Anda di halaman 1dari 24
KEMENTERIAN KESEHATAN RI V BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN > POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES, GORONTALO ‘Taman Pendidikan No. 36 Kota Gorontalo Telp : 0435-827193 Fax : 0435-827182 mail : poltek_gorontalo@yahoo.co.id Nomor PP.03.01/1 WWerra/2021 Gorontalo, 12 Apri 2021 Sifat Penting Lampirar : 1 Berkas Hal Webinar Pengembangan dan Penguatan Kesehatan Reproduksi Remaja & Fasilitasi Kerjasama Webinar/Kuliah Umum Kesehatan Reproduksi Bagi Generasi Muda Yang Te-hormat, 1. Ketua Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan Kemenkes Gorontalo 2. Ketua Jurusan Kebidanan Politeknik Kesehatan Kemenkes Gorontalo 3. Ketua Jurusan Gizi Politeknik Kesehatan Kemenkes Gorontalo Di- ‘Tempat Menindaklanjuti surat dari Kepala Perwakilan BKKBN provinsi Gorontalo Nomor 26/KB.09.01/J3/2021, Tanggal 09 April 2021, Perihal ‘Surat BKKBN terkait undangan Webinar Pengembangan dan Penguatan Kesehatan Reproduksi Remaja, dan surat Nomor 27/KB.09.01/J3/2021 Tanggal 09 April 2021 tentang Fasilitasi kerjasama Webinar/Kuliah Umum Kesehatan Reproduksi bagi Generasi Muda, maka dengan ini kami ‘sampaikan surat dimaksud, (Proposal kegiatan Terlampir). Sehubungan dengan hal tersebut, dimintakan Kepade saudara untuk meneruskan undangan ini kepada dosen dan mahasiswa, serta Mengutt:s peserta dalam kegiatan dimaksud, Demikian pemberitahuan ini, atas kerjasamanya diucapkan terima kasih. ~ Mohamad Anas Anasiru, SKM, M.Kes NIP. 196210161984021001 bkkba® ‘Gorontalo Nomor 26/KB.09.01/13/2021 Gorontalo, 9 April 2021 Lampiran Leksemplar Perihal Undangan dan Fasilitasi Webinar Pengembangan dan Penguatan Kesehatan Reproduksi Remaja Kepada Yth: Daftar terlampir bi Tempat Dengan Hormat, Menindaklanjuti surat dari Deputi Bidang KB dan KR Nomor 325/KB.09.01/£4/2021 tanggal 5 April 2021 perihal Undangan dan Permintaan Fasilitasi Webinar Pengembangan dan Penguatan Kesehatan Reproduksi Remaja, bersama ini kami sampaikan bahwa dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat terkait Kesehatan Reproduksi Remaja , Deputi Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi Cq Direktorat Kesehatan Reproduksi BKKBN akan mengadakan kegiatan Webinar Pengembangan dan Penguatan Kesehatan Reproduksi Remaja dengan tema “ Aku, Asupanku dan Masa Depanku” yang akan dilaksanakan pada : Hari/tanggal : Selasa, 13 April 2021 Waktu 09.00 Wita s.d selesai Media Live Streaming Fecebook dan Youtube BKKBN Official http://bit.ly/Webinar Kespro Remaja Terlampir kerangka acuan kegiatan dan jadwal. Sekaitan dengan hal tersebut mohon kesediaan bapak/ibu kiranya dapat memfasilitasi seluruh pengajar terkait untuk mengikuti webinar dimaksud melalui chanel BKKBN OFFICIAL (youtube dan Facebook). Demikian disampalkan atas perhatian dan kerjasamanya disampaikan terima kasih. ‘Tembusan Yth: 1. Deputi Bidang KB/KR BKKBN Pusat. Daftar undangan Rektor Universitas Negeri Gorontalo Direktur Politeknik Kesehatan Kemenkes Gorontalo Rektor Universitas Muhammadiah Gorontalo Rektor Universitas Gorontalo Rektor Universitas Bina Mandiri Ketua STIKES Bakti Nusantara Gorontalo KERANGKA ACUAN KEGIATAN WEBINAR PENGEMBANGAN DAN PENGUATAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA “Aku, Asupanku dan Masa Depanku” | Pendahuluan Masa remaja