurangan 1 atom oksigen pada ruas yang
oksigen Contoh: 2 Ba + O2 2 kekurangan oksigen tersebut
BaO Setarakan H dengan menambah ion H + pada
Reaksi reduksi adalah peristiwa pelepasan ruas yang lain
oksigen oleh suatu senyawa, atau bisa Reduksi : NO – + 4 H+ NO + 2 H O
3 2
dikatakan pengurangan kadar oksigen. S
Oksidasi : S2–
Reduksi = melepas
4. Setarakan muatan dengan menambahkan
oksigen Contoh: 2 CuO 2 2 Cu +
elektron dengan jum-lah yang sesuai, bila reaksi
O
oksidasi tambahkan elektron di ruas kanan, bila
2. Berdasarkan Elektron reaksi reduksi tambahkan elektron di ruas kiri.
Reaksi oksidasi adalah peristiwa pelepasan Reduksi : NO3– + 4 H+ + 3e NO + 2 H2O
elektron oleh suatu unsur atau senyawa. Oksidasi : S2– S + 2e
Oksidasi = melepas elektron 5. Setarakan jumlah elektron kemudian selesaikan
Contoh: K K+ + e persamaan
Reaksi reduksi adalah peristiwa pengikatan Reduksi :NO3– + 4 H+ + 3e NO + 2 H O
2
elektron oleh suatu unsur atau senyawa. (kali 2)
Reduksi = mengikat elektron Oksidasi :S2– S+2e
Contoh: Br2+ 2e 2 Br– (kali 3)
2 NO3 – + 8 H+ + 3 S2– + 6e 2 NO + 4 H2O +
3. Berdasarkan Bilangan Oksidasi 3 S + 6e
Reaksi oksidasi adalah meningkatnya bilangan
oksidasi. Hasil akhir: 2 NO3– + 8 H+ + 3 S2– 2 NO + 4 H 2O
Oksidasi = peningkatan bilangan oksidasi +3S
Reaksi reduksi adalah menurunnya
bilangan oksidasi. 2. Metode Bilangan Oksidasi (Reaksi Ion)
Reduksi = penurunan bilangan oksidasi
Contoh untuk suasana basa
B. MENYETARAKAN REAKSI REDOKS Setarakan reaksi: MnO4– + C2O 42– MnO 2+ CO 2
Jawab:
1. Metode Setengah Reaksi (Ion Elektron) 1. Menentukan unsur yang mengalami perubahan
bilangan oksidasi.
Contoh untuk suasana asam MnO4– + C2O42– MnO2+ CO 2
Setarakan reaksi: NO3– + S2– NO + S
Jawab:
1. Tuliskan masing-masing setengah reaksinya +7 +3 +4 +4
bilangan oksidasi
Reduksi : NO – NO
3
Oksidasi : S2– S
Catatan:
Nitrogen mengalami reduksi dari +5 menjadi +4.
Sulfur mengalami oksidasi dari –2 menjadi 0.
2. Setarakan atom unsur yang mengalami perubahan
Mn mengalami penurunan biloks dari +7 menjadi 2. Menyetarakan unsur tersebut dengan koefisien
+4 (reduksi). C mengalami peningkatan biloks dari yang sesuai.
+3 menjadi +4 (oksidasi). Mn sudah setara C diberi koefisien 2, sehingga:
MnO – + C O 2– MnO + 2 CO
4 2 4 2 2
nunjukkan beda potensial antara elektroda logam Reaksi dikatakan spontan bila nilai Eo
sel
= POSITIF
dengan elektroda hidrogen yang mempunyai Contoh sel Volta (Galvani) dalam kehidupan
potensial elektroda = 0 volt. sehari-hari:
Bila diukur pada 25oC, 1 atm: – Sel primer (sel yang tidak dapat diisi
Potensial elektroda = Potensial elektroda standar (E kembali): baterai kering, baterai alkalin.
– Sel sekunder (sel yang dapat diisi kembali): aki,
baterai Ni-Cd.
2. Sel Elektrolisis Bila Anion golongan VII A (Halida) maka
Mengubah: energi listrik energi kimia. akan teroksidasi:
Reaksi redoks: 2 F– ( aq ) F2( g ) + 2e 2
Reduksi terjadi di katoda (elektroda negatif). Cl– ( aq ) Cl (2g ) + 2e 2
Oksidasi terjadi di anoda (elektroda positif). Br– ( aq ) Br ( 2g ) + 2e
2 I– ( aq ) I2( g ) + 2e
a. Elektrolisis Larutan
– Anoda Tak Inert
Bila larutan dialiri arus listrik maka berlaku
Anoda tersebut akan teroksidasi:
ketentuan berikut ini.
L(s) Lm+ (aq) + me
Reaksi di katoda (elektroda –)
Bila kation logam-logam golongan I A, b. Elektrolisis Leburan (Lelehan)
golongan II A, Al, dan Mn, maka yang Apabila suatu lelehan dialiri listrik maka di katoda
tereduksi adalah air (H2O): terjadi reduksi kation dan di anoda terjadi
2 H O (l) + 2e H (g) + 2 OH– (aq) oksidasi anion.
2 2
37
Rb 38
Sr Natrium Kuning
55
Cs 56
Ba Kalium Ungu
87
Fr 88
Ra Kalsium Merah
Stronsium Merah tua
Sifat-sifat logam alkali dan alkali tanah: Barium Hijau pucat
Logam alkali dan memiliki elektron valensi 1,
yaitu nS1. Logam alkali tanah memiliki elektron B. UNSUR GOLONGAN VIIA (HALOGEN)
valensi 2, yaitu nS2.
Merupakan logam yang reaktif. F
9
Ditemukan di alam dalam bentuk senyawa.
Cl
Bersifat reduktor kuat. 17
85
At
– Logam alkali:
X X+ + e
– Logam alkali tanah:
X X2+ + 2e
Unsur halogen memiliki elektron valensi 7, yaitu Bersifat logam, maka sering disebut logam transisi.
ns2 np5. Bersifat logam, maka mempunyai bilangan
Merupakan unsur non logam yang sangat reaktif oksidasi positif dan pada umumnya lebih dari
karena mudah menangkap elektron: satu.
X2+ 2e– 2X– Banyak di antaranya dapat membentuk senyawa
Ditemukan di alam dalam bentuk senyawa. kompleks.
Pada suhu kamar F2 dan Cl2 berwujud gas, Br2 Pada umumnya senyawanya berwarna.
berwujud cair, dan I2 berwujud padat. Beberapa di antaranya dapat digunakan sebagai
At merupakan unsur radiokatif yang memiliki katalisator.
umur pendek sehingga jarang ditemukan.
Merupakan oksidator kuat, makin ke bawah E. UNSUR–UNSUR DI ALAM
oksidator makin lemah.
Kekelektronegatifan makin ke bawah makin Logam Mineral Rumus
lemah. Besi Hematit Fe2O3
Jari-jari atom makin ke bawah makin besar.
Magnetit Fe3O4
C. UNSUR GAS MULIA VIIIA (GAS MULIA) Siderit FeCO3
Pirit FeS2
2
He Limonit Fe2O3.H2O
10
Ne Nikel Pentlandit (FeNi)S
18
Ar garnerit H2(NiMg)SiO4.2H2O
36
Kr Alumunium Bauksit Al2O3×2H2O
Xe Timah Kasiterit SnO2
54
C3H7 O
asam 3,3-dimetilheksanoat Tata Nama Amina:
1. Amina Primer
6. ALKIL ALKANOAT CH3 CH2 CH CH2 CH3
Sifat-sifat alkil alkanoat:
1. Alkil alkanoat suku rendah terdapat dalam NH2
buah-buahan dan umumnya berwujud cair. 3-amino-pentana/sekunder amil amina
2. Alkil alkanoat suku tinggi terdapat dalam 2. Amina Sekunder
minyak (cair) dan lemak (padat). CH3 CH2 NH CH2 CH3
3. Dapat dihidrolisis menjadi alkanol dan asam dietil amina
alkanoat. 3. Amina Tersier
4. Tidak bereaksi dengan natrium. CH3 CH2 N CH3
6. Dengan basa dapat terbentuk sabun CH3
dalam reaksi yang disebut SAFONIFIKASI
etil-dimetil-amina
(penyabunan).
Pembuatan Alkil Alkanoat:
ISOMER
Esterifikasi yaitu reaksi Asam Alkanoat dengan
Alkanol.
Contoh: Tata Nama Alkil Alkanoat:
C3H 7COOH + C 2H 5OH C H COOC H2 +5 H O2
3 7
Isomer adalah senyawa-senyawa dengan 1. ISOMER KERANGKA
rumus Rumus molekul dan gugus fungsi sama, tetapi
molekul sama tetapi strukturnya berbeda. rantai induk berbeda strukturnya.
R Contoh:
C O R
CH3CH2 CH2CH2CH2CH3 n-heksana
alkanoat O alkil Berisomer fungsi dengan:
Gugus alkilnya selalu berikatan dengan O CH3
Contoh: CH3CHCH2CH2CH3 isoheksana
CH3 CH2 CH2 C OC2H5
O 2. ISOMER POSISI
etil butanoat Rumus molekul dan gugus fungsi sama, tetapi
posisi gugus fungsinya berbeda. Contoh:
Contoh: H
CH3CH2 CH2CH2CH2OH 1-pentanol CH3 C* CH2 CH2 CH3
Berisomer posisi dengan:
OH
OH 1-pentanol
2-pentanol
C*= C asimetris mengikat CH3, H, OH, dan C3H7.
CH3CH2 CH2CHCH3
4. ISOMER GEOMETRIS
Sifat-sifat Benzena: 5. Jika direaksikan dengan campuran HNO3 dan
1. Bersifat nonpolar. H2SO4 maka 1 atom H akan disubstitusi oleh NO2.
2. Larut dalam pelarut organik seperti eter.
3. Sifat adisi tidak menonjol. Reaksi Benzena:
4. Atom H dalam Benzena dapat digantikan oleh a. Adisi
klor atau Brom dengan katalisator tertentu. Cirinya adanya perubahan ikatan rangkap menjadi
berbeda susunan ruang atomnya dalam ikatan tunggal. Adisi dilakukan oleh H2 atau Cl2
molekul
yang pada suhu dan tekanan tinggi.
dibentuknya. Contoh:
Contoh: CH3 H H H2
CH3 CH3 Berisomer C C
C C geometris C C
dengan: HC CH H2C CH2 Siklo
+ 3H
H CH
2
HC CH Heksana
H H
cis 2-butena trans 2-butena 3 HC CH 2 2
C C
5. ISOMER OPTIS H H2
Isomer yang terjadi terutama pada atom C b. Substitusi
asimetris (atom C terikat pada 4 gugus Cirinya tidak ada perubahan ikatan rangkap
berbeda). menjadi ikatan tunggal atau sebaliknya. Sustitusi
benzena dibedakan menjadi:
– Monosubstitusi Sumber: Hasil ekstraksi ter batubara.
Penggantian satu atom hidrogen pada Kegunaan:
benzena dengan atom atau senyawa gugus - Dalam industri pewarna.
yang lain. Rumus umum monosubstitusi: - Kamfer atau kapur barus adalah merupakan
C6H5A naftalena yang berguna sebagai pewangi pakaian
H A = pengganti atom dan mengusir hewan perusak pakaian.
C hidrogen - Digunakan sebagai resin.
HC C
A 3. ANTRASENA
HC CH H H H
C C C C
H HC C C CH
– Disubstitusi HC C C CH
Penggantian dua atom hidrogen pada C C C
benzena dengan atom atau senyawa gugus H H H
yang lain. Ada tiga macam disubstitusi:
A Sifat-sifat Antrasena:
1. Padatan kristal.
A A
2. Tidak mempunyai warna.
A Sumber: Hasil penyulingan ter batubara.
Nutrisi
A A
Kegunaan: DalamFungsi
industri pewarna. Sumber
Karbo- Sumber energi. Nasi, kentang, gandum,
orto meta para hidrat vasinal asimetris
umbi-umbian. simetris
– Trisubstitusi Lemak Sumber energi, Mentega, margarine,
2. NAFTALENA
cadangan makanan. minyak
Penggantian tiga atom hidrogen pada
Naftalena
Protein adalahdansuatu senyawa
Pertumbuhan organik
Daging, ikan, aromatis, yang
telur, kacang-
benzena dengan atom atau senyawa gugus
mempunyai
perbaikan10 atom karbon
jaringan, dantahu,
kacangan, 5 ikatan
tempe,rangkap yang
yang lain. Ada tiga macam Trisubstitusi: pengontrol reaksi(berkonjugasi)
susu.
A berselang-seling dan siklik (seperti
kimia dalam tubuh.
lingkaran).
A A Garam Beraneka peran Daging, sayuran.
A Strukturnya:
mineral khusus.
A Vitamin Pembentukan organ, Buah-buahan, sayuran.
A A A A meningkatkan
daya tahan tubuh,
memaksimalkan
fungsi panca indera.
Air Pelarut, penghantar, Air minum
reaksi hidrolisis.
B. BIOKIMIA senyawa-senyawa yang mengandung atau tersusun
oleh unsur-unsur seperti: Karbon (C), Hidrogen (H),
Biokimia adalah cabang ilmu kimia untuk Oksigen (O), Nitrogen (N), Belerang (S), Fosfor (P), dan
mempelajari peristiwa kimia (reaksi kimia) yang beberapa unsur lain dalam jumlah yang kecil.
terjadi dalam tubuh makhluk (organisme) hidup. Nutrisi yang diperlukan dalam tubuh:
Senyawa kimia yang termasuk biokimia adalah
H H
C C
HC C CH
HC C CH
C C
H H
Sifat-sifat Naftalena:
1. Padatan kristal berwarna putih.
2. Bau tajam menyengat (bau kapur barus).
3. Mudah terbakar.
4. Tidak larut dalam air. 1. KARBOHIDRAT
5. Larut dalam pelarut organik. Rumus umum: Cn(H2O)m
Dalam karbohidrat juga terdapat gugus fungsional
anta Fehling, Tollens, dan Benedict dan disebut
atau sebagai gula pereduksi.
b) Sukrosa
Jen Hidrolisis 1 mol sukrosa akan membentuk 1
a. mol glukosa dan 1 mol fruktosa.
CHO + HO CH O + CH O
12 22 11 2 6 12 6 6 12 6
1) Sukrosa Glukosa Fruktosa
2. ASAM AMINO
C12H Asam amino adalah monomer dari protein, yaitu asam
M karboksilat yang mempunyai gugus amina (NH 2) pada
Jenis monosakarida berdasarkan jumlah atom C:
atom C ke-2, rumus umumnya:
3. PROTEIN
Senyawa organik yang terdiri dari unsur-unsur C, H,
O, N, S, P dan mempunyai massa molekul relatif besar
(makromolekul).
Sifat-Sifat protein:
– Amfoter, mempunyai gugus —COOH (asam) dan
—NH2 (basa).
– Dapat terhidrolisis.
– Dapat digumpalkan, jika gumpalan tersebut tidak
kembali larut dinamakan denaturasi protein.
Penggolongan protein:
– Berdasar ikatan peptida:
a. Protein Dipeptida jumlah monomernya
= 2 dan ikatan peptida = 1
b. Protein Tripeptida jumlah monomernya
= 3 dan ikatan peptida = 2
c. Protein Polipeptida jumlah monomernya
> 3 dan ikatan peptida > 2
C. POLIMER
Polimer adalah bahan kimia yang berupa plastik,
serat, karet, dan lainnya yang berguna dalam
kehidupan kita sehari-hari maupun dalam kegiatan
industri.
1. Pembentukan Polimer/Polimerisasi
a. Secara Adisi
Pembentukan polimer secara adisi dapat terjadi
dari monomer-monomer berikatan rangkap.
b. Secara Kondensasi
Pembentuan polimer secara kondensasi ditandai
dengan pelepasan molekul H2O atau molekul
sederhana lain.
2. Macam-macam Polimer
a. Polimer Alami
Terdapat
Monomer Polimer Polimerisasi dalam
kaca
metil pesawat,
polimetilmetakrilat adisi
metakrilat lampu
mobil/motor
akrilonitril poliakrilonitril adisi karpet
fenol dan alat listrik,
bakelit kondensasi
metanal kursi
etilen
glikol dan pita
dakron kondensasi
asam rekaman
terftalat
urea dan
urea formaldehid kondensasi lem kayu
alkanal
melamin perangkat
dan melamin kondensasi makan dan
alkanal minum
Monomer Polimer Polimerisasi Terdapat dalam
C6H12O6 amilum kondensasi ulat sutera, wol biri-biri
C6H12O6 selulosa kondensasi gandum, kentang
asam amino protein kondensasi serat kayu
nukleotida DNA kondensasi gen, kromosom
isoprena karet alami adisi karet gelang, ban
b. Polimer Buatan/Sintetik
Monomer Polimer Polimerisasi Terdapat dalam
1,6-diaminheksana benang, kaus,
nilon kondensasi
dan asam adipat bahan pakaian
1,2-etanadiol benang,
dan benzena 1,2 poliester kondensasi kaus, bahan
dikarboksilat pakaian,dll
berbagai jenis
stirena polistiren adisi mainan
vinil klorida PVC adisi pipa, isolasi
ember, gayung,
etilen / etena polietilen adisi
botol minum
panci atau
tetrafluoroetilen teflon adisi penggorengan
anti lengket
Program IPA
Matematika
1. Manfaat Keanekaragaman
a. Mengetahui ciri-ciri spesies.
b. Mengetahui manfaat-manfaat spesies bagi
manusia.
c. Mengetahui hubungan kekerabatan makhluk
hidup yang beragam.
d. Mengetahui sifat ketergantungan antara
makhluk hidup.
2. Macam-macam Keanekaragaman
a. Keanekaragaman tingkat gen.
Menimbulakan variasi genetik antarindividu
dalam satu spesies/jenis. Contoh: padi (IR64,
rojolele, cisadane, membramo, mentikwangi,
super toy, merah putih, dan sebagainya).
b. Keanekaragaman tingkat spesies.
Menimbulkan perbedaan bentuk,
penampak- an antara satu spesies dengan
yang lain. Contoh: macan, harimau, kucing,
ikan lele, gurameh.
c. Keanekaragaman tingkat ekosistem.
Disebabkan oleh perbedaan komponen
abiotik dan biotik penyusun ekosistem.
Contoh: ekosistem waduk sempor, rawa
jombor, danau Toba, sawah, hutan tropis.
1. Tahap-tahap Klasifikasi
1. Identifikasi
Identifikasi makhluk hidup yang memiliki
persamaan, perbedaan ciri satu dengan yang
lain baik morfologi, anatomi, fisiologi
maupun kromosomnya.
2. Pemberian nama
Dilakukan setelah terbentuk kelompok-
kelompok makhluk hidup berdasarkan
persamaan ciri. Kemudian setelah diberikan
- Carolus Linnaeus adalah seorang tokoh klasi- Kelas Kelas
fikasi yang mengemukakan bahwa unit Ordo Ordo
dasar dalam klasifikasi adalah spesies. Familia Familia
- Penamaan spesies dilakukan Linnaeus Genus Genus
meng- gunakan tata penamaan ganda Spesies Spesies
(Binomial nomenclature) sesuai dengan
kode inter- nasional yang benar.
3. Perkembangan Sistem Klasifikasi
- Nama bagian depan menunjukkan genus,
sedangkan nama bagian belakang sebagai 1. Sistem 2 kingdom (oleh Aristoteles sampai
penunjuk spesies. Terkadang terdapat pertengahan tahun 1800).
penamaan dengan tiga kata. Kata ketiga Organisme dibedakan menjadi dua kelompok
tersebut dapat berarti menunjukkan besar yaitu: Plantae dan Animalia
varietas. Contoh: Oryza sativa var.IR64. 2. Sitem 3 kingdom (oleh E. Haeckel (1866)).
Pembagian ini berdasarkan cara makhluk
Contoh penamaan: memperoleh nutrien:
Hibiscus rosasinensis L Plantae (fotosintesis)
Hibiscus rosasinensis merupakan nama spesies, Protista (sebagai deterotrof/mengurai
sedangkan huruf L dibelakang nama spesies dan menyerap)
menunjukkan nama penemu. Animalia (sebagai organisme heterotrof
yang menelan makanan dalam bentuk
2. Urutan Takson dalam Klasifikasi padat)
Klasifikasi hewan: Klasifikasi tumbuhan: 3. E. Chatton (1937)
Kingdom Kingdom Kelompok Eukariota dan Prokariota.
