MAKALAH
TEKNOLOGI PENGOLAHAN
PANGAN
DISUSU
OLEH :
Kelompok: II ( 4.KC
G!"#$%&'& (NIM )
*4+4*4 De$& M&-%"#"!l #''# (NIM
)*4+4*/00 D1& I'2#" M#3##$& (NIM
)*4+4*/0/
POLITEKNIK NEGERI
SRIWIA7A
*)
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. L#%#$ Bel#k#'6
Bahan pangan merupakan kebutuhan pokok bagi manusia di samping
pendidikan, kesehatan dan sandang lainnya. Kebutuhan bahan pangan ini
akan terus meningkat sesuai dengan laju pertumbuhan penduduk. Secara garis
besar masalah pangan dan sistem pangan umumnya dibagi atas sub sistem
produksi,
pengadaan dan konsumsi. Bahan pangan tersebut akan mengalami perubahan-
perubahan yang tidak diinginkan antara lain pembusukan dan ketengikan. Proses
pembusukan dan ketengikan disebabkan oleh adanya reaksi kimia yang
bersumber dari dalam dan dari luar bahan pangan tersebut (Avisditya, 2012).
Dari segi ilmu kimia, komponen utama dari bahan pangan terdiri dari
protein, karbohidrat, dan lemak. Kerusakan bahan pangan ini umumnya
disebabkan oleh mikroorganisme melalui proses enzimates dan oksidasi,
terutama yang mengandung protein dan lemak sementara karbohidrat
mengalami dekomposisi. Dalam rangka menghambat proses kerusakan
pangan, oleh beberapa
pengusaha digunakan bahan pengawet dan antioksidan sintetis seperti
ormalin, asam benzoat, B!" (Butilated Hydroxyanisol), B!# (Butylated
Hidroxytoluene) dan #B!$ %Tertier Butylated Hydroxyanisole) terutama
untuk bahan makanan semi basah seperti tahu, mie, bakso, ikan, daging serta
minyak&lemak (Avisditya,
2012)
. Pengawetan makanan adalah cara yang digunakan untuk membuat
2
panen menjadi berlimpah. 'amun bahan-bahan tersebut ada yang cepat
busuk, makanan yang disimpan dapat menjadi rusak, misalnya karena
oksidasi atau
benturan. (ontohnya lemak menjadi tengik karena mengalami reaksi oksidasi
salah satu contoh, yaitu 'atrium Benzoat. 'atrium Benzoat dikenal juga dengan
nama Sodium Benzoat atau Soda Benzoat. Bahan pengawet ini merupakan
garam
asam Sodium Benzoic, yaitu lemak tidak jenuh ganda yang telah disetujui
penggunaannya oleh 4D" dan telah digunakan oleh para produsen makanan
dan minuman selama lebih dari /5 tahun untuk menekan pertumbuhan
mikroorganisme %jamur0. 3enurut sebuah studi 6!7, Sodium Benzoat adalah
bahan pengawet yang digunakan untuk makanan dan minuman serta sangat
cocok untuk jus buah maupun minuman ringan.
Sodium Benzoat banyak digunakan dalam berbagai produk makanan dan
minuman seperti jus buah, kecap, margarin, mentega, minuman ringan, mustard,
sambal, saus salad, saus tomat, selai, sirop buah, dan lainnya. Sodium Benzoat
secara alami terdapat pada apel, cengkeh, cranerry. !nternational "ro#ra$$e on
%he$ical &a'ety tidak menemukan adanya dampak terhadap kesehatan manusia
dengan dosis sebesar 89+-/: mg&kg berat badan per hari (Haidha, 2013).
Salah satu aktor yang mempengaruhi kesehatan manusia adalah gizi
yang diperoleh dari makanan sehari-hari. ;enis dan cara pengolahan bahan
pangan sangat menentukan kadar gizi hasil olahan makanan tersebut.
Kebutuhan pangan dan gizi keluarga dapat terpenuhi dari ketersediaan
pangan setempat, daya beli yang terjangkau dan memenuhi syarat menu
4
seimbang. Sudah diketahui bahwa bahan pangan, seperti daging, ikan, telur,
sayur maupun buah, tidak dapat disimpan lama dalam suhu ruang.
3asa simpan bahan pangan dapat diperpanjang dengan disimpan pada
suhu rendah< dikeringkan dengan sinar matahari atau panas buatan< dipanaskan
dengan perebusan< diragikan dengan bantuan ragi, jamur atau bakteri< dan
ditambah bahan-bahan kimia seperti garam, gula, asam dan lain-lain.