adalah masa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa. Batasan usia remaja antara usia 10-24 tahun dan belum menikah (BKKBN). Menurut WHO batasan usia remaja adalah 12 sampai 24 tahun. Masa remaja adalah masa peralihan darianak-anak menuju Dewasa yang mencakup kematangan mental, emosional, sosial dan fisik (Hurlock, Elizabeth B; 1999:206). Remaja adalah umur yang menjembatani antara umur anak-anak dan umur dewasa. Pada usia ini terjadi perubahan-perubahan cepat pada jasmani, emosi, sosial, akhlak dan kecerdasan Menurut Zakiah Darajat (1982 : 28). Remaja permulaannya ditandai oleh perubahan-perubahan fisik yang mendahului kematangan seksual. Kurang lebih bersamaan dengan perubahan fisil psikis pada waktu mereka melepaskan diri dari ikatan orang tanya, kemudian terlihat perubahan- perubahan kepribadian yang terwujud dalam cara hidup untuk menyesuaikan diri dalam masyarakat, menurut Y. Singgih D. Gunarso (1998 : 8). ini, juga akan dimulai proses perkembangan Sejak dilaksanakannya International Conference of Population and Development (ICPD) tahun 1994 di Kairo, telah berkembang wawasan konsep baru tentang hak-hak reproduksi. Sebelumnya pelayanan Keluarga Berencana (KB) tidak dilihat sebagai bagian dari upaya pemenuhan hak-hak asasi manusia yang bersifat universal. Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang, termasuk di dalamnya tentang kesehatan reproduksi Kesehatan Reproduksi dalam program Kependudukan dan Keluarga Berencana adalah kegiatan peningkatan kualitas kesehatan yang dilaksanakan berdasarkan siklus hidup (life cycle) dari pembuahan hingga lansia. Sementara kesehatan reproduksi remaja adalah suatu kondisi sehat yang menyangkut sistem, fungsi dan proses reproduksi yang dimiliki oleh remaja. Pengertian sehat disini tidak semata-mata berarti bebas penyakit atau bebas dari kecacatan nemun juga sehat secara mental serta sosial kultural. Hal ini diatur dalam Peraturan Pemerintah No. 61 tahun 2014 tentang Kesehatan Reproduksi, yaitu untuk menjamin pemenuhan hak kesehatan reproduksi setiap orang diperoleh melalui pelayanan kesehatan yang bermutu, aman dan dapat dipertanggung jawabkan untuk menjamin pemenuhan hak kesehatan reproduksi, serta menjadi remaja yang berkualitas. ‘Apa saja yang harus di persiapkan dalam mewujudkan remaja yang berkualitas? Untuk mendapatkan generasi berkualitas maka harus dipersiapkan dengan pendidikan dan asupan nutrisi yang berkualitas pula. Pendidikan yang utama itu berawal dari keluarga, karena pendidikan keluarga bertujuan agar anak mampu berkembang secara maksimal yang meliputi seluruh aspek perkembangan anaknya, yaitu jasmani dan rohani. Pemberian nutrisi yang baik dan seimbangpun penting, hal ini dikarenakan pada remaja terdapat percepatan pertumbuhan yang berhubungan dengan perubahan hormonal, kognitif dan emosi sehingga periode remaja merupakan periode yang sangat rentan mengalami masalah kesehatan khususnya masalah nutrisi dengan alasan sebagai berikut : a).Terjadi peningkatan kebutuhan kalori dan nutrient lainnya sejalan dengan percepatan pertumbuhan fisis remaja; b). Pada periode remaja mengalami perubahan gaya hidup dan pola makan yang mempengaruhi keseimbangan antara asupan dan kebutuhan nutrient; c). Periode remaja mengalami kebebasan dan kesempatan yang sangat luas untuk