Anda di halaman 1dari 14

BIOSTATISTIK

UJI REGRESI LOGISTIK

Dosen Pengampu:

Dessya Putri Ayu., S. KM., M. Kes

Disusun Oleh:

Nama : Qodriyatu Nafsaan Zakiyah


NIM : G42181727
Absen : 21
Golonga : C
n

PROGRAM STUDI D-IV GIZI KLINIK

JURUSAN KESEHATAN

POLITEKNIK NEGERI JEMBER

2021
1. Soal
Sebuah penelitian bertujuan ingin mengetahui kejadian kanker paru (ca Pulmo), dianalisis
variabel independen adalah kebiasaan merokok, usia, riwayat keluarga ca pulmo dan
daerah asal tinggal. Lakukan perhitungan dengan menggunakan program SPSS.
2. Hipotesis
H0 : Tidak ada pengaruh antara variabel kebiasaan merokok, usia, riwayat keluarga ca
pulmo dan daerah asal tinggal terhadap variabel kejadian Ca Paru
H1 : Ada pengaruh antara variabel variabel kebiasaan merokok, usia, riwayat keluarga ca
pulmo dan daerah asal tinggal terhadap variabel kejadian Ca Paru
3. Hasil uji dan interprestasi

Pengaruh antara Kebiasaan Merokok terhadap Kejadian Ca Paru

a. Hasil analisis deskriptif

b. Hasil Uji test omnibus test of model


Interpretasi :

 Hasil uji omnibus test of model coefficient nila signifikansi = 0.677 > 0.05, sehingga
variabel independent tidak berpengaruh terhadap variabel dependen. Artinya kebiasaan
merokok tidak berpengaruh terhadap kejadian Ca Paru
 Nagelkerke R square memiliki interpretasi bahwa kejadian Ca Paru dapat dijelaskan oleh
kebiasaan merokok sebesar 67,7%
c. Output Uji Univariat
Interpretasi :

 Hasil uji variabel independent (perokok/ kebiasaan merokok) mempunyai signifikasi 0.999
> 0.05 sehingga kesimpulannya adalah kebiasaan merokok tidak berpengaruh terhadap
variabel dependent (kejadian Ca Paru)
 Hasil uji menunjukkan bahwa signifikansi konstanta 0.327 > 0.05 sehingga konstanta harus
dikeluarkan dari model untuk mendapatkan hasil model yang terbaik
d. Mengeluarkan konstanta dari model
Interpretasi :

 Hasil uji menunjukkan bahwa nilai signifikansi 0.999 > 0.05, sehingga kesimpulannya
adalah secara signifikan perokok/ kebiasaan merokok tidak berpengaruh terhadap variabel
dependent (kejadian Ca Paru)
e. Output Variables in the Equation

Variables in the Equation


B S.E. Wald df Sig. Exp(B)
Step 1a Perokok(1) -21.896 12118.636 .000 1 .999 .000
Constant .693 .707 .961 1 .327 2.000
a. Variable(s) entered on step 1: Perokok.
Keterangan :

Koefisien regresi = β1 =
-21.896
Nilai sig β1= 0.999 > 0.05  Tidak ada hubungan antara Ca Paru dengan perokok
еβ = е0.000 = Odds Ratio = OR
Konstanta = β0 = α = 0.693
Nilai sig β0 = 0.327

Pengaruh antara Usia terhadap Kejadian Ca Paru

a. Hasil analisis deskriptif


b. Hasil Uji test omnibus test of model

Interpretasi :

 Hasil uji omnibus test of model coefficient nila signifikansi = 0.715 > 0.05, sehingga
variabel independent tidak berpengaruh terhadap variabel dependen. Artinya usia tidak
berpengaruh terhadap kejadian Ca Paru
 Nagelkerke R square memiliki interpretasi bahwa kejadian Ca Paru dapat dijelaskan oleh
usia sebesar 71,5%
c. Output Uji Univariat

Interpretasi :

 Hasil uji variabel independent (usia) mempunyai signifikasi 0.300 > 0.05 sehingga
kesimpulannya adalah usia tidak berpengaruh terhadap variabel dependent (kejadian Ca
Paru)
 Hasil uji menunjukkan bahwa signifikansi konstanta 0.142 > 0.05 sehingga konstanta harus
dikeluarkan dari model untuk mendapatkan hasil model yang terbaik
d. Mengeluarkan konstanta dari model
Interpretasi :

 Hasil uji menunjukkan bahwa nilai signifikansi 0.674 > 0.05, sehingga kesimpulannya
adalah secara signifikan usia tidak berpengaruh terhadap variabel dependent (kejadian Ca
Paru)
e. Output Variables in the Equation

