Anda di halaman 1dari 13

Konsep cerita (Teater Zona Integritas dan Reformasi Birokrasi UB 2020)

 Setting tempat ->Caffe dan Kantor Rektor

 (nama kampus yang lucu? Mohon ada masukan nama kampus)

Aktor = 1. Mahasiswa (A) Pak Haru

2. Mahasiswa (B) Pak Faizin

3. Mahasiswa (C) Bu Nurini

4. Mahasiswa (D) Pak Wafa

5. Penjual Kantin ; Wulan

5. Pejabat kampus (X) Mbah Bayu

6. Kepala Pejabat Kampus Bu Herawati

7. Kontraktor Agus

 Nilai yang diperoleh :

1. Menghilangkan kebiasaan TA di kalangan mahasiswa (pembentukan

karakter/moral)

2. Kebiasaan korupsi di kalangan mahasiswa (Ex: adanya pembagian

uang hasil pelaksanaan event yang digunakan untuk kepentingan individu tanpa

persetujuan bersama

3. Adanya Nepotisme dalam skema perekrutan mahasiswa baru di

kalangan pejabat kampus (adanya jual beli dan jaminan masuk melalui jalur

belakang)
Scene 1

Ada 3 orang mahasiswa yang sudah saling kenal satu sama lain/ sangat akrab.

Suatu pagi setelah masuk kelas pagi mereka berkumpul di suatu kantin

langganan mereka untuk melepas penat sehabis kelas, perbincangan dimulai

dengan Mahasiswa (A) meminta tolong bantuan kepada Mahasiswa (B) untuk

jam matakuliah nanti siang tidak masuk dan tolong untuk titip absen.

Mhs (A) Si Parjo : Wah gila banget nih bro, semalem aku gak bisa tidur (dengan

raut wajah capek dan mengelus kepala)

Mhs (B) Si Tohir : Iya jo tadi di kelas kamu kelihatan banget gak fokus, ada apa

sih jo?

Mhs (A) Si Parjo : Semalem aku lihat film horor sampai pikiranku kemana-mana

Mhs (B) Si Tohir : Yaelah gue kira loe lagi ada masalah jo, ternyata cuman gara-

gara nonton film (sambil tertawa menepuk pundak Si Parjo)

Mhs (A) Si Parjo : Iya tapi ini film emang bener-bener serem banget dibandingin

sama film horor lain yang pernah ku lihat.

Mhs (B) Si Tohir : Hahaha dasar penakut loe jo

Ditengah obrolan itu, Mhs (C) Si datang menghampiri Si Parjo dan Si Tohir.

Mahasiswa (C) Si …. menjadi orang yang mengingatkan akan akibat akibat

perilaku yang dilakukan oleh mahasiswa (A) dan Mahasiswa (B) serta

pemberian nilai-nilai yang benar sebagaimana mestinya.


Mhs (C) Si …. : Halo rek, onok tema opo isuk iki?

Mhs (A) Si Parjo : Temane isuk iki Ora Umum..

Mhs (C) Si …. : Waduh kok koyoke asik iki,sik tak pesen kopi ben tambah

gayeng. mbakk wul kopine tambah siji yaa (memesan kopi)

Mbak kantin : nang gelas opo cangkir?

Mhs (C) Si …. : nang gelas wae mbak

Mbak kantin : asiyapp

Mhs (B) Si Tohir : habis darimana loe bro? (bertanya ke mhs (C) Si…..)

Mhs (C) Si …. : ini loh bro tohir aku habis dari ruang dosen ngumpulin tugas ke

Bu Lucky

Mhs (B) Si Tohir : Oh begitu. Aku baru nanti siang kelas Bu Lucky

Mhs (A) Si Parjo : Walahh iya nanti siang ada kelas lagi, lagi ngantuk banget nih.

Aku skip ae wes.hir (sambil meletakkan kepala di meja

kantin)

Mhs (B) Si Tohir : Oke jo, santuy aja. Gw TA-in

Mbak kantin : Hussh ngawur kon iku rek, gak apik ngunu iku Titip Absen.

Wayahe kuliah yo mlebu rekk. Sak aken iku lo wong tua mu

nek golek biaya gawe sekolah mu kabeh

Mhs (A) Si Parjo : Gapopo mbak ngunu iku, wes dadi budaya turun temurun

Mhs (B) Si Tohir : Iya mbak wul, gapapa kayak gitu. Kita udah beberapa kali gitu

Mhs (C) Si ….. : loh sik rek, budaya titip absen itu tidak diperbolehkan serta

menyalahi aturan kampus.