menentukan atau memilih jenis makanannya. Sehingga rentan mengalami masalah nutrisi seperti obesitas atau defisiensi berbagai nutrisi mikro (hidden hunger) yang berdampak negative terhadap kesehatan maupun kemampuan koginitifnya. Akses informasi, pendidikan dan konseling tentang kesehatan reproduksi remaja di media saat ini juga sangat berperan di dalam menentukan sikap dan perilaku remaja. Sikap dan perilaku inilah yang nantinya akan mempengaruhi mereka sebagai calon PUS (Pasangan Usia Subur) yang berkualitas baik secara fisik, maupun secara psikis. Banyak permasalahan timbul pada remaja diakibatkan olen kurangnya pengetahuan maupun mispersepsi akibat derasnya informasi dari berbagai platform media sosial yang kadang belum jelas kebenarannya. Remaja secara kematangan organ reproduk: sebagian sudah bisa berfungsi dan bereproduksi, namun secara sosial, mental dan emosi mereka belum dewasa. Mereka akan banyak mengalami masalah apabila pendidikan dan pengarahan seksualitas dan reproduksi mereka terabaikan. Atas dasar hal tersebut, maka BKKBN dalam hal ini Direktorat Bina Kesehatan Reproduksi berupaya untuk memberikan promosi kesehatan reproduksi yang berkualitas yang ditujukan untuk remaja yang tujuannya memberikan informasi tentang pendidikan kesehatan reproduksi, perencanaan keluarga yang balk dan sehat, serta Pendewasaan Usia Perkawinan (PUP) agar terwujud generasi emas yang berkualitas. Melinat banyaknya permasalahan Kesehatan reproduksi yang timbul akibat masin rendahnya pengetahuan remaja, orang tua, pendidik, dan masyarakat tentang remaja dan segala like-kunya, maka Direktorat Bina Kesehatan Reproduksi perlu meningkatkan pemahaman bagi masyarakat melalui kegiatanWebinar Pengembangan dan Penguatan Kesehatan Reproduksi Remaja dengan tema “Aku, Asupanku, dan Masa Depanku H. Tujuan 4. Tujuan Umum Meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat tethadap pentingnya pendidikan kesehatan reproduksi remaja melalui kegiatan Webinar Pengembangan dan Penguatan Kesehatan Reproduksi Remaja. 2 Tujuan Khusus Meningkatkan pengetahuan dan kesadaran remaja dan masyarakat terhadap Pentingnya pendidikan kesehatan reproduksi dan asupan nutrisi yang seimbang dalam perencanaan keluarga yang baik dan sehat, Ill, Bentuk Kegiatan Kegiatan akan dilaksanakan dalam bentuk Webinar Seri Remaja dengan tema “Aku, Asupanku, dan Masa Depanku” Vv. vi. Waktu dan Tempat HariTanggal Selasa, 13 April 2021 Jam 0 8 Tempat : Virtual meeting menggunakan berbagai media daring seperti zoom, facebook, youtube, serta tidak menutup kemungkinan media lainnya. Link zoom : ptte://bit. Iv/Webinar Kespro Remaia Narasumber 1. Kepala BKKBN 2 Deputi Bidang KBKR BKKBN 3. Dr. Sheena R, Angelia, M.Gizi, Sp.GK (Dokter spesialis gizi klinik) 4, Host: Datanya Nuga Kalula, SH (None Kepulauan Seribu 2018) Peserta : Peserta dalam kegiatan webinar seri remaja terdiri dari berbagai kalangan baik pemangku kebijakan, petugas lapangan, mitra dan masyarakat, antara lain: Panitia BKKBN Pusat; Narasumber sebanyak 3 orang; Moderator 1 orang; Pegawai BKKBN Pusat; Perwakilan BKKBN provinsi; Pengelola Program Kespro Perwakilan BKKBN Provinsi; PKB dan PLKB; Kementerian/ Lembaga terkait; PNDRHAHDN | 9 Komponen Masyarakat (Kader RPTRA, PKK dan Poktan, Komunitas); 10. PIK-R; 11. Genre; 12 Keluarga yang mem