Variables in the Equation


B S.E. Wald df Sig. Exp(B)
Step 1a Usia 3.663 3 .300
Usia(1) -2.996 1.565 3.663 1 .056 .050
Usia(2) -22.812 17974.843 .000 1 .999 .000
Usia(3) -22.812 20096.485 .000 1 .999 .000
Constant 1.609 1.095 2.159 1 .142 5.000
a. Variable(s) entered on step 1: Usia.
Keterangan :

Koefisien regresi = β1 = -
Nilai sig β1= 0.300 > 0.05  Tidak ada hubungan antara Ca Paru dengan usia
еβ = е- = Odds Ratio = OR
Konstanta = β0 = α = 1.069
Nilai sig β0 = 0.142
Pengaruh antara Riwayat Keluarga terhadap Kejadian Ca Paru

a. Hasil analisis deskriptif

b. Hasil Uji test omnibus test of model

Interpretasi :
 Hasil uji omnibus test of model coefficient nilai signifikansi = 0.861 > 0.05, sehingga
variabel independent tidak berpengaruh terhadap variabel dependen. Artinya riwayat
keluarga tidak berpengaruh terhadap kejadian Ca Paru
 Nagelkerke R square memiliki interpretasi bahwa kejadian Ca Paru dapat dijelaskan oleh
riwayat keluarga sebesar 86,1%
c. Output Uji Univariat

Interpretasi :

 Hasil uji variabel independent (riwayat keluarga) mempunyai signifikasi 0.998 > 0.05
sehingga kesimpulannya adalah riwayat keluarga tidak berpengaruh terhadap variabel
dependent (kejadian Ca Paru)
 Hasil uji menunjukkan bahwa signifikansi konstanta 0.097 > 0.05 sehingga konstanta harus
dikeluarkan dari model untuk mendapatkan hasil model yang terbaik
d. Mengeluarkan konstanta dari model
Interpretasi :

 Hasil uji menunjukkan bahwa nilai signifikansi 0.998 > 0.05, sehingga kesimpulannya
adalah secara signifikan riwayat keluarga tidak berpengaruh terhadap variabel dependent
(kejadian Ca Paru)
e. Output Variables in the Equation

Variables in the Equation


B S.E. Wald df Sig. Exp(B)
Step 1a Riwayat Keluarga(1) -22.995 11147.524 .000 1 .998 .000
Constant 1.792 1.080 2.752 1 .097 6.000
a. Variable(s) entered on step 1: Riwayat Keluarga.
Keterangan :

Koefisien regresi = β1 = 0.000


Nilai sig β1= 0.300 > 0.05  Tidak ada hubungan antara Ca Paru dengan riwayat
keluarga
еβ = е-22.995 = Odds Ratio = OR
Konstanta = β0 = α = 1.792
Nilai sig β0 = 0.097

Pengaruh antara Daerah Asal Tinggal terhadap Kejadian Ca Paru

a. Hasil analisis deskriptif


b. Hasil Uji test omnibus test of model

Interpretasi :

 Hasil uji omnibus test of model coefficient nilai signifikansi = 0.094 > 0.05, sehingga
variabel independent tidak berpengaruh terhadap variabel dependen. Artinya daerah asal
tinggal tidak berpengaruh terhadap kejadian Ca Paru
 Nagelkerke R square memiliki interpretasi bahwa kejadian Ca Paru dapat dijelaskan oleh
daerah asal tinggal sebesar 9,4%
c. Output Uji Univariat

Interpretasi :

 Hasil uji variabel independent (daerah) mempunyai signifikasi 0.279 > 0.05 sehingga
kesimpulannya adalah daerah asal tinggal tidak berpengaruh terhadap variabel dependent
(kejadian Ca Paru)
 Hasil uji menunjukkan bahwa signifikansi konstanta 0.097 > 0.05 sehingga konstanta harus
dikeluarkan dari model untuk mendapatkan hasil model yang terbaik
d. Mengeluarkan konstanta dari model
Interpretasi :

 Hasil uji menunjukkan bahwa nilai signifikansi 0.410 > 0.05, sehingga kesimpulannya
adalah secara signifikan daerah asal tinggal tidak berpengaruh terhadap variabel dependent
(kejadian Ca Paru)
e. Output Variables in the Equation

Variables in the Equation


B S.E. Wald df Sig. Exp(B)
Step 1a Daerah(1) 1.322 1.221 1.171 1 .279 3.750
Constant -1.792 1.080 2.752 1 .097 .167
a. Variable(s) entered on step 1: Daerah.
Keterangan :

Koefisien regresi = β1 = 1.322


Nilai sig β1= 0.279 > 0.05  Tidak ada hubungan antara Ca Paru dengan daerah
еβ = е1.322 = Odds Ratio = OR
Konstanta = β0 = α = -1.792
Nilai sig β0 = 0.097

Anda mungkin juga menyukai