Filum Divisio 4. Sistem 5 kingdom (oleh R. H. Whittaker
(1969)).
Monera (bakteri dan ganggang hijau biru), 3. Domaian Eukaria
Protista (Protozoa dan ganggang), Fungi Terdiri dari empat dunia yaitu dunia animalia,
(jamur), Plantae (Bryophyta, Pterydophyta, plantae, fungi dan dunia protista.
dan Spermatophyta), dan Animalia
5. Sistem 6 kingdom (oleh Solomon (1999- 4. Manfaat Klasifikasi
2002)). Klasifikasi pada makhluk hidup mempunyai banyak
Bakteria, Arkhaea, Protista, Fungi, Animalia, manfaat, di antaranya sebagai berikut.
dan Plantae. a. Memudahkan untuk mengenal mahkluk
hidup.
Dalam sistem klasifikasi terbaru, makhluk hidup b. Memudahkan untuk mempelajari mahkluk
dikelompokkan ke dalam 3 domaian yaitu sebagai hidup.
berikut. c. Mengetahui adanya hubungan kekerabatan
1. Domain Bakteria antara mahkluk hidup.
Terdiri atas satu dunia yaitu dunia bakteria.
2. Domain Arkhaea
Terdiri atas satu dunia yaitu dunia arkhaea.
B. MONERA
Monera meliputi semua bakteri dan Cyanophyta (alga
hijau biru).
1. Bakteri substrat menjadi produk yang dapat
Bakteri digolongkan menjadi Arkhaeobacteria dan dimanfaatkan untuk kesejahteraan manusia.
Eubacteria. Arkhaeobacteria umumnya memiliki b. Penggolongan bakteri
habitat di tempat yang ekstrim. Sedangkan Eubacteria 1) Bakteri sulfur hijau (green sulfur bacteria).
dapat ditemukan di berbagai habitat. 2) Bakteri sulfur ungu (purple sulfur bacteria).
a. Ciri-ciri bakteri 3) Bakteri hijau biru (Cyanobacteria).
1) Bersel tunggal. 4) Bakteri gram positif (terpulas biru dengan
2) Pada umumnya memiliki tubuh dengan pengecatan gram).
diameter 0,5 µ - 1 µ dengan panjang sekitar 5) Bakteri gram negatif (terpulas merah dengan
0,1 µm - 1 µm. Namun juga terdapat bakteri pengecatan gram).
yang berukuran besar yaitu Thiomargaritta 6) Spiroseta.
nambibiensis (750 µm) dan Epulofiscium c. Struktur bakteri
fischellsoni (600 µm). 1) Terdapat dindingsel(tersusundaripeptidoglikan)
3) Prokarioti, yaitu tidak memiliki sistem endo- 2) Ribosom
membran (kloroplas, mitokondria, membran 3) Membran sel
inti). 4) Cadangan makanan
4) Berperan sebagai dekomposer. 5) Sitoplasma
5) Dapat ditemukan di berbagai habitat 6) DNA
(ubiquity). d. Reproduksi bakteri
6) Dapat digunakan sebagai agensia pengubah Bakteri pada umunya berkembang biak dengan cara
aseksual yaitu dengan pembelahan biner. 2) Konjugasi
Perkembangbiakan secara seksual tidak terjadi Pemindahan materi genetik dari satu bakteri
pada bakteri, melainkan berupa pemindahan ke bakteri lain menggunakan pili seks.
materi genetik dari satu sel bakteri ke sel lain
3) Transduksi
yang disebut paraseksual. Terdapat tiga macam
Pemindahan materi genetik dari satu sel
paraseksual yaitu sebagai berikut.
bakteri ke sel lain dengan perantaraan virus.
1) Transformasi
e. Faktor-faktor yang mempengaruhi
Pemindahan sedikit materi genetik (DNA)
pertumbuhan bakteri
bahkan hanya satu gen dari satu sel bakteri
ke sel lain melalui proses fisiologi yang Keberadaan nutrien, CO2, O2, temperatur,
kompleks. derajat keasaman (pH), cahaya, kelembapan
dan keberadaan zat kimia tertentu yang mampu
menghambat pertumbuhan (seperti senyawa
antibiotik streptomisin, penisilin, dan
sebagainya).
f. Macam-macam bakteri
Berdasarkan cara memperoleh nutrisi, bakteri
dibedakan menjadi:
1) Bakteri autotrof: mampu membuat
makanan sendiri dari senyawa anorganik.
- Fotoautotrof (menggunakan cahaya se-
bagai sumber energi. Contoh: Cyano-
bacteria dan green sulfur bacteria)
- Khemoautotrof (menggunkan reaksi
kimia/ oksidasi senyawa anorganik sebagai
sumber energi. Contoh: bakteri nitrifikasi
dan non- photosynthetic bacteria.
2) Bakteri heterototrof: tidak mampu
membuat makanan sendiri dari senyawa
anorganik.
BAB 4 PROTISTA
Protista merupakan organisme eukariotik uniseluler Contohnya: Noctiluca miliaris yang menyebabkan
yang hidup secara berkelompok (membentuk koloni) laut berpendar pada malam hari.
maupun soliter (sendiri-sendiri). Protista dibagi Zooflagellata: tidak berklorofil, bersifat
menjadi tiga kelompok, yaitu protozoa, algae, dan heterotrof. Contohnya:
jamur lendir. - Trypanosoma crusi anemia,
- Trypanosoma gambiense penyebab
A. PROTOZOA penyakit tidur,
Protozoa adalah protista yang menyerupai hewan. - Leismania donovani penyakit kalaazar.
Protozoa bersifat uniseluler, heterotrof, mikroskopis,
2. Cilliata (Cilliophora)
mampu membentuk kista, pada umunya tidak
memiliki dinding sel yang kuat, berhabitat di tempat Memiliki alat gerak berupa rambut getar pada saat
berair/basah, di lautan berperan sebagai zooplankton. masih muda atau sepanjang hidupnya, pada
Berdasarkan perbedaan alat gerak, protozoa umumnya bersifat parasit dan hidup di air tawar.
diklasifikasikan menjadi 4 kelas yaitu sebagai berikut. Contohnya: Paramecium.
1. Ascomycotina
Merupakan fungi kantung, menghasilkan spora
seksual di dalam aski menyerupai kantung.
Bersel satu (Saccharomyces/jenis khamir) maupun
multiseluler (membentuk miselium bersekat
seperti Penicilium).
Reproduksi terjadi secara aseksual yaitu
dengan membentuk konidia (spora vegetatif),
pembentukan tunas dan seksual dengan
konjugasi antara dua gametangia menghasilkan
zigot (2n) membesar menjadi askus (di
dalamnya terjadi meiosis dan terbentuk 4 sel
askospora (n) yang merupakan spora generatif).
Reproduksi seksual dan aseksual dengan
pertunasan terjadi pada Ascomycota bersel satu
seperti khamir Saccharomyces. Sedangkan pada
Ascomycota multiseluler, askospora yang
merupakan spora generatif dibentuk pada ujung
hifa.
2. Basidiomycota
Merupakan fungi yang berbentuk seperti
gada, bagian bawah tudung sebagai tempat
terbentuknya basidium (tepatnya pada ujung hifa
generatif yang berinti dua/dikariotik).
Hidup sebagai saprofit.
Reproduksi secara seksual dengan membentuk
tubuh buah yang rumit disebut basidiokarpus (di
dalamnya terdapat basidia sebagai sumber spora
seksual atau basidiospora). Reproduksi aseksual
dengan pembentukan spora vegetatif yaitu
konidia.
Hifa bersekat dan hifa vegetatifnya memiliki satu
Contoh: Auricularia polytricha (jamur kuping),
Volvariela volvaceae (jamur merang),
Mikorhiza (hasil simbiosis dengan akar pohon
mlinjo/pinus).
3. Zygomycotina
Hifa bersekat dan tidak bersekat, dinding sel
dari bahan kitin.
Hidup sebagai saprofit.
Reproduksi seksual, zigot tumbuh menjadi
sporangium disebut zigosporangium yang di
dalamnya terjadi pembelahan meiosis yang
menghasilkan dua macam zigospora (n).
Reproduksi aseksual dengan pembentukan
spora pada sporangium yang berada di hifa
aerial.
4. Deuteromycotina
Fungi ini belum diketahui proses reproduksi
seksualnya, sedangkan reproduksi aseksual
dengan pembentukan hifa vegetatif yaitu
konidia.
Hidup sebagai saprofit dan parasit (tanaman).
Contoh: Aspergillus wentii (berperan dalam
pembuatan kecap).
Manfaat Fungi
Fungi yang menguntungkan manusia.
a. Aspergilus oryzae membuat tempe.
b. Aspergillus wentii membuat kecap.
c. Neurospora sitophila membuat keju.
d. Saccharomyces cerevisiae roti.
e. Volvariela polytricadapat dimakan.
f. Rhizopus nigricans penghasil asam fumarat.
g. Penicillium notatum & P. chryzogenum antibiotik
penisilin.
Fungi yang merugikan manusia.
a. Aspergillus niger penyebab penyakit otomikosis
pada manusia.
b. Phytoptora infestans parasit pada kentang.
c. Pucinia graminis parasit pada tanaman gandum.
LICHEN
Lichen bukanlah lumut, tumbuhan sederhana,
maupun organisme individual. Lichen merupakan
asosiasi simbiotik dari berjuta-juta mikroorganisme
fotosintetik (alga hijau uniseluler/multiseluler
maupun Cyanobacateria) yang disatukan dalam
jaringan hifa fungi (Ascomycetes maupun
Basidiomycetes). Lichen berkembang biak dengan
fragmentasi atau dengan soredium.
BAB 6 PLANTAE
Merupakan organisme multiseluler, autotrof,
Bakal biji tertutup, terdapat di dalam daun buah
bereproduksi secara generatif dan vegetatif, vaskuler
(putik).
dan nonvaskuler.
Terjadi pembuahan ganda:
Peleburan inti generatif + ovum embrio
Plantae Spermatophyta Angiospermae (lembaga)
Monokotyledone Peleburan inti generatif + inti kandung lembaga
sekunder calon endosperma (berfungsi se-
Dykotyledone
bagai cadangan makanan saat perkecambahan)
Gymnospermae Selang waktu penyerbukan dengan pembuahan
Bryophyta relatif singkat.
Subdivisi Angiospermae dibagi menjadi dua kelas
Pteridophyta yaitu:
- Monocotyledonae (tumbuhan berkeping satu).
A. TUMBUHAN BERBIJI (SPERMATOPHYTA) - Dycotyledonae (tumbuhan berkeping dua).
Kelompok tumbuhan berbiji menggunakan biji sebagai Perbedaan ciri-ciri monokotil dan dikotil.
alat reproduksi generatif. Ciri-ciri spermatophyta: Monokotil Dikotil
a. Menghasilkan biji yang terdapat embrio. Pertulangan daun berbentuk sejajar Pertulangan daun menyirip dan
dan melengkung. menjari.
b. Memiliki organ tubuh yang terdiri dari akar,
Kotiledon pada setiap biji terdapat Kotiledon pada setiap biji terdapat
batang, dan daun. Serta di dalam organ-organ 1 buah. 2 buah.
tersebut sudah terdapat jaringan-jaringan yang Terdapat koleorhiza batang lembaga Tidak terdapat koleorhiza batang
kompleks seperti jaringan pengangkut, parenkim. (koleoptil) sebagai pelindung ujung lembaga.
akar dan batang lembaga.
c. Alat reproduksi jantan dan betina terpisah.
Memiliki kaliptra (tudung akar). Tidak memiliki.
d. Sporofit merupakan tanaman utama dan
Tidak memiliki kambium pada akar Memiliki kambium.
gametofit pada spermatophyte mengalami dan batang.
reduksi. Perakaran sistem akar serabut. Perakaran sistem akar tunggang.
Akar dan batang tidak dapat Dapat tumbuh membesar.
Divisi spermatophyta dibagi menjadi 2 subdivisi yaitu tumbuh membesar.
Gymnospermae dan Angiospermae. Ciri-cirinya adalah
sebagai berikut. B. TUMBUHAN PAKU (PTERYDOPHYTA)
1. Gymnospermae Tubuhnya sudah dapat dibedakan menjadi akar ,
Berbiji terbuka. batang dan daun. Batang bercabang-cabang dan
Berakar tunggang, daun sempit, tebal dan kaku tersusun dari epidermis, korteks, dan silinder pusat.
(misalnya daun pinus). Memiliki berkas pengangkut yang tersusun konsentris
Batang dan akar berkambium. (xilem dikelilingi floem). Daun terdapat yang kecil
Biji terdapat dalam daun buah (makrosporofil) (mikrofil) dan yang besar (makrofil). Tumbuhan paku
dan serbuk sari terdapat dalam mikrosporofil. dibagi menjadi 4 kelas:Pailophytinae, Equisetinae,
Licopodinae, dan Felicinae. Berdasarkan spora yang
Berkas pembuluh pengangkut pada akar dan
dihasilkan, tumbuhan paku dibagi menjadi 3
batang belum menyatu dengan sempurna.
golongan:
Terjadi pembuahan tunggal, selang waktu antara
pembuahan dan penyerbukan cukup lama. 1. Paku homospor (menghasilkan spora yang
memilki persamaan bentuk dan fungsi).
Contoh spesies: Gnetum gnemon (melinjo), Cycas
rumphii (pakis haji), Pinus sp. Misal: Lycopodium sp.
2. Paku heterospor (menghasilkan spora yang
2. Angiospermae memilki perbedaan dalam bentuk dan fungsi).
Memiliki bunga yang sesungguhnya (terdiri dari Misal: Adiantum sp. dan Marsilea sp.
kelopak, mahkota, benang sari dan putik).
3. Paku peralihan (menghasilkan spora yang
C. TUMBUHAN LUMUT (BRYOPHYTA)
bentuknya sama tetapi berbeda fungsinya).
Misal: Equisetum sp. (paku ekor kuda) Tubuh terdiri dari bagian gametofit (penghasil
gamet) dan sporofit (generasi penghasil spora).
Spora (n) Lumut dianggap sebagai bentuk peralihan antara
tumbuhan bertalus (thalofita) dan tumbuhan
Protalium (n) berkormus (kromofita). Lumut memiliki batang semu,
daun semu, dan akar semu (rhizoid). Lumut belum
Antheridium (n) Arkhegonium (n) memiliki jaringan pembuluh angkut (xilem dan floem).
Tumbuhan lumut bereproduksi dengan metagenesis
Spermatozoid (n) Ovum (n) (pergiliran keturunan). Berkembang biak secara
vegetatif (dengan spora maupun kuncup) dan
Zigot (2n) generatif (bersatunya gamet jantan dan betina
membentuk sporogonium yang menghasilkan spora
Tumbuhan paku (2n) haploid). Pada lumut, gametofit merupakan generasi
yang dominan serta berumur panjang (tumbuhan
Sporangium lumut itu sendiri).
Protonema
Meiosis
Tumbuhan lumut (n)
Sporangium tumbuhan paku terkumpul dalam sorus
Antheridium (n) Arkhegonium (n)
yang dilindungi selaput indusium. Tumbuhan paku
bereproduksi dengan metagenesis (pergiliran ketu-
Spermatozoid (n) Ovum (n)
runan).
- Fase gametofit: dimulai dari protalium hingga
Zigot (2n)
menghasilkan zigot.
- Fase sporofit: dimulai dari tumbuhan paku
Sporogonium (2n)
hingga menghasilkan spora.
Sel induk spora (2n)
Meiosis
BAB 7 ANIMALIA
Animalia dikelompokkan menjadi invertebrata dan
Memiliki rangka tubuh yang berbentuk seperti
vertebrata.
duri (spikula).
Reproduksi secara aseksual dengan pembentukan
A. INVERTEBRATA kuncup dan seksual dengan pembuahan internal.
Klasifikasi dibagi menjadi 3, yaitu:
1. Porifera (Hewan Berpori) a. Calcarea
Diplobastik (terdiri dari 2 lapisan; ektoderm dan Spikula tersusun dari zat kapur. Contoh: Sycon
endoderm). sp.
Bersel banyak, radial simetris. b. Hexactinellida
Memiliki pori-pori (ostia) di seluruh tubuhnya, Spikula tersusun dari zat kersik. Contoh:
yang memiliki saluran rongga (spongocoel), pada Pheronema sp.
ujung bebasnya terdapat lubang oskuluum. c. Demospongia
Tidak memiliki rangka atau rangka terdiri dari
serabut sponging dengan rangka berupa duri. Contoh: Spongilla sp.
2. Coelenterata (Hewan Berongga) Contoh spesies: Necator americanus (cacing tambang
Diplobastik (terdiri dari 2 lapisan: ektoderm dan daerah Amerika), Ascaris lumbricoides, Ancylostoma
endoderm). duodenale (cacing tambang daerah Asia Afrika),
Bersel banyak, tubuh tidak bersegmen, memiliki Oxyuris vermicularis (kremi), dsb.
rongga pencernaan (rongga gastrovaskuler).
Memiliki tentakel yang dilengkapi dengan 5. Annelida (cacing gelang)
knidoblas dan nematokis. Tubuh berbentuk gilig dan bersegmen-segmen,
Tubuh berbentuk polip atau medusa. triplobastik, memiliki rongga tubuh, reproduksi secara
Rangka disusun oleh zat kapur atau tanduk. seksual dengan perkawinan antara jantan dan betina,
Reproduksi seksual dengan membentuk gamet alat ekskresi berupa nefridia. Berdasarkan keberadaan
dan aseksual dengan membentuk tunas. Memiliki rambut (cetae) pada tubuhnya, Annelida dibagi
2 bentuk kehidupan yaitu polip dan medusa. menjadi:
Coelenterata belum memiliki alat peredaran a. Polychaeta
darah, pernafasan dan ekskresi. Tubuh ditutupi banyak rambut dan memiliki para-
Klasifikasi Coelenterata dibagi menjadi: podia untuk berjalan. Contoh: Lycidice sp.(cacing
a. Hydrozoa wawo) dan Eucinice viridis (cacing palolo).
Tubuh hewan dewasa berbentuk polip. b. Oligochaeta
Contoh: Hydra sp.
Tubuh ditutupi sedikit rambut dan tidak memiliki
b. Scypozoa parapodia. Contoh: Pheretima sp. dan Lumbricus
Tubuh hewan dewasa berbentuk medusa. terrestris (cacing tanah).
Contoh: Aurelia sp.
c. Anthozoa c. Hirudinea
Tubuh hewan dewasa berbentuk polip. Tubuh tidak ditutupi rambut dan memiliki alat hisap
Contoh: Fungia sp. di sekitar mulutnya. Contoh: Hirudo medicinalis
d. Ctenophora (lintah) dan Haemodipsa zeylanica (pacet).
Contoh: Pleurobranchia. 6. Echinodermata
3. Plathyhelminthes (cacing pipih) Tubuh tidak bersegmen-semen dan ditutupi oleh
epidermis yang dilengkapi dengan duri-duri kapur,
Plathyhelminthes dibagi menjadi 3 kelas yaitu:
memiliki kaki amburakral, reproduksi seksual dengan
a. Tubelaria pembuahan eksternal dan aseksual dengan regenerasi
Hidup bebas, permukaan tubuh ditutupi oleh bagian-bagian tubuh dan pembelahan sel.
silia. Contoh: Planaria sp. Berdasarkan bentuk tubuhnya, Echinodermata dibagi
b. Trematoda menjadi:
Cacing hisap, bersifat parasit, memiliki alat hisap a. Asteroidea (bintang laut)
di sekitar mulut, memiliki saluran pencernaan. Tubuh berbentuk bintang dengan 5 lengan.
Contoh: Fasciola hepatica, Chlonorcis sinensis, Contoh: Asteroidea forberi (bintang laut).
