TETANUS NEONATORUM
Dosen Pengampu :
ISY ROYHANATY, S.SiT, M.Si.Med
Disusun oleh :
KELOMPOK 3
Dwi Arryani (2004457) Nuliya Shinta (2004470)
Gadis Ayu A (2004463) Sulistyoningsih (2004478)
Harisah Ulya (2004464) Yevi Laili Isma (2004479)
Lailatun Nashiroh ( 2004467)
SEMARANG
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
a. Apa yang dimaksud dengan Tetanus Neonatorum?
b. Bagaimana patofisiologi dari Tetanus Neonatorum?
c. Bagaimana etiologi dari Tetanus Neonatorum?
d. Apa presdiposisi Tetanus Neonatorum?
e. Apa saja diagnosis dan dari Tetanus Neonatorum?
f. Apa penatalaksanaan dari Tetanus Neonatorum?
C. Tujuan
a. Untuk mengetahui definisiTetanus Neonatorum?
b. Untuk mengetahui patofisiologiTetanus Neonatorum?
c. Untuk mengetahui etiologi dari Tetanus Neonatorum?
d. Untuk mengetahui predesposisi Tetanus Neonatorum?
e. Untuk mengetahui diagnosis Tetanus Neonatorum?
f. Untuk mengetahui penatalaksanaan Tetanus Neonatorum?
D. Manfaat Penulisan
1. Bagi Lahan
Sebagai bahan masukan untuk meningkatkan kualitas pelayanan
khususnya penanganan pada bayi patologi dengan indikasi Tetanus
Neonatorum.
2. Bagi Profesi Bidan
Dapat mengaplikasikan ilmu pengetahuan dan pengalaman yang nyata
bagi penulis dalam memberi asuhan kebidanan pada bayi dengan indikasi
Tetanus Neonatorum
3. Bagi Pasien
Dapat memberikan pengetahuan melalui informasi tentang penyebab
dari Tetanus Neonatorum sehingga memperluas ilmu pengetahuan dan
wawasan pada ibu.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori
a. Pengertian/definisi
yang lahir dari ibu yang tidak divaksin tetanus dan terekspos spora C.
dengan trismus, iritabilitas, kaku leher, sulit menelan, dan kekakuan otot
a. Tiba-tiba demam
b. Bayi yg semula dapat menetek menjadi sulit menetek / kejang
otot rahang dan faring (trismus)
c. Mulut mecucu seperti mulut ikan
d. Mudah terjadi kejang jika kena rangsangan cahaya, suara &
sentuhan
e. Kadang-kadang disertai sesak napas, & wajah bayi membiru
f. Kadang-kadang ditemukan adanya kaku kuduk, opistotonus
(posisi punggung melengkung, kepala mendongak ke atas) angka
kematiannya tinggi.
Kemiskinan
Tingkat pendidikan orang tua yang rendah
Pemeriksaan antenatal yang tidak rutin
Usia ibu yang muda atau kondisi kehamilan pertama, maupun
keduanya
Adat istiadat tentang pembatasan gerakan dan kontak wanita selama
kehamilan
Faktor lainnya
1. Roper MH, Vandelaer JH, Gasse FL. Maternal and neonatal tetanus. Lancet.
2007;370(9603):1947–59.
3. Centers for Disease Control and Prevention. Tetanus. Epidemiology and Prevention of
Vaccine-Preventable Disease. 2015. Available from:
https://www.cdc.gov/vaccines/pubs/pinkbook/tetanus.html
4. Liu ZC, Zhou B, Tan SK. Tetanus vaccines: WHO position paper – February 2017.
Relev Epidemiol Hebd. 2017;92(6):53–76. Available from:
http://www.scientific.net/AMR.658.399
5. Leman MM, Tumbelaka AR. Penggunaan Anti Tetanus Serum dan Human Tetanus
Immunoglobulin pada Tetanus Anak. Sari Pediatr. 2010;12(4):283–8.
9. Bartini, I. (2012). ANC. Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil Normal. Yogyakarta.
10. Blencowe, H., Lawn, J., Vandelaer, J., Roper, M., & Cousens, S. (2010). Tetanus
Toxoid Immunization to Reduce Mortality from Neonatal Tetanus. International Journal of
Epidemiology, 39 (SUPPL. 1), 102–109. https://doi.org/10.1093/ije/dyq027.