Mhs (A) Si Parjo : lha mau gimana lagi aku belum tidur ini
Mhs (B) Si Tohir : udah tenang aja jo aku TA-in nanti

Mhs (C) Si …. : gak boleh itu hir, baik yang TA sama yang dimintai tolong buat

TA sama-sama salah. Kebiasaan TA itu sama aja kita

berbohong kepada bapak ibu dosen. Kebiasaan TA itu juga

salah satu korupsi kita sebagai mahasiswa harus menjadi

contoh yang baik bagi gak boleh membiasakan

Mhs (A) Si Parjo : wah iya, aku takut deh kalo udah bicara tentang dosa

Mhs (C) Si …. : maka dari itu jo, hir, kita harus coba kurangi atau syukur-syukur

jangan sampai terjadi TA-an lagi selama kuliah

Scene 2

Ditengah obrolan itu seorang Mahasiswa (D) datang menghampiri ketiga orang

mahasiswa yang sedang duduk santai di sudut kantin kampus. Mahasiswa (D)

memberitahukan kabar bahwa event kampus yang dilaksanakannya

mendapatkan keuntungan yang cukup besar. Dia (Mhs D) mengajak mereka

bertiga untuk melakukan trip/liburan ke suatu daerah yang menggunakan uang

event tersebut. Mahasiswa (C) tetap berperan menjadi orang yang mengingatkan

akan perilaku yang diperbuat oleh rekan-rekan nya tersebut.

Mhs (D) Si ….. : Good Morning selamat pagi, untumu kuning ora tau mbok sikati

(wahaha tertawa)…

Mhs (A) Si Parjo : Yeahh morning ma pren,

Mhs (B) Si Tohir : tumben kelihatan di kampus dirimu


Mhs (D) Si Eko : hehe iya hir, biasa kan aku banyak kegiatan UKM yang perlu

diurus (sambal tertawa)

Mhs (A) Si Parjo : kayaknya kamu jarang banget deh bisa ikut kumpul ngopi pagi

kayak gini

Mhs (D) Si Eko : iya jo, aku kangen banget ngopi bareng sama kalian. Oiya aku

lagi dapet rezeki nih dan pengen ajak kalian bertiga jalan-jalan.

ke Bali ya, semua akomodasi aku yang bakal nanggung gaes.

gimana?

Mhs (A) Si Parjo : wah masokkk pak eko, ladub lah

Mhs (B) Si Tohir : hayuk gue juga mau ikut kalo gratis

Mhs (C) Si ….. : emangnya kamu punya uang ko? Kok berani ngajak kita bertiga

liburan ke bali

Mhs (D) Si Eko : Tenang bree, aku ada uang kok. Kebetulan aku jadi bendahara

di kegiatan Makrab UKM kemarin di Bali terus ini ada uang sisa

yang kubawa. Kita bisa gunakan ini

Mhs (C) Si ….. : Loh itu kan uang hasil patungan bareng sama teman-teman

yang lain ko?

Mhs (D) Si Eko : iya bener ini emang uang patungan semua teman-teman, tapi

aku sebagai panitia pelaksana juga berhak dapet bagian dari

sisa uang itu sebagai uang lelah.

Mhs (B) Si Tohir : iyaa setuju kok aku, kamu sebagai panitia pelaksana berhak

dapet bagian dari hasil kegiatan itu


Mbak kantin : Huss rek, kon iku yok opo seh? Sik mahasiswa kok wes dadi calon

koruptor ngunu seh. Kate dadi opo trusan mene nek wes lulus

trus dadi pejabat?. Ko eko awakmu iku saiki ibarate dadi wakil

rakyat mahasiswa liyane sing dipercoyo gawe ngurus dan gowo

duite arek-arek kabeh, lha iki kok malah arepe gawe duite

rakyat gawe jalan-jalan. Seharuse uang rakyat ya harus

kembali ke rakyat bukan masuk ke keperluan pribadi.