Fasciolopsis butskii, Scistosoma sp.
b. Ophiuroidea (bintang ular)
c. Cestoda (cacing pita) Tubuh berbentuk bola cakram kecil dengan 5 le-
Tubuh bersegmen-segmen (proglotid), kepala ngan panjang. Contoh: Ophiotix fragilis (bintang
(skoleks) dilengkapi alat penghisap berkait ular).
(rostelum), tidak memiliki mulut dan saluran
c. Holothuroidea (teripang)
pencernaan. Contoh spesies: Taenia solium, T.
saginata, Diphyllobotrium latum, dsb. Tubuh bulat memanjang seperti mentimun dan
tidak berduri. Contoh: Holothuria sp.
4. Nemathelmynthes (cacing gilig) d. Crinoidea (lili laut)
Tubuh menyerupai tumbuhan lili.
Tubuh berbentuk gilig, triplobastik (ektoderm,
Contoh: Metacrinus interuptus (lili
mesoderm, endoderm), memiliki rongga tubuh semu
laut).
(pseudocoelom), reproduksi secara seksual dengan
perkawinan antara jantan dan betina, alat eksresi e. Echinoidea (landak laut)
berupa protonefridia. Tubuh berbentuk bola atau oval tanpa lengan.
Contoh: Diadema saxtile (bulu babi).
7. Mollusca - Acarina Contoh: Sarcoptes scabei atau caplak
Memiliki tubuh yang lunak, tidak bersegmen, bilateral dan Trobikula akamushi atau tungau.
simetris, bercangkang dan ada yang tidak memiliki
cangkang (cumi-cumi), reproduksi seksual dengan
fertilisasi internal. Mollusca dibagi menjadi 3 kelas:
a. Pelecypoda/Bivalva/Lamellibranchiata
Kaki pipih, memiliki cangkang berjumlah
sepasang, cangkang tersusun dari 3 lapisan.
b. Cephalopoda
Kaki berada di bagian kepala (cephalopoda), tidak
memiliki cangkang (kecuali Nautillus sp.),
memiliki kantung tinta untuk perlindungan diri.
Contoh Loligo indica (cumi-cumi) dan Octopus sp.
(gurita).
c. Gastropoda
Kaki berada di bagian perut (gastropoda),
memiliki cangkang (kecuali Vaginula sp.). Contoh:
Achatina fulica (berkicot) dan Lymnaea sp.
8. Arthropoda
Tubuh terbagi menjadi ruas kepala (cephalus), dada
(thoraks), dan perut (abdomen), triploblastik, rangka
luar tersusun dari zat kitin, reproduksi seksual dengan
fertilisasi internal maupun eksternal, alat pernafasan
disebut paru-paru buku. Arthropoda dibagi menjadi 4
kelas:
a. Crustacea
Tubuh terbagi menjadi cephalothoraks (persatuan
kepala dan dada) dan abdomen (perut), memiliki
mata majemuk, reproduksi seksual dengan
fertilisasi eksternal. Contohnya : Leander sp.
(udang).
b. Myriapoda
Tubuh terbagi menjadi kepala dan perut (tidak
memiliki dada), perut bersegmen-segmen, pada
setiap segmen terdapat sepasang kaki. Kelas
Myriapoda dibagi menjadi 2 ordo yaitu:
Diplopoda (tubuh pipih, contoh: lipan) dan
Chilopoda (tubuh gilig, contoh: keluwing).
c. Arachnoidea
Tubuh terbagi menjadi cephalothoraks dan
abdomen, memiliki 2 pasang mulut yaitu kelisera
dan pedipalpus. Arachnoidea dibagi menjadi 3
ordo.
- Scorpionida. Contoh: Theophonus caudatus
atau kalajengking.
- Arachnoida.Contoh:
Mastigopractus giganteus atau
laba-laba raksasa.
d. Insecta B. VERTEBRATA
Tubuh terbagi menjadi kepala, dada, dan perut,
memiliki 3 pasang kaki pada bagian dada dan Chordata (hewan yang memiliki chorda dorsalis)
pada umumnya bersayap. Berdasarkan dibagi menjadi 4 subfilum yaitu Hemichordata,
keberadaan sayap, Insecta dibagi menjadi: Urochordata, Chepalochodata, dan Vertebrata
Pterygota (bersayap dan mengalami (memiliki ruas tulang belakang). Subfilum Vertebrata
metamorfosis) dan Apterygota (tak bersayap dibagi menjadi 7 kelas yaitu:
dan tidak mengalami metamorfosis). Pterygota 1. Chondrichtyes
dibagi menjadi Eksopterygota dan
Ikan bertulang rawan, memiliki rahang, jantung
Endopterygota.
beruang dua, mulut terletak di daerah ventral kepala,
a. Eksopterygota, dibagi menjadi 4 ordo insang terletak di bagian luar dan tidak memiliki
Hemiptera (walang sangit) penutup. Contoh: ikan pari dan hiu.
Homoptera (bersayap sama;
contoh: wereng) 2. Osteichthyes
Orthoptera (belalang, kecoa) Ikan bertulang sejati, insang tertutup oleh tutup
Isoptera insang, tutup tertutup oleh sisik yang terbentuk
b. Endopterygota, dibagi menjadi 6 ordo melalui proses osifikasi, jantung memiliki 1 serambi
Diptera (sayap sepasang; dan 1 bilik, berdarah dingin tetapi suhu badan tidak
contoh: nyamuk, lalat,) dipengaruhi suhu lingkungan. Contoh: lele, gurameh,
Hymenoptera (sayap selaput; lebah belut.
madu)
Siphonoptera (kutu manusia) 3. Agnatha
Coeloptera (sayap tebal dan keras; Bentuk menyerupai ikan, tidak memiliki rahang, dan
contoh:kumbang, kepik, kunang- tidak bersisik, rangka tersusun dari tulang rawan, sirip
kunang) tidak berpasangan, jantung memiliki 1 bilik. Contoh:
Lepidoptera (ngengat) belut laut dan ikan lamprey (Pteromyzon sp.)
Neuroptera (undur-undur)
4. Amphibia gerak
Berhabitat di darat maupun air, larva berhabitat di
air dan bernafas dengan insang, larva berkembang,
bernafas dengan insang dalam, setelah dewasa
bernafas dengan paru-paru dan kulit, jantung
memiliki 2 serambi dan 1 bilik, mengalami
metamorfosis, berdarah dingin dan suhu tubuh
dipengaruhi lingkungan, berkembang biak dengan
bertelur dan fertilisasi eksternal. Contoh: kodok,
katak.
5. Reptilia
Telah beradaptasi hidup di lingkungan darat, memiliki
dua pasang tungkai yang berkuku dan pada Reptilia
yang hidup di lingkungan aquatik tungkainya berubah
berselaput, kulit kering bersisik dari zat tanduk serta
pada umumnya tidak memiliki kelejar lendir, sel darah
merah berinti, jantung terdiri dari 2 serambi dan 2
bilik serta sekat antara bilik kanan dan kiri belum
sempurna. Contoh: kadal, biawak, iguana.
6. Mamalia
Pada umunya berhabitat di darat, pada kulit terdapat
kelenjar minyak, keringat, mamalia darat anggota
BAB 10 METABOLISME
Merupakan semua reaksi kimiawi yang terarah yang Faktor–faktor yang mempengaruhi kerja enzim.
terjadi di dalam tubuh organisme dan dikatalisis oleh 1. Konsentrasi enzim. Semakin tinggi konsentrasi
enzim (pemercepat reaksi). Metabolisme terdiri dari: enzim, makin tinggi kerja enzim.
a. Anabolisme: reaksi pembentukan molekul-mole- 2. Konsentrasi substrat. Semakin rendah
kul kompleks dari molekul-molekul yang lebih konsentrasi substrat, makin tinggi kerja enzim.
sederhana. Reaksi ini membutuhkan energi. 3. Derajat keasaman (pH).
b. Katabolisme: reaksi pemecahan molekul-molekul 4. Temperatur.
kompleks menjadi molekul-molekul yang lebih 5. Keberadaan inhibitor. Semakin tinggi keberadaan
sederhana. Reaksi pemecahan ini menghasilkan inhibitor, makin rendah kerja enzim.
energi.
B. RESPIRASI AEROB DAN ANAEROB
A. ENZIM Respirasi merupakan proses oksidasi suatu senyawa
Enzim merupakan protein yang mempunyai sisi organik secara terarah yang menghasilkan energi
katalitik sehingga mampu mengubah substrat menjadi untuk pemeliharaan metabolisme di dalam tubuh
produk tertentu.Sifat-sifat enzim: makhluk hidup. Respirasi di atas bukan merupakan
1. Merupakan protein. respirasi tingkat organisme, melainkan tingkat selular.
2. Memiliki sisi aktif/katalitik sebagai tempat Respirasi dibagi menjadi 2, yaitu sebagai berikut.
substrat berkombinasi dengan enzim. a. Respirasi aerob: respirasi yang membutuhkan
3. Mempercepat reaksi kimia dengan menurunkan oksigen bebas. Oksigen tersebut berfungsi
energi aktivasi (energi untuk mengawali suatu sebagai penerima (akseptor) elektron/hidrogen
reaksi). terakhir.
4. Sebagai katalisator hayati yang mampu memper- b. Respirasi anaerob: respirasi yang tidak membu-
cepat suatu reaksi tanpa ikut bereaksi. tuhkan oksigen bebas. Sehingga penerima
5. Tidak mengubah kesetimbangan suatu reaksi. elektron/hidrogen terakhir merupakan senyawa-
senyawa tertentu selain oksigen seperti sulfat
(SO 2-), karbonat (CO 2-), piruvat, asetaldehid.
6. Enzim memiliki substrat yang spesifik, satu enzim, 4 3
satu substrat.
7. Kerja enzim dapat dihambat oleh suatu substrat 8. Bekerja pada suhu kisaran tertentu.
‘asing’ yang disebut inhibitor dan dapat diaktivasi
dengan adanya aktivator.
Respirasi sel secara aerob berlangsung melalui 4 tahap: Mengalami reaksi pemecahan glukosa (senyawa
berkarbon fruktosa 1, 6 phosphat) menjadi 2
1. Glikolisis
molekul asam piruvat (senyawa berkarbon 3).
Glukosa dirubah menjadi fruktosa 1, 6 phosphat
C. FOTOSINTESIS
menggunakan 2 ATP.
Terjadi di dalam sitoplasma. Merupakan reaksi sintesis bahan organik dari bahan
Berlangsung secara anaerob. anorganik dengan bantuan cahaya dan kloroplas.
Menghasilkan energi sebesar 2 ATP dan 2 NADH (Cahaya, kloroplas)
untuk setiap molekul glukosa (1 NADH = 3 ATP). nCO2 + n H2O (CH2O)n + n O2
Karbondioksida Air Glukosa Oksigen
2. Dekarboksilasi Oksidatif Asam Piruvat
Mengubah Asam Piruvat (senyawa berkarbon 3) Fotosintesis bukanlah merupakan tahap tunggal,
menjadi Asetil-KoA (senyawa berkarbon 2). melainkan dua tahap yang masing-masing memiliki
Berlangsung pada matriks mitokondria. banyak langkah.
Menghasilkan 1 NADH, CO 2 , dan 1 Asetil-KoA Tahap fotosintesis yaitu sebagai berikut.
untuk setiap pengubahan molekul Asam Piruvat
1. Reaksi Terang
(Total dihasilkan 2 Asetil KoA, karena Asam
Piruvat yang diubah sebanyak 2 mol). Terjadi di tilakoid dalam kloroplas.
Terjadi proses fotolisis air, sehingga reaksi
3. Siklus Krebs terang menghasilkan O2.
Asetil-KoA (senyawa berkarbon 2) yang dihasilkan Reaksi ini membutuhkan cahaya untuk
dari dekarboksilasi oksidatif diubah menjadi CO 2 menghasilkan energi berupa ATP (melalui
(senyawa berkarbon 1). proses fosforilasi pada ADP) dan NADPH
Berlangsung pada matriks mitokondria. (hasil reduksi dari NADP+).
Setiap molekul Asetil-KoA dihasilkan 1 ATP, 1
FADH, 3 NADH (1 FADH= 2 ATP), dan 2 CO2. 2. Reaksi Gelap (Siklus Calvin)
Terjadi di stroma dalam kloroplas.
4. Transfer Elektron Reaksi diawali dengan pengikatan (fiksasi)
Melalui rantai respirasi, elektron/hidrogen dari CO2 ke dalam senyawa organik pada kloroplas
NADH dan FADH yang dihasilkan dari glikolisis, kemudian CO2 direduksi menjadi karbohidrat.
dekarboksilasi oksidatif, dan siklus krebs, Proses reduksi dilakukan oleh NADPH yang
dilepaskan dan diterima oleh O 2 sebagai memperoleh elektron hasil reaksi terang.
penerima elektron terakhir, sehingga terbentuk
H2O dan energi (ATP) secara bertahap. H2O CO2
NADH dan FADH merupakan senyawa pereduksi Cahaya
(reduktor) yang menghasilkan elektron/ ion
NADP-
hidrogen. ADP
Reaksi ini terjadi pada membran dalam (matriks) Reaksi +P i Siklus
mitokondria. Terang Calvin
ATP
Satu molekul NADH akan menghasilkan 3 ATP, NADPH
sedangkan satu molekul FADH akan menghasilkan
2 ATP
CH2O
Total energi yang dihasilkan untuk setiap pemecahan O2
(gula)
(oksidasi) satu molekul glukosa pada sel prokariotik
yaitu:
1. Glikolisis : 8 ATP
2. Dekarboksilasi oksidatif: 6 ATP (2 NADH)
3. Siklus krebs: 24
ATP Jumlah: 38 ATP
Pada sel eukariotik dihasilkan 36 ATP karena transport
2 NADH ke dalam matriks mitokondria membutuhkan
energi sebesar 2 ATP.
BAB 11 SISTEM GERAK
A. RANGKA
3) Sendi putar: memungkinkan untuk memutar
Fungsi rangka adalah sebagai berikut. lengan depan pada siku (satu gerakan
- Penyokong dan pemberi bentuk tubuh. berputar).
- Sebagai tempat perlekatan otot . 4) Sendi pelana: persendian pada ibu jari.
- Pelindung organ-organ dalam yang lunak. c. Amfiartrosis
- Tempat pembentukan sel darah merah dan sel Sendi yang memungkinkan untuk sedikit gerak.
darah putih. Misalnya pada sendi di antara tulang rusuk
- Tempat penimbunan mineral dalam tubuh. dengan tulang punggung.
Mekanisme penglihatan:
Rangsang cahaya korneacairan pengisi bola mata
aqueous humor lensa mata cairan pengisi bola
mata vitreous humor retina saraf pusat
melihat
.
2. Telinga
Telinga memiliki reseptor bunyi yang disebut
fonoreseptor dan memiliki alat keseimbangan.
Bagian-bagian telinga adalah sebagai berikut.
a. Bagian luar: cuping telinga dan saluran telinga
luar.
b. Bagian telinga tengah: membrana tymphani,
fenestra ovalis, tulang maleus (martil), inkus,
dan stapes (sanggurdi) yang berfungsi sebagai
penghantar getaran suara.
c. Bagian telinga dalam: canalis semicircularis,
tingkap oval, koklea atau rumah siput yang
terdapat fono- reseptor yaitu organonkorti,
organon vestibuli sebagai alat keseimbangan
(stratireseptor), dan saraf.
Mekanisme mendengar:
Rangsang bunyi membrana tymphani tulang
martillandasan sanggurdi tingkap oval
cairan limfa dalam koklea sel-sel fonoreseptor
selaput tingkap saraf auditori saraf pusat
mendengar.
3. Kulit
Pada kulit terdapat reseptor untuk sentuhan, panas,
dingin, dan tekanan. Macam-macam reseptor
tersebut yaitu:
- Paccini (ujung saraf penerima tekanan kuat),
Meissner (ujung saraf peraba),
- ujung saraf tanpa selaput (untuk perasa nyeri). 6. Kelenjar anak ginjal (adrenal)
Menghasilkan hormon kortison, adrenalin, dan
4. Indera Pembau (Hidung) aldosteron.
Pada hidung terdapat reseptor berupa
khemoreseptor yang terdapat di permukaan dalam
hidung. Reseptor tersebut merupakan akhiran dari
saraf olfactori.
C. HORMON
Hormon merupakan bagian dari sistem koordinasi
yang bekerja bersama sistem saraf. Hormon
disekresikan oleh kelenjar-kelenjar endokrin
langsung ke peredaran darah yang berfungsi untuk
keseimbangan internal, reproduksi, pertumbuhan
dan perilaku. Kelenjar- kelenjar endokrin pada
tubuh manusia, antara lain:
1. Hipofisis (pituitari), menghasilkan hormon
a. Adrenocorticotropic Hormon (ACTH), ber-
fungsi untuk merangsang kelenjar adrenal
untuk mensekresi glukokortikoid (untuk
mengatur metabolisme karbohidrat).
b. Somatropic Hormone (STH), berfungsi
untuk pertumbuhan.
c. Lutenizing Hormone (LTH), berfungsi
merang- sang terjadinya ovulasi.
d. Tyroid Stimulating Hormone (TSH),
berfungsi mengatur pertumbuhan dan
fungsi kelenjar tiroid.
e. Gonadotropic Hormone (GH).
f. Vasopresin, berfungsi menurunkan
tekanan darah.
g. Oksitosin, berfungsi mempengaruhi
kontraksi otot usus.
2. Kelenjar Gondok (Tiroid): menghasilkan
hormon tiroksin untuk pertumbuhan.
3. Thymus: menghasilkan hormon somatropin
4. Kelenjar anak gondok (paratiroid) yang meng-
hasilkan hormon PTH
5. Kelenjar kelamin
Menghasilkan hormon testosteron (pada pria)
dan estrogen serta progesteron pada wanita.
BAB 15 REPRODUKSI MANUSIA
A. ALAT REPRODUKSI B. MENSTRUASI
1. Alat Reproduksi Pria Menstruasi terjadi apabila sel telur tidak dibuahi oleh
sel sperma, sehingga akan terjadi peluruhan dinding
a. Testis: sepasang, berbentuk bulat, di dalam-
rahim (endometrium). Prosesnya sebagai berikut.
nya terdiri dari saluran yang melilit-lilit,
dikelilingi beberapa lapis jaringan ikat. 1. Fase Menstruasi
Di dalamnya terdapat tubulus seminiferus
Sel telur tidak dibuahi, saat ini korpus luteum
(tempat pembentukan sperma), dan menghentikan produksi hormon progresteron
terdapat sel-sel Leydig yang tersebar di
(hormon yang mempertahankan dinding uterus),
antara tubulus seminiferus yang sehingga endometrium berikut pembuluh darah
menghasilkan hormon testosteron dan
di dalamnya akan luruh.
androgen.
b. Skrotum: pembungkus testis. 2. Fase Sebelum Ovulasi
c. Saluran reproduksi: epididimis (tempat Konsentrasi progresteron yang menurun memicu
pendewa-saan sperma) dan vas deferens kelenjar hipofisis mensekresikan hormon Folikel
(lanjutan epididimis yang berfungsi untuk Stimulating Hormone (FSH) untuk merangsang
mengangkut sperma ke vesicula seminalis. pembentukan folikel baru pada ovarium. Setelah
d. Kelenjar kelamin: sepasang vesicula folikel masak, dapat mensekresikan hormon
seminalis (mensekresikan semen), kelenjar estrogen yang berfungsi menghambat hormon
prostat (tempat sekresi semen), kelenjar FSH serta memicu pembentukan horman LH
bulbusuretralis (sebelum proses ejakulasi untuk melepaskan sel telur (ovulasi). Pada proses
menghasilkan getah bening untuk menetral- pengaturan kehamilan, sekresi hormon FSH dan
kan urin asam yang tersisa di uretra). LH dicegah dengan menggunakan alat
e. Penis: berfungsi untuk bekopulasi. kontrasepsi seperti pil, suntikan depoprvera, dan
f. Uretra: saluran tempat keluarnya sperma susuk KB.
dan urin.
