Anda di halaman 1dari 9

BAHASA INDONESIA

KALIMAT DALAM BAHASA INDONESIA

Dibuat Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia

Dosen :

Dra. Hj. Nur Amalia, M.Pd.

Disusun Oleh :

Fiqratudzakiyah – 2001105029

Revi afifah – 2001105033

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA

2020/2021
KALIMAT DALAM BAHASA INDONESIA
Sabtu, 10 April 2021

1. MASUKAN
 Kelompok 1 – Aliffia Salfa
“baju itu benda yang tidak bisa dimakan”

 Kelompok 2 - Riska Amellia Putri


Pada struktur kalimat SP terdapat perluasan lagi, yaitu
1. SP (Dengan P sebagai kata Verba)
2. SP (Dengan P sebagai kata nomina)
3. SP (Dengan P sebagai kata adjektiva)
Kritik :
Pada slide 6 , judul slide bukan Bagian Kalimat tetapi Jenis-Jenis kalimat.
Dan kalimat dibagi-bagi lagi menjadi beberapa bagian

 Kelompok 3 – Ainur Ayu


Jenis-jenis kalimat majemuk diantaranya :
1. Kalimat majemuk rapatan adalah kalimat majemuk yang pembentukannya
terdiri dari beberapa kalimat yang unsur nya dirapatkan. Beberapa unsur
yang sama dari beberapa klausa ditulis hanya sekali. Biasanya kalimat
majemuk rapatan ini terdiri kalimat majemuk setara yang memiliki unsur
yang sama. Contoh:
 Aldi suka membaca buku dan menggambar

Berasal dari klausa:

 Aldi suka menggambar


 Aldi suka membaca buku
2. Kalimat majemuk perluasan adalah suatu bentuk kalimat majemuk dimana
salah satu klausanya memiliki unsur yang tidak sempurna. Atau anak
kalimat yang merupakan perluasan dari salah satu unsur klausa lainnya.
Contoh:
 Mobilnya mulai rusak.
 Mobilnya dibeli dengan gaji pertamanya

 Kelompok 5 – M. Adrian
Ciri-ciri kesatuan gagasan dapat dilihat sebagai berikut :
1) Adanya subjek dan predikat yang jelas.
Kejelasan subjek dan predikat suatu kalimat dapat dilakukan dengan cara
menghindari pemakaian kata depan di, dalam, bagi, untuk, atau pada
dimuka subjek. Contoh kalimat yang salah : di kampung-kampung
terpencil pendidikan sudah digalahkan.
2) Tidak terdapat subjek ganda.
Contoh kalimat yang salah : anak itu, tidak mau pulang kerumahnya, ia
pun bersembunyi di dalam kendang ayam dibelakang rumahnya.
3) Tidak menggunakan kata penghubung intrakalimat dalam kalimat tunggal.
Contoh kalimat yang salah : Tiwi baru saja pulang dari Bandung.
Sedangkan Idah dan Ike baru saja berangkat ke Sukabumi.
4) Predikat kalimat tidak didahului oleh kata “yang”.
Contoh kalimat yang salah : kampus UHAMKA yang terletak di Jalan
Tanah Merdeka, Jakarta Timur.

Yang dimaksud dengan koherensi atau kepaduan yang baik dan kompak
adalah hubungan timbal balik yang baik dan jelas antara unsur-unsur (kata
atau kelompok kata) yang membentuk kalimat itu.
a. Koherensi rusak karena tempat kata dalam kalimat tidak sesuai dengan
pola kalimat.
Contoh :
(kalimat yang baik) : Adik memakan ikan kembung tadi pagi.
(kalimat yang tidak baik) : ikan memakan kembung adik tadi pagi.
b. Kepaduan sebuah kalimat akan rusak pula karena salah mempergunakan
kata-kata depan, kata penghubung dan sebagainya.
Contoh kalimat yang kurang padu : sejak lahir, manusia memiliki jiwa
untuk melawan kepada kekejaman alam, atau kepada pihak lain karena
merasa dirinya lebih kuat (tanpa kepada)
c. Kesalahan lain yang dapat merusak koherensi adalah pemakaian dua kata
yang maknanya tumpeng tindih.
Contoh kalimat yag tumpah tindih : banyak para penjahat yang mencoba
melarikan diri. (seharusnya cukup banyak penjahat atau para penjahat
saja).
d. Kesalahan lain yaitu salah menempatkan keterangan aspek (sudah, telah,
akan, belum, dan lain-lain).
Contoh : saya sudah membuat suasana menjadi kondusif (baik).
Suasana saya sudah buat menjadi kondusif (salah).