Pendinginan biasanya dapat memperpanjang masa simpan bahan
pangan selama beberapa hari atau beberapa minggu, sedangkan
pembekuan dapat
bertahan lebih lama sampai beberapa bulan. Pendinginan dan pembekuan
masing- masing berbeda pengaruhnya terhadap rasa, tekstur, warna,nilai gizi
dan siat-siat lainnya. Pengawetan dengan jalan pendinginan dapat
dilakukan dengan
penambahan es yang berungsi mendinginkan dengan cepat suhu 5=(, kemudian
untuk waktu tertentu apabila disimpan pada suhu rendah, misalnya dalam
lemari es. 'amun masih banyak masyarakat yang belum mampu memiliki
lemari es yang
masih tergolong barang mewah. Selain itu masih banyak tempat tinggal di
desa yang belum menggunakan listrik. 7leh karena itu, pengetahuan cara
mengolah dan mengawetkan bahan pangan untuk memperpanjang masa
simpannya perlu diketahui oleh masyarakat pedesaan atau yang ekonominya
masih rendah.
BAB II
TINAUAN PUSTAKA
5
A. H&6&e'e pe$o$#'6#' 2#l#m pe'6ol#"#' m#k#'#'
3enurut 2nsiklopedia >ndonesia %/0 istilah higiene adalah ilmu yang
berhubungan dengan masalah kesehatan dan berbagai usaha untuk
;azat renik, kegiatan yang bersiat enzimatis, serta perubahan kimia dalam
bahan hasil pertanian merupakan penyebab utama kerusakan. ;azat renik
kuantitas
6
bahan hasil pertanian. Kegiatan enzimatis akan berlangsung pada kandungan
air yang tinggi, serta suhu yang cocok untuk kegiatan suatu enzim. eaksi kimia
akan
berlangsung pada kadar air yang tinggi. 4aktor suhu sangat penting dalam
7
tumbuh dengancepat dengan adanya garam. *aram juga mempengaruhi
aktiAitas air %aw0 dari bahan sehingga dapat mengendalikan pertumbuhan
mikroorganisme. Beberapa mikroorganisme seperti bakteri haloilik
%bakteri yang tahan hidup
padakonsentrasi garam yang tinggi0 dapat tumbuh dalam larutan garam yang
hampir jenuh,tetapi membutuhkan waktu penyimpanan yang lama untuk
tumbuh
dan selanjutnya terjadi pembusukan.
#. Pe'66#$#m#' Ik#'
Pada proses penggaraman ikan, pengawetan dilakukan dengan cara
mengurangi kadar air dalam badan ikan sampai titik tertentu sehingga
bakteri tidak dapat hidup dan berkembang biak lagi. ;adi, peranan
garam dalam
8
proses ini tidak bersiat membunuh mikroorganisme % 'er$icida0,
tetapi garam mengakibatkan terjadinya proses penarikan air dalam sel
daging ikan sehingga terjadi las$olisis %kadar air dalam sel
mikroorganisme berkurang,
9
penggaraman dilakukan pada tahap awal pembuatan acar dengan cara
ermentasi. #erkadang dilakukan penambahan gula sebanyak ?
apabila sayur atau buah yang digunakan berkadar gula rendah.
'ama acar biasanya disesuaikan dengan nama sayur atau buah
yang digunakan, misalnya acar mentimun, acar bawang putih, dan
lain-lain. ;adi, acar dibuat dengan kombinasi dua cara pengawetan
yakni penggaraman dan
ermentasi.
Pem5!#%#' ##$ 2&5e2#k#' #%# + #$#:
*. C#$# pe$%#m# terdiri atas proses, yaitu proses pelumuran garam
%rou#h saltin#) dan penggaraman akhir % 'inal saltin#0 .
Pada proses pelumuran garam digunakan serbuk garam kira-kira
5? dari berat bahan dan larutan garam berkonsentrasi 5?.
Bahan dan serbuk garam disusun dalam wadah khusus seperti
stoples secara
10
Perendaman sayuran atau buah dalam larutan garam kadar rendah
atau tinggi akan menyebabkan tumbuhnya mikroorganisme dari
golongan
dan bawang
putih yang cara ermentasinya berbeda dengan acar asin.
"car bumbu dibuat dengan cara merendam buah atau sayur pada larutan
2. Ik#' Te$&
>kan teri merupakan produk setengah jadi dari hasil pengolahan ikan yang
menggunakan dasar proses penggaraman dan pengeringan. 'amun
demikian ada juga ikan teri tawar, untuk ikan jenis ini maka ikan
tidak dilakukan
penggaraman.