3. Ovulasi
2. Alat Reprodusksi Perempuan Sekresi hormon LH memicu pelepasan sel telur
dari ovarium menuju rahim. Folikel yang telah
a. Ovarium: sepasang, terdapat di rongga membebaskan ovum akan membentuk korpus
perut, dilindungi oleh kapsul pelindung keras luteum yang mensekresikan hormon pemerkuat
yang banyak mengandung folikel dinding rahim yaitu progresteron.
(menghasilkan hormon estrogen,
progresteron dan menghasilkan sel telur). 4. Fase sesudah Ovulasi
b. Vagina: berfungsi untuk kopulasi. Fase ini merupakan fase di antara ovulasi dan
c. Saluran reproduksi: oviduk (saluran telur) tahap menstruasi selanjutnya, apabila tidak
yang terdapat tuba falopi tempat terjadi pembuahan, korpusl luteum akan berubah
bertemunya sel kelamin jantan dan betina. menjadi korpus allbicans (tidak menghasilkan
d. Rahim: sebagai tempat perkembangan estrogen dan progresteron lagi), akibatnya
embrio. dinding endometrium akan luruh dan mengalami
fase menstruasi kembali.
BAB 16 EKOLOGI DAN LINGKUNGAN
A. EKOLOGI hidup:
Ekologi (Bahasa Yunani oikos: rumah, logos: ilmu)
adalah ilmu mengenai interaksi antara organisme
dengan lingkungannya. Lingkungan terdiri dari:
a. Komponen abiotik: faktor-faktor kimiawi dan
fisik tak hidup yang berada di sekitar organisme.
b. Komponen biotik: komponen yang bersifat
hidup.
1. Konsep Ekologi
Kajian ekologi mencakup interaksi antarkomponen
dari tingkat individu hingga tingkat bioma (salah satu
komunitas utama di dunia, diklasifikasikan
berdasarkan vegetasi dominan dan ditandai adaptasi
organisme terhadap tempat tertentu tersebut).
Organisasi kehidupan dari yang terkecil hingga
terbesar adalah sebagai berikut.
a. Individu: organisme tunggal.
b. Populasi: sekumpulan individu sejenis di suatu
tempat, dalam waktu tertentu.
c. Komunitas: kumpulan beberapa populasi yang
menempati wilayah yang sama dan saling
berinteraksi.
d. Ekosistem: kesatuan fungsional antara
komponen biotik dan abiotik.
e. Biosfer: kesatuan seluruh ekosistem di bumi.
2. Rantai Makanan
Merupakan jalur di mana makanan dipindahkan dari
satu tingkatan trofik ke tingkatan trofik yang lain.
Rantai makanan dimulai dari produsen. Tingkatan
trofik organisme dalam rantai makanan meliputi:
a. Tingkat trofik I: produsen, yaitu tumbuhan yang
melakukan fotosintesis.
b. Tingkat trofik II: meliputi konsumen primer, yaitu
hewan-hewan herbivor.
c. Tingkat trofik III: meliputi konsumen sekunder,
yaitu hewan-hewan karnivor.
d. Tingkat trofik IV: meliputi organisme pengurai
(detrivor), yaitu bakteri dan fungi.
3. Aksi-Interaksi
Adanya interaksi menunjukkan adanya hubungan
yang saling mempengaruhi antara faktor biotik, dan
abiotik, dalam suatu ekosistem. Interaksi ini terjadi di
setiap tingkatan trofik organisme kehidupan.
Beberapa interaksi yang terjadi di antara makhluk
a. Kompetisi: interaksi antara dua organisme b. Produktivitas Ekosistem
berbeda populasi dikarenakan kesamaan Merupakan laju perubahan energi cahaya atau
kebutuhan dan habitatnya. energi kimiawi anorganik menjadi energi kimiawi
b. Predasi: interaksi antara organisme pemangsa organik (senyawa organik) oleh organisme
(predator) dan yang dimangsa. Predator autotrof pada suatu ekosistem, yang nantinya
umumnya memiliki tubuh yang lebih besar dapat digunakan sebagai bahan makanan.
dibanding yang dimangsa. c. Daur Biogeokimia
c. Simbiosis mutualisme: interaksi antara Siklus yang melibatkan perpindahan senyawa
organisme yang bersifat saling kimia (senyawa anorganik) melalui jalur
menguntungkan. organisme (sebagai perantara) dan kemudian
d. Simbiosis komensalisme: interaksi antara dua senyawa tersebut kembali ke lingkungan fisiknya.
organisme, salah satu pihak diuntungkan dan Misal : daur karbon.
pihak lain tidak mendapat pengaruh.
d. Organisme Autotrofik
e. Simbiosis parasitisme: interaksi antara parasit
Makhluk tersebut mampu membentuk zat
dan inangnya. Ukuran parasit lebih kecil dari
organik dari bahan anorganik yang diperoleh dari
ukuran inangnya.
lingkungan. Organisme autotrofik dibagi menjadi:
f. Netral: interaksi antarpopulasi tidak saling
- fototrofik: menggunakan cahaya sebagai
mem- pengaruhi.
energi sintesis nutrien, dan
Sedangkan interaksi yang melibatkan komponen - kemoautotrof: menggunakan energi kimia
biotik dan abiotik adalah sebagai berikut. sebagai energi sintesis nutrien.
a. Arus energi e. Organisme Heterotrofik
Energi (matahari) produsen konsumen I Makhluk tersebut memperoleh makanan dari
konsumen II konsumen III pengurai. hasil pembentukan organisme lain (senyawa
organik).
4. Suksesi Ekologis 1. Pencemaran Udara
Merupakan perubahan komposisi spesies dalam suatu Dapat disebabkan oleh pembakaran tidak sempurna
komunitas biologis (sering kali disebabkan karena kendaraan yang (menghasilkan gas CO), gas CO 2, H2S dari
ada- nya gangguan). Contoh: munculnya tumbuh- asap pabrik.
tumbuhan baru pada suatu hutan pasca terjadi
kebakaran.
Suksesi dapat dibagi menjadi:
- suksesi primer: suksesi terjadi pada daerah yang
sebelumnya tidak terdapat organisme),
contohnya suksesi pada lahar bekas bencana
letusan gunung Galunggung,
- suksesi sekunder: suksesi yang terjadi pada
daerah yang komunitas di tempat tersebut telah
dimusnahkan atau dihilangkan karena adanya
gangguan, contohnya suksesi padang rumput
menjadi hutan.
B. LINGKUNGAN
Keseimbangan lingkungan dipengaruhi keseimbangan
yang terjadi pada tingkat rantai makanan makhluk
hidup. Apabila salah satu mata rantai hilang dan
tidak proporsional, maka tingkatan rantai makanan
berikutnya akan terganggu, akibatnya keseimbangan
lingkungan akan terganggu. Selain itu, keseimbangan
lingkungan dapat terganggu oleh ulah manusia juga
peristiwa alam.
2. Pencemaran Air
Dapat disebabkan tumpahan minyak dari kapal
tangker di laut, sampah-sampah yang dibuang di
laut, limbah-limbah industri rumah tangga yang
dibuang sembarangan (tidak pada septictank)
sehingga dapat mencemari air tanah dan sungai.
3. Pencemaran Tanah
Dapat disebabkan oleh sampah plastik dan pestisida.
4. Pencemaran Suara
Disebabkan oleh suara kendaraan bermotor, suara
mesin pabrik, suara pesawat , dan suara kereta api.
1. Pembelahan Mitosis
Pembelahan mitosis adalah pembelahan sel yang
menghasilkan sel anakan dengan jumlah kromosom
sama dengan jumlah kromosom sel induk. Tahap-
tahapnya adalah sebagai berikut.
a. Profase: nukleolus menghilang, kromosom mulai
memadat, terbentuk benang- benang kromatin.
b. Metafase: kromosom terletak sejajar dengan
bidang ekuator, tampak benang spindel yang
terpancang dari sentriol ke sentromer.
c. Anafase: tampak kromatid tertarik menuju ke
sentriol.
d. Telofase: nukleous muncul kembali dan terjadi
sitokinesis (pembelahan sitoplasma). Sehingga
terbentuk 2 sel anak dengan jumlah kromosom
sama sengan induk (2n).
2. Pembelahan Meiosis
Pembelahan meiosis adalah pembelahan sel yang
menghasilkan sel anakan dengan jumlah kromosom
setengah dari jumlah kromosom sel induk.
2
keturunan F memiliki perbandingan fenotip 9
a. Interaksi Gen ungu : 3 merah : 4 putih.
Saling pengaruh antara dua pasang gen atau lebih d. Sifat Intermediet
yang mempengaruhi individu.
Pengaruh gen dominan maupun resesif sama kuat
Contoh: Ayam berpial rose (RRpp) dikawinkan sehingga menghasilkan sifat keduanya (jika
dengan ayam berpial pea (rrPP). Menghasilkan
heterozigot). Contoh: Bunga merah (MM) dikawinkan
keturunan ayam berpial walnut (RrPp). dengan bunga putih (mm) menghasilkan keturunan
Keturunan F2 nya memiliki perbandingan fenotip:
bunga merah muda (Mm).
9(R_P_):3(R_pp):3(rrP_):1(rrpp)
e. Polimeri
b. Epistasis-Hipostasis
Perkawinan heterozigotik dengan banyak sifat beda
Gen dominan maupun gen resesif yang menutupi yang masing-masing berdiri sendiri, akan tetapi
gen dominan atau gen resesif lain yang bukan
mempengaruhi bagian yang sama pada individu.
alelnya. Contoh: Jagung berbiji hitam (HHkk) Contoh: Gandum biji merah (M1M1M2M2)
dikawinkan dengan jagung berbiji kuning (hhKK):
dengan gandum biji putih (m1m1m2m2):
menghasilkan keturunan F1 jagung berbiji menghasilkan keturunan F gandum biji
hitam (HhKk) karena hitam1 (H) epistasis
merah (M1m1M2m2),
terhadap gen kuning (K), keturunan F memiliki perbandingan fenotip
keturunan F22 memiliki perbandingan fenotip 15 merah :1 putih.
12 Hitam: 3 Kuning: 1 Putih. f. Gen Komplementer
c. Kriptomeri Gen-gen saling berinteraksi dan saling melengkapi,
Gen dominan yang tidak menunjukkan pe- apabila salah satu gen tidak muncul maka kemun-
ngaruhnya apabila berdiri sendiri tanpa pengaruh culan salah satu karakter akan terhambat.
gen dominan yang lain (kriptomeri =
tersembunyi). Contoh: Bunga merah (MMpp)
Contoh: Bunga putih (CCpp) dikawinkan kombinasi Parental (KP) dan rekombinan (RK)
dengan bunga putih (ccPP): c. Pautan Seks
menghasilkan keturunan F dengan warna Merupakan gen-gen yang berlokus/terletak
1 pada
ungu (CcPp), kromosom seks. Contoh: gen penentu sifat buta
keturunan F memiliki perbandingan warna pada manusia
2 terpaut pada kromosom X.
fenotip 9 ungu : 7 putih. d. Alel Ganda
2. Penyimpangan sejati Merupakan alel yang dapat menyusun genotip
a. Pautan lebih dari dua variasi gen. Contohnya, golongan
Merupakan dua gen yang terletak pada darah manusia.
kromosom yang sama (dalam satu e. Determinasi Seks
kromosom homolog) dan letaknya saling Penentuan jenis kelamin ditentukan terutama
berdekatan atau tidak. Kondisi letak gen oleh komposisi kromosom seks. Berikut beberapa
saling berdekatan atau tidak diadakan tes sistem pengelompokan jenis kelamin.
cross hibrid. - Sistem XY (pada manusia; wanita: 44A+XX,
Pautan antara dua macam gen atau lebih pria: 44A+XY).
akan menghasilkan keturunan dengan - Sistem XO (pada belalang; betina: 22A+XX,
perbandingan genotip dan fenotip yang jantan: 22A+XO).
lebih sedikit dibandingkan gen-gen yang - Sistem ZW (pada unggas; betina 78A+ZW
tidak berpautan (karena gamet-gamet dan jantan 78A+ZZ).
yang dihasilkan jumlahnya sedikit). - Sistem haplo-diploid (pada lebah).
b. Pindah Silang (Crossing Over)
Merupakan pertukaran timbal balik Letak Gen pada Kromosom
bahan- bahan genetik antara kromatid- 1. Gen Bebas
kromatid bukan saudara pada kromosom Merupakan gen-gen tidak terletak dalam satu
homolog selama sinapsis meiosis I. kromosom. Gen-gen tersebut mengikuti hukum
Pindah silang menghasilkan keturunan:
Mendel yaitu pemisahan secara bebas (segregasi) Merupakan keadaan darah seseorang sukar
dan pengelompokan secara bebas (asortasi). membeku saat mengalami luka. Hal tersebut
Misalnya: individu AaBb saat gametogenesis disebabkan adanya gen resesif h yang terpaut pada
menghasilkan gamet: AB, Ab, aB, ab dengan kromosom seks X (sex X linkage resesive). Apabila
peluang yang sama yaitu 1:1:1:1. dalam keadaan homozigot bersifat letal. Sehingga:
2. Gen Terangkai (terpaut) pada laki-laki kemungkinannya normal (XY) dan
Merupakan gen-gen yang terletak dalam satu Hemofilia (XhY),
kromosom dan cenderung memisah bersama- pada perempuan kemungkinannya normal (XX),
sama (sesuai kaidah W.S. Sutton ). Gen yang normal carier (HhX) dan hemofilia (XhXh) secara
terletak semakin dekat, ikatannya semakin erat. teoritis kenyataannya letal.
b. Albino
E. HEREDITAS MANUSIA Merupakan keadaan seseorang mengalami proses
pigmentasi yang tidak normal (tidak memilki sel- sel
1. Jenis kelamin pembawa pigmen tubuh). Gen resesif tidak terpaut
seks (autosomal resesive) dan muncul dalam
Manusia memiliki 23 pasang kromosoom (46 kromo-
keadaan homozigot resesif. Misalnya: Perkawinan
som). Jenis kelamin manusia dikendalikan oleh sepa-
individu jantan Aa dengan betina Aa menghasilkan
sang kromosom seks yaitu kromosom X dan Y untuk
keturunan AA:2Aa:aa. Sifat genotip aa inilah yang
laki-laki serta X dan X untuk perempuan. Saat pembe-
dapat mengasilkan keturunan albino.
lahan meiosis, sel gamet yang dihasilkan perempuan
hanya satu macam yaitu X, sedangkan pada laki-laki c. Buta warna
akan dihaslkan dua macam sel gamet yaitu X dan Y. Keadaan seseorang tidak dapat membedakan
warna. Hal ini disebabkan oleh gen resesif yang
2. Cacat dan Penyakit Menurun terpaut seks pada kromosom X. Gen ini terpaut
pada kromosom X, sehingga:
a. Hemofilia
pada laki-laki terdapat kenmungkinan Mutasi dapat terjadi pada gen dan kromosom. Berikut
normal (XY) dan buta warna (XcbY), berbagai jenis mutasi.
pada perempuan terdapat kemungkinan
normal (XX), normal carier (XcbX) dan buta 1. Mutasi Titik/Point Mutation/Mutasi Gen
warna (XcbXcb). a. Mutasi tidak bermakna (nonsense mutatuion)
d. Golongan darah manusia Perubahan pada triplet basa nitrogen, akan tetapi
Sistem Jenis Gen Genotip perubahan tersebut tidak mempengaruhi protein
ABO A,B,AB,O IA,IB,IO IAIA,IAIO,IBIB,IBIO,IAIB,IOIO
yang dibentuk.
RH RH+, RH- Rh,rh RhRh,Rhrh,rhrh b. Mutasi Ganda
MN M,MN,N IM,IN IMIM,IMIN,ININ Terjadi pengurangan atau penambahan 3 basa
nitrogen.
Pengetahuan mengenai golongan darah sangat 2. Mutasi Kromosom (Mutasi Besar)
penting dalam membantu proses transfusi darah
(sistem ABO), membantu menentukan genotip Terjadi perubahan jumlah kromosom, perubahan
induk, mengetahui kemungkinan terjadi struktur atau susunan DNA. Mutasi ini terbagi menjadi
eritoblastosis pada bayi (sistem RH), juga penting beberapa jenis yaitu sebagai berikut.
untuk menentukan orang tua bayi (sistem MN). Kerusakan kromosom:
Eritoblastis adalah gugurnya janin dari kandungan - Delesi: pengurangan salah satu gen dari
ibunya karena perbedaan resus ibu dan janin yang sebuah kromosom bisa di awal (delesi
dikandungnya. terminal) atau tengah (delesi interstitial).
- Duplikasi: suatu kromosom menerima
F. MUTASI tambahan gen dari kromosom homolognya.
- Inversi: kromosom mengalami patah akibat
Merupakan perubahan pada struktur kimiawi pe- sebelumnya kromosom membentuk
nyusun gen yang dapat menimbulkan perubahan lingkaran dan ujung kromosom yang
sifat pada individu dan bersifat menurun. melekat pada
bagian tengah kromosom tidak dapat lepas. Euploid. Peristiwa kromosom kehilangan atau
- Katenasi: bagian ujung dua kromosom meng-alami penambahan perangkatnya. Misal
homolog mengalami pertemuan dan gen-gen dari 2nn atau 2n4n.
yang satu alel pada ujung-ujung kromosom Aneuploid. Kromosom mengalami perubahan
tersebut menjadi berurutan. pada salah satu atau lebih dari satu genom.
- Fisi: terputusnya kromosom homolog pada
bagian sentromer, bagian ujung kromosom
melekat dengan bagian ujung lain dan bagian Berdasarkan prosesnya mutasi dibagi menjadi dua.
pangkal menyatu dengan bagian pangkal 1. Mutasi alami, yaitu mutasi yang terjadi tanpa
yang lain. campur tangan manusia
- Translokasi: terdapat tiga jenis translokasi, 2. Mutasi Buatan, yaitu mutasi yang kejadiannya
yaitu homozigot atau respirok (tukar disengaja oleh manusia, misalkan menggunakan
menukar segmen kromosom non-homolog); bahan kimia atau sinar x.
heterozigot atau non-respirok (satu segmen
kromosom bergabung dengan kromosom Penyebab mutasi adalah sebagai berikut.
lain nonhomolog); dan roberston atau fusi 1. Bahan kimia: DDT (pestisida), pengawet
(dua kromosom akrosentrik menjadi satu makanan, benzopyrene pada asap rokok.
kromosom metasentrik). 2. Bahan fisika: sinar UV, radioaktif.
3. Bahan biologi: virus dan bakteri.
BAB 18 EVOLUSI
Evolusi adalah perubahan yang terjadi pada makhluk
A. TEORI EVOLUSI hidup dalam kurun waktu yang relatif lama. Para ahli
evolusi yang mengemukakan teori mengenai evolusi:
1. Jean Baptise Lamarck (1744-1829)
Perubahan yang terjadi akibat pengaruh lingkungan. 2. Fosil
2. Charles Darwin (1809-1882) Fosil merupakan sisa-sisa tubuh makhluk hidup yang
Perubahan terjadi akibat adanya seleksi alam. telah membatu.
D. ALERGI
Alergi merupakan efek samping yang ditimbulkan oleh
imunitas (kekebalan tubuh). Alergi dapat terjadi pada
setiap orang normal dan terdapat pula beberapa
orang yang memiliki kecenderungan untuk memiliki
alergi.
Alergi-reaksi tertunda
Alergi tersebut secara genetik bersifat diturunkan. Hal
tersebut ditunjukkan dengan antibodi IgE (disebut
regain/sensitizing antibody) beredar dalam jumlah
besar (tidak normal). Antibodi tersebut melekat
pada seluruh tubuh terutama di sel mast dan basofil,
sehingga reaksi antigen dan antibodi IgE tersebut
dapat merusak sel yang mengakibatkan pecahnya sel d. Hay Fever
mast dan basofil diikuti pengeluaran histamin (reaksi Pada hay fever, reaksi antigen-antibodi IgE terjadi
imun jenis anafilaktoid ). Jenis-jenis reaksi anafilaktoid di hidung, sehingga histamin yang dikeluarkan
yaitu: dari reaksi ini menyebabkan pelebaran pembuluh
a. Anafilaksis darah pada hidung. Akibat pelebaran tersebut,
b. Urtikaria: akibat antigen yang masuk daerah kulit sel yang membatasi hidung pada akhirnya
tertentu dan menyebabkan reaksi anafilaktoid membengkak dan mensekresikan cairan.
terlokalisasi. Hal tersebut dapat menyebabkan
peningkatan permeabilitas kapiler sehingga kilit
membengkak dan terjadinya pelebaran
pembuluh darah.
c. Asma: merupakan reaksi antigen-antibodi IgE
dalam bronkiolus paru-paru. Zat anafilaksis
bereaksi lambat yang dibebaskan sel mast rusak
(akibat reaksi antigen-antibodi berlebihan), dapat
menyebabkan spasme pada otot polos
bronkiolus, sehingga penderita susah bernafas.