remaja; 18 Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat; 44, Organisasi Profesi; 16. Tenaga Pendidik; 16. Wartawan; 17. LSM; * Setiap peserta akan mendapatkan e- sertifkat setelah webinar series. Vil. Hasil yang diharapkan Meningkatnya pengetahuan dan kesadaran remaja serta masyarakat terhadap pentingnya pendidikan kesehatan reproduksi dan asupan nutrisi yang seimbang dalam perencanaan keluarga yang baik dan sehat. Vill, Pembiayaan Pembiayaan kegiatan ini menggunakan dana APBN Direktorat Bina Kesehatan Reproduksi tahun anggaran 2021. IX, Jadwal Kegiatan (tentatif) Wel “Aku, Asupanku, dan Masa Depanku” Selasa, 13 April 2021 ar Pengembangan dan Penguatan Kesehatan Reproduksi Remaja Waktu Kegiata Narasumber KET. n 09.00 - 08:30 WITA Pembukaan : 1. Registrasi Host 2. Pembukaan oleh host | Datanya Nuga Kalula, SH 09.30 — 10.45 WITA. Keynote speech “Pentingnya| Kepala BKKBN (DR. (H.C). Dr. Asupan Nutrisi Bagi Hasto Wardoyo, Sp.0G (K)) Kesehatan Reproduksi Remaja” 10.45 — 11.00 wit Kuis Datanya Nuga Kalula, SH Host T700=11.15 WITA | Sambutan pengantar Deputi Bidang KBKR BKKBN “Webinar Series (Dr. Eni Gustina, MPH) Kesehatan Reproduksi Remaja” 1116-1145 Wita | Nutrisi bagi Remaja dalam | Dr. Sheena R. Angelia, M.Gizi, | Pencegahan Stunting Sp.GK Host | 17.45 -12.00 | wits Diskusi 7200 12.15 WITA Kuis Datanya Nuga Kalula, SH [1215-7230 WTA Penutupan Deputi Bidang KBKR BKKBN (Or. Eni Gustina, MPH) Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Provinsi Gorontalo Jin. Prof.dr.Alvei Saboe, DesaToto Selatan Kec.Tilongkabila Kec. Bone Bolango Telp (0435) 827606, fax (0435) 827406 bkkba® Gorontalo Nomor + 27/KB.09.01/13/2021 Gorontalo, 9 April 2021 Lampiran Leksemplar Perihal Permohonan Fasilitasi Kerjasama Webinar/Kuliah Umum Kesehatan Reproduksi Bagi Generasi Muda kepada Yth: Daftar terlampir Di Tempat Dengan Hormat, Menindaklanjuti surat dari Deputi Bidang KB dan KR Nomor 294/KB.09.01/£4/2021 tanggal 25 Maret 2021 perihal disebut diatas, bersama ini kami sampaikan bahwa Direktorat Kesehatan Reproduksi BKKBN akan mengadakan kegiatan Promosi Kesehatan Reproduksi di Era Milenial dengan tema “Generasi Muda Melek Kesehatan Reproduksi itu Keren Uno!” yang akan dilaksanakan pada Hari/tanggal: Rabu, 14 April 2021 Waktu : 09,30 Wita s.d selesai Media L.Aplikasi Zoom Meeting http://bit.ly/WebinarSE Zoom 2.Live Streaming Youtube BKKBN http://bit.ly/BKKBNOfficial YouTube 3.Youtube generAKSISEHAT Indonesia http://bit.|v/generAKSISEHATAstra YouTube 4, Link Daftar bit.ly/DaftarWebinarSE Sekaitan dengan hal tersebut mohon kesediaan bapak/ibu kiranya dapat memfasilitasi seluruh pengajar dan mahasiswa/mahasiswi untuk mengikuti webinar dimaksud. Informasi lebih lanjut terlampir kerangka acuan kegiatan dan jadwal Demikian disampaikan atas perhatian dan kerjasamanya disampaikan terima kasih. Tembusan Yth: 1. Deputi Bidang K8/KR BKKBN Pusat. lan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Provinsi Gorontalo Jin, Prof.dr.Alvei Saboe, DesaToto Selatan Kec.Tilongkabila Kec. Bone Bolango Daftar undangan 1. Rektor Universitas Negeri Gorontalo 2) Direktur Politeknik Kesehatan Kemenkes Gorontalo 3, Rektor Universitas Muhammadiah Gorontalo 4, Rektor Universitas Gorontalo 5. Rektor Universit s Bina Mandi 6. Ketua STIKES Bakti Nusantara Gorontalo