Mhs (C) Si …. : iyaa mbak wulan, sampeyan betul. Sekecil apapun uang yang

diambil jika itu uangnya berasal dari swadaya teman-teman

semua harus bilang dan minta persetujuan bersama. Jangan

asal ambil aja itu uang, kalo sampai ketahuan kamu pasti bakal

tidak dipercayai lagi sama teman-teman

Mhs (D) Si Eko : waduh gimana yaa? (ekspresi wajah bingung)

Mhs (B) Si : wah iya nanti kita juga bakalan kena juga kalo ikut menggunakan

uangnya teman-teman.

Mhs (A) Si Parjo : iya ko, coba kamu bilang dulu deh ke teman-teman kalo uang

acara kemarin ada sisa. Dan menurutku uang sisa itu diberikan

kepada saudara-saudara kita yang saat ini membutuhkan

bantuan akibat pandemic Covid-19.

Mhs (D) Si Eko : iyaa coba besok aku aku sampaikan ke teman-teman
Scene 3

Pejabat kampus (X) memiliki akses yang dapat memasukkan calon mahasiswa

baru dengan syarat tertentu seperti menerima uang dari para calon mahasiswa

baru. Saat itu pejabat kampus (X) juga sedang menikmati secangkir kopi di caffe

yang sama dengan para mahasiswa tadi. Tak berselang lama datanglah seorang

kontraktor bangunan yang datang menghampiri pejabat kampus (X), kontraktor

tersebut mengungkapkan jika anaknya akan ikut seleksi masuk Perguruan Tinggi

dan memohon kepada pejabat kampus (X) untuk membantu dalam proses

seleksi masuk Perguruan Tinggi. Kontraktor memberikan tawaran kepada

pejabat Kampus (X) dengan membuatkan satu gedung olahraga untuk kampus

dengan tujuan anaknya dapat diterima dalam seleksi masuk Perguruan Tinggi.

Pejabat kampus (X) setuju dengan penawaran kontraktor tersebut sekaligus

mengajak untuk keesokan harinya ikut menghadap ke Kepala pejabat kampus.

Percakapan di kantin kampus

Pejabat kampus datang ke kantin kampus, untuk membeli secangkir kopi dan

bertemulah dengan si kontraktor

Pejabat kampus (mbah bayu ) : hee cak, yak opo kabare ?

Kontraktor : apik sam kabarku, awakmu sering ngopi ndek kene

pisan ta sam ?
Pejabat Kampus : iyo iki kebetulan lagi pengen ngopi, kecut sam

lambeku hahah

Kontraktor : wehh sam iso ae awakmu iki ( sambil menepuk

pundak pejabat). untung iki maeng aku ketemu

awakmu sam aku yo onok perlu iki sakjane

Pejabat Kampus :pie pie enek opo iki kok ajake penting banget?

Masalah proyek ta ?

Kontraktor : uduk sam, jadi tu begini lo sam,

aku ini lagi bingung banget anakku iki lagi

bingung untuk masuk ke perguruan tinggi

Pejabat Kampus : loh iya itu gampang kalau mau masuk

Perguruan tinggi, apa masuk kampus ku ta ?

Tak bantu nanti? ( sambil meneguk kopinya )

Kontraktor : gimana sam caranyaaa ?

Pejabat Kampus : gini aja anakkmu titipkan ke aku tak bantu,

tapi lewat jalur belakang, gimana?

Kontraktor : hmmmm

( sambil merokok dan meminum pesananya )

Wes gini aja sam gimana kalau kita sepakati


aku bakalan bantu awakmu nyelesaikan proyek

ndek ( tempat/kampusmu ) terus anakku

usahakan sam masuk ke perguruan tinggi

tempatmu. Cocok gak sam ? hahaha kan kita ini

sama sama untung sam hahaha

( sambil meneguk kopinya kembali )

Pejabat Kampus : wahhhh ide bagus itu , boleh juga tapi

proyekku selesaikan cepet lo ya tapi

Kontraktor : siap kalau itu penting anakku tolong

diutamakan yaaa , usahakan masuk

Pejabat Kampus : tenang percaya sama aku.

Scene 4

Pejabat Kampus (X) dan Kontraktor bertemu dengan Kepala pejabat kampus

sesuai dengan yang telah direncanakan di caffe semalam. Pjb Kampus (X)

memulai dengan memberikan laporan hasil tugas yang diberikan oleh Kepala

pejabat kampus. Setelah itu masuklah perbincangan pada seleksi masuk

Perguruan Tinggi. Pjb Kampus (X) mengutarakan kepada Kepala pejabat

kampus jika ada satu calon mahasiswa baru yang akan masuk dengan mampu
memberikan satu gedung olahraga baru untuk menunjang fasilitas kampus.