Program IPA
Bahasa Indonesia
BAB 1 PARAGRAF
A. PENGERTIAN PARAGRAF C. SYARAT PARAGRAF
Paragraf adalah bagian karangan yang terdiri atas
1. Kesatuan (Unity)
beberapa kalimat yang berkaitan secara utuh dan
2. Kelengkapan (Completness)
padu serta membentuk satu kesatuan pikiran.
3. Koherensi (Coherence)
Fungsi utama paragraf adalah menandai awal ide
4. Urutan Pikiran (Order)
atau gagasan baru. Fungsi yang lain adalah sebagai
pengembangan lebih lanjut tentang ide sebelumnya
D. CIRI PARAGRAF EFEKTIF
atau sebagai penegasan terhadap gagasan yang
diungkapkan sebelumnya. 1. Hanya memiliki satu ide utama.
Paragraf sering disebut dengan istilah alinea. 2. Memiliki keterangan atau penjelasan yang relatif
lengkap tentang ide utama.
B. UNSUR PARAGRAF 3. Menarik perhatian pembaca.
4. Terorganisasi dengan baik.
1. Gagasan Utama
- Gagasan utama adalah gagasan yang
E. POLA PENGEMBANGAN PARAGRAF
menjadi dasar pengembangan paragraf.
- Kalimat topik adalah kalimat yang merangkum 1. Susunan Alami
gagasan secara menyeluruh dan mewakili Paragraf yang dikembangkan dengan susunan alami
kalimat-kalimat lain dalam sebuah paragraf. mengenal dua macam urutan.
Urutan Ruang (Spasial)
2. Gagasan Penjelas
Pembaca dibawa dari satu titik ke titik berikutnya
- Gagasan penjelas adalah gagasan yang dalam sebuah ruang, misalnya gambaran dari
berfungsi menjelaskan gagasan utama. depan ke belakang, luar ke dalam, atas ke bawah,
- Gagasan penjelas terdapat pada kalimat dan sebagainya.
penjelas atau kalimat pengembang, yaitu
Urutan Waktu (Kronologis)
kalimat yang menjelaskan kalimat utama.
Pengembangan paragraf dengan urutan waktu
menggambarkan urutan terjadinya peristiwa,
perbuatan, atau tindakan.
2. Susunan Logis Klimaks dan Antiklimaks
- Jika gagasan disusun dari urutan yang paling Paragraf Induktif
sederhana menuju urutan kompleks, Paragraf induktif adalah paragraf yang letak
paragraf tersebut dikembangkan dengan gagasan utamanya di akhir paragraf. Macam-
cara klimaks. macam:
- Jika gagasan disusun dari urutan paling kom- 1) Analogi, yaitu menarik kesimpulan ber-
pleks menuju urutan yang paling sederhana, dasarkan persamaan isi dengan sesuatu yang
pengembangan paragraf tersebut sudah dikenal.
mengguna- kan cara antiklimaks. 2) Generalisasi, yaitu proses pengambilan
Umum-Khusus atau Khusus-Umum kesimpulan dengan memberikan pernyataan
- Cara umum-khusus dilakukan dengan me- yang bersifat khusus berupa perihal atau
letakkan gagasan utama pada awal para- kejadian untuk mendapatkan simpulan yang
graf kemudian diikuti perincian-perincian. bersifat umum.
Menghasilkan paragraf deduktif. 3) Kausal, yaitu hubungan ketergantungan
- Cara khusus-umum dimulai dengan antara dua kalimat atau lebih, artinya suatu
perincian- perincian dan diakhiri dengan akibat akan terjadi jika ada sebab.
gagasan utama. Menghasilkan paragraf Paragraf Campuran (Deduktif-Induktif)
induktif. Paragraf campuran adalah paragraf yang gagasan
Sebab-Akibat utamanya tersebar pada seluruh kalimat. Jenis
Sebab berfungsi sebagai gagasan utama dan paragraf ini terdapat pada karangan deskripsi dan
akibat sebagai gagasan penjelas. narasi.
Definisi
2. Berdasarkan Tujuannya
Dilakukan dengan mengungkapkan definisi
kemudian dikembangkan dengan pikiran-pikiran Paragraf Deskripsi
penjelas yang mendukungnya. Paragraf deskripsi adalah paragraf yang
Perbandingan dan Pertentangan menggambarkan sesuatu menurut pengalaman
pancaindera manusia dengan tujuan agar
Dilakukan dengan membandingkan atau
memper- tentangkan dua hal yang tingkatannya pembaca seolah-olah melihat dan merasakan
sama dan memiliki persamaan serta perbedaan. sendiri objek yang digambarkan.
Klasifikasi Paragraf Narasi
Dimulai dengan pengungkapan gagasan utama Paragraf narasi adalah paragraf yang
kemudian dikembangkan ke dalam kalimat- menceritakan suatu peristiwa atau kejadian
kalimat penjelas berupa klasifikasi dari gagasan dengan tujuan pembaca seolah-olah mengalami
utamanya. kejadian yang diceritakan.
Contoh-contoh Paragraf Argumentasi
Kalimat-kalimat penjelas yang digunakan dalam Paragraf argumentasi adalah paragraf yang
paragraf berupa contoh-contoh. menyajikan suatu permasalahan dengan
mengemukakan bukti-bukti dan alasan yang
Syarat-Hasil kuat agar pembaca meyakini kebenaran yang
Syarat-syarat tentang sesuatu disampaikan diungkapkan oleh penulis atau menyatakan
terlebih dahulu kemudian diikuti hasilnya jika persetujuannya.
syarat tersebut dipenuhi atau dilaksanakan.
Paragraf Eksposisi
Paragraf eksposisi adalah paragraf yang
F. JENIS PARAGRAF
memaparkan pengetahuan atau informasi
dengan tujuan pembaca mendapatkan informasi
1. Berdasarkan Letak Gagasan Utama dan pengetahuan sejelas-jelasnya. Untuk
Paragraf Deduktif memperjelas pemaparan, dikemukakan pula data
Paragraf deduktif adalah paragraf yang gagasan dan fakta.
utamanya terletak di awal paragraf. Kalimat Paragraf Persuasi
utama pada paragraf ini adalah kalimat topik. Paragraf persuasi adalah paragraf yang bertujuan
Kalimat kedua dan seterusnya merupakan mempengaruhi pembaca dengan memberikan
kalimat penjelas. data sebagai penunjang, sehingga pembaca
mengikuti pendapat yang dikemukakan penulis.
BAB 2 RESENSI
BAB 3 WAWANCARA
A. PENGERTIAN WAWANCARA 3. Wawancara dengan Petunjuk Umum
Wawancara adalah tanya jawab yang terjadi antara Dalam wawancara ini, kerangka atau pokok masalah
orang yang mencari informasi (pewawancara) dengan yang akan ditanyakan kepada narasumber sudah disu-
orang yang memberikan informasi (narasumber). sun sebelumnya.
1. Wawancara Serta-Merta Wawancara dapat dilakukan secara tertutup dan
Wawancara ini merupakan wawancara dalam terbuka.
situasi alami. Dalam wawancara ini, pertanyaan - Wawancara tertutup merupakan wawancara
disampaikan seperti komunikasi sehari-hari. yang dilakukan untuk mengetahui permasalahan
yang sifatnya rahasia atau pribadi.
2. Wawancara Menggunakan Seperangkat - Wawancara terbuka adalah wawancara yang
Pertanyaan yang Telah Dibakukan dilakukan berkaitan dengan kepentingan umum,
Pewawancara sudah menyiapkan urutan kata- misalnya debat terbuka di televisi.
kata dan pertanyaannya sehingga dia tinggal
membacanya saja ketika wawancara berlangsung.
B. TAHAP-TAHAP WAWANCARA 2. Inti
Pewawancara mengajukan pertanyaan secara
1. Pembukaan sistematis dan mencatat setiap jawaban penting
Pewawancara memperkenalkan diri dan yang diberikan oleh narasumber. Pertanyaan yang
menyatakan maksud serta tujuan wawancara. diajukan mengandung unsur apa, siapa, kapan, di
Pewawancara juga menanyakan identitas pribadi mana, mengapa, dan bagaimana.
narasumber. Dalam melakukan wawancara,
pewawancara harus menggunakan perkataan 3. Penutup
yang sopan dan menghormati narasumber. Wawancara diakhiri dengan ucapan terima kasih
Pewawancara terlebih dahulu menyampaikan oleh pewawancara dan memberikan kesan baik
pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan. serta menyenangkan.
1. Syarat Berita
Berita harus memenuhi syarat sebagai berikut.
a. Berlandaskan fakta
b. Aktual
Aktual berarti bahwa berita tersebut disiarkan
tidak lama setelah terjadi peristiwa. Dengan kata
lain, jarak waktu terjadinya peristiwa dan waktu
penyiaran berita berdekatan.
c. Menarik bagi setiap orang yang menyimak
berita tersebut
Sebuah berita dikatakan menarik jika memenuhi
faktor-faktor seperti: berguna, dekat dengan
pembaca, bersifat konflik, merupakan berita
lanjutan, berkaitan dengan tokoh-tokoh terkenal,
berita sesama manusia, memiliki daya pengaruh
yang kuat, berupa berita bencana, humor, seks,
aneh (luar biasa), kemajuan (kesuksesan), dan
berita yang menimbulkan emosi bagi
pembacanya.
d. Seimbang
Berita harus ditulis dengan objektif dan tidak
berat sebelah. Sebuah berita disebut objektif
apabila disampaikan tanpa prasangka dan tanpa
e. Lengkap 2. Unsur Struktur Berita
Berita harus mampu menjawab pertanyaan
a. Judul
5W+1H (what, who, when, where, why, how),
- Judul berita berfungsi memperkenalkan isi
yaitu menjawab pertanyaan apa, siapa, kapan,
berita.
di mana, mengapa, dan bagaimana.
- Judul berita harus memenuhi beberapa
f. Sistematis syarat, antara lain mencerminkan isi, singkat,
Berita ditulis dengan sifat piramida terbalik, lengkap, mudah dipahami, menarik, tidak
yaitu bagian yang berjangkauan luas dan memiliki makna ganda, merupakan kata
penting diletakkan pada bagian awal, kunci berita, kata kerja aktif, dan
sedangkan bagian yang khusus, sempit, dan mengandung hubungan sebab-akibat.
kurang penting berada pada bagian akhir.
b. Dateline (tempat dan tanggal penulisan berita)
g. Berita harus dapat dipahami
c. Lead (teras berita)
Sebuah berita memiliki kejernihan
Lead mewakili isi berita sehingga dalam lead
pengungkapan masalah, ditulis secara ringkas
diinformasikan unsur-unsur 5W+1H.
menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan
benar, serta tidak menggunakan bahasa yang d. Body (tubuh berita)
rancu.
Penghubung (bridge) terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu
Body (tubuh) penampilan, ekspresi muka, perilaku, dan intonasi.
Penutup (ending)
1. Jenis Pidato
3. Menyusun Naskah Berita Berdasarkan persiapan yang dilakukan sebelum
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam berpidato dan metodenya, pidato dibedakan menjadi
menyusun naskah berita yaitu sebagai berikut. empat, yaitu sebagai berikut.
a. Menggunakan struktur tata bahasa yang benar. a. Impromtu atau serta-merta
b. Menggunakan penalaran logika yang benar Impromtu adalah pidato yang dilakukan tanpa ada
(logis). persiapan yang memadai. Pembicara berpidato
c. Tidak mengandung makna ambigu. berdasarkan pengetahuan dan kemahiran yang
d. Menggunakan diksi atau pilihan kata yang tepat. dimiliki.
4. Fakta dan Opini b. Manuskrip atau naskah
Jenis pidato ini disebut pidato dengan naskah
Fakta dan opini merupakan dua unsur yang berbeda.
karena pembicara hanya membacakan naskah
- Fakta adalah keadaan atau peristiwa yang benar-
pidato yang telah dipersiapkan.
benar terjadi.
- Opini merupakan kejadian yang masih berada c. Memoriter atau menghapal
dalam angan-angan dan belum menjadi Pidato memoriter merupakan jenis pidato yang
kenyataan. Dengan kata lain, opini merupakan dilakukan dengan menghapal naskah yang telah
informasi berupa gagasan, pendapat, dan dipersiapkan sebelumnya.
harapan.
Perbedaan ini menjadi sangat penting dalam menulis
berita. Sebuah berita harus benar-benar menyajikan
fakta yang didukung oleh data. Jika dalam berita
terdapat opini dari narasumber atau dari wartawan,
opini tersebut harus dapat dibedakan dari fakta.
Dengan demikian, sebuah berita benar-benar
menyajikan informasi yang benar dan tidak
membohongi publik.
B. PIDATO
Pidato adalah bentuk komunikasi lisan yang ditujukan
kepada khalayak atau orang banyak. Dalam berpidato
d. Ekstempore atau ekstemporan 1. Materi yang disampaikan dapat dipertanggung-
Ekstemporan merupakan jenis pidato yang jawabkan kebenarannya atau objektif.
paling baik karena terjadi komunikasi yang baik 2. Isi materi dan cara penyampaiannya jelas dan
antara pembicara dengan pendengar. mudah dimengerti oleh pendengar.
Pembicara menyiapkan pokok-pokok pikiran 3. Berisi hal-hal baru dan mengejutkan. Oleh karena
yang akan disampaikannya dan itu, pembicara harus mempunyai pengetahuan
menyampaikannya dengan bahasa sendiri. yang luas.
4. Menciptakan klimaks atau menutup pidato
Berdasarkan tujuannya, pidato dibedakan menjadi dengan uraian yang penting.
berikut. 5. Tujuannya jelas.
1. Pidato Informatif
Pidato informatif merupakan pidato yang
bertujuan memberitahukan atau menambah C. DISKUSI
pengetahuan pendengar. - Diskusi adalah pembicaraan antara dua atau
2. Pidato Persuasif beberapa orang dengan tujuan mendapatkan
Pidato persuasif bertujuan mempengaruhi suatu pengertian, kesepakatan, atau keputusan
pendengar. Pidato ini ditujukan agar bersama mengenai suatu masalah.
pendengar mempercayai sesuatu, - Dalam diskusi terdapat pimpinan diskusi, notulis,
melakukannya, serta terbakar semangat dan dan peserta diskusi.
motivasinya. - Pimpinan diskusi bertugas membuka diskusi,
3. Pidato Rekreatif mengatur jalannya diskusi, menyimpulkan dan
Pidato rekreatif merupakan pidato yang memutuskan hasil diskusi.
digunakan untuk menghibur pendengar. - Notulis bertugas mencatat pelaksanaan diskusi
dari awal sampai akhir serta menulis laporan
2. Ciri-ciri Pidato yang Baik diskusi.
- Peserta diskusi bertugas mengemukakan pendapat Menyampaikan pertanyaan dengan singkat dan
atau gagasan dan bertanggung jawab terhadap jelas.
pelaksanaan dan hasil diskusi.
2. Laporan Hasil Diskusi
1. Hal-hal Yang Harus Diperhatikan dalam Diskusi
Penyusunan laporan hasil diskusi harus sistematis dan
a. Mengemukakan Pendapat meliputi hal-hal berikut.
Menggunakan bahasa Indonesia yang baik a. Judul laporan
dan benar. b. Kata pengantar
Menyampaikan pendapat dengan kalimat c. Daftar isi
yang singkat dan jelas. d. Bab perencanaan diskusi
Gagasan dan tanggapan yang disampaikan e. Bab pelaksanaan diskusi
disertai alasan-alasan yang dapat diper- f. Bab kesimpulan diskusi
tanggung-jawabkan. g. Lampiran
Bersikap wajar, tidak kaku, tidak angkuh,
tidak pemalu, dan tidak pesimis. Dalam menyusun laporan, harus diperhatikan hal-hal
b. Menolak Pendapat berikut.
Pendapat disampaikan dengan alasan yang a. Penyajian laporan objektif dan faktual.
logis dan berkaitan dengan hal yang ditolak. b. Laporan disusun secara kronologis dan sistematis.
Menunjukkan kekurangan pendapat yang c. Ditulis dengan bahasa yang singkat dan jelas.
ditolak tanpa menghina dan menyinggung d. Menghindari unsur subjektif.
perasaan.
c. Bertanya
Menanyakan hal-hal yang benar-benar
belum diketahui.
Bersikap rendah hati.
Menawarkan jawaban sebagai saran.
3. Jenis-jenis Diskusi yang dihadiri oleh sekelompok orang dengan
pekerjaan sejenis. Pembicaraan yang dilakukan
1. Konferensi berkaitan dengan masalah teknis pekerjaan
Konferensi adalah pertemuan beberapa mereka.
perwakilan kelompok atau organisasi untuk
merundingkan suatu masalah tertentu.
2. Panel
Panel merupakan bentuk diskusi yang terdiri
atas beberapa panelis dan moderator. Panelis
terdiri atas orang-orang yang berbeda
keahliannya yang bersepakat mengutarakan
pendapat dan pandangannya mengenai suatu
masalah dari kepentingan pengunjung atau
majelis. Permasalahan yang didiskusikan akan
memberi penerangan atau perluasan
pengetahuan kepada umum tentang
permasalahan yang sedang hidup di
masyarakat.
3. Simposium
- Simposium merupakan bentuk diskusi yang
digunakan untuk mengetahui berbagai
aspek suatu masalah dalam waktu yang
relatif singkat.
- Simposium diikuti oleh seorang moderator,
beberapa orang pembicara, dan banyak
peserta.
4. Seminar
Seminar sering disebut sebagai diskusi ilmiah
meja bundar. Seminar bertujuan menemukan
cara atau jalan pemecahan masalah yang
biasanya diadakan oleh seseorang yang sedang
melaksanakan tugas.
5. Brainstorming
Brainstorming merupakan bentuk diskusi yang
digunakan untuk memecahkan permasalahan.
Keterampilan berbicara dan penguasaan teknik
pengutaraan pendapat sangat dibutuhkan.
Dalam brainstorming, diharapkan akan
tercetus kritik serta gagasan sebanyak-
banyaknya. Semakin aneh, tegas, dan semakin
berani sebuah gagasan, brainstorming
dianggap semakin baik.
6. Kolokium
Kolokium merupakan bentuk diskusi yang
menghadirkan orang-orang yang ahli dalam
diskusi sebagai narasumber yang bisa
meluruskan suatu pembicaraan yang
menyimpang dari persoalan yang menjadi
pokok diskusi.
7. Workshop atau lokakarya
Workshop atau lokakarya adalah pertemuan
BAB 5 SURAT
Surat merupakan bentuk komunikasi tertulis antara
seseorang atau lembaga dengan orang atau lembaga 3. Surat Pemberitahuan
lainnya. Surat yang isinya memberitahukan sesuatu agar
diketahui orang lain.
A. BAGIAN-BAGIAN SURAT
4. Surat Perjanjian
Surat resmi terdiri atas bagian-bagian berikut. Adalah surat yang berisi kesepakatan dua belah
1. Kepala Surat pihak mengenai suatu urusan. Hal-hal yang perlu
diperhatikan dalam pembuatan surat perjanjian,
2. Pembukaan yaitu judul perjanjian, identitas pihak-pihak yang
mengadakan perjanjian, isi perjanjian, hak dan
tanggal surat, perihal surat, kewajiban serta ketentuan yang disepakati yang
nomor surat, alamat surat. ditulis dalam bentuk pasal-pasal, dan tanda
lampiran surat, tangan kedua belah pihak di atas materai, serta
3. Isi Surat atau Tubuh Surat adanya saksi.
salam pembuka, 5. Surat Edaran
isi surat. Surat edaran adalah surat yang berisi informasi
4. Penutup yang harus diketahui banyak pihak dalam suatu
lembaga.
salam penutup,
tanda tangan dan nama terang, 6. Surat Undangan
jabatan,
Surat yang berisi permintaan atau undangan
tembusan. kepada penerima surat agar berpartisipasi dalam
kegiatan yang diadakan oleh pengirim.
