Anda di halaman 1dari 4

NORMA – NORMA YANG BERLAKU

DI MASYARAKAT

NAMA : SILVIA MASROFUL SOLEHAH /26

KELAS : XII – TATABOGA 3

MAPEL : PKN

1
MACAM – MACAM NORA BESERTA SANKSI DAN
CONTOHNYA YANG PERLU DIPAHAMI
Norma – norma yang ada memiliki beberapa fungsi. Satu diantaranya ialah sebagai
pedoman dan aturan dalam kehidupan masyarakat. Jadi norma pada dasarnya dibuat untuk
dilaksanakan. ada norma yang sifatnya dogmatis hingga mengikat. di indonesia ada beberapa
tatanan norma yang harus dipatuhi. Mulai norma agama, norma hukum, kesusilaan , dan
kesopanan atau adat.

A. Fungsi Norma
Sebelum membahas tentang macam-macam norma, perlu diketahui fungsinya. Norma
memiliki beberapa fungsi dalam kehidupan di masyarkat. Fungsi-fungsi norma tersebut
ialah sebagai berikut
 Bisa mencegah terjadinya benturan kepentingan masyarakat.
 Dapat menciptakan kehidupan masyarakat menjadi aman, tenteram, dan tertib.
 Memberi petunjuk atau pedoman bagi setiap individu dalam menjalani kehidupan
di masyarakat.
 Membantu mencapai tujuan bersama dalam masyarakat.
 Mengatur tingkah laku masyarakat agar sesuai nilai yang berlaku.
 Memberikan batasan, yaitu berupa larangan atau perintah dalam berperilaku dan
bertindak.
 Memaksa individu dalam menyesuaikan dan beradaptasi dengan norma-norma
yang berlaku yang ada dalam masyarakat serta menyerap nilai-nilai yang
diharapkan.
B. Macam-Macam Norma
1. Norma Agama
Norma yang satu ini menjadi pedoman hidup bagi manusia yang bersumber dari
Tuhan Yang Maha Esa. Isi dari norma ini berupa perintah, ajaran, dan larangan.
Contoh norma agama ialah melakukan sembahyang kepada Tuhan, tidak
berbohong, tidak boleh mencuri, dan lain sebagainya. Sanksi dari pelanggaran norma
agama berupa dosa dengan balasan di akhirat kelak.

2
2. Norma Kesusilaan
Norma kesusilaan ialah peraturan hidup yang berasal dari suara hati sanubari
manusia. Norma kesusilaan mendorong manusia untuk berbuat baik dan menghindari
perbuatan buruk. Jika seseorang melanggar norma ini, biasanya mereka akan
mendapat sanksi berupa penyesalan, dicemooh, bahkan dikucilkan dari masyarakat.
Sebagai contoh, pamit pada orang tuanya mau kuliah, tetapi ternyata berduaan
bercumbu rayu di semak belukar dengan paksaan. Orang tersebut tidak hanya
berbohong, namun juga memaksa orang lain untuk menuruti nafsunya.
Contoh:
 Selalu berkata jujur.
 Mengembalikan dompet yang ditemukan di jalan kepada pemiliknya.
 Mengerjakan ujian sekolah dengan jujur.‌
 Sikap ramah bertetangga.
 Menolong orang yang kesulitan

3. Norma Kesopanan
Norma kesopanan didasari beberapa hal, seperti kebiasaan, kepantasan, kepatutan
yang berlaku di masyarakat. Norma kesopanan berasal dari pergaulan manusia.
norma ini bersumber dari kebiasaan, adat istiadat, budaya dan nilai-nilai
masyarakat. Tata sopan santun tersebut mendorong seseorang untuk berbuat baik,
meski terkadang tak berasal dari hati nurani. Tetapi, hanya untuk sekadar menghargai
orang lain dalam pergaulan sosial.
Sanksi dari pelanggaran terhadap norma ini ialah dicela sesamanya karena sumber
norma ini adalah keyakinan masyarakat yang bersangkutan itu sendiri.

3
Contoh norma kesopanan, di Indonesia ketika memanggil orang yang lebih tua,
kita menggunakan awalan sapaan seperti 'pak', 'bu', 'om', 'kakak', dan sebagainya,
bahkan di Jawa berucap dengan bahasa krama.
Namun di negara lain, misalnya di beberapa negara Eropa Barat, kita memanggil
orang yang lebih tua bisa cukup dengan namanya.

4. Norma Hukum
Norma hukum bersumber dari negara atau pemerintah yang diatur dalam Undang-
Undang. Norma hukum memiliki sifat memaksa untuk melindungi kepentingan dalam
pergaulan hidup di masyarakat.
Hal ini berarti, pelanggar hukum harus mendapatkan hukuman. Hal ini tentu
dengan asumsi penegak hukum adalah orang-orang yang adil.
Norma hukum juga sebagai pelengkap norma-norma lain dengan sanksi tegas dan
nyata. Sanksinya itu tegas, memaksa, dan mengikat, seperti penjara dan denda.
Sebagai contoh, mencuri uang rakyat adalah perbuatan pelanggaran hukum yang
hukumannya telah diatur dalam undang-undang. Tukang parkir liar adalah para
pelanggar hukum kelas teri yang bisa dituntut hukuman.

Sumber: Dosenpendidikan, Sosiologis

Anda mungkin juga menyukai