 Kelompok 6 – Nia Ayumi


Menurut Kridalaksana (2001), kalimat adalah satuan bahasa yang
secara relatif berdiri sendiri, mempunyai pola intonasi final, dan secara aktual
maupun potensial terdiri dari klausa; klausa bebas yang menjadi bagian
kognitif percakapan; satuan proposisi yang merupakan gabungan klausa atau
merupakan satu klausa, yang membentuk satuan bebas; Jawaban minimal,
seruan, salam, dan sebagainya.
Kalimat menurut Arifin dan Tasai (2002) adalah satuan bahasa
terkecil, dalam wujud lisan atau tulisan, yang mengungkapkan pikiran yang
utuh. Sekurang-kurangnya kalimat dalam ragam resmi baik lisan dan tulisan
harus memiliki subjek dan predikat.

Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), kalimat /Ka-li-mat/ adalah:

1) Kesatuan ujar yang mengungkapkan suatu konsep pikiran dan perasaan;


2) Perkataan; linguistic
3) Satuan bahasa yang secara relatif berdiri sendiri, mempunyai pola intonasi
final dan secara aktual maupun potensial terdiri atas klausa.

 Kelompok 7 – Flowrita Maylinda


Ada dua ciri keterangan :
A. Pertama, posisinya dapat dipindahkan ke awal, tengah, atau akhir kalimat.
Contoh:
 Opick menonton berita politik dengan serius.
 Opick dengan serius menonton berita politik.
 Dengan serius Opick menonton berita politik.
B. Kedua, keterangan dapat berupa keterangan tambahan, keterangan
pewatas, atau keterangan aposisi. Contoh:
 Opick, yang menjabat Direktur Keuangan PT Morat-Marit, adalah
warga negara Korea. (konstruksi yang sebagai keterangan tambahan)
 Opick yang menjabat Direktur Keuangan PT Morat-Marit adalah
warga negara Korea. (konstruksi yang sebagai keterangan pewatas)
 Opick, Direktur Keuangan PT Morat-Marit, adalah warga negara
Korea. (Direktur Keuangan PT Morat-Marit sebagai keterangan
aposisi)

2. PERTANYAAN
 Kelompok 1 – Mariyana Nur
Tanda elipsis (…) digunakan untuk apa saja ?
Jawab :
1. Dipakai dalam kalimat yang tidak terputus-putus.
Contoh : kalau begitu … ya, marilah kita berjalan.
2. Dalam suatu kalimat atau teks atau naskah ada bagian yang dihilangkan.
Contoh : Dia adalah anak yang baik … Aku jalan-jalan bersamanya.

 Kelompok 2 – Aulia Nur


Apa bedanya kalimat efektif dengan kalimat baku ?
Jawab :
Kalimat baku itu kalimat yang sesuai dengan ejaan Bahasa Indonesia.
Sedangkan kalimat efektif brlum tentu mejadi kalimat baku, karena
kalimatnya menyesuaikan dengan situasi dan kondisi.

 Kelompok 3 – Raden Siti Aaisyah


Apakah kalimat efektif itu harus baku ?
Jawab :
Tentu saja tidak, memang hampir semua kalimat efektif itu adalah kalimat
baku, tetapi dalam praktiknya, kalimat efektif tidak baku, terwujud atau
dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari melalui ragam lisan.

 Kelompok 5 – M. Adrian
Apa itu diksi ?
Jawab :
Gorys Keraf memiliki dua pendapat dan definisi terkait pengertian diksi, yaitu
:
1) Diksi adalah kemampuan untuk membedakan nuansa makna dari gagasan
yang disampaikan secara tepat. Diksi juga bisa dikatan sebagai
kemampuan untuk menemukan kata yang sesuai dengan situasi dan nilai
dari rasa yang dimiliki oleh pembaca, pendengar dan kelompok
masyarakat.
2) Diksi adalah pemilihan kata-kata mana yang sesuai untuk digunakan
dalam menyampaikan suatu ide atau gagasan dengan gaya penyampaian
kata yang sesuai dengan situasi.