B. JENIS-JENIS SURAT
7. Surat Kuasa
Secara umum, surat dibedakan menjadi dua jenis.
1. Surat resmi: surat yang digunakan dalam Surat kuasa merupakan surat yang berisi
situasi resmi, misalnya dalam kedinasan dan pemberian wewenang atas sesuatu.
perdagangan.
8. Surat Lamaran Pekerjaan
2. Surat tidak resmi: surat yang digunakan untuk
kepentingan yang tidak resmi, misalnya untuk Surat lamaran pekerjaan ditulis oleh seseorang
kepentingan keluarga. kepada instansi atau perusahaan untuk dapat
diterima menjadi pegawai pada instansi atau
Berdasarkan isinya, surat dapat dibedakan menjadi perusahaan tersebut. Isi surat lamaran pekerjaan
berikut. harus singkat, padat, sopan, dan langsung
pada persoalan. Dalam surat tersebut, penulis
1. Surat Permohonan Izin
mengemukakan identitas serta pekerjaan yang
Berisi permohonan izin dari pengirim kepada dikehendaki. Selain itu, perlu disebutkan pula
penerima mengenai sesuatu. Dalam surat sumber pengajuan lamaran tersebut, misalnya
permohonan izin, harus dituliskan kejelasan dari koran, radio, televisi, atau inisiatif sendiri.
alasan pengajuan permohonan tersebut.
9. Memorandum atau Memo
2. Surat Permohonan Maaf
Memorandum merupakan surat yang berisi
Surat yang berisi permintaan maaf, disampaikan catatan singkat tentang pokok-pokok
oleh pihak yang telah melakukan kesalahan atau permasalahan yang ingin dibicarakan. Memo
menyakiti suatu pihak kepada pihak yang disakiti dibuat oleh pihak atasan kepada bawahan atau
tersebut. pejabat setingkat dengan pembuat memo.
BAB 6 KARYA TULIS
A. PENGERTIAN KARYA TULIS ILMIAH 4. Menunjukkan kemampuan mengumpulkan ber-
- Karya tulis ilmiah adalah karangan ilmiah yang bagai sumber informasi dalam suatu kegiatan
memiliki sifat atau ciri-ciri ilmu pengetahuan, secara utuh.
yaitu objektif, tidak berprasangka, tanpa penilaian
atau pendapat pribadi, sistematis, dan didasarkan C. SISTEMATIKA KARYA TULIS
pada suatu penelitian dalam hubungannya Sistematika karya tulis adalah sebagai berikut.
dengan sebuah teori.
- Karya tulis ilmiah juga dapat diartikan sebagai 1. Pendahuluan
tulisan atau karangan yang mengungkapkan Berisi persoalan yang akan dibahas, latar
masalah dan pemecahannya secara ilmiah, belakang masalah, masalah yang akan dibahas,
didukung oleh fakta, bersifat tepat, lengkap, dan prosedur pemecahan masalah, dan sistematika
benar, pengembangannya secara sistematis dan uraian.
logis dengan landasan metode ilmiah dan bersifat
tidak memihak serta tidak emosional. 2. Isi dan Pembahasan
Berisi topik-topik masalah yang akan dibahas atau
B. KARAKTERISTIK KARYA TULIS dibicarakan. Bagian ini menunjukkan kemampuan
penulis dalam menjawab permasalahan yang
Sebagai sebuah karangan yang membahas suatu per-
diajukan.
soalan dan memiliki sifat-sifat pengetahuan, karya
tulis mempunyai karakter sebagai berikut. 3. Kesimpulan
1. Merupakan hasil kajian literatur dan laporan
Berisi makna yang diberikan penulis terhadap
pelaksanaan suatu kegiatan lapangan.
uraian yang tidak diuraikan dalam bab isi.
2. Menunjukkan pemahaman penulis tentang
Kesimpulan bukan berisi ringkasan ini.
masalah yang dikaji secara teoretis dengan
kemampuan penulis dalam menerapkan prosedur
dan prinsip atau teori.
3. Menunjukkan kemampuan pemahaman terhadap
isi dari berbagai sumber yang digunakan.
BAB 7 AFIKS
B. PUISI
Puisi merupakan jenis karya sastra (karangan
terikat) yang biasa diungkapkan dengan bahasa yang
penuh dengan perbandingan, asosiasi, perlambang, c) Aliterasi adalah perulangan bunyi
kiasan, dan sering bermakna ganda (ambigu), serta konsonan.
memerlukan kemerduan pengungkapan. d) Asonansi adalah perulangan bunyi
vokal yang terdapat pada baris-baris
1. Unsur Puisi puisi.
Berdasarkan posisi kata yang
a. Unsur Bentuk mendukungnya.
Unsur bentuk meliputi hal-hal berikut. a) Rima awal merupakan perulangan
Bunyi bunyi yang terdapat pada tiap awal
Unsur bunyi dalam puisi berperan agar baris.
puisi tersebut merdu ketika dibaca dan b) Rima tengah mengalami perulangan
didengarkan. Unsur bunyi terdiri atas rima bunyi pada tengah baris.
dan irama. c) Rima akhir mengalami perulangan
1) Rima bunyi pada akhir baris.
Rima disebut juga sajak, yaitu bunyi Berdasarkan hubungan antarbaris dalam
yang berselang atau berulang, baik di tiap bait.
dalam (tengah) maupun di akhir baris a) Rima merata (terus) ditandai
atau larik. dengan adanya perulangan bunyi a-
Berdasarkan perulangan bunyi dalam a-a-a pada semua akhir baris.
puisi tersebut. b) Rima berselang atau rima silang (a-
a) Rima sempurna adalah b-a-b).
perulangan bunyi yang timbul c) Rima berangkai (a-a-b-b).
sebagai akibat ulangan kata d) Rima berpeluk (a-b-b-a).
tertentu. 2) Irama
b) Rima paruh merupakan Irama adalah paduan yang menimbulkan
perulangan bunyi yang terdapat unsur musikalitas, baik berupa alunan
pada sebagian baris dan kata-kata keras-lunak, tinggi-rendah, panjang-
tertentu.
pendek, dan kuat-lemah, yang mampu dengan tujuan mencapai efek tertentu. Bahasa
menimbulkan kemerduan, kesan kias dalam puisi dibedakan menjadi beberapa
suasana dan makna tertentu. Dengan jenis.
kata lain, irama dalam sebuah puisi 1) Personifikasi: bentuk kiasan yang me-
berfungsi mendukung makna dan nyamakan benda dengan manusia.
menimbulkan suasana tertentu. 2) Metafora: bentuk kiasan yang menya-
Berdasarkan suasana yang ditimbulkan, takan sesuatu sebagai hal yang sebanding
dibedakan adanya bunyi euphony, dengan hal lain yang sesungguhnya tidak
cacophony, dan anomatope. sama.
- Euphony: bunyi yang menimbulkan 3) Perumpamaan (simile): kiasan yang me-
suasana menyenangkan. nyamakan satu hal dengan hal lain dengan
- Cacophony: bunyi yang menimbulkan menggunakan kata-kata pembanding se-
suasana muram dan tidak perti bagai, laksana, seperti, seumpama,
menyenangkan. dan lain-lain.
- Anomatope: bunyi berupa peniruan 4) Metonimia diartikan sebagai pengertian
atas bunyi-bunyi yang terdapat di alam, yang satu digunakan sebagai pengertian
seperti bunyi angin, laut, dan binatang. lain yang berdekatan.
Diksi 5) Sinekdok dibedakan menjadi sinekdok
Diksi adalah pilihan kata atau frase dalam pars prototo (sebagian untuk mewakili
karya sastra. keseluruhan) dan sinekdok totem proparte
(keseluruhan untuk menyebut atau
Bahasa Kias
mewakili sebagian).
Bahasa kias merupakan penyimpangan dari
6) Alegori: cerita kiasan atau lukisan yang
pemakaian bahasa yang biasa, yang makna
mengiaskan hal lain, alegori merupakan
katanya atau rangkaian katanya digunakan
perluasan dari metafora.
Citraan kata-kata. Citraan dibedakan menjadi
Citraan merupakan gambaran-gambaran citraan penglihatan, pendengaran, rabaan,
angan dalam puisi yang ditimbulkan melalui pengecapan, penciuman, dan gerak.
Misalnya, citra pengecapan dapat dirasakan
pada kutipan puisi: ingin kuhalau hidup yang
terasa pahit tembakau, berganti manisnya
madu….
Bentuk Visual
Bentuk visual meliputi penggunaan tipografi
dan susunan baris. Tipografi berfungsi
membuat penampilan puisi menjadi artistik
dan memberikan nuansa makna dan nuansa
tertentu. Baris dalam puisi disebut juga
larik. Beberapa contoh bentuk tipografi puisi
adalah sebagai berikut.
1) Bentuk seperti prosa
Kalau ada daham-daham terdengar
di malam hari, aku tahu itu saudara
kembarku. Ia menanti aku di
pekarangan, karena aku melarang ia
masuk.
Pernah ia begitu rindu kepadaku dan
tiba-tiba hadir di tengah keluargaku
dengan tamu-tamu yang sedang
berpesta merayakan hari lahirku.
Mereka semua ketakutan melihat ia
duduk di dalam, karena muka saudara
kembarku sangat buruk. Aku malu dan
minta ia menunggu di luar kalau mau
bertemu dengan aku.
(Saudara Kembarku)
Subagio
Sastrowardoyo
2) Bentuk
konvensional hatiku
angin mengembara
mengalir
terhirup nafasmu
hatiku angin
menyebar
kosong tak terlihat
mencemari nadi
meracun darah
hingga kaku
bagai patung diriku
(Hatiku Angin)
Evi Idawati
3) Bentuk zigzag
Contoh puisi:
(Tragedi Winka & Sihka)
Sutardji Calzoum Bachri
2. Unsur Makna 2) Karmina atau pantun kilat, yaitu pantun
Berbeda dengan unsur bentuk yang dapat yang terdiri atas dua baris (pantun dua
diamati secara visual, makna merupakan unsur seuntai).
puisi yang hanya bisa ditangkap melalui kepekaan 3) Talibun, yaitu pantun yang tiap bait
batin dan daya kritis pembaca. Secara umum, terdiri atas 6, 8, atau 10 baris.
makna puisi terdiri atas perasaan (sense), pokok 4) Pantun berkait atau pantun rantai atau
persoalan (subject matter), sikap penyair seloka.
(feeling), dan nada (tone).
Perasaan (sense) Berdasarkan isinya, pantun dapat dibedakan
Perasaan (sense) merupakan gambaran menjadi pantun nasib, pantun adat, pantun
dunia yang diciptakan oleh penyair. agama, pantun cinta kasih, pantun anak,
pantun muda-mudi, pantun nasihat, pantun
Pokok Persoalan (subject matter) teka-teki, dan pantun jenaka.
Pokok persoalan (subject matter) merupakan
rincian perasaan dalam bentuk satuan- Syair
satuan yang problematik. Syair merupakan bentuk puisi lama yang
berasal dari Arab. Syair tidak hanya berisi
Sikap Penyair (feeling) cerita atau kisah tetapi berisi nasihat, ajaran
Sikap penyair (feeling) merupakan unsur ilmu, kemasyarakatan, adat, dan sebagainya.
makna yang terkandung di dalam puisi yang Ciri-ciri syair yaitu sebagai berikut.
berhubungan dengan pendirian penyair 1) Setiap bait terdiri atas empat baris.
terhadap pokok-pokok persoalan yang 2) Setiap baris merupakan kalimat lengkap
dihadapinya. yang terdiri atas 8-12 suku kata dan 3-4
Nada (tone) kata.
Nada (tone) merupakan sikap pengarang 3) Memiliki pola sajak a-a-a-a.
terhadap pembaca. Sikap penyair kepada 4) Semua baris merupakan isi.
pembaca dapat berupa sikap menasihati, 5) Rangkaian bait satu dengan bait
menyindir, masa bodoh, memberikan sebuah berikutnya merupakan rangkaian cerita.
solusi, dan sebagainya. Gurindam
Gurindam merupakan puisi lama yang timbul
2. Jenis Puisi akibat adanya pergaulan dengan orang-
a. Puisi Lama orang Hindu. Gurindam memiliki ciri-ciri
Puisi lama merupakan puisi rakyat yang tidak berikut.
dikenal nama pengarangnya dan sangat terikat 1) Terdiri atas dua baris dengan pola rima
oleh aturan-aturan seperti jumlah baris tiap bait, a-a-a-a.
jumlah suku kata maupun rima. Puisi lama terbagi 2) Kedua baris pada gurindam mempunyai
atas pantun, syair, dan gurindam. hubung-an sebab-akibat, baris pertama
merupakan syarat dan baris kedua
Pantun adalah jawabannya.
Ciri-ciri pantun: 3) Pada umumnya, gurindam berisi nasihat.
1) Setiap bait terdiri atas empat baris.
2) Setiap baris atau larik terdiri atas empat
kata dan 8-12 suku kata. b. Puisi Baru
3) Baris pertama dan kedua berisi kiasan Puisi baru muncul pada tahun 30-an. Puisi baru
yang disebut sampiran, baris ketiga dan terbagi menjadi delapan, yaitu sebagai berikut.
keempat merupakan isi atau maksud Distikon (puisi dengan untaian 2 baris).
yang sesungguhnya. Terzina (untaian 3 baris).
4) Pola rima pantun adalah a-b-a-b. Kuatren (untaian 4 baris).
5) Isi pantun berupa curahan perasaan. Kuin (untaian 5 baris).
Berdasarkan jumlah larik atau baris, pantun Sekstet (untaian 6 baris).
dibedakan menjadi berikut. Septima (untaian 7 baris).
1) Pantun biasa, yaitu pantun yang terdiri Oktaf (untaian 8 baris).
atas empat baris. Soneta (untaian 14 baris).
c. Puisi Bebas Berdasarkan isi kandungan cerita, drama dibedakan
Puisi bebas adalah puisi yang tidak menjadi berikut.
mengindahkan kaidah-kaidah puisi, seperti rima,
irama, baris, dan bait. a. Drama komedi adalah drama yang lucu dan
menggelitik penuh keceriaan.
d. Puisi Kontemporer
Puisi kontemporer terdiri atas jenis puisi berikut. b. Drama tragedi adalah drama yang ceritanya
Puisi mini kata, yaitu puisi yang sedih penuh kemalangan.
menggunakan sedikit kata. c. Drama tragedi komedi adalah drama yang me-
Puisi mantra, yaitu puisi yang ngandung cerita sedih dan lucu.
mengutamakan kata sebagai unsur bunyi. d. Opera adalah drama yang mengandung musik
Puisi konkret, yaitu puisi yang membuat dan nyanyian.
bunyi dan kata menjadi berwujud. e. Lelucon/dagelan adalah drama yang lakonnya
Puisi tipografi, yaitu puisi yang selalu bertingkah pola jenaka merangsang gelak
mengutamakan bentuk atau bangun. tawa penonton.
Puisi mbeling, yaitu puisi yang berisi kelakar
f. Operet/operette adalah opera yang ceritanya
atau humor dengan permasalahan yang
lebih pendek.
sederhana.
Puisi tanpa kata, yaitu puisi yang menguta- g. Pantomim adalah drama yang ditampilkan dalam
makan titik-titik, garis, dan simbol-simbol bentuk gerakan tubuh atau bahasa isyarat tanpa
lain. pembicaraan.
h. Tablau adalah drama yang mirip pantomim yang
3. Menafsirkan Puisi
dibarengi oleh gerak-gerik anggota tubuh dan
Sebuah puisi dapat ditafsirkan dalam bentuk tulisan mimik wajah pelakunya.
atau prosa. Untuk dapat memahami isi sebuah puisi,
i. Passie adalah drama yang mengandung unsur
dapat dilakukan dengan langkah-langkah berikut.
agama/religius.
a. Memparafrasekan puisi, yaitu dengan memberi
penanda makna atau mencari makna setiap kata j. Wayang adalah drama yang menggunakan
yag digunakan oleh penyair. pemain berupa boneka wayang.
b. Merasakan dan menghubungkan kata-kata secara 2. Unsur-unsur Drama
lugas, kias, dan lambang dengan tidak hanya
mengandalkan pikiran. a. Tema (Topik)
c. Memperhatikan pengiasan dan pelambangan Tema merupakan pokok pikiran atau sesuatu
penyair, penggunaan kata-kata abstrak, lukisan yang melandasi suatu karya sastra. Tema atau
yang hidup, dan nilai-nilai yang dikandung. topik adalah ide pokok dari lakon atau drama.
Istilah tema dalam drama sering disebut dengan
C. DRAMA premise, yang berperan sebagai landasan
pengembangan pola bangun cerita.
Drama adalah cerita tentang konflik manusia yang
ditampilkan dalam bentuk dialog atau percakapan dan b. Tokoh
action pada pentas di hadapan penonton (audience). Tokoh adalah pelaku yang mengemban peristiwa
dalam cerita, sehingga peristiwa tersebut mampu
1. Jenis Drama menjalin suatu cerita yang padu.
Menurut waktunya, drama dapat dibedakan dalam Untuk menganalisis tokoh dalam sebuah drama
dua jenis, yaitu drama baru dan drama lama. dapat dilakukan melalui pemahaman dialog dan
a. Drama baru adalah drama yang memiliki tujuan tingkah laku atau perbuatan tokoh yang hadir
untuk memberikan pendidikan kepada masyarakat dalam drama.
yang umumnya bertema kehidupan manusia c. Situasi (Latar)
sehari-hari. Latar adalah lingkungan tempat untuk mengeks-
b. Drama lama adalah drama khayalan yang presikan diri tokoh dan tempat terjadinya
umumnya menceritakan tentang kesaktian, peristiwa. Latar dapat berfungsi sebagai
kehidupan istana atau kerajaan, kehidupan dewa- metonimia atau metafora yaitu sebagai ekspresi
dewi, kejadian luar biasa, dan lain sebagainya. dari tokoh-tokoh yang ada.
Fungsi latar dibedakan menjadi dua, yaitu fungsi fisikal dan fungsi psikologis.
- Fungsi fisikal memberikan informasi situasi 3. Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik Drama
(ruang dan tempat) sebagaimana adanya, se-
hingga sebuah cerita menjadi logis. Di dalam cerita drama, juga terdapat tema, amanat,
karakteristik tokoh, alur, Iatar cerita, dan dialog. Unsur
- Fungsi psikologis, sebagai keadaan batin
para tokoh, menjadi metafor dari keadaan yang tidak ditemukan adalah sudut pandang cerita
emosional dan spiritual tokoh. (point of view) karena drama merupakan seni bertutur
langsung.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa ber-
dasarkan macamnya, latar dibagi menjadi latar Latar divisualisasikan melalui dekorasi panggung dan
fisik dan latar sosial. Secara fungsional latar dapat diperkuat dengan efek-efek tertentu.
dibedakan menjadi latar fisik dan latar psikologis. Karakterisasi drama sepenuhnya dilakukan secara
dramatik melalui akting pemain, kostum, make-up,
d. Lakuan (Plot) dan visualisasi latar dalam dekorasi panggung.
Plot sebuah naskah drama ialah pengembangan
peristiwa-peristiwa dramatik melalui munculnya
motivasi-motivasi yang mengenai karakter tokoh.
Bahasa Inggris
BAB 1 TENSES
Tenses adalah perubahan bentuk kata kerja (verb) (─) I don’t go to school everyday.
karena perubahan waktu dan sifat kejadian tertentu (? ) Do you go to school everyday?
pada suatu konteks kalimat. Kalimat nominal:
(+) She is hungry.
A. PRESENT TENSES (─) She is not hungry.
(? ) Is she hungry?