)ntuk membuat ikan teri yang dikeringkan dengan memiliki rasa asin, dapat
dilakukan dengan cara berikut ini1
o >kan yang berukuran kecil %sering disebut ikan teri0, sebelum
diolah tidak perlu dilakukan penyiangan atau pembuangan isi
perut. ;adi ikan cukup dibersihkan dari kotoran dan dicuci bersih.
11
o )ntuk memperoleh rasa asin, maka teri yang sudah
dibersihkan
bahan mengalami penurunan, sehingga air yang ada tidak dapat digunakan untuk
pertumbuhan mikroba.
*ula memiliki citarasa manis sehingga penggunaan gula dalam
pengolahan juga memberikan eek citarasa manis pada produk yang
dihasilkan. Di samping itu adanya proses pemanasan gula akan bereaksi
dengan asam amino dan menghasilkan citarasa. Proses pemanasan juga
menyebabkan terjadinya karamelisasi gula yang membentuk citarasa
%Praptiningsih, 0.
Pada pembuatan manisan, gula berperan dalam membentuk tekstur
yang kuat dan warna yang mengkilap. *ula mememiliki peranan
besar pasca
penampakan dan cita rasa manisan yang dihasilkan. *ula berperan sebagai
pengikat komponen laAor, menyempurnaka rasa asam dan cita rasa lainnya. *ula
pasir digunakan salam pembuatan manisan karena rasa manis sukrosa bersiat
murni, karena tidak ada ater taste, yaitu cita rasa kedua yang timbul setelah
cita rasa pertama.
Pada pembuatan manisan gula akan terkaramekisassi, dan karamek ini
akan memberikan cita rasa tertentu yang khas pada produk. Karamelisasi
terjadi
bila gula mulai hancur, yakni molekul sukrosa sipecah menjadi sebuah
molekul glukosa dan ruktosan %ruktosa yang kekurangan satu molekul air0.
Suhu yang tinggi mampu mengeluarkan satu mlekul air dari setiap molekul
gula sehingga
12
terjadilah glukosan, suatu molekul yang analog dengan ruktosan. Proses
pemecahan dan dehidrasi diikuti dengan polimerisasi membentuk karamel dan
beberapa molekul asam timbul dalam campuran tersebut. *ula mampu memberi
+5? padatan terlarut biasanya dibutuhkan0, ini pun umum bagi gula untuk
dipakai
13
sebagai salah satu kombinasi dari teknik pengawetanbahan pangan. Kadar
gula yang tinggi bersama dengan kadar asam yang tinggi
%p! rendah0,
perlakukandengan pasteurisasi secara pemanasan, penyimpanan pada suhu rendah,
14
. p! rendah, biasanya dalam kisaran antara I,-I,: tergantung pada tipe
pektin dan konsentrasi
. *ula, 8:-+5?
I. "sam p! I,-I,9
Pemasakan selai dilakukan baik pada tekanan atmoser %pada suhu sampai
58(, atau sama dengan kira-kira 8/? padatan0 atau dalam keadaan Aakum,
biasanya suhu tidak melebihi 8:( kecuali untuk pengisian.
I. Kerugiannya termasuk1
%ataugaram-
16
garamnya0 dan kadang-kadang geliserol, disamping gula dan asam.
Konsentarasi gula dalam kisaran antara :-:5? saja tidak cukup
untuk mencegah kerusakan karena mikroorganisme apabila produk
disimpan pada
suhu kamar.
Penguapan dari suatu sari buah yang kuat %p! ,:-90 sampai mencapai
tingkat padatan terlarut kira-kira +5 BriJ %G?b&b0 cenderung untuk membawa
Senyawa ini
18
dapat memengaruhi rasa. Bahan makanan atau minuman yang diberi
benzoat dapat memberikan kesan aroma enol, yaitu seperti aroma
obat cair. Kalsium benzoat digunakan untuk mengawetkan minuman
ringan,
minuman anggur, saus sari buah, sirop, dan ikan asin. Bahan ini bisa
menyebabkan dampak negati pada penderita asma dan bagi orang yang
peka terhadap aspirin. Kalsium benzoat bisa memicu terjadinya
serangan asma.
20
4ormalin sering disalahgunakan untuk mengawetkan mi, tahu basah,
bakso, dan ikan asin. Penggunaan ormalin pada makanan dapat
menyebabkan keracunan.
*ejalanya antara lain pusing, rasa terbakar pada tenggorokan,
penurunan suhu badan, rasa gatal di dada, sukar menelan, sakit
perut akut disertai muntah-muntah, dan mencret berdarah.
4ormalin juga menyebabkan kerusakan sistem susunan sara pusat
serta gangguan
peredaran darah.