 Kelompok 6 – Farhan Muldani


Jelaskan perbedaan kalimat majemuk dan bertingkat. Berikan contoh !
Jawab :
 Kalimat majemuk adalah kalimat yang terdapat dua klausa atau lebih yang
bersifat setara. Setara dihubungkan konjungtor atau, dan. Contoh : Rina
membawa buku dan Nurul membawa handphone.
 Kalimat bertingkat adalah pola perkembangan dari yang lain, ada induk
dan anak kalimat. Konjungtornya ketika, sewaktu, agar, bahwa. Contoh :
mereka tertawa ketika dosen sedang melawak.

 Kelompok 7 – M. Hamdzani Zaky


Kapan kita harus menggunakan kalimat efektif ?
Jawab :
Dalam menulis karya ilmiah, surat resmi, bercerita dan mengarang srta situasi
lain yang mengharuskan kita menggunakan kalimat efektif.
KESIMPULAN

Sebuah kalimat harus tersusun setidaknya oleh dua kata ataupun dua frasa yaitu
satu kata subjek dan satu kata predikat. Selain itu, sebuah kalimat juga harus
memiliki arti atau pun makna tertentu.

Kalimat efektif adalah kalimat yang harus memiliki persyaratan gramatikal yang
disusun berdasarkan kaidah kebahasaan yang berlaku. Kalimat efektif adalah kalimat
yang ditulis agar dapat memberikan informasi kepada pendengar ataupun pembaca
secara tepat seperti yang diharapkan oleh penulis.

Ciri-ciri kalimat efektif :

1) kesepadanan;
2) kesejajaran;
3) ketegasan;
4) kehematan;
5) kevariasian;
6) kepaduan; dan
7) penalaran.

Kesalahan ejaan yang sering ditemukan yaitu penggunaan tanda koma, huruf
kapital, kata depan di, ke, dari, penulisan unsur serapan, penulisan kata dasar,
penulisan kata turunan, penulisan huruf terpisah dan garis miring, penulisan tanda
titik, penggunaan partikel.

Jenis-jenis kalimat majemuk diantaranya :


1. Kalimat majemuk rapatan adalah kalimat majemuk yang pembentukannya terdiri
dari beberapa kalimat yang unsur nya dirapatkan. Beberapa unsur yang sama dari
beberapa klausa ditulis hanya sekali. Biasanya kalimat majemuk rapatan ini terdiri
kalimat majemuk setara yang memiliki unsur yang sama. Contoh:
 Aldi suka membaca buku dan menggambar
2. Kalimat majemuk perluasan adalah suatu bentuk kalimat majemuk dimana salah
satu klausanya memiliki unsur yang tidak sempurna. Atau anak kalimat yang
merupakan perluasan dari salah satu unsur klausa lainnya. Contoh:
 Mobilnya mulai rusak.

Ciri-ciri kesatuan gagasan dapat dilihat sebagai berikut :

 Adanya subjek dan predikat yang jelas.


Kejelasan subjek dan predikat suatu kalimat dapat dilakukan dengan cara
menghindari pemakaian kata depan di, dalam, bagi, untuk, atau pada dimuka
subjek. Contoh kalimat yang salah : di kampung-kampung terpencil pendidikan
sudah digalahkan.
 Tidak terdapat subjek ganda.
Contoh kalimat yang salah : anak itu, tidak mau pulang kerumahnya, ia pun
bersembunyi di dalam kendang ayam dibelakang rumahnya.
 Tidak menggunakan kata penghubung intrakalimat dalam kalimat tunggal.
Contoh kalimat yang salah : Tiwi baru saja pulang dari Bandung. Sedangkan
Idah dan Ike baru saja berangkat ke Sukabumi.
 Predikat kalimat tidak didahului oleh kata “yang”.
Contoh kalimat yang salah : kampus UHAMKA yang terletak di Jalan Tanah
Merdeka, Jakarta Timur.

Yang dimaksud dengan koherensi atau kepaduan yang baik dan kompak
adalah hubungan timbal balik yang baik dan jelas antara unsur-unsur (kata
atau kelompok kata) yang membentuk kalimat itu.

Anda mungkin juga menyukai