1. Simple Present Tense
Fungsi:
Kalimat Verbal: a. Untuk menunjukkan kebiasaan (ditandai dengan
keterangan frekuensi: everyday, usually, every, always,
(+) S + V1 / Vs/es + Complement (C)/Object (O)/
Adverb (A) never, once, twice, dll). Contoh: They visit me everyday.
(─) S + don’t/doesn’t + V +1 C/O/A b. Untuk menunjukkan kebenaran
umum. Contoh: The world is round.
(? ) Do/Does + S + V1 + C/O/A? c. Untuk menunjukkan keadaan pada waktu sekarang
(factual state). Contoh: I want a glass of coffee.
Kalimat Nominal:
(+) S + be (is, am, are) + C 2. Present Continuous Tense
(─) S + be (is, am, are) + not + C Kalimat Verbal:
(? ) Be (is, am , are) + S + C?
(+) S + be (is, am, are) + V-ing + C/O/A
Keterangan: (─) S + be (is, am, are) + not V+ C/O/A-ing
• Kalimat verbal: kalimat yang predikatnya kata kerja. (? ) Be (is, am, are) + S + V-ing + C/O/A?
• Kalimat nominal: kalimat yang predikatnya bukan kata
kerja.
Kalimat Nominal:
• Do dipakai untuk subjek: I, you,we, they.
• Does dipakai untuk subjek: He, she, it. (+) S + be (is, am, are) + being + C
• Am dipakai untuk subjek: I (─) S + be (is, am, are) + not being + C (? ) Be (is, am, are) + S + b
• Is dipakai untuk subjek: He, she, it
• Are dipakai untuk subjek: We, They Contoh:
Kalimat verbal:
Contoh: (+) I am repairing your bicycle now.
Kalimat verbal: (─) I am not repairing your bicycle now.
(+) I go to school everyday. (? ) Are you repairing my bicycle now?
Kalimat nominal: (+) She is being very sad right now.
(─) She is not being very sad right now. (─) I have not been meeting her since 1998.
(? ) Is she being very sad right now? (? ) Have you been waiting for two hours?
Kalimat nominal:
Fungsi: (+) She has been being in the hospital for two weeks.
a. Untuk menyatakan suatu perbuatan/peristiwa yang
(─) She has not been being here for five minutes.
sedang berlangsung saat ini (sedang dibicarakan).
(? ) Has she been being here for two hours?
Keterangan waktu yang biasa digunakan: now, at this
moment, look!, right now, at present, listen!
Fungsi:
Contoh: He is reading an English text now.
b. Untuk menyatakan situasi yang berubah-ubah. Contoh:
- Untuk menyatakan pekerjaan yang dimulai di waktu
The population of the world is rising very fast. lampau dan masih dikerjakan sampai saat ini.
- Keterangan waktu yang biasa digunakan: for, all this
morning, since, the whole day.
3. Present Perfect Tense Contoh: He has been writing a letter for 1 hour.
Kalimat Verbal:
(+) S + has/have + V3 + C/O/A B. FUTURE TENSES
(─) S + has/have not + V +C/O/A 3
(? ) Will/shall + S + V1 + C/O/A?
Kalimat Nominal:
(+) S + will/shall + be + C (─) S + will/shall not + be + C (? ) Will + S + be + C?
Contoh:
Kalimat verbal:
(+) I have opened the door since 7 o’clock. Contoh:
(─) I have not opened the door. Kalimat verbal:
(? ) Have you opened the door? (+) I will go to Jakarta next week.
Kalimat nominal: (─) I will not go to Jakarta next week.
(+) She has been there since this morning. (? ) Will you go to Jakarta next week?
(─) She has not been there till now. Kalimat nominal:
(? ) Has she been there since this morning? (+) I will be in Jakarta tomorrow.
(─) I will not be there tomorrow.
Fungsi: (? ) Will you be there tomorrow?
Untuk menyatakan peristiwa yang telah terjadi dan masih Fungsi:
berhubungan dengan sekarang. Keterangan waktu: already, a. Untuk menyatakan pekerjaan yang akan dikerjakan di
just, yet, since, for, lately, these weeks/month, so far, till waktu yang akan datang. Keterangan waktu: the day
now, recently. Contoh: They have been here since 2 o’clock. after tomorrow, tomorrow next, tonight, soon, next
week, dll. Contoh: John will come to see you
4. Present Perfect Continuous Tense tomorrow.
b. Untuk menunjukkan peristiwa yang akan terjadi
Kalimat Verbal:
apabila syarat peristiwa lain terpenuhi. Contoh: You
(+) S + has/have + been + V-ing + C/O/A will find many foreign tourists when you come to Bali.
(─) S + has/have not + been + V+ C/O/A -ing
e + V3 + C/O/A? (? ) Will you have been being in Japan by the end of this
year?
C. PAST TENSE
Fungsi:
Untuk menyatakan kegiatan yang sudah selesai dikerjakan
pada waktu lampau. Tenses ini ditandai oleh peristiwa lain
BAB 2 CONDITIONAL SENTENCES
Conditional sentence (kalimat bersyarat) adalah kalimat yang di dalamnya mengandung syarat. Alat yang
digunakan sebagai syarat meliputi: if (jika), unless (kecuali jika), provided that (asalkan), on condition that
(dengan syarat), dan susunan inversi.
Keterangan:
1. Tipe 1 merupakan pengandaian yang kemungkinan akan FAKTA
terjadi. Tipe 2 dan 3 merupakan pengandaian yang tidak He doesn’t study so he doesn’t pass the exam. (VI (-))
mungkin terjadi. Fakta untuk tipe 2 adalah present He didn’t study so he didn’t pass the exam. (V2 (-))
(tidak terjadi di waktu sekarang) dan untuk tipe 3 adalah
past (tidak terjadi di waktu lampau). Keterangan:
2. To be yang digunakan untuk semua subyek dengan Past - Pengandaian pada kalimat 2 dalam bentuk positif V2
Tense adalah ‘were’. (studied), maka fakta harus bentuk negatif VI (doesn’t
3. Letak If Clause tidak selalu di depan Main Clause. Salah study).
satu dari klausa tersebut dapat diletakkan di depan. - Pengandaian pada kalimat 3 dalam bentuk positif had V3
Apabila anak kalimat berada di depan induk kalimat, (had studied), maka fakta harus negatif V2 (didn’t study).
dalam tata tulis menggunakan koma setelah anak
kalimat (If Clause).
B. BENTUK INVERSI/SUSUN BALIK
Contoh: Tipe 1 diawali dengan should, tipe 2 diawali dengan
1. If he studies hard, he will pass the exam. (It is possible were, dan tipe 3 diawali dengan had.
that he will pass the exam)
2. If he studied hard, he would pass the exam. (He doesn’t Contoh:
study, so he doesn’t pass the exam)
3. If he had studied, he would have passed the exam. (He
didn’t study, so he didn’t pass the exam)
PENGANDAIAN
If he studied he would pass the exam. (V2 (+))
If he had studied he would have passed the exam.
(Had V3 (+))
BAB 3 SUBJUNCTIVE AND CAUSATIVE
A. SUBJUNCTIVE
B. CAUSATIVE
Subjunctive merupakan suatu kalimat yang mengemu-
Causative adalah penggunaan kata kerja-kata kerja
kakan suatu pengharapan yang biasanya bertentangan
tertentu dalam bahasa Inggris yang bermakna
dengan kenyataan yang sesungguhnya terjadi. Kalimat
menyuruh orang lain mengerjakan sesuatu, entah
subjunctive menggunakan penanda pengandaian,
karena subyek merasa tidak sanggup mengerjakan
yaitu: wish (berharap), if only (seandainya saja), as
sendiri atau ingin agar orang lain mengerjakannya.
if/as though (seolah-olah), would rather (lebih suka).
Causative yang umum dikenal adalah have dan get.
1. Present Subjunctive
1. Untuk Obyek Aktif (Manusia)
a. Subject 1 + wish/would rather + Subject 2
+ Past (V2/were) a. Rumus:
b. If only + Subject + Past (V2/were) S + has/have/had + obyek aktif (manusia) + V1
c. Subject 1 + Present (V1) + as if/as though Berarti: S + ask/asked + obyek aktif (orang) + to + V1
+ Subject 2 + Past (V2/were) Contoh:
Contoh: I have John wash my car.
I wish I were a doctor. Berarti: I ask John to wash my car.
(Saya berharap saya seorang dokter
(Kenyataannya saya bukan seorang dokter/I am b. Rumus
not a doctor)). S + get/got/gotten + obyek aktif (manusia) + to + V1
Berarti: S + ask/asked + obyek aktif (orang) + to + V1
2. Past Subjunctive
Contoh:
a. Subject 1 + (wish, if, as if, as though, would I get John to wash my car.
rather) + Subject 2 + Past Perfect Berarti: I ask John to wash my car.
b. If only + Subject + Past Perfect
c. Subject1 + Past (V2) + as if/as though + 2. Untuk Obyek Pasif (Benda)
Subject 2 + Past Perfect
Contoh: Rumus:
I wish I had typed a letter. S + has/have/had /get/got/gotten + O pasif (benda)
(Seandainya (lampau) saya telah mengetik sebuah + V3
surat (Kenyataannya saya tidak mengetik sebuah Berarti: S + ask/asked + someone/somebody + to +
surat (lampau)/I didn’t type a letter). V1 + O
Keterangan:
Untuk to be Past Subjunctive harus selalu ‘were’ Contoh:
apapun subjeknya, tidak boleh ‘was’ I have/get my car washed (by John).
Berarti: I ask some one/some body (John) to wash
RUMUS PRAKTIS my car.
PENGANDAIAN FAKTA
Keterangan:
Would/could V1 Possibility (will + V1)
- Bila have diikuti obyek aktif (orang), verb yang
V /were V1/is/am/are
mengikuti adalah V1 . 2
Had V3 V2 - Bila get diikuti obyek aktif (orang), verb yang
Kalimat Negatif(-) Kalimat Positif (+) mengikuti adalah to V1 .
Kalimat Positif (+) Kalimat Negatif(-) - Bila have atau get diikuti obyek pasif (benda),
Keterangan: verb yang mengikuti adalah V3.
Perubahan fakta ke pengandaian sama persis
dengan rumus conditional.
Contoh: I wish she had come.
Means: She didn’t come.
BAB 4 TO INFINITIVE AND GERUND
A. TO INFINITIVE
Bentuk kata kerja simple (V1) dengan awalan to.
B. GERUND
Ving yang berfungsi sebagai noun (kata benda).
9 Digunakan setelah frase berikut: Can’t help/stand (tidak It is no use waiting for her.
tahan), no use (tidak ada gunanya)
10 Sebagai obyek kata kerja: need/want/require (perlu) dan I have seen the film. I think it is worth seeing.
kata sifat worth (layak) dengan makna pasif.
11 Kata kerja yang bisa diikuti Ving atau to V1 - I forget giving her a letter.
a. Tidak ada perbedaan makna: advise, begin, (lupa telah memberi)
continue, I forget to give her a letter.
dislike, dread, hate, intend, like, love, prefer, (lupa belum memberi)
propose, start. - I stop smoking .
b. Ada perbedaan makna: (berhenti dari kebiasaan
S + forget/remember/stop/regret + Ving: merokok) I stop to smoke.
pekerjaannya sudah dilakukan (berhenti dari melakukan suatu
S + forget/remember/stop/regret + to pekerjaan untuk merokok)
V1: pekerjaannya belum dilakukan
1. Modifiers of Noun
- a swimming pool (Gerund/Kolam untuk berenang)
a swimming child (Participle/Anak yang sedang berenang)
- a walking stick (Gerund/Tongkat untuk berjalan)
a walking girl (Participle/Gadis yang sedang berjalan)
Keterangan :
Kalau tidak dapat diterjemahkan dengan kata ‘untuk’, berarti bukan ‘Gerund’ tetapi ‘Participle’
2. Sentence Pattern
- Walking in the jungle makes the young man happy.
(Gerund) Walking in the jungle, the young man felt happy.
(Participle)
- Studying with teachers can solve the problem. (Gerund)
Studying with teachers, she can solve the problem. (participle)
Keterangan:
Kalau setelah bentuk ‘ing’, tidak ada ‘koma’, berarti kalimat tersebut belum mempunyai ‘Subject’, sehingga
bentuk ‘ing’ tersebut berfungsi sebagai ‘subject’ dan berbentuk Gerund, kalau ada ‘koma’, berarti kalimat
tersebut sudah mempunyai ‘Subject’ dan berbentuk ‘Participle’.
B. INDIRECT SPEECH
Indirect speech adalah kalimat tidak langsung/
bentuk kalimat yang menceritakan kembali pendapat/
pembicaraan seseorang yang mengalami modifikasi
tertentu. Terdapat tiga jenis Indirect Speech:
Catatan:
Semua kata tanya dapat dipergunakan (who,
whom, whose, what, which, why, where, when,
how)
BAB 7 DEPENDENT-INDEPENDENT CLAUSE
Dependent-independent clause adalah kalimat 3. Diawali ‘if/whether’
majemuk yang terdiri dari induk kalimat sebagai I don’t know if/whether she can come on time.
independent clause (dapat berdiri sendiri) dan anak - I don’t know = induk kalimat/Main clause/
kalimat sebagai dependent clause (tidak dapat berdiri Independent Clause (dapat berdiri sendiri)
sendiri).
- if/ whether she can come on time = anak
kalimat/Dependent Clause (tidak dapat
POLA KALIMAT berdiri sendiri)
Independent Clause +
Aturan-aturan Bentuk Kalimat Dependent-
Question word/that/if/whether + S + V/auxiliary
independent Clause
Dependent clause
1. Jika tense untuk induk kalimat dalam bentuk
Keterangan: Present Tense atau Future Tense maka tense
- Question word/kata tanya: what, when, whom, untuk anak kalimat bisa dalam bentuk tense
which, whose, how, how many, how much, dsb. apa pun. Contoh: You hope that Joni will
- That come with me tonight.
- If atau whether (Yes/No Question) 2. Jika tense untuk induk kalimat Past Tense
maka tense untuk anak kalimat juga harus
Contoh-contoh verb yang bisa dipergunakan sebagai dalam bentuk Past Tense. Contoh: You hoped
verb untuk independent clause dalam susunan that Joni would come with me tonight.
Dependent-independent Clause: 3. Susunan anak kalimat/dependent clause
harus selalu dalam bentuk
be afraid expect explain
hope to be learn affirmative/pernyataan.
agree teach be worried 4. Untuk bentuk negatif dan interrogatif, yang
sorry believe tell berubah hanya induk kalimatnya saja.
ask decide hope Contoh:
feel learn think - Kalimat positif: You hope that Joni will come
promise say see with me tonight.
show suppose understand - Kalimat negatif: You do not hope that Joni will
guess hear imagine come with me tonight.
know remember wonder - Kalimat interrogatif: Do you hope that Joni
will come with me tonight?
Contoh:
1. Diawali kata tanya
I don’t know where he comes from.
- I don’t know = induk kalimat/main clause/
independent clause (dapat berdiri sendiri)
- where he comes from = anak kalimat/
dependent clause (tidak dapat berdiri sendiri)
2. Diawali ‘that’
You hope that Joni will come with me tonight.
- You hope = induk kalimat/main clause/
independent clause (dapat berdiri sendiri)
- that Joni will come with me tonight = anak
kalimat/dependent clause (tidak dapat berdiri
sendiri)
BAB 8 PASSIVE VOICE
C. PASIF UNIK
Pasif S + to be being V3 + by
need need
Contoh: S + want + Ving atau S + want + tobe V 3
Aktif: John is bitting Mary. require require
Pasif: Mary is being bitten by John.
3. Pola Perfect
Contoh:
Aktif S + to be (has/hav/had) V3 + O ‘The room needs cleaning’ atau
‘The room needs to be cleaned.’
Contoh:
Aktif: John has bitten Mary.
Pasif: Mary has been bitten by John.
BAB 9 CONJUNCTION
Conjunction adalah kata sambung/penghubung atau he was very polite.
kelompok kata dalam bahasa Inggris yang berfungsi
menghubungkan dua kata, frase, atau kalimat. Dalam
penggunaannya diperlukan pemahaman konteks
kalimat dan arti dari conjunction-nya. Macam-macam
kata hubung ada dua, yaitu coordinative conjunction
dan subordinative conjunction.
A. Coordinative Conjunction
Konjugasi yang menghubungkan klausa yang setara.
1. Correlative Conjunction
Konjungsi yang dalam pemakaiannya berpasangan
dengan konjungsi lain.
a. Both... and... = keduanya baik... maupun... .
Contoh: Both my brother and sister are in
London now.
b. Either... or... = baik... atau... .
Contoh: You can go to the market either by
bus
or by motorcycle.
c. Neither... nor... = tidak... maupun... .
Contoh: He has neither food nor water.
d. Not only... but also... = tidak hanya.. . .tetapi
juga... .
Contoh: She has not only a big house but also
a wide garden.
2. Conjunctive Adverb
Conjunctive adverb yaitu kata keterangan yang
berfungsi sebagai penghubung klausa atau
kalimat.
a. Nevertheless, however, yet = namun
Contoh: She doesn’t earn much; however, he
can send his children to college.
b. Therefore, accordingly, hence, as a result =
oleh karena itu
Contoh: She always works hard; therefore,
she is promoted to a manager of the
company.
c. Thus = dengan demikian
Contoh: The girl is very beautiful; thus, she is
liked by the boys.
d. Besides, in addition = di samping itu
Contoh: She is clever; in addition, she is
rich.
e. Moreover, furthermore = lagi pula
Contoh: He was very handsome; moreover,
B. Subordinative Conjunction
Konjungsi yang menghubungkan klausa yang tidak
setara.
1. Keterangan Sebab
Ditandai dengan konjungsi: as, since, because,
because of, due to, on account of the fact that,
owing to the fact that... = karena.
Contoh:
a. She is absent because/as/for/since he is sick.
kalimat
b. She is sick due to/because of the cold weather.
noun
2. Keterangan Pertentangan
Ditandai dengan konjungsi: although, though,
even though, even if, despite, in spite of =
meskipun/ walaupun.
Contoh: He is happy although he has no money
at all.
3. Keterangan Syarat
Ditandai dengan konjungsi: if (jika, seandainya),
unless (kecuali jika), provided that (asalkan), on
condition that (dengan syarat), as long as
(selama), otherwise (jika tidak).
Contoh: I will give the money if you work for me.
4. Keterangan Waktu
Menggunakan konjungsi: when/as/while (ketika),
since (sejak), after (setelah), before (sebelum),
as soon as (segera setelah), in the mean time
(sementara itu), till/until (sampai).
Contoh: She has been living here since 1980.
A. MODAL PRESENT
Rumus: S + MODAL (will, shall, must, may, ought to, can) + V 1
B. MODAL PAST
Rumus: S + MODAL PAST (would, should, must/had to, might, could) + V 1
Epithet
Di Si A T Sha C M PA
Keterangan:
- Di = descriptive enumerator : beautiful, expensive, strong, cheap, interesting,etc.
- Si = size = ukuran : big, small, thick, short, etc.
- A = age = umur : young, old, new, etc.
- T = temperature = suhu : cold, cool, warm, hot, etc.
- Sha = shape = bentuk : square, round, triangle, etc.
- C = colour = warna : red, black, white, etc.
- M = Material = bahan : plastic, metal, leather, diamond, etc.
- PA = V3 yang berfungsi sebagai adjective: bored, well-trained, handmade, etc.
Rumus Lengkap:
Epithet
D O C H
Di Si A T Sha C M PA
Contoh:
1. The most intelligent handsome tall young black well-trained French Actor.
Epithet
D O C H
Di Si A T Sha C M PA
well-
The most intelligent handsome tall young - - black - trained French Actor
Contoh Soal
ANNOUNCEMENT
In accordance with the international security
regulations, the following items are never allowed
to be taken onto plane by passengers, either in
their carry-on bags or in their checked luggage:
weapons, including knives and guns, explosives,
including dynamite and fireworks.
The following items may be placed in
checked luggage but do not on carry-on bags.
Tools, including hammers, screwdrivers and
wrenches; sports equipment such as golf clubs,
baseball bats, skis and ski poles.
When you pass through the security line, all
bags will go through our X-ray machines and some
bags will be manually checked by personnel, as
well.