Konsumsi ormalin pada dosis sangat tinggi dapat mengakibatkan
kejang-kejang, kencing darah, dan muntah darah yang berakhir
dengan kematian. 4ormalin juga bersiat +arsino#eni+ %dapat
memicu kanker0.
I?. APLIKASI PENGOLAHAN DENGAN ASAM
"sam benzoat, asam propionat, dan asam sorbat merupakan zat
pengawet makanan yang aman untuk mencegah makanan agar tidak
cepat rusak. *olongan asam ini digunakan untuk menurunkan p! sampai
kadar
p! yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri. Biasanya, digunakan
pada jajanan pasar atau kue-kue basah.
Salah satu pengawet makanan dari golongan asam yang cukup
terkenal adalah asam benzoat. Pengawet makanan ini berbentuk kristal
dengan warna yang putih.
"dapun penggunaan asam lainnya pada pengawetan makanan1
#. A#m p$op&o'#%
"sam propionat merupakan salah satu zat yang tergolong dalam
bahan tambahan makanan. "sam propionat sering dipakai untuk
bahan pengawet produk
roti, tepung dan keju. 2-number untuk asam propionat adalah 2/5
dan termasuk dalam golongan pengawet. "sam propionat berasal
dari ermentasi gula %sumber karbon0 menggunakan bakteri
Propionibacterium
reudenreichii , melalui metode ermentasi ed-batch %(hen et
al., 50. Propionibacterium adalah bakteri gram positi,
bakteri anaerob
akultati, yang sering digunakan dalam pembuatan keju swiss dan
produksi Aitamin B.
21
Sumber karbon yang digunakan sebagai sumber energi untuk bakteri
propionat hidup lebih baik menggunakan gliserol dibandingkan dengan
glukosa, karena propionat yang dihasilkan lebih banyak. 'amun,
manusia dan
22
hewan. Pada manusia, dosis racun adalah 8 mg&kg berat badan
melalui injeksi kulit tetapi pemasukan melalui mulut sebanyak :
sampai 5 mg&hari selama beberapa hari tidak mempunyai eek
negati terhadap
kesehatan.
c. "sam "skorbat
"sam askorbat oksidase atau disingkat askobase merupakan enzim
yang hanya mengkatalisis reaksi oksidasi asam askorbat saja, baiki
asam askorbat alami ataupun sintesis, tetapi tidak mengkatalisis
senyawa yang lain misalnya sistein, glutation,tirosin dan phenol. 2nzim
heksosidase tersebut mempunyai aktiitas optimal pada p! :,8 F
23
antara p! :,8 F 8,5 dan jika ph diturunkan ,5 maka enzim menjadi
inakti.
Kebutuhan akan itamin ( meningkat secara berarti dan
merupakan resiko terjadinya kekurangan pada berbagai keadaan
berikut1 Kehamilan, 3enyusui, #irotiksikosis %hiperaktiAitas
kelenjar tiroid0,
Berbagai jenis peradangan, Pembedahan , @uka bakar.
itamin ( dosis tinggi %:55-5.555 miligram0 telah dianjurkan
untuk mencegah co$$on cold, s+i/o'renia, kanker,
hiperkolesterolemia dan ateros+lerosis. #etapi hal ini belum
mendapatkan dukungan ilmiah
yang cukup.
Dosis yang melebihi 555 miligram&hari menyebabkan diare ,
batu ginjal pada orang-orang yang peka, perubahan siklus
menstruasi. Beberapa orang yang menghentikan asupan
itamin ( dosis tinggi
memiliki bau dan rasa tajam, bersiat sangat mudah larut dalam air.
"sam asetat aman digunakan sebagai preserAasi bahan makanan dan
tidak ada batasan maksimal yang boleh dikonsumsi oleh manusia.
"sam asetat dan asam laktat termasuk dalam kelompok asam
organik lipoilik lemah yang memiliki kemampuan menghambat
pertumbuhan mikroba dalam bahan makanan %ahman,
0. "sam asetat mempunyai kemampuan antimikrobial yang
lebih eekti dibanding asam laktat. !al ini dikarenakan asam asetat
memiliki siat lipoilik yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan
asam laktat, sehingga asam
24
"sam asetat juga memiliki spektrum penghambatan yang luas pada
bakteri.
BAB III
PENUTU
A. Ke&mp!l#'
25
Penggunaan garam, gula, asam dan bahan kimia lainnya dalam makanan
nilai
http1&&www.iptek.net.id&ind&warintek&MmnuG8NttgG8NdocG8a9.
3aret 58.
;oe, 3as.5. "en#a*etan den#an ula.
%https1&&www.academia.edu&5/:/&P2'*"62#"'OD2'*"'O*)@
4inu$an. % http1&&maia.maiaol.com&5&&contoh-bahan-