Anda di halaman 1dari 4

Loan Financing

Desak Putu Arde Suari/1917051062/5F

Poin Kasus
Kasus ini adalah kasus yang ada pada PT Swadaya Manufaktur dimana perusahaan memiliki saldo
pinjaman yang tercatat pada buku besar sejumlah 186 juta rupiah. Saldo pinjaman ini terdiri dari 20
surat hutang untuk delapan kreditur yang berbeda. Durasi utang utang bervariasi dari mulai 30 hari
hingga dua tahun dan dalam rentang jumlah, mulai dari satu juta hingga 10 juta rupiah. Dalam beberapa
kasus surat hutang diterbitkan untuk pinjaman tunai. Pada beberapa kasus lain, surat hutang dikeluarkan
langsung oleh vendor untuk pembelian peralatan dan perlengkapan. Pembiayaan jangka pendek yang
dilakukan perusahaan sangat diperlukan karena semua properti yang dimiliki telah dijaminkan untuk
hipotek. Selain itu, perusahaan juga memiliki masalah kekurangan kas yang cukup serius. Prosedur
pencatatan pinjaman yang dimiliki perusahaan tergolong kurang baik mengingat transaksi pinjaman
yang terjadi relatif banyak. Perusahaan tidak memiliki Master File untuk pinjaman atau verifikasi
independen untuk saldo akhir pinjaman. Catatan pinjaman dikelola oleh sekretaris yang tidak memiliki
akses terhadap kas perusahaan. Audit pada perusahaan sudah dilakukan oleh Firma KAP yang sama
untuk beberapa tahun. Pada tahun berjalan prosedur yang dilakukan untuk memverifikasi pinjaman
adalah sebagai berikut :
1. Yang pertama memperoleh list pinjaman dari klien footing saldo pinjaman pada list tersebut
dan tracing totalnya ke buku besar
2. Yang kedua menguji salinan dokumen pinjaman untuk semua pinjaman yang masih berjalan
termasuk yang ada pada list.
3. Yang ketiga memperoleh konfirmasi dari peminjam untuk semua pinjaman yang ada di list,
konfirmasi harus meliputi tenggat akhir pinjaman, jumlah pinjaman dan utang bunga pada
tanggal Neraca.
4. Yang keempat menghitung ulang hutang bunga akrual untuk setiap pinjaman yang ada pada
list. Informasi yang digunakan untuk memastikan kebenaran utang bunga akrual dapat
diperoleh dari salinan pinjaman. Footing juga dilakukan pada jumlah utang bunga akrual dan
selanjutnya tracing jumlahnya ke buku besar

Hal-hal yang harus ditekankan pada verifikasi pinjaman perusahaan

Hal yang harus ditekankan pada verifikasi terhadap pinjaman perusahaan adalah pada asersi
kelengkapan. Yang mana, asersi kelengkapan disini berarti pinjaman yang dilakukan oleh perusahaan
yang ada telah dicantumkan seluruhnya. Asersi tersebut bersifat sangat vital karena salah saji dapat
menjadi material meskipun salah satu pinjaman tersebut dihilangkan atau tidak dicatat. Apabila
pengendalian internal terhadap siklus pinjaman perusahaan lemah seperti pada kasus ini , maka auditor
akan melaksanakan prosedur untuk menguji data pinjaman yang hilang. Misalnya, auditor dapat
mengirimkan konfirmasi kepada pihak ketiga yakni kreditor yang tercantum dalam penyajian laporan
keuangan perusahaan baik yang memiliki nilai moneter yang tinggi maupun yang rendah. Konfirmasi
terhadap pihak ketiga ini memiliki tingkat keyakinan yang paling tinggi. Kemudian, auditor juga dapat
menganalisis beban bunga yang dibayar kepada kreditor yang tidak dicantumkan dalam skedul
pembayaran pinjaman, dan mereview notulen rapat dewan direksi untuk melihat wesel yang diotorisasi
tetapi belum dicatat. Setelah melakukan asersi kelengkapan, kemudian auditor melakukan test terhadap
rincian saldo yaitu dengan melakukan Test of Detail Balance perusahaan