Respon yang diberikan Kepala pejabat kampus secara tegas menolak akan hal

itu. Rektor menjelaskan dengan tegas bahwa tidak ada proses jual beli untuk

proses seleksi masuk mahasiswa baru, semua mekanisme dijalankan sesuai

dengan prosedur yang telah ditetapkan. Disini Kepala pejabat kampus juga

menyampaikan nilai-nilai tentang program Reformasi Birokrasi yang akan

diterapkan dalam sistem layanan yang ada di kampus.

Pjb Kampus (X) dan kontraktor di depan ruangan kepala pejabat kampus lalu

mengetuk pintu

(tok tok tok, pintu ruangan kepala pejabat kampus berbunyi)

Kepala Pejabat kampus : Masuk saja

(pjb kampus dan kontaktor masuk kedalam ruangan dengan muka ada maunya)

Pjb kampus & kontaktor : Selamat pagi bu

Kepala Pejabat kampus : Selamat pagi, monggo duduk-duduk pak

(pjb kampus dan kontaktor duduk di kursi depan meja kepala pejabat)

Kepala Pejabat kampus: Ada apa datang kemari pak?

Pjb kampus ( x) : Niki bu, saya ingin menyampaikan laporan hasil tugas kemarin

yang ibu tugaskan kepada saya, monggo di periksa bu.


Kepala pjb kampus : Oh nggih pak saya periksa ya

(kepala pejabat kampus memeriksa laporan yang diberikan pjb kampus (x) )

Kepala pejabat kampus :Sudah benar pak laporannya, setelah ini bapak berikan

laporan ini ke sekretaris saya yang ada di depan

ruang ini ya pak, terima kasih. Lalu bapak ini ada

urusan apa ya menemui saya? (melihat kontraktor)

Pjb kampus (x) : oh iya Bu … , perkenalkan disebelah saya ini pak … seorang

kontaktor, pak … ini ada keinginan untuk membantu

menyelesaikan proyek Gedung olahraga baru di kampus ini,

karena orang-orang yang mengerjakan proyek sekarang ini

laammmaaa banget kerjanya bu, banyak yang protes ke

kampus kalo orang-orang yang kerja disana gak becus, males,

buang sampah sembarangan, terus gak becus, ma.. ehh,

pokoknya ya buk saya yakin kalo mas ini ikut andil dalam

proyek ini, dijamin bakal selesai bahkan sebelum tanggal target

bu.

Kepala pejabat kampus : (diam Cuma hmmm aja dengan muka berfikir)

Pengalaman pak … sudah ngerjain proyek dimana

saja

Kontraktor : Oh kalo saya masih…. (dipotong pjb kampus)


Pjb kampus (x) : Hooo pak … ini uda ngurus proyek sampai luar negri bu,

Amerika pernah, jepang pernah bu.

Kepala Penjabat kampus : (mulai curiga karena muka pjb kampus dan kontraktor

cengengesan seperti tidak serius) hmm, baiklah,

saya setuju, silahkan urus ini dengan sekretaris

saya ya

Pjb kampus (x) : Terima kasih banyak bu …., oh iya bu saya mau menyampaikan

satu hal lagi, jadi begini bu, pak… ini punya anak sudah

tamat SMA bu, dan anak pak… ini ingin masuk kampus (x),

bagaimana bu apakah bisa dibantu sehingga anak pak …

bisa masuk ke kampus ini? Kan pak… juga akan bantu

banyak dalam pengerjaan proyek ini bu.

Kepala pejabat kampus : (ekspresi kaget lalu berdiri perlahan) Lho kok arah

pembicaraannya jadi kesini, kalo masalah ini jelas

saya tidak setuju dan tidak akan membantu pak…

Pjb kampus (x) : Lho tapi bu (memotong pembicaraan)

Kepala pejabat kampus : Maaf pak … karena di kampus ini tidak ada proses jual

beli untuk proses seleksi masuk mahasiswa baru,

semua mekanisme dijalankan sesuai dengan prosedur

yang telah ditetapkan dan saya tetap berpegang

terhadap prosedur yang sudah dibuat, jadi saya tidak

bisa membantu bapak untuk urusan ini.


(kepala pejabat kampus menjelaskan tentang reformasi birokrasi kepada pjb

kampus dan kontraktor)

Anda mungkin juga menyukai