Syukur Alhamdulilah kita panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan hidayah serta inayah kepada kita semua sehingga kita dapat berkumpul hari ini di SMA Negeri 66 Jakarta. Shalawat serta salam tak lupa kita panjatkan kepada junjungan Nabi Muhamad SAW, serta para sahabatnya, para keluarganya serta sanak saudaranya, dan kita selaku umatnya. Pada kesempatan ini saya akan menyampaikan tentang profil seorang wanita yang berkat jasa-jasanya kaum perempuan bisa bersekolah, yang kita kenal dengan nama Dewi Sartika. Ibu Dewi Sartika lahir di Bandung pada tanggal 4 Desember 1884. Ibu Dewi Sartika lahair dari keluarga "Menak" di Bandung yang akrab dipanggil Uwi. Pada zaman ini kita melihat wanita yang sekolah sesuatu yang sudah biasa. Dulu, bagi seorang wanita untuk mendapatkan pendidikan itu sangat sulit. Dewi Sartika harus datang ke setiap rumah menggedor pintu rumah untuk minta anak perempuan sekolah, meskipun pada umumnya saat itu menolak. Meski sempat mendapat penolakan, kata dia, Raden Ibu Dewi Sartika tidak menyerah. Saat itu hanya ada beberapa wanita yang bersedia untuk ikut belajar bersamanya. Dengan memanfaatkan dapur rumahnya, Raden Dewi Sartika mulai menularkan ilmu kepada wanita lainnya. Pada awal mengajar Ibu Dewi Sartika mengajar di hadapan kelurganya yang perempuan, dia mengajar di sebuah ruangan kecil di belakang rumah ibunya di Bandung. Saat itu tahun 1902, ketika wanita pribumi masih jauh dari mandiri karena kungkungan adat, dan pendidikan bagi dia adalah jalan keluarnya. Ini lah alasan kenapa ibu Dewi Sartika mencetuskan gagasan mendirikan sekolah wanita pribumi yang pertama di Indonesia.Dia mengajarkan cara merenda, memasak, jahit- menjahit., membaca, menulis dan sebagainya . Dari Perjuangan ibu Dewi Sartika, bukan berarti kita harus menjadi seperti beliau. Banyak hal yang dapat dipelajari dari perjuangan Ibu Dewi Sartika. Kalau ingin mengikuti dan menghargai Raden Dewi Sartika jadilah wanita yang baik. Kalau jadi pelajar jadi yang baik, jadi dokter jadilah yang baik, jadi pejabat jadilah yang baik. Semoga kisah Dewi Sartika yang tak mudah menyerah dalam dunia pendidikan ini bisa kita contoh, sehingga dunia pendidikan bisa terus bangkit dan bisa menciptakan generasi muda yang handal dan tak mudah menyerah.