Perwakitan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Provinsi Gorontalo Jin, Prof.dr.Aloei Saboe, DesaToto Selatan Kec.Tilongkabila Kec. Bone Bolango KERANGKA ACUAN KEGIATAN PROMOS! KESEHATAN REPRODUKS! DI ERA MILENIAL PENDAHULUAN Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pancasila dan Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945. Salah satu bagian terpenting dari kesehatan adalah kesehatan reproduksi Hasil Konferensi internasional tentang Kependudukan dan Pembangunan (ICPD) pada tahun 1994, di Kairo, Mesir secara konsisten mengukuhkan hak-hak remaja akan informasi tentang kesehatan reproduksi yang benar dan pelayanan Kesehatan reproduksi termasuk konseling. Masyarakat internasional melalui konfrensi tersebut mengingatkan kembali bahwa hak dan tanggung jawab para orang tua adalah membimbing, termasuk tidak menghalangi anak remajanya, untuk mendapatkan akses terhadap pelayanan dan informasi yang mereka butuhkan tentang kesehatan reproduksi yang baik. Di dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 61 Tahun 2014 tentang Kesehatan Reproduksi dijabarkan juga tentang kesehatan reproduksi remaja yang tertuang dalam pasal 11 dan 12. Pelayanan Kesehatan Reproduksi Remaja bertujuan untuk mencegah dan melindungi remaja dari perilaku seksual berisiko dan perilaku berisiko lainnya yang dapat berpengaruh terhadap kesehatan reproduksi dan mempersiapkan remaja untuk menjalani kehidupan reproduksi yang sehat dan bertanggung jawab. Pelayanan Kesehatan Reproduksi Remaja dilaksanakan melalui pemberian komunikasi, informasi, dan edukasi, serta konseling dan pelayanan klinis medis. Pemberian Pelayanan Kesehatan Reproduksi Remaja harus disesuaikan dengan masalah dan tahapan tumbuh kembang remaja serta memperhatikan keadilan dan kesetaraan gender, mempertimbangkan moral, i agama, perkembangan mental,dan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan. Hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) Tahun 2017, terkait kesehatan reproduksi remaja menunjukkan perilaku pacaran menjadi titik masuk pada praktik perilaku berisiko yang menjadikan remaja rentan mengalami kehamilan di usia dini, kehamilan di luar nikah, kehamilan tidak dinginkan, dan terinfeksi penyakit menular seksual termasuk HIV/AIDS hingga aborsi yang tidak aman. Survei tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar remaja ‘anita (81%) dan remaja pria (84%) telah berpacaran. Empat puluh lima persen remaja wanita dan 44 persen remaja pria mulai berpacaran pada umur 15-17. Sebagian besar remaja wanita dan remaja pria mengaku saat berpacaran melakukan aktivitas berpegangan tangan (64% wanita dan 75% pria), berpelukan (179 wanita dan 33% pria), cium bibir (30% wanita dan 50% pria) dan meraba/diraba (59% wanita dan 22% pria). Survey tersebut juga menunjukkan terdapat 59% remaja wanita dan 74% remaja pria melakukan hubungan seksual pertama kali pada usia 15 — 19 tahun. Dari kehamilan yang terjadi, sekitar 17% masuk dalam kategori kehamilan yang tidak diinginkan. Sedangkan tingginya Kehamilan Tidak Diinginkan (KTD) erat kaitannya dengan tingkat aborsi yang jumlahnya cukup tinggi di Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Provinsi Gorontalo Jin. Prof.dr.Aloei Saboe, DesaToto Selatan Kec.Tilongkabila Kec. Bone Bolango Indone 23% © Remaja__putri