Tujuan dari prosedur audit yang dijalankan auditor

• “Memperoleh list pinjaman dari klien footing saldo pinjaman pada list tersebut dan tracing
totalnya ke buku besar.” Prosedur tersebut dilakukan untuk memenuhi tujuan audit yaitu
Detail tie-in yang mana untuk mencapai tujuan bahwa semua pinjaman dalam skedul pinjaman
sama dengan buku besar klien, dan totalnya dijumlahkan dengan benar
• “Menguji salinan dokumen pinjaman untuk semua pinjaman yang masih berjalan termasuk
yang ada pada list.” Prosedur tersebut dilakukan untuk memenuhi tujuan audit yaitu
Keakuratan yang mana untuk mencapai tujuan bahwa semua pinjaman pada skedul sudah
akurat
• “Memperoleh konfirmasi dari peminjam untuk semua pinjaman yang ada di list, konfirmasi
harus meliputi tenggat akhir pinjaman, jumlah pinjaman dan utang bunga pada tanggal
Neraca” Prosedur tersebut dilakukan untuk memenuhi tujuan audit yaitu Keakuratan yang
mana untuk mencapai tujuan bahwa semua pinjaman dan bunga akrual pada skedul sudah
akurat
• “Menghitung ulang hutang bunga akrual untuk setiap pinjaman yang ada pada list.” Prosedur
tersebut dilakukan untuk memenuhi tujuan audit yaitu Keakuratan yang mana untuk mencapai
tujuan bahwa semua pinjaman dan bunga akrual pada skedul sudah akurat Informasi yang
digunakan untuk memastikan kebenaran utang bunga akrual
• “Footing juga dilakukan pada jumlah utang bunga akrual dan selanjutnya tracing jumlahnya
ke buku besar.” Prosedur tersebut dilakukan untuk memenuhi tujuan audit yaitu Detail tie-in
yang mana untuk mencapai tujuan bahwa semua pinjaman dalam skedul pinjaman sama dengan
buku besar klien, dan totalnya dijumlahkan dengan benar

Evaluasi terhadap ukuran sampel


Berdasarkan kasus diketahui bahwa pinjaman tersebut berasal dari 8 yang mana bisa dibilang bahwa
populasi pinjaman ini kecil sehingga sampling akan dilakukan secara 100% . Untuk siklus audit pada
pinjaman biasanya dilakukan dengan sampling 100% karena hanya sedikit transaksi yang
mempengaruhi saldo namun dengan nilai moneter yang tinggi. Sehingga, semua list pinjaman
digunakan dalam proses audit akan menghasilkan evaluasi yang ada akan lebih mudah untuk didapatkan
misalnya apabila terjadi kekurangsesuaian apabila terjadi kesalahan perhitungan atau input nominal
maka akan lebih mudah diketahui. Jika terjadi kesalahan maka akan terlihat jelas nantinya pada neraca
yang tidak balance sehingga apabila hal tersebut terjadi auditor akan melakukan konfirmasi dengan
manajemen terkait untuk mendapatkan pernyataan mengenai tidak balance nya neraca. Apabila tidak
ada keterangan yang diberikan klien maka hal ini akan ditindaklanjuti sebagai suatu kemungkinan
kecurangan atau kesalahan.

Prosedur Lain yang Perlu Dilakukan oleh Auditor

Kelengkapan

• Memeriksa pinjaman yang dibayar setelah akhir tahun untuk menentukan apakah hal itu
merupakan kewajiban pada tanggal neraca
• Mereview rekonsiliasi bank menyangkut wesel baru yang dikredit secara langsung ke akun
bank oleh bank
• Mengkonfirmasi pinjaman ke pihak kreditor

Keakuratan

• Memeriksa salinan duplikat data pinjaman menyangkut pokok dan suku bunga

Detail tie-in

• Memeriksa notulen perusahaan menyangkut persetujuan pinjaman

Klasifikasi

• Memeriksa tanggal jatuh tempo pada salinan duplikat pinjaman untuk menentukan apakah
semua bagian pinjaman merupakan kewajiban tidak lancar.
• Mereview data pinjaman untuk menentukan apakah ada pinjaman atau utang usaha dari pihak
terkait.

Pisah batas

• Memeriksa salinan duplikat pinjaman untuk menentukan apakah telah diberi tanggal pada atau
sebelum tanggal neraca.
Kewajiban

• Memeriksa file pinjaman untuk menentukan apakah perusahaan memiliki kewajiban untuk
membayar.

Anda mungkin juga menyukai