Thank you for your cooperation. Have a save
and pleasant flight.
(National Examination 2009/2010)
3. Brochure
Brosur atau pamflet memuat informasi
atau penjelasan tentang suatu produk,
layanan, fasilitas umum, profil perusahaan,
sekolah, atau dimaksudkan sebagai sarana
beriklan. Informasi dalam brosur ditulis dalam
bahasa yang ringkas, dan dimaksudkan mudah
dipahami dalam waktu singkat. Brosur juga
didesain agar menarik perhatian, dan dicetak
Contoh Soal:
http://www.mountaincoloradoland.com/LRR%20brochure_inside3.jpg
3. Explanation
Tujuan teks explanation adalah menerangkan
atau menjelaskan proses-proses yang terjadi
dalam pembentukan atau kegiatan yang terkait
dengan fenomena alam, dunia ilmiah, sosial
budaya, atau lainnya.
a. Ciri-ciri teks explanation
Ciri-ciri teks explanation adalah sebagai
berikut.
Menggunakan kata benda umum,
misalnya:
petroleum products.
misalnya: start, force, obtain. Berikut ini merupakan struktur dari teks
Menggunakan simple present explanation.
tense, misalnya: air rises as it enters 1) General statement: pernyataan/
an area of flow pressure, petroleum penjelasan umum.
products vary greatly. 2) Sequenced explanation: penjelasan
Menggunakan kalimat pasif, misalnya: tentang proses.
it is often laid on a leaf, the air is 3) Conclusion: kesimpulan dan penutup.
heated from the ground.
Menggunakan kata hubung Contoh Soal
penunjuk waktu dan akibat, misalnya: Have you ever wondered how chocolate is
before, then dan because. made? In this article we’ll enter the amazing
Menggunakan frasa benda, misalnya: world of chocolate, so you can understand exactly
flow pressure, water droplets, what you’re eating.
lubricating oil.
Chocolate starts with a tree called the cacao
Menggunakan kata benda abstrak,
tree. The tree grows in equatorial regions,
misalnya: life.
especially in places such as South America,
Menggunakan kalimat majemuk,
Africa and Indonesia. The cacao tree produces a
misalnya: this tends to occur mainly in
fruit about the size of a small pineapple. Inside
the tropics, where the air in contact
the fruit are the tree’s seeds, also known as cocoa
with the ground is warmer than the air
beans.
above.
Menggunakan istilah teknis, The beans are fermented for about a week,
misalnya: orographic rain, convection dried in the sun and then shipped to the
rain. chocolate maker. The chocolate maker starts by
b. Struktur dari teks explanation. roasting
the beans to bring out the flavor. Different beans chocolate is made?...”, dapat disimpulkan bahwa teks di
from different places have different qualities and atas membahas proses pembuatan cokelat.
flavor, so they are often sorted and blended to Jawaban: B
produce a distinctive mix. Next, the roasted beans
are winnowed. Winnowing removes the meat nib 2. The third paragraph focuses on…
A. the process of producing chocolate
of the cocoa bean from its shell. Then, the nibs
B. how to produce the cocoa flavor
are blended. The blended nibs are ground to C. where chocolates comes from
make it a liquid. The liquid is called chocolate D. the chocolate liquor
liquor. It tastes bitter. All seeds contain some E. the cacao fruit
amount of fat, and cocoa beans are not different. Pembahasan:
However, cocoa beans are half fat, which is why Untuk menentukan pikiran utama, kita harus
the ground nibs from liquid. It’s pure bitter menyimpan pertanyaan dibenak: ide gagasan apa
chocolate. yang paling umum dari keseluruhan teks? Apa ide
gagasannya yang menghubungkan bagian- bagian
1. The text is about… menjadi keseluruhan? Opini apa yang disokong oleh
A. the cacao tree semua bagian/ semua kalimat? Ide gagasan apa
B. the making of chocolate yang dipaparkan dan dijelaskan oleh bagian-bagian
C. the cocoa beans tersebut? Jawaban dari pertanyaan ini dinamakan
D. the flavor of chocolate pikiran utama. (Soal ini merupakan contoh soal dari
E. the raw chocolate indikator: siswa dapat menentukan informasi
tertentu dari sebuah teks explanation).
Pembahasan:
Pada kalimat, “Have you ever wondered how Jawaban: A
3. “… so they are often sorted and blended to C. by blending the beans
produce…” (paragraph 3). D. by sorting the beans
The underlined word has the closest meaning to… E. by drying the beans
A. arranged Pembahasan:
B. combined Perhatikan paragraf 3 kalimat kedua, …“The
C. separated chocolate maker starts by roasting the beans
D. distributed to bring out the flavor”… Berdasarkan kalimat
E. organized tersebut dapat disimpulkan bahwa pembuat
Pembahasan: cokelat memulai mengolah coklat dengan
sorted (adj)= yang disortir, yang dipisah- membakar biji cokelat.
pisahkan Jawaban: B
arranged (adj)= yang disusun, yang ditata 4. Analytical Exposition
combined (adj)= yang digabung, gabungan
Teks analytical exposition merupakan teks yang
separated (adj)= terpisah, tersendiri
digunakan untuk mengajak atau meyakinkan
distributed (adj)= yang dibagikan, yang
pembaca atau pendengar tentang suatu keadaan,
disalurkan hal, ataupun peristiwa.
organized (adj)= tertata, terorganisir Teks analytical exposition terdiri dari tiga bagian,
Jawaban: C yaitu:
1. Thesis
4. How does the chocolate maker start to make Berisi suatu pernyataan tentang permasalahan
chocolate? te r te n tu . B i asanya d i awali dengan
A. by fermenting the beans kalimat I personally think, In my opinion, I
B. by roasting the beans
believe, etc.
2. Arguments
Berisi tentang alasan-alasan untuk Contok Soal
mendukung thesis yang dikemukakan.
Diawali dengan kata, atau frase First, Is Smoking Good for Us?
Second, Furthermore, In addition, The last, dll. Before we are going to smoke, it is better to
3. Reiteration look at the fact. About 50 thousands people die
Berisi tentang simpulan dari thesis dan
every year in Britain as direct result of smoking. This
arguments yang dikemukakan. Kata-kata yang
is seven times as many as die in road accidents.
digunakan biasanya In my conclusion, Based
Nearly a quarter of smokers die because of diseases
on the arguments above, etc.
caused by smoking.
Ciri-ciri kebahasaan teks analytical exposition: Before we are going to smoke, it is better to
a. Menggunakan generic participant (human or look at the fact. About 50 thousands people die
non-human). every year in Britain as direct result of smoking. This
b. Menggunakan specific participants untuk is seven times as many as die in road accidents.
menyebut penulis dan pembaca, ter-utama
Nearly a quarter of smokers die because of diseases
pada bagian thesis dan reiteration.
caused by smoking.
c. Menggunakan causal connectives untuk
menyatakan pendapat/argumen. Ninety percent of lung cancers are caused by
d. Menggunakan bentuk kata kerja being dan smoking. If we smoke five cigarettes a day, we are
having. six times more likely to die of lung cancer than a
e. Menggunakan kosakata yang non-smoker is. If we smoke twenty cigarettes a
mengindikasikan sikap penulis.
f. Menggunakan strong modality untuk
mengindikasikan sikap penulis.
g. Menggunakan verbs of doing.
day, the risk is nineteen greater. Ninety five Pembahasan:
percent of people who suffer of bronchitis are Teks di atas membahas tentang dua sudut
people who are smoking. Smokers are two and pandang dari kebiasaan merokok, yaitu dari sisi
positif dan negatif, sehingga jawaban yang paling
half times more likely to die of heart disease
tepat adalah B.
than non-smokers are. Jawaban: B
Additionally, children of smoker are
more likely to develop bronchitis and 2. The main idea of the third paragraph is….
A. Most of lung cancers are caused by smoking.
pneumonia. In one hour in smoky room, non-
B. Smokers are more likely to get heart attack
smoker breathes as much as substance causing
than non-smokers.
cancer as if he had smoked fifteen cigarettes.
C. Smokers get more risk of lung cancers,
Smoking is good for tobacco bronchitis, and heart disease than non
companies because they do make much smokers do.
money from smoking habit. Smoking however D. There are some smokers’ diseases.
is not good for every body else. E. Smokers suffer some diseases, such as heart
Source: http://understandingtext.blogspot.com/2008/12/ attack, bronchitis, and lung cancer.
is-smoking-good-for-us-example-of.html Pembahasan:
Isi dari paragraf ketiga dari teks di atas yaitu
1. The text mainly tells us about….
tentang perokok yang memiliki resiko yang lebih
A. smoking is not good habit for us
tinggi untuk terjangkit berbagai jenis penyakit,
B. some point of views of smoking habit
seperti serangan jantung, kanker paru-paru, dan
C. the negative effects of smoking
bronkitis. Oleh karena itu, jawaban yang paling
D. the disadvantages of smoking
tepat adalah C.
E. the explanation of smoking habit
Jawaban: C
3. What is the purpose of the text? Pembahasan:
A. To persuade the readers that smoking is Berikut ini merupakan penyakit yang disebabkan
not good for us. oleh kebiasaan merokok seperti kanker paru-paru,
B. To explain why smoking is not good for us. bronkitis, serangan jantung, dan radang paru-paru
C. To describe the advantages yang semuanya terdapat dalam teks. Sedangkan
and disadvantages of smoking. headache (sakit kepala) bukan merupakan penyakit
D. To tell the readers that smoking is not yang disebabkan oleh kebiasaan merokok.
good habit. Jawaban: D
E. To tell the readers about smoking habit.
5. Hortatory Exposition
Pembahasan:
Teks di atas adalah teks analytical exposition yang Teks hortatory exposition digunakan untuk
berfungsi untuk meyakinkan pembaca tentang memaparkan ide/opini/pendapat untuk
suatu hal. Dalam hal ini penulis meyakinkan memengaruhi pembaca untuk melakukan sesuatu
kepada pembaca bahwa merokok itu bukan suatu terhadap suatu fenomena.
kebiasaan yang baik. Jadi, jawaban yang paling a. Struktur teks hortatory exposition:
tepat adalah A.
Jawaban: A • Thesis
Pernyataan pendapat penulis terhadap
4. There are some illnesses that are caused by suatu kasus/fenomena: atau issue, hal yang
smoke, EXCEPT… dipersoalkan.
A. lung cancer • Arguments
Alasan mengapa ada keprihatinan, dan
B. heart disease
mengarah pada saran atau rekomendasi.
C. bronchitis
D. headache
E. pneumonia
• Recommendation Cars Should Be Banned In The City
Pernyataan tentang bagaimana
Cars should be banned in the city. As we all
seharusnya atau tidak seharusnya
know, cars create pollution, and cause a lot of
sesuatu ada atau dilakukan.
road deaths and other accidents.
b. Ciri-ciri kebahasaan teks hortatory Firstly, cars, as we all know, contribute to
expo- sition: most of the pollution in the world. Cars emit a
• Menggunakan abstract noun misalnya deadly gas that causes illnesses such as bronchitis,
policy, government, etc. lung cancer, and ‘triggers’ off asthma. Some of
• Menggunakan jargon misalnya these illnesses are so bad that people can die
species, mammal, etc. from them.
• Menggunakan modals misalnya Secondly, the city is very busy. Pedestrians
must, should, etc. wander everywhere and cars commonly hit
• Menggunakan bahasa evaluatif, misalnya pedestrians in the city, which causes them to die.
necessary, important, significant, valuable. Cars today are our roads biggest killers.
• Menggunakan kalimat pasif.
Thirdly, cars are very noisy. If you live in
• Menggunakan thinking verb, misalnya
the city, you may find it hard to sleep at night, or
I believe, I think.
concentrate on your homework, and especially
talk to someone.
In conclusion, cars should be banned from
Contoh Soal the city for the reasons listed.
1. The text above is written in form of…. Paragraf pertama dari teks di atas berisikan
A. narrative pernyataan pendapat penulis terhadap suatu
kasus/fenomena; atau isu, hal yang dipersoalkan.
B. hortatory exposition Dalam teks hortatory exposition, paragraf seperti
C. report yang dijelaskan dinamakan thesis.
D. description Jawaban: E
E. review
3. These are some reasons of why cars should be
Pembahasan:
Berdasarkan isinya, teks tersebut dikategorikan banned in the city, EXCEPT…
sebagai teks hortatory exposition karena paragraf A. Cars contribute pollution.
pertama merupakan pernyataan dari penulis B. Cars can take you wherever you want.
mengenai suatu feno-mena (thesis); paragraf C. Cars are roads biggest killers.
kedua, ketiga, dan keempat merupakan D. Cars are so noisy.
argument; dan paragraf terakhir adalah E. Cars can be dangerous for pedestrians.
rekomendasi tentang apa yang seharusnya Pembahasan:
dilakukan dan tidak dilakukan. Reason merupakan kata lain dari argument. Dalam
Jawaban: B teks hortatory exposition, paragraf yang berisi
argument biasanya berada setelah paragraf thesis
2. The first paragraph of the text above is called… dan sebelum paragraf recommendation. Dalam teks
A. orientation hortatory exposition di atas, terdapat tiga argumen.
Jawaban A, merupakan inti dari paragraf argumen
B. identification pertama. Jawaban B bukan merupakan argumen
C. recommendation dari teks tersebut. Jawaban C dan E merupakan inti
D. complication dari paragraf argumen yang kedua.
E. thesis
Pembahasan:
Jawaban E merupakan inti dari paragraf Berisi pengenalan isu yang akan dibahas.
argumen yang ketiga. Sehingga yang bukan b. Arguments for and against
merupakan argumen dari teks tersebut adalah Berisi argumen yang mendukung isu dan
B. argumen yang menolak isu beserta bukti-
Jawaban: B
buktinya.
4. How many arguments does the writer propose? c. Conclusion
A. two Merupakan rangkuman dari kedua sudut
pandang dari isu yang ada atau berisi
B. three rekomendasi dari satu sisi sudut pandang.
C. four
D. five Ciri-ciri teks discussion:
E. six a. Menggunakan general nouns untuk membuat
Pembahasan: pernyataan yang berhubungan dengan
Teks hortatory exposition di atas mempunyai tiga kategori.
argumen. b. Menggunakan relating verbs untuk
Jawaban: B memberikan informasi tentang isu.
c. Meng gunakan thin king verbs untuk
mengekspresikan pandangan penulis.
6. Discussion
d. Menggunakan additive, contrastive and
Teks discussion digunakan untuk membahas causal connectives untuk menghubungkan
dan mengeksplorasi suatu masalah/kejadian argument.
dari berbagai sudut pandang sebelum
e. Menggunakan detailed noun groups untuk
membuat keputusan.
memberikan informasi dalam tatanan yang
Teks discussion terdiri dari 3 bagian: rapi.
a. Issue f. Menggunakan varying degrees of modality.
g. Menggunakan adverbials of manner.
Contoh Soal greenhouse effect.
It produces huge amounts of energy from
small amount of uranium.
The Advantages and Disadvantages of It produces small amount of waste.
Nuclear Power It is reliable.
On the other hand, nuclear power is very
Nuclear power is generated by using
dangerous. It must be sealed up and buried for
uranium which is a metal mined in various part of
many years to allow the radioactivity to die away.
the world. The first large scale of nuclear power
Furthermore, although it is reliable, a lot of money
station was opened at Calder Hall in Cumbria,
has to be spent on safety because if it does go
England in 1956.
wrong, a nuclear accident can be a major accident.
Some military ships and submarines have
People are increasingly concerned about this matter.
nuclear power plant for engine. Nuclear power
In the 1990’s nuclear power was the fastest growing
produces around 11% of the world’s energy
source of power in many parts of the world.
needed, and produces huge amounts of energy. It
http://understandingtext.blogspot.com/2009/02/
causes no pollution, as we would get when example-of-discussion-text-on-nuclear.html
burning fossil fuels. The advantages of nuclear
plant are as follow: 1. The text mainly tells us about....
It costs about the same coal, so it is not A. the explanation of nuclear power
expensive to make. B. the advantages and the disadvantages of
It does not produce smoke or carbon nuclear power
dioxide, so it does not contribute to the C. some point of views of nuclear power
D. the description of nuclear power Teks di atas berisi tentang keuntungan dan
E. the uses of nuclear power kerugian dari tenaga nuklir. Hal ini terlihat jelas
Pembahasan: pada judulnya, sehingga jawaban yang paling
tepat adalah B.
Jawaban: B
B. risky
C. perilous
D. damaged
E. generous
Pembahasan:
safe : aman
risky : beresiko
perilous : penuh bahaya
damaged : rusak
Sehingga, antonim dari kata “dangerous” adalah
“safe”.
Jawaban: A
C. in the nineteen-seventy
D. in the nineteen-eighty
E. in the nineteen-ninety
Pembahasan:
Pada paragraf terakhir sudah terlihat dengan jelas
bahwa energi nuklir berkembang dengan pesat
pada tahun 1990 (nineteen-ninety).
Jawaban: E
7. Review mengevaluasi kualitas suatu buku, film, atau suatu
Teks review digunakan untuk mengulas atau hasil karya tertentu.
a. Struktur teks review as if we’re reading all about Harry “just hanging
Orientation: pengenalan karya yang akan out” instead of having his usual adventures.
diulas.
Reading in detail about Harry cleaning up an old
Interpretative recount: rangkuman dari
house, for example - housekeeping is still
konten yang diulas.
housekeeping, magical or no, and I’m not very
Evaluation: penilaian penulis terhadap
interested in doing it or reading about other people
karya yang diulas.
doing it.
Evaluati ve summati on: rangkuman
A few other changes in this book - the “real”
penilaian yang telah dilakukan penulis
world comes much more in to play rather than the
terhadap karya.
b. Ciri-ciri kebahasaan teks review fantasy universe of the previous books, and Harry
Menggunakan present tense. has apparently been taken off his meds. I know
Banyak menggunakan kalimat-kalimat that he had a lot to be grumpy in this book,
panjang dan kompleks. especially with being a teenager and all, but the
Menggunakan specifi c parti cipants, sudden change in his character seemed too drastic.
terfokus pada karya tertentu. He goes from being a warm-hearted, considerate
Banyak menggunakan keterangan waktu, person to someone who will bite his best friend’s
tempat, dan cara. heads off over nothing. It just seemed like it didn’t
Banyak menggunakan descripti ve fit with his character, like he turned into a walking
adjectives atau kata sifat deskriptif untuk cliché of the “angry teen” overnight.
menunjukkan sikap dan penilaian. The “real” story seemed to happen in the
last 1/3 of the book, and this part I loved. I actually
Contoh Soal
liked the ending (and yes, I cried!) as sad as it was.
It packed a punch and it made me care about the
Harry Potter: Order of the Phoenix
story even more. Still a really good book, with some
I absolutely love the Harry Potter series, and editing it would have been great.
all of the books will always hold a special place in
my heart. I have to say that of all of the books, 1. The text above is written in form of ....
A. narrative
however, this was not my favorite.
When the series began it was as much of a B. hortatory exposition
“feel good” experience as a huge mug of hot C. report
cocoa. The stories were bright, fast-paced, D. description
E. review
intriguing, and ultimately satisfying.
Pembahasan:
Order of the Phoenix is a different kind of
Teks di atas berisikan ulasan mengenai suatu
book. In some instances this works...you feel a produk atau suatu karya. Teks yang berisikan
whole new level of intensity and excitement by the evaluasi atau ulasan mengenai suatu produk atau
time you get to the end. I was truly moved by the karya disebut teks review.
last page. Other times the book just has a slightly Jawaban: E
dreary, depressing feel. The galloping pace of the
other books has slowed to a trot here, and parts 2. The first paragraph of the text above is called ....
of it do seem long, A. orientation
B. identification
C. recommendation
D. complication
E. thesis
Pembahasan:
Teks di atas merupakan teks review, dan
paragraf pertama teks review biasanya berisikan
pengenalan produk atau karya yang akan diulas
dan bagian ini disebut orientation.
Jawaban: A
B. the author
C. Harry Potter
D. the reader
E. the angry teen
Pembahasan:
Kata “he” tersebut merupakan kata ganti orang
dari objek yang telah disebutkan sebelumnya
yaitu Harry Potter.
Jawaban: C