kandungannya. melakukan aborsi, untuk menggugugurkan Sementara itu pengetahuan remaja tentang cara menghindari PMS belum memadai, Berdasarkan Sensus Penduduk Tahun 2020 penduduk Indonesia usia muda berjumlah sekitar 25% dari total penduduk Indonesia, di mana mereka rentan terhadap bahaya HIV dan AIDS serta narkoba. Perilaku yang salah dalam hal seksualitas dapat menjadi awal terpaparnya penyakit-penyakit tertentu, seperti IMS, HIV, AIDS dan penyakit lainnya yang berhubungan dengan kesehatan. Dalam rangka meningkatkan kualitas generasi muda serta menjadikan genarasi muda generasi yang sehat, generasi yang dapat melindungi diri dari penularan IMS, HIV dan AIDS; menghindari seks bebas; penyalahgunaan narkotika; kanker alat reproduksi serta dapat melahirkan penerus- penerus yang sehat maka BKKBN melalui Direktorat Bina Kesehatan Reproduksi bekerja sama dengan PT. ASTRA International, Tbk dan Universitas Diponegoro (UNDIP) akan menyelenggarakan kegiatan Promosi Kesehatan Reproduksi di Era Milenial dengan tema ““Generasi Muda Melek Kesehatan Reproduksi itu Keren Lho!” i. TUJUAN 1, Tujuan umum: Meningkatkan pengetahuan, kesadaran dan perilaku positif generasi muda tentang kesehatan reproduksi. 2. Tujuan khusus: a, Meningkatnya pemahaman generasi muda tentang Kesehatan Reproduksi. b. Meningkatnya akses informasi tentang permasalahan Kesehatan Reproduksi di kalangan generasi muda. ¢. Terbentuknya tanggung jawab para generasi muda terhadap dir sendiri, terran sebaya, keluarga dan masyarakat. KEGIATAN, TEMPAT DAN PESERTA Kegiatan “Promosi Kesehatan Reprodul i Era Milenial” akan dilaksanakan pada: 1. Hari/Tanggal : Rabu, 14 April 2021 Peserta : Minimal 300 orang mahasiswa Media : Aplikasi Zoom Meeting, Youtobe, Facebook BKKBN. 2. Hari/Tanggal : Rabu, 14 April 2021 Peserta Minimal 100 orang mahasiswa dari seluruh provinsi di Indonesia Media Live Youtobe NARASUMBER & MODERATOR Narasumber Promosi Kegiatan Kesehatan Reproduksi di Era Milenial adalah: 1. DR. (H.C), Dr. Hasto Wardoyo, $p.06 (K) 2. Dr. Boyke Dian Nugraha, Sp.0G, MARS 3. PT. ASTRA International, Tbk Moderator : dr. Febrina Listya Andanti Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Provinsi Gorontalo ln Brof dr Binei Snhne DesnTatn Selatan Ker Tilanakahiln ker Rene Ralanan 1 ‘bupjog auog ‘22 oj:qny6uoq1"22y UDADI9S o,0LDSAq ‘20qDS !20)Y"sP'fold “UIE }21u0109 jsuynoud jeuoIseN euesuBseg eBsenjoy wep UeYNpNpuadey UEpeG UEINIEMIEE 21a ‘1eUOReWI=IUI YULSY “Ld UeP TZ0z UeLeEBUY UNYe) ISynposdoy VeVeYasey eUIG YeJOV¥eLIG VAI NVVAVIEWAd *: PROMOS! KESEHATAN REPRODUKSI DI ERA JADWAL (tentative) MILENIAL | PUKUL ACARA KETERANGAN Rabu, (09.00 -09.30 | Persiapan registrasi/ login link | Panifia 14 April 2021 | WITA webinar |0930-09.45 | Pembukaan Moderator WTA 0945-1000 | Sambutan Rektor UNDIP WITA 10.00- 12.45 |- Slapkan Dirimu Menjadi DR. (H.C), Dr. Hasto | WITA Calon Ayah dan Bunda yang | Wardoyo, Sp.0G (K) | Sehat | - Seksualitas Remaja Masa Dr. Boyke Dian Nugraha, | Kini Sp.0G, MARS | - Program Kesehatan Remaja_| PT.ASTRA Intemational, | (AORTA) Tbk -_Diskusi Moderator | 12.45 - 13.00 Penutupan Moderator WITA Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Provinsl Gorontalo In Prof de Alnoi Sahne NecaTata Selatan Ker Tilonakahila Ker Rane Ralanan

Anda mungkin juga menyukai