Anda di halaman 1dari 3

TEKNIK KORELASI TATA JENJANG (Rank Difference Correlation)

Teknik korelasi tata jenjang diciptakan oleh Spearman. Teknik ini merupakan salah
satu teknik analisis korelasional yang paling sederhana. Pada teknik ini besar kecilnya
korelasi antara variabel yang sedang diselidiki korelasionalnya, dihitung berdasarkan
perbedaan urutan kedudukan skor pasangan dari tiap subjek. Skor tiap subjek diubah
dahulu menjadi urutan kedudukan dalam kelompoknya pada kedua variabel yang akan
dikorelasikan. Dengan kata lain, data yang semula berupa data interval diubah menjadi
data ordinal atau data berjenjang. Misalnya: Siswa yang IQ-nya menempati jenjang
(ranking) paling tinggi, juga menempati jenjang paling tinggi dalam hal prestasi belajar
Matematika; siswa yang IQ-nya paling rendah, prestasi belajar Matematikanya juga
menempati jenjang yang paling rendah.

Siswa Jenjang IQ Jenjang Studi


Matematika
A 5 5
B 1 1
C 3 3
D 2 2
E 4 4

Persyaratan teknik ini adalah kedua variabel yang akan dikorelasikan merupakan
skala atau data ordinal. Teknik korelasi tata jenjang dapat efektif digunakan apabila subjek
yang dijadikan sampel dalam penelitian lebih dari sembilan dan kurang dari 30. Bila
jumlah subjek 30 atau lebih sebaiknya tidak menggunakan teknik korelasi ini.
Lambang korelasi tata jenjang adalah huruf _ (baca:Rho). Besarnya _ sebagai
angka indeks korelasi berkisar antara - 1,00 sampai dengan 1,00. Tanda minus (–) di depan
angka indeks korelasi menunjukkan arah korelasi yang negatif, demikian pula sebaliknya.
Telah dijelaskan bahwa teknik korelasi adalah teknik statistika yangdigunakan untuk
mengetahui hubungan antara dua buah gejala. Jika gejala yang kita hadapi kedua gejala itu
berskala interval, maka teknik korelasi yang sesuai adalah korelasi product moment.
Jika diproduct moment tidak tepat lagi, karena itu kita harus menggunakan teknik
korelasi yang lain yang lebih tepat, yaitu teknik korelasi tata jenjang. Teknik korelasi tata
jenjang disebut juga disebut rank difference correlation dikembangkan oleh Charles
Spearman, dimaksudkan untuk menghitung dan menentukan tingkat korelasi antara 2
gejala yang keduanya berskala ordinal atau tata jenjang. Data ordinal elalu menunjukkan
perbedaan besar antara 2 variabel yang satu dengan yang lain. Jadi variabel yang akan
dikorelasikan berdasarkan perbedaan urutan kedudukan skornya, buka pada skor hasil
pengukuran yang sebenarnya.
Korelasi spearman mempunyai fungsi yang mirip dengan korelasi linier, hanya saja
yang digunakan dalam koreasi spearman adalah nilai-nilai peringkat dari variabel x dan y,
bukab nilai sebenarnya. Korelasi Spearman Atau sering kali disebut sebagai korelasi Tata
Jenjang. Digunakan untuk jenis data Ordinal, baik Variabel X maupun Y. Apabila jenis
data yang akan di analisis berjenis Interval atau Rasio, maka harus diubah dulu menjadi
Ordinal. Teknik korelasi ini masuk kategori statistik non parametrik sehingga tidak harus
memenuhi syarat-syarat keparametrikan.
Korelasi Speraman (rho) digunakan untuk menguji hipotesis hubungan antara dua
variabel dan Untuk melihat kuat lemahnya hubungan dan arah hubungan antara dua
variabel. Teknik korelasi tata jenjang ini angka indek korelasinya dilangbangkan dengan
huruf ρ (baca:Rho). Seperti halnya rxy maka angka indek korelasinya berkisar antara 0,00
sampai dengan ±1,00. Teknik analisis korelasi tata jenjang ini dapat evektif digunakan
apabila subyek yang dijadikan sampel dalam penelitian lebih dari sembilan tetraapi kurang
dari sembilan puluh; dengan kata lain N antara 10 – 29, karena itu apabila N samadengan
atau lebih dari 30, sebaiknya jangan digunakan teknik korelasi ini.

Untuk mencari (menghitung) ρ dipergunakan rumus sebagai berikut:

6 ∑ D2
Ρ=1-
N ( N 2−1)

Atau:

6 ∑ D2
Ρ=1- 3
(N −N )

Keterangan:
ρ = index korelasi tata jenjang.

6 & 1 = bilangan konstan (tak boleh diubah-ubah)

D =difference, yaitu perbedaan antara urutan skor pada variabel pertama (R1) dan uruan pada
variabek kedua (R2); jadi D = R1 – R2.
N = number of cases, dalam hal ini adalah, banyaknya pasangan yang sedang dicari
korelasinya.

Anda